Anda di halaman 1dari 2

MIKROSPOROGENESIS PADA CYCAS

Sebuah microsporangium memiliki 5-6 lapisan dinding yang mengelilingi sel-sel sporogenous dari
nukleus besar dan sitoplasma padat. Sel-sel ibu-mikrospora ini mengalami pembelahan meiosis dan
membentuk tetrad mikrospora.

Sebuah mikrospora (Gambar A) membelah untuk membentuk sel prothallial berbentuk lensa kecil dan
inisial antheridial yang besar. Yang terakhir membelah untuk membentuk sel antheridial lain dan sel
tabung. Sebuah mikrospora atau serbuk sari dibagi menjadi 3-sel . Sel antheridial membelah menjadi sel
tangkai (st) dan sel spermatogenous yang terakhir membelah untuk membentuk dua sperma motil besar
berbentuk atas, dengan pita spiral yang khas. Spermatozoid adalah gamet jantan dan dapat dilihat
dengan mata telanjang.

http://www.agricultureinindia.net/essay/gymnosperms/reproduction-in-cycas-with-diagram-
gymnosperms-botany/12798

Megasporogenesis Pada Cycas

Sel sporogen berfungsi sebagai sel induk megaspore dan membelah secara meiosis untuk membentuk
deretan tiga sel, sel dyad atas dan dua megaspora. Dari keduanya, yang sel lebih rendah bersifat
fungsional. Inti dari megaspore fungsional membelah membentuk banyak inti tetapi tanpa dinding. Pada
akhirnya, dinding-dinding itu diletakkan dalam gametofit betina-nuklir bebas.

Pada ujung microplylar gametophyte betina, 2-8 sel memiliki ukuran besar, sitoplasma padat dan nuklei
yang menonjol dan berdiferensiasi sebagai inisial archegonial. Inti dari awal archegonial membelah
membentuk leher kecil awal dan sel sentral besar . Sel lama akan membelah untuk membentuk leher
empat sel. Sel pusat membelah untuk membentuk nukleus kanal center sementara dan sel telur .
Buku ali morteolo

Bakal biji atau ovulum, terdiri dari megasporangium, di sini disebut nuselus, yaitu dibungkus oleh suatu
selaput, integument. Selaput tersebu menyisakan suatu lubang sempit yang disebut mikropil.
Integument terbagi menjadi tiga lapsan. Lapisan paling luar dan paling dalam merupakan lapisan yang
lunak, disebut sarkotesta, sedangkan lapisan tengah adalah sapisan yang keras disebut sklerostesta.

Nuselus gymnospermae umumnya berisi sebuah sel induk megaspore yang setelah meiosis membentuk
empat buah megaspore haploid yang tersusun segaris. Diantara keempat megaspore tersebut tiga
mengalama degenerasi sehingga hanya satu, biasanya yang paling bawah yang tetap fungsional, tipe
monosporic. Megaspore fungsional tersebur membesar denga mengalami pembelahan inti bebas,
sehingga terbentuk banyak inti. Proses tersebut diikuti dengan pembentukan dinding secara sentripetal
yang terus berlanjut sehingga megagametofit mendesak dan memanfaatkan jaringan nuselus. Peristiwa
tersebut menyebabkan jaringan nuselus hanya tersisa sebagai satu lapisan tipis, dan di ujung mikropil
terdapat sekelompok sel. Kelompok sel ini dinamakan moncong nuselus dan sel sel nya berisi banyak zat
pati. Pada Cycas bagian nuselus didekat mikropil dapat mengalami degenerasi. Rongga yang terbentuk
disebut ruang polen.

Pada kutub mikropil dari megagametofit dibentuk dua atau lebih arkegonium yang mempunyai leher
pendek atau leher Panjang. Pembentukan arkegonium pada umumnya terjadi setelah proses
penyerbukan. Arkegonium berkembang dari sel pemula. Sel tersebut berasal dari sel superfisial pada
kutub mikropil megagametofit, pembentukan arkegonium dimulai dengan pembelahan sel pemula
secara periclinal. Pembelahan tersebut menghasilkan satu sel anak disebelah luar satu sel anak
disebelah dalam. Sel disebelah luar disebut sel leher primer yang akan akan membentuk sel-sel leher.
Sel disebelah dalam dinamakan sel sentral yang merupakan pembentuk sel poros, yaitu sel telur, dan sel
saluran perut. Pada Cycas Leher arkegonium dapat berupa selapis sel yang terdiri dari dua sel. Didalam
bagian perut terdapat sebuah sel telur besar dengan satu inti saluran perut. Pada Cycas leher
arkegonium menonjol kedalam suatu rongga, yang di ruang arkegonium

Anda mungkin juga menyukai