Plating and presentation refers to the arrangement of food on the plate dressed with a
sauce or topped with garnishing. These simple touches make dishes visually more
appealing for diners.
Plating dan presentasi merujuk kepada tata penempatan makanan di atas piring dengan
saus dressing atau dilengkapi dengan taburan garnish.Sentuhan ringan ini membuat
hidangan lebih menarik secara visual bagi para penikmat makanan.
Pokok-pokok Plating
Plating adalah seni penyajian hidangan dengan tujuan memperkuat dan meningkatkan
tampilan hidangan bagi para penikmat makanan. Di bawah ini adalah beberapa hal
mendasar yang perlu diketahui sebelum mengembangkan gaya plating Anda:
Mulai dengan membuat sketsa gambar sebelum mulai membuatnya di piring dengan
makanan sungguhan.Start with actual drawings before experimenting with real
food on a plate.
Buat sketsa presentasi Anda untuk membantu Anda membayangkan bentuk akhir
yang hendak dicapai.Sketch out your presentation to help you visualise the final
plate.
Ikuti perkembangan mode plating terkini di majalah makanan. Keep up to date with
latest plating trends by reading food magazines.
Pastikan Adanya KeseimbanganEnsuring Balance
Hal lain yang perlu diingat saat merencanakan plating dan presentasi adalah
keseimbangan. Pertimbangkan poin-poin berikut ini sebelum melakukan plating:
Saat melakukan plating, selalu beri penekanan pada bahan yang menjadi kunci
utama.Tidak satu orang pun ingin memesan steak dan menemukan piring begitu penuh
hingga potongan daging tidak terlihat. Berikut terdapat 2 catatan yang dapat membantu
Anda memberi penekanan pada bahan utama:
Seimbangkan ukuran porsi dari 3 elemen yang terdapat di piring. Balance the
portion size of three elements of the plate
Pastikan bahan utama terlihat paling menonjol di antara 3 elemen lain dan bukan
sebaliknya.Make sure the main ingredient stands out among the three elements and
not the other way around
Also known as traditional plating, classical plating has three basic food items on a plate. A
guide on classical plating is to using the hands of the clock as a reference:
Memotong, Mencetak & MembentukCutting, Moulding & Shaping
Potongan dan cetakan makanan yang dibentuk dengan hati-hati dapat meningkatkan
tampilan visual suatu hidangan jika dilakukan dengan benar.Merupakan sebuah metode
menghias yang membutuhkan ketrampilan, ketepatan, dan kemahiran dan jika dilakukan
dengan sempurna dapat menghidupkan sebuah hidangan. Memotong dan menghias
memiliki 2 aliran utama:
Carefully cut and moulded food can increase the visual appeal of a dish if properly done. It
is a method of decorating that requires skill, precision and finesse and when done well can
bring a plate to life. These are the two main schools of cutting and decorating:
Western Cuisine: The highlight is mainly on using cutting tools to add height to their dish
or create thinly sliced meat and ingredients.
Hidangan Asia: Penekanannya terdapat pada kreasi garnish dari bahan-bahan yang dapat
dimakan seperti buah-buahan dan sayuran yang dibentuk dengan potongan rumit.
Asian Cuisine: The focus here is on having edible garnishes like fruits and vegetables
carved and cut intricately as decoration.
Selain digunakan untuk menciptakan lapisan penambah rasa dan kedalaman, saus juga
digunakan untuk tujuan dekoratif. Saus berperan sebagai elemen visual yang menyatukan
semua elemen lain. Beberapa petunjuk di bawah ini dapat digunakan untuk
mengaplikasikan saus pada plating Anda:
Tuang sedikit atau percikkan di atas atau di bawah hidangan. Lightly pour or drizzle
on the plate over or underneath the dish
Buat titik-titik pada sisi piring atau sebagai karakter pada satu sisi piring. Create
dots on the side of the plate or as a character on one side of the plate
Buat garis di atas elemen-elemen yang berbeda dari hidangan untuk menyatukan
kesemuanya secara visual.Draw lines that run through the different elements of the
dish to unify them visually
Garnishing
Jangan sampai garnish menumpuk pada satu sudut piring. Refrain from heaping
garnishing on one corner of the plate
Potong bahan-bahan sekecil mungkin dalam jumlah yang tepat. Cut ingredients in
small portions and allocate the correct amount
Garnish yang diatur di sekeliling makanan utama akan memberikan warna dan
bentuk.Provide colours and shapes by arranging the garnishes around the main dish
Jaga agar makanan utama jangan sampai tenggelam dalam garnish. Never drown the
main dish with garnishing
Buat garnish yang sederhana, dapat dimakan, dan bersifat komplementer. Keep the
garnishing simple, edible and complementary
Jangan terlalu lama mengatur garnish karena bisa membuat hidangan menjadi
dingin.Do not spend too much time on garnish and risk serving cold food
Menata hidangan dalam jumlah besar biasanya dilakukan dengan metode susun.—biasanya
4 orang dari masing-masing pos ditugaskan untuk menaruh item spesifik di atas piring
hingga hidangan selesai disusun.Plating dishes in large quantity is usually done using the
assembly method – where there are four people at each station assigned to put a specific
item on the plate until the dish is assembled.
Untuk membuat plating semacam ini biasanya dibutuhkan penghangat atau kabinet besar
yang panas untuk meletakkan makanan yang ditata terlebih dahulu hingga saat disajikan.
Sebelum disajikan, staf dapur akan mengambil dan menyempurnakannya dengan saus dan
garnish.These establishments usually have warmers or hot holding cabinets used to hold
food plated in advance, until serving time. Before serving, kitchen staff should remove
plated food and complete it with a sauce and garnish.
Seperti pada sajian buffet. Terdapat beberapa saran yang perlu diingat:
Hindari memasak berlebihan dengan cara mengisi kembali makanan hanya saat
dibutuhkan dan aduk saus pada chafing dish secara konstan. Avoid carry-over
cooking by refilling food only when needed and stirring sauce in chafing dish
constantly
Susun irisan daging alih-alih hanya meletakkannya begitu saja pada chafing dish,
dan tambahkan garnish sebagai pembedanya. Arrange sliced meat instead of simply
placing it on the chafing dish and add garnish for contrast
Hindari penggunaan selada atau sayuran berdaun sebagai garnish karena mudah
layu dan membuat hidangan tampak tidak menarik. Avoid using lettuce or leafy
vegetables as garnish as they wilt quickly and make food look unappealing
Untuk hidangan dengan saus yang banyak, simpan saus pada tempat lain untuk
menghindari terbentuknya selaput pada permukaan hidangan. For sauce-heavy
dishes, keep sauce in a separate platter to avoid creating a film on the top of the dish
Setelah mempelajari dasar-dasar plating dan presentasi, mari kita lihat plating tradisional a
la Asia dan 3 gaya umum budaya kuliner Asia:
1. BerkelompokCommunal
2. IndividualIndividual
3. Hidangan TunggalOne-Dish Meals
Berbagi merupakan aspek penting pada Budaya Makan di Asia, sehingga hidangan
berkelompok merupakan sesuatu yang sering ditemukan.Dengan porsinya yang besar,
menjadi suatu tantangan untuk membuat plating pada hidangan berkelompok. Berikut ini
beberapa contoh cara melakukan plating yang elegan pada hidangan berkelompok:
Hidangan Tunggal
Bubur ikan, NasiLemak, dan NasiBriyani merupakan hidangan yang sangat umum diumpai
pada budaya makan Asia, menarik untuk mengamati bagaimana plating diterapkan pada
hidangan-hidangan tersebut. Berikut ini beberapa cara umum penerapan plating pada
hidangan tunggal:
One-dish meals like fish porridge, Nasi Lemak and Nasi Briyani are very common in Asian
dining culture and it is interesting to pay attention to how they are plated. Here are a few
common ways of plating one-dish meals:
Karbohidrat umumnya ditata di tengah piring atau mangkuk. Starch is often plated
in the centre of the plate or bowl
Protein biasanya disusun di atas karbohidrat. Proteins are usually placed on top of
the starch
Sayuran ditempatkan di sisi.Vegetables are placed around the sides
Warna dan tekstur merupakan elemen visual yang sangat penting. Colour and
texture are very important visual elements in plating
Perbedaan jenis restoran menuntut peralatan makan-minum yang berbeda pula. Kali ini,
kita akan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi jenis piring dan peralatan makan
yang dibutuhkan sebuah restoran.Different types of restaurants require different kinds of
tableware for different types of plating. Here, we’ll discuss the factors that affect the kind of
plates and cutlery for a restaurant.
Kafe kasual dapat menggunakan piring-piring yang sama untuk sebagian besar hidangan
namun restoran French fine-dine membutuhkan piring-piring khusus untuk berbagai jenis
makanan.Casual cafes can use the same plates for most dishes while a fine dining French
restaurant requires specialised plates for different courses
Restoran yang lebih besar mampu menampung lebih banyak tamu sehingga berarti lebih
banyak piring yang dibutuhkan.Larger restaurants can seat more diners so this means
more plates are required too
Now that we’ve got the practical considerations out of the way, let’s talk about the fun stuff:
the new and exciting plating trends in the F&B scene today. Here we will explore five
different plating trends:
a. Lansekap (Landscape)
b. Gaya Bebas (Free Form)
c. Hidangan Pada Material Organik.Food On Organic Materials
d. FuturistikFuturistic
e. Wadah AlternatifAlternative Receptacles
Lansekap (Landscape)
Terinspirasi dari lansekap taman, tatanan makanan secara linear ini biasanya berbentuk
panjang dan rendah. Lihat contoh-contoh plating dengan susunan lansekap di bawah ini.
Taking inspiration from landscape gardens, this linear arrangement of food is usually kept
low and long. See examples of landscape plating below.
Gaya Bebas (Free Form)
Layaknya banyak lukisan modern, plating gaya bebas bisa saja terlihat bertebaran dan
acak-acakan namun setiap goresan dan penempatan makanan sudah dipikirkan dengan
sungguh-sungguh untuk dapat menghasilkan “lukisan” abstrak namun menggugah di atas
piring. Lihat contoh plating gaya bebas di bawah ini.
Like many modern paintings, free form plating may seem carelessly strewn across a plate
but each stroke and food placement is carefully thought out to create an abstract yet
intriguing ‘painting’ on a plate. See below for examples of free form plating.
Menggunakan material organik seperti kayu, granit, batu sebagai alas plating memberikan
sentuhan rasa pedesaan dan back-to-nature pada hidangan. Perhatikan beberapa contoh
plating pada material organik berikut ini.
Using organic materials such as wood, slate and stone as a plating device lends a more
rustic and back-to-nature feel to dishes. See more examples of plating with organic
materials below.
FuturistikFuturistic
Memanfaatkan material halus seperti logam, kaca, dan besi membuat plating futuristik
menghasilkan kreasi canggih dengan tampilan futuristik pada hidangan Anda.Lihat contoh-
contoh plating futuristik di bawah ini.
Making use of sleek materials like metal, glass and steel, futuristic plating creates a cutting
edge and futuristic look to your dishes. See more examples of futuristic plating below.
Setelah mempelajari semua topik dalam modul ini, Anda dapat memahami beberapa hal
berikut.After covering all the topics in this module, you should have a strong
understanding of the following.
Pecinta kuliner juga menggunakan mata mereka dalam kegiatan makan diluar. Hal
ini yang membuat plating dan presentasi penting untuk restoran Anda. Ini ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan plating makanan:
Presentasi makanan secara kreatif menambah kesan menarik pada makanan.
Penyajian makanan juga memberikan pengalaman makan yang positif bagi
pelanggan Anda.
Selain melatih kreatifitas, ada hal praktis yang perlu dipertimbangkan saat
penyajian.
Selalu kembangkan pengetahuan seputar tren penyajian makanan terkini untuk
membantu Anda mengembangkan gaya penyajian
Diners eat with their eyes. This makes food plating and presentation essential to
restaurants. Here are some things to note regarding food plating: