Anda di halaman 1dari 11

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Model-Model Pembelajaran Matematika


yang dibina oleh Ibu Rini Nurhakiki

Oleh :

ANNISA NURINA VIDYASTUTI (170311611599)


ATHIFA MAGITASARI (170311611525)
YOLAN PRMAISSY (170311611510)
ZAAHIN NADHIFAH (170311611589)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN MATEMATIKA
APRIL 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan dengan proses
mendidik, yakni proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik agar mampu menyesuaikan
diri sebaik mungkin dalam lingkungannya sehingga akanmenimbulkan perubahan dalam
dirinya, yang dilakukan dalam bentuk pembimbingan, pengajaran,dan atau pelatihan.

Pendidikan merupakan sarana yang tepat untuk membentuk karakter siswa sejak dini
karena banyak hal yang dipelajari oleh siswa di lingkungan sekolah, mulai dari interaksi dan
sosialisasi dengan teman lain, sampai seberapa jauh siswa mampu berfikir aktif dan kreatif
untuk perkembangan otak. Dalam hal ini, proses pembelajaran melibatkan guru sebagai
pendidik dan siswa sebagai peserta didik yang biasa disebut dengan kegiatan belajar
mengajar. Seorang guru akan mengajarkan materi pembelajaran berdasarkan kurikulum yang
telah disepakati.
Namun, menurut beberapa observasi saat ini kegiatan belajar mengajar kurang
meningkatkan kreatifitas siswa karena guru masih monoton dalam penyampaian materi.
Apalagi pelajaran matematika yang menjadi momok oleh siswa karena hanya berhitung, dan
menghafal rumus. Tanpa model pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, kegiatan
belajar mengajar terasa membosankan dan monoton. karena hanya didominasi oleh guru,
sedangkan siswa hanya duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang di sampaikan oleh
guru, padahal tidak semua siswa mempunyai minat dan bakat dalam pelajaran matematika.
Untuk itu guru perlu memilih model pembelajaran yang bisa membuat siswa untuk
lebih berfikir kreatif dan inovatif agar dapat lebih meningkatkan prestasi belajar siswa. Guru
harus memikirkan cara yang tepat untuk memberikan model pembelajaran yang kreatif
sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
dianggap cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran siswa, karena selain mampu
mengembangkan kreatifitas, pembelajaran kooperatif juga dapat melatih siswa untuk
berinteraksi dengan baik, terutama memberikan rasa tanggung jawab untuk diri sendiri dan
temannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw?
2. Apakah tujuan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw?
3. Bagaimana langkah-langkah untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw dalam kegiatan belajar mengajar?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan penerapan model kooperatif tipe Jigsaw dalam
kegiatan belajar mengajar?
5. Apa saja solusi untuk mengatasi kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
2. Untuk mengetahui tujuan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
3. Untuk mengetahui langkah-langkah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw dalam kegiatan belajar mengajar
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw.
5. Mengetahui solusi apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelemahan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

D. Manfaat
1. Penulis dapat memberikan penjelasan terkait pengertian model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw.
2. Penulis dapat memahami langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw dalam kegiatan belajar mengajar
3. Penulis dan pembaca dapat mengetahui tujuan model pembelajaran tipe jigsaw
4. Penulisdan pembaca dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw
5. Pembaca dapat mengetahui solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelemahan
model pembelajaran tipe jigsaw.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana para
siswa dapat bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain
dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam kelas kooperatif, siswa diharapkan dapat saling
membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi, untuk mengasah pengetahuan yang
mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dan pemahaman masing-masing.
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang
terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan
bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada orang lain dalam
kelompoknya. (Lie, 2008 : 70). Dalam tehnik ini, siswa dapat bekerja sama dengan siswa
lainnya dan mempunyai tanggung jawab lebih dan mempunyai banyak kesempatan pula untuk
mengolah informasi yang di dapat dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi dan
bersosialisasi.
Model pembelajaran seperti ini harus dioptimalkan karena dapat meningkatkan
kemampuan berkreatif siswa dan tentunya meningkatkan prestasi siswa. Di samping itu,
pembelajaran ini juga dapat meningkatkan komunikasi siswa karena berani menyampaikan
apa yang telah ia dapat kepada kelompok lain maupun kelompok sendiri, sehingga siswa yang
kurang percaya diri untuk menyampaikan bisa di latih untuk lebih berani dengan
pembelajaran model ini. Disini, peran guru adalah memfasilitasi dan memotivasi para anggota
kelompok ahli agar mudah untuk memahami materi yang diberikan.
Kunci tipe Jigsaw ini adalah kemandirian setiap siswa terhadap anggota tim yang
memberikan informasi yang diperlukan. Artinya para siswa harus memiliki tanggunga jawab
dan kerja sama yang positif dan saling ketergantungan untuk mendapatkan informasi dan
memecahkan masalah yang diberikan.
B. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Ada banyak alasan yang membuat pembelajaran kooperatif memasuki jalur utama
praktik pendidikan. Salah satunya adalah untuk meningkatkan pencapaian prestasi para
siswa, dan juga akibat-akibat positif lainnya yang dapat mengembangkan hubungan antar
kelompok, penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah dalam bidang akademik, dan
meningkatkan rasa harga diri. Alasan lain adalah tumbuhnya kesadaran bahwa para siswa
perlu belajar berpikir, menyelesaikan masalah, dan mengintegrasikan serta
mengaplikasikan kemampuan dan pengetahuan mereka bahwa pembelajaran kooperatif
merupakan sarana yang sangat baik untuk mencapai hal-hal ssemacam itu.
Menurut ( Slavin, 1994 : 121) Tujuan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah
menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan oleh keberhasilan
kelompoknya. Sistem ini berbeda dengan kelompok konvensional yang menerapkan
sistem kompetisi, dimana keberhasilan individu diorientasikan pada kegagalan orang lain.
Dan tujuan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw itu sendiri adalah memberikan rasa
tanggung jawab individu dan kelompok untuk keberhasilan bersama dan untuk saling
berinteraksi dengan kelompok lain. Untuk itu, kekompakan dan kerja sama yang solid
antar kelompok menentukan berhasil dan tidaknya pembelajaran tersebut karena satu sama
lain akan memberikan informasi yang telah di dapat dari kelompok lain.

C. Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw


Sintaks model pembelajaran kooperatif terdiri dari 6(enam) fase

Fase-Fase Perilaku Guru

Fase 1: present goals and set Menjelaskan tujuan pembelajaran dan

mempersiapkan peserta didik siap


Menyampaikan tujuan dan
belajar
mempersiapkan peserta didik

Fase 2: present information Mempresentasikan informasi kepada

peserta didik secara verbal


Menyajikan informasi
Fase 3: organize students into learning Memberikan penjelaskan kepada

teams pesertadidik tentang tata cara

pembentukan tim belajar dan


Mengorganisir pesert didik ke dalam
membantu kelompok melakukan
tim-tim belajar
transisi yang efisien

Fase 4: assist team work and study Membantu tim-timm belajar selama

peserta didik mengerjakan tugasnya


Membantu kerja tim dan belajar

Fase 5: test on the materials Menguji pengetahuan peserta didik

mengevaluasi mengenai berbagai materi pembelajaran

atau kelompok-kelompok

mempresentasikan hasil kerjanya

Fase 6: provide recognition Mempersiapkan cara untuk mengakui

usaha dan prestasi individu maupun


Memberikan pengakuan atau
kelompok
penghargaan

Model pembelajarn kooperatif tipe jigsaw memberikan kesempatan bagi

peserta didik untuk melakukan kerjasama dengan anggota kelompoknya dalam

menghadapi segala persoalan.. dalam pembelajaran menjadi lebih bermakna.

Selain itu, siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana untuk mengelola

informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Berdasarkan pendapat

yang dikemukakan oleh slavin, R.E.(1995) tentang aktivitas-aktivitas pada

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw maka langkah-langkah pembelajran kooperatif

tipe jigsaw sebagai berikut:


a. Guru mengelompokan peserta didik kedalam kelompok-kelompok kecil

yang heterogen. Pembentukan kelompok-kelompok tersebut dilakukan

oleh guru berdasarkan pertimbangan kemampuan akademis. Jumlah

anggota tiap kelompok 4-5 orang yang menjadi kelompok asalnya,

kemudian peserta didik berdiskusi di kelompok asalnya.

b. Setiap anggota kelompok diberi tugas untuk mempelajari suatu materi

tertentu. Kemudian perwakilan dari kelompok masing-masing yang

mempelajari materi yang sama bertemu dengan anggota dari kelompok

lain dalam kelompok ahli. Materi tersebut didiskusikan sehingga

masing-masing perwakilan dapat memahami dan menguasai materi

tersebut.

c. Masing-masing perwakilan kelompok kembali ke kelompok asalnya

untuk menjelaskna kepada anggota kelompoknya mengenai materi yang

didiskusikan pada kelompok ahli, sehingga semua anggota kelompoknya

dapat memahami materi yang ditugaskan oleh guru.

d. Peserta didik diberi tes/kuis oleh guru dengan tujuan untuk mengetahui

kemampuan yang dimiliki peserta didik dalam memahami materi

dengan model pembelajaran kooperatif learning tipe jigsaw.

e. Melakukan perhitungan skor perkembangan individu dan skor kelompok

serta menentukan tingkat penghargaan pada kelompok.

Berdasarkan uraian diatas, secara umum pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw dapat melibatkan peserta didik secara aktif dalam mengembangkan

pengetahuan, sikap, dan keterampilannya dalam suasana belajar-mengajar yang

bersifat terbuka dan demokratis. Hal yang menarik dari adanya model

pembelajaran tipe jigsaw ini adalah adanya diskusi di tim asal dan tim ahli.
Menurut marliani, yuni (2009:18) kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw sebagi berikut:

a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan berlatih

komunikasi

b. Adanya interaksi sosial yang baik dalam kelompok

c. Membuat siswa lebih aktif dan kreatif

d. Dengan adanya penghargaan yang diberikan pada kelompok mencapai

prestasi yang baik.

D. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran tipe Jigsaw


Adapun kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini yaitu:

1. Pengetahuan yang diperoleh siswa bersifat spesifik dan mendalam

terutama yang berhubungan dengan tema pelajaran yang harus

dikuasainya

2. Melatih kemampuan dan rasa percaya diri siswa untuk tampil didepan

kelas mempresentasikan tema pelajaran yang telah dikuasai

3. Melatih kemampuan dialektika siswa didepan publik

Adapun kelemahan dari model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini yaitu :

1. Membutuhkan proses dan waktu yang relatif lebih lama

2. Pengetahuan yang diperoleh siswa dalam kelas tidak merata

3. Terlalu mengandalkan kemampuan dialektika(lisan)

4. Biasanya pengetahuan yang diperoleh tidak terfokus karena kurangnya

bimbingan terstruktur guru

5. Terlalu mengandalkan proses belajar mandiri siswa


E. Solusi
1. Guru harus bisa menguasai situasi dan kondisi kelas agar suasana kelas tetap
kondusif
2. Guru harus mempersiapkan anggota kelompok sejak awal, agar saat berkumpul
dengan kelompok siswa tidak bingung sehingga menjadi ramai
3. Guru harus membangun rasa percaya diri siswa dengan memberikan motivasi agar
siswa tersebut percaya terhadap kemampuannya
4. Sebelum tim ahli, misalnya ahli materi pertama kembali ke kelompok asal yang
akan bertugas sebagai tutor sebaya, perlu dilakukan tes penguasaan materi yang
menjadi tugas mereka
5. Guru memberikan pengontrolan terhadap masing-masing kelompok agar semua
siswa ikut berpartisipasi aktif dan tidak ada siswa yang pasif
6. Untuk kelas besar dengan jimlah siswa lebih dari 30 anakbisadiatasidengan model
“team teaching”
BAB III
PENUTUP

B. kesimpulan
Dari pemaparan tentang model pembelajaran tipe jigsaw, dapat disimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini cukup baik untuk di kembangkan
dalam dunia pendidikan untuk memberikan rasa tanggung jawab, kerja sama, berinteraksi
dengan orang lain dan melatih rasa percaya diri untuk menyampaikan pendapat.
Dan yang tidak kalah penting adalah manfaat untuk lebih kreatif dalam
mengembangkan materi pembelajaran terutama matematika yang penuh dengan ide-ide
kreatif, bukan hanya siswa yang di tuntut untuk kretif, namun guru juga di tuntut kreatif agar
proses pembelajaran lebih menarik dan tidak monoton.
Kunci tipe Jigsaw ini adalah kemandirian setiap siswa terhadap anggota tim yang
memberikan informasi yang diperlukan. Artinya para siswa harus memiliki tanggunga jawab
dan kerja sama yang positif dan saling ketergantungan untuk mendapatkan informasi dan
memecahkan masalah yang diberikan.

B. Saran
Agar model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berjalan dengan baik dan lancar, smaka
guru harus lebih mempersiapkan konsep pembelajaran seperti pembagian kelompok,
pembagian materi, dan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk bahan diskusi siswa. Dan yang
paling penting, guru dan siswa harus sama-sama lebih kreatif dalam proses belajar-mengajar
DAFTAR PUSTAKA
Slavin, Robert. 2005. Cooperative Learning: TeoriRisetdanPraktek. Bandung: NusaMedia
Anita Lie.2008.Cooperative Learning. Jakarta: GramediaWidiasarana Indonesia
Dahlan.1990.Model-model Mengajar. Bandung : CV. Diponegoro
Slavin.1994.Pembelajaran kooperatif :Model Pembelajaran Tope
Jigsawhttp://www.scribd.com/doc/ 2011/09/21/Model-Pembelajaran-Tipe-Jigsaw
Suprijono, Agus.2009. Cooperative Learning :TeoridanAplikasiPaikem. Yogyakarta
:PustakaPelajar

Anda mungkin juga menyukai