Anda di halaman 1dari 18

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

“SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJERIAL”

Oleh:

Firda Latifah

B1C118103
Alfiansyah

B1C118104
Hardiansyah
Parmin Ali
B1C118105
Bayu Sulistyawati B1C118106
Aldy Hajrianto B1C118107
Nurhasanah Annisa B1C118108
Alya Dwigita Isalmy B1C118109
Nurhan B1C118110

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang Sistem Informasi Akuntansi Manajerial.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Kendai, Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Manajerial....................................3
B. Perbedaan Laporan Keuangan dan Laporan Manajerial..............................4
C. Contoh Laporan Manajerial.........................................................................6
D. Peran Laporan SIA Manajerial.....................................................................8
E. Proses Pengolahan Data pada SIA Manajerial.............................................8
F. Kode Rekening dalam SIA Manajerial........................................................9
G. Arus Informasi dalam Organisasi...............................................................10
H. Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban.....................................................11
I. Struktur Organisasi yang Mendukung SIA................................................12

BAB III PENUTUP........................................................................................................14


A. Kesimpulan................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Informasi dari suatu perusahaan, terutama Informasi keuangan dibutuhkan


oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak diluar perusahaan,
seperti kreditur, calon investor, kantor pajak, dan lain-lain memerlukan Informasi
ini dalam kaitannya dengan kepentingan mereka. Di samping itu, pihak intern
yaitu manajemen juga memerlukan Informasi untuk mengetahui, mengawasi, dan
mengambil keputusan-keputusan untuk menjalankan perusahaan.

Untuk memenuhi kebutuhan Informasi bagi pihak luar maupun dalam


perusahaan disusun suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk
menghasilkan Informasi yang berguna bagi pihak luar maupun dalam perusahaan.
Sistem akuntansi yang disusun untuk suatu perusahaan dapat diproses secara
manual (tanpa mesin-mesin pembantu) atau proses dengan menggunakan mesin-
mesin mulai dari mesin pembukuan yang sederhana sampai dengan komputer.

Sistem Informasi akuntansi salah satu sistem Informasi diantara berbagai


sistem yang digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan. Sistem ini
merupakan subsistem Informasi manajemen yang mengelola data keuangan
menjadi Informasi keuangan untuk memenuhi kebutuhan pemakai intern maupun
pemakai ekstern.

Karakteristik sistem informasi akuntansi adalah SIA melakasanakan tugas


yang diperlukan, berpegang pada prosedur yang relatif standar, menangani data
terinci, berfokus histories, menyediakan informasi pemecahan masalah.

Alasan mempelajari SIA adalah karena informasi sangat dibutuhkan dalam


pengambilan keputusan, serta digunakan untuk melakukan kontrol terhadap aset
yang dimiliki organisasi tersebut dan menyiapkan data keuangan dan non
keuangan untuk menjadi informasi yang akurat guna pengambilankeputusan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari SIA adalah bagaimana


mengumpulkan data dan mengaitkannya dengan aktivitas organisasi/perusahaan,
bagaimana caranya menyalurkan data, informasi sehingga berguna bagi
pengambilan keputusan, bagaimana caranya menjamin reabilitas, keakuratan dan
kecepatan data dan informasi yang disajikan.

Sebuah SIA menambah nilai dengan cara yaitu menyediakan informasi yang
akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value
chain secara efektif dan efisien, meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya
produk dan jasa yang dihasilkan, meningkatkan efisiensi, meningkatkan
kemampuan dalam pengambilan keputusan, meningkatkan sharing knowledge,
dan menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi Akuntansi Manajerial?
2. Bagaimana Perbedaan laporan keuangan dan laporan manajerial?
3. Bagaimana contoh laporan Sistem Informasi Akuntansi Manajerial?
4. Bagaimana peran Sistem Informasi Akuntansi Manajerial?
5. Seperti apa proses pengumpulan data pada Sistem Informasi Akuntansi
Manajerial?
6. Bagaimana membuat kode rekening dalam Sistem Informasi
Akuntansi Manajerial?
7. Bagaimana arus informasi dalam organisasi?
8. Bagaimana Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban?
9. Seperti apa struktur organisasi yang mendukung Sistem Informasi
Akuntansi?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari sistem informasi akuntansi manajerial
2. Mengetahui perbedaan dari laporan keuangan dan laporan manajerial
3. Mengetahui contoh laporan sistem akuntansi manajerial
4. Mengetahui peran sistem akuntansi manajerial
5. Mengetahui proses pengumpulan data pada sistem akuntansi
manajerial
6. Mengetahui kode rekening dalam sistem akuntansi manajerial
7. Mengetahui bagaimana arus informasi dalam organisasi
8. Mengetahui sistem akuntansi pertanggungjawaban
9. Mengetahui struktur organisasi yang mendukung sistem akuntansi
manajerial
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Manajerial

Akuntansi Manajemen atau Akuntansi Manajerial adalah sistem


akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi
untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan
dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan
memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan
fungsi kontrol.

Sistem Informasi Akuntansi Manajerial adalah sistem informasi


akuntansi yang dirancang untuk menghasilkan laporan manajerial. Laporan
manajerial adalah laporan yang khusus ditujukan kepada manajemen untuk
memenuhi kebutuhan informasi guna pengambilan keputusan dan perencanaan
bisnis. Laporan manajerial bersifat detail, deskriptif, dan analitis.

Berbeda dengan Informasi Akuntansi keuangan, Informasi Akuntansi


manajemen adalah:

 Dirancang dan dimaksukan untuk digunakan oleh pihak manajemen dalam


organisasi sedangkan informasi Akuntansi keuangan dimaksudkan dan
dirancang untuk pihak eksternal seperti kreditur dan para pemegang
saham;
 Biasanya rahasia dan digunakan oleh pihak manajemen dan bukan untuk
laporan publik;
 memandang ke depan, bukan sejarah;
 Dihitung dengan mengacu pada kebutuhan manajer, sering menggunakan
sistem informasi manajemen, bukan mengacu pada standar akuntansi
keuangan.

Menurut Chartered Institute of Management Accountants (CIMA),


akuntansi manajemen adalah "proses identifikasi, pengukuran, akumulasi,
analisis, penyusunan, interpretasi, dan komunikasi informasi yang digunakan oleh
manajemen untuk merencanakan, mengevaluasi dan pengendalian dalam suatu
entitas dan untuk memastikan sesuai dan akuntabilitas penggunaan sumber daya
tersebut. Akuntansi manajemen juga meliputi penyusunan laporan keuangan
untuk kelompok non-manajemen seperti pemegang saham, kreditur, badan
pengatur dan otoritas pajak "(Istilah resmi CIMA).
The American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)
menyatakan bahwa akuntansi manajemen sebagai praktik meluas ke tiga bidang
berikut:

 Manajemen Strategi - Memajukan peran akuntan manajemen sebagai mitra


strategis dalam organisasi.
 Manajemen Kinerja - Mengembangkan praktik pengambilan keputusan
bisnis dan mengelola kinerja organisasi.
 Manajemen Risiko - Berkontribusi untuk membuat kerangka kerja dan
praktik untuk mengidentifikasi, mengukur, mengelola dan melaporkan
risiko untuk mencapai tujuan organisasi.

B. Perbedaan Laporan Keuangan dan Laporan Manajerial

Buku Laporan
Dokumen Jurnal
Besar Keuangan
Transaksi

Buku Laporan
Pembantu Manajerial

Perbedaan dapat diketahui dari pengertian dan manfaat antara laporan


keuangan dengan laporan manajerial, yaitu:

1.  Pengertian Laporan Keuangan dan Laporan Manajemen

a.  Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan ialah susunan data keuangan yang berasal dari segala
jenis transaksi baik pemasukan maupun pengeluaran dalam periode tertentu.
Setiap perusahaan mempunyai periode pembuatan laporan keuangan yang
berbeda-beda antara lain mingguan, bulanan, 3 bulan sekali, hingga setahun
sekali.

Data yang dicantumkan pada laporan keuangan meliputi catatan transaksi


pengeluaran, catatan transaksi pemasukan atau pendapatan, pernyataan
(statement) dari cash flow, balance sheet, dan total profit atau keuntungan dan
kerugian.

Pada dasarnya, tujuan laporan keuangan adalah menunjukkan kondisi


keuangan sebuah perusahaan pada periode tertentu sehingga performa sebuah
perusahaan bisa diketahui. Setiap perusahaan wajib membuat laporan keuangan
untuk kebutuhan internal maupun eksternal seperti pengajuan pinjaman.

Bagi pemula bisnis sangat penting untuk mengetahui cara membuat


pembukuan keuangan sederhana dan cara memahami atau interpretasi laporan
keuangan.

b.  Pengertian Laporan Manajemen

Laporan manajemen dapat memberikan pemahaman secara mendalam


tentang kondisi spesifik perusahaan tersebut. Laporan manajemen bisa
memberikan informasi secara lebih spesifik dalam bentuk data keuntungan dan
kerugian yang berasal dari setiap departemen, tim atau kelompok kerja, serta jenis
proyek; data pencapaian (realization rate); dan data penggunaan (utilization rate).

Laporan ini lebih bermanfaat bagi para pimpinan yang ingin mengetahui
secara spesifik tentang kondisi dan performa setiap departemen dalam kurun
waktu tertentu. Bila perusahaan mengalami kerugian, dengan adanya laporan
manajemen akan jauh lebih mudah untuk melacak dan menemukan sumber
kerugian.

2.  Manfaat Laporan Keuangan dan Laporan Manajemen

a.  Manfaat Laporan Keuangan

Secara umum, manfaat yang dapat diperoleh dari kedua laporan keuangan
adalah memberikan informasi tentang kondisi keuangan secara umum seperti cash
flow berjalan dengan lancar atau tidak, jumlah profit yang diperoleh sesuai
dengan data yang ada dan target perusahaan.

Laporan keuangan bermanfaat untuk mengontrol kegiatan operasional jika


dirasa ada pemborosan saat pemakaian sumber daya perusahaan sehingga laba
atau pemasukan perusahaan tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh
pihak manajemen.

b.  Manfaat Laporan Manajemen

Laporan manajemen bersifat lebih spesifik yang bisa dipergunakan untuk


melakukan analisis secara lebih mendalam. Laporan manajemen juga bisa
mengindikasikan adanya masalah pada salah satu tim, departemen, atau proyek
sehingga pihak pimpinan atau manajemen perusahaan bisa segera membuat
kebijakan atau keputusan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secepatnya.
Laporan manajemen adalah sebuah bukti nyata yang dapat dipergunakan
dalam pengambilan keputusan bisnis. Pihak manajemen lebih membutuhkan
laporan ini daripada laporan keuangan yang lebih bersifat kuantitatif. Penyusunan
atau pembuatan laporan manajemen memang didasarkan pada laporan keuangan
(data kuantitatif) sehingga realisasi kebijakan bisa dilakukan.

Setelah memahami tentang pengertian dan manfaat dari laporan keuangan


dan laporan manajemen tentu sudah lebih mengenal perbedaannya. Para pemula di
bidang akuntansi tidak akan lagi bertanya-tanya atau bingung tentang laporan
keuangan dan laporan manajemen sehingga tidak lagi menganggap keduanya
sama. Itulah salah satu hal mendasar tentang akuntansi yang harus diketahui agar
lebih mudah untuk memahami tentang akuntansi secara lebih mendalam.

C. Contoh Laporan Manajerial

 Contoh Sistem Pemenuhan Order Penjualan Dengan Batch

Pada perusahaan yang mempunyai banyak pelanggan atau produk, sistem


pemasukan order penjualan adalah sistem informasi yang paling menguntungkan.
Sistem pemasukan order penjualan yang telah mapan dapat mengurangi biaya
pemasukan order dan meningkatkan citra  perusahaan, meraih peningkatan
pelanggan baru sekaligus menjaga  pelanggan yang telah ada. Pengiriman barang
pesanan lebih cepat dan lebih sedikit kesalahan dalam tagihan,
Sebagai contoh, tentunya dapat menarik minat pelanggan yang pada
akhirnya meningkatkan penjualan. Sistem masukan order penjualan yang diolah
secara batch yaitu data  penjualan disiapakan secara manual dalam bentuk slip
penjualan. Dalam  beberapa sistem, harga produk persatuan biasa dituliskan dalam
slip  penjualan, dan pada sistem lainya harga diberikan oleh sistem computer.
Cara batch dilakukan dengan mengumpulkan data terlebih dahulu, baik secara
fisik maupun secara digital dalam komputer, dan secara berkala akan diolah
misalnya setelah terkumpul data tertentu. Cara ini tidak memerlukan biaya yang
mahal bahkan cukup dengan satu komputer. Jadi  batch processing dilakukan
dengan cara mencatat dan mengumpulkan data secara periodik (bisa jam-jaman,
bisa harian, atau bahkan bulanan), lalu diolah sekaligus secara bersama-sama.
Pemrosesan model batch ini cocok digunakan untuk informasi yang tidak
harus bersifat up-to-date. Misalnya suatu perusahaan mencatat data transaksi
penjualan secara manual dalam faktur penjualan. Faktur selama satu hari lalu
dikumpulkan, lalu esok  paginya diinput dalam komputer dan diproses.
Sebagai contoh sistem penjualan batch seperti, Bapak Sentot memiliki
sebuah toko mebel. Sepanjang hari, Bapak Sentot merekam penjualan dalam
faktur secara manual (dalam artian pakai kertas dan balpoin). Setiap sore, Bapak
Sentot menyerahkan setumpuk nota kepada istrinya. Keesokan harinya, ibu Sentot
akan menginputkan transaksi penjualan ke dalam komputer. Demikian setiap hari.

 Contoh Sistem Pemenuhan Order Penjualan Dengan Real-Time

Real-time processing dilakukan dengan cara mencatat data pada saat


transaksi berlangsung dan langsung mengolahnya, sehingga dapat segera
dihasilkan informasi. Pengolahan data model ini diperlukan untuk informasi yang
harus bersifat up-to-date. Sistem transaksi dengan Online Real-Time atau OLRT
merupakan sistem transaksi paling tepat waktu. Data transaksi langsung tercatat
pada saat itu juga. Manajemen dapat mengamati pergerakan bisnis perusahaan
setiap saat. Pada manajemen yang cukup canggih, pada ruangan direktur akan
muncul dashboard perusahaan yang menunjukkan cash flow perusahaan, revenue
perusahaan, barang yang masih dalam wip. Dashboard ini mirip medan perang
dalam mengendalikan perusahaan. Dari data-data realtime yang ada di dalam
dashboard ini, manajemen dapat memutuskan ke mana  perusahaan akan dibawa.

Perusahaan yang mempunyai banyak cabang di berbagai lokasi dapat


menggunakan sistem transaksi yang Online Real Time. Penggunakan OLRT yang
diakses dari berbagai lokasi mengharuskan setiap lokasi mempunyai koneksi
internet yang handal. Perlu juga dipikirkan layanan koneksi cadangan jika koneksi
internet yang utama ada gangguan. Dalam sistem OLRT keperluan informasi
manajerial juga terlayani dengan baik. Laporan berkala diterima lebih awal, dan
berbagai laporan tersedia sesuai keperluan. Sistem OLRT merupakan faktor utama
untuk memcahkan cengkeraman siklus pelaporan, serta tentang bagaimana
organisasi seharusnya dilakukan. Sistem OLRT dalam pemrosesan segala aspek
transaksi dilakukan dengan segera dan terus-menerus hingga dihasilkan file-file
data terbaru.
Cara online dilakukan setelah data transaksi dicatat.  Namun demikian
penyimpanan file secara on-line memerlukan computer yang lebih besar dengan
jumlah memori yang lebih besar pula. Maka dari segi biaya seitem penumpukan
(batch) masih lebih efektif. Tetapi dari segi pelayanan pelanggan pada pelanggan,
tersedianya informasi untuk keperluan manajemen maka sistem OLRT lebih
tinggi dan cepat.
Contoh: pada waktu seseorang mengambil uang melalui ATM, datanya
akan diperbarui setelah orang tersebut berhasil mengambil uangnya. Cara ini
memerlukan alat yang lebih mahal, karena hrus tersedia beberapa mesin atau
komputer yang saling terhubung.
D. Peran Laporan SIA manajerial

Secara terperinci laporan manajerial mempunyai peranan sebagai berikut :

1) Bagi organisasi laporan manajerial memberikan gambaran menyeluruh bagi


perkembangan organisasi serta kelebihan dan kekurangannya.
2) Bagi pelaksanaan tugas, laporan manajerial dapat menunjukkan sesuatu
yang perlu disempurnakan untuk kegiatan organisasi.
3) Bagi manajer, laporan manajerial dapat menyediakan berbagai data untuk
membuat keputusan dan tindakan selanjutnya yang jitu
4) Bagi petugas organisasi sbg pelaksana, laporan manajerial dapat menjadi
sarana untuk menyampaikan ksimpulan penting dan menyampaikan gagasan
baru kepada atasannya.

E. Proses Pengolahan Data pada SIA Manajerial

1) Pengumpulan Data
Pada pengumpulan data, sistem pengolahan data mengumpulkan data yang
menjelaskan setiap tindakan internal organisasi dan transaksi lingkungan
organisasi.
2) Perubahan Data / Manipulasi Data
Perubahan data / Manipulasi data adalah proses pengolahan data menjadi
informasi yang lebih berguna. Proses yg dilakukan dalam Perubahan data ini
meliputi:
 Pengklasifikasian
Elemen-elemen data tertentu dalam catatan digunakan sebagai kode. Di
bidang komputer, kode adalah salah satu atau beberapa karakter yang di
gunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan catatan.
Misalnya suatu catatan gaji mencakup kode-kode yang mengidentifikasi
pegawai (no pegawai), departemen pegawai (no departemen) dan
klasifikasi gaji pegawai (kelas gaji).
 Pengurutan (Sorting)
Catatan-catatan disusun sesuai urutan tertentu berdasarkan kode atau
elemen data lain. Misalnya, file catatan gaji disusun sehingga semua
catatan untuk pegawai terkumpul menjadi satu.
 Perhitungan
Operasi aritmatika dan logika dilaksanakan pada elemen-elemen data
untuk menghasilkan elemen-elemen data tambahan. Dalam sistem gaji
misalnya, upah per jam dikalikan dengan jam kerja untuk menghasilkan
pendapatan kotor.

 Pengikhtisaran
Terdapat begitu banyak data yang perlu disintesis, atau disarikan
menjadi bentuk total, subtotal, rata-rata, dst.
3) Penyimpanan Data
Data disimpan pada media penyimpanan sekunder dan file dapat
diintegrasikan secara logis untuk membentuk suatu database. Sebagian besar
data dalam database adalah data akuntansi.
4) Penyiapan Dokumen
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) menghasilkan output untuk perorangan
dan organisasi baik di dalam dan di luar organisasi. Umumnya, output
berbentuk dokumen tercetak. Namun, semakin banyak pemakai
menggunakan tampilan layar. Output pada SIA dipicu oleh 2 hal :
 Oleh suatu tindakan, output dihasilkan jika sesuatu terjadi
 Oleh jadwal waktu, output dihasilkan pada saat tertentu.
Proses tersebutlah yang dimaksud proses penyiapan dokumen.

F. Kode Rekening dalam SIA Manajerial

Konsekuensi dari pola pengumpulan data untuk kebutuhan laporan


manajerial,maka kode rekening paling tidak harus dikembangkan menjadi tiga
peringkat,yaitu:

1) Kode anggaran, terdiri dari kode anggaran dan kode realisasi anggaran.
2) Kode divisi/bagian, disebut juga dengan kode pertanggung-jawaban.
3) Kode rekening laporan keuangan.

 Kode Anggaran

Kode tambahan disisipkan antara kode pertanggungjawaban dank ode rekening,


untuk dapat membedakan secara tegas yaitu kode anggaran dan kode rekening.

 Kode divisi/bagian (Pertanggungjawaban)

Kode ini digunakan untuk mencatat tempat terjadinya transaksi. Karena setiap unit
dalam organisasi terlibat dalam berbagai macam transaksi, maka setiap unit
tersebut merupakan tempat terjadinya transaksi, maka setiap unit harus memiliki
kode khusus yangdisebut dengan kode pertanggungjawaban.
Contoh:

Kode anggaran - 9
Kode realisasi - 0
Kode dept. produksi - 5000
Kode pabrik no. 1- 5100
Kode pabrik no. 1, dept. A 5110
Kode pabrik no. 1, dept. B 5120
Kode biaya tenaga kerja langsung 710

Contoh Kode Rekening:

5110-9-710 : Kode ANGGARAN biaya tenaga kerja langsung dpt. A, pabrik no. 1
5110-0-710 : Kode REALISASI biayatenaga kerja langsung dpt. A, pabrik no. 1

G. Arus Informasi Dalam Organisasi


1. Arus informasi dar atas ke bawah (top-down information flow)

Sistem penganggaran sebuah organisasi merupakan system yang


mengalirkan informasi dari atas kebawah. System informasi ini menghasilkan
anggaran periodic, yang memberikan informasi kepada para manajer tentang
rencana kuantitatif organisasi untuk periode mendatang. Dengan menetapkan dan
mengkoordinasikan tujuan yang terukur untuk setiap segmen dalam organisasi,
anggaran membantu mencapai tujuan oeranisasi secara keseluruhan

 Tujuan Kerja

System penganggaran yang efektif m,ensyaratkan bahwa manajemen


menetapkan tujuan kinerjauntuk setiap dalam organisasi. Selanjutnya manajemen
puncak mengkomunikasikan tujuan ini ke setiap manajer segmen dengan
mengeluarkan anggaran periodic. System ini disebut system penganggaran kerja. .

 Metode-metode Penyususnan Tujuan Departemental.

Jika manajemen puncak menetapkan tujuan departemental untuk jenjang


manajer yang lebih bawah, maka sebuah system penganggaran kinerja disebut
system otoritatif. System ini berarti system penganggaran bergantung pada
otoritas manajeman puncak untuk memotivasi karyawan guna mencapai
tujuannnya. Alternative lain yang dapat digunakan adalah perusahaan
memberikesempatan kepada para manajer jenjang organisasi yang lebih bawah
untuk berpartisipasi dalam penyususnan tujuan kinerjanya sendiri. System
penganggaran ini disebut system penganggaran partisipatif. Proses informasi yang
mengalir ke jenjang yang lebih bawah dinamakan amplifikasi informasi.
2. Informasi Dari Bawah Keatas (Bottom-Up Information Flow)

Informasi jenis ini berasal dari kejadian atau transaksi yang terjadi pada
jenjang yang paling bawah dalam struktur organisasi. System yang mencatat
transaksi. Memprosesnya dan melaporkan kepada manajer yang lebih atas disebut
system pelaporan pertanggung jawaban. System pelaporan pertanggungjawaban
mencatat realisasi kegiatan yang telah dilaksanakan oleh setiap segmen organisasi.
Realisasi kegiatan ini dapat berupa satuan moneter pendapatan dan biaya, atau
data statistic jam kerja dan unit produksi.

 Pusat Pertanggung jawaban

System informasi akuntansi pertanggungjawabanmengumpulkan


informasi tentang realisasi kegiatan dan tujuan kinerja pada jenjang organisasi
yang paling rendah dalam hirarki organisasi. Segmen organisasi yang digunakan
untuk mengumpulkan data adalah pusat pertanggung jawaban.

H. Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban

Sistem Akuntansi pertanggungjawaban merupakan tahap perkembangan


mutakhir yang berisi cara pengendalian biaya produksi dan non-produksi. Dalam
sistem akuntansi pertanggungjawaban, informasi akuntansi dihubungkan dengan
manajer yang memiliki wewenang terjadinya informasi tersebut untuk dimintakan
pertanggungjawaban kepada yang bersangkutan. Pertanggungjawaban manajer
tersebut terkait dengan wewenang yang dimiliki untuk dapat mengendalikan
sesuatu yang berada di bawah wewenangnya, diantaranya aktiva, pendapatan, dan
biaya.

Akuntansi pertanggung jawaban adalah suatu sistem akuntansi yang


disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan
pendapatan dilakukan sesuai dengan pusat pertanggungjawaban dalam organisasi
dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok orang yang bertanggung
jawab atas penyimpangan biaya dan pendapatan yang dianggarkan (Mulyadi,
2004: 218).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa akuntansi


pertanggungjawaban mengelompokkan anggota-anggota organisasi dalam
perusahaan berdasarkan tanggung jawab masing-masing bagian. Setiap bagian
harus bisa mempertanggungjawabkan laporan yang mereka buat. Oleh karena itu
terdapat pula kelompok yang bertugas untuk mengawasi penggunaan dana dan
menangani apabila terjadi penyelewengan. Kelompok ini akan memanggil
anggota organisasi yang melakukan kesalahan sehingga bisa diketahui dengan
pasti penyebab kesalahan tersebut.
Sistem  akuntansi  pertanggungjawaban dapat dibagi 2 tahap
perkembangan:

1) Akuntansi pertanggungjawaban tradisional

Akuntansi pertanggungjawaban tradisional adalah Suatu sistem akuntansi


yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan
atau pendapatan dilakukan sesuai dengan pusat pertanggungjawaban dalam
organisasi, dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok orang yang
bertanggungjawab atas penyimpangan biaya atau   pendapatan yang dianggarkan.
Akuntansi pertanggungjawaban ini disebut tradisional karena masih menggunakan
cara manual, yaitu pemanggilan dari masing-masing kelompok anggota. Sistem
akuntansi ini memiliki manfaat sebagai dasar penyusunan anggaran, penilai
kinerja manajer sentra pertanggungjawaban, dan sebagai pemotivasi manajer

2) Akuntansi Aktivitas

Suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga


pengumpulan & pelaporan biaya dilakukan menurut aktivitas penambah dan
bukan penambah nilai (value & nonvalueadded activities ). Sistem akuntansi ini
lebih maju karena tidak menggunakan pelaporan berdasarkan kelompoknya, tetapi
berdasarkan aktivitasnya. Akuntansi pertanggungjawaban aktivitas dapat
bermanfaat untuk memungkinkan aktivitas pengelolaan dan pemantauan
efektivitas jadwal keuangan perusahaan.

I. Stuktur Organisasi Yang Mendukung SIA

Informasi akuntansi berkualitas dihasilkan dari sisten Informasi yang


berkualitas. Struktur organisasi dan pengendalian intern dapat meningkatkan
kualitas sistem informasi akuntansi. Tujuan penelitian ini mengukur seberapa
besar pengaruh struktur organisasi terhadap kualitas sistem informasi akuntansi,
pengendalian intern terhadap kualitas sistem informasi akuntansi. Penelitian ini
menggunakan metode studi kasus, bersifat deskriptif dan verifikatif, dilakukan
pada unit analisis perusahaan persewaan kendaraan. Analisis data menggunakan
partial least square path modeling

Hasil penelitian menunjukkan struktur organisasi berpengaruh pada


kualitas sistem informasi akuntansi , pengendalian intern berpengaruh pada
kualitas sistem informasi akuntansi
Informasi sebagai sumber daya bisnis bagi perusahaan digunakan untuk
bertahan hidup menunjang dalam perencanaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan (Hansen dan Mowen, 2009). Bagi organisasi, informasi akuntansi
merupakan bagian informasi terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan
oleh manajemen, karena dalam organisasi hampir seluruh informasi pada akhirnya
bermuara pada informasi yang berhubungan dengan keuangan yang secara umum
disajikan dalam bentuk laporan keuangan (financial report) yang akan digunakan,
salah satunya oleh pihak internal perusahaan. Informasi akuntansi yang
berkualitas dihasilkan dari sistem informasi yang berkualitas, informasi akuntansi
manajemen yang berkualitas mencerminkan sejauhmana informasi akuntansi
manajemen secara efektif dapat dipahami dan diinterpretasikan oleh manajer
dalam menjalankan fungsinya (Heidman, 2008).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Akuntansi Manajemen atau Akuntansi Manajerial adalah sistem akuntansi
yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk
manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar
kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan
manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol.

Sistem Informasi Akuntansi Manajerial adalah sistem informasi akuntansi


yang dirancang untuk menghasilkan laporan manajerial. Laporan manajerial
adalah laporan yang khusus ditujukan kepada manajemen untuk memenuhi
kebutuhan informasi guna pengambilan keputusan dan perencanaan bisnis.
Laporan manajerial bersifat detail, deskriptif, dan analitis.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi_manajemen

https://cpssoft.com/blog/akuntansi/perbedaan-antara-laporan-keuangan-dan-
laporan-manajemen/

https://www.google.com/search?
q=contoh+laporan+sistem+informasi+akuntansi+manajemen&tbm=isch&source=univ&s
afe=strict&client=firefox-b-
d&sa=X&ved=2ahUKEwiM1KnThf7nAhUaAXIKHZuIDCEQsAR6BAgKEAE&biw=1
366&bih=618#imgrc=udEtOZ9rqiSgpM

https://www.academia.edu/33592767/Makalah_Sistem_Informasi_Manajemen_Si
stem_Informasi_Akuntansi

https://fadillanovianti.blogspot.com/2018/09/sistem-informasi-akuntansi-
manajerial.html?m=1

http://akbunhi.blogspot.com/2014/01/sistem-informasi-akuntansi-
manajerial.html?m=1

https://ayobelajarkawans.blogspot.com/2019/03/pengolahan-data-dalam-sistem-
informasi.html?m=1

www.accounting-media.blogspot.com
https://text-ad.123dok.com
https://www.coourserhero.com
https://www.jurnal.id

Anda mungkin juga menyukai