Anda di halaman 1dari 3

Kelompok :3

Nama : 1. Pande Wayan Kamas Indrawan


2. Maria Christin Cindy Marsela
3. Ni Ketut Ermin
Judul Jurnal 1 : Adsorption and its Isotherm – Theory
Penulis : Prof. Sagar M Gawande, Niharika S Belwalkar, Anuja A Mane
Jurnal : International Journal of Engineering Research

Judul Jurnal 2 : Xdr4 Energy Distribution Function Based Universal Adsorption


Isotherm Model for All Types of Isotherm
Penulis : Muhammad Burhan, Muhammad Wakil Shahad dan Kim Choon Ng
Jurnal : International Journal of Low Carbon Technologies

Pada jurnal 1 dijelaskan konsep dasar dalam adsorpsi adalah isoterm adsorpsi.
Ini adalah hubungan kesetimbangan antara tekanan atau konsentrasi dalam fase fluida
curah pada suhu dan kuantitas konstan yang teradsorpsi. Pada percobaan ini
dilakukan adsorpsi karbon pada air limbah. Prinsip dasar operasi untuk adsorpsi
karbon adalah perpindahan massa dan adsorpsi molekul dari cairan atau gas ke
permukaan padat. Adsorbat adalah zat yang berkonsentrasi pada permukaan disebut
adsorbat. Adsorben bahan yang permukaannya adsorpsi disebut adsorben. Karbon
yang paling aktif digunakan sebagai adsorben. Adsorben dikategorikan ke dalam satu
dari tiga kelas yakni senyawa yang mengandung oksigen biasanya hidrofilik dan
polar, termasuk bahan seperti silika gel dan zeolit. senyawa berbasis karbon biasanya
nonpolar, dan hidrofobik termasuk bahan seperti karbon aktif dan grafit, senyawa
berbasis polimer adalah gugus fungsi polar atau non-polar dalam matriks polimer
berpori.

Pada jurnal 2 dijelaskan teori yang dikembangan dari adsorpsi universal


dikembangan berdasarkan pada pendekatan patch homotatik sebagai fungsi dari
distribusi energi. Namun fungsi distribusi ini bervariasi untuk berbagai kategori
ukuran mikropori, makro atau mesopiri, dan formasi multilayer. Oleh karena itu
factor probilitas diperkenalkan untuk menentukan distribusi energi. Dalam jurnal ini
dibahas mengenai penggunaan model isoterm adsorpsi universal untuk memprediksi
perilaku isoterm dan distribusi situs energi adsorpsi yang sesuai. Teori-teori pada
kedua jurnal sangat berkaitan satu sama lain.

Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah air limbah dan
Carbon Filter. Metode yang digunakan adalah system aliran batch, sejumlah karbon
secara terus menerus dicampur dengan volume tertentu dari air limbah hingga polutan
dalam larutan tersebut telah diturunkan ke tingkat yang diinginkan. Karbon kemudian
dihilangkan dan dibuang atau dibuat ulang untuk digunakan. Selanjutnya untuk
metode aliran kolom adsorpsi tergantung pada konsentrasi zat terlarut dalam larutan
yang sedang dirawat. Untuk operasi kolom, karbon terus-menerus bersentuhan
dengan solusi segar. Adsorben padat dapat ditambahkan di bagian atas kolom dan
adsorben yang dihabiskan dikuras dari bawah.

Setelah tekanan saturasi P, adsorpsi tidak terjadi lagi, yaitu ada sejumlah
lowongan yang terbatas pada permukaan adsorben. Pada tekanan tinggi, tahap dicapai
ketika semua situs ditempati dan peningkatan tekanan lebih lanjut tidak menyebabkan
perbedaan dalam proses adsorpsi. Pada tekanan tinggi, adsorpsi tidak tergantung pada
tekanan. Menurut jurnal 1 dan 2 ada 5 tipe isotherm adsorpsi yakni tipe I Adsorpsi
tipe-I adalah direkomendasikan dari model Langmuir , ada dua tingkat situs adsorpsi
yang berbeda, Tipe II menunjukkan penyimpangan besar dari model adsorpsi
Langmuir, tipe III menjelaskan pembentukan monolayer diikuti oleh multilayer, tipe
IV menjelaskan pembentukan monolayer yang diikuti multi layer, dan tipe V sama
dengan tipe IV. Pada kedua jurnal menjelaskan perbandingan antara tipe-tipe
tersebut. Selanjutnya pada jurnal 1 terdapat juga Isoterm adsorpsi Freundlich adalah
isoterm adsorpsi, yang merupakan kurva yang menghubungkan konsentrasi zat
terlarut pada permukaan adsorben, dengan konsentrasi zat terlarut dalam cairan yang
bersentuhan dengannya.
Persamaan Isoterm adsorpsi Freundlich adalah :

log (x/m) = log K + (1/n) log c

Jadi dari kedua jurnal dapat disimpulkan bahwa, teori model yang diusulkan
tidak hanya menggambarkan perilaku isoterm terhadap tekanan atau konsentrasi,
tetapi juga dapat memberikan wawasan tentang perilaku penyerapan adsorpsi
terhadap ketersediaan situs energi adsorpsi. Sehingga saat ini, adsorpsi terdiri dari
pendekatan yang sangat maju yang mencakup spektrum luas dari kimia permukaan
modern. Keberadaan ilmu adsorpsi yang otonom disebabkan oleh dua fakta yang
tidak perlu dipertanyakan: kerumitan luar biasa yang melekat pada fenomena adsorpsi
di berbagai antarmuka, dan kemunculan umum yang tersebar luas. Sehingga adsorpsi
sangat penting untuk dilakukan secara praktis dan bermanfaat bagi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai