AKUNTANSI HOTEL Yey
AKUNTANSI HOTEL Yey
Nama Kelompok 4 :
Uniform System of Accounts merupakan penetapan format standar dan klasifikasi perkiraan
yang mengarah pada kepemilikan individu dalam penyiapan dan penyajian laporan keuangan.
Standarisasi dalam uniform systems of account membantu pemakai laporan keuangan internal
dan eksternal untuk membandingkan posisi keuangandan kinerja operasi pada jenis kepemilikan
yang sama dalam industri hotel. Ada beberapa konsep penting dari Uniform System of Accounts
for Lodging Industries,yaitu :
a. Membagi departemen fungsional menjadi 3 jenis yaitu :-
1. Departemen operasi, merupakan departemen yang memberikan kontribusi pendapatan,
seperti room, F & B, telephone, laundry dan lain-lain.
2. Departemen overhead, merupakan departemen pendukung, seperti administration &
general, marketing
3. Departemen alokasi, merupakan departemen yang berfungsi mengalokasikan beban pada
masing-masing departemen, seperti departemen personalia mengalokasikan beban gaji
karyawan.
b. Setiap departemen dalam organisasi akan dibebani oleh gaji karyawan dan pengeluaran
departemennya.
c. Memberikan keseragaman dalam departemen dan dalam klasifikasi aktiva, hutang,
penghasilan dan biaya.
d. Memberi kemampuan untuk membandingkan hasil operasi.
e. Memberikan kemampuan untuk melatih pengendalian anggaran yang kuat dimana
pengendalian anggaran merupakan alat untuk mengendalikan hasil departemen.
Statement Uniform System of Accounts for the Lodging Industry berisi lima bagian yang
terbagi lagidalam 15 seksi. Adapun yang dibahas meliputi penyusunan laporan keuangan industri
perhotelan, analisa keuangan, format laporan keuangan, petunjuk dalam mengalokasikan biaya-
biaya operasional, penyusunan dan pengendalian anggaran operasional. Contohnya penyusunan
bagan arus, contoh pencatatan sederhana pada industri perhotelan, dan kamus pengeluaran/biaya,
serta contoh laporan yang dihasilkan dari penerapan Uniform Systemof Accounts.
C. Chart of Account
Bagan akun (chart of account) digunakan dalam sistem akuntansi untuk pencatatan transaksi
usaha. Bagan akun disusun berdasarkan pada standar pelaporan yang diinginkan oleh
manajemen. Adapun penyusunan bagan akun biasanya memperhatikan beberapa spesifikasi atas
akun itu sendiri.
Adapun susunan Chart of Accounts yang baik menurut AICPA (American Institute of
Certified Accountants) adalah :
1. Membantu mempermudah penyusunan laporan keuangan dan laporan lainnya secara
ekonomis
2. Mencakup rekening-rekening yang diperlukan untuk menggambarkan dengan baik dan teliti
harta, hutang, modal, pendapatan, harga pokok, dan biaya secara terperinci sehingga
memuaskan dan berguna bagi manajemen didalam melakukan pengawasan operasi
perusahaan.
3. Menguraikan dengan teliti dan singkat apa yang harus dimuat didalam setiap rekening.
4. Memberikan batasan sejelas-jelasnya antara pos, aktiva, hutang, modal, pendapatan,dan
biaya.
5. Membuat rekening-rekening kontrol jika diperlukan.
Urutan langkah dalam menyusun klasifikasi rekening berdasarkan susunan laporan keuangan
adalah sebagai berikut:
1. Rekening-rekening buku besar dibagi menjadi dua kelompok yaitu rekening neraca (rekening
riel) dan rekening laba rugi (rekening nominal)
2. Rekening neraca dibagi menjadi kelompok yang sifatnya berbeda seperti: aktiva, hutang, dan
modal.
3. Masing-masing kelompok yang ada di nomor 2 di atas dibagi lagi menjadi golongan-
golongan sebagai berikut:
Aktiva
Aktiva Lancar
Investasi jangka panjang
Aktiva tetap berwujud
Aktiva tetap tidak berwujud
Aktiva lain-lain
Hutang
Hutang jangka pendek
Hutang jangka panjang
Modal
Modal disetor
Modal lain
4. Golongan-golongan yang ada dirinci lagi mungkin dalam bentuk sub golongan atau langsung
ke rekeningnya
5. Rekening laba rugi dibagi menjadi kelompok yang sejenis seperti: Penjualan, Harga pokok
penjualan, Biaya pokok produksi, biaya penjualan, biaya administrasi & umum, pendapatan
dan biaya diluar usaha.
6. Memberikan nomor kode kepada masing-masing rekening dalam klasifikasi.
Pemberian kode untuk klasifikasi rekening diperlukan karena dapat memudahkan untuk
mencari rekening-rekening yang diinginkan. Apabila pembuatan laporan keuangan dengan
menggunakan komputerisasi maka kode ini tidak dapat dihindarkan lagi. Pembuatan kode
rekening harus dapat memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. memungkinkan adanya perluasan rekening tanpa harus mengadakan perubahan kode secara
keseluruhan
b. harus mudah diingat
c. memudahkan bagi pihak yang menggunakan
Pemberian kode rekening umunnya didasarkan pada rerangka pemberian kode tertentu
sehingga memudahkan pemakaian untuk menggunakannya. Ada lima metode pemberian
rekening yaitu:
1. Kode angka atau alphabet urut
2. Kode angka blok
3. Kode angka kelompok
4. Kode angka decimal
5. Kode angka urut didahului dengan huruf
Seperti:
Berikut adalah contoh kode rekening, uniform system of acconts for the lodging industry (AH &
MA, 1996):
Kode Akun Kode Akun
Assets Cost of Sales
100 Cash 420 Cost of food sales
110 Short term investment 430 Cost of beverage sales
120 Account receivable 440 Cost of telephone calls
130 Inventory Payroll
140 Prepaids 510 Salaries and wages
160 Property and equipment 550 Payroll taxes
190 Other assets 560 Employee benefits
Liabilities Other expenses
200 Payables 600 Operating supplies
210 Employer payroll taxes 610 Linen, China, Glassware
220 Taxes 630 Information system expenses
230 Advance deposits 640 Human resources expenses
240 Accruals 650 Administrative expenses
250 Other current liabilities 660 Marketing expenses
260 Long term debt 680 Utility cost
270 Other long term debt 690 Guest transportation
Equity 700 Management fees
280 Capital stock 740 Interest expenses
289 Retained earnings 750 Depreciation & amortization
Revenue 770 Gain & loss on sale of property
300 Rooms revenue
320 Food revenue
330 Beverage revenue
340 Telephone revenue
380 Other income
381 Interest income
1. Balance Sheet
2. Statement of Income
3. Statement of Equity
a. Statement of Stockholders’ Equity
b. Statement of Partners’ Equity
c. Statement of Owners’ Equity
4. Statement of Cash Flow
5. Catatan atas laporan keuangan (notes to the financial statements)
Kelengkapan laporan keuangan, harus dilengkapi dengan catatan-catatan penjelas. CaLK
harus menggambarkan semua kebijakan akuntansi yang diikuti dengan organisasinya.
Catatan yang diperlukan meliputi kebijakan-kebijakan akuntansi.
6. Laporan Perdepartemen (departmental statement)
Laporan perdepartemen menggambarkan hasil operasi dalam suatu perode tertentu.
Laporanini menyediakan sumber-sumber informasi internal yang penting bagi manajemen
perusahaan. Laporan ini dilengkapi dengan daftar pendukung revenue dan expenses untuk setiap
departemen atau kegiatan-kegiatan dalam perusahaan.
D. Perbedaan Chart Of Account Industri Hotel Dan Perusahaan Dagang Dan Perusahaan
Manufaktur
Perbedaan bagan akun industi perhotelan dan perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang
yaitu :
1. Industri perhotelan terdiri atas beberapa department yang berhubungan dengan aktivitas
operasional hotel, seperti food, asset, inventory, equity, dll. Sedangkan pada perusahaan
manufaktur dan perusahaan dagang tidak terdapat pembagian departemen, karena pada
perusahaan dagang dan manufaktur pembagian akun-akun tersebut lebih terinci, seperti
beban/biaya, modal, aset, dll.
2. Batasan antar pos-pos akun pada perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur lebih
sederhana dari pada industri perhotelan.
Beberapa contoh Chart of Account pada industri hotel yang membedakannya dengan
perusahaan lain adalah:
1. Akun FB Service
2. Akun FB Kitchen
3. Akun Laundry Revenue
4. Akun Massage & Spa Revenue
5. Akun Room Devision
DAFTAR PUSTAKA
Jawab:
Urutan langkah dalam menyusun bagan akun berdasarkan susunan laporan keuangan adalah
sebagai berikut:
1. Akun-akun buku besar dibagi menjadi dua kelompok yaitu akun neraca (rekening riel)
dan akun laba rugi (rekening nominal)
2. Akun neraca dibagi menjadi kelompok yang sifatnya berbeda seperti: aktiva, hutang, dan
modal.
3. Masing-masing kelompok yang ada di nomor 2 di atas dibagi lagi menjadi golongan-
golongan sebagai berikut:
Aktiva
Aktiva Lancar
Investasi jangka panjang
Aktiva tetap berwujud
Aktiva tetap tidak berwujud
Aktiva lain-lain
Hutang
Hutang jangka pendek
Hutang jangka panjang
Modal
Modal disetor
Modal lain
4. Golongan-golongan yang ada dirinci lagi mungkin dalam bentuk sub golongan atau
langsung ke rekeningnya
5. Akun laba rugi dibagi menjadi kelompok yang sejenis seperti: Penjualan, Harga pokok
penjualan, Biaya pokok produksi, biaya penjualan, biaya administrasi & umum,
pendapatan dan biaya diluar usaha.
6. Memberikan nomor kode kepada masing-masing akun.
Adapun bagian/list yang terdapat dalam chart of account yaitu :
Nomor chart of account
Description
Account Type
Kolom debit/kredit
Contohnya:
Neraca Saldo
Per 01 Januari 2015
Indonesia Rupiah (IDR)
Kode Saldo
Keterangan
Perkiraan Debit Kredit
100.000 Aktiva
100.100 Aktiva Lancar
101.000 Kas
101.001 Kas ~ IDR 125.500.000
101.002 Kas ~ SGD 118.500.000
$SGD 23.700
102.000 Bank
102.001 Bank BCA 426.000.000
102.002 Bank Bll 244.000.000
102.003 Bank HSBC 732.000.000
102.004 Bank BNI Syariah ~SGD 325.000.000
$SGD 65.000
102.005 Bank Mandiri ~ SGD 600.000.000
$SGD 120.000
103.000 Piutang Dagang
103.001 Piutang Dagang ~ IDR 125.000.000
103.002 Piutang Dagang ~ SGD 115.000.000
$SGD 23.000
104.000 Persediaan Barang Dagang
Persediaan Barang Dagang 1.688.070.000
105.000 Biaya Dibayar Dimuka
105.001 Sewa Dibayar Dimuka 0
105.002 Asuransi Dibayar Dimuka 0
106.000 Aktiva Tetap
106.001 Bangunan / Gedung 415.200.000
106.002 Akum. Penyusutan Gedung 54.400.000
106.003 Kendaraan 240.000.000
106.004 Akum. Penyusutan Kendaraan 53.750.000
106.005 Peralatan Kantor 360.000.000
106.006 Akum. Peny. Peralatan Kantor 81.725.000
200.000 Pasiva
200.100 Hutang Jangka Pendek
201.000 Hutang Dagang
201.001 Hutang Dagang ~ IDR 185.650.000
201.002 Hutang Dagang ~ SGD 95.650.000
$SGD 19.130
202.000 Hutang Lain – lain
202.001 Hutang Karyawan 11.500.000
202.002 Hutang Lain - lain 24.560.000
203.000 Pendapatan Diterima
Dimuka
203.001 Sewa Diterima Dimuka 15.000.000
210.000 Hutang Jangka Panjang
210.001 Hutang Obligasi 0
210.002 Hutang Bank 677.730.000
300.000 Modal
300.001 Modal 2.645.000.000
300.002 Laba/Rugi Ditahan 1.669.305.000
300.003 Laba/Rugi Bulan Berjalan 0
400.000 Penghasilan Usaha
400.001 Penjualan
400.002 Potongan Penjualan
500.000 Biaya Operasional
500.001 Pembelian
500.002 Potongan Pembelian
500.003 Ongkos Angkut Pembelian
600.000 Biaya Administrasi & Umum
600.001 Biaya Gaji Karyawan
600.002 Biaya Tunjangan
600.003 Biaya Peralatan Kantor
600.004 Biaya Transportasi/Perjalanan
Dinas
600.005 Biaya Listrik
600.006 Biaya Air
600.007 Biaya Asuransi
600.008 Biaya Koran
600.009 Biaya Serba – Serbi
600.010 Biaya Sewa
600.011 Biaya Jamuan / Sumbangan
600.012 Biaya Iklan
600.013 Biaya Keamanan dan Kebersihan
600.014 Biaya Pemeliharaan Kantor
600.015 Biaya Peny. Bangunan/Gedung
600.016 Biaya Peny. Kendaraan
600.017 Biaya Peny. Peralatan Kantor
700.000 Pendapatan Diluar Usaha
700.001 Pendapatan Jasa Giro
700.002 Pendapatan Lain – Lain
700.003 Laba/Rugi Selisih Kurs
801.000 Biaya Diluar Usaha
801.001 Biaya Bunga
801.002 Biaya Lain – Lain
888.888 Selisih Persediaan Barang Dagangan
999.999 Ikhtisar Laba/Rugi
TOTAL 5.514.270.000 5.514.270.000
6. Jelaskan dan beri contoh cara yang bisa dipakai untuk menyusun kode rekening!
Jawab:
Kode rekening harus disusun secara konsisten. Ada beberapa cara yang dapat digunakan
dalam memberikan kode yaitu dengan angka, huruf ataupun kombinasi keduanya. Tidak
memandang cara mana yang digunakan, kode yang digunakan harus dapat memenuhi syarat
sebagai berikut:
a. Memungkinkan adanya perluasan rekening tanpa harus mengadakan perubahan kode.
b. Harus mudah diingat.
c. Memudahkan bagi pihak yang menggunakan.