Anda di halaman 1dari 20

LALAT RUMAH (Musca domestica)

Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
“Zoologi Invertebrata”

Dosen: Sumiyati Sa’adah, M.Si.

Disusun oleh:
Entin Martini
NIM. 1122060024

Kelas A Semester 3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah
ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Zoologi
Invertebrata dengan judul “Lalat Rumah (Musca domestica)”.
Saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi kesempurnaan tugas ini.
Terima kasih disampaikan kepada dosen yang telah membimbing dan
memberikan materi demi lancarnya tugas ini.
Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat.

Bandung, Desember 2013

Penulis

Zoologi Invertebrata - Lalat Rumah (Musca domestica) i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL............................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................... 2
BAB II LALAT RUMAH (Musca domestica)................................................ 3
A. Klasifikasi......................................................................................... 3
B. Karakteristik...................................................................................... 4
C. Siklus Hidup...................................................................................... 5
D. Kebiasaan dan Cara Hidup................................................................ 6
E. Bakteri yang terdapat pada Lalat Rumah.......................................... 7
F. Keajaiban Sayap Lalat....................................................................... 10
BAB III PENUTUP........................................................................................... 13
A. Kesimpulan....................................................................................... 13
B. Saran.................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 15

Zoologi Invertebrata - Lalat Rumah (Musca domestica) ii


DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jenis-jenis bakteri pada permukaan luar tubuh lalat M. domestica dan C.
Megacephala......................................................................................... 7

Zoologi Invertebrata - Lalat Rumah (Musca domestica) iii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Morfologi Tubuh Lalat Rumah (Musca domestica).......................... 4


Gambar 2. Siklus Hidup Lalat Rumah (Musca domestica)................................. 5
Gambar 3. Hasil Penelitian Spesies Lalat A........................................................ 11

Zoologi Invertebrata - Lalat Rumah (Musca domestica) iv


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Insecta (serangga) merupakan anggota dari filum Arthropoda yang
memiliki jumlah spesies terbanyak. Insecta bisa ditemukan di berbagai habitat
baik di darat maupun di laut. Ada banyak jenis hewan yang masuk ke dalam kelas
ini, salah satunya adalah lalat.
Lalat merupakan salah satu serangga yang termasuk ke dalam ordo
Diptera. Beberapa spesies lalat merupakan spesies yang paling berperan dalam
masalah kesehatan masyarakat, yaitu sebagai vektor penularan ppenyakit. Peranan
lalat dalam meyebarkan penyakit adalah sebagai vektor mekanik dan vektor
biologis. Sebagai vektor mekanis lalat membawa bibit-bibit penyakit melalui
anggota tubuhnya. Tubuh lalat mempunyai banyak bulu-bulu terutama pada
kakinya. Bulu-bulu yang terdapat pada kaki mengandung semacam cairan
perekat sehingga benda-benda yang kecil mudah melekat (Suraini, 2011: 1).
Lalat adalah insekta yang lebih banyak bergerak dengan mempergunakan
sayap (terbang). Hanya sesekali bergerak dengan kakinya. Ada berbagai jenis lalat
yang berada di sekitar kita. Cara membedakannya dapat dilihat dari morfologi
yang dimiliki lalat tersebut. Salah satu contoh lalat yang sering kita temukan
adalah lalat rumah (Musca domestica). Lalat ini tersebar merata di berbagai
daerah. Kebiasaan lalat ini adalah berpindah-pindah tempat dari tempat-tempat
yang kotor seperti tempat pembuangan sampah, bangkai, bahkan kotoran. Tidak
heran apabila pada tubuh lalat ini menempel banyak mikroba yang dapat
menyebabkan penyakit.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis membuat rumusan
masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana klasifikasi dari lalat rumah (Musca domestica)?
2. Bagaimana morfologi tubuh lalat rumah (Musca domestica)?

Zoologi Invertebrata - Lalat Rumah (Musca domestica) 1


3. Bagaimana siklus hidup dari lalat rumah (Musca domestica)?
4. Apa kebiasaaan (cara hidup) lalat rumah (Musca domestica)?
5. Apa bakteri yang terdapat pada tubuh lalat rumah (Musca domestica)?
6. Apa keajaiban yang terdapat pada sayap lalat?

C. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui bagaimana klasifikasi dari lalat rumah (Musca domestica).
2. Mengetahui bagaimana morfologi tubuh lalat rumah (Musca domestica).
3. Mengetahui bagaimana siklus hidup dari lalat rumah (Musca domestica).
4. Mengetahui apa kebiasaaan dan cara hidup lalat rumah (Musca
domestica).
5. Mengetahui apa bakteri yang terdapat pada tubuh lalat rumah (Musca
domestica).
6. Mengetahui apa keajaiban yang terdapat pada sayap lalat.

Zoologi Invertebrata - Lalat Rumah (Musca domestica) 2


BAB II
LALAT RUMAH (Musca domestica)

A. Klasifikasi
Klasifikasi lalat rumah adalah sebagai berikut (Anonim, 2008):
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Muscidae
Genus : Musca
Spesiess : Musca domestica
Lalat masuk ke dalam ordo Diptera yaitu memiliki dua pasang sayap (Di-
= dua dan –ptera = sayap). Mata biasanya berukuran besar. Antena memiliki
jumlah segmen yang bervariasi dari 3 – 40 buah. Metamorfosis sempurna dengan
larva yang tidak berkaki (Sa’adah, 2013: 146).
Ordo ini memiliki tipe alat mulut untuk mengunyah dan menghisap atau
menjilat dan menghisap membentuk alat mulut yang sepeti belalai disebut
probosis. Probosis ini dapat ditarik ke dalam atau dijulurkan sesuai dengan
keperluan hewan tersebut. Sesuai dengan namanya, hewan dari ordo ini
mempunyai 2 pasang sayap depan, sedangkan sayap belakang berubah bentuknya
menjadi suatu bulatan kecil yang disebut haltere. Haltere ini digunakan sebagai
alat keseimbangan dan alat untuk mengetahui keadaan angin (Rusyana, 2011:
154).

Zoologi Invertebrata - Lalat Rumah (Musca domestica) 3


B. Karakteristik

Keterangan:
A. Tarsus
B. Antena
C. Torax
D. Mata
E. Sayap

Gambar 1. Morfologi Tubuh Lalat Rumah (Musca domestica)


(Anonim, 2012)

Lalat rumah berukuran sedang, panjangnya 6-7,5 mm, berwarna hitam


keabu-abuan dengan empat garis memanjang pada bagian punggung. Mata lalat
betina mempunyai celah lebih lebar dibandingkan lalat jantan. Antenanya terdiri
atas 3 ruas, ruas terakhir paling besar, berbentuk silinder dan memiliki bulu pada
bagian atas dan bawah Bagian mulut atau probosis lalat seperti paruh yang
menjulur digunakan untuk menusuk dan menghisap makanan berupa cairan atau
sedikit lembek. Bagian ujung probosis terdiri atas sepasang labella berbentuk oval
yang dilengkapi dengan saluran halus disebut pseudotrakhea tempat cairan
makanan diserap. Sayapnya mempunyai empat garis (strep) yang melengkung ke
arah kosta/rangka sayap mendekati garis ketiga. Garis (strep) pada sayap
merupakan ciri pada lalat rumah dan merupakan pembeda dengan musca jenis
lainnya. Pada ketiga pasang kaki lalat ini ujungnya mempunyai sepasang kuku
dan sepasang bantalan disebut pulvilus yang berisi kelenjar rambut. Pulvilus
tersebut memungkinkan lalat menempel atau mengambil kotoran pada permukaan
halus kotoran ketika hinggap di sampah dan tempat kotor lainnya (Anonim,
2012).

Zoologi Invertebrata - Lalat Rumah (Musca domestica) 4


C. Siklus Hidup

Gambar 2. Siklus Hidup Lalat Rumah (Musca domestica)


(Anonim, 2012)

Dalam kehidupan lalat dikenal ada 4 (empat) tahapan yaitu mulai dari
telur, larva, pupa dan dewasa.
1. Fase Telur
Telur lalat berwarna putih dengan ukuran lebih kurang 1 mm
panjangnya. Setiap kali bertelur akan menghasilkan 120–130 telur dan
menetas dalam waktu 8–16 jam. Pada suhu rendah telur ini tidak akan
menetas (dibawah 12 –13 º C) (Depkes, diakses 2013).
2. Fase Larva
Tingkat I: telur yang baru menetas disebut instar I, berukuran panjang
2 mm, berwarna putih, tidak bermata dan berkaki, sangat aktif dan ganas
terhadap makanan, setelah 1 – 4 hari melepas kulit dan keluar menjadi instar
II.
Tingkat II: ukuran besarnya dua kali dari instar I, setelah satu sampai
beberapa hari maka kulit akan mengelupas dan keluar instar III.

Zoologi Invertebrata - Lalat Rumah (Musca domestica) 5


Tingkat III: larva berukuran 12 mm atau lebih, tingkat ini memerlukan
waktu 3 sampai 9 hari. Larva mencari tempat dengan temperatur yang
disenangi, dengan berpindah-pindah tempat (Anonim, 2008).
3. Fase Pupa atau Kepompong
Jaringan tubuh larva berubah menjadi jaringan tubuh dewasa. Stadium
ini berlangsung 3 sampai 9 hari, setelah stadium ini selesai maka melalui celah
lingkaran bagian anterior akan keluar lalat muda (Anonim, 2008).
4. Lalat Dewasa
Proses pematangan menjadi lalat dewassa kurang lebih dari 15 jam dan
setelah itu siap mengadakan perkawinan. Umur lalat dewasa dapat mencapai 2
– 4 minggu (Anonim, 2008).
Siklus hidup dari telur hingga menjadi lalat dewasa 6-20 hari Lalat
dewasa panjangnya lebih kurang ¼ inci, dan mempunyai 4 garis yang agak
gelap hitam dipunggungnya. Beberapa hari kemudian sudah siap untuk
berproduksi, pada kondisi normal lalat dewasa betina dapat bertelur sampai 5
(lima) kali. Umur lalat pada umumnya sekitar 2-3 minggu, tetapi pada
kondisi yang lebih sejuk biasa sampai 3 (tiga) bulan. Lalat tidak kuat
terbang menantang arah angin, tetapi sebaliknya lalat akan terbang jauh
mencapai 1 kilometer (Depkes, diakses 2013).

D. Kebiasaan dan Cara Hidup


Lalat rumah merupakan pemakan makanan yang berbau busuk biasa
dia memakan bahan berbentuk cairan seperti: sirup, susu, buah-buahan dan
sayuran yang basah dan membusuk, sputum, kotoran, air dia juga mencemari
makanan pada kulit/tubuh yang basah seperti mulut, lubang hidung, mata pada
luka serta pada daging kemudian lalat hinggap pada keju, gula, dan makanan
lain lalat memakan makanan kering dengan bantuan dia mengeluarkan air
liurnya yang mengandung penyakit kemudian dihisapnya kembali makanan
tadi hingga lalat sudah dikenal sejak lama sebagai pembawa penyakit
(Dinata, 2011).
Lalat membawa bakteri pada tubuh dan kaki-kakinya, sewaktu lalat

Zoologi Invertebrata - Lalat Rumah (Musca domestica) 6


menikmati makanan ia akan mencemari makanan melalui cairan yang
dikeluarkan oleh makanan yang dicerna dan masuk kembali kedalam
permukaan makanan. Bila lalat terlampau banyak maka lalat dapat
membuang kotoran diatas makanan, sehingga makanan menjadi tercemar
oleh telur atau larva lalat (Depkes, diakses 2013).
Tempat yang disenangi lalat untuk perindukan atau berkembang biak
adalah tempat yang basah, pada benda-benda organik, tinja, sampah basah,
kotoran binatang, dan tumbuh-tumbuhan busuk. Sedangkan lalat akan beristirahat
pada lantai, dinding, langit-langit, jemuran pakaian, rumput-rumput, kawat listrik,
serta lalat menyukai tempat-tempat dengan tepi yang tajam dan permukaannya
vertikal. Biasanya tempat beristirahatnya terletak berdekatan dengan tempat
makanannya atau tempat berbiaknya dan biasanya yang terlindung dari angin.
Tempat istirahat tersebut biasanya tidak lebih dari 4,5 meter di atas permukaan
tanah. (Anonim, 2008).

E. Bakteri yang terdapat pada Lalat Rumah


Mengutip dari hasil sebuah penelitian yang telah dilakukan terhadap jenis-
jenis lalat (Diptera) yang terdapat di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA)
kota Padang, didapatkan dua jenis lalat yaitu Musca domestica dan Chrysomya
megacephala yang berasal dari dua famili yaitu Muscidae dan Calliphoridae
(Suraini, 2011: 6). Dari penelitian tersebut didapatkan hasil sebagai berikut.

Tabel 1. Jenis-jenis bakteri pada permukaan luar tubuh lalat M. domestica dan C.
megacephala
No Jenis Bakteri C. Megacephala M. domestia L.
1 Enterobacter aerogenes + +
2 Eschericia coli + +
3 Proteus sp. + +
4 Bacillus sp. + +
5 Serratia marcescens + +
Keterangan:
+ = Ada
- = Tidak ada

Zoologi Invertebrata - Lalat Rumah (Musca domestica) 7


Pada penelitian ini ditemukan lima jenis bakteri yang terdapat pada per-
mukaan luar tubuh lalat M. domestica dan C. megacephala yang terdiri dari
empat jenis bakteri Enterobacteriaceae yaitu Enterobacter aerogenes,
Escherichia coli, Proteus sp. dan Serratia marcescens serta satu jenis bakteri
basil dari genus Bacillus sp.
1. Enterobacter aerogenes
Koloni bakteri pada media Nutrient Agar tidak berwarna, jernih, bulat
sedang, cembung, smooth. Dari hasil identifikasi yang telah dilakukan
dengan memakai metoda KIT API 20 E didapatkan bahwa jenis bakteri yang
ditemukan adalah E. aerogenes dengan ketepatan hasil 96 %.
2. Escherichia coli
Pada Media Nutrien Agar koloni terlihat tidak berwarna, bulat
sedang, smooth. Pada media Mac Conkey Agar ukuran koloni rata-rata
1 mm, sedikit cembung, smooth, berwarna merah karena memfermentasi
laktosa. Berdasarkan hasil identifikasi dengan TSIA dan tes biokimia deretan
IMVICMU ditandai dengan hasil tes yaitu, TSIA A/A/-, Sulfur (-), Motility
(+), Indol positif (+), Voges Proskauer (-), Cimon Sitrat (-), MR positif (+),
dan Urease negatif (-), Mannit (+) dan Sukrosa (+).
3. Proteus sp.
Pada Nutrien Agar koloni bulat, smooth, tidak berwarna, ada yang
menyebar. Pada Mac Conkey Agar koloni terlihat bulat, berwarna merah
muda, tidak memfermentasi laktosa. Berdasarkan hasil identifikasi dengan
TSIA dan tes biokimia deretan IMVICMU ditandai dengan hasil tes yaitu,
TSIA A/K/+, Sulfur (+), Motility (+), Indol (-), Voges Proskauer (-), Simon
Citrat (+), Metyl Red positif (+), Urease positif (+), Mannit (+) dan laktosa
(+) seperti terlihat pada (Lampiran 5). Proteus dapat ditemukan di dalam
air, tanah dan bahan-bahan yang terkontaminasi oleh feses manusia.
4. Bacillus sp.
Pada media Nutrien Agar koloni besar terlihat menyebar, tepinya tidak
rata. Dengan melakukan pewarnaan Gram dapat diidentifikasi bahwa
ditemukan bakteri Bacillus sp. pada tubuh lalat M. domestica dan C.

Zoologi Invertebrata - Lalat Rumah (Musca domestica) 8


megacephala dengan ciri-ciri morfologi bakteri berbentuk batang besar
persegi (tongkat), bersifat Gram (+). Setelah dilakukan pewarnaan spora
ditemukan adanya endospora. Hasil uji tes katalase untuk bakteri Bacillus
sp. menunjukkan bahwa katalase (+).
5. Serratia marcescens
Pada media Mac Conkey agar terlihat koloni bakteri bulat, menyebar
dan berwarna merah. Berdasarkan hasil identifikasi dengan memakai metoda
KIT API 20 E didapatkan bahwa jenis bakteri yang ditemukan adalah
Serratia marcescens dengan ketepatan hasil 97%.
Frekuensi bakteri yang disebarkan oleh lalat M. domestica pada TPA
Lubuk Minturun Padang adalah E.coli 25% dan Bacillus sp 25% dan menempati
angka tertinggi, sedangkan jenis bakteri lain (E. aerogenes, S. marcescens dan
Proteus sp) dengan frekuensi masing-masing 16,67% (Suraini, 2011: 8-10).
Dari hasil penelitian tersebut, tidak heran apabila lalat bisa menjadi vektor
biologis dan mekanis dalam penyebaran penyakit. Penularan ini terjadi secara
mekanis, dimana kulit tubuh dan kaki-kakinya yang kotor tadi merupakan tempat
menenmpelnya mikro organisme penyakit perut kemudian hinggap pada
makanan. Beberapa penyakit yang dapat ditularkan oleh lalat rumah antara lain:
1. Desentri, penyebaran bibit penyakit yang dibawa oleh lalat rumah
yang berasal dari sampah, kotoran manusia/hewan terutama melalui
bulu-bulu badannya, kaki dan bagian tubuh yang lain dari lalat dan
bila lalat hinggap kemakanan manusia maka kotoran tersebut akan
mencemari makanan yang akan dimakan oleh manusia, akhirnya
timbul gejala pada manusia yaitu sakit pada bagian perut, lemas
karena terlambat peredaran darah dan pada kotoran terdapat mucus dan
push.
2. Diare, cara penyebarannya sama dengan desentri dengan gejala sakit
pada bagian perut, lemas dan pecernaan terganggu.
3. Typhoid, cara penyebaran sama dengan desentri, gangguan pada usus,
sakit pada perut, sakit kepala, berak darah dan demam tinggi.
4. Cholera penyebarannya sama dengan desentri dengan gejala muntah-

Zoologi Invertebrata - Lalat Rumah (Musca domestica) 9


muntah, demam, dehidrasi (Depkes, diakses 2013).

F. Keajaibann Sayap Lalat


Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari (Rachdie,
2007: 4):
”Qutaibah menceritakan kepada kami, Ismâ’îl bin Ja’far menceritakan
kepada kami dari ’Utbah bin Muslim Maula (mantan budak) Bani Taim
dari ’Ubaid bin Hunain Maula Bani Zuraiq dari Abu Hurairoh
Radhiyallahu’anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
bersabda: “Apabila seekor lalat jatuh ke dalam wadah minum kalian, maka
celupkanlah seluruh tubuhnya kemudian buanglah, karena sesungguhnya
pada salah satu sayapnya terdapat obat dan pada sayap lainnya terdapat
penyakit.” (HR. Bukhari)

Salah seorang pakar medis di Jum’îyah al-Hidâyah al-Islâmîyah di Mesir


seputar hadits ini. Beliau (pakar medis ini) berkata:
”Lalat hinggap di atas tempat-tempat jorok yang penuh dengan kuman-
kuman berbagai penyakit. Sebagian kuman tersebut menempel di bagian
tubuhnya dan sebagiannya lagi termakan. Oleh karena itulah di
dalam tubuh lalat membentuk suatu (antibody) terhadap kuman tersebut
berupa senyawa yang disebut oleh pakar kedokteran sebagai
”antibacterial”, dan antibacterial ini membunuh banyak kuman-kuman
penyakit, sehingga tidak memungkinkan lagi bagi kuman-kuman tersebut
tetap hidup atau memberikan pengaruh terhadap tubuh manusia dalam
keadaan eksisnya antibacterial ini. Dan ada lagi kekhususan salah satu
sayap lalat ini, yaitu ia memojokkan bakteri sampai ke ujungnya. Dengan
demikian, apabila ada lalat yang jatuh ke dalam minuman atau makanan,
ia akan menurunkan kuman yang menempel di tubuhnya pada minuman
tersebut, karena kuman tersebut berada di bagian tubuhnya yang terdekat,
dan yang pertama kali melindungi dari kuman ini adalah antibacterial
yang dibawa lalat di dalam perutnya yang dekat dengan salah satu
sayapnya, yang apabila ada penyakit maka obat penawarnya adalah pada
bagian terdekat penyakit itu (yaitu di bagian sayap lainnya). Maka
cukuplah kiranya untuk membunuh kuman itu dengan cara mencelupkan
lalat tersebut (ke dalam minuman) kemudian membuangnya” (Rachdie,
2007: 10).

Hal ini dibuktikan dengan sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh
Tim Departemen Mikrobiologi Medis, Fakultas Sains, Universitas Qashim,
Kerajaan Arab Saudi, melakukan penelitian tentang analisa mikrobiologi tentang
sayap lalat. Laporan ini mereka presentasikan ke acara ”Student Research

Zoologi Invertebrata - Lalat Rumah (Musca domestica) 10


Seminar” di Universitas Qashim, KSA. Metode yang mereka gunakan cukup
sederhana, yaitu mengkultivasi (menumbuhkan) air steril yang telah dicelupkan
lalat ke media agar kemudian mengidentifikasi mikroba yang tumbuh. Lalat yang
digunakan ada beberapa spesies, dan sample yang digunakan untuk tiap spesies
terdiri dari dua sample, yaitu (1) sample air steril dimana lalat dimasukkan
sedemikian rupa sehingga hanya pada bagian sayap lalat saja, dan (2)
sample air steril yang dimasukkan lalat yang dicelup seluruh tubuhnya.
Semua ini dilakukan secara aseptis (bebas mikroba) di ruangan khusus, untuk
menghindarkan terjadinya kontaminasi luar yang akan membuat hasil penelitian
menjadi biasa (Rachdie, 2007: 11-12).
Salah satu hasil penelitiannya adalah sebagai berikut.

Gambar 3. Hasil Penelitian Spesies Lalat A (Rachdie, 2007: 12)


Cawan Petri 1: sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air
steril yang dicelupkan lalat secara sempurna (seluruh tubuhnya terbenam).
Cawan Petri 2: sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air
steril yang dijatuhkan seekor lalat ke dalamnya tanpa membenamkannya.
Hasil:
Pada cawan petri 2, setelah diidentifikasi ternyata media ditumbuhi oleh
koloni bakteri patogen tipe E. Coli, yang merupakan penyebab berbagai macam
penyakit. Adapun pada cawan 1, pada awal mulanya tampak tumbuh koloni
kecil tipe E. Coli, namun pertumbuhannya terhambat oleh mikororganisme yang
setelah diidentifikasi merupakan bakteri Actinomyces yang dapat memproduksi

Zoologi Invertebrata - Lalat Rumah (Musca domestica) 11


antibiotik. Bakteri ini biasanya menghasilkan antibiotik yang dapat diekstrak,
yaitu actinomycetin dan actinomycin yang berfungsi melisiskan bakteri dan
bersifat antibakteri dan antifungi (Rachdie, 2007: 12-13).
Hasil yang sama didapatkan dari jenis lalat yang lain. Hal ini membuktikan
bahwa pada salah satu sayap lalat itu terdapat penyakit dan pada sayap yang
lainnya terdapat obatnya.

Zoologi Invertebrata - Lalat Rumah (Musca domestica) 12


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lalat rumah masuk ke dalam ordo diptera, yaitu yang memeiliki dua
sayap. Sepasang sayap depan dan sayap belakang yang berubah bentuknya
menjadi suatu bulatan kecil yang disebut haltere.
Lalat rumah berukuran sedang, panjangnya 6-7,5 mm, berwarna hitam
keabu-abuan dengan empat garis memanjang pada bagian punggung. Memiliki
sepasang mata, sepasang antena, dan tiga pasang kaki. Lalat rumah memiliki bulu
pada bagian atas dan bawah. Sayapnya mempunyai empat garis (strep) yang
melengkung ke arah kosta/rangka sayap mendekati garis ketiga. Garis ini menjadi
ciri pada lalat rumah dan merupakan pembeda dengan musca jenis lainnya.
Siklus hidup pada lalat rumah (Musca domestica) ada 4 fase, yaitu: telur,
larva, pupa, dan dewasa. Metamorfosis yang dilakukan oleh lalat adalah
metamorfosis sempurna.
Lalat rumah menyukai makanan yang berbau busuk d a n biasa
memakan makanan yang berbentuk cairan. Tempat yang disenangi lalat untuk
perindukan atau berkembang biak adalah tempat yang basah, pada benda-benda
organik, tinja, sampah basah, kotoran binatang, dan tumbuh-tumbuhan busuk.
Bakteri yang terdapat pada per mukaan luar tubuh lalat M. domestica antara lain
jenis bakteri Enterobacteriaceae yaitu Enterobacter aerogenes, Escherichia coli,
Proteus sp. dan Serratia marcescens serta satu jenis bakteri basil dari genus
Bacillus sp.
Keajaiban yang terdapat pada sayap lalat adalah pada salah satu sayapnya
terdapat penyakit dan pada sayap yang lain terdapat obat (penawarnya). Hal ini
disebabkan karena lalat hinggap di tempat yang penuh kotoran dan terkadang lalat
memakannya, sehingga pada tubuh lalat membentuk antibodi.

Zoologi Invertebrata - Lalat Rumah (Musca domestica) 13


B. Saran
Walaupun hanya sekilas pembahasan mengenai lalat ini, diharapkan
pembaca tetap menjaga diri, lingkungan, serta makanan agar tetap bersih. Hal ini
sangat penting untuk menghindari penyebaran penyakit di sekitar kita. Karena
lalat sebagai salah satu vektor penyebaran penyakit sangat menyukai tempat-
tempat yang kotor.
Namun, lalat tidak seburuk dengan apa yang telah dijelaskan. Segala
sesuatu yang diciptakan oleh Allah pasti ada manfaatnya. Seperti halnya dengan
lalat, walaupun ia menyebabkan penyakit, tetapi ia menyediakan obat/penawarnya
juga. Jangan melihat segala sesuatu dari satu sisi negatifnya saja.

Zoologi Invertebrata - Lalat Rumah (Musca domestica) 14


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Lalat. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/11/jtptunimus-gdl-s1-


2008-kartikasar-521-3-bab2.pdf diakses tanggal 13 Desember 2013 pukul
09.24.

Anonim. 2012. Morfologi Lalat Rumah (Musca domestica).


http://pancarahmat.blogspot.com/2012/05/gambar-morfologi-lalat-rumah-
musca.html diakses tanggal 21 Desember 2013 pukul 11.30.

Dinata, Arda. 2011. Namaku Lalat. http://kesehatan.kompasiana.


com/alternatif/2011/11/05/namaku-lalat-407634. html diakses tanggal 21
Desember 2013 pukul 13.00.

Departemen Kesehatan. Tanpa Tahun. Pengendalian Lalat.


http://www.depkes.go.id/downloads/Pengendalian%20Lalat.pdf diakses
tanggal 13 Desember 2013 pukul 12.16.

Rachdie, Abu Salma M. 2013. Mukjizat Hadits Lalat.


http://rofistera.files.wordpress.com/2013/03/mukjizat-hadits-lalat-
gratis.pdf diakses tanggal 13 Desember 2013 pukul 10.48.

Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktek). Bandung:


Alfabeta.

Sa’adah, Sumiyati. 2013. Zoologi Invertebrata. Bandung: Program Studi


Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung
Djati.

Suraini. 2011. Jenis-jenis Lalat (Diptera) dan Bakteri Enterobacteriaceae yang


terdapat di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Kota Padang.
http://pasca.unand.ac.id/id/wp-content/uploads/2011/09/JENIS-JENIS-
LALAT-DIPTERA-DAN-BAKTERI-ENTEROBACTERIACEAE-
YANG-TERDAPAT-DI-TEMPAT-PEMBUANGAN-AKHIR-SAMPAH-
TPA-KOTA-PADANG.pdf diakses tanggal 13 Desember 2013 pukul
12.16.

Zoologi Invertebrata - Lalat Rumah (Musca domestica) 15

Anda mungkin juga menyukai