PKM Fixxxxxx
PKM Fixxxxxx
BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN
Diusulkan Oleh :
PURWOKERTO
2017
i
PENGESAHAN PKM PENELITIAN
Purwokerto, 6 Desember
2017
Menyetujui,
ii
Ketua Jurusan Kedokteran Gigi,
Fakultas Kedokteran Universitas Ketua Pelaksana Kegiatan
Jenderal Soedirman
Lembar Pengesahan.............................................................................................ii
Daftar Isi.............................................................................................................iii
BAB 1 Pendahuluan.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan......................................................................................2
1.5 Urgensi Penelitian.......................................................................................2
1.6 Luaran.........................................................................................................2
BAB 2 Tinjauan Pustaka......................................................................................3
2.1 Bracket orthodonti......................................................................................3
2.2 Komposit.....................................................................................................3
2.3 Ampas Tebu................................................................................................3
BAB 3 Metode Penelitian.....................................................................................4
3.1 Jenis Penelitian...........................................................................................4
3.2 Tempat Pelaksanaan...................................................................................4
3.3 Alat dan Bahan Penelitian..........................................................................4
3.4 Tahap Penelitian.........................................................................................5
iii
3.6 Alur Penelitian............................................................................................8
BAB 4 Biaya dan Jadwal Kegiatan......................................................................8
4.1 Anggaran Biaya..........................................................................................8
4.2 Jadwal Kegiatan..........................................................................................9
Daftar Pustaka......................................................................................................9
Lampiran-lampiran.............................................................................................11
Bab 1 Pendahuluan
iv
krustasea (Aufan et al., 2012). Kitosan memiliki sifat biokompatibel,
biodegradabel, serta dapat mengurangi brittle atau rapuh (Kamajaya et al., 2016).
Nanoselulosa merupakan sebuah inovasi polimer baru di bidang penelitian
(Lu et al, 2014). Sumber nanoselulosa dapat berasal dari ampas tebu, bambu,
jerami, dan kelapa sawit (Fatah et al., 2014). Menurut Moeksin (2009) ampas tebu
memiliki kandungan selulosa 44,7%. Nilai tersebut lebih tinggi dari tandan
kosong kelapa sawit memiliki kandungan selulosa sebesar 44,4% (Fareezal et al,
2016). Kandungan selulosa yang tinggi dari limbah ampas tebu mampu
meningkatkan sifat kekuatan serta kekerasan (Talari, 2016).
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Khairiyah (2017) pada PMMA
dan nanosilika dengan penambahan nanoselulosa dari tandan kosong kelapa sawit
konsentrasi 1%, 2%, 3% dan 4% menunjukkan keunggulan sifat kekerasan pada
konsentrasi 1% sebesar 14,93 VHN. Nilai tersebut lebih tinggi daripada nilai
kekerasan bracket ortodonti plastik yaitu sebesar 11,70 ± 0.49 VHN (Krauss,
2008).
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik melakukan pengujian
mikrostruktur dan kekerasan bracket ortodonti komposit PPMA-nanosilika
dengan penambahan nanoselulosa konsentrasi 0,5%, 0,75%, 1%, 2% dari ampas
tebu (Saccharum officinarum L.).
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
Mengetahui perbedaan pengaruh penambahan nanoselulosa konsentrasi 0,5%,
0,75%, 1% dan 2% terhadap kekerasan komposit PMMA-nanosilika untuk
bracket ortodonti.
v
memberikan manfaat dalam hal alternatif pemilihan bracket estetik sebagai
pertimbangan perawatan ortodonti.
1.6 Luaran
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah berupa artikel ilmiah
guna menambah referensi dan inovasi di bidang kedokteran gigi. Selain itu,
dengan adanya inovasi penggunaan bahan alami berupa bracket estetik
komposit yang terbuat dari nanoselulosa ampas tebu, PPMA-nanosilika dan
kitosan diharapkan dapat menjadi penelitian awal bahan alternatif bracket
logam yang lebih estetik, ringan dan murah.
d
c
c
vi
dibandingkan metode-metode lainnya Sintesis sol-gel umumnya melalui
tahap-tahap hidrolisis dan kondensasi (Budiharti dan Supardi, 2015).
vii
serbuk kitosan, asam asetat (CH3COOH) dan PMMA heat cured. Alat yang
digunakan dalam penelitian ini adalah gelas kimia, beaker glass, hot plate,
pipet tetes, spatula, termometer, timbangan digital, kertas timbangan, sendok
takar, magnetic bar, magnetic stirrer, corong saring, kertas saring, pH meter,
plastic wrap, label, mortar dan pestle, combustion boat, tungku kalsinasi,
oven, blender, sentrifugator, kuvet dan press kuvet, mixing jar, rubber bowl,
lampu spiritus, stopper semen dan lecron.
viii
agar menjadi bentuk serbuk. Serbuk kemudian dikalsinasi dalam tungku
menggunakan combustion boat dengan temperatur 700C selama 2 jam. Silika
yang didapat kemudian digerus untuk mendapatkan serbuk halus silika.
c. Pembuatan coupling agent larutan kitosan 2 %
Menurut Aufan et al. (2012), tahapan pembuatan larutan kitosan 2%
adalah akuades sebanyak 98 ml dan 2 ml CH3COOH dimasukkan secara
berurutan ke dalam gelas kimia, kemudian diaduk dengan magnetic stirrer
selama 5 menit. Kitosan sebanyak 2 gram dimasukan ke dalam 98 ml akuades
dengan 2 ml CH3COOH. Diaduk selama 2 jam sampai warna larutan menjadi
keruh.
d. Pembuatan komposit PMMA-nanosilika-nanoselulosa.
Menurut Hakim (2012), tahapan sintesis komposit PMMA-nanosilika-
nanoselulosa, adalah serbuk nanosilika dicampur dengan gel nanoselulosa di
dalam gelas kimia, lalu dimasukkan ke dalam combution boat pada suhu
1000°C selama 2 jam. Selanjutnya dikeluarkan dari tungku setelah suhu
mencapai 70°C dalam bentuk serbuk. Serbuk kemudian dicampurkan dengan
kitosan 2%. Hasil campuran dimasukan ke dalam combution boat dan
dikalsinasi pada suhu 1000°C selama 2 jam kemudian dikeluarkan dari tungku
setelah suhu mencapai 70°C. Serbuk hasil kalsinasi dihaluskan menggunakan
mortar kemudian dicampurkan dengan polimer PMMA.
e. Pembuatan Sampel
Menurut Bonifacio (2012), tahapan pembuatan sampel, adalah pencetakan
lilin baseplate dengan pola lilin dibentuk menggunakan cetakan pola lilin
untuk spesimen uji kekerasan. Berdasarkan standar American Dental
Association (ADA) spesifikasi no. 27, bentuk dan ukuran spesimen yaitu
silinder pipih diameter 6 mm dan tinggi 3 mm. Pola lilin kemudian dipendam
dengan gips di dalam kuvet kemudian direbus sehingga terbentuk rongga
cetak. Serbuk filler dengan kitosan dan matriks dicampurkan serta ditambah
etanol 15 ml. Sampel dihomogenisasi menggunakan ultrasonic homogenizer
amplitudo 50 selama 15 menit. Sampel selanjutnya dikeringkan di dalam oven
pada suhu 100C hingga etanol menguap, setelah itu digerus dengan mortar
dan pestle hingga berbentuk serbuk halus. Serbuk sampel kemudian
dicampurkan dengan monomer. Sampel kemudian dimasukkan ke dalam
rongga cetak, kemudian dilakukan pemasakan sifat fisik sampel.
Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 5 kelompok sampel yang diuraikan
sebagai berikut, kelompok I (0,5%), II (0,75%), III (1%), dan IV (2%)
merupakan kelompok dengan komposit PMMA dan nanosilika dengan
penambahan nanoselulosa dengan perbandingan 70:29,5:0,5, 70:29,25:0,75,
70:29:1, 70:29:2, dan kelompok V tanpa penambahan nanoselulosa.
Penelitian ini menggunakan rumus Steel dan Torrie (1995) dengan
perhitungan sebagai berikut.
ix
( Zα + Zβ )2 . Qd2
n=
d2
( 1,96+0,842 )2 . 12
n=
1
n = 7,84
Keterangan:
n = Besar sampel tiap kelompok
Zα = Nilai standar normal α, jika α bernilai 0,5 maka Zα bernilai 1,96
Zβ = Nilai standar normal β, jika β bernilai 0,08 maka Zβ bernilai 0,842
d = Besar simpangan yang ditolerir
Qd = Standar deviasi sampel sama dengan besarrnya penyimpangan (Qd2= d2= 1)
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, jumlah sampel minimal untuk uji
kekerasan vickers adalah 7,84 yang dibulatkan menjadi 8 sampel. Sampel
yang digunakan untuk uji SEM adalah 1 untuk masing-masing kelompok.
Jumlah keseluruhan yang diteliti adalah 40 sampel untuk 5 kelompok
perlakuan.
f. Karakterisasi dan Pengujian
Scanning Electrone Microscope
Menurut Khairiyah (2017), tahapan uji SEM, antara lain; Permukaan
sampel dihaluskan menggunakan diamond micropolish. Sampel kemudian
dietsa menggunakan H3PO4 85% kemudian dicuci menggunakan air dan
dikeringkan. Sampel dilapis menggunakan lapisan konduktor berupa emas
paladium. Sampel dimasukkan ke alat uji dan dipindai dengan elektron.
Hasil pencitraan SEM dapat dilihat melalui monitor.
Uji Kekerasan Vickers
Menurut Hakim (2012), tahapan uji kekerasan antara lain; Sampel
difiksasi di dalam PMMA. Sampel dipreparasi dengan menggunakan
amplas (400-2000 mesh) dengan kecepatan 100 rpm sampai
permukaannya rata. Setiap sampel ditempatkan pada 2 titik dengan beban
100 g. Jejak indenter dilihat dan diukur menggunakan mikroskop optik
dengan perbesaran 40.000 kali.
Uji kekerasan pada sampel menggunakan alat Vickers hardness
tester tipe M-400-H1/H2/ indentasi selama 15 detik dan beban 100 gram.
Hasil pengujian kekerasan Vickers berupa diameter jejak indenter dalam
satuan mm. Diameter tersebut kemudian dimasukkan ke dalam persamaan
Vickers Hv = 1,8544xF/l2, dengan Hv merupakan nilai kekerasan dalam
satuan Vickers Hardness Number (VHN), F merupakan gaya beban
indenter dalam satuan kilogram (kg), dan l merupakan panjang rata-rata
indenter dalam satuan milimeter (mm).
3.5 Analisis data
Hasil data pengujian mikrostruktur SEM dilakukan analisis secara
desktriptif analitik. Data uji kekerasan berupa skala data rasio. Analisis data
x
diawali dengan uji normalitas data menggunakan Saphiro Wilk sebagai pilihan
karena sampel ≤ 50 serta uji homogenitas data menggunakan Levene test.
Apabila terdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji parametrik one
way ANOVA untuk mengetahui perbedaan hasil seluruh kelompok. Apabila
hasilnya signifikan dilanjutkan uji Post Hoc Least Significance Difference
(LSD) untuk mengetahui perbedaan antar kelompok. Apabila data tidak
terdistribusi normal dan homogen maka dilakukan uji parametrik Kruskal
Wallis dan dilanjutkan menggunakan Mann Whitney U Test.
3.6 Alur Penelitian
Alur penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 sebagai berikut.
Preparasi alat dan bahan
Sintesis nanoselulosa dari ampas tebu Sintesis nanosilika dari TEOS dengan
dengan metode hidrolisis asam metode sol-gel
xi
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang 233.500
2 Bahan habis pakai 3.805.250
3 Perjalanan 1.860.000
4 Lain-lain 6.075.000
Jumlah (Rp) Rp.11.973.750
No Kegiatan Bulan ke
1 2 3 4
1 Survey lokasi dan alat
2 Perizinan lokasi penelitian
3 Pembelian alat dan bahan
yang diperlukan
4 Pembuatan sampel
5 Pengujian mikrostruktur
6. Pengujian Vicker Hardness
7. Evaluasi dan pembuatan
laporan
Daftar Pustaka
Anusavice, 2003, Philip’s Science Of Dental Materials, Elsevier, China.
Aufan, M.R., Daulay, A.H., Indriani, D., Nuruddin, A., Purwasasmita, B.S., 2012,
Sintesis Scaffold Alginat-Kitosan-Karbonat Apatit Sebagai Bone Graft
Menggunakan Metode Freeze Drying, Jurnal Biofisika, 8 (1):16-24.
Bonifacio, C.C., Kleverlaan, C.J., Raggio, D.P., Werner, A., Carvalho, R.C.R.,
2009, Physical-Mechanical Properties of Glass Ionomer Cements Indicated for
Atraumatic Restorative Treatment, Australian Dental Journal, 5(4):234.
Budiharti, G., Supardi, Z.A.I., 2015, Sintesis Nanopartikel Silika Menggunakan
Metode Sol-Gel, Jurnal Inovasi Fisika Indonesia, 4(3): 22-25.
Chirayil, C.J., Joy, J., Mathew, L., Mozetic, M., Koetz, J., Thomas, S., 2014,
Isolation and Characterization of Cellulose Nanofibrils From Helicteres Isora
Plant, Industrial Crops and Products, 59(1):27-34.
Cobourne, M.T., Walsh, M.M., 2010, Handbook of Orthodontics, Elsevier,
Philadelphia, h.519.
Fatah, I.Y.A., Khalil, H.P.S.A., Hossain, M.S., Aziz, A.A., Davoudpour, Y.,
Dungani, R., Bhat, A., 2014, Exploration of a Chemo-Mechanical Technique
for the Isolation of Nanofibrillated Cellulosic Fiber from Oil Palm Empty
Fruit Bunch As a Reinforcing Agent in Composites Materials, Polymers,
6(1):26
Fareezal, A.W., Izaati, M.A., Shazana, M.Z., Rushdan, I., Rosazley, Ainun,
A.M.A., 2016, Characterization of Nanofibrillated Cellulose Produced
xii
From Oil Palm Empty Fruit Bunch Fibers (OPEFB) Using Ultrasound,
Journal Of Contemporary Issues and Tought, 6(1):30-37.
Hakim, M.L.N., 2012, Variasi Besar Amplitudo Ultrasonic Homogenizer terhadap
Karakteristik Hasil Sintesis Zirconia Alumina Silika sebagai Filler Komposit
serta Nilai Kekerasan Komposit yang Dihasilkan, Skripsi, Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran, Bandung (Tidak Dipublikasikan).
Hardjito, D., Rangan, B.V, 2005, Development and Properties Of Low-Calcium
Fly Ash- Based Geopolymer Concrete, Perth, Australia, h.5.
xiii
Wicaksono, R., Syamsu, K., Nasir, M., 2013, Karakteristik Nanoserat Selulosa
dari Ampas Tapioka dan Aplikasinya sebagai Penguat Film Tapioka, Jurnal
Teknologi Industri Pertanian, 23(1):38-45.
William, J.K., 2000, Prinsip dan Praktik Alat-alat Ortodonti Cekat, EGC, Jakarta,
h.2,8.
xiv
15
Relationship between
Prosiding FDI-PDGI Periodontitis with Concentration Bandung,
Continuing Education: of C-Reactive Protein (CRP) 11-12
2
Good Oral Health for Saliva in Children with Down November
Brighter Smile, Syndrome Clinical Diagnose 2016
1. Biodata Ketua
A. Identitas Diri
17
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian
biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM Penelitian).
Purwokerto, 17 November 2017
Pengusul
Fahmi Hidayatullah
NIM G1B016032
2. Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Siti Mutia Ayuningtyas
2 Jenis Kelamin Perempuan
19
3. Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Annisa Asma Ulfah
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
4 NIM G1B016021
20
nanosilika
Plastic Untuk wrapping alat- 1 gulung Rp. 64.500 Rp. 64.500
Wrap alat tertentu
Rubber Alat untuk manipulasi 2 Rp. 55.000 Rp. 105.000
Bowl gips
Spatula Manipulasi gips 2 Rp. 20.000 Rp. 40.000
Gips
Jumlah Rp. 233.500
silica
Tetraethyl Bahan pembuatan
orthosilicate larutan silica 300 ml Rp. 450.000 Rp. 450.000
(TEOS)
Serbuk Sebagai bahan
kitosan pembuatan larutan 3 gr Rp. 227.500 Rp. 682.500
kitosan
Asam Asetat Bahan pembuatan
(CH3COOH larutan kitosan 250 ml Rp. 91.000 Rp. 91.000
)
Dental Gips Bahan pembuatan Rp. 70.000 Rp. 140.000
2 kg
sample
Jumlah Rp.3.805.250
3. Perjalanan
Justifikasi Kuantit Harga satuan
Material Jumlah
Pemakaian as
Tiket Kereta Perjalanan ke Rp.180.000 Rp. 540.000
Laboratorium Advaced
Material Processing 3 orang
ITB (pembuatan
sample)
Tiket Kereta Perjalanan ke Rp. 180.000 Rp. 540.000
Laboratorium Pusat
Penelitian dan 3 orang
Pengembangan
Bandung (Uji SEM)
Tiket Kereta Perjalanan ke
Laboratirium Metalurgi Rp. 180.000 Rp. 540.000
3 orang
Keramik dan Fisika
ITB (Uji Kekerasan)
Bensin Perjalanan ke
Laboratorium
Lingkugan Biologi
3 orang
Unsoed (Uji Rp. 30.000 Rp. 90.000
Determinasi Ampas
Tebu)
Paket Data Komunikasi dan Rp. 50.000 Rp. 150.000
Internet mencari sumber 3 orang
pustaka
Jumlah Rp. 1.860.000
4. Lain-lain
23
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kedokteran Gigi, Yang menyatakan,
Fakultas Kedokteran Universitas
Jenderal Soedirman