Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM SPESIALIT OBAT VITAMIN, MINERAL dan

GANGGUAN SALURAN CERNA

Disusun Oleh :

NURHASANAH AGUSTINI

1910212006

S1 FARAMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN“ JAKARTA

JAKARTA

2019
1. Tujuan Praktikum

Dapat mengetahui dan memahami jenis obat, vitamin/multivitamin dan mineral baik
tunggal maupun kombinasi keduanya sehingga dapat menjelaskan atau menginformasikan
kepada stakeholder.

Dapat mengetahui dan memahami klasifikasi dan jenis obat gangguan saluran
pencernaan sehingga dapat menjelaskan atau menginformasikan merk yang beredar dan
produsennya kepada stakeholder.

2. Landasan Teori

Vitamin adalah zat-zat kimia organik dengan komposisi beraneka ragam, yang dalam
jumlah kecil dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk memelihara metabolisme, pertumbuhan
dan pemeliharaan. Dilihat dari kelarutannya vitamin dibedakan atas vitamin larut lemak ( fat
soluble vitamin ) : vitamin A, D, E dan K1. Vitamin larut air ( water soluble vitamin ) :
vitamin B1, B2, B6, nikotinamida ( nicotinamide ), asam pantotenat ( panthotenic acid ),
biotin, asam folat ( folic acid ), B12, dan vitamin C.

Mineral adalah nutrisi penting untuk pemeliharaan kesehatan dan pencegahan


penyakit. Mineral dan Vitamin bertindak secara interaksi. Perbedaan terbesar antara vitamin
dan mineral adalah bahwa mineral merupakan senyawa organik, sedangkan vitamin organik.

Obat yang bekerja pada sistem pencernaan adalah obat yang bekerja pada sistem
gastrointestinal dan hepatobiliar. Obat gangguan sistem pencernaan meliputi antitukak,
antasida, antipasmodik, antiemetik, antikolinergik, laksatif, antidiare, hepatoprotektor, dan
prokinetik.

A. OBAT UNTUK TERAPI ULCER

Ulcer atau tukak pada lambung dan usus penyebabnya belum sepenuhnya diketahui.
Pemilihan obat untuk terapi tukak sangat tergantung pada penyebabnya. Pilihan obat sesuai
peruntukannya yaitu:

1. Penghambat sekresi asam: ranitidin, simetidin, famotidin, nizatidin, omeprazol,


lansoprazol, pantoprazol.
2. Anti hiperasiditas: antasida (kombinasi senyawa organik Al-hidroksida, Mg-trisilikat,
dan senyawa lainnya).
3. Pelindung mukosa: sukralfat, bismut subsalisilat.
4. Analog prostaglandin: misoprostol (tidak banyak dipakai karena efek samping
oksitosik).

B. ANTIEMETIK (ANTI MUNTAH)

Muntah adalah aksi dari mengosongkan lambung secara paksa dan merupakan suatu
cara perlindungan alamiah dari tubuh. Obat anti muntah umumnya bekerja menghambat
rangsangan CTZ. Antiemetik yang digunakan adalah:
1. Golongan fenotiazin: prometazin, piratiazin.
2. Antagonis reseptor H1: dimenhidrinat, meklizin, cisaprid, domperidon.
3. Antagonis reseptor serotonin: ondansetron, ganisetron, ramosetron, palonosetron.

B. ANTIDIARE

Diare adalah buang air besar encer atau lembek lebih dari 3 kali sehari. Secara klinis
disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, parasit) dan noninfeksi (malabsorpsi, defisiensi,
keracunan, dll). Obat untuk terapi diare antara lain:

1. Pengganti cairan elektrolit: oralit.


2. Penghambat motilitas: loperamid, defenoksilat.
3. Adsorben: kaolin, pektin, norit (arang aktif).
4. Antisekretori: bismut subsalisilat.
5. Antibakteri: kotrimoksazol, eritromisin, sefalosporin, klindamisin.

C. LAKSATIF

Konstipasi ialah kesulitan defekasi karena feses yang mengeras, otot polos yang
lumpuh, dan gangguan refleks defekasi. Sedangkan obstipasi ialah kesulitan defekasi karena
obstruksi lumen (intra atau ekstra) usus. Obat obat laksatif:

1. Pencahar perangsang: minyak jarak, fenolftalein, bisakodil.


2. Pencahar osmotik: magnesium sulfat, natrium fosfat, laktulosa.
3. Pencahar pembentuk masa: metilselulosa, CMC-Na, agar-agar.
4. Pencahar emolien/pelunak: parafin cair, Na-dioktil sulfosuksinat.

D. ANTISPASMODIK

Spasmus atau kejang pada otot polos saluran pencernaan menyebabkan nyeri karena
kontraksi yang berlebihan. Antispasmodik digunakan untuk gangguan tersebut. Obat yang
digunakan adalah ekstrak beladon, atropin sulfat, propantalin bromida, dan hiosin butil
bromida.
DAFTAR PUSTAKA

Ganthina. 2016. “Praktikum Spesialit Dan Terminologi Kesehatan” Modul Bahan Cetak
Ajar Farmasi. Jakarta Selatan: Pusdik SDM Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai