Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA AGGREGAT

KESEHATAN REMAJA

Oleh :
Novani Dwi Utami
C1AA17106
3A S1 Keperawatan

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
2020
KASUS
Keluarga Tn. A hidup bersama istri dan seorang anaknya Y. pekerjaan Tn. A adalah sopir
taksi gelap yang beroperasi pada malam hari hingga pagi hari. Ny. A bekerja sebagai
karyawati pada sebuah perusahaan garmen dengan jam kerja 08.00 – 14.00, terkadang lembur
hingga malam.

An. Y pelajar kelas 3 SMU sering bermain diluar rumah dengan teman laki-lakinya pulang
sampai larut malam. Pergaulan bebas dengan teman-temannya akhirnya menjadi kebiasaan.
Tn. A sudah menegur berulang kali tapi anak Y tetap melakukannya. Suatu hari Tn. A
memergoki anaknya bersama teman pria wanitanya nonton VCD porno di rumah, langsung
Tn. A memarahi anaknya dan melarang pergaulan si anak. Sejak itu percekcokan sering
terjadi antara Tn. A dan An. Y diantara mereka tidak pernah ada komunikasi yang terbuka,
sementara itu Ny. A lebih banyak diam dan terkadang membela anaknya. Tn. A makin keras
melarang anaknya bergaul dengan teman-temannya ketika pada suatu malam melihat anaknya
berada di sebuah hotel bersama temannya yang berpasang-pasangan.

Sementara itu An. Y mengatakan bahwa ia pernah mencoba melakukan hubungan seks
dengan pacarnya sebanyak 2 kali.
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Keluarga dengan Masalah Sexual pada remaja
(seks bebas pada remaja)

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Nama kepala keluarga : Tn. A
b. Pekerjaan : sopir taksi
c. Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan 103 Semarang
d. Komposisi keluarga :

NO NAMA UMUR SEX TGL PENDIDIK PEKERJAAN KET


LAHIR AN
1 TN. A 40 th L 4-8-1980 SMA SOPIR SUAMI
2 NY. A 37 th P 5-7-1983 SMA KARYAWATI ISTRI
3 AN.Y 17 th L 2-4-2003 SMA KLS PELAJAR ANAK
III

Genogram :

Ket :
: Perempuan
: laki-laki
: : Tinggal serumah
e. Tipe Keluarga
Keluarga Tn.A merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami, istri dan satu orang
anak.
f. Suku Bangsa
Tn. A dan Ny. A berasal dari suku yang sama yaitu suku jawa. Budaya keluarga Tn.
A mengikuti kebiasaan serta budaya suku jawa.
g. Agama
Agama seluruh anggota keluarga adalah islam.
h. Status Sosial Ekonomi
Keluarga di lingkungannya tergolong keluarga dengan status sosial kebanyakan
seperti keluarga lain. Sedang status ekonomi cukup dimana Tn. A bekerja sebagai
sopir taksi gelap dan Ny. R sebagai karyawan pabrik.
i. Aktivitas rekreasi
Keluarga jarang melakukan rekreasi bersama. Karena selain ekonomi yang kurang
begitu baik juga masing-masing sibuk dengan urusannya masing-masing.
2. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahapan Perkembangan Keluarga Saat ini
Keluarga mencapai tahap perkembangan dengan anak pertama usia remaja.
b. Tugas Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tugas-tugas perkembangan pada tahap ini telah dilaksanakan oleh keluarga Tn. A
dengan baik. Tidak ada tugas perkembangan yang belum terpenuhi.
c. Riwayat Keluarga Inti
Keluarga Tn. A tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti DM, Hipertensi,
epilepsi dll. Dalam keluarga mereka tidak pernah mengalami kondisi sakit yang
berat, hanya kadang flu serta lemas karena kecapekan.
d. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Tn. A merupakan anak pertama dari dua bersaudara dan adik perempuannya juga
sudah menikah. Hubungan keluarga mereka cukup baik, kalau ada waktu luang
mereka saling berkunjung. Sedang Ny. A anak terakhir dari tiga bersaudara. Kakak
laki-lakinya sudah menikah dengan dua anak sedangkan kakak perempuannya juga
sudah menikah dengan anak satu. Hubungan keluarga mereka juga baik tetap ada
komunikasi.
3. Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Keluarga Tn. A tinggal di rumah permanen dengan luas tanah 150 m 2 dan luas
bangunan 100 m2 terdiri dari 75 % berlantai plester dan semen 25 %( ruang dapur
dan kamar mandi). Ventilasi cukup baik cahaya matahari bisa masuk melalui
jendela maupun pintu. Penerangan dengan menggunakan listrik. Sedangkan air
bersih diperoleh dari PAM. Pengelolaan sampah dilakukan dengan penempatan di
tempat tertutup yang selanjutnya diambil oleh petugas sampah. Limbah keluarga
langsung terbuang melalui selokan di belakang rumah yang mengalir ke sungai.
WC terletak didalam kamar mandi dengan septik tank berada di luar rumah.
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Tetangga keluarga Tn. A pada umumnya bekerja sebagai karyawan swasta. Jarak
rumah mereka agak berdekatan. Ikatan antar keluarga baik, saling tolong
menolong masih menjadi kebiasaan di wilayah tersebut.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn. A merupakan salah satu keluarga yang bertempat tinggal menetap
jadi belum pernah pindah dari rumah yang sekarang.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga dapat saling bertemu pada sore hari setelah anak pulang dari sekolah
serta ibu pulang dari bekerja. Sedangkan malam harinya Tn. A bekerja sebagai
sopir taxi. Untuk mengikuti perkumpulan di limgkungan masyarakat Tn. A
menyempatkan diri sebelum dia bekerja
e. Sistem Pendukung Keluarga
Seluruh anggota keluarga sekarang ini dalam keadaan yang sehat, jika ada salah
satu dari anggota keluarga yagn sakit maka segera dibawa ke pelayana kesehatan.
4. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi dalam keluarga Tn. A saat ini mengalami gangguan, karena ada
masalah komunikasi antara Tn. A dan An. Y. Mereka sama-sama keras dalam
berkomunikasi. Masing-masing merasa benar dengan cara mereka.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Kekuatan keluarga untuk mengendalikan perilaku anak kurang begitu baik. Karena
anak masih dengan perilakunya yagn bertentangan dengan nilai-nilai yang ada
yaitu melakukan pergaulan bebas (free seks).
c. Struktur Peran
Tn. A berperan sebagai kepala rumah tangga yang mencari nafkah untuk
keluarganya dengan dibantu oleh istrinya. Sedangkan Ny. A masih bisa berperan
sebagai ibu dan istri selain harus mencari nafkah mambantu suami.
d. Nilai atau Norma Keluarga
Keluarga Tn. A percaya bahwa kesehatan sangat penting sehingga berusaha
mempertahankan kondisi sehat.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Anggota keluarga saling menyayangi dan memperhatikan. Tapi kadang karena
kesibukan masing-masing hal itu susah dilakukan. Persoalan dalam keluarga jarang
dibicarakan bersama sehingga memicu terjadinya masalah komunikasi.
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi dilakukan denga mengikuti kegiatan di lingkungan seperti arisan,
kebersihan lingkungan. Sedangkan anaknya sulit untuk melakukan sosialisasi
dengan tetangga karena sering pergi dengan temannya hingga larut malam. An. Y
telah terlibat dalam pergaulan bebas dan keluarga tidak bisa menanamkan
nilai/norma kepada anaknya.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga belum mengenal masalah komunikasi sehingga konflik selalu terjadi pada
keluarga. Keluarga belum mengenal bagaimana cara berkomunikasi yang efektif
sehingga apa yang dibicarakan dapat dipahami oleh keluarga. Selain itu keluarga
juga belum dapat mengambil tindakan yang seharusnya sehubungan dengan
perilaku anaknya. Keluarga merasakan bahwa anaknya keliru dalam pergaulan dan
keluarga takut anaknya nanti hamil karena pergaulan bebas yang mengarah ke
free seks. Keluarga tidak tahu apa yang seharusnya ia sampaikan pada anak
sehingga keluarga belum bisa mengambil keputusan untuk memberikan
bimbingan.
d. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. A baru memiliki seorang anak yang berumur 17 tahun. Rencana untuk
memiliki anak lagi sebenarnya ada tapi belum dikaruniai meskipun Ny. A sudah
tidak KB.
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. A secara ekonomi telah mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarga
sehari-hari, juga telah memiliki tabungan meskipun jumlahnya tidak seberapa.
6. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor Jangka Pendek dan Panjang
Stressor jangka pendek yaitu komunikasi yang buruk antara ayah dan anak serta
adanya perilaku anak dengan pergaulan bebas yang cenderung ke seks bebas.
Sedang stressor jangka panjang kebutuhan ekonomi yang masih belum sesuai
dengan keinginan keluarga
b. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/Stressor
keluarga telah melarang anaknya dari pergaulan bebas, tapi tidak mampu untuk
memberikan pengarahan/bimbingan pada anak. Sedangkan ibu tidak mampu
bersikap atau tidak konsisten dengan perilaku anaknya dengan sering membela
bila ditegur ayahnya.
c. Strategi Koping yang Digunakan
Tn. A cenderung melampiaskan kekecewaan terhadap anaknya dengan memarahi
anaknya tanpa menggunakan cara yang bijaksana. Sedang anak karena kondisi
rumah yang tidak memuaskan dia lari ke pergaulan yang tidak benar dan teguran
keluarga dihadapi dengan emosi pula dan cenderung melawan.
d. Strategi Adaptasi Disfungsional
Keluarga tidak mamapu untuk beradaptasi dengan permasalahan yang dihadapi.
Menyadari masalah ada tapi kurang mampu mengambil tindakan.
7. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan fisik Tn. A
Keadaan umum : baik, tampak sehat.
Kesadaran : komposmentis
Tanda-tanda vital:TD : 130/90 mmHg ; N: 84 x/menit; RR : 20x/menit; S : 36,8oC
Kepala : rambut: hitam, lurus, tidak muntah rontok; mata : sklera tidak ikterik,
kornea jernih, konjungtiva merah muda, pupil isokor, fungsi penglihatan normal;
hidung: bersih, septum simetris, tidak ada polip; telinga: tidak ada serumen,
mampu mendengar normal; mulut: bersih , tidak berbau, tidak ada karies, lidah
bersih.
Dada : bentuk normal, suara nafas vesikuler, irama nafas teratur, tidak ada ronkhi,
denyut jantung normal.
Abdomen : agak cembung, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan.
Genetalia : tidak ada hemoroid dan bersih.
Ekstremitas : tidak ada edema, tidak ada keterbatasan gerak.
b. Pemeriksaan fisik Ny. A
Keadaan umum : baik
Kesadaran : komposmentis
Tanda-tanda vital:TD : 120/80 mmHg ; N: 80 x/menit; RR : 18x/menit; S : 36,5oC
Kepala : rambut: hitam, ikal, tidak muntah rontok; mata : sklera tidak ikterik,
kornea jernih, konjungtiva merah muda, pupil isokor, fungsi penglihatan normal;
hidung: bersih, septum simetris, tidak ada polip; telinga: tidak ada serumen,
mampu mendengar normal; mulut: bersih , tidak berbau, tidak ada karies, lidah
bersih.
Dada : bentuk normal, suara nafas vesikuler, irama nafas teratur, tidak ada ronkhi,
denyut jantung normal.
Abdomen : agak cembung, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan.
Genetalia : tidak ada hemoroid dan bersih.
Ekstremitas : tidak ada edema, tidak ada keterbatasan gerak.
c. Pemeriksaan fisik An. Y
Keadaan umum : baik
Kesadaran : komposmentis
Tanda-tanda vital:TD : 110/90 mmHg ; N: 78 x/menit; RR : 20x/menit; S : 36,6oC
Kepala : rambut: merah, ikal, tidak muntah rontok; mata : sklera tidak ikterik,
kornea jernih, konjungtiva merah muda, pupil isokor, fungsi penglihatan normal;
hidung: bersih, septum simetris, tidak ada polip; telinga: tidak ada serumen,
mampu mendengar normal; mulut: bersih , tidak berbau, ada karies, lidah bersih.
Dada : bentuk normal, suara nafas vesikuler, irama nafas teratur, tidak ada ronkhi,
denyut jantung normal.
Abdomen : datar, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan.
Genetalia : tidak ada hemoroid dan bersih.
Ekstremitas : tidak ada edema, tidak ada keterbatasan gerak
8. Harapan Keluarga
Keluarga mengharapkan permasalahan dalam keluarganya segera teratasi dan
masing-masing dapat menata kembali hubungan dalam keluarga dengan baik.
B. ANALISA DATA
NO DATA PENYEBAB MASALAH
1 DS : Ketidakmampuan Konflik pada
 An.Y mengatakan merasa keluarga mengenal keluarga Tn. A
jengkel karena keluarga terlalu masalah
membatasi pergaulan dan tidak komunikasi
dapat meyakinkan keluarga
bahwa pergaulannya masih
wajar.
 Keluarga tidak suka dengan
tingkah laku anaknya.
 Keluarga mengatakan tidak
tahu kenapa antara Tn. A dan
An. Y selalu ribut bila
bertemu.
DO :
 Hubungan keluarga dan anak
terlihat kaku
 Keluarga berbicara kepada
anak dengan nada tinggi.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko Ketidakefektifan Hubungan : Domain 7 Kelas 3 Kode 00229
D. INTERVENSI KEPERAWATAN

N DIAGNOSA KEPERAWATAN NOC NIC


O KODE DIAGNOSIS KODE KRITERIA HASIL KODE INTERVENSI
1 00229 Domain 7 TUK 1
Hubungan peran Setelah dilakukan intervensi keluarga Keluarga mampu mengenal
Kelas 3 mampu mengenal masalah dengan masalah
Penampilan peran kriteria hasil :
Diagnosis Level 1 Domain IV Level 1: Domain III
Risiko Pengetahuan tentang kesehatan & Perilaku
Ketidakefektifan perilaku
Hubungan Level 2 Kelas S Level 2: Kelas S
Pengetahuab Promosi Kesehatan Pendidikan pasien
Level 3 Outcomes Level 3 Intervensi
1826 Pengetahuan : pengasuhan 5562 Pendidikan orang tua: Remaja
Pengetahuan dan pemahaman 1. minta orang tua untuk
keluarga meningkat dari skala 2 menggambarkan
(pengetahuan terbatas) menjadi 4 karakteristik anak remaja
(pengetahuan baik) tentang: mereka
182601 1. pertumbuhan dan perkembangan 2. diskusikan hubungan
yang normal orangtua-anak dimasa awal
182603 2. kebutuhan keamanan usia sekolah
182607 3. kebutuhan psikologis 3. identifikasi adanya pemicu
182608 4. kebutuhan emosi stress keluarga
182609 5. kebutuhan stimulasi 4. diskusikan cara
182610 6. kebutuhan untuk bersosialisasi mendisiplinkan orangtua
182612 7. kebutuhan bimbingan moral ketika mereka masih remaja
182613 8. kebutuhan akan pengawasan 5. ajarkan orangtua mengenai
kesehatan karakteristik normal
182616 9. harapan sesuai usia fisiologis, emosional dan
182620 10.metode disiplin yang sesuai untuk kognitif remaja
usia perkembangan 6. instruksikan orangtua
182621 11.metode disiplin yang tepat untuk mengenai keterampilan
perilaku yang tidak diterima komunikasi yang penting
182619 12.strategi komunikasi yang efektif yang akan meningkatkan
182623 13.strategi untuk mengelola faktor kemampuan mereka untuk
resiko lingkungan yang bisa berempati terhadap remaja
dikendalikan mereka dan membantu
untuk memecahkan masalah
7. instruksikan
orangtuamengenai metode
mengkomunikasikan cinta
mereka untuk remaja
8. tekankan hal yang normal
mengenai kebimbangan
yang dialami remaj
9. identifikasi jalan/cara untuk
membantu remaja mengelola
kemarahannya
10. latih orangtua cara
menggunakan konflik untuk
dapat saling mengerti dan
bertumbuh dalam keluarga
11. diskusikan dengan
orangtua mengenai
permasalahan yang bisa di
kompromikan dan yang
tidak bisa dikompromikan

TUK 2
Setelah dilakukan intervensi keluarga Keluarga mampu memutukan
mampu memutuskan tindakan tindakan keperawatan:
keperawatan dengan kriteria hasil :
Level 1: Domain VI Level 1: Domain III
Kesehatan Keluarga Perilaku
Level 2: Kelas DD Level 2: Kelas S
Pengasuhan Pendidikan Pasien
Level 3: Outcomes Level 3: Intervensi
2903 Kinerja pengasuhan: Remaja 5566 Pendidikan Orang Tua:
Keluarga mampu memutuskan Keluarga yang membesarkan
tindakan perawatan dengan kriteria anak
hasil: 1. pahami hubungan antara
290302 1. memelihara komunikasi yang perilaku orangtua dan tujuan
terbuka dengan remaja yang sesuai dengan usia
290303 2. mendengarkan secara terbuka, anak
dengan penuh perhatian dengan 2. identifikasi adanya pemicu
tanpa interupsi stress dalam keluarga
290307 3. membantu remaja untuk 3. fasilitasi diskusi orangtua
memahami emosi secara terkait metode disiplin yang
konstruktif ada
290308 4. memabantu remaja untuk 4. diskusikan cara yang dapat
mengevaluasi konsekuensi dari digunakan orangtua untuk
perilaku membantu anak-anak dalam
5. menyediakan aturan perilaku yang mengelola kemarahan
290309 jelas dan konsisten 5. diskusikan pendekatan
6. melaksanakan aturan keluarga orangtua yang dapat
290310 terkait dengan perilaku digunakan dalam membantu
7. mendukung dan memelihara anak-anak dalam
290311 pertumbuhan moral mengungkapkan perasaan
8. menghormati kebutuhan untuk positif
290317 privasi
9. mendiskusikan dengan remaja
290318 mengenai perubahan
perkembangan
10. mendiskusikan pendidikan
290325 seks sesuai dengan usia yang tepat
11. membantu remaja untuk
290331 mengatasi stress

TUK 3
Setelah dilakukan intervensi keluarga
mampu melakukan perawatan Keluarga mampu melakukan
dengan kriteria hasil: perawatan
Level 1: Domain VI
Kesehatan Keluarga Level 1: Domain V
Level 2: Kelas DD Keluarga
Pengasuhan Level 3: Kelas Z
Perawatan membesarkan anak
Level 3: Outcomes Level 3: Intervensi
2902 Kinerja Pengasuhan: Keamanan 8272 Peningkatan perkembangan:
Fisik Remaja Remaja
290212 1. menggunakan strategi untuk 1. bangun hubungan saling
mencegah berpartisipasi dalam percaya antara remaja dan
kekerasan keluarganya
290228 2. menggunakan strategi untuk 2. diskusikan dengan remaja
menunda aktifitas seksual dan keluarganya mengenai
290220 3. menggunakan strategi untuk tingkatan pertumbuhan dan
mencegah aktivitas seksual yang perkembangan yang normal
beresiko tinggi pada remaja serta perilaku
290229 4. mengginakan strategi untuk yang sesuai
mencegah penyakit menular 3. fasilitasi perkembangan
identitas seksual
4. dukung perilaku seksual
yang bertanggung jawab
5. fasilitasi upaya pengambilan
keputusan
6. dukung keterampilan
berkomunikasi yang efektif
7. tingkatkan hubungan yang
efektif antara orangtua dan
anak remaja
TUK 4
Setelah dilakukan tindakan keluarga keluarga mampu memodifikasi
mampu memodifikasi lingkungan lingkungan
dengan kriteria hasil:
Level 1: Domain I Level 1: Domain V
Fungsi Kesehatan Keluarga
Level 2: Kelas B Level 2: Kelas X
Pertumbuhan dan perkembangan Perawatan sepanjang hidup
Level 3: Outcomes Level 3: Intervensi
Perkembangan anak: Remaja Peningkatan integritas keluarga
0109 1. menggunakan keterampilan 7100 1. jadilah pendengar yang baik
010904 interaksi sosial yang efektif bagi anggota keluarga
2. menggunakan strategi resolusi
010905 konflik
3. mencurahkan perasaan negatif
010920 dengan cara yang tidak merusak
4. menggunakan strategi koping
010911 yang efektif
5. mendiskusikan perasaan distress
010922 dengan orang dewasa yang
mendukung
6. mematuhi hukum
010927 7. menunjukkan perkembangan
010902 seksual
8. menunda aktivitas seksual
010928 9. menghindari aktifitas seksual
010929 berisiko tinggi

TUK 5
Setelah dilakukan intervensi Keluarga mampu
keluarga mampu memanfaatkan memanfaatkan fasilitas
fasilitas pelayanan kesehatan dengan pelayanan kesehatan:
kriteria hasil:
Level 1: Domain VI Level 1: Domain V
Kesehatan Keluarga Keluarga
Level 2: Kelas X Level 2: Kelas X
Kesejahteraan keluarga Perawatan Sepanjang Hidup
Level 3: Outcomes Level 3: Intervensi
Koping Keluarga Terapi Keluarga
2600 1. 7150

Anda mungkin juga menyukai