Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentanag PT. Aneka
Gas Industri. Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai perusahaan PT.Aneka Gas Industri, dan juga bagaimana sejarah
perusahaan serta visi dan misi didalamnya.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini di
waktu yang akan dating.
BAB I
1. PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Aneka Gas Industri merupakan salah satu bentuk badan usaha bermodal asing yang
bergerak dalam bidang usaha memproduksi dan mendistribusikan berbagai gas-gas industri
meliputi Oksigen (O2), Nitrogen (N2), Argon (Ar), Asetilen (C2H2), Hidrogen (H2),
Karbondioksida (CO2), Nitrous Oksida (N2O), dan lain-lain. Pendirian PT. Aneka Gas Industri,
pada awalnya bermula dari dua perusahaan Belanda yang bernama NV. WA. Hoek’s Machine en
Zuurstaf Fabriek (NV. WA Hoek’s) dan NV. Javasche Koelzuur (NV. Jako). NV. WA Hoek’s
adalah perusahaan zat asam yang pabrik pertamanya di Indonesia didirikan di Tanjung Priok,
Jakarta pada tahun 1916, disusul kemudian pabrik yang kedua dibangun di Surabaya pada tahun
1920, dan pabrik ketiga di Bandung yang dibangun pada tahun 1939. Sedangkan NV.
Jako merupakan perusahaan zat asam yang mendirikan pabriknya di Bandung pada tahun
1924. Setelah beberapa kali mengalami pengambilalihan kekuasaan, maka pada tahun 1958
perusahaan ini diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia dan diserahkan kepada
BAPPIT (Badan Pengelola Perusahaan-Perusahaan Industri dan Tambang). Secara operasional
manajemen keduanya dibuat terpisah dan nama perusahaan diganti menjadi BAPPIT Pusat Zat
Asam dan Mesin Zat Asam, yang mengelola perusahaan eks NV. WA. Hoek’s Machine en
Zuurstaf Fabriek dan BAPPIT Pusat Asam Arang, yang mengelola eks NV. Javasche Koelzuur.
Berdasarkan UU No. 19 tahun 1960 tentang Perusahaan Negara, maka melalui Peraturan
Pemerintah No. 134 tahun 1961 dan No. 127 tahun 1961, BAPPIT Pusat Zat Asam (PN Zatas)
dan BAPPIT Pusat Zat Asam Arang diubah menjadi PN Zat Asam Arang (PN Asam Arang).
Sejak itu koordinasi operasional kedua Pn diserahkan kepada Badan Pimpinan Umum (BPU)
Industri Kimia, Departemen Perindustrian Dasar/Pertambangan. Pada tahun 1966 PN Zatas
mengadakan perluasan dengan menambah pabrik baru di kota Medan, Semarang dan Ujung
Pandang. Kemudian penggabungan PN Zatas dan PN Asam Arang terjadi melalui Peraturan
Pemerintah No. 11.
Tahun 1971 menjadi sebuah perusahaan Persero yang diberi nama PT. Aneka Gas Indistri,
dibawah Direktorat Jenderal Industri Kimia Dasar, Departemen Perindustrian, yang merupakan
Badan Usaha Milik Negara. Adanya keinginan untuk melakukan Go-Internasional yang
dilakukan pada tahun 1993. Rencana tersebut mendapat sambutan dari beberapa perusahaan
multinasional yang melakukan negosiasi untuk bekerja sama. Diantara perusahaan tersebut yakni
Iwantani International Corp. sebuah perusahaan Jepang yang melakukan penawaran kerja sama
pada tahun 1994. Pada tahun itu juga Messer Grieshem GmbH dan PT. Tira Austenite mulai
menjajaki kemungkinan kerjasama dengan Pemerintah. Kerjasama tersebut terealisir dengan
ditandatanganinya suatu perjanjian pembelian saham dan perjanjian antar pemegang saham pada
tanggal 13 Februari 1996. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Penggerak Dana
Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanam Modal No. 25 V/PMA/1996, tanggal 25 Maret 1996
memberikan persetujuan perubahan status menjadi Penanam Modal Asing.
Susunan Pemegang Saham pada perusahaan ini adalah sebagai berikut :
2. PEMBAHASA
2.1 Struktur Organisasi
Organisasi merupakan salah satu sarana bagi perusahaan dalam mencapai tujuannya,
yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan perusahaan. Untuk mengkoordinasikan semua kegiatan
perusahaan maka perlu ada suatu struktur organisasi yang baik. PT. Aneka Gas Industri dipimpin
oleh seorang Direktur utama yang selanjutnya dipimpin oleh lima Manajer dan tiga Direktur
sebagai bawahannya, yaitu :
a) Manajer Sumber Daya Manusia
b) Manajer Pengembangan Bisnis
c) Manajer Keselamatan Nasional
d) Manajer Manajemen Asset
e) \Manajer Komunikasi Kerja Sama
f) Direktur Teknik
g) Direktur Pemasaran
h) Direktur Keuangan
PT. Aneka Gas Industri mempunyai beberapa cabang dan masing-masing cabang
dipimpin oleh seorang Manajer Pemasaran Wilayah. Manajer pemasaran Wilayah bertanggung
jawab kepada Direktur Pemasaran Pusat. Adapun Manajer Produksi, Distribusi, dan Teknik
Wilayah berdiri sendiri dan bertanggung jawab kepada Direktur Teknik Pusat. Walaupun letak
kantor pemasaran dan pabrik untuk lokasi produksi terletak pada lokasi yang sama.
Kesimpulan :
Gambaran secara umum Variabel Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diterapkan
di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung dapat dikatakan cukup efektif. Melalui dimensi
kualitas layanan, Variabel program jaminan sosial tenaga kerja terdapat 5 (lima) indikator yang
dijadikan ukuran dalam variabel program jaminan sosial tenaga kerja ini, yaitu:
1) Kehandalan
2) Cepat Tanggap
3) Jaminan/Keyakinan
4) Berbagi Rasa
5) Bukti Langsung. Adapun indikator yang memiliki skor rata-rata tertinggi adalah indikator
nomor tiga (jaminan/keyakinan) yang berada pada kategori efektif, sedangkan indikator yang
memiliki nilai rata-rata terendah adalah indikator nomor satu (kehandalan) yang berada pada
kategori cukup efektif.
Gambaran secara umum Variabel Kinerja Karyawan yang diterapkan di PT Aneka Gas
Cabang Bandung dapat dikatakan sedang. Variabel kinerja karyawan terdapat 8 (delapan)
indikator yang dijadikan sebagai ukuran dalam indikator variabel kinerja karyawan, yaitu:
1) Kualitas Kerja
2) Kuantitas Kerja
3) Pengetahuan Kerja
4) Kreativitas
5) Kerjasama
6) Kesadaran
7) Inisiatif
8) Kualitas Pribadi.
Adapun indikator yang memiliki skor rata-rata tertinggi adalah indikator nomor tiga dan
nomor tujuh (pengetahuan kerja dan inisiatif) yang berada pada kategori tinggi, sedangkan
indikator yang memiliki nilai rata-rata terendah adalah indikator yang memiliki nilai rata-rata
terendah adalah indikator nomor lima (kerjasama) yang berada pada kategori sedang.
Variabel program jaminan sosial tenaga kerja memiliki pengaruh sedang atau cukup kuat
terhadap variabel kinerja karyawan. Hal ini menunjukan bahwa salah satu faktor yang
mempengengaruhi kinerja karyawan di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung adalah program
jaminan sosial tenaga kerja.