Dosen Pengampu :
Yen Yen Ari Indrawijaya, M.Farm.Klin, Apt.
Disusun Oleh :
Nama : Yudintya Aisyah Ermandy
NIM : 17930036
Kelas : Farmasi B 2017
Asisten : Dwi Puspita
Kelompok :1
LABORATORIUM STERIL
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum ini antara lain :
1. Praktikan dapat mengetahui bahan – bahan yang digunakan dalam proses
sterilisasi eksplan.
2. Praktikan dapat mengetahui proses sterilisasi eksplan dalam kultur jaringan
tumbuhan.
3. Praktikan dapat mengetahui langkah – langkah penannaman kultur jaringan
padan enkas dalam keadaan steril.
1.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari dilakukannya praktikum ini antara lain :
1. Bagi praktikan, untuk menambah wawasan mengenai bahan-bahan dan proses
sterilisasi serta inisiasi eksplan pada tanaman wortel.
2. Bagi akademis, praktikum ini mampu memberi kontribusi mengenai proses
sterilisasi dan inisiasi eksplan pada tanaman wortel.
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
2.2 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :
1. Enkas 2 buah
2. Bunsen 2 buah
3. Sprayer 2 buah
4. Pinset 2 buah
5. Beaker Glass 8 buah
6. Plastik Wrap 1 roll
7. Skalpel 2 buah
8. Cawan Petri 2 buah
9. Batang Pengaduk 2 buah
10. Korek Api 2 buah
11. Kertas Label 1 lembar
12. Magnetis Stirrer 1 buah
2.3 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :
1. Wortel 1 potong
2. Aquadest secukupnya
3. Air Steril 100 ml
4. Clorox 100 ml
5. Iodin 100 ml
6. Alkohol 96% secukupnya
7. Alkohol 70% secukupnya
8. Spirtus secukupnya
9. Media Kultur secukupnya
10. Larutan Fungisida secukupnya
11. Larutan Bakterisida secukupnya
12. Sunlight secukupnya
13. Larutan Formalin secukupnya
Wortel
Hasil
2.4.2 Inisiasi Eksplan
Wortel
Hasil
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Telah dipindahkan
Dipindahkan eksplan dari
eksplan dari larutan
larutan clorox 5%, clorox 10%,
8. clorox 5%, clorox
iodin dan air steril (masing-
10%, iodin dan air
masing selama 5 menit).
steril.
3.2 Pembahasan
Kultur jaringan merupakan salah satu teknik untuk memperbanyak
tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman yang dilakukan dalam kondisi
aseptik (Hoertman, 2002). Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk
mengisolasi bagian dari tanaman seperti protoplasma sel, jaringan, organ serta
menumbuhkannya dalam kondiis aseptik sehingga bagian – bagian tersebut dapat
memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman utuh kembali
(Nofrianda,2017). Kemampuan tanaman untuk menjadi tumbuhan baru secara
lengkap dalam prinsip kultur jaringan didasarkan pada sifat toti potensi (Vasil,
1972). Keberhasilan kultur jaringan didasarkan pada kebenaran dan ketepatan
perlakuan pada setiap tahapan. Menurut Boday (2018), tahapan kultur jaringan
tumbuhan terdiri dari pembuatan media, sterilisasi, inisiasi, subkultur,
pengakaran, dan aklimatisasi.
Keberhasilan proses kultur jaringan ditentukan dari kondisi lingkunagn
yang aseptik dan steril. Sehingga, pada saat proses kultur jaringan semua alat dan
bahan harus dalam keadaan steril dan aseptik. Proses sterilisasi pada kultur
jaringan bertujuan untuk membebaskan alat dan bahan dari berbagai macam
mikroorganisme (Subaghdja,2010). Apabila proses sterilisasi dapat berjalan
dengan baik, maka dapat dilakukan tahapan inisiasi, dimana pada tahap ini
eksplan dari tanaman induk di ambil untuk selanjutnya dilakukan proses
pengkulturan (Dwiyani,2002).
Pada praktikum ini, dilakukan sterilisasi dan inisiasi eksplan. Tujuannya
yaitu untuk mengetahui proses sterilisasi eksplan dan mengetahui proses inisiasi
eksplan. Eksplan yang digunakan berasal dari tanaman wortel. Eksplan
merupakan bagian dari tanaman yang digunakan dalam teknik kultur. Eksplan ini
menjadi bahan dasar dalam pembuatan kalus (Ariebowo, 2007). Pada praktikum
ini yang digunakan adalah wortel. Pemilihan wortel sebagai eksplan dikarenakan
karena perlakuan sterilisasi dan penanamannya relatif lebih mudah
(Ahmad,2013).Adapun, klasifikasi dari tanaman wortel adalah sebagai berikut :
(Surbhi, 2018)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Famili : Umbelliferales
Genus : Daucus
Spesies : Daucus carota
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan yaitu :
1. Bahan-bahan yang digunakan dalam proses sterilisasi eksplan antara lain
adalah air steril, larutan bakterisida, larutan fungisida, larutan detergen
(sunlight), larutan iodin, larutan clorox 5%, dan larutan clorox 10%.
2. Proses sterilisasi eksplan secara garis besar dilakukan dengan 2 tahap, yaitu
tahap pencucian eksplan menggunakan sunlight, fungisida dan bakterisida.
Sedangkan pada tahap ke dua yaitu tahapan sterilisasi eksplan menggunakan
larutan iodin, larutan clorox 5% dan clorox 10% serta air steril dengan masing-
masing waktu perendaman eksplan selama 5 menit.
3. Proses inisiasi eksplan dilakukan di dalam enkas dengan cara dimasukkan
eksplan yang telah steril ke dalam botol kultur menggunakan pinset yang telah
disterilkan. Pada tahapan ini harus dilakukan secara aseptik dan steril untuk
mencegah adanya kontaminasi mikroorganisme.
4.2 Saran
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka saran yang dapat
diberikan yaitu :
1. Praktikan sebaiknya memahami prosedur dengan baik dan melakukan setiap
prosedur dengan hati-hati terutama dalam inisiasi eksplan agar tidak merusak
media.
2. Praktikan sebaiknya menggunakan alat pelindung diri yang telah ditentukan
untuk mencegah adanya kontaminasi pada saat melakukan proses kultur
jaringan.
3. Sebaiknya, ruangan kultur selalu dijaga kondisinya agar tetap dalam keadaan
steril dan suhu dan kelembaban yang optimal untuk proses kultur jaringan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, R. 2013. Variasi Somaklonal Sebagai Salah Satu Sumber Keragaman Genetik
Untuk Perbaikan Sifat Tanaman. Jurnal Agronomi Vol. 11 (2)
Ariebowo, M. 2007. Praktis Belajar Biologi. Jakarta : Grafindo
Azmin,Nikmah, Hartati dan Olahairullah. 2017. Penggunaan Media BAP untuk
Mendukung Keberhasilan Kultur Jaringan Wortel (Daucus carota).
BioCONCETTA Vol. III (2)
Boday, Saga. 2018. “Plant Tissue Culture”. International Journal of Agricultural and
Environmental Research.
Dodds, J.H.2005. Plant Tissue Culture Edition 2. Cambridge : Cambridge University
Press
Dwiyani,R. 2002. Kultur Jaringan Tanaman. Bali : Pelawa Sari
Fardiaz. 1992. Mikrobiologi Pangan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Hidayat, Y. 2008. Keefektifan Bahan Sterilisasi Dalam Pengendalian Kontaminasi
Pada Pertumbuhan Kultur Zygotik Surian (Toona sinensis Roem). Wana Mukti
Forsatry Research Journal Vol. 6 (1)
Hoertman. 2002. Plant Propagation Principles and Practices 5 th Ed. Ner Delhi :
Prentice Hall of Insia Private
Lay, B.W. 1992. Mikrobiologi. Jakarta : Rajawali Press
Nalis, Suswi, Gede Suastika Dan Giyanto,2015. Perlakuan Panas Kering Dan
Bakterisida Untuk Menekan Infeksi Pantoea Stewartii Subsp. Stewartii Pada
Benih Jagung Manis. Jurnal Fitopatologi Indonesia Volume 11 (4)
Nikhilesh, B et al. 2013. A review : Steam Sterilization a Method Sterilization.
Journal of Biological Scientific Opinion Vol. 1 (2)
Nofrianda,V.2017. Pertumbuhan Planlet Stroberi (Fragaria anassa D.) Val. Dorit pada
Beberapa Variasi Media Modifikasi In Vitro di BALIJESTRO. BIOTROPIC
Vol.1 (1)
Pasya, A.F. 2004. Dimensi Sains dan Al-Qur'an Menggali Ilmu Pengetahuan dari Al-
Qur'an. Solo : Penerbit Tiga Serangkai.
Sila,Surya.2016. Efektifitas Beberapa Fungisida Terhadap Perkembangan Penyakit
Dan Produksi Tanaman Cabai (Capsicum Frutescens). Jurnal Agrifor Volume
XV Nomor 1
Sony. 2007. Pembiakan Tanaman Melalui Kultur Jaringan. Jakarta : Gramedia
Subaghdja,R. 2010. Sterilisasi dan Pengenalan Alat Mikrobiologi. Bandung :
Yudistira
Surbhi, S. 2018. “A review : Food, Chemical Composition and Utilization of Carrot
(Daucus carrota L)”. International Journal of Chemical Studies.
Suriawira. 2005. Pengantar Mikrobiologi. Bandung : Penerbit Angkasa
Vasil, dkk. 1972. “Totypotency and Embriogenesis in Plant Cells and Tissue
Cultures”. Journal in vitro
Wetherel. 1976. Tissue Culture for Eksplaned to Plants. USA : University of Chicago.
Widyawati, Hetty et al.2013. Pengaruh Berbagai Konsentrasi Larutan Irigasi Sodium
Hipoklorit Terhadap Kekerasan Mikro Dentin Pada Tiga Segmen Saluran Akar
Yang Berbeda. J Ked Gi. Vol. 4 (2)