Parmono *)
parmono18@yahoo.co.id
Abstrak: Rumusan masalah penelitian bagaimana proses dan peningkatan pembelajaran
dan perubahan perilaku peserta didik setelah menerapkan pembelajaran speaking dengan
memanfaatkan media realia. Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus, masing-masing siklus
3 kali pertemuan. Subjek penelitian keterampilan speaking peserta didik kelas X.A SMA
Negeri 1 Bulu Sukoharjo semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Terjadi peningkatan
rata-rata nilai dari 64,42 pada siklus I menjadi 78,97 pada siklus II, diiringi dengan perubahan
perilaku yang lebih baik.
Kata kunci: keterampilan speaking, materi descriptive, dan media realia
Abstract: The formula of the problem discussed in this research are how the process
and the increase of instructional and how exchange of attitude after applying descriptive
material by using media realia at the students of X.A Senior high school of Bulu Sukoharjo.
This research is designed into two cycles, each cycle held in 3 meetings, The research
subject is speaking skill of students X.A of State of SMA Bulu Sukoharjo semester two,
2011/2012. The average of test result from 64,42 in cycle I to 78,97 in cycle II, followed by
the exchanges of students’ attitude get better.
Keywords: speaking skill, material of descriptive, and media of realia
PENDAHULUAN
Speaking skill merupakan salah satu Thompson dalam Supriyanto (2001:1) belum
keterampilan yang sangat penting dari terselenggara dengan baik.
keempat keterampilan berbahasa yaitu
Materi descriptive yang menyodorkan
speaking, reading, listening, dan writing.
banyak informasi tentang seseorang, suatu
Kebutuhan untuk menguasai bahasa
benda, seekor binatang, tumbuhan tertentu
Inggris, khususnya speaking merupakan
secara gamblang, rinci, dan sering kali
kebutuhan yang mendesak sebagai media
divisualisasikan, itupun masih belum bisa
komunikasi. Para praktisi dan guru bahasa
memotivasi peserta didik untuk berbicara
Inggris selalu berharap bahwa pada akhir
dalam bahasa Inggris, tanpa didukung
proses pembelajaran bahasa Inggris di
penggunaan media pembelajaran yang
setiap jenjang pendidikan, peserta didik
sesuai, seperti yang dikatakan Djauharie
mampu berbahasa Inggris khususnya pada
(2007:24) descriptive mengacu pada bagian
tarap berbicara, senada isi dari kurikulum
yang menggambarkan hal atau benda yang
berbasis kompetensi, bahwa pendekatan
diulas, penggambaran dapat mencakup
yang biasanya bermakna Let’s talk about
fungsi, kualitas atau keadaan, kebiasaan,
something dalam pelajaran conversation
perilaku yang dimiliki benda atau hal yang
diubah menjadi Let’s do something with
bersangkutan.
language. Namun, secara umum disadari
bahwa hasil pembelajaran bahasa Inggris Dalam upaya meningkatkan keteram-
di SMA N 1 Bulu, belumlah memuaskan, pilan speaking materi descriptive inidiper-
terutama pada speaking skill. Pendekatan lukan alat sebagai perantara agar apa yang
yang dianggap efektif oleh para praktisi kita ungkapkan dapat dipahami orang lain
pendidikan bahasa Inggris dewasa ini dengan lebih jelas, alat sebagai perantara
yaitu pendekatan komunikatif menurut tersebut adalah media. Association of
kelompok kecil, misalnya keluarga, sampai dan mendeskripsikan benda, hewan, atau
kelompok yang besar seperti organisasi manusia yang khusus (sesuatu benda
sosial. Dalam setiap kelompok itu mereka tertentu, hewan peliharaan kita atau
berinteraksi. Interaksi antarwarga kelompok seseorang secara khusus).
ditopang dan didukung oleh alat komunikasi
Dari pendapat-pendapat diatas dapat
vital yang mereka miliki dan pahami bersama,
penulis simpulkan bahwa teks descriptive
yakni bahasa.
merupakan teks yang bertujuan untuk
Dari berbagai batasan-batasan diatas menggambarkan atau mendeskripsikan,
dapat disimpulkan bahwa keterampilan memberikan informasi akan benda, hewan,
speaking atau berbicara adalah cara yang atau manusia secara khusus.
digunakan untuk menyampaikan atau
tukar menukar informasi, pengetahuan, Pengertian Media
ide, gagasan, pendapat, perasaan yang Heinich dan kawan-kawan dalam
membutuhkan suasana yang nyaman dan Surtikanti dan Hartini (2009:3) menge-
menyenangkan yang didalam penerapannya mukakan istilah medium sebagai perantara
merupakan satu kesatuan yang utuh dengan yang mengantar informasi antara sumber
keterampilan lain. dan penerima, jadi televisi, film, photo, radio,
rekaman audio, gambar yang diproyeksikan,
Teks Descriptive bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya
Yusak (2004:9) mengatakan bahwa adalah media komunikasi. Jadi, menurut
“the social function of description is to pengertian ini media bisa berupa perangkat
describe a particular person, place, or lunak (software) maupun perangkat
thing, tujuan dari teks description” adalah keras (hardware) yang bisa dijadikan alat
untuk mendeskripsikan orang, tempat, atau komunikasi.
sesuatu secara khusus. Dari definisi diatas
Association of Education and
berarti berbagai benda, orang, hewan,
Communication Technology (AECT) dalam
atau apa saja secara khusus bisa dijadikan
Listiyani (2010:14) memberikan pengertian
sebagai sumber untuk menjelaskan teks
tentang media sebagai segala bentuk dan
description. Sejalan dengan definisi di atas,
saluran yang digunakan untuk menyam-
Djauhari (2007:20-24) menyatakan bahwa
paikan pesan dan informasi. Dari pendapat
tujuan dari teks descriptive adalah untuk
di atas berarti pengertian media sangatlah
menggambarkan seseorang, sesuatu, atau
luas yang terpenting dapat digunakan
suatu tempat, teks ini meng-highlight satu
untuk memperlancar atau mempermudah
orang, benda, tempat atau binatang secara
pencapaian tujuan pembelajaran. Ditam-
khusus. Teks description memiliki struktur:
bahkan oleh Murtini (2011:97-104), bahwa
Identification, yaitu pengenalan subjek atau
fungsi media pembelajaran adalah untuk
hal yang akan dideskripsikan. Description,
mengatasi hambatan proses komunikasi,
yaitu penginformasian ciri-ciri subjek misalnya
sikap pasif siswa dalam belajar, dan
sifat-sifat psikologis, perilaku, tampilan fisik.
mengatasi keterbatasan fisik kelas.
Dalam teks description sering menggunakan
unsur kebahasaan tertentu, misalnya: (a) Media Realia
Kata benda yang spesifik, my father, my Surtikanti dan Hartini (2009:18) menga-
dog, my school; (b) simple present tense, takan bahwa media realia adalah merupakan
keadaan yang terjadi secara terus menerus; alat bantu visual dalam pendidikan yang
(c) noun phrase, kelompok kata benda, an memberikan pengalaman langsung (direct
intelligent tall student, a very beautiful cat, an experience) kepada siswa. Realia ini
expensive car: (c) berbagai jenis adjective merupakan objek nyata dari suatu benda
(kata sifat) yang bersifat describing. seperti mata uang, tumbuhan, binatang, dan
Dijelaskan lagi oleh Zaida (2011:77- sebagainya. Dengan kata lain, media realia
84), bahwa pada dasarnya tujuan teks benda apapun yang nyata ada di sekitar
descriptive adalah untuk memberi informasi kita.
Jurnal DIDAKTIKA, Tahun 4 Nomor 16, Desember 2012 69
Tabel 1. Hasil Tes Speaking Materi Descriptive dengan Media Realia pada Siklus I
kata yang berkaitan dengan media yang 69,42 yang masih belum memenuhi batas
dideskripsikan sudah tepat, dan fluency atau ketuntasan yang ditentukan oleh peneliti,
kelancaran yang kedengaran sudah bagus. yaitu 75. Peserta didik yang memperoleh
nilai di atas 75 atau yang termasuk tuntas
Perubahan Perilaku
sebanyak 18 peserta didik, sedangkan 18
Hasil perilaku peserta didik pada siklus peserta didik lainnya masih belum tuntas.
I dilihat dari aspek keaktifan sebagian besar
peserta didik dengan antusias dan penuh Berdasarkan analisis hasil tes speaking
perhatian memperhatikan ketika guru sedang materi descriptive menunjukkan bahwa
menjelaskan dan memberikan contoh pada kelemahan pesera didik terletak pada
pembelajaran speaking materi descriptive unsur-unsur seperti diction, pronunciation,
dengan bantuan media realia. Pada aspek fluency, dan content, yang tersebut dapat
kedisiplinan, peserta didik kelas X.A SMA N dijadikan sebagai acuan pelaksanaan siklus
1 Bulu cukup bagus. Pembelajaran dapat berikutnya. Namun, peserta didik harus
dimulai dengan awal dan lancar karena guru banyak berlatih dan guru juga harus sering
tidak lagi menunggu peserta didik yang ada di memotivasi peserta didik untuk berani dan
kamar mandi atau kantin, buku paket, kamus sering berbicara dalam bahasaI Inggris.
dan catatan selalu dipersiapkan, peserta Siklus II
didik juga memperlihatkan kejujuran pada
saat diberi tugas untuk membawa media Proses Pembelajaran Speaking
dari rumah dan memaparkan, namun juga Berdasarkan refleksi siklus I yang
masih ada dua peserta didik yng berpura- dijadikan acuan pada pelaksanaan siklus II,
pura ketinggalan di rumah. Kepercayaan penulis memulai menyusun RPP yang rinci
diri sendiri dapat diamati pada saat peserta dan mencakup seluruh unsur dan tahap
didik mempresentasikan hasil diskusi pelaksanaan siklus II. Langkah selanjutnya
kelompoknya ke kelompok lain dan juga penulis mempersiapkan beberapa sampel
pada saat mendeskripsikan media realia di pakaian sebagai media realia. Secara
depan kelas yang hasilnya cukup lumayan acak peserta didik mengambil salah satu
namun perlu ditingkatkan.Kerja Sama dan media realia yang dijadikan bahan tanya
Berbagipun juga harus ditingkatkan pada jawab dengan peserta didik lain. Tahap
siklus II. berikutnya peserta didik diberi teks rumpang
sambil mendengarkan monolog yang
Refleksi Siklus I diperdengarkan peserta didik melengkapi
Refleksi siklus I dilaksanakan berda- teks rumpang tersebut dan selanjutnya
sarkan hasil tes dan hasil nontes pembela- didiskusikan dalam kelompok kecil. Masing-
jaran speaking materi descriptive dengan masing kelompok mendeskripsikan hasil
bantuan media realia yang telah terlaksana karyanya, selanjutnya pada pertemuan
pada siklus I. Hasil tes menunjukkan bahwa berikutnya peserta didik sudah siap
target penelitian belum tercapai. Hal tersebut mendeskripsikan jenis pakaian yang sudah
dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas sebesar mereka siapkan dari rumah secara mandiri.
72 Parmono, Peningkatan Keterampilan Speaking Materi Descriptive
Pada tahap ini dilakukan pengambilan nilai. dan juga pada saat mendeskripsikan media
realia di depan kelas yang hasilnya sudah
Peningkatan Keterampilan Speaking cukup bagus. Kerja Sama dan Berbagi
Hasil tes speaking pada siklus II sudah sangat baik, terlihat dari pemantauan
menunjukkan peningkatan dari hasil tes saat diskusi dalam kelompok.
pada siklus I. Peserta didik sudah berbicara
dengan pronunciation atau pengucapan Refleksi Siklus II
dengan jelas, content atau isi dari pokok Refleksi hasil pembelajaran speaking
media yang dideskripsikan sudah mengarah materi descriptive dengan bantuan media
ke topik, diction atau pemilihan kata yang realia pada siklus II, munculnya semangat
berkaitan dengan media yang dideskripsikan berbicara dalam bahasa Inggris yang diiringi
sudah tepat, dan fluency atau kelancaran dengan meningkatnya kualitas pembicaraan.
sudahbagus.Hasil tes speaking pada siklus Hal ini terbukti adanya peningkatan rata-
II dijelaskan pada tabel 2. Berdasarkan tabel rata nilai menjadi 78,97 dengan angka
2 tersebut dapat dijelaskan bahwa rata- peningkatan sebesar 9,55 atau 13,76%.
rata keterampilan berbicara peserta didik Dengan kata lain pemanfaatan media realia
meningkat dari kategori cukup pada siklus I dapat meningkatkan keterampilan speaking
menjadi kategori baik pada siklus II dengan materi descriptive.
Perubahan Perilaku Pembahasan
Dilihat dari aspek keaktifan hampir Proses pembelajaran speaking materi
semua peserta didik dengan antusias dan descriptive dengan bantuan media realia
penuh perhatian memperhatikan ketika guru dilakukan dalam dua tahap yaitu siklus I dan
sedang, menerangkan dan memberikan siklus II, masing-masing siklus terdiri atas
contoh pada pembelajaran speaking materi tiga pertemuan. Setiap pertemuan terdiri
descriptive dengan bantuan media realia, atas pre-teaching, while teaching, dan post-
Pada aspek kedisiplinan, peserta didik kelas teaching. Karena pembelajaran bahasa
X.A SMA N 1 Bulu sudah sangat bagus, Inggris menurut kurikulum KTSP genre
pembelajaran dapat dimulai dengan awal based learning, maka urutan pembelajaran
dan lancar karena guru tidak lagi menunggu tahap inti dimulai dengan Building knowledge
peserta didik yang ada di kamar mandi of the field (BKOF), Modelling of the text
atau kantin, buku paket, kamus dan catatan (MOT), Joint construction of the text (JCOT),
selalu dipersiapkan, sebagian besar peserta dan Independent Cunstruction of the text
didik sudah memperlihatkan kejujuran pada (ICOT). Pembelajaran pada siklus I dan
saat diberi tugas untuk membawa media siklus II menggunakan urutan yang sama
dari rumah dan memaparkan, tidak ada lagi namun tentu saja tidak sama persis karena
yang berpura-pura ketinggalan di rumah. pada siklus II sudah ada perbaikan dari hasil
Kepercayaan pada diri sendiri dapat diamati refleksi pada siklus I, sehingga hasil siklus II
pada saat peserta didik mempresentasikan lebih maksimal.
hasil diskusi kelompoknya ke kelompok lain
Tabel 2. Hasil Tes Speaking Materi Descriptive dengan Media Realia pada Siklus II
Kategori Interval F Bobot Persentase Nilai Ketuntasan
Skor (%) Rata-rata (%)
Amat baik 85-100 12 1,035 33,33 2843/36= 33/36X100=
Baik 75-84 21 1,605 58,33 78,97 91,67 %
(kategori
Cukup 60-74 3 203 8,33 baik)
Kurang 0-59
Jumlah 36 2,843 100 78,97 91,67
Jurnal DIDAKTIKA, Tahun 4 Nomor 16, Desember 2012 73
Pada tahap pre-teaching atau tahap of the field (ICOT) yaitu peserta didik diberi
pendahuluan siklus I, guru mengadakan tugas mencari media realia di rumah masing-
pengkondisian kelas dan apersepsi dengan masing, berlatih dan mendiskripsikan media
mengajukan beberapa pertanyaan kepada tersebut. Kegiatan inti pada pertemuan
peserta didik mengenai pembelajaran yang ketiga pada siklus I ini, peserta didik
materi descriptive yang dikaitkan dengan akan mendeskripsikan media realia yang
keterampilan speaking, dan sampai di mana secara bebas mereka persiapkan dari ruma,
peserta didik mengenal dan menggunakan hasil pengamatan menunjukkan mereka
media realia. Berdasarkan pengamatan membawa bermacam-macam media
peserta didik sudah memberikan respons seperti radio, jam tangan, boneka, pesawat
yang bagus terhadap pertanyaan guru, mainan, mobil mainan, dan lain-lain. Pada
namun masih ada beberapa peserta didik tahap ini para peserta didik sudah dapat
yang asik berbincang-bincang dengan teman mendeskripsikan secara lisan media realia
lain. Namun, pada tahap pendahuluan siklus yang mereka persiapkan dari rumah.
II, peserta didik sudah memberikan perhatian
penuh kepada guru sehingga memudahkan Berdasarkan uraian di atas dapat
guru dalam mengkondisikan kelas. disimpulkan bahwa pembelajaran speraking
pada materi descriptive dengan bantuan
Pada tahap inti siklus I memasuki media realia pada siklus I sudah berlangsung
tahap Modelling of the text (MOT) yaitu lumayan baik, dan pada siklus II kegiatan
memberikan suatu model sebagai contoh tersebut sudah berlangsung dengan sangat
dengan memperdengarkan sebuah monolog baik.
dengan menggunakan audio tentang
deskripsi seekor burung Beo dan secara Peningkatan Keterampilan Speaking
visual dipertontonkan di depan para peserta Hasil pencapaian rata-rata nilai
didik. Berdasarkan catatan harian guru, keterampilan speaking peserta didik
selama proses tersebut hanya ada beberapa pada siklus I adalah 69,42 dan berada
peserta didik yang berani aktif, berkomentar, pada kategori cukup. Pencapaian nilai
atau berpendapat. Namun, hal itu berbeda tersebut belum maksimal meskipun sudah
pada siklus II. Pada siklus II hampir semua menunjukkan peningkatan dari pra siklus.
peserta didik aktif bertanya jawab. Hal tersebut disebabkab peserta didik belum
Tahap berikutnya memasuki tahap joint terbiasa dengan model pembelajaran dan
construction of the field (JCOT) dimana penggunaan media realia.
mereka harus bekerja dalam kelompoknya Namun setelah guru merefleksi
dengan cara tiap kelompok diberi media realia kekurangan-kekurangan pada siklus I
yang berbeda-beda dan mendiskusikan akan dan melakukan perbaikan pada siklus II,
deskripsi dari media yang dimiliki kelompok nilai rata-rata peserta didik mengalami
tersebut secara lisan. Hasil diskusi disusun peningkatan menjadi rata-rata 78,97 dengan
dalam bahasa yang runtun. Selanjutnya angka peningkatan sebesar 9,55 dengan
salah satu anggota pergi ke kelompok lain persentase peningkatan sebesar 13,76%.
dan mempresentasikan hasil deskripsi Pada siklus II, nilai rata-rata setiap aspek
dari media yang sudah didiskusikan sudah mencapai kategori baik dan sangat
dikelompoknya tersebut. Berdasarkan baik. Sebagian besar sudah berani berbicara
pengamatan sebagian besar kelompok dalam bahasa Inggris dengan bantuan media
sudah melaksanakan diskusi dengan baik, realia.
walaupun tentu saja ada beberapa peserta
Berdasarkan perbandingan hasil rata-
didik yang kurang aktif, namun pada siklus
rata nilai tes tersebut dapat disimpulkan
II semua peserta didik sudah menunjukkan
bahwa model pembelajaran dengan
keaktifan dan melaksanakan tugasnya
bantuan media realia dapat meningkatkan
dalam diskusi.
keterampilan speaking peserta didik dalam
Pada tahap berikutnya peserta didik memahami materi descriptive.
memasuki tahap Independent construction
74 Parmono, Peningkatan Keterampilan Speaking Materi Descriptive