MAKALAH
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS KEGAWATDARURATAN
ENDOKRIN HYPERGLYCEMIC HYPEROSMOLAR
SYNDROM
DosenPengajar : Ns. Wijaya Atmaja Kasuma, M.Kep
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1) ApriantoUntung (2017.C.09a.0876)
2) Ferdianto (2017.C.09a.0887)
3) Mujib Kristanto (2017.C.09a.0900)
4) Septya Florensa (2017.C.09a.0910)
5) Yunira Priskila (2017.C.09a.0922)
KATA PENGANTAR
Puji syukur khadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya
sehingg kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Di makalah ini
memaparkan beberapa hal terkait “Makalah Asuhan Keperawatan
Kegawatdaruratan Endrokin Hyperglicemic Hyperosmolar Syndrom” Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak telah
memberikan motivasi baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini ke depannya.
Penyusun
i
3
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah2
1.3 Tujuan Masalah 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Penyakit 3
2.1.1 Definisi....................................................................................................3
2.1.2 Anatomi Fisiologi....................................................................................3
2.1.3 Etiologi....................................................................................................3
2.1.4 Klasifikasi................................................................................................4
2.1.5 Patofisiologi.............................................................................................5
2.1.6 Manisfestasi Klinis..................................................................................6
2.1.7 Komplikasi...............................................................................................6
BAB 3PEMBAHASAN
3.1 Tinjauan Kasus 8
3.1.1 Pengkajian 8
3.1.2 Diagnosa Keperawatan 9
3.1.3 Intervensi Keperawatan 10
3.1.4 Implementasi Keperawatan.....................................................................19
3.1.5 Evaluasi....................................................................................................19
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan......................................................................................................20
4.2 Saran................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
ii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hyperglicemic hyperosmolar nonketotic syndrome (HHNS) atau Sindrom
hiperglikemik hiperosmolar (SHH) adalah komplikasi yang mengancam nyawa
dari penyakit Diabetes Mellitus tipe II yang tidak terkontrol. Penyakit ini,
pertama kali diketahui lebih dariseabad yang lalu namun jarang didiagnosis
sampai adanya laporan dari Sament dan Schwartzpada tahun 1957 (Venkatraman
& Singhi, 2006).
Sindrom Hiperglikemik hiperosmolar (SHH) ditandai dengan peningkatan
konsentrasi glukosa yang ekstrim dalam darah yang disertai dengan
hiperosmolar tanpa adanya ketosis yang signifikan, dan biasanya jarang terjadi
pada anak-anak. Namun hasil studi kasus belakang ini menjelaskan bahwa
kejadian SHH pada anak diprediksi akan meningkat (Zeitler at al., 2011).
Sementara itu prevalensi DM Tipe II yang terdiagnosis dokter tertinggi
menurut Riskesdas terdapat di DI Yogyakarta (2,6%), DKI Jakarta (2,5%),
Sulawesi Utara (2,4%) dan Kalimantan Timur (2,3%). Prevalensi diabetes yang
terdiagnosis dokter atau gejala, tertinggi terdapat di Sulawesi Tengah (3,7%),
Sulawesi Utara (3,6%), Sulawesi Selatan (3,4%) dan Nusa Tenggara Timur 3,3
persen. Epidemiologi SHH pada anak dan dewasa telah diketahui belakangan ini
(Zeitler at al., 2011) HHNS berjumlah sekitar 5-15% dari seluruh kasus emergensi
hiperglikemi pada diabetes anak-anak maupun dewasa. Pada dewasa HHS terjadi
dengan frekuensi 17,5 kasus per 100.000 penduduk per tahun. Sementara data
kejadian pada anak-anak belum sepenuhnya diketahui, namun diprediksi dari
sejumlah 4% anak-anak yang baru terdiagnosis DM di Amerika Serikat akan
menderita SHH dengan estimasi sekitar 12% kasus fatal (Venkatraman & Singhi,
2006).
Sindrom koma hiperglikemik hiperosmolar non ketosis penting diketahui
karena kemiripannya dan perbedaannya dari ketoasidosis diabetik berat dan
merupakan diagnosa banding serta perbedaan dalam penatalaksanaannya,
sehingga dibutuhkan penanganan yang efektif dan efisien. Pasien yang mengalami
sindrom koma hipoglikemia hiperosmolar nonketosis akan mengalami prognosis
1
2
yang kurang baik. Komplikasi sangat sering terjadi dan angka kematian mencapai
25%-50% (Morton, 2011).
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Peyakit
2.1.1 Definisi
HHS atau hyperglycemic hyperosmolar syndrome adalah suaatu kondisi
yang mengancam nyawa, ditandai dengan kadar gula darah yang sangat tinggi.
Kondisi ini biasanya terjadi pada pasien diabetes yang tidak terkontrol atau
bahkan tidak terdiagnosis. Pada pasien diabetes, kurangnya pengawasan terhadap
kadar gula darah , sakit, atau infeksi dapat menjadi pencetus dari HHS.
Ketika kadar gula terlalu tinggi, ginjal akan mencoba melakukan
kompensasi dengan cara mengeluarkan kelebihan gula melalui urine. Jika tidak
mendapat asupan cairan yang cukup untuk mengganti kehilangan cairan tersebut,
maka konsentrasi gula dalam darah akan smakin meningkat. Kondisi ini disebut
dengan hiperosmolaritas. Darah yang terlalu kental akan menarik air dari berbagai
organ dalam tubuh, termasuk otak (Zeitler at al, 2011)
Sindrom Hiperglikemik hiperosmolar (SHH) ditandai dengan peningkatan
konsentrasi glukosa yang ekstrim dalam darah yang disertai dengan
hiperosmolar tanpa adanya ketosis yang signifikan, dan biasanya jarang terjadi
pada anak-anak. Namun hasil studi kasus belakang ini menjelaskan bahwa
kejadian SHH pada anak diprediksi akan meningkat (Zeitler at al., 2011).
2.1.2 Etiologi
1. Insufisiensi insulin
DM, pankreatitis, pankreatektomi
Agen pharmakologic (phenitoin, thiazid)
2. Increase exogenous glucose
Hiperalimentation (tpn)
High kalori enteral feeding
3. Increase endogenous glukosa
Acute stress (ami, infeksi)
Pharmakologic (glukokortikoid, steroid, thiroid)
4. Infeksi: pneumonia, sepsis, gastroenteritis.
3
4
2.1.5 Komplikasi
1. Koma.
2. Gagal jantung.
3. Gagal ginjal.
4. Gangguan hati.
5. Iskemia/infark organ
6. Hipo/hiperglikemia
7. Hipokalemia
8. Hiperkhloremia
9. Edema serebri
10. Kelebihan cairan
11. ARDS
12. Tromboemboli
13. Rhabdomiolisis.
2.1.6 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium Hiperglikemia Hiperosmolar State sangat
membantu untuk membedakan dengan ketoasidosis diabetik. Kadar glukosa darah
> 600 mg%, aseton negative, dan beberapa tambahan yang perlu diperhatikan :
adanya hipertermia, hiperkalemia, azotemia, kadar blood urea nitrogen (BUN):
kreatinin = 30 : 1 (normal 10:1), bikarbonat serum > 17,4 mEq/l.
2.1.7 Penatalaksanaan Medis
1. Pengobatan utama adalah rehidrasi dengan mengunkan cairanNaCl bisa
diberikan cairan isotonik atau hipotonik ½ normal diguyur 1000 ml/jam
sampai keadaan cairan intravaskular dan perfusi jaringan mulai membaik,
baru diperhitungkan kekurangan dan diberikan dalam 12-48 jam.
Pemberian cairan isotonil harus mendapatkan pertimbangan untuk pasien
dengan kegagalan jantung, penyakit ginjal atau hipernatremia. Glukosa
5%diberikan pada waktu kadar glukosa dalam sekitar 200-250 mg%.
2. Insulin
Pada saat ini para ahli menganggap bahwa pasien hipersemolar
hiperglikemik non ketotik sensitif terhadap insulin dan diketahui pula
bahwa pengobatan dengan insulin dosis rendah pada ketoasidosis diabetik
7
BAB 3
PEMBAHASAN
8
9
tekanan intrakranial (tidak lebih dari 15 e) Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung
mmHg) f) Monitor kemampuan BAB
mendemonstrasikan kemampuan kognitif g) Kolaborasi pemberian analgetik
yang ditandai dengan: h) Monitor adanya tromboplebitis
berkomunikasi dengan jelas dan i) Diskusikan menganai penyebab perubahan sensasi
sesuai dengan kemampuan
menunjukkan perhatian,
konsentrasi dan orientasi
memproses informasi
membuat keputusan dengan benar
19
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
HHS atau hyperglycemic hyperosmolar syndrome adalah suaatu kondisi
yang mengancam nyawa, ditandai dengan kadar gula darah yang sangat tinggi.
Kondisi ini biasanya terjadi pada pasien diabetes yang tidak terkontrol atau
bahkan tidak terdiagnosis. Pada pasien diabetes, kurangnya pengawasan terhadap
kadar gula darah , sakit, atau infeksi dapat menjadi pencetus dari HHS. Ketika
kadar gula terlalu tinggi, ginjal akan mencoba melakukan kompensasi dengan cara
mengeluarkan kelebihan gula melalui urine. Jika tidak mendapat asupan cairan
yang cukup untuk mengganti kehilangan cairan tersebut, maka konsentrasi gula
dalam darah akan smakin meningkat. Kondisi ini disebut dengan
hiperosmolaritas. Darah yang terlalu kental akan menarik air dari berbagai organ
dalam tubuh, termasuk otak (Zeitler at al, 2011)
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul yaitu Kekurangan volume
cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif, Resiko infeksi berhubungan
dengan pertahanan tubuh primer tidak adekuat, Ketidak seimbangan nutrisi :
kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis (mual muntah),
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan faktor internal (diabetus melitus).
4.2 Saran
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan baik dalam bidang medis
maupun asuhan keperawatan, karena kelengkapan pendokumentasian asuhan
keperawatan, hasil observasi, dan penyuluhan kesehatan tentang HHS atau
hyperglycemic hyperosmolar syndrome bagi klien dan keluarga sangat
mempengaruhi tingkat kesembuhan klien.
20
21
DAFTAR PUSTAKA
Herdman, T. Heather. 2015. NANDA international inc, nursing diangnoses :
definition & classification. Jakarta, EGC.
Morton, P. G. 2011. Keperawatan Kritis vol. 2. Jakarta: EGC.
Riset Kesehatan Dasar. 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementrian Kesehatan RI.
Venkatraman, R. & Singhi, S.C. 2006. Hyperglicemic Hyperosmolar Nonketotic
Syndrome. Indian Journal of Pediatric, 2008(73):1.
Zeiter, P., Haqq, A., Rosenbloom, A. & Glaser, N. 2011. Hyperglicemic
Hyperosmolar Syndrome in Children: Pathophysiological
consideration and Suggested Guidelines for Treatment. The Journal of
Pediatric 2011(4):1.
Zeiter, P., Haqq, A., Rosenbloom, A. & Glaser, N. 2011. Hyperglicemic
Hyperosmolar Syndrome in Children: Pathophysiological consideration and
Suggested Guidelines for Treatment. The Journal of Pediatric 2011(4):1
Venkatraman, R. & Singhi, S.C. 2008. Hyperglicemic Hyperosmolar Nonketotic
Syndrome. Indian Journal of Pediatric, 2008(73):1
Joint British Diabetes Societies. 2012. The Management of The Hyperosmolar
State (HHS) in Adults with Diabetes.
Bustan. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: PT. Rineka Cipta.