Pengertian Value
Pengertian Value
Istilah “Values (Tata Nilai)” mengacu kepada prinsip-prinsip tuntunan dan perilaku yang
melekat di dalam cara organisasi dan para tenaga kerjanya beroperasi seperti yang
diharapkan. Values mencerminkan dan memperkuat budaya yang diinginkan oleh
organisasi. Values mendukung dan menuntun pengambilan keputusan setiap tenaga kerja,
membantu organisasi dalam melaksanakan misinya dan mencapai visinya dengan cara
yang memadai. Contoh Values adalah seperti menunjukkan integritas dan
sikap fair dalam seluruh interaksi, melampaui ekspektasi pelanggan, menghargai tenaga
kerja dan keberagaman, memproteksi lingkungan, dan bertekad untuk mencapai
keunggulan kinerja setiap hari.
Istilah ini jangan dirancukan dengan istilah Value (tanpa huruf “s” di akhir), karena
istilah value (nilai) dalam Baldrige memiliki pengertian yang berbeda pula.
Istilah “Value (Nilai)” mengacu kepada nilai yang dipersepsikan tentang produk, layanan,
proses, aset, atau fungsi yang dikaitkan dengan cost dan alternatif lainnya yang
memungkinkan. Organisasi seringkali menggunakan pertimbangan value untuk
menetapkan manfaat berbagai opsi, dikaitkan dengan cost-nya, seperti: nilai berbagai
kombinasi produk dan layanan untuk pelanggan. Organisasi perlu memahami perbedaan
nilai bagi setiap kelompok stakeholder dan kemudian memberi nilai tsb kepada masing-
masing kelompok. Hal seperti ini seringkali memerlukan keseimbangan nilai bagi
pelanggan dan stakeholders lainnya, seperti tenaga kerja dan komunitas.
Customer
Definisi customer adalah seseorang, sekelompok orang, atau badan usaha yang membeli
barang atau jasa yang Anda jual. Customer sendiri diambil dari kata custom yang berarti
kebiasaan. Arti kata customer juga adalah pelanggan. Berarti seseorang dapat dikatakan
sebagai customer apabila memiliki kebiasaan berbelanja atau membeli barang dan jasa
yang Anda tawarkan secara berkala, bukan hanya satu kali.
Customer memiliki 2 klasifikasi, yaitu customer internal dan customer eksternal. Disebut
customer internal biasanya adalah dari perusahaan atau toko cabang. Misalkan, toko
makmur memiliki usaha berjualan es krim dan memiliki cabang di lokasi lain. Ketika es
krim coklat habis dan pesanan dari pusat belum datang, maka toko makmur membeli
terlebih dahulu es krim coklat dari cabang lain. Maka toko makmur adalah customer
internal.Sedangkan customer eksternal adalah pembeli dari pihak luar suatu badan usaha.
Bisa itu konsumen akhir langsung, atau badan usaha lain yang menganggap Anda
sebagai vendor mereka.
Tanpa adanya customer, kegiatan operasional Anda akan berhenti bahkan berujung
bangkrut. Untuk mendapatkan customer memang bukan hal yang mudah. Terkadang
Anda harus memberikan proposal penawaran, memasang iklan, bahkan menggunakan
jasa sales untuk mengundang customer membeli produk dan jasa yang Anda jual serta
menjaga hubungan yang baik, supaya terjadi pembelian yang selanjutnya. Hal ini
diperlukan untuk dapat menjadikan konsumen sebagai customer dan merangkul
customer yang sesuai dengan pangsa pasar yang diharapkan.
Client
Istilah client atau klien di kamus Oxford, mempunyai pengertian atau definisi sebagai ‘a
person who uses the services of a professional person or organization, eg; a lawyer or a
bank’, atau dalam bahasa Indonesia kurang lebih artinya adalah seseorang yang
menggunakan layanan dari seorang atau sebuah organisasi profesional seperti pengacara
atau Bank.
Partner
Definisi partner disini ada 2. Pertama, partner adalah suatu pihak yang melakukan
hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dengan perusahaan. Contohnya adalah
vendor atau supplier.
Sedangkan definisi partner yang kedua adalah suatu pihak atau bisa disebut teman yang
ikut menanamkan modal atau menyumbangkan tenaga untuk bersama-sama mencapai
goals perusahaan yang telah ditentukan sebelumnya. Partner yang dimaksud disini
adalah orang yang juga ikut bekerja didalam perusahaan Anda.
Fungsi dari partner ini secara garis besar adalah untuk mendukung kegiatan operasional
Anda dan disisi lain mendatangkan keuntungan atau laba. Untuk fungsi dari definisi
partner yang kedua adalah membantu Anda untuk menyelesaikan masalah yang ada dan
bersama-sama mencari keuntungan sebanyak-banyaknya.
User
Decision Maker
Pengambilan Keputusan atau Decision Making adalah suatu proses pemikiran dalam
pemilihan dari beberapa alternatif atau kemungkinan yang paling sesuai dengan nilai
atau tujuan individu untuk mendapatkan hasil atau solusi mengenai prediksi kedepan.
Berikut ini beberapa pengertian pengambilan keputusan dari beberapa sumber buku:
Menurut Wang dan Ruhe (2007), pengambilan keputusan adalah proses yang
memilih pilihan yang lebih disukai atau suatu tindakan dari antara alternatif atas
dasar kriteria atau strategi yang diberikan.
Menurut Suharnan (2005), pengambilan keputusan adalah proses memilih atau
menentukan berbagai kemungkinan diantara situasi-situasi yang tidak pasti.
Menurut Terry (2003), pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif
perilaku dari dua alternatif atau lebih, tindakan untuk memecahkan masalah yang
dihadapi melalui pemilihan satu diantara alternatif- alternatif yang
memungkinkan.
Menurut Simon (1993), pengambilan keputusan merupakan suatu bentuk
pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih, yang prosesnya
melalui mekanisme tertentu dengan harapan akan menghasilkan suatu keputusan
yang terbaik.
Menurut Baron dan Byrne (2008), pengambilan keputusan adalah suatu proses
melalui kombinasi individu atau kelompok dan mengintegrasikan informasi yang
ada dengan tujuan memilih satu dari berbagai kemungkinan tindakan.
Health Behavior
2.1 Perilaku
Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu
tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan
tujuan dan baik disadari maupun tidak. Perilaku merupakan kumpulan
berbagai faktor yang saling berinteraksi. Seiring dengan tidak disadari
bahwa interaksi itu sangat kompleks sehingga kadang- kadang kita tidak
sempat memikirkan penyebab seseorang menerapkan perilaku tertentu.
Karena itu amat penting untuk dapat menelaah alasan dibalik perilaku
individu, selama ia mampu mengubah perilaku tersebut.
Dilihat dari Segi Biologis:
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup)
yang bersangkutan. Dari sudut pandang biologis, semua makhluk hidup
mulai dari tumbuhan, hewan, dan manusia berperilaku, karena mempunyai
aktivitas masing – masing. Perilaku manusia adalah semua tindakan atau
aktivitas manusia, baik yang diamati lansung maupun yang tidak dapat
diamati pihak luar
Dilihat dari Segi Psikologis
Menurut Skiner (1938), perilaku adalah suatu respon atau reaksi seseorang
terhadap stimulus (rangsangan dari luar. pengertian itu dikenal dengan teori
S-O-R (stimulus-organisme-respons). skiner membedakan respons tersebut
menjadi 2 jenis, yaitu respondent response (reflexive) dan operant
response (instrumental response).
Secara lebih proposional perilaku dapat diartikan suatu respons organisme
atau seseoang terhadap rangsangan (stimulus) dari luar subjek tersebut.
Respon ini berbentuk 2 macam, yakni:
Philp Kotler
Sebuah aktivitas manusia yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui proses
pertukaran.
Menurut W. Y. Stanton
Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk
merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli aktual dan potensial.
pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan dalam dunia persaingan yang semakin ketat,
perusahaan dituntut agar tetap bertahan hidup dan berkembang. Oleh karena iut seorang pemasar
dituntut untuk memahami permasalaan pokok di bidangnya dan menyusun strategi agar dapat
mencapai tujuan perusahaan.
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain pada dasarnya
sebagai sebuah sistem yang terdiri atas dua komponen utama, yakni service
operations yang kerap kali tidak tampak atau tidak diketahui keberadaannya oleh
pelanggan (back office atau backstage) dan service delivery yang biasanya tampak
(visible) atau diketahui pelanggan (sering disebut pula front office atau
frontstage).
Jasa/ layanan berbeda secara signifikan dengan barang fisik. Bila barang
merupakan suatu objek, alat, material atau benda yang bisa dilihat,
disentuh dan dirasa dengan panca indera; maka jasa/ layanan justru
Jasa bersifat intangible, artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium,
jasa tidak dapat menilai hasil dari sebuah jasa sebelum ia mengalami atau
mengkonsumsinya sendiri.
Bervariasi (Heterogeneity)
(2) moral/ motivasi karyawan dalam melayani pelanggan; serta (3) beban
kerja perusahaan.
kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.
Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan merupakan ciri khusus dalam
penyedia jasa dan pelanggan ini, efektivitas staff layanan merupakan unsur
tahan lama, tidak dapat disimpan untuk pemakaian ulang di waktu yang