Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH AIR BEKAS CUCIAN BERAS TERHADAP

PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata)

KERANGKA PROPOSAL PENELITIAN


Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian yang diampu oleh
Drs. Muhammad Anwar Djaelani, M.Kes.

Oleh :
Amelia Rifka Yunita
NIM 24020119120034

PROGRAM STUDI S-1 BIOLOGI


DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kacang hijau (Vigna radiata) menjadi salah satu tanaman kacang-kacangan
yang mudah dijumpai di Indonesia. Pada umumnya, kacang hijau di Indonesia
dibudidayakan di sawah. Kacang hijau memiliki nutrisi yang lengkap, seperti protein,
lemak, vitamin (asam folat, vitamin B1, riboflavin, vitamin B6, asam pantotenat,
niasin), mineral (kalium, fosfor, kalsium, magnesium, dan besi) (Jaya, 2019 : 98).
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau tentunya dipengaruhi
oleh 2 faktor seperti tumbuhan pada umumnya, yaitu faktor internal (gen dan hormon)
dan faktor eksternal (nutrisi, cahaya, air, pH tanah, oksigen, suhu, dan lain-lain).
Contoh faktor eksternal adalah air bekas cucian beras, limbah ini seringkali tidak
dimanfaatkan kembali. Air beras dapat dijadikan sebagai elemen atau unsur dari
pupuk organik yang dapat menambah unsur hara (Wati dkk, 2017 : 49-50). Mengacu
pada uraian di atas maka dilakukanlah penelitian dengan judul “Pengaruh Air Bekas
Cucian Beras terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata)”
B. Permasalahan
Bagaimana pengaruh penyiraman air bekas cucian beras terhadap pertumbuhan
tanaman kacang hijau (Vigna radiata)?
C. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh penyiraman air bekas
cucicn beras terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau .
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada semua pihak bahwa air
bekas cucian dapat dimanfaatkan untuk mempercepat pertumbuhan suatu tanaman,
contohnya tanaman kacang hijau.

BAB II

KERANGKA DASAR TEORI

A. Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan perubahan secara kuantitatif dengan bertambahnya
ukuran pada makhluk hidup yang mana bersifat irreversible. Menurut Hapsari dkk
(2018 : 79) pertumbuhan tanaman adalah peristiwa bertambahnya ukuran tanaman,
yang dapat diukur dari bertambah besar dan tingginya organ tumbuhan.
B. Kacang Hijau (Vigna radiata)
Kacang hijau adalah tanaman palawija yang termasuk dalam suku polong-
polongan.  Kacang hijau berumur genjah (55-65 hari), tahan kekeringan, variasi jenis
penyakit relatif sedikit, dapat ditanam pada lahan kurang subur dan harga jual relatif
tinggi serta stabil (Hastuti dkk, 2018 : 89).
C. Air Beras
Air beras adalah limbah air yang merupakan bekas dari proses pencucian beras
yang akan dimasak. Menurut Wati dkk (2017 : 49) Air beras berwarna putih susu,
memiliki kandungan protein dan vitamin B1.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Alat
1. Gelas plastik dan jarum
2. Alat tulis (label, pensil, penggaris, buku, penghapus, pulpen)
3. Sendok makan
B. Bahan
1. Air cucian beras
2. Biji kacang hijau
3. Air sumur
4. Campuran tanah dan pupuk kandang
C. Cara Kerja
1. Gelas plastik diberi lubang dibagian bawahnya dengan ditusuk-tusuk menggunakan
jarum, kemudian diberi label dengan kode A yang berarti untuk tanaman yang
disiram air sumur dan kode B yang berarti untuk tanaman yang disiram dengan air
cucian beras.
2. Campuran tanah dan pupuk kandang dimasukkan ke dalam gelas plastik A dan B.
3. Biji kacang hijau dimasukkan ke dalam gelas plastik, masing-masing 3 biji.
4. Benih di gelas A disiram air sumur, benih gelas B disiram dengan air cucian beras,
masing-masing sebanyak 4 sendok makan. Penyiraman dilakukan setiap 2 hari
sekali.
5. Diamati pertumbuhannya setiap 2 hari setelah penyiraman pertama, diukur, dan
dicatat hasil pengamatannya.

BAB IV

JADWAL PENELITIAN

No Hari/tanggal Kegiatan
1. Kamis, 19 Maret 2010 Penyusunan proposal
2. Minggu, 22 Maret 2020 Pengumpulan proposal
3. Senin, 23 Maret 2020 Pengumpulan alat dan bahan
4. Selasa, 24 Maret 2020 Penanaman benih dan penyiraman pertama
5. Kamis, 26 Marer 2020 Penyiraman ke-2 dan pengamatan pertama
6. Sabtu, 28 Maret 2020 Penyiraman ke-3 dan pengamatan ke-2
7. Senin, 30 Maret 2020 Penyiraman ke-4 dan pengamatan ke-3
8. Rabu, 1 April 2020 Penyiraman ke-5 dan pengamatan ke-4
9. Jumat, 3 April 2020 Penyiraman ke-6 dan pengamatan ke-5
10. Minggu, 5 April 2020 Penyiraman ke-7 dan pengamatan ke-6
11. Selasa, 7 April 2020 Penyiraman ke-8 dan pengamatan ke-7
12. Kamis, 9 April 2020 Penyiraman ke-9 dan pengamatan ke-8

DAFTAR PUSTAKA

Hapsari, A.T., S. Darmanti, dan E. D. Hastuti. 2018. Pertumbuhan Batang, Akar dan Daun
Gulma Katumpangan (Pilea microphylla (L.) Liebm.). Buletin Anatomi dan Fisiologi.
Vol. 3, No. 1 : 79-84.

Hastuti, D.P., Supriyono, dan S. Hartati. 2018. Pertumbuhan dan Hasil Kacang Hijau (Vigna
radiata, L.) pada Beberapa Dosis Pupuk Organik dan Kerapatan Tanam. Journal of
Sustainable Agriculture. Vol. 33, No. 2 : 89-95.

Jaya, F. 2019. Ilmu, Teknologi, dan Manfaat Kefir. Malang : UB Press.

Wati, M., Damhuri, dan Safilu. 2017. Pengaruh Pemberian Air Beras terhadap Pertumbuhan
dan Produktivitas Tanaman Tomat (Solanum lycoersicum L.). J. AMPIBI. Vol. 2, No.
1 : 49-56.

Anda mungkin juga menyukai