Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PENDAHULUAN IMPLEMENTASI KOMUNITAS

INTERVENSI AGREGAT PADA ANAK USIA SEKOLAH TENTANG PERSONAL

HYGIENE (GOSOK GIGI) DI MADRASAH IBTIDAIYAH SWASTA (MIS)

KAMPUNG JAWA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK AGREGAT ANAK USIA SEKOLAH

KELAS III A

1. DINDA PUTRI KHARISMA


2. HAFSATUL HUSNA
3. NILAM AZIZ
4. NISRINA NUR HANIFAH

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN SOLOK

POLITEKNIK KESEHATAN PADANG

TAHUN 2020
SESI 1: PENYULUHAN TENTANG KONSEP PERSONAL HYGIENE
(KESEHATAN GIGI DAN MULUT) PADA ANAK USIA SEKOLAH DI
MADRASAH IBTIDAIYAH SWASTA (MIS)
KAMPUNG JAWA

1. Latar Belakang

Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, sehat secara


jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua menginginkan anaknya bisa
tumbuh dan berkembang secara optimal, hal ini dapat dicapai jika tubuh mereka sehat.
Kesehatan yang perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh secara umum, juga kesehatan gigi
dan mulut, karena kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara
menyeluruh. Dengan kata lain bahwa kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral
dari kesehatan tubuh secara keseluruhan yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh
secara urnum.
Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus dilakukan
perawatan secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari memperhatikan diet makanan, jangan
terlalu banyak makanan yang mengandung gula dan makanan yang lengket. Pembersihan
plaks dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat gigi, teknik dan caranya jangan sampai
merusak terhadap struktur gigi dan gusi. Pembersihan karang gigi dan penambalan gigi yang
berlubang oleh dokter gigi, serta pencabutan gigi yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi
dan merupakan fokal infeksi. Kunjungan berkala ke dokter gigi setiap enam bulan sekali balk
ada keluhan ataupun tidak ada keluhan.
Gigi pertama bayi biasanya keluar antara usia kandungan 4-8 bulan, meskipun pada
keadaan-keadaan luar biasa dapat terjadi sangat cepat yaitu pada saat usia kandungan 3 bulan
atau sangat lambat yaitu 12 bulan. Semua gigi sulung anak biasanya sudah tumbuh semua
pada saat anak berusia 3 tahun. (Steven, 2002: 393). Pada anak usia prasekolah 4-5 tahun,
hilangnya gigi sulung bisa disebabkan oleh karena tanggal secara alamiah yang harus
dibedakan dengan yang hilang karena karies. (Barbara, 2004: 13).
Dari uraian di atas, maka kelompok tertarik untuk memberikan penyuluhan tentang
Personal Hygiene (Gosok Gigi) pada anak usia sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS)
Kampung Jawa.
2. Tujuan Implementasi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan: Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113)
2.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan 1x45 menit, diharapkan pengetahuan anak usia sekolah
meningkat tentang pengertian personal hygiene, bentuk-bentuk personal hygiene,
bagian-bagian mulut, pengertian gigi, fungsi gigi, bagian gigi, macam-macam gigi,
fase pertumbuhan gigi, cirri-ciri gigi sehat dan gigi rusak.
2.2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x45 menit, anak usia sekolah dapat
menjelaskan kembali tentang:
2.2.1 Pengertian personal hygiene
2.2.2 Bentuk-bentuk personal hygiene
2.2.3 Bagian-bagian mulut
2.2.4 Pengertian gigi
2.2.5 Fungsi gigi
2.2.6 Bagian gigi
2.2.7 Macam-macam gigi
2.2.8 Fase pertumbuhan gigi
2.2.9 Ciri-ciri gigi sehat dan gigi rusak

3. Persiapan Implementasi Keperawatan Komunitas


3.1 Metode
3.1.1 Ceramah
3.1.2 Tanya Jawab
3.2 Media
3.2.1 Lembar Balik
3.2.2 LCD
3.2.3 Laptop
3.3 Waktu dan Tempat
Hari : Senin, 24 Februari 2020
Tempat : Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Kampung Jawa
Waktu : Jam 10.00 WIB
Sasaran : Kelas 2 MIS Kampung Jawa
4. Pelaksanaan Kegiatan
Penanggung Jawab
CI Akademik : Abd. Gafar, S.Kep, MPH
CI Klinik : Ns. Eka Sumiarti, S. Kep
Moderator : Hafsatul Husna
Leader : Nisrina Nur Hanifah
Pemateri : Nisrina Nur Hanifah
Observer : Nilam Aziz
Fasilitator & Dokumentasi : Dinda Putri Kharisma

5. Rencana Kegiatan

Waktu Prosedur Pelaksanaan Penanggung Jawab


5 menit Pembukaan Moderator
45 menit Penyampaian Materi Leader
5 menit Kesimpulan Observer
5 menit Penutup Moderator

6. Proses Implementasi Keperawatan


Tahapan dari implementasi keperawatan komunitas yaitu:
6.1 Persiapan
6.1.1 Perawat
Persiapan yang harus dilakukan perawat adalah:
Mempersiapkan semua tempat dan materi berupa lembar balik serta alat untuk
penyajian materi berupa LCD dan Laptop.
6.1.2 Sasaran
Persiapan yang harus dilakukan masyarakat adalah:
Semua anak usia sekolah berkumpul di Mushola MIS Kampung Jawa.

7. Evaluasi Implementasi
7.1 Kriteria Struktur
7.1.1 Waktu mulai penyuluhan pukul 10.00 WIB
7.1.2 Persiapan materi, alat presentasi disiapkan beberapa hari sebelum penyuluhan
7.1.3 Persediaan media berupa lembar balik
7.2 Kriteria Proses
7.2.1 Anak usia sekolah mendengarkan materi yang disampaikan
7.2.2 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat sebelum penyuluhan selesai
7.2.3 Peserta menyimpulkan jawaban dari beberapa pertanyaan yang diberikan
7.3 Kriteria Hasil
7.3.1 Peserta memahami tentang Pengertian personal hygiene
7.3.2 Peserta memahami tentang Bentuk-bentuk personal hygiene
7.3.3 Peserta memahami tentang Bagian-bagian mulut
7.3.4 Peserta memahami tentang Pengertian gigi
7.3.5 Peserta memahami tentang Fungsi gigi
7.3.6 Peserta memahami tentang Bagian gigi
7.3.7 Peserta memahami tentang Macam-macam gigi
7.3.8 Peserta memahami tentang Fase pertumbuhan gigi
7.3.9 Peserta memahami tentang Ciri-ciri gigi sehat dan gigi rusak

8. Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas di MIS Kampung Jawa

DATA DIAGNOSIS SLKI SIKI


Data Subjektif Kesiapan Peningkatan Tingkat Pengetahuan Promosi Kesiapan
a. Anak usia Pengetahuan (D.0113) (L.12111) Penerimaan Informasi
sekolah Defenisi: Defenisi: (I. 12470)
mengatakan Perkembangan Kecukupan informasi Defenisi:
ingin informasi kognitif yang kognitif yang berkaitan Meningkatkan kesiapan
mengetahui berhubungan dengan dengan topik tertentu. pasien dalam menerima
apa itu topik kesehatan dan informasi tentang
kesehatan dapat ditingkatkan. Kategori: Perilaku kondisi kesehatan.
gigi dan Subkategori:
mulut secara Kategori: Perilaku Penyuluhan dan Kategori: Perilaku
lebih jelas Subategori: Penyuluhan Pembelanjaran Subkategori:
b. Anak usia dan Pembelajaran Penyuluhan dan
sekolah dapat Kriteria Hasil: Pembelajaran
menjelaskan a. Perilaku sesuai
bagaimana anjuran
pengalaman b. Kemampuan Tindakan
sebelumnya menjelaskan Observasi
mengenai pengetahuan a. Identifikasi
kesehatan tentang kesehatan informasi yang akan
gigi dan gigi dan mulut disampaikan
mulut c. Kemampuan b. Identifikasi kesiapan
c. Anak usia menggambarkan menerima informasi
sekolah pengalaman
mengatakan sebelumnya yang Terapeutik
minat dalam sesuai dengan a. Lakukan penguatan
mendengarka kesehatan gigi dan potensi anak usia
n materi mulut sekolah dalam
penyuluhan d. Perilaku sesuai menerima informasi
dengan b. Dahulukan
pengetahuan menyampaikan
informasi baik
(positif) sebelum
menyampaikan
informasi kurang
baik (Negatif)

Edukasi
a. Berikan informasi
berupa lembar balik
dan slide
PowerPoint disertai
animasi bergerak
untuk memudahkan
anak usia sekolah
dalam menerima
informasi

9. Materi
a. Pengertian Personal Hygiene
Personal Hygiene adalah Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis. Seseorang dikatakan memiliki Personal Hygiene baik apabila, orang
tersebut dapat menjaga kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit, gigi
dan mulut, rambut, mata, hidung dan telinga, kaki dan kuku, genitalia serta
kebersihan dan kerapihan pakaiannya.
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini
terjadi karena bila menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele,
padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara
umum.

b. Bentuk-Bentuk Personal Hygiene


1) Mandi
2) Cuci Rambut
3) Gosok Gigi
4) Potong Kuku
5) Cuci Tangan

c. Bagian-Bagian Mulut
1) Bibir
2) Gusi
3) Langit-langit keras
4) Langit-langit lunak
5) Anak lidah
6) Amandel
7) Papilla lidah
8) Lidah
9) Gigi geraham
10) Premolar
11) Gigi taring
12) Gigi seri

d. Pengertian Gigi
Gigi yaitu sebuah alat pencernaan mekanik yang terdapat di bagian mulut.
Gigi mempunyai fungsi untuk merobek, memotong dan mengunyah makanan
sebelum makanan tersebut akan masuk ke kerongkongan. Gigi mempunyai
struktur keras yang sehingga memudahkan untuk menjalankan fungsinya. Proses
dan cara kerja yang dilakukan gigi dinamakan mencerna makanan secara
mekanik. Hal ini sangat membantu kinerja enzim untuk mencerna makanan secara
cepat dan efisien.
e. Fungsi Gigi
Gigi mempunyai fungsi untuk merobek, memotong dan mengunyah makanan
sebelum makanan tersebut akan masuk ke kerongkongan. Gigi mempunyai
struktur keras yang sehingga memudahkan untuk menjalankan fungsinya.

f. Bagian Gigi
Berikut Ini Merupakan Bagian-Bagian gigi manusia memiliki 3 bagian utama :
 Puncak atau Mahkota Gigi
yaitu bagian gigi yang terlihat dari luar, pada bagian ini di lapisi pelindung
yang disebut email gigi.
 Leher Gigi
yaitu suatu bagian gigi yang sudah tertanam oleh gusi, pada bagian ini
terdapat diposisi bawah mahkota gigi dan diatas akar gigi.
 Akar Gigi
yaitu suatu bagian gigi yang tertanam dibawah rahang dan tidak terlihat
dari luar, masing-masing jenis gigi pada manusia mempunyai jumlah akar
gigi yang berbeda-beda.

g. Macam-Macam Gigi

Gigi manusia dibedakan menjadi 4 macam gigi yang terdapat dimulut berdasarkan
bentuknya. Macam-macam gigi manusia serta fungsinya antara lain sebagai
berikut.

 Gigi seri (identis insisivus)

adalah gigi yang terdiri satu akar yang berfungsi untuk memotong dan
mengerat makanan atau benda lainnya. Gigi seri berada pada bagian depan
dengan bentuk yang tegak dan tepi yang tajam. Seperti sekop atau tatah.

 Gigi taring (identis kaninus)


adalah gigi yang terdiri satu akar yang berfungsi untuk mengoyak
makanan atau benda lainnya. Bentuk dari gigi taring adalah tinggi dan
runcing.

 Gigi geraham depan (pramolar)

adalah gigi yang terdiri dari dua akar yang berfungsi untuk menggilas dan
mengunyah makanan atau benda lainnya. Bentuk gigi gerahan depan
adalah lebih rendah dan lebih rata dengan benjolan-benjolan kecil.

 Gigi gerahan belakang (molar)

adalah gigi yang terdiri dari tiga akar yang berfungsi untuk melumat,
menghancurkan, menghaluskan dan mengunyah makanan atau benda-
benda lainnya.

h. Fase Pertumbuhan Gigi


Manusia memiliki 2 kali siklus pertumbuhan gigi geligi, yaitu fase gigi sulung dan
fase gigi permanen.
1) Fase Gigi Sulung
Fase pertama pertumbuhan gigi geligi pada manusia disebut fase gigi bayi,
gigi decidul atau gigi susu. Disebut gigi decidul karena menyediakan
ruangan untuk tempat tumbuhnya gigi permanen. Gigi susu pertama kali
tumbuh di gusi kira-kira usia 6 bulan dan mulai berganti pada usia 6 tahun.
2) Fase Gigi Permanen
Fase kedua yaitu fase geligi permanen atau gigi dewasa. Disebut gigi
permanen karena gigi-gigi tersebut bertahan terus sepanjang hidup
manusia di rongga mulut. Gigi permanen mulai tumbuh pada usia 6 tahun
dan berlanjut terus hingga molar kedua sampaiusia kira-kira 12 tahun. Gigi
molar ketiga tumbuh antara usia 17-21 tahun, walaupun tidak semua orang
memilikinya. Gigi molar ketiga disebut juga molar bungsu karena
tumbuhnya saat terakhir dari fase geligi lain.

i. Ciri-Ciri Gigi Sehat dan Gigi Rusak


1) Ciri-ciri gigi sehat
a) Gigi putih
b) Gusi merah muda
c) Lidah basah
d) Tidak ada berlubang
e) Bisa makan dengan baik
2) Cirri-ciri gigi rusak
a) Mulut bau
b) Sakit gigi
c) Ada lubang pada gigi
d) Nyeri saat makan/minum yang manis, panas atau dingin
e) Terdapat gigi yang berwarna hitam

10. Daftar Pustaka


Hidayat, Rachmat & Tandiari, Astrid. 2016. Kesehatan Gigi dan Mulut – Apa Yang
Sebaiknya Anda Tahu?. Yogyakarta: CV Andi Offset.
PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
PPNI, Tim Pokja SIKI DPP. 2016. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
PPNI, Tim Pokja SLKI DPP. 2016. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Sariningsih, Endang. 2012. Merawat Gigi Anak Sejak Usia Dini. Jakarta: PT Gramedia.
SESI 2: PENYULUHAN TENTANG PENTINGNYA MENJAGA KESEHATAN
GIGI DAN MULUT PADA ANAK USIA SEKOLAH DI MADRASAH
IBTIDAIYAH SWASTA (MIS) KAMPUNG JAWA

1. Latar Belakang
Membersihkan gigi minimal 2 kali sehari perlu dijalani anak-anak. Dengan harapan
ia akan mampu menjaga kesehatan giginya. Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut
merupakan salah satu cara meningkatkan kesehatan. Mulut bukan sekedar pintu
masuknya makanan dan minuman tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak
orang menyadari besarnya peranan mulut bagi kesehatan dan kesejahteraan seseorang.
Menyikat gigi minimal dua kali sehari, yakni setelah sarapan pagi dan sebelum tidur
malam. Pada waktu tidur, produksi air liur berkurang sehingga menimbulkan suasana
asam di mulut. Jika saat itu ada sisa-sisa makanan di gigi, mulut semakin asam dan
kuman pun akan tumbuh subur dan membuat lubang pada gigi. Dengan menyikat gigi
yang baik dan benar minimal 2 kali sehari, sifat asam ini bisa dicegah.
Bila anak memiliki gigi yang tidak sehat, dia akan sulit mencerna makanan
sehingga proses pertumbuhan si anak akan terganggu. Akibatnya, anak akan mudah
terserang penyakit Inilah kemungkinan rembetan masalah gigi anak. Sakit gigi membuat
malas makan, malas belajar, badan lemah, kurang gizi, banyak dampak lain menyebar ke
seluruh tubuh. Setiap orangtua perlu menanamkan prinsip kesehatan gigi pada anak,
Terutama kesehatan gigi berkaitan dengan kesehatan tubuh lainya.
Anak-anak tidak peduli dengan kesehatan giginya dan selalu merasa kegiatan
menyikat gigi tidak menyenangkan kurangnya pengetahuan cara menyikat gigi yang baik
dan benar. Rasa kantuk di malam hari juga menyebabkan anak malas menyikat giginya
sebelum tidur. Cara yang paling utama adalah dengan mencipatkan lingkungan dan
kegiatan yang menyenangkan untuk anak, seperti melakukan sambil bermain, tak perlu
selalu di kamar mandi, mengajak anak melihat ayah atau ibunya menyikat gigi. Selagi
membangun kebiasaan ini, sampaikan pengertian kepada anak mengenai manfaat
menyikat gigi da mengajarkan anak menyikat gigi yang baik dan benar.

Dari uraian di atas, maka kelompok tertarik untuk memberikan penyuluhan tentang
Personal Hygiene (Gosok Gigi) pada anak usia sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS)
Kampung Jawa.
2. Tujuan Implementasi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan: Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113)
2.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan 1x45 menit, diharapkan pengetahuan anak usia sekolah
meningkat tentang manfaat menjaga kebersihan gigi dan mulut, deteksi kesehatan
melalui gigi dan mulut, akibat tidak menjaga kebersihan mulut dan gigi, pertolongan
pertama saat sakit gigi, pertolongan pertama saat gigi copot, tujuan periksa gigi,
waktu yang tepat ke dokter gigi, dan alat periksa gigi.
2.2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x45 menit, anak usia sekolah dapat
menjelaskan kembali tentang:
2.1.1 Manfaat menjaga kebersihan gigi dan mulut
2.1.2 Akibat tidak menjaga kebersihan mulut dan gigi
2.1.3 Pertolongan pertama saat sakit gigi
2.1.4 Pertolongan pertama saat gigi copot
2.1.5 Tujuan periksa gigi
2.1.6 Waktu yang tepat ke dokter gigi
2.1.7 Alat periksa gigi

3. Persiapan Implementasi Keperawatan Komunitas


3.1 Metode
3.1.1 Ceramah
3.1.2 Tanya Jawab
3.2 Media
3.2.1 Lembar Balik
3.2.2 LCD
3.2.3 Laptop
3.3 Waktu dan Tempat
Hari : Selasa, 25 Februari 2020
Tempat : Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Kampung Jawa
Waktu : Jam 10.00 WIB
Sasaran : Kelas 2 MIS Kampung Jawa
4. Pelaksanaan Kegiatan
Penanggung Jawab
CI Akademik : Abd. Gafar, S.Kep, MPH
CI Klinik : Ns. Eka Sumiarti, S. Kep
Moderator : Nisrina Nur Hanifah
Leader : Nisrina Nur Hanifah
Pemateri : Nilam Aziz
Observer : Hafsatul Husna
Fasilitator & Dokumentasi : Dinda Putri Kharisma

5. Rencana Kegiatan

Waktu Prosedur Pelaksanaan Penanggung Jawab


5 menit Pembukaan Moderator
45 menit Penyampaian Materi Leader
5 menit Kesimpulan Observer
5 menit Penutup Moderator

6. Proses Implementasi Keperawatan


Tahapan dari implementasi keperawatan komunitas yaitu:
6.1 Persiapan
6.1.1 Perawat
Persiapan yang harus dilakukan perawat adalah:
Mempersiapkan semua tempat dan materi berupa lembar balik serta alat untuk
penyajian materi berupa LCD dan Laptop.
6.1.2 Sasaran
Persiapan yang harus dilakukan masyarakat adalah:
Semua anak usia sekolah berkumpul di Mushola MIS Kampung Jawa.

7. Evaluasi Implementasi
7.1 Kriteria Struktur
7.1.1 Waktu mulai penyuluhan pukul 10.00 WIB
7.1.2 Persiapan materi, alat presentasi disiapkan beberapa hari sebelum penyuluhan
7.1.3 Persediaan media berupa lembar balik
7.2 Kriteria Proses
7.2.1 Anak usia sekolah mendengarkan materi yang disampaikan
7.2.2 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat sebelum penyuluhan selesai
7.2.3 Peserta menyimpulkan jawaban dari beberapa pertanyaan yang diberikan
7.3 Kriteria Hasil
7.3.1 Peserta memahami tentang Manfaat menjaga kebersihan gigi dan mulut
7.3.2 Peserta memahami tentang Akibat tidak menjaga kebersihan mulut dan gigi
7.3.3 Peserta memahami tentang Pertolongan pertama saat sakit gigi
7.3.4 Peserta memahami tentang Pertolongan pertama saat gigi copot
7.3.5 Peserta memahami tentang Tujuan periksa gigi
7.3.6 Peserta memahami tentang Waktu yang tepat ke dokter gigi
7.3.7 Peserta memahami tentang Alat periksa gigi

8. Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas di MIS Kampung Jawa

DATA DIAGNOSIS SLKI SIKI


Data Subjektif Kesiapan Tingkat Pengetahuan Promosi Kesiapan
a. Anak usia Peningkatan (L.12111) Penerimaan
sekolah Pengetahuan Defenisi: Informasi (I. 12470)
mengatakan (D.0113) Kecukupan informasi Defenisi:
ingin Defenisi: kognitif yang berkaitan Meningkatkan
mengetahui apa Perkembangan dengan topik tertentu. kesiapan pasien dalam
itu kesehatan informasi kognitif menerima informasi
gigi dan mulut yang berhubungan Kategori: Perilaku tentang kondisi
secara lebih jelas dengan topik Subkategori: kesehatan.
b. Anak usia kesehatan dan dapat Penyuluhan dan
sekolah dapat ditingkatkan. Pembelanjaran Kategori: Perilaku
menjelaskan Subkategori:
bagaimana Kategori: Perilaku Kriteria Hasil: Penyuluhan dan
pengalaman Subategori: a. Perilaku sesuai Pembelajaran
sebelumnya Penyuluhan dan anjuran
mengenai Pembelajaran b. Kemampuan Tindakan
kesehatan gigi menjelaskan Observasi
dan mulut pengetahuan a. Identifikasi
c. Anak usia tentang kesehatan informasi yang
sekolah gigi dan mulut akan disampaikan
mengatakan c. Kemampuan b. Identifikasi
minat dalam menggambarkan kesiapan
mendengarkan pengalaman menerima
materi sebelumnya yang informasi
penyuluhan sesuai dengan
kesehatan gigi dan Terapeutik
mulut a. Lakukan
d. Perilaku sesuai penguatan potensi
dengan anak usia sekolah
pengetahuan dalam menerima
informasi
b. Dahulukan
menyampaikan
informasi baik
(positif) sebelum
menyampaikan
informasi kurang
baik (Negatif)

Edukasi
a. Berikan informasi
berupa lembar
balik dan slide
PowerPoint
disertai animasi
bergerak untuk
memudahkan
anak usia sekolah
dalam menerima
informasi

9. Materi
a. Manfaat Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut
1) Mencegah gigi berlubang.
2) Mencegah bau mulut.
3) Mencegah gigi menjadi kuning.
4) Mencegah terjadinya karang gigi.
5) Menurunkan resiko sakit gigi.
6) Mencegah kerontokan gigi.
7) Deteksi kesehatan.

b. Akibat Tidak Menjaga Kebersihan Gigidan Mulut


1) Gigi berlubang
2) Sakit gigi
3) Napas bau
4) Karang gigi
5) Kerontokan gigi

c. Pertolongan Pertama Saat Sakit Gigi


1) Minum obat pereda nyeri
2) Kumur air garam hangat
3) Minum multivitamin
4) Atur posisi tidur

d. Pertolongan Pertama Saat Gigi Copot


1) Pegang gigi yang copot pada mahkotanya. Pada gigi susu tidak dilakukan apa-apa,
cukup hentikan perdarahan.
2) Rendam gigi tersebut pada susu segar tanpa rasa, air infuse, atau diantara gusi &
bibir.
3) Berikan es batu untuk memberhentikan perdarahan, lap perdarahan dengan sapu
tangan.
4) Pergilah ke dokter gigi secepat mungkin, semakin cepat ditangani semakin baik.

e. Tujuan Periksa Gigi


1) Deteksi dini gigi berlubang dan faktor resikonya.
2) Edukasi orang tua mengenai pencegahan gigi berlubang.
3) Anak terbiasa dengan situasi klinik sehingga meminimalisir resiko anak trauma.

f. Waktu yang Tepat ke Dokter Gigi


1) Rutin
Kunjungan ke dokter gigi sebaiknya dilakukan secara rutin, setidaknya setiap 6
bulan. Kunjungan ruting penting dilakukan untuk menjaga gigi tetap sehat,
mencegah berbagai masalah dan penyakit pada gigi maupun gusi.
2) Penanganan Dini
Mencegah memang lebih baik dari mengobati. Namun penanganan segera saat
terjadi masalah pada gigi juga juga tidak kala penting.

g. Alat Periksa Gigi

1) Kaca Mulut (Mouth Miror)


Kegunaan:
a) Melihat permukaan gigi yang tidak dapat dilihat langsung oleh mata.
b) Membantu memperluas daerah pekerjaan.
c) Mengetahui adanya karang gigi dan lubang gigi.
d) Melihat hasil tambalan.

2) Sonde
Kegunaan:
a) Mencari karies & mengukur kedalamannya
b) Tangkainya bisa untuk tes perkusi
c) Mengetahui tambalan sudah rata atau belum

3) Water Syringe
Kegunaan:
“untuk membersihkan karies waktu melakukan pemeriksaan gigi/setelah
preparasi gigi”

4) Pinset
Kegunaan:
“untuk menjepit kapas, kasa, tampon, cotton roll, cotton pellet, mata bur gigi”

10. Daftar Pustaka


Hidayat, Rachmat & Tandiari, Astrid. 2016. Kesehatan Gigi dan Mulut – Apa Yang
Sebaiknya Anda Tahu?. Yogyakarta: CV Andi Offset.
PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
PPNI, Tim Pokja SIKI DPP. 2016. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
PPNI, Tim Pokja SLKI DPP. 2016. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Sariningsih, Endang. 2012. Merawat Gigi Anak Sejak Usia Dini. Jakarta: PT Gramedia.
SESI 3: PENYULUHAN TENTANG PENYEBAB MASALAH GIGI DAN MULUT
PADA ANAK USIA SEKOLAH DI MADRASAH IBTIDAIYAH SWASTA (MIS)
KAMPUNG JAWA

1. Latar Belakang

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan jasmani yang tidak dapat
dipisahkan satu dan lainnya karena akan mempengaruhi tubuh secara keseluruhan (Lossu
dkk, 2015). Dengan memiliki gigi dan mulut yang sehat, beberapa aktivitas seperti berbicara,
makan dan bersosialisasi tidak akan terganggu karena terhindar dari rasa sakit, tidak nyama
dan malu.

Salah satu faktor penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut pada anak-
anak adalah faktor perilaku, hal ini ditunjukkan dengan anak-anak yang mengabaikan
kesehatan gigi dan mulut. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan mengenai
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Perilaku memegang peran penting dalam
mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena itu, perilaku dapat mempengaruhi baik
buruknya kebersihan gigi dan mulut, termasuk mempengaruhi angka kejadian karies
(Widayati, 2014).

Anak-anak sebagai sasaran penyuluhan memiliki karakteristik tertentu sesuai dengan


usia dan perkembangan kognitifnya. Anak usia 7-11 tahun berada pada tahap perkembangan
operasional konkrit, yang sudah bisa menggunakan penalaran, memecahkan masalah nyata
(konkret), dan memahami sebab akibat (Papalia dkk, 2013). Sehingga metode, pendekatan,
dan media yang digunakan untuk membantu proses pendidikan pada anak harus disesuaikan
supaya apa yang disampaikan dapat diterima secara efektif dan penerima memahami materi
pendidikan.

Dari uraian di atas, maka kelompok tertarik untuk memberikan penyuluhan tentang
Personal Hygiene (Gosok Gigi) pada anak usia sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS)
Kampung Jawa.
2. Tujuan Implementasi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan: Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113)
2.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan 1x45 menit, diharapkan pengetahuan anak usia sekolah
meningkat tentang penyebab masalah gigi dan mulut, proses terjadinya gigi
berlubang, makanan yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut, dan cara memelihara
kesehatan gigi.
2.2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x45 menit, anak usia sekolah dapat
menjelaskan kembali tentang:
2.1.1 Penyebab masalah gigi dan mulut
2.1.2 Proses terjadinya gigi berlubang
2.1.3 Makanan yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut
2.1.4 Cara memelihara kesehatan gigi

3. Persiapan Implementasi Keperawatan Komunitas


3.1 Metode
3.1.1 Ceramah
3.1.2 Tanya Jawab
3.2 Media
3.2.1 Lembar Balik
3.2.2 LCD
3.2.3 Laptop
3.3 Waktu dan Tempat
Hari : Rabu, 26 Februari 2020
Tempat : Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Kampung Jawa
Waktu : Jam 10.00 WIB
Sasaran : Kelas 2 MIS Kampung Jawa

4. Pelaksanaan Kegiatan
Penanggung Jawab
CI Akademik : Abd. Gafar, S.Kep, MPH
CI Klinik : Ns. Eka Sumiarti, S. Kep
Moderator : Hafsatul Husna
Leader : Nisrina Nur Hanifah
Pemateri : Nisrina Nur Hanifah
Observer : Nilam Aziz
Fasilitator & Dokumentasi : Dinda Putri Kharisma

5. Rencana Kegiatan

Waktu Prosedur Pelaksanaan Penanggung Jawab


5 menit Pembukaan Moderator
45 menit Penyampaian Materi Leader
5 menit Kesimpulan Observer
5 menit Penutup Moderator

6. Proses Implementasi Keperawatan


Tahapan dari implementasi keperawatan komunitas yaitu:
6.1 Persiapan
6.1.1 Perawat
Persiapan yang harus dilakukan perawat adalah:
Mempersiapkan semua tempat dan materi berupa lembar balik serta alat untuk
penyajian materi berupa LCD dan Laptop.
6.1.2 Sasaran
Persiapan yang harus dilakukan masyarakat adalah:
Semua anak usia sekolah berkumpul di Mushola MIS Kampung Jawa.

7. Evaluasi Implementasi
7.1 Kriteria Struktur
7.1.1 Waktu mulai penyuluhan pukul 10.00 WIB
7.1.2 Persiapan materi, alat presentasi disiapkan beberapa hari sebelum penyuluhan
7.1.3 Persediaan media berupa lembar balik
7.2 Kriteria Proses
7.2.1 Anak usia sekolah mendengarkan materi yang disampaikan
7.2.2 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat sebelum penyuluhan selesai
7.2.3 Peserta menyimpulkan jawaban dari beberapa pertanyaan yang diberikan
7.3 Kriteria Hasil
7.3.1 Peserta memahami tentang Penyebab masalah gigi dan mulut
7.3.2 Peserta memahami tentang Proses terjadinya gigi berlubang
7.3.3 Peserta memahami tentang Makanan yang baik untuk kesehatan gigi dan
mulut
7.3.4 Peserta memahami tentang Cara memelihara kesehatan gigi

8. Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas di MIS Kampung Jawa

DATA DIAGNOSIS SLKI SIKI


Data Subjektif Kesiapan Tingkat Pengetahuan Promosi Kesiapan
a. Anak usia Peningkatan (L.12111) Penerimaan
sekolah Pengetahuan Defenisi: Informasi (I. 12470)
mengatakan (D.0113) Kecukupan informasi Defenisi:
ingin Defenisi: kognitif yang berkaitan Meningkatkan
mengetahui apa Perkembangan dengan topik tertentu. kesiapan pasien dalam
itu kesehatan informasi kognitif menerima informasi
gigi dan mulut yang berhubungan Kategori: Perilaku tentang kondisi
secara lebih jelas dengan topik Subkategori: kesehatan.
b. Anak usia kesehatan dan dapat Penyuluhan dan
sekolah dapat ditingkatkan. Pembelanjaran Kategori: Perilaku
menjelaskan Subkategori:
bagaimana Kategori: Perilaku Kriteria Hasil: Penyuluhan dan
pengalaman Subategori: a. Perilaku sesuai Pembelajaran
sebelumnya Penyuluhan dan anjuran
mengenai Pembelajaran b. Kemampuan Tindakan
kesehatan gigi menjelaskan Observasi
dan mulut pengetahuan a. Identifikasi
c. Anak usia tentang kesehatan informasi yang
sekolah gigi dan mulut akan disampaikan
mengatakan c. Kemampuan b. Identifikasi
minat dalam menggambarkan kesiapan
mendengarkan pengalaman menerima
materi sebelumnya yang informasi
penyuluhan sesuai dengan
kesehatan gigi dan Terapeutik
mulut a. Lakukan
d. Perilaku sesuai penguatan potensi
dengan anak usia sekolah
pengetahuan dalam menerima
informasi
b. Dahulukan
menyampaikan
informasi baik
(positif) sebelum
menyampaikan
informasi kurang
baik (Negatif)

Edukasi
a. Berikan informasi
berupa lembar
balik dan slide
PowerPoint
disertai animasi
bergerak untuk
memudahkan
anak usia sekolah
dalam menerima
informasi

9. Materi
a. Penyebab Masalah Gigi dan Mulut
1) Gigi berlubang
2) Noda pada gigi
3) Email gigi lemah
4) Napas tidak segar
5) Pembengkakan gusi
6) Penumpukan plak
7) Penumpukan tartar
8) Permasalahan bakteri

b. Proses Terjadinya gigi Berlubang


1) Plak yang menempel, sisa makanan yang menempel dan menjadi plak adalah
awal mula penyebab karies gigi
2) Pembentukan asam laktat, sukrosa yang terdapat pada sisa makanan
menimbulkan bakteri dan menyebabkan larutnya email gigi.
3) Karies gigi, rusaknya email gigi dan akhirnya menimbulkan karies dan masalah
infeksi gigi.

c. Makanan yang Baik untuk Kesehatan Gigi dan Mulut


1) Apel, mengunyah Apel akan memacu pembersihan dengan mengguncang plak-
plak yang menempel di gusi dan gigi.
2) Strawberry, buah Strawberri mengandung malic acid yang merupakan sebuah
pemutih alami untuk enamel gigi. Namun hati-hati biji kecil strawberri akan
menyangkut di gigi.
3) Susu, susu mengandung kasein protein yang menurut penelitian dapat
memperkuat gigi dan akan mengurangi kadar asam yang dihasilkan oleh bakteri
plak.
4) Keju, sama halnya dengan susu, keju juga mengandung protein yang
menguatkan gigi. Penelitian membuktikan bahwa keju dapat menaikkan tingkat
PH dalam mulut dan menurunkan resiko kerusakan gigi. Kandungan kasein dan
kalsium di dalamnya dapat mempercepat proses pemulihan gigi jika rusak.

d. Cara Memelihara Kesehatan Gigi


1) Menyikat gigi 2x sehari
2) Memakai pasta gigi berfluoraide
3) Kurangi makanan / minuman yang mengandung gula
4) Makan makanan bergizi seimbang
5) Jangan terlalu sering makan
6) Mengunjungi dokter gigi 6 bulan sekali

10. Daftar Pustaka


Hidayat, Rachmat & Tandiari, Astrid. 2016. Kesehatan Gigi dan Mulut – Apa Yang
Sebaiknya Anda Tahu?. Yogyakarta: CV Andi Offset.
PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
PPNI, Tim Pokja SIKI DPP. 2016. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
PPNI, Tim Pokja SLKI DPP. 2016. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Sariningsih, Endang. 2012. Merawat Gigi Anak Sejak Usia Dini. Jakarta: PT Gramedia.
SESI 4: PENYULUHAN TENTANG CARA MENGGOSOK GIGI PADA ANAK USIA
SEKOLAH DI MADRASAH IBTIDAIYAH SWASTA (MIS) KAMPUNG JAWA

1. Latar Belakang

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat

dipisahkan satu dengan yang lainnya sebab itu kesehatan gigi dan mulut akan

mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Oleh karena itu untuk mewujudkan

derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan yaitu

serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintergrasi dan berkesinambungan

untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk

pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit dan pemulihan

kesehatan.

Peningkatan kesehatan dalam kesehatan gigi dan mulut dapat dilakukan melalui

penyuluhan. Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan

menyebarkan pesan dan menanamkan keyakinan sehingga masyarakat tidak hanya sadar, tahu,

dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya

dengan kesehatan.

Penyuluhan kesehatan gigi dapat dilakukan dengan beberapa metode seperti

metode demonstrasi dan role play. Metode demonstrasi merupakan metode mengajar

dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan sesuatu

kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang

relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Pendidikan cara-cara

penyikatan gigi bagi anak-anak perlu diberikan contoh suatu model yang baik serta dengan

teknik yang sederhana mungkin dan penyampaian pendidikan kesehatan gigi dan mulut

pada anak-anak harus dibuat semenarik mungkin, antara lain melalui penyuluhan yang
atraktif tanpa mengurangi isi pendidikan, seperti demonstrasi secara langsung melalui sikat

gigi massal yang terkontrol.

Dari uraian di atas, maka kelompok tertarik untuk memberikan penyuluhan tentang
Personal Hygiene (Gosok Gigi) pada anak usia sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS)
Kampung Jawa.

2. Tujuan Implementasi Keperawatan


Diagnosa Keperawatan: Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113)
2.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan 1x45 menit, diharapkan pengetahuan anak usia sekolah
meningkat tentang pengertian menggosok gigi, manfaat menggosok gigi, akibat tidak
menggosok gigi, syarat sikat gigi, cara merawat sikat gigi, dan cara menggosok gigi.
2.2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x45 menit, anak usia sekolah dapat
menjelaskan kembali tentang:
2.1.1 Pengertian menggosok gigi
2.1.2 Manfaat menggosok gigi
2.1.3 Akibat tidak menggosok gigi
2.1.4 Syarat sikat gigi
2.1.5 Cara merawat sikat gigi
2.1.6 Cara menggosok gigi

3. Persiapan Implementasi Keperawatan Komunitas


3.1 Metode
3.1.1 Ceramah
3.1.2 Tanya Jawab
3.2 Media
3.2.1 Lembar Balik
3.2.2 LCD
3.2.3 Laptop
3.3 Waktu dan Tempat
Hari : Kamis, 27 Februari 2020
Tempat : Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Kampung Jawa
Waktu : Jam 10.00 WIB
Sasaran : Kelas 2 MIS Kampung Jawa

4. Pelaksanaan Kegiatan
Penanggung Jawab
CI Akademik : Abd. Gafar, S.Kep, MPH
CI Klinik : Ns. Eka Sumiarti, S. Kep
Moderator : Hafsatul Husna
Leader : Nisrina Nur Hanifah
Observer : Nilam Aziz
Fasilitator & Dokumentasi : Dinda Putri Kharisma

5. Rencana Kegiatan

Waktu Prosedur Pelaksanaan Penanggung Jawab


5 menit Pembukaan Moderator
45 menit Penyampaian Materi Leader
5 menit Kesimpulan Observer
5 menit Penutup Moderator

6. Proses Implementasi Keperawatan


Tahapan dari implementasi keperawatan komunitas yaitu:
6.1 Persiapan
6.1.1 Perawat
Persiapan yang harus dilakukan perawat adalah:
Mempersiapkan semua tempat dan materi berupa lembar balik serta alat untuk
penyajian materi berupa LCD dan Laptop.
6.1.2 Sasaran
Persiapan yang harus dilakukan masyarakat adalah:
Semua anak usia sekolah berkumpul di Mushola MIS Kampung Jawa.

7. Evaluasi Implementasi
7.1 Kriteria Struktur
7.1.1 Waktu mulai penyuluhan pukul 10.00 WIB
7.1.2 Persiapan materi, alat presentasi disiapkan beberapa hari sebelum penyuluhan
7.1.3 Persediaan media berupa lembar balik
7.2 Kriteria Proses
7.2.1 Anak usia sekolah mendengarkan materi yang disampaikan
7.2.2 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat sebelum penyuluhan selesai
7.2.3 Peserta menyimpulkan jawaban dari beberapa pertanyaan yang diberikan
7.3 Kriteria Hasil
7.3.1 Peserta memahami tentang Pengertian menggosok gigi
7.3.2 Peserta memahami tentang Manfaat menggosok gigi
7.3.3 Peserta memahami tentang Akibat tidak menggosok gigi
7.3.4 Peserta memahami tentang Syarat sikat gigi
7.3.5 Peserta memahami tentang Cara merawat sikat gigi
7.3.6 Peserta memahami tentang Cara menggosok gigi

8. Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas di MIS Kampung Jawa

DATA DIAGNOSIS SLKI SIKI


Data Subjektif Kesiapan Tingkat Pengetahuan Promosi Kesiapan
a. Anak usia sekolah Peningkatan (L.12111) Penerimaan
mengatakan ingin Pengetahuan Defenisi: Informasi (I. 12470)
mengetahui apa (D.0113) Kecukupan informasi Defenisi:
itu kesehatan gigi Defenisi: kognitif yang berkaitan Meningkatkan
dan mulut secara Perkembangan dengan topik tertentu. kesiapan pasien dalam
lebih jelas informasi kognitif menerima informasi
b. Anak usia sekolah yang berhubungan Kategori: Perilaku tentang kondisi
dapat dengan topik Subkategori: kesehatan.
menjelaskan kesehatan dan dapat Penyuluhan dan
bagaimana ditingkatkan. Pembelanjaran Kategori: Perilaku
pengalaman Subkategori:
sebelumnya Kategori: Perilaku Kriteria Hasil: Penyuluhan dan
mengenai Subategori: a. Perilaku sesuai Pembelajaran
kesehatan gigi Penyuluhan dan anjuran
dan mulut Pembelajaran b. Kemampuan Tindakan
c. Anak usia sekolah menjelaskan Observasi
mengatakan pengetahuan a. Identifikasi
minat dalam tentang kesehatan informasi yang
mendengarkan gigi dan mulut akan disampaikan
materi c. Kemampuan b. Identifikasi
penyuluhan menggambarkan kesiapan
pengalaman menerima
sebelumnya yang informasi
sesuai dengan
kesehatan gigi dan Terapeutik
mulut a. Lakukan
d. Perilaku sesuai penguatan potensi
dengan anak usia sekolah
pengetahuan dalam menerima
informasi
b. Dahulukan
menyampaikan
informasi baik
(positif) sebelum
menyampaikan
informasi kurang
baik (Negatif)

Edukasi
a. Berikan informasi
berupa lembar
balik dan slide
PowerPoint
disertai animasi
bergerak untuk
memudahkan
anak usia sekolah
dalam menerima
informasi

9. Materi
a. Pengertian Menggosok Gigi
Menggosok gigi adalah membersihkan gigi dengan sikat gigi dan pasta gigi. Gosok
gigi adalah rutinitas yang penting dalam menjaga dan memelihara kesehatan gigi.
b. Manfaat Menggosok Gigi
Manfaat menggosok gigi:
1) Gigi menjadi putih dan bersih
2) Mengurangi bau mulut
3) Mencegah gigi berlubang
4) Mengurangi sakit gigi

c. Akibat tidak Menggosok Gigi


Akibat tidak menggosok gigi:
1) Bau mulut
2) Gigi berlubang
3) Penyakit gusi
4) Penyakit jantung
5) Infeksi paru-paru
6) Muncul karang gigi

d. Syarat Sikat Gigi


1) Kepala sikat cukup kecil
2) Tangan sikat mudah di genggam
3) Bulu sikat halus

e. Cara Merawat Sikat Gigi


1) Cuci sikat gigi di bawah air kran
2) Setelah digunakan, jangan tempatkan sikat gigi yang masih basah di dalam
penutupnya
3) Ganti sikat gigi 3-4 bulan
4) Jangan menggunakan sikat gigi bersamaan dengan orang lain

f. Cara Menggosok Gigi


1) Tempatkan bulu sikat dengan sudut 45 derajat di gusi. Bulu sikat harus
menyentuh permukaan gigi dan gusi. Sikatlah permukaan gigi dari 2-3 gigi
dengan gerakan memutar, kemudian berpindah ke 2-3 gigi selanjutnya dan
ulangi seperti itu lagi.
2) Pertahankan sudut 45 derajat kontak antara permukaan gigi dan gusi dengan
bulu sikat. Sikat bagian dalam gigi secara perlahan dengan gerakan maju,
mundur dan memutar. Gosok gigi dalam atas, bawah kiri dan kanan.
3) Miringkan sikat gigi vertikal di belakang gigi, gigi depan, buat gerakan naik
turun menggunakan setengah bagian depan dari sikat gigi. Dan lakukan lagi
pada gigi bagian bawah.
4) Gosok juga bagian lidah. Sikat dengan lembut agar tidak melukai lidah.

10. Daftar Pustaka


Hidayat, Rachmat & Tandiari, Astrid. 2016. Kesehatan Gigi dan Mulut – Apa Yang
Sebaiknya Anda Tahu?. Yogyakarta: CV Andi Offset.
PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
PPNI, Tim Pokja SIKI DPP. 2016. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
PPNI, Tim Pokja SLKI DPP. 2016. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Sariningsih, Endang. 2012. Merawat Gigi Anak Sejak Usia Dini. Jakarta: PT Gramed

Anda mungkin juga menyukai