2019
PROPOSAL KEGIATAN KONSELING GIZI SEIMBANG
DI SMA NEGERI 3 SURAKARTA
A. Latar Belakang
Istilah “gizi seimbang” sudah cukup lama diperkenalkan kepada
masyarakat Indonesia. Gizi Seimbang merujuk pada komposisi terhadap
beberapa jenis dan jumlah bahan makanan yang mengandung berbagai zat
gizi. Sesuai dengan kebutuhan gizi masing-masing individu yang berbeda,
maka diperlukan kombinasi makanan yang berbeda-beda pula. Berbeda
dengan slogan “4 Sehat, 5 Sempurna” yang sempat digunakan sejak tahun
1955 hingga akhir tahun 2000, 10 Pesan Gizi Seimbang (PGS) mulai
diperkenalkan pada tahun 2014 dan merupakan pengembangan dari 13
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Meskipun sudah lima tahun
berlalu sejak dikenalkannya PGS, hanya sebagian kecil masyarakat yang
telah mendapatkan edukasi maupun memahami isi dari pesan-pesan yang
terkandung dalam PGS. Remaja merupakan salah satu dari beberapa
kelompok masyarakat yang perlu mengimplementasikan PGS dalam
kehidupan sehari-harinya. Pemenuhan gizi yang seimbang bagi remaja
dapat meningkatkan dan mempertahankan status gizi serta
mengembangkan daya pikir yang berujung pada peningkatan prestasi baik
akademik maupun non-akademik. Kurangnya pengetahuan tentang gizi
seimbang pada remaja, dapat mengakibatkan status gizi kurang maupun
lebih serta timbulnya berbagai penyakit terkait gizi.
Permasalahan gizi banyak dijumpai pada usia remaja, diantaranya:
obesitas, gizi kurang dan pola makan salah. Masalah gizi muncul
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kebiasaan makan yang salah,
pemahaman gizi yang salah, dan kesukaan yang berlebihan terhadap satu
jenis makanan serta dipicu oleh idola remaja. Remaja cenderung
mengonsumsi makanan mengikuti trend yang ada seperti junk food dan
fast food. Dua jenis makanan ini jika dikonsumsi berlebihan akan
menimbulkan permasalahan gizi berupa obesitas. Selain itu, remaja juga
memperhatikan body image (penampilan tubuh) mereka. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Politeknik Kesehatan Jayapura tahun 2012,
terdapat hubungan body image dengan pengetahuan gizi seimbang.
Sebagian besar responden (60,6%) menilai bahwa bentuk tubuhnya tidak
ideal didasarkan pendapat pribadi. Sebagian lainnya menilai bentuk tubuh
mereka kurus, sementara bentuk tubuh ideal menurut mereka adalah tinggi
badan sepadan dengan berat badan (83,8%), kurus (13,4%), overweight
(2,1%), dan obesitas (0,7%). Umumnya, remaja berkeinginan untuk
memiliki tubuh yang proporsional. Keinginan remaja ini didasari oleh
penampilan idola mereka. Hal itu menyebabkan remaja tidak
memperhatikan gizi seimbang pada makanan yang mereka konsumsi.
Berdasarkan Hasil Riskesdas 2018 menyebutkan bahwa prevalensi
obesitas sentral pada penduduk Jawa Tengah usia ≥ 15 tahun adalah 28%,
kurangnya aktivitas fisik pada penduduk Jawa Tengah Usia ≥ 10 tahun
adalah 27%, kurangnya konsumsi buah/sayur pada penduduk Jawa Tengah
pada usia ≥ 5 tahun adalah 94,5 %. Pada hasil tersebut menunjukkan
angka-angka yang yang cukup besar. Oleh karena itu, perlunya
peningkatan dan kematangan konsep pengetahuan tentang pedoman gizi
seimbang pada remaja sehingga mengoptimalkan tumbuh kembang remaja
secara ideal serta menerapkan pola hidup sehat sesuai dengan pedoman
umum gizi seimbang.
Peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang pedoman gizi
seimbang pada remaja dapat diberikan dengan cara konseling gizi.
Konseling gizi merupakan bentuk cara pemberian konsultasi gizi kepada
masing-masing individu remaja yang diberikan oleh konselor (ahli gizi).
Tujuan dari konseling gizi yaitu dapat mengetahui tingkatan pemahaman
pedoman gizi seimbang pada remaja, mengetahui permasalahan gizi yang
terjadi pada remaja dan memberikan solusi tepat untuk memperbaharui
perilaku gizi remaja.
Kegiatan konseling ini merupakan bentuk nyata dari
pengaplikasian ilmu yang telah dipelajari sebagai mahasiswa gizi Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Selain itu kegiatan
ini berfungsi untuk memberikan contoh nyata mengenai profesi yang akan
dilakukan pada masa yang akan datang.
B. Tujuan
1. Mengaplikasikan ilmu yang pernah diperoleh saat
perkuliahan (penilaian status gizi, metabolisme zat
gizi, dietetika, dan konseling gizi)
2. Meningkatkan pengetahuan mengenai gizi seimbang
bagi siswa siswi SMA Negeri 3 Surakarta
C. Kegiatan
1. Tema : “Membangun Generasi Cerdas dan
Berprestasi bersama 10 Pesan Gizi
Seimbang”
2. Bentuk Kegiatan : Konseling Gizi
3. Jumlah Peserta : 70 orang
4. Peralatan Yang Dibutuhkan :
6. Susunan Acara
PENGISI
NO WAKTU ACARA PJ TEMPAT
ACARA
1 05.00 - 05.30 Kumpul & briefing Semua panitia Acara kampus 1
2 05.30-06.15 Perjalanan ke SMA N 3 Semua penitia Acara jalanan
3 06.15-07.00 Persiapan & registrasi Semua panitia Acara AULA
4 07.00-07.05 Pembukaan sesi 1 Mc tim 1 Acara AULA
5 07.05-07.10 Sambutan ketupat Ketupat Acara AULA
6 07.10-07.15 Sambutan kepsek Kepsek Acara AULA
7 07.15-07.20 Pengarahan Mc tim 1 Acara AULA
Pretest & pembagian
8 07.20-07.35
form imt Tim 1 Tim 1 Kelas
9 07.35-07.50 Antropometri Tim 1 Tim 1 Kelas
Tim 1 & Petugas
10 07.50-09.05
Konsul 1 Regristrasi Tim 1 Kelas
11 09.05 – 09.15 Post test
12 09.15 – 09.25 Registrasi
13 09.25-09.30 Pembukaan sesi 2 Mc tim 2 Acara Aula
14 09.30-09.35 Pengarahan Mc tim 2 Acara Aula
Pretest & pembagian
15 09.35-09.50
form imt Tim 2 Tim 2 Kelas
16 09.50-10.05 Antropometri Tim 2 Tim 2 Kelas
17 10.05-11.20 Konsul 2 & snack Tim 2 Tim 2 Kelas
18 11.20 – 11.35 Post test
7. Susunan Kepanitiaan
8. Anggaran Dana
1. Pemasukan
2. Pengeluaran
D. Penutup
Disahkan di :