Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentanag PT. Aneka
Gas Industri. Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai perusahaan PT.Aneka Gas Industri, dan juga bagaimana sejarah
perusahaan serta visi dan misi didalamnya.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini di
waktu yang akan dating.
BAB I

1. PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Aneka Gas Industri merupakan salah satu bentuk badan usaha bermodal asing yang
bergerak dalam bidang usaha memproduksi dan mendistribusikan berbagai gas-gas industri
meliputi Oksigen (O2), Nitrogen (N2), Argon (Ar), Asetilen (C2H2), Hidrogen (H2),
Karbondioksida (CO2), Nitrous Oksida (N2O), dan lain-lain. Pendirian PT. Aneka Gas Industri,
pada awalnya bermula dari dua perusahaan Belanda yang bernama NV. WA. Hoek’s Machine en
Zuurstaf Fabriek (NV. WA Hoek’s) dan NV. Javasche Koelzuur (NV. Jako). NV. WA Hoek’s
adalah perusahaan zat asam yang pabrik pertamanya di Indonesia didirikan di Tanjung Priok,
Jakarta pada tahun 1916, disusul kemudian pabrik yang kedua dibangun di Surabaya pada tahun
1920, dan pabrik ketiga di Bandung yang dibangun pada tahun 1939. Sedangkan NV.
Jako merupakan perusahaan zat asam yang mendirikan pabriknya di Bandung pada tahun
1924. Setelah beberapa kali mengalami pengambilalihan kekuasaan, maka pada tahun 1958
perusahaan ini diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia dan diserahkan kepada
BAPPIT (Badan Pengelola Perusahaan-Perusahaan Industri dan Tambang). Secara operasional
manajemen keduanya dibuat terpisah dan nama perusahaan diganti menjadi BAPPIT Pusat Zat
Asam dan Mesin Zat Asam, yang mengelola perusahaan eks NV. WA. Hoek’s Machine en
Zuurstaf Fabriek dan BAPPIT Pusat Asam Arang, yang mengelola eks NV. Javasche Koelzuur.
Berdasarkan UU No. 19 tahun 1960 tentang Perusahaan Negara, maka melalui Peraturan
Pemerintah No. 134 tahun 1961 dan No. 127 tahun 1961, BAPPIT Pusat Zat Asam (PN Zatas)
dan BAPPIT Pusat Zat Asam Arang diubah menjadi PN Zat Asam Arang (PN Asam Arang).
Sejak itu koordinasi operasional kedua Pn diserahkan kepada Badan Pimpinan Umum (BPU)
Industri Kimia, Departemen Perindustrian Dasar/Pertambangan. Pada tahun 1966 PN Zatas
mengadakan perluasan dengan menambah pabrik baru di kota Medan, Semarang dan Ujung
Pandang. Kemudian penggabungan PN Zatas dan PN Asam Arang terjadi melalui Peraturan
Pemerintah No. 11.
Tahun 1971 menjadi sebuah perusahaan Persero yang diberi nama PT. Aneka Gas Indistri,
dibawah Direktorat Jenderal Industri Kimia Dasar, Departemen Perindustrian, yang merupakan
Badan Usaha Milik Negara. Adanya keinginan untuk melakukan Go-Internasional yang
dilakukan pada tahun 1993. Rencana tersebut mendapat sambutan dari beberapa perusahaan
multinasional yang melakukan negosiasi untuk bekerja sama. Diantara perusahaan tersebut yakni
Iwantani International Corp. sebuah perusahaan Jepang yang melakukan penawaran kerja sama
pada tahun 1994. Pada tahun itu juga Messer Grieshem GmbH dan PT. Tira Austenite mulai
menjajaki kemungkinan kerjasama dengan Pemerintah. Kerjasama tersebut terealisir dengan
ditandatanganinya suatu perjanjian pembelian saham dan perjanjian antar pemegang saham pada
tanggal 13 Februari 1996. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Penggerak Dana
Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanam Modal No. 25 V/PMA/1996, tanggal 25 Maret 1996
memberikan persetujuan perubahan status menjadi Penanam Modal Asing.
Susunan Pemegang Saham pada perusahaan ini adalah sebagai berikut :

 Pemerintah Indonesia 12500 saham (50%)


 Messer Grieshem GmbH saham (30%)
 PT. Tira Austenite saham (20%)

Selanjutnya terhitung mulai tanggal 1 Januari 1998, Pemerintah Indonesia menjual


keseluruhan sahamnya kepada Messer Grieshem GmbH sehingga status PT. Aneka Gas Industri
resmi berubah menjadi perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA).

1.2 Visi dan Misi PT. Aneka Gas Industri Tbk


Keberadaan PT. Aneka Gas Industri bertujuan untuk melaksanakan dan menunjang
kebijaksanaan pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional terutama di bidang gas-
gas industri serta industri kimia lainnya. Dibalik tujuannya PT. Aneka Gas Industri mempunyai
misi sebagai berikut :
1) Sebagai unit usaha
2) Sebagai agen pembangunan
3) Sebagai stabilisator
Sebagai unit usaha, maka dalam geraknya PT. Aneka Gas Industri harus mampu berperan
sebagai perusahaan pada umumnya, dengan demikian harus dikelola secara profesional agar
senantiasa berkemampuan :
1) Mendapatkan keuntungan yang layak dan wajar
2) Mempertahankan kelangsungan hidup
3) Menyesuaikan dan mengembangkan diri sebagai tuntutan bisnis.
Sebagai agen pembangunan, maka aktivitas PT. Aneka Gas Industri diarahkan untuk
memberikan sumbangan nyata pada pertumbuhan ekonomi nasional maupun regional. Sebagai
stabilisator, maka PT. Aneka Gas Industri senantiasa berusaha menjaga kestabilan suplai dan
harga gas produksi di pasaran sehingga kebutuhan konsumen dapat terpenuhi secara tepat
jumlah, tepat harga, tepat waktu, dan tepat mutu.
BAB II

2. PEMBAHASA
2.1 Struktur Organisasi
Organisasi merupakan salah satu sarana bagi perusahaan dalam mencapai tujuannya,
yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan perusahaan. Untuk mengkoordinasikan semua kegiatan
perusahaan maka perlu ada suatu struktur organisasi yang baik. PT. Aneka Gas Industri dipimpin
oleh seorang Direktur utama yang selanjutnya dipimpin oleh lima Manajer dan tiga Direktur
sebagai bawahannya, yaitu :
a) Manajer Sumber Daya Manusia
b) Manajer Pengembangan Bisnis
c) Manajer Keselamatan Nasional
d) Manajer Manajemen Asset
e) \Manajer Komunikasi Kerja Sama
f) Direktur Teknik
g) Direktur Pemasaran
h) Direktur Keuangan
PT. Aneka Gas Industri mempunyai beberapa cabang dan masing-masing cabang
dipimpin oleh seorang Manajer Pemasaran Wilayah. Manajer pemasaran Wilayah bertanggung
jawab kepada Direktur Pemasaran Pusat. Adapun Manajer Produksi, Distribusi, dan Teknik
Wilayah berdiri sendiri dan bertanggung jawab kepada Direktur Teknik Pusat. Walaupun letak
kantor pemasaran dan pabrik untuk lokasi produksi terletak pada lokasi yang sama.

2.2 Fungsi Produksi


2.2.1 Manajer Produksi, Distribusi, dan Teknik Wilayah (Prodistek)
a) Membantu Direktur Teknik dalam hal pelaksanaan produksi, maintenance, dan distribusi
dalam rangka memenuhi kebutuhan Wilayah Pemasaran dan Distrik Manajer Penjualan,
baik secara kualitatif maupun kuantitatif dengan target yang telah ditetapkan di
lingkungan Wilayah Pemasaran.
b) Memimpin kegiatan operasional dalam hal menjamin ketersediaan produk serta
membimbing dan mengkoordinir seluruh kegiatan prodistek dan mengawasi pelaksanaan
tugas yang dilakukan oleh stafnya.
c) Bekerja sama dengan Manajer Produksi, Distribusi, dan Teknik Wilayah lainnya dalam
hal memenuhi kebutuhan produksi untuk kepentingan pelanggan PT. Aneka Gas Industri
di Wilayah Pemasaran setempat.
Tugas pokok dan tanggung jawabnya adalah :
a) Mengkoordinasikan kegiatan produksi, distribusi, teknik, dan pemeliharaan.
b) Mengorganisasikan kegiatan pengendalian mutu terpadu
c) Mengendalikan semua biaya produksi, distribusi, teknik, dan pemeliharaan.
d) Membina dan mengembangkan karyawan pada unit prodistek
e) Bertanggung jawab atas kelancaran dan pengawasan operasional pabrik sehingga
terpenuhinya permintaan Wilayah Pemasaran.

2.2.2 Supervisor Produksi (SPV Produksi)


Fungsi :
a) Membantu dan bertanggung jawab kepada Manajer Prodistek dalam hal kelancaran
produksi.
b) engatur, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan produksi untuk memenuhi kebutuhan
pemasaran.
c) Menjaga suasana kerja sama yang sebaik-baiknya sehingga menimbulkan etos kerja yang
tinggi.
Tugas pokok dan tanggung jawabnya adalah :
a) Memimpin fungsi produksi serta memberikan bimbingan, mengkoordinasi, dan
mengawasi pelaksanaan tugas bidang produksi.
b) Membuat rencana produksi serta mengatur dan mengawasi pelaksanaan dalam usaha
memenuhi kebutuhan penjualan yang bekerja sama dengan Supervisor Distribusi, baik
secara kualitatif maupun kuantitatif sesuai dengan arget yang ditetapkan.
c) Mengatur dan mengawasi proses pengisian storage tank sesuai dengan hasil laporan
harian operator produksi sesuai ketentuan yang berlaku.
d) Membuat laporan hasil produksi secara periodic melalui Manajer Prodistek kepada
Direktur Teknik berikut penjelasan hasil produksi kepada Supervisor Produksi sesuai
standar pelaporan yang ditetapkan.
e) Membantu dan mengatasi bersama stafnya apabila terjadi kerusakan pada mesin produksi
yang bekerja sama dengan Supervisor Maintenance.
f) Melakukan penelitian atas hasil produksi
g) Mengatur dan melaksanakan penggunaan peralatan dan uang didalam fungsinya dengan
efisien dan terawatt baik.
h) Memeriksa pengaduan dari pelanggan dalam masalah kemurnian hasil produksi yang
bekerja sama dengan Supervisor Quality Control.
i) Menyusun sample dan mengadakan pengawasan tentang mutu hasil produksi.
j) Mengadakan check up dan kalibrasi peralatan yang ada.
k) Membuat catatan untuk bahan rekomendasi terhadap Quality Assurance hasil produksi
untuk kepentingan pihak lain melalui Manajer Prodistek.
l) Selalu menjaga rambu-rambu instruksi kerja K3 (safety) untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja.

2.2.3 Supervisor Maintenance


Fungsi :
a) Membantu dan bertanggung jawab langsung kepada Manajer Prodistek dalam hal
terjaminnya maintenance alat-alat mesin sehingga tidak terganggu kelancaran produksi.
b) Mengatur, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan maintenance mesin-mesin produksi
serta sarana pemasaran lainnya (gedung emplasment dan perkantoran)
c) Melakukan kerja sama dengan bidang pemasaran melalui Manajer Prodistek khususnya
dalam penanganan proyek-proyek yang mengandung aspek teknik.
Tugas pokok dan tanggung jawabnya adalah :
a) Memimpin fungsi teknik pemeliharaan serta mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan
tugas maintenance sesuai rencana yang telah ditetapkan agar menjamin kelancaran
produksi.
b) Membuat rencana maintenance peralatan mesin produksi, sarana pemasaran, dan lain-lain
serta pekerjaan-pekerjaan proyek dan instalasi tangki serta pemasangan tangki beserta
instalasinya sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku.
c) Melakukan pemeriksaan rutin terhadap peralatan butir b serta melakukan pengetesan
setelah diperbaiki.
d) Membantu dan mengatasi terjadinya kerusakan bersama-sama dengan stafnya untuk
melakukan perbaikan peralatan butir b.
e) Melakukan verifikasi atas pergantian spare parts atas perbaikan peralatan butir b tersebut
diatas sesuai ketentuan yang berlaku kepada Manajer Prodistek.
f) Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan maintenance umum yang menjadi aktiva
tetap perusahaan.
g) Mengatur dan melaksanakan pengawasan penggunaan peralatan dan uang yang menjadi
tanggung jawab fungsinya dengan efisien dan terawatt baik.
h) Selalu mengupayakan metode kerja yang baik dan efisien dengan memperhatikan rambu-
rambu instruksi kerja K3 (safety).
i) Memberikan laporan secara periodik kepada Manajer Prodistek sesuai dengan
pelaksanaan tugas di lingkungannya.

2.2.4 Supervisor Distribusi


Fungsi :
a) Membantu dan bertanggung jawab langsung kepada Manajer Prodistek dalam hal
merencanakan, mengatur, melaksanakan, dan mengawasi kelancaran distribusi kepada
pelanggan sehingga tercapai target dan tujuan perusahaan dapat terlaksana.
b) Merencanakan kebutuhan sarana distribusi yang diperlukan, baik jangka pendek atau
jangka panjang meliputi tangki liquid atau botol baja dan kendaraan armada serta
mengalokasikan peralatan dan fasilitas distribusi.
Tugas pokok dan tanggung jawabnya adalah :
a) Mengatur dan mengawasi kegiatan pendistribusian bulk/botol serta melakukan pencatatan
dan pelaporan kepada Manajer Prodistek.
b) Memberikan penerangan yang baik kepada pelanggan tentang penggunaan tangki atau
botol yang efektif, efisien, dan aman menurut ketentuan yang berlaku.
c) Melaksanakan penyusunan rencana anggaran distribusi produksi bulk sesuai prosedur
yang berlaku.
d) Selalu menjaga hubungan kerja sama yang baik dengan produsen lain apabila persediaan
hasil produksi sendiri tidak ada (pabrik mengalami kerusakan) yang menjadi barang
dagangan.
e) Mengatur permintaan dan penggunaan uang, barang, perabotan, dan peralatan di
lingkungan distribusi agar lebih efisien dan terawatt baik.
f) Memberikan laporan secara periodik dan insidentil kepada Manajer Prodistek.
g) Dalam melaksanakan tugas harus mencari metode kerja yang lebih baik dan menjaga
serta memperhatikan rambu-rambu instruksi kerja K3 (safety).
h) Menjaga suasana kerja sama baik intern maupun ekstern serta para pelanggan untuk
meningkatkan gairah dan etos kerja yang tinggi.

2.2.5 Operator Technical Administration & Storement


Fungsi :
a) Membantu dan bertanggung jawab langsung kepada Manajer Prodistek dalam hal
pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan administrasi teknik dan teknik serta gudang.
b) Melakukan tertib administrasi di bidang prodistek yang meliputi biaya, surat menyurat,
dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan asset di bawah pengawasan prodistek
serta tertib administrasi, baik asset produksi maupun persediaan barang di gudang.
c) Mengkoordinasikan laporan-laporan unit kerja di bagian prodistek.
d) Mencatat semua barang-barang yang dikeluarkan dari gudang.
Tugas pokok dan tanggung jawabnya adalah :
a) Menyimpan dan menyusun pembuatan laporan prodistek bagian produksi dan teknik.
Distribusi berdasarkan data yang ada baik yang diperlukan oleh intern region maupun
Kantor Pusat menurut prosedur yang telah ditetapkan.
b) Mencatat dan menyimpan semua arsip-arsip dokumentasi brosur-brosur yang menjadi
kepentingan bidang Produstik Region.
c) Membuat penjelasan permintaan/pengeluaran uang yang dikeluarkan oleh unit kerja
Prodistek dan mengarsipkannya sesuai ketentuan yang berlaku.
d) Membantu pekerjaan-pekerjaan administrasi yang diperlukan untuk kelancaran Prodistek.
e) Melakukan pemeriksaan dan penelitian atas penerimaan barang agar sesuai dengan
spesifikasi dan kualitas menurut prosedur yang berlaku.

2.3 Strategi Pemasara


Pada saat ini, Perseroan telah memasarkan produknya ke hampir semua sektor industri
dari hulu hingga hilir. Dengan didukung oleh tenaga penjual yang profesional, Perseroan
berusaha untuk menjalin dan memelihara hubungan baik dengan pelanggan, sehingga hal ini
diharapkan dapat memberikan nilai lebih bagi Perseroan. Selain itu, dalam rangka menunjang
kegiatan pemasaran, Perseroan dan Entitas Anak mempunyai tenaga ahli yang memberikan
pelayanan teknis bagi pelanggan. Untuk mencapai kegiatan pemasaran yang efektif dan efisien,
Perseroan menerapkan strategi pemasaran terpadu antara Entitas Anak dengan jaringan distribusi
Perseroan. Secara keseluruhan strategi pemasaran dari Perseroan dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a) Melakukan penetrasi pasar Dalam rangka meningkatkan pangsa pasar, Perseroan melakukan
penetrasi terhadap pasar yang sudah ada melalui pemberian pelayanan terpadu seperti
pemberian informasi yang komprehensif, bantuan teknis dan jaminan kesinambungan
pasokan bagi pelanggan.
b) Melakukan pengembangan pasar Perseroan juga selalu berusaha melakukan pengembangan
pasar baik secara geografis maupun secara demografis dengan memanfaatkan jaringan dan
sarana distribusi yang ada, sehingga diharapkan jumlah pelanggan dan jumlah kebutuhan
akan gas industri dapat terus meningkat dari tahun ke tahun.
c) Melakukan pengembangan dan aplikasi produk Perseroan selalu melakukan pengembangan
produk baru yang memiliki potensi penjualan di masa mendatang. Perseroan juga senantiasa
menambah aplikasi dari produk yang telah ada.
d) Memberikan edukasi kepada pasar. Perseroan secara aktif memberikan edukasi kepada pasar
baik dari sisi teknis seperti keamanan maupun sisi non teknis. Dengan dukungan sumber
daya manusia serta pengalaman yang dimiliki, Perseroan dapat memberikan nilai tambah
kepada para pelanggannya melalui konsep ini.
e) Ikut serta dalam pameran dan menyelenggarakan seminar-seminar. Perseroan secara aktif
mengikuti pameran dan menyelenggarakan seminar-seminar yang berkaitan dengan gas
industri maupun sarana pendukungnya. Hal ini biasanya dilakukan secara khusus pada sektor
rumah sakit dan kesehatan. Kegiatan ini menjadi sarana promosi yang efektif bagi Perseroan.
Perseroan terus menerus meningkatkan kinerja divisi pemasaran dengan cara
memfokuskan peningkatan profesionalisme dan spesialisasi tenaga pemasaran terhadap industri
yang dilayani. Hal ini akan membuat tenaga pemasaran Perseroan mempunyai pengetahuan yang
lebih baik terhadap industri yang dilayani dan produk yang dibutuhkan pelanggan sehingga
tenaga penjual dapat melayani pelanggan dengan lebih cepat dan lebih baik. Untuk memasarkan
produknya, Perseroan juga melakukan kegiatan promosi. Kegiatan promosi yang paling sering
dilakukan adalah dengan ikut serta dalam pameran dan menyelenggarakan seminar-seminar.
2.4 Distribusi dan Penjualan
a) Distribusi
Distribusi merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan yang bergerak di bidang
gas industri. Sebagai satu-satunya perusahaan gas industri dengan jaringan distribusi yang luas,
maka Perseroan berupaya memanfaatkan keunggulannya ini sebagai alat untuk memenangkan
persaingan. Pada umumnya produk-produk Perseroan dipasarkan ke dalam negeri melalui
jaringan distribusi yang dimiliki Perseroan. Strategi distribusi yang dianut oleh Perseroan
disesuaikan dengan produknya. Karena produk gas dapat dibagi menjadi dua bentuk yaitu gas
dan cair maka pola distribusinya menggunakan metode yang berbeda. Dalam mendistribusikan
produknya, Perseroan mempergunakan berbagai moda, antara lain: pipeline – untuk pelanggan
jangka panjang dan dengan volume yang besar, road tanker, dan tabung isi ulang – untuk
melayani pelanggan tetap maupun retail. Distribusi dilakukan melalui Filing Station yang
tersebar di seluruh nusantara.
b) Penjualan
Dari segi penjualan, Perusahaan pada umumnya melakukan penjualan langsung kepada
pelanggan sekaligus berfokus untuk dapat memenuhi permintaan dari pelanggan. Dengan metode
seperti ini, Perusahaan berusaha untuk menjadi perusahaan yang menjadi rujukan pemasok bagi
setiap pelanggannya. Selain melakukan penjualan langsung kepada pelanggannya, Perusahaan
juga melakukan penjualan melalui Entitas Anak yang melayani pasar ritel gas industri. Hal ini
dilakukan agar pasar gas industri baik dalam bentuk cair maupun gas dapat dilayani dengan baik
oleh Perusahaan.

2.5 Efektivitas Cara Pengelolaan (Sistem Manajemen)


Risiko Cara pengelolaan (sistem manajemen) risiko yang telah diterapkan Perusahaan
secara umum dapat berjalan efektif dalam meminimalisir bahkan mengeliminasi risiko-risiko
yang ada tersebut. Seiring dengan berkembangnya situasi dan kondisi internal dan eksternal
Perusahaan, maka tetap dilakukan pengembangan, perbaikan bahkan pembaharuan cara
pengelolaan (sistem manajemen) risiko yang telah ada agar kebijakan yang berjalan adalah
kebijakan yang bersifat pencegahan (preventif). Pada tahun 2015 jumlah gas yang diproduksi
adalah sebesar 418,756 juta meter kubik. Di tahun 2016 jumlah gas yang diproduksi adalah
sebesar 425,738 juta meter kubik meningkat sebesar 1,67% dibandingkan jumlah gas yang
diproduksi di tahun 2015. Sedangkan di tahun 2017 jumlah gas yang diproduksi adalah sebesar
422,286 juta meter kubik menurun sebesar 0,81% dibandingkan jumlah gas yang diproduksi di
tahun 2016. Pada tahun 2017 terdapat peningkatan kapasitas produksi sebesar 2,07% apabila
dibandingkan dengan kapasitas produksi tahun 2016.
Sementara pada tahun 2016 terdapat peningkatan kapasitas produksi sebesar 29,36%
apabila dibandingkan dengan kapasitas produksi tahun 2015. Analisis dan pembahasan di bawah
ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan, disusun
berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun-tahun berakhir pada tanggal 31 Desember
2017, 2016 dan 2015. Laporan keuangan konsolidasian per 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
telah diaudit oleh KAP Hadori Sugiarto Adi & Rekan (anggota dari HLB International) dengan
pendapat Wajar Tanpa Modifikasian, yang ditandatangani oleh yang ditandatangani oleh
Yulianti Sugiarta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dan
Wahyu Wibowo untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 201.
BAB III

Kesimpulan :
Gambaran secara umum Variabel Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diterapkan
di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung dapat dikatakan cukup efektif. Melalui dimensi
kualitas layanan, Variabel program jaminan sosial tenaga kerja terdapat 5 (lima) indikator yang
dijadikan ukuran dalam variabel program jaminan sosial tenaga kerja ini, yaitu:
1) Kehandalan
2) Cepat Tanggap
3) Jaminan/Keyakinan
4) Berbagi Rasa
5) Bukti Langsung. Adapun indikator yang memiliki skor rata-rata tertinggi adalah indikator
nomor tiga (jaminan/keyakinan) yang berada pada kategori efektif, sedangkan indikator yang
memiliki nilai rata-rata terendah adalah indikator nomor satu (kehandalan) yang berada pada
kategori cukup efektif.
Gambaran secara umum Variabel Kinerja Karyawan yang diterapkan di PT Aneka Gas
Cabang Bandung dapat dikatakan sedang. Variabel kinerja karyawan terdapat 8 (delapan)
indikator yang dijadikan sebagai ukuran dalam indikator variabel kinerja karyawan, yaitu:
1) Kualitas Kerja
2) Kuantitas Kerja
3) Pengetahuan Kerja
4) Kreativitas
5) Kerjasama
6) Kesadaran
7) Inisiatif
8) Kualitas Pribadi.
Adapun indikator yang memiliki skor rata-rata tertinggi adalah indikator nomor tiga dan
nomor tujuh (pengetahuan kerja dan inisiatif) yang berada pada kategori tinggi, sedangkan
indikator yang memiliki nilai rata-rata terendah adalah indikator yang memiliki nilai rata-rata
terendah adalah indikator nomor lima (kerjasama) yang berada pada kategori sedang.
Variabel program jaminan sosial tenaga kerja memiliki pengaruh sedang atau cukup kuat
terhadap variabel kinerja karyawan. Hal ini menunjukan bahwa salah satu faktor yang
mempengengaruhi kinerja karyawan di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung adalah program
jaminan sosial tenaga kerja.

Anda mungkin juga menyukai