Anda di halaman 1dari 4

Muhamad Fatchul Jawat

1810202072

Analisis Kasus
Pemberitaan Dikaji Melalui
Kode Etik Jurnalisme Online
Said Didu: Negara Krisis Corona, Kemana Staf Khusus Milenial Jokowi?

VIVAnews - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, menyentil para staf khusus
Presiden Jokowi yang disebut-sebut dari kalangan milenial. Said bertanya di mana mereka saat
Indonesia tengah dalam situasi seperti saat ini.

"Kemana semua staf khusus milenial Presiden yg digaji puluhan juta saat negara hadapi krisis seperti
saat ini? #IndonesianeedLeader," tulis Said melalui akun Twitternya, @msaid_didu, Minggu, 15 Maret
2020.

Dalam postingannya yang lain, Said Didu berpendapat negara sedang menghadapi multikrisis yang
datang bersamaan yaitu krisis kepercayaan, kepemimpinan, virus corona, ekonomi, dan krisis
kohesivitas sosial. Karena itu, dia menilai Indonesia butuh pemimpin yang dia tuliskan dengan tagar
#IndonesianeedLeader. Tak hanya menyentil keberadaan staf khusus Jokowi dari kalangan milenial, Said
juga mengkritik para anggota DPR dan juga DPD.

"Saat Indonesia menghadapi multikrisis seperti saat ini, ke mana suara anggota @DPR_RI dan @DPDRI
utk suarakan masalah yg dihadapi oleh rakyat? #IndonesianeedLeader," tulis dia lagi.

Saat ini, Indonesia tengah menghadapi wabah virus corona. Presiden Jokowi mengeluarkan imbauan
agar seluruh instansi baik negeri hingga swasta menghindari kontak dekat. Kerja dari rumah, hingga
ibadah di rumah, harus mulai dilakukan. Jokowi juga menilai penyebaran virus corona atau Covid-19
tidak sama untuk setiap daerah. Maka itu, ia mengatakan, status kedaruratan setiap daerah menjadi hak
masing-masing kepala daerah.

Dia menyampaikan setiap kepala daerah juga bisa dengan konsultasi ke setiap perangkat Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) daerah dan pihak lainnya. Angka pasien positif virus corona sendiri
bertambah 21 kasus sehingga total menjadi 117. Juru bicara khusus penanganan Corona Achmad
Yurianto mengatakan data tambahan ini berdasarkan per Minggu pagi tadi.

Kode Etik
Jurnalisme Online
Poynter

Poynter (https://www.poynter.org) salah satu organisasi di Amerika yang menjadi acuan kalangan cyber
journalist mengatakan kalangan cyber journalist untuk menelaah perkembangan internet lantaran
secara langsung mempengaruhi perilaku dan aturan di abad digital.

Jurnalis online dituntut lebih memperhatikan kecenderungan aktual menyangkut kredibilitas dan
akurasi, transparasi, dan multimedia massa, serta lurus waspada terhadap kecepatan penyampaian
berita yang seimbang dengan kapasitas akurasinya.

Beberapa hal utama yang ditekankan Poynter menyangkut profesi jurnalis dan organisasi multimedia
massa adalah sebagai berikut:

 Integritas Keredaksian: menjaga kepercayaan publik sekaligus menjaga kredibilitas.


 Keterbukaan Komunikasi: di kalangan redaksi dengan pemasaran dalam organisasi multimedia
massa, sehingga dapat memanfaatkan peluang ekonomi guna meraih keuntungan dan
kecenderungan pertumbuhan bisnis di Internet.
 Riset pasar: menentukan ukuran bisnis menjadi salah satu alat penting dalam menentukan arah
kebijakan atau panduan mengembangkan bisnis isi berita (content), dan bermanfaat untuk
menjaga keseimbangan dalam mendapatkan keuntungan sekaligus memberikan pelayanan
informasi ke publik.
 Pengalaman konsumen: menjadi hal utama, sehingga perlu senantiasa mengevaluasi berbagai
model promosi iklan guna mengetahui keinginan publik yang secara signifikan perlu
diperhatikan organisasi multi media massa.

Berkaitan dengan sistem pemerintahan yang dijalankan jurnalis sebagai bagian organisasi multimedia
massa, maka Poynter juga memberikan sejumlah pertanyaan guna dicari pemecahannya, yakni:

1. Bagaimana menangani koreksi?

2. Bagaimana menangani kaitan antarlaman (links)?

3. Bagaimana cara menyajikan berita yang bermakna? Dan, bagaimana pula memaparkannya, bila ada
kemungkinan menimbulkan konflik terhadap para pihak di publiknya?

4. Bagaimana menerapkan kebijakan penyuntingan, termasuk menetapkan layak siar, dan sejauh mana
hal ini diperlukan?

5. Sejauh mana publik peduli terhadap nilai-nilai yang mempengaruhinya atas dasar pemberitaan yang
dipublikasikan?

6. Apa saja nilai manfaat dari pemberitaan yang dilakukan jurnalis secara anonim atau

menyembunyikan apa yang dikembangkan multimedia masa?


7. Standar apa saja yang harus diterapkan organisasi multi media massa dalam menyiapkan hingga
menyebarkan bahan berita audio-visual secara online? Bagaimana pilihan aplikasi teknologinya?

Analisis Kasus
Menggunakan KEJO Poynter
Dalam melakukan integritas keredaksian untuk menjaga kepercayaan publik sekaligus menjaga
kredibilitas jurnalisme online harus melakukan beberapa tahap agar platform yang dimilikinya tetap
mempunyai integritas dan kredibilitas walaupun dijelaskan bahwa tidak ada sebuah berita pun yang
benar-benar objektif murni. Hal ini selalu dipengaruhi oleh banyak hal. Tetapi yang perlu dipahami
bahwa realitas media dibangun berdasarkan syarat-syarat dan aturan-aturan tertentu atau adanya
pembatasan. Batasan itu diantaranya menurut Mursito adalah nilai berita, format penulisan, etika dan
undang-undang (Nurudin, 2009: 78).

Dibawah ini unit kategori akurasi sebuah berita:


1. Cek dan ricek (mengecek dan melakukan ricek kembali kepada sumber berita).
2. Kesalahan penulisan pada data, tanggal, nama nara sumber, alamat dan sebagainya.
3. Sumber berita yang relevan (sumber berita yang cocok dan pas dengan peristiwa yang sedang terjadi).
4. Akurasi judul dengan isi (judul dan isi saling berhubungan).
5. Akurasi antara foto dengan isi (foto atau gambar yang disajikan berhubungan dan mendukung isi
berita).

Dari kelima unit kategori akurasi berita dengan kasus yang terjadi di dapat dikatakan sudah memenuhi
kriteria yang ditentukan dari kategori akurasi sebuah berita. Namun saya menyoroti dalam poin nomor
3, sumber berita yang relevan adalah sumber berita yang cocok dan pas dengan peristiwa yang yang
sedang terjadi. Dalam judul dan berita memang sangat relevan dan sama, kemudian dengan kasus yang
terjadi yaitu coronavirus juga dapat dikatakan relate, namun sebuah berita yang dapat mendukung
ketenangan masyarakat dalam menghadapi masalah yang terjadi berita ini tidak dapat dikatakan berita
yang layak dibaca masyarakat untuk saat ini. Walaupun memang masyarakat diajak untuk kritis dalam
menanggapi kekuatan dari pemerintah untuk mengatasi masalah yang ada namun bisa dikatakan berita
ini dapat memicu permasalahan baru dan keresahan yang semakin parah.

Selain akurasi dan kredibilitas dalam poynter dijelaskan juga keterbukaan komunikasi, riset pasar, dan
pengalaman konsumen. Tiga poin tersebut dijelaskan bahwa jurnalisme online dilihat dari sisi bisnis atau
keinginan pasar dalam menanggapi jurnalisme online. Dilihat dari sisi keuntungan atau sebuah harga,
berita tersebut sangat memenuhi kriteria berita yang menarik, berita yang mencuri, dan berita yang
mempunyai sorotan lebih. Sebelum wabah virus corona ini datang ketika presiden melantik staff khusus
milenial, itu menjadi sebuah perbincangan yang sangat besar oleh masyarakat Indonesia. Ketika tiba-tiba
salah satu masyarakat Indonesia menggemparkan dengan munculnya berita bahwa dimana fungsi dari
staff khusus presiden milenial ini.

Selain itu sebuah berita dikatakan berita yang baik menurut kode etik jurnalisme online salah satunya
adalah berita yang verifikasi dan mempunyai relevansi dengan kedua belah pihak. Ketika kita sebagai
publik atau pembaca berita dihadapkan dengan berita yang hanya satu pihak saja, itu akan
mempengaruhi publik untuk berpikir lain atau mempunyai sudut pandang yang lain. Dapat dikatakan
juga bahwa hal tersebut merupakan keberhasilan dari sebuah media untuk menggiring opini masyarakat

Verifikasi merupakan prinsip paling penting dalam jurnalisme. Hal tersebut dipaparkan oleh Bill Kovach
dan Tom Rosenstiel dalam buku Elemen-Elemen Jurnalisme (2003:87). Pada media massa konvensional
(cetak dan elektronik), verifikasi dilakukan dengan mengutip pernyataan dari pihak-pihak yang terlibat.
Hal ini untuk menjaga keberimbangan dan objektivitas pemberitaan. Berita ini ketika kita baca hanya
sekedar memberitakan seseorang yang menyatakan ke media sosial dan diberitakan kembali saja tanpa
adanya sebuah verifikasi dari pihak kedua, atau yang disini sebagai staff khusus milenial presiden atau
bahkan para pemerintah yang disebutkan DPR dan lain sebagainya. Ditengah keruhnya masalah yang
ada di negara ini, seharusnya media dapat menjadi salah satu pihak yang netral agar masyarakat tidak
terbebani oleh hal lainnya.

Daftar Pustaka:

Juditha, Christiany. "Akurasi Berita dalam Jurnalisme Online (Kasus Dugaan Korupsi Mahkamah
Konstitusi di Portal Berita Detiknews)." Pekommas 16.3 (2013).

Drajad, Alexander Aprita Ermando, and Yohanes Widodo. "Verifikasi Pemberitaan Media Online (Studi
Kasus Proses Penerapan Pedoman Pemberitaan Media Siber Pemberitaan Florence Sihombing di Detik.
com dan Kompas. com Periode Agustus–September 2014)." E-Journal UAJY. Universitas Atma Jaya
Yogyakarta 15 (2014).

Anda mungkin juga menyukai