Laporan Praktikum Pembuatan Dangke
Laporan Praktikum Pembuatan Dangke
PRAKTIKUM I
PERCOBAAN DANGKE
OLEH :
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Susu berupa cairan putih yang dihasilkan oleh hewan ternak mamalia dan
diperoleh dengan cara pemerahan dihasilkan dari sekresi kelenjar ambing hewan,
digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak yang dilahirkan oleh hewan
memanfaatkan susu sebagai bahan pangan yang dapat dikonsumsi oleh manusia
harga susu ditentukan berdasarkan pada lemak, solid non fat (SNF), total solid
(TS), total plate count (TPC) dan kandungan antibiotik. Kualitas fisik dan kimia
susu sapi segar dipengaruhi oleh faktor bangsa sapi perah, pakan, sistem
dan periode laktasi kontaminasi bakteri dimulai setelah susu keluar dari ambing
dan jumlah bakteri akan semakin meningkat pada jalur susu yang lebih panjang
(Utami, 2016).
Dangke merupakan produk olahan susu dan makanan khas dari daerah
(soft cheese) yang terbuat dari penggumpalan susu dengan menggunakan enzim
papain yang diperoleh dari getah buah papaya ( Sulmiyati, 2017). Hal inilah yang
Pembuatan Dangke.
Tujuan dan Kegunaan
mahasiswa dapat memahami dan mengetahui cara pembuatan dangke, dan dapat
Susu berupa cairan putih yang dihasilkan oleh hewan ternak mamalia dan
diperoleh dengan cara pemerahan dihasilkan dari sekresi kelenjar ambing hewan,
digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak yang dilahirkan oleh hewan
memanfaatkan susu sebagai bahan pangan yang dapat dikonsumsi oleh manusia
Susu segar adalah susu dari sapi, kerbau, kuda, kambing atau domba yang
sehat dan tidak tercampur kolostrum. Di Indonesia, sebagian besar susu segar
negeri. Demi menjaga keamanan pangan, susu segar yang akan diminum langsung
mencapai suhu 70-800 C selama 5-10 menit. Tidak dipanaskan hingga mendidih
agar emulsi susu tidak pecah. Kandungan terbesar susu adalah air dan lemak. Di
dalam porsi lemak susu mengandung vitamin yang hanya larut dalam lemak yaitu
vitamin A, D, E dan K. Air susu mengandung berbagai macam tipe protein, yang
(20%). Protein dalam susu merupakan prioritas utama yang diinginkan, sementara
Susu termasuk dalam gizi seimbang yang terdiri atas protein, karbohidrat,
lemak, vitamin, dan mineral. Manfaat susu sebagai bahan makanan manusia
adalah bahwa proporsi zat gizinya berada dalam perbandingan yang optimal
sehingga dengan mudah dicerna dan tidak bersisa. Kerugiannya adalah bahwa
kadar vitamin C-nya rendah. Selain itu, susu juga dapat menyebabkan milkborne
(Agustina, 2013).
merupakan produk susu sejenis keju tradisional yang berasal dari Enrekang
Sulawesi Selatan yang dibuat dengan cara menggumpalkan susu segar kerbau,
sapi, kambing atau domba dengan menggunakan getah papaya atau bahan
penggumpal lainnya. Dangke sudah dikenal secara luas di Sulawesi Selatan tetapi
karakteristik produk seringkali masih bervariasi akibatnya dari segi kualitas belum
diwariskan secara turun temurun dan tetap bertahan hingga sekarang bahkan telah
dangke juga pada awalnya dibuat dari susu kerbau. Ketersediaan susu kerbau yang
dilakukan oleh Sulmiyati dan Malaka (2017), bahwa crude papain dengan
pengenceran 10-2 pada konsentrasi 1% (v/v) memberikan hasil yang terbaik pada
produksi curd dangke susu sapi. Produksi curddangke yang dihasilkan sebanyak
fermentasi, selain dapat berfungsi sebagai katalisator reaksi, enzim papain juga
menjadi penyusun protein sederhana, karena alasan tersebut pada penelitian kali
ini akan menggunakan enzim papain yang berfungsi sebagai perenyah krekers
(Budiman, 2017).
Batang, daun dan buah pepaya muda mengandung getah berwarna putih.
Di dalam getah pepaya terdapat lebih dari 50 asam amino antara lain asam
aspartat, treonin, serin, asam glutamat, prolin, glisin, alanin, valine, isoleusin,
leusin, tirosin, fenilalanin, histidin, lysin, arginin, tritophan, dan sistein. Selain itu
getah juga mengandung suatu enzim pemecah protein atau enzim proteolitik yang
yang dalam penelitian ini menggunakan getah pepaya (Carica papaya), dengan
dalam proses ripening (pemeraman) maupun dalam hal lainnya seperti daya tahan
produk. Dengan demikian setelah didapatkan karakteristik produk yang baik maka
baik pula. (dari segi fisik, kimia dan mikrostruktur maupun mikrobiologi)
Materi Praktikum
termometer, pengaduk.
Prosedur Kerja
menyiapkan susu murni dan menuangkan susu ke panci, setelah itu mengukur
dan garam secukupnya kedalam susu dan mengaduk. Lalu memanaskan diatas
kompor dengan menggunakan api kecil sampai suhunya mencapai 95ºC setelah
gumpalan terbentuk besarkan api dan tunggu 5 menit. Dan terakhir memisahkan
Warna
Putih Kuning
1 2 3 4 5 6
Keterangan :
Tekstur
Hancur Padat
1 2 3 4 5 6
Keterangan :
Cita Rasa
1 2 3 4 5 6
Keterangan :
Kesukaan
1 2 3 4 5 6
Keterangan :
Susu
Pemanasan
Larutan getah
pepaya (Suhu 400C)
(Suhu 950C)
Pembungkusan/Pengemasan
Dangke
Warna pada dangke yang diperoleh yaitu putih kekuningan, hal ini
dikarenakan pengaruh dengan warna susu dan penambahan enzim papain dalam
pembuatan dangke. Hal ini sesuai dengan pendapat Adriyani (2015) yang
menyatakan bahwa susu yang normal berwarna putih kebiruan hingga agak
kuning kecokelatan. Warna putih pada susu, serta penampakannya adalah akibat
Sedangkan bahan utama yang memberikan warna kekuningan adalah karoten dan
ribofl avin. Jenis sapi dan jenis makanannya dapat juga mempengaruhi warna
susu.
Tekstur yang dihasilkan dalam pembuatan dangke adalah agak hancur, hal
ini dikarenakan kurang tepatnya pemberian takaran enzim papain pada proses
pembuatan dangke sehingga tekstur yang dihasilkan kurang menyatu (halus). Hal
ini sesuai dengan pendapat Hatta (2014) yang meyatakan bahwa Standar
ketepatan pemakaian larutan getah pepaya oleh pekerja biasanya berdasarkan pada
susu, hal ini dikarenakan bahan dasar dari susu dan ditambah bahan penunjang
lain dalam proses pembuatan dangke serta proses pemasakannya. Hal ini sesuai
sebagai alat pencetak dangke dan selanjutnya dibungkus dengan daun pisang.
terlalu suka. Hal ini dikarekan penggunaan getah pepaya (Enzim papain) terlalu
banyak melebihi BSN sehingga menghasilkan rasa pahit dan tidak disukai dan
dangke yang tidak menggumpal seperti pada umumnya. Hail ini sesuai dengan
getah papaya pada Dangke telah mencapai standar jika dibandingkan standar
Kesimpulan
disimpulkan bahwa warna yang dihasilkan dalam pembuatan dangke yaitu putih
kekuningan, dengan tekstur agak hancur, cita rasa yang terasa sedikit susu dan
tingkat kesukaan yakni tidak terlalu suka. Secara keseluruhan pada pembuatan
dangke ini masih sangat kurang bagus dan belum bisa dikatakan dangke yang
sesuai dengan standar dangke pada umumnya karena dari segi tekstur dangke
yang tidak terlalu menggumpal sehingga dangke kurang diminati beserta rasa
yang agak sedikit pahit karena penambahan enzim papain yang cukup banyak.
Saran
enzim papain, jumlah susu dan besarnya api yang digunakan, sehingga
menghasilkan dangke yang disukai oleh konsumen. Selain itu juga tetap menjaga
Indikator Warna
24
× 100%
7
Indikator Tekstur
28
× 100%
7
4 (Sedikit Padat)
Indikator Rasa
14
× 100%
7
Indikator Kesukaan
17
× 100%
7
Gambar 2. Pemasakan air susu yang ditambahkan enzim papain dan pengukuran
suhu.
Adriyani. 2015. Higiene Sanitasi, Kualitas Fisik dan Bakteriologi Susu Sapi Segar
Perusahaan Susu X di Surabaya. Surabaya. 8(1): 36-47
Agustina. 2013. Uji Organoleptik dan Tingkat Keasaman Susu Sapi Yang Dijual
di Pasar Tradisional Kota Denpasar. Bali. 2(4): 435-460
Budiman. 2017. Pengaruh Konsentrasi Enzim Papain (Carrica Papaya L.) dan
Suhu Fermentasi Terhadap Karakteristik Crackers.Bandung. 2(3):
22-26
Dewa, F.A.T., Sirajuddin, S., Hendrayati. 2006. Pengaruh konsentrasi getah
pepaya terhadap kualitas dangke dan daya terima masyarakat.
Penelitian. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddi.
Makassar.Hatta.2013. Survei Potensi Dangke Susu Sapi Sebagai
Alternatif Dangke Susu Kerbau di Kabupaten Enrekang, Sulawesi
Selatan. Makassar. 3(1): 2-3
Hatta, W. 2013. Survei potensi pengembangan dangke susu sapi sebagai alternatif
dangke susu kerbau di kabupaten enrekang, Sulawesi Selatan.
Fakultas Peternakan. Universitas Hasanuddin.
Malaka, R, Baco,dkk.2015.Karakteristik dan Mekanisme Gelatinasi Curd Dangke
Melalui Analisis Fisiko Kimia dan Mikrostruktur. Makassar. 4(2):
3-4
Permata. 2016. Aktivitas Proteolitik Papain Kasar Getah Buah Pepaya Dengan
Berbagai Metode pengeringan. 2(2): 12-16
Sulmiyati. 2017. Karakteristik Dangke Susu Kerbau Dengan Penambahan Crude
Papain Kering. Sulawesi Barat. 38(3):345-352
Utami. 2016. Kajian Kualitas Susu Sapi Perah PFH. Malang. 24(2): 58-66