Skala
No Jenis Variabel Definisi Operasional Nilai
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
2. RUK Tahun RUK (Rencana Usulan Tidak ada Ada , tidak Ada, sesuai visi, Ada , sesuai visi, .....
(N+1) Kegiatan) Puskesmas sesuai visi, misi, misi, tugas pokok misi, tugas pokok
untuk tahun yad ( N+1) tugas pokok dan dan fungsi dan fungsi
dibuat berdasarkan fungsi Puskesmas, tidak Puskesmas,
analisa situasi, kebutuhan Puskesmas,tidak berdasarkan pada bedasarkan pada
dan harapan masyarakat berdasarkan analisis kebutuhan analisis kebutuhan
dan hasil capaian kinerja, pada analisis masyarakat dan masyarakat dan
prioritas serta data 2 kebutuhan kinerja kinerja , ada
( dua) tahun yang lalu masyarakat dan pengesahan
dan data survei, disahkan kinerja kepala Puskesmas
oleh Kepala Puskesmas
3.RPK/POA Dokumen Rencana Tidak ada Ada dokumen RPK dokumen RPK dokumen RPK .....
bulanan/tahunan Pelaksanaan Kegiatan dokumen RPK tidak sesuai RUK, sesuai RUK, tidak sesuai RUK, ada
(RPK), sebagai acuan Tidak ada ada pembahasan pembahasan
pelaksanaan kegiatan pembahasan dengan LP maupun dengan LP
yang akan dijadwalkan dengan LP LS dalam maupun LS dalam
selama 1 (satu) tahun maupun LS, penentuan jadwal penentuan jadwal
dengan memperhatikan dalam penentuan
visi misi dan tata nilai jadwal
Puskesmas
4.Lokakarya Mini Rapat Lintas Program Tidak ada Ada, dokumen Ada, dokumen Ada, dokumen .....
bulanan (lokmin (LP) membahas review dokumen tidak memuat corrective yang
bulanan) kegiatan, permasalahan evaluasi bulanan action,dafar hadir, menindaklanjuti
LP,rencana tindak lanjut pelaksanaan notulen hasil hasil lokmin bulan
(corrective action) , kegiatan dan lokmin,undangan sebelumnya
beserta tindak langkah koreksi rapat lokmin tiap
lanjutnyasecara lengkap. bulan lengkap
Dokumen lokmin awal
tahun memuat
penyusunan POA, briefing
penjelasan program dari
Kapus dan detail
pelaksanaan program
(target, strategi
pelaksana) dan
kesepakatan pegawai
Puskesmas. Notulen
memuat evaluasi bulanan
pelaksanaan kegiatan dan
langkah koreksi.
5.Lokakarya Mini Rapat lintas program dan Tidak ada Ada, dokumen Ada Dokumen Ada, dokumen .....
tribulanan (lokmin Lintas Sektor (LS) dokumen tidak memuat corrective yang
tribulanan) membahas review evaluasi bulanan action,dafar hadir, menindaklanjuti
kegiatan, permasalahan pelaksanaan notulen hasil hasil lokmin yang
LP, corrective action, kegiatan dan lokmin,undangan melibatkan peran
beserta tindak lanjutnya langkah koreksi rapat lokmin serta LS
secara lengkap tindak lengkap
lanjutnya. Dokumen
memuat evaluasi kegiatan
yang memerlukan peran
LS
6. Survei Keluarga Survei meliputi: 1. KB survei kurang Dilakukan survei Dilakukan survei Dilakukan survei .....
Sehat (12 2. Persalinan di faskes dari 30% >30%, dilakukan >30%,dilakukan minimal lebih dari
Indikator Keluarga 3. Bayi dengan intervensi awal intervensi awal, 30%, telah
Sehat) imunisasi dasar lengkap, dan dilakukan dilakukakan entri dilakukan
bayi dengan ASI eksklusif entri data data apalikasi dan intervensi awal,
4. Balita aplikasi dilakukan analisis dilakukan entri
ditimbang hasil survei data aplikasi,
5. Penderita TB, dilakukan analisis
hipertensi dan gangguan data dan
jiwa mendapat dilakukan
pengobatan, tidak intervensi lanjut`
merokok, JKN, air bersih
dan jamban sehat yang
dilakukan oleh Puskesmas
dan jaringannya
7.Survei Mawas Kegiatan mengenali Tidak dilakukan Ada dokumen KA Ada dokumen KA Ada SOP SMD, .....
Diri (SMD) keadaan dan masalah dan SOP SMD dan SOP SMD, kerangka acuan,
yang dihadapi tapi belum dilaksanakan SMD, pelaksanaan,
masyarakat serta potensi dilaksanakan ada rekapan hasil rekapan, analisis
yang dimiliki masyarakat SMD, tidak ada dan jenis kegiatan
untuk mengatasi masalah analisis dan jenis yang dibutuhkan
tersebut.Hasil identifikasi kegiatan yang masyarakat dari
dianalisis untuk dibutuhkan hasil SMD.
menyusun upaya, masyarakat
selanjutnya masyarakat
dapat digerakkan untuk
berperan serta aktif untuk
memperkuat upaya
perbaikannya sesuai
batas kewenangannya..
8. Pertemuan Pertemuan dengan Tidak ada Ada pertemuan ada pertemuan ada pertemuan .....
dengan masyarakat dalam pertemuan minimal 2 kali minimal 2 kali minimal 2 kali
masyarakat dalam rangka pemberdayaan setahun setahun, ada hasil setahun, ada hasil
rangka (meliputi keterlibatan pembahasan untuk pembahasan
pemberdayaan dalam perencanaan, pemberdayaan pemberdayaan
Individu, Keluarga pelaksanaan dan evaluasi masyarakat masyarakat, ada
dan Kelompok kegiatan) Individu, tindaklanjut
Keluarga dan Kelompok. pemberdayaan
9.SK Tim mutu Surat Keputusan Kepala Tidak ada SK Ada SK Tim Ada SK Tim Mutu Ada SK Tim Mutu .....
dan uraian tugas Puskesmas dan uraian Tim, uraian Mutu, tidak ada dan uraian tugas, dan uraian tugas
tugas Tim Mutu (UKM tugas serta uraian tugas dan tidak ada evaluasi serta evaluasi
Essensial, UKM evaluasi evaluasi pelaksanaan uraian pelaksanaan
pengembangan , UKP, pelaksanaan pelaksanaan tugas uraian tugas
Administrasi Manajemen, uraian tugas uraian tugas
Mutu, PPI, Keselamatan
Pasien serta Audit
Internal), serta
dilaksanakan evaluasi
terhadap pelaksanaan
uraian tugas minimal
sekali setahun
10.Rencana Rencana kegiatan Tidak ada Ada rencana Ada sebagian Ada dokumen .....
program mutu dan perbaikan/peningkatan dokumen pelaksanaan dokumen rencana rencana program
keselamatan mutu dan keselamatan rencana kegiatan pelaksanaan mutu dan
pasien pasien lengkap dengan program mutu perbaikan dan kegiatan perbaikan keselamatan
sumber dana dan sumber dan peningkatan dan peningkatan pasien lengkap
daya, jadwal audit keselamatan mutu, tidak ada mutu dan bukti dengan sumber
internal,kerangka acuan pasien bukti pelaksanaan dan dana, sumber
kegiatan dan notulen pelaksanaan dan evaluasi belum daya serta bukti
serta bukti pelaksanaan evaluasinya dilakukan pelaksanaan dan
serta evaluasinya evaluasinya
11.Pengelolaan Melakukan identifikasi Tidak ada Ada identifikasi Ada identifikasi Ada identifikasi .....
risiko di Puskesmas risiko dan membuat dokumen risiko, register risiko dan risiko dan
register risiko Admin, identifikasi risiko Admin, membuat register membuat register
UKM dan UKP, membuat risiko, register UKM dan UKP, risiko admin, UKM risiko admin, UKM
laporan insiden KTD, risiko admin, tidak ada laporan dan UKP, laporan dan UKP, laporan
KPC, KTC,KNC UKM dan UKP, insiden , analisa, insiden KTD, KPC, insiden KTD, KPC,
,melakukan analisa, laporan insiden rencana tindak KTC,KNC , tidak KTC,KNC , analisa,
melakukan tindak lanjut KTD, KPC, lanjut, tindak ada analisa, rencana tindak
dan evaluasi ,membuat KTC,KNC lanjut dan rencana tindak lanjut, tindak
pelaporan ke Dinkes ,analisa, evaluasi serta lanjut tindak lanjut lanjut dan evaluasi
Kab/Kota rencana tindak pelaporan ke , evaluasi dan serta pelaporan ke
lanjut, tindak Dinkes Kab/Kota pelaporan ke Dinkes Kab/Kota
lanjut dan Dinkes Kab/Kota
evaluasi serta
pelaporan ke
Dinkes Kab/Kota
12.Pengelolaan Pengelolaan pengaduan tidak ada media Media dan data Media dan data ata Media dan data .....
Pengaduan meliputi menyediakan pengaduan, tidak lengkap, lengkap,analisa ada, analisa
Pelanggan media pengaduan, data ada, ada analisa , sebagian ada , lengkap dengan
mencatat pengaduan analisa lengkap rencana tindak rencana tindak rencana tindak
(dari Kotak saran, sms, dengan rencana lanjut , tindak lanjut, tindak lanjut lanjut, tindak
email, wa, telpon dll), tindak lanjut, lanjut dan dan evaluasi belum lanjut dan evaluasi
melakukan analisa, tindak lanjut evaluasi belum ada .
membuat rencana tindak dan evaluasi ada
lanjut, tindak lanjut dan
evaluasi
13.Survei Survei Kepuasan adalah Tidak ada data Data tidak Data Data ada, analisa .....
Kepuasan kegiatan yang dilakukan lengkap,analisa , lengkap,analisa lengkap dengan
Masyarakat dan untuk mengetahui rencana tindak sebagian ada , rencana tindak
Survei Kepuasan kepuasan lanjut , tindak rencana tindak lanjut, tindak
Pasien masyarakat/pasien lanjut dan lanjut, tindak lanjut lanjut dan evaluasi
terhadap evaluasi serta dan evaluasi serta serta telah
kegiatan/pelayanan yang publikasi belum publikasi belum dipublikasikan
telah dilakukan ada ada
Puskesmas
14.Audit internal Pemantauan mutu Tidak dilakukan Dilakukan, Dilakukan, Dilakukan, .....
layanan sepanjang tahun, audit internal dokumen dokumen lengkap, dokumen lengkap,
meliputi audit input, lengkap, tidak ada analisa, ada analisa,
proses (PDCA) dan output ada analisa, rencana tindak rencana tindak
pelayanan, ada jadwal rencana tindak lanjut, tidak ada lanjut, tindak
selama setahun, lanjut, tindak tindak lanjut dan lanjut dan evaluasi
instrumen, hasil dan lanjut dan evaluasi
laporan audit internal evaluasi
15.Rapat Tinjauan Rapat Tinjauan Tidak ada RTM, Dilakukan 1 kali Dilakukan 2 kali Dilakukan > 2 kali .....
Manajemen Manajemen (RTM) dokumen dan setahun, setahun, ada setahun, ada
dilakukan minimal rencana dokumen notulen, daftar notulen, daftar
2x/tahun untuk meninjau pelaksanaan notulen, daftar hadir, ada analisa, hadir, analisa,
kinerja sistem kegiatan hadir lengkap, rencana tindak rencana tindak
manajemen mutu, dan perbaikan dan ada analisa, lanjut lanjut
kinerja pelayanan/ upaya peningkatan rencana tindak (perbaikan/peningk (perbaikan/pening
Puskesmas untuk mutu lanjut atan mutu), tindak katan mutu),
memastikan kelanjutan, (perbaikan/penin lanjut dan belum tindak lanjut dan
kesesuaian, kecukupan, gkatan dilakukan evaluasi evaluasi
dan efektifitas sistem mutu),belum ada
manajemen mutu dan tindak lanjut
sistem pelayanan, dan evaluasi
menghasilkan luaran
rencana perbaikan serta
peningkatan mutu
16.Penyajian/updat Penyajian/updating data Tidak ada data Kelengkapan Kelengkapan Lengkap .....
ing data dan dan informasi tentang : dan pelaporan data 50% data75% pencatatan dan
informasi capaian program (PKP), pelaporan, benar
KS, hasil survei SMD,
IKM,data dasar, data
kematian ibu dan anak,
status gizi , Kesehatan
lingkungan, SPM,
Pemantauan Standar
Puskesmas
1.Kelengkapan SPA Nilai data kumulatif SPA Nilai data Nilai data Nilai data Nilai data .....
( Sarana, >60 % dan >50% kumulatif SPA kumulatif SPA kumulatif SPA >60 kumulatif SPA
Prasarana, Alkes) berdasarkan data ASPAK < 60 % dan <60 % dan % dan >60 % dan
yang telah diupdate kelengkapan kelengkapan alat kelengkapan alat kelengkapan alat
secara berkala ( minimal alat kesehatan kesehatan <50 kesehatan <50 % kesehatan > 50%
2 kali dalam setahun, tgl <50 % dan data % berdasarkan berdasarkan data berdasarkan data
30 Juni dan 31 Desember ASPAK belum data ASPAK yang ASPAK yang sudah ASPAK yang
tahun berjalan ) dan telah diupdate dan sudah diupdate diupdate dan sudah diupdate
divalidasi Dinkes divalidasi Dinkes dan divalidasi divalidasi Dinkes dan divalidasi
Kab/Kota. Kab/Kota Dinkes Kab/Kota Kab/Kota Dinkes Kab/Kota
2.Analisis data Analisis data ASPAK Tidak ada Ada analisis data Ada analisis data Ada analisis data .....
ASPAK dan berisi ketersediaan analisis data , rencana tindak SPA , rencana lengkap dengan
rencana tindak Sarana , Prasarana dan lanjut , tindak tindak lanjut, tidak rencana tindak
lanjut alkes (SPA) di masing- lanjut dan ada tindak lanjut lanjut, tindak
masing ruangan dan evaluasi belum dan evaluasi lanjut dan evaluasi
kebutuhan SPA yang ada
belum terpenuhi.Tindak
lanjut berisi upaya yang
akan dilakukan dalam
pemenuhan kebutuhan
SPA.
3.Pemeliharaan Pemeliharaan prasarana Tidak ada Ada jadwal Ada jadwal Ada jadwal .....
prasarana terjadwal serta jadwal pemeliharaan pemeliharaan dan pemeliharaan dan
Puskesmas dilakukan, dilengkapi pemeliharaan dan tidak dilakukan dilakukan
dengan jadwal dan bukti prasarana dan dilakukan pemeliharaan. pemeliharaan. Ada
pelaksanaan tidak dilakukan pemeliharaan Tidak ada bukti bukti pelaksanaan.
pemeliharaan pelaksanaan.
4.Kalibrasi alat Kalibrasi alkes dilakukan Tidak ada Ada jadwal Ada jadwal Ada jadwal .....
kesehatan sesuai dengan daftar jadwal kalibrasi kalibrasi dan kalibrasi dan kalibrasi dan
peralatan yang perlu dan tidak tidak dilakukan dilakukan dilakukan kalibrasi
dikalibrasi, ada jadwal, dilakukan kalibrasi kalibrasiTidak ada Ada bukti
dan bukti pelaksanaan kalibrasi bukti pelaksanaan. pelaksanaan.
kalibrasi.
5.Perbaikan dan Perbaikan dan Tidak ada Ada jadwal Ada jadwal Ada jadwal .....
pemeliharaan pemeliharaan peralatan jadwal pemeliharaan pemeliharaan dan pemeliharaan dan
peralatan medis medis dan non medis pemeliharaan dan tidak dilakukan dilakukan
dan non medis terjadwal dan sudah peralatan dan dilakukan pemeliharaan. pemeliharaan. Ada
dilakukan yang dibuktikan tidak dilakukan pemeliharaan Tidak ada bukti bukti pelaksanaan.
dengan adanya jadwal pemeliharaan pelaksanaan.
dan bukti pelaksanaan
2.Data keuangan Data pencatatan Tidak ada data Data dan laporan Data/laporan Data /laporan ada, .....
dan laporan pelaporan pertanggung tidak lengkap, lengkap,analisa analisa lengkap
pertanggung jawaban keuangan ke belum ada sebagian ada , dengan rencana
jawaban Dinkes analisa, rencana rencana tindak tindak lanjut,
Kab/Kota,penerimaan dan tindak lanjut, lanjut, tindak lanjut tindak lanjut dan
pengeluaran , realisasi tindak lanjut dan dan evaluasi belum evaluasi
capaian keuangan yang evaluasi ada
disertai bukti
2.SK, uraian tugas Surat Keputusan Tidak ada SK Ada SK Ada SK Ada SK .....
pokok (tanggung Penanggung Jawab tentang SO dan Penanggung Penanggung Jawab Penanggung
jawab dan dengan uraian tugas uraian tugas Jawab dan dan uraian tugas Jawab dan uraian
wewenang ) serta pokok dan tugas integrasi uraian tugas 75% karyawan tugas seluruh
uraian tugas jabatan karyawan 50% karyawan karyawan
integrasi
3. Data data kepegawaian Tidak ada data Data tidak Data Data lengkap, .....
kepegawaian meliputi dokumentasi lengkap, tidak lengkap,analisa analisa lengkap
STR/SIP/SIPP/SIB/SIK/SI ada analisa , sebagian ada , dengan rencana
PA dan hasil rencana tindak rencana tindak tindak lanjut,
pengembangan SDM lanjut, tindak lanjut, tindak lanjut tindak lanjut dan
( sertifikat,Pelatihan, lanjut dan dan evaluasi belum evaluasi
seminar, workshop, dll),a evaluasi ada
nalisa pemenuhan
standar jumlah dan
kompetensi SDM di
Puskesmas, rencana
tindak lanjut, tindak
lanjut dan evaluasi nya
2. Sarana Sarana prasarana yang Tidak ada Ada sarana Ada sarana Ada sarana .....
Prasarana terstandar dalam sarana prasarana, tidak prasarana, lengkap prasarana,
Pelayanan pengelolaan sediaan prasarana lengkap sesuai sesuai kebutuhan lengkap sesuai
Kefarmasian farmasi (adanya pallet, kebutuhan kebutuhan,
rak obat, lemari obat, penggunaan
lemari narkotika sesuai SOP
psikotropika, lemari es (kondisi terawat,
untuk menyimpan obat, bersih)
APAR, pengatur suhu,
thermohigrometer, kartu
stok, dll) dan sarana
pendukung farmasi klinik
( alat peracikan obat,
perkamen, etiket, dll)
3. Data dan Data dan informasi terkait Tidak ada data Data tidak Data lengkap, Data ada, terarsip .....
informasi pengelolaan sediaan lengkap, tidak terarsip dengan dengan baik,
Pelayanan farmasi (pencatatan kartu ada analisa, baik, tidak ada analisa lengkap
Kefarmasian stok/sistem informasi tidak terarsip analisa, tidak ada dengan rencana
data stok obat, laporan dengan baik, tindak lanjut dan tindak lanjut dan
narkotika/psikotropika, rencana tindak evaluasi evaluasi
LPLPO, laporan lanjut dan
ketersediaan obat) evaluasi belum
maupun pelayanan ada
farmasi klinik
(dokumentasi Verifikasi
Resep, PIO, Konseling,
EPO, PTO (khusus untuk
puskesmas rawat inap) ,
MESO, laporan POR,
kesesuaian obat dengan
Fornas) secara lengkap,
rutin dan tepat waktu
Definisi Operasional, Cara Penghitungan dan Target Indikator Kinerja UKM Esensial Puskesmas
Target Th
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2020
3. Pondok Pesantren Pondok Pesantren yang Jumlah Pondok Pesantren 70% Laporan
( Ponpes) yang dikaji/dilaksanakan survey PHBS yang dikaji PHBS dibagi Tahunan
dikaji tatanan Pondok Pesantren di jumlah sasaran Ponpes dikali
wilayah kerja Puskesmas pada 100%
kurun waktu tertentu
2.1.1.2.Tatanan Sehat
1.Rumah Tangga Rumah Tangga (minimal yang dikaji Jumlah Rumah Tangga yang 63% Laporan
Sehat yang adalah 20% dari Total Rumah memenuhi 10 indikator PHBS Tahunan
memenuhi 10 Tangga) yang memenuhi 10 rumah tangga dibagi jumlah
indikator PHBS indikator PHBS rumah tangga sasaran rumah tangga yang
(persalinan ditolong oleh nakes, dikaji dikali 100%
bayi diberi ASI eksklusif,
menimbang bayi/balita,
menggunakan air bersih, mencuci
tangan pakai air bersih dan sabun,
menggunakan jamban sehat,
memberantas jentik dirumah,
makan buah dan sayur tiap hari,
aktivitas fisik tiap hari, tidak
merokok di dalam rumah) di
wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
2. Institusi Institusi Pendidikan (minimal yang Jumlah Institusi Pendidikan 71% Laporan
Pendidikan yang dikaji adalah 50% dari institusi yang memenuhi 7-8 Indikator Tahunan
memenuhi 7-8 pendidikan yang ada ) yang PHBS Institusi Pendidikan
indikator PHBS memenuhi 7-8 indikator PHBS dibagi jumlah sasaran
(klasifikasi IV) Institusi Pendidikan (mencuci Institusi Pendidikan yang
tangan dengan air yang mengalir & dikaji dikali 100%
menggunakan sabun,
mengkonsumsi jajanan sehat di
kantin sekolah, menggunakan
jamban bersih dan sehat,
melaksanakan olahraga teratur,
memberantas jentik, tidak merokok
di sekolah, mengukur BB dan TB 6
(enam) bulan sekali, membuang
sampah pada tempatnya) di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
3.Pondok PesantrenPondok Pesantren (minimal yang Jumlah Ponpes yang 31% Laporan
yang memenuhi 16- dikaji adalah 70 % dari Ponpes memenuhi 16-18 indikator Tahunan
18 indikator PHBS yang ada) yang memenuhi 16-18 PHBS Ponpes dibagi jumlah
Pondok Pesantren indikator PHBS Pondok Pesantren sasaran Pondok Pesantren
(Klasifikasi IV) (kebersihan perorangan, yang dikaji dikali 100%
penggunaan air bersih, kebersihan
tempat wudhu, menggunakan Catatan: tidak dihitung
jamban, kebersihan asrama, sebagai pembagi bila tidak
kepadatan penghuni asrama, ada Ponpes
kebersihan ruang belajar,
kebersihan halaman, ada kader
santri husada, kader terlatih,
kegiatan rutin kader, bebas jentik,
penggunaan garam beryodium,
makanan gizi seimbang,
pemanfaatan sarana yankes, tidak
merokok, sadar AIDS, menjadi
peserta dana sehat) di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu
2.1.1.3.Intervensi/ Penyuluhan
tertentu
1.Kegiatan Kelompok RT yang telah Jumlah kegiatan penyuluhan 100% Laporan
intervensi pada diintervensi terkait 10 indikator kelompok /bentuk intervensi Tribulanan
Kelompok Rumah PHBS baik dengan penyuluhan lain terkait 10 indikator PHBS
Tangga kelompok dan atau bentuk pada rumah tangga melalui
intervensi lain (dengan metode Posyandu Balita yang ada di
apapun) di Posyandu Balita oleh wilayah Puskesmas selama 1
petugas Puskemas di wilayah kerja tahun dibagi (6 kali jumlah
Puskesmas pada kurun waktu posyandu Balita yang ada di
tertentu wilayah kerja puskesmas)
dikali 100 %
2.1.1.4.Pengembangan UKBM
1. Posyandu Balita Posyandu Balita yang berstrata Jumlah Posyandu Balita 75% Laporan
PURI ( Purnama Purnama dan Mandiri di wilayah Purnama dan Mandiri dibagi Tahunan
Mandiri ) kerja Puskesmas dalam waktu 1 jumlah Posyandu Balita dikali
tahun 100%
3. Promosi Jumlah SD dan SMP yang dilakukan Jumlah SD dan SMP yang 81% Laporan
kesehatan program promosi kesehatan meliputi: Jiwa, dilakukan promosi kesehatan Tahunan
prioritas di Sekolah kesehatan reproduksi, gizi minimal satu kali dalam
( SD dan SMP ) seimbang, penyakit berpotensi setahun dibagi jumlah SD
wabah, Napza, penyakit menular dan SMP yang ada dikali 100
( HIV AIDS, TB, Malaria, DBD) %
minimal satu kali dalam setahun
4 Pengukuran dan Pengukuran dan pembinaan tingkat Jumlah UKBM yang diukur 95% Profil Promkes
Pembinaan tingkat perkembangan UKBM adalah dan dibina tingkat
perkembangan penentuan strata UKBM yang terdiri perkembangannya dibagi
UKBM dari strata Pratama, Madya, jumlah seluruh UKBM yang
Purnama & Mandiri serta ada dikali 100%
pembinaan tingkat
perkembangannya agar meningkat
stratanya. UKBM yang diukur dan
dibina tingkat perkembangannya
adalah Posyandu Balita, Posyandu
Lansia, Poskesdes, Pos Kesehatan
Pesantren, Saka Bhakti Husada,
yang ada di wilayah kerja
Puskesmas, oleh petugas
Puskesmas selama 1 (satu) tahun .
Skor strata berdasarkan Buku
Pedoman Pengukuran Tingkat
Perkembangan UKBM yaitu
Posyandu Balita ( Pratama : <60;
Madya : 64-74; Purnama :75-94;
Mandiri : 95 -100 ); Poskesdes dan
Poskestren (Pratama : <50;
Madya : 50 - 69;Purnama:70-
89;Mandiri : 90 - 100); Posyandu
lansia (Pratama :<40; Madya ; 40 -
59; Purnama : 60-79;Mandiri : 80 -
100); SBH ( Pratama : < 30; Madya
: 30 - 49: Purnama: 50 - 69;
Mandiri : 70 -100)
2.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
2.1.2.1.Penyehatan Air
1. Inspesi Monitoring/ Inspeksi Kesehatan Jumlah SAB / SAM yang di 35% Laporan
Kesehatan Lingkungan /IKL terhadap Sarana IKL dibagi jumlah SAB / SAM Bulanan
Lingkungan Sarana Air Bersih (SAB) / Sarana Air Minum yang ada dikali 100 %
Air Bersih (SAB) / (SAM),yaitu yang meliputi :
Sarana Air Minum - jaringan perpipaan, (PDAM,
(SAM) Hippam / BPSPAM),
- Bukan Jaringan Perpipaan
Komunal (sumur pompa tangan,
sumur bor dengan pompa, sumur
gali terlindung, sumur
gali dengan pompa),
- Depot Air Minum (DAM),
- Perlindungan Mata Air (PMA),
- Penampungan Air Hujan (PAH)
yang disebut sebagai sistim
penyediaan air bersih/Minum
(SPAM) di wilayah kerja Puskesmas
selamap kurun waktu tertentu.
2.Sarana Air Bersih .Sarana Air Bersih (SAB)/Sarana Air Jumlah SAB/SAM yang di IKL 87% Laporan
(SAB)/Sarana Air Minum (SAM) dimana hasil Inspeksi dan memenuhi syarat Bulanan
Minum (SAM) yang Kesehatan Lingkungan (IKL) secara kesehatan dibagi jumlah
memenuhi syarat teknis sudah memenuhi syarat SAB/SAM yang di inspeksi
kesehatan kesehatan (kategori resiko rendah Sanitasi dikali 100 %
dan sedang), sehingga aman untuk
dipakai kebutuhan sehari-hari
(termasuk untuk kebutuhan makan
dan minum) di wilayah kerja
3..Sarana Air Bersih .Sarana
PuskesmasAir Bersih (SAB)/Sarana
pada kurun waktu Air Jumlah SAB/SAM yang di uji 60% Laporan
(SAB)/Sarana Air Minum
tertentu(SAM) yang beresiko rendah kualitas airnya dibagi jumlah Bulanan
Minum (SAM) yang dan sedang di uji kualitas airnya di SAB/SAM resiko rendah dan
diperiksa kualitas wilayah kerja Puskesmas selama sedang dikali 100%
airnya kurun waktu tertentu
4.Rumah Tangga Rumah Tangga yang memiliki akses Jumlah RT yang memiliki 88% Laporan
yang memiliki akses terhadap SAB / SAM (mudah akses SAB dibagi jumlah RT Bulanan
terhadap .Sarana Air mendapatkan air bersih yang yang ada dikali 100 %
Bersih (SAB)/Sarana berasal dari SAB/SAM terdekat,
Air Minum (SAM) tidak harus memiliki SAB/SAM
sendiri, bisa dari SAB umum,
kerabat dekat, tetangga dll)
tercukupi 60 orang liter per orang
per hari di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
2.1.2.2.Penyehatan Makanan dan Minuman
1.Pembinaan Monitoring/ Inspeksi Kesehatan Jumlah TPM yang di IKL 65% Laporan
Tempat Pengelolaan Lingkungan (IKL) Tempat dibagi jumlah TPM yang ada Tribulan
Makanan ( TPM ) Pengelolaan Makanan (TPM) dikali 100 %
dengan sasaran:
1. Jasa Boga / Katering;
2. Rumah Makan / Restoran
3. DAM (Depot Air Minum)
4. Kantin / sentra makanan jajanan
5. Makanan Jajanan
pada kurun waktu tertentu
2.TPM yang TPM yang dari segi fisik (sanitasi) , Jumlah TPM yang memenuhi 47% Laporan
memenuhi syarat penjamah, kualitas makanan syarat kesehatan dibagi Tribulan
kesehatan memenuhi syarat tidak berpotensi jumlah TPM yang dibina dikali
menimbulkan kontaminasi atau 100 %
dampak negatif kesehatan, lebih
valid apabila disertai dengan bukti
hasil Inspeksi sanitasi dan sertifikat
laik hygiene sanitasi selama di
wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
2.TTU Prioritas TTU prioritas yang memenuhi Jumlah TTU Prioritas yang 63% Laporan
yang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan memenuhi syarat kesehatan Tribulan
syarat kesehatan pedoman yang ada, dimana secara dibagi jumlah TTU Prioritas
teknis cukup aman untuk yang dibina/yang diperiksa
dipergunakan dan tidak memiliki dikali 100 %
resiko negatif terhadap pengguna,
petugas dan lingkungan sekitar di
wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
4.Pelayanan Adalah Ibu bersalin yang Jumlah persalinan oleh 100% Laporan PWS-
Persalinan oleh mendapatkan pelayanan persalinan tenaga kesehatan yang KIA
tenaga kesehatan di sesuai standar di fasilitas pelayanan kompeten di fasilitas
fasilitas kesehatan kesehatan di wilayah kerja dalam pelayanan kesehatan dibagi
(Pf) (Indikator SPM) kurun waktu tertentu. jumlah sasaran ibu bersalin
dikali 100%
5.Pelayanan Nifas Adalah pelayanan kesehatan sesuai Jumlah ibu nifas yang 98% Laporan PWS-
oleh tenaga standar pada ibu mulai 6 jam memperoleh 4 kali pelayanan KIA
kesehatan (KF) sampai 42 hari pasca bersalin oleh nifas sesuai standar dibagi
tenaga kesehatan, dengan distribusi sasaran ibu bersalin dikali
waktu; 1 kali pada 6 - 48 jam, 1 kali 100%
pada 3 - 7 hari, 1 kali pada 8 - 28
hari dan 1 kali pada 29 - 42 hari
6.Penanganan Ibu dengan komplikasi kebidanan Jumlah ibu hamil,bersalin dan 80% Laporan PWS-
komplikasi yang ditangani secara definitif nifas dengan komplikasi KIA
kebidanan (PK) (sampai selesai) di fasyankes dasar kebidanan yang mendapatkan
dan rujukan pada kurun waktu penanganan definitif (sampai
tertentu. Komplikasi yang selesai) dibagi 20% sasaran
mengancam jiwa Ibu antara lain : ibu hamil dikali 100%
abortus, hiperemisis gravidarum,
perdarahan per vagina, hipertensi
dalam kehamilan, kehamilan lewat
waktu, ketuban pecah dini, kelainan
letak/presentasi janin, partus
macet/distosia, infeksi berat, sepsis,
kontraksi dini/ persalinan prematur,
kehamilan ganda dan kasus non
obstetri. Adalah penanganan
komplikasi kebidanan, penyakit
menular maupun tidak menular
serta masalah gizi yang terjadi pada
waktu hamil, bersalin dan nifas oleh
tenaga kesehatan yang mempunyai
kompetensiabortus,
antara lain: perdarahan,
Pre eklamsi/ eklamsi, persalinan
macet, infeksi, abortus, malaria,
HIV/AIDS, Sifilis, Hepatitis, TB,
hipertensi, diabetes melitus, anemia
gizi besi dan Kurang Rnergi Kronis
(KEK)
7. Ibu hamil yang Ibu hamil yang melakukan ANC Jumlah ibu hamil K1 yang 95% LAPORAN
diperiksa HIV pertama kali/kunjungan pertama ke diperiksa HIV dibagi ibu hamil PPIA
Puskesmas ( K1) dan diperiksa K1 dikali 100 %
Human Imuno Deficiency Virus
(HIV) di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
2.Pelayanan Neonatus umur 0-28 hari yang Jumlah neonatus umur 0-28 100% Laporan PWS
Kesehatan Neonatus memperoleh pelayanan kesehatan hari yang memperoleh 3 kali KIA
0 - 28 hari (KN sesuai standar paling sedikit 3 pelayanan kunjungan
lengkap) (Standar (tiga) kali dengan distribusi waktu : neonatal sesuai standar
Pelayanan 1 (satu) kali dibagi sasaran lahir hidup
Minimal ke 3) pada 6 – 48 jam setelah lahir; dikali 100%
2. Pelayanan Pelayanan kesehatan balita berusiaJumlah Balita usia 12-23 100% Laporan PWS-
kesehatan balita (0 - 0-59 bulan sesuai standar meliputibulan yang mendapat KIA
59 bulan) (Standar pelayanan kesehatan balita sehat Pelayanan Kesehatan sesuai
Pelayanan dan balita sakit Standar 1 + Jumlah Balita
Minimal ke 4) usia 24-35 bulan
mendapatkan
1. Pelayanan kesehatan balita pelayanan kesehatan sesuai
usia 0-11 bulan sehat meliputi: standar 2 + Balita usia 36-59
bulan mendapakan pelayanan
sesuai standar 3 sesuai
a). standar dalam kurun waktu
Penimbangan minimal 8 kali satu tahun dibagi Jumlah
setahun balita usia 12 –59 bulan di
wilayah kerja
Kabupaten/Kota pada kurun
b).pengukuran panjang/tinggi waktu satu tahun yang sama
badan minimal 2 kali/tahun. dikali 100%
c).
Pemantauan perkembangan
minimal 2 kali/tahun.
d).Pemberian kapsul
vitamin A pada fusia 6-11 bulan 1
2.Pelayanan kali setahun.
Anak pra sekolah umur 60-72 Jumlah anak umur 60-72 82% Laporan PWS-
kesehatan Anak pra bulan yang memperoleh pelayanan bulan yang memperoleh KIA
sekolah (60 - 72 sesuai standar meliputi pemantauan pelayanan kesehatan sesuai
bulan) pertumbuhan minimal 8 (delapan) standar dibagi sasaran anak
kali dalam 1 (satu) tahun; prasekolah dikali 100%
pemantauan perkembangan
minimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu)
tahun pada kurun waktu tertentu.
4.Pelayanan Murid kelas 1 sampai dengan kelas Jumlah murid kelas 1 sampai 100% Laporan
Kesehatan pada 9 (SD/MI dan SMP/MTs) dan usia 7 dengan kelas 9 (SD/MI dan skrining/penja
Usia Pendidikan -15 tahun diluar sekolah (pondok SMP/MTs) dan usia 7 -15 ringan
Dasar kelas 1 pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA tahun diluar sekolah (pondok kesehatan
sampai dengan dan lainnya) yang mendapatkan pesantren, panti/LKSA,
kelas 9 dan diluar pelayanan kesehatan sesuai standar lapas/LPKA dan lainnya)
satuan pendidikan di wilayah kerja tertentu dalam yang mendapat pelayanan
dasar kurun waktu satu tahun ajaran kesehatan sesuai standar di
pendidikan. wilayah kerja tertentu dalam
Pelayanan kesehatan sesuai standar kurun waktu satu tahun
meliputi : skrining kesehatan ajaran pendidikan dibagi
(penilaian status gizi, penilaian jumlah semua murid kelas 1
tanda vital, penilaian kesehatan gigi sampai dengan kelas 9
dan mulut dan penilaian ketajaman (SD/MI dan SMP/MTs) dan
indera) dan tindak lanjut hasil usia 7 -15 tahun diluar
skrining kesehatan sekolah (pondok pesantren,
(Standar Pelayanan panti/LKSA, lapas/LPKA dan
Minimal ke 5) lainnya) di wilayah kerja
tertentu dalam kurun waktu
satu tahun ajaran pendidikan
yang sama dikali 100%
5.Pelayanan Remaja usia 10 – 18 tahun yang Jumlah remaja usia 10 - 18 100% Laporan
kesehatan remaja mendapatkan pelayanan kesehatan tahun yang mendapat pelayanan
remaja berupa skrining kesehatan pelayanan kesehatan remaja kesehatan
sesuai standar, Komunikasi, berupa skrining kesehatan remaja,
Informasi dan Edukasi (KIE) , sesuai standar, KIE, konseling Laporan
konseling dan pelayanan medis di dan pelayanan medis di skrining/penja
wilayah kerja tertentu dalam kurun wilayah kerja tertentu dalam ringan
waktu satu tahun . kurun waktu satu tahun kesehatan.
Skrining kesehatan sesuai standar dibagi jumlah semua remaja
meliputi : usia 10 - 18 tahun di wilayah
a. pengukuran tinggi badan, berat kerja tertentu dalam kurun
badan dan lingkar perut, waktu tahun yang sama
b.pengukuran tekanan darah, dikali 100%
c. anamnesis perilaku berisiko.
2. Peserta KB baru Pasangan Usia Subur (PUS) yang Jumlah peserta KB baru 10% LB3 USUB
baru pertama kali menggunakan dibagi jumlah PUS dikali
metode kontrasepsi termasuk 100%
mereka yang pasca keguguran,
sesudah melahirkan, atau pasca
istirahat minimal 3 (tiga) bulan
pada kurun waktu tertentu .
3. Akseptor KB Drop Peserta yang tidak melanjutkan Jumlah peserta KB aktif yang < 10 % LB3 USUB
Out penggunaan kontrasepsi (drop out) drop out dibagi jumlah KB
dalam 1 (satu) tahun kalender aktif dikali 100% Jumlah
diwilayah kerja Puskesmas pada peserta KB yang drop out
kurun waktu tertentu .Kasus drop dibagi jumlah peserta KB aktif
out tidak termasuk mereka yang dikali 100 %.
ganti cara. Catatan untuk
kinerja Puskesmas, diralat
menjadi :
< 10% =
100%; 10 -
12,5% = 75%;
>12,5-15%=50%;
>15 -17,5%=25%
>17,5% = 0%
4. Peserta KB Peserta KB baru atau lama yang Jumlah peserta KB yang < 3 ,5 % LB3 USUB
mengalami mengalami gangguan kesehatan mengalami komplikasi dibagi
komplikasi dan mengarah pada keadaan jumlah KB aktif dikali 100% .
patologis sebagai akibat dari proses
tindakan/ pemberian/ pemasangan Catatan untuk kinerja
alat kontrasepsi yang digunakan Puskesmas:
seperti perdarahan, infeksi/ abses, < 3,5%
flour albus patologis, perforasi, = 100%;
translokasi, hematoma, tekanan 3,5 - 4,5% = 75%;
darah meningkat, perubahan > 4,5-7,5%=50%;
Hemoglobin, edikalipusi. Komplikasi > 7,5 -10%=25%
yang terjadi dalam periode 1 (satu) > 10% = 0%
tahun kalender dihitung 1 (satu)
kali serta dihitung per metode (IUD,
implant, suntik, pil, MOP dan MOW)
di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
5. Peserta KB Peserta KB baru atau lama yang Jumlah peserta KB yang < 12,50% LB3 USUB
mengalami efek mengalami gangguan kesehatan mengalami efek samping KB
samping mengarah pada keadaan fisiologis, dibagi Jumlah peserta KB
sebagai akibat dari proses tindakan/ aktif dikali 100 %
pemberian/ pemasangan alat Catatan
kontrasepsi yang digunakan untuk kinerja Puskesmas:
spooting, amenore, pusing, sakit
kepala, mual, muntah, perubahan <12,50% = 100%;
berat badan, nyeri tempat insisi, 12,50 -15% =
erosi dan nyeri perut.Efek samping 75%; >15-
yang terjadi dalam periode 1 (satu) 17,5%=50%;
tahun kalender dihitung 1 (satu) >17,5-20%=25%
kali serta dihitung per metode IUD, >20% =0
implant, suntik, pil , MOP, MOW
6. PUS dengan 4 T PUS dimana istrinya memiliki salah Jumlah PUS 4T ber KB dibagi 80% LB3USUB,
ber KB satu kriteria “4T” yaitu : 1) berusia jumlah PUS dengan 4T dikali
kurang dari 20 tahun; 2) berusia 100 %
lebih 35 tahun; 3) telah memiliki
anak hidup lebih dari 3 orang; atau
4) jarak kelahiran antara satu anak
dengan lainnya kurang dari 2
tahun.
7. KB pasca persalina Ibu yang mulai menggunakan alat jumlah ibu paska persalinan 60% LB3USUB
kontrasepsi langsung sesudah ber KB dibagi Jumlah
melahirkan (sampai dengan 42 hari sasaran ibu bersalin x 100%
sesudah melahirkan).
2.Pemberian kapsul Anak balita umur 12-59 bulan Jumlah anak balita umur 12- 90% LB3-Gizi
vitamin A dosis mendapat kapsul vitamin A merah 59 bulan mendapat kapsul
tinggi pada balita (200.000 IU) 2 kali pertahun di vitamin A 2 ( dua) kali per
umur 12-59 bulan 2 wilayah kerja Puskesmas pada tahun dibagi jumlah anak
(dua) kali setahun kurun waktu tertentu balita umur 12-59 bulan yang
ada di wilayah kerja
Puskesmas dikali 100%
3.Pemberian 90 Ibu hamil yang selama Jumlah ibu hamil dapat 90 98% LB3-Gizi
tablet Besi pada ibu kehamilannya mendapat 90 (sembilan puluh) tablet Besi
hamil (sembilan puluh) tablet Besi kumulatif dibagi jumlah
kumulatif di wilayah kerja sasaran bumil di wilayah
Puskesmas pada kurun waktu kerja Puskesmas kerja dikali
tertentu 100%
4.Pemberian Tablet Remaja Putri (SMP dan SMA) yang Jumlah remaja putri yang 30% LB3-Gizi
Tambah Darah pada mendapat minimal 80% dari yang mendapat 1 (satu) tablet
Remaja Putri seharusnya diberikan 1 (satu) tambah darah per minggu
tablet tambah darah per minggu dibagi jumlah remaja putri di
sepanjang tahun di suatu wilayah suatu wilayah kerja dikali
kerja Puskesmas pada kurun waktu 100%
tertentu
2.Pemberian Proses Balita kurus yang ditemukan dan Jumlah balita kurus yang 12 Balita Dokumen PAG
Asuhan Gizi pada mendapat Proses Asuhan Gizi di ditemukan dan dilakukam
balita kurus suatu wilayah kerja pada kurun Proses Asuhan Gizi
waktu tertentu. Balita kurus yaitu Terdokumentasi yang
balita yang secara antropometri ditemukan di wilayah kerja
berdasarkan berat badan menurut Puskesmas pada kurun waktu
tinggi badan di bawah -2 SD tertentu
(menurut Z-score)
3. Ibu Hamil KEK Bumil KEK dengan LILA <23,5 cm Jumlah bumil KEK yang 95% LB3-Gizi
yang mendapat yang ditemukan dan mendapat PMT mendapat PMT pemulihan
PMT-Pemulihan pemulihan di suatu wilayah kerja dibagi jumlah bumil KEK di
Puskesmas pada kurun waktu wilayah kerja Puskesams
tertentu pada kurun waktu tertentu
dikali 100%
4.Balita gizi buruk Balita gizi buruk yang ditemukan Jumlah balita gizi buruk yang 100% LB3-Gizi
mendapat dan mendapat perawatan sesuai mendapat perawatan sesuai
perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk di standar tatalaksana gizi buruk
standar tatalaksana wilayah kerja Puskesams dibagi jumlah balita gizi buruk
gizi buruk Puskesmas pada kurun waktu yang ditemukan dikali 100%
tertentu. Balita gizi buruk yaitu
balita yang secara antropometri
berdasarkan berat badan menurut
tinggi badan kurang dari -3 SD
(menurut Z-score)
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi
1.Penimbangan Balita yang ditimbang berat Jumlah balita yang ditimbang 80% LB3-Gizi
balita D/S badannya di wilayah kerja berat badannya (D) dibagi
Puskesmas pada kurun waktu jumlah balita yang ada ( S)
tertentu dikali 100%
2.Balita naik berat Balita yang naik berat badannya Jumlah balita yang naik berat 65% LB3-Gizi
badannya (N/D) sesuai dengan standar di wilayah badannya sesuai dengan
kerja Puskesmas pada kurun waktu standar (N) dibagi jumlah
tertentu balita yang naik dan tidak
naik berat badannya (N+T) di
wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
dikali 100%
3.Balita Bawah Garis Balita yang grafik pertumbuhannya Jumlah balita yang grafik < 1,8% LB3-Gizi
Merah (BGM) berada di bawah garis merah pada pertumbuhannya berada di
Kartu Menuju Sehat (KMS) pada bawah garis merah pada KMS
kurun waktu tertentu dibagi jumlah balita yang
ditimbang di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu
tertentu dikali 100%
Catatan
untuk kinerja Puskesmas:
<1,8 % = 100%;
1,8 - 2 % = 75%;
>2- 2,25 %
= 50%;
>2,25 - 2,5 % = 25%
> 2,5 % = 0%
4.Rumah Tangga Rumah tangga yang mengkonsumsi Jumlah rumah tangga yang 90% Survei
mengkonsumsi garam beryodium di wilayah kerja mengkonsumsi garam
garam beryodium Puskesmas pada kurun waktu beryodium.dibagi jumlah
tertentu rumah tanngga yang disurvei
di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
dikali 100%
5.Ibu Hamil Kurang Ibu hamil yang hasil pengukuran Jumlah ibu hamil dengan < 15% LB3-Gizi
Energi Kronis (KEK) Lingkar Lengan Atas (LiLA) nya LiLA kurang dari 23,5 cm
kurang dari 23,5 cm di wilayah dibagi jumlah ibu hamil
kerja Puskesmas pada kurun waktu diukur LiLA dikali 100%
tertentu
Catatan untuk kinerja
Puskesmas:
< 15 = 100%
15,1 - 18% = 75%
18,1 - 20% = 50%
20,1 - 24% =
25% > 24% =
6. Bayi usia 6 (enam Bayi usia 6 (enam) bulan yang di 0%
Jumlah bayi usia 6 bln 50% LB3-Gizi
) bulan mendapat beri ASI saja tanpa makanan/ mendapat ASI Eksklusif di
ASI Eksklusif cairan lain kecuali obat, vitamin dan suatu wilayah pada periode
mineral tertentu di bagi jumlah bayi 6
(enam) bulan yang di periksa
7. Bayi yang baru Proses menyusu di mulai Jumlah bayi baru lahir yang 50% LB3-Gizi
lahir mendapat IMD secepatnya segera setelah lahir,IMD mendapat IMD di satu
(Inisiasi Menyusu di lakukan dg cara kontak kulitke wilayah pada periode tertentu
Dini ) kulit bayi dgn ibunya segera setelah di bagi jumlah seluruh bayi
lahir dan berlangsung minimal 1 baru lahir di suatu wilayah
jam pada periode tertentu di kali
100 %
8 Balita pendek Keadaan balita gizi kurang yang Jumlah balita stunting di bagi < 24% LB3-Gizi dan
(Stunting ) diukur menurut indeks panjang dengan jumlah balita yang di bulan timbang
badan atau tinggi badan menurut periksa dikali 100 %
umur kurang dari -2 standar deviasi
(PB/U atau TB/U < -2 SD ) Catatan kinerja
berdasarkan standar WHO Antro Puskesmas:
2005 < 25,2 = 100%
25.2 - <30 =
75% 30 -
<35 = 50%
35 - <40 = 25%
>40 = 0%
3. Proporsi Penderita diare balita yang berobat Jumlah penderita diare balita 100% Register Diare
penggunaan Zinc mendapat tablet Zinc difasilitas yang diberi tablet Zinc di
pelayanan kesehatan di wilayah fasilitas pelayanan kesehatan
kerja Puskesmas pada kurun waktu dibagi total penderita diare
tertentu balita dikali 100 %
4. Pelaksanaan LROA aktif bila melakukan minimal Kegiatan LROA secara terus 100% Form 13 A, 13
kegiatan Layanan 2 ( dua) dari 6 kegiatan LRO, yaitu menerus dalam 3 bulan B ( Register
Rehidrasi Oral Aktif 1. dengan periode pelaporan per harian LROA
(LROA) Layanan konseling rehidrasi tribulan. Dalam dan Laporan
diare/promosi upaya rehidrasi oral 1 tribulan, laporan bulanan bulanan
dan pemberian Zinc harus ada dan lengkap` LROA)
2. Tata laksana Kalau dalam 1 tribulan hanya
diare ada laporan 1 bulan, maka
3. Sosialisasi dan dianggap tidak ada LROA.
peningkatan kapasitas masyarakat Kalua
tentang diare dan upaya dalam 1 tahun hanya lapor
pencegahan dan tribulan 4 daja, dianggap
penanggulangannya kinerja mencapai 25%
4.
Pemberian pelayanan penderita
diare dengan dehidrasi ringan
sampai sedang
5.Observasi penderita
diare dengan dehidrasi ringan
sampai sedang paling sedikit 3
( tiga) jam
6.Mengajarkan cara
2.1.5.2. ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Atas)
penyiapan oralit dan berapa banyak
Penemuan penderita Kasus Pneumonia balita yang Jumlah penderita Pnemonia 90% Register
oralit yang harus diminum kepada
Pneumonia balita ditemukan dan diberikan balita yang ditangani dibagi ISPA/Pneumo
orang tua/pengasuh/keluarganya
tatalaksana sesuai standar di target balita dikali 100%. nia
wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu.
Target balita
= 4,45 % x (10%x jumlah
2.1.5.3.Kusta penduduk)
1. Pemeriksaan Pemeriksaan kontak serumah dan Jumlah kontak dari kasus lebih dari Register
kontak dari kasus tetangga sejumlah lebih kurang 10 Kusta baru yang diperiksa 80% kohort PB dan
Kusta baru (sepuluh) rumah disekitar dalam 1 (satu) tahun dibagi MB
penderita Kusta baru yang jumlah kontak dari kasus
diperiksa. Dengan asumsi jumlah Kusta baru seluruhnya dikali
kontak yang ada disekitar penderita 100%
sejumlah 25 (dua puluh lima) orang
di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
2. RFT penderita Release From Treatment (RFT) bila Jumlah penderita baru PB 1 lebih dari Register
Kusta penderita baru tipe PB 1 (satu) (satu) tahun sebelumnya dan 90% kohort PB dan
tahun sebelumnya dan tipe MB 2 MB 2 (dua) tahun MB
(dua) tahun sebelumnya sebelumnya menyelesaikan
menyelesaikan pengobatan tepat pengobatan dibagi jumlah
waktu di wilayah kerja Puskesmas penderita baru PB 1 (satu)
pada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya dan MB 2
(dua) tahun sebelumnya yang
mulai pengobatan dikali
3 Proporsi tenaga Prosentase tenaga kesehatan yang Jumlah
100%, tenaga kesehatan lebih dari Daftar hadir
kesehatan Kusta ada telah tersosialisasi Program P2 telah mendapat sosialisasi 95%
tersosialisasi Kusta dari seluruh tenaga kusta dibagi jumlah seluruh
kesehatan yang ada tenaga kesehatan dikali
100%
4. Kader Posyandu Kader Posyandu yang telah Jumlah kader Posyandu lebih dari Daftar hadir
yang telah tersosialisasi Program P2 Kusta telah mendapat sosialisasi 95%
mendapat sosialisasi terutama untuk membantu kusta dibagi jumlah seluruh
kusta penemuan suspek kusta di wilayah kader Posyandu dikali 100%
kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
5. SD/ MI telah SD/ MI yang telah dilakukan Jumlah SD / MI telah 100% Form
dilakukan screening screening Kusta pada kurun waktu dilakukan screening Kusta Surveilans
Kusta tertentu dibagi jumlah seluruh SD / MI bercak pada
dikali 100% anak SD
2.1.5.4.TBC Paru
1.Kasus TBC yang Jumlah kasus TBC yang ditemukan, Jumlah kasus TBC yang 80% TB 01, TB 03
ditemukan dan diobati secara baku dan dilaporkan ditemukan, diobati secara & TB 07 SITT
diobati baku dan dilaporkan dibagi Online
jumlah kasus TBC yang
ditemukan dan diobati dikali
100%.
2. Persentase Pelayanan orang terduga TBC Jumlah orang terduga TBC 100% TB 06
Pelayanan orang sesuai standar bagi orang terduga yang mendapatkan
terduga TBC TBC meliputi : pelayanan TBC sesuai standar
mendapatkan 1. Pemeriksaan klinis di fasyankes dalam kurun
pelayanan TBC terduga TBC dilakukan minimal 1 waktu satu tahun dibagi
sesuai standar kali setahun, adalah pemeriksaan Jumlah orang terduga TBC
(Standar Pelayanan gejala seseorang dengan batuk yang ada di wilayah kerja
Minimal ke 11) lebih dari 2 minggu disertai dengan pada kurun waktu satu tahun
gejala lainnya dan tanda yang sama dikali 100%
2.
Pemeriksaan penunjang , adalah
pemeriksaan dahak dan/atau
bakteriologis dan/atau radiologis
3. Edukasi perilaku
beresiko dan pencegahan penularan
4. Melakukan
rujukan jika diperlukan
3.Angka Jumlah pasien TBC yang sembuh Jumlah pasien TBC yang 90% TB 01, TB 08
Keberhasilan dan pengobatan lengkap dari sembuh dan pengobatan SITT online
pengobatan kasus semua pasien TBC yang diobati, lengkap dibagi jumlah semua
TBC ( Success dicatat dan dilaporkan kasus TBC yang diobati,
Rate/SR) dicatat dan dilaporkan dikali
100%
2. Orang yang Setiap orang yang beresiko Jumlah orang yang beresiko 100% Data dari
beresiko terinfeksi terinfeksi HIV (ibu hamil, TB, pasien terinfeksi HIV dibagi jumlah SIHA ( Sistim
HIV mendapatkan Infeksi Menular Sexual/IMS), waria, orang beresiko terinfeksi HIV Informasi HIV
pemeriksaan HIV Warga Binaan Pemasyarakatan yang mendapatkan AIDS)
(Standar (WBP), pengguna napza pemeriksaan HIV sesuai
Pelayanan mendapatkan pemeriksaan HIV oleh standar di Puskesmas dan
Minimal ke 12) tenaga kesehatan sesuai jaringannya dalam kurun
kewenangannya di Puskesmas dan waktu 1 tahun dikali 100%
jaringannya serta lapas/rutan
narkotika
2.1.5.7. Malaria
1.Penderita Malaria Kasus klinis malaria yang diperiksa Jumlah kasus klinis Malaria 100% Form Rujukan
yang dilakukan Sediaan Darah (SD) nya secara yang diperiksa SD nya secara Pemeriksaan
pemeriksaan SD laboratorium di wilayah kerja laboratorium dibagi jumlah Laboratorium
Puskesmas pada kurun waktu kasus Malaria dikali100%
tertentu
2.Penderita positif Penderita malaria berdasarkan hasil Jumlah penderita Malaria 100% Laporan E
Malaria yang diobati pemeriksaan laboratorium, yang yang mendapat pengobatan Sismal online
sesuai standar dalam sediaan darahnya terdapat ACT sesuai jenis Plasmodium
(ACT) Plasmodium baik Plasmodium dibagi jumlah kasus Malaria
Falciparum, Vivax dikali atau dikali 100 %
campuran yang mendapat
pengobatan Artesunat Combination
Therapi (ACT) dan dosis
pengobatan sesuai jenis
Plasmodium di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
3.Penderita positif Kasus malaria yang dilakukan follow Jumlah kasus malaria yang 100% Register
Malaria yang di up pengobatannya pada hari ke 7, telah dilakukan follow up penderita,
follow up 14 dan 28 sampai hasil pengobatannya pada hari ke register
pemeriksaan laboratoriumnya 7, 14 dan 28 sampai hasil laboratorium
negatif di wilayah kerja Puskesmas pemeriksaan laboratoriumnya
pada kurun waktu tertentu negatif dibagi jumlah kasus
malaria dikali 100 %
2.Vaksinasi terhadap Kasus gigitan HPR terindikasi yang Jumlah kasus gigitan HPR 100%
kasus gigitan HPR mendapatkan vaksinasi di wilayah terindikasi yang mendapatkan
yang berindikasi kerja Puskesmas pada kurun waktu vaksinasi dibagi jumlah kasus
tertentu gigitan HPR terindikasi dikali
100%
3.Imunisasi Imunisasi Lanjutan Baduta : Jumlah baduta yang 95% kohort balita
Lanjutan Baduta Imunisasi yang diberikan kepada mendapat Imunisasi DPTHB-
( usia 18 sd 24 bayi dibawah usia dua tahun Hib dan MR dibagi jumlah
bulan) dengan pemberian imunisasi DPT- baduta dikali 100%
HB-Hib dan MR pada usia 18 bulan
sampai dengan < 24 bulan
4. Imunisasi DT Hasil cakupan imunisasi DT ( Difteri Jumlah murid SD/MI klas I 95% Laporan
pada anak kelas 1 Tetanus) pada anak SD/MI kelas 1 yang mendapat DT dibagi imunisasi
SD di wilayah kerja Puskesmas pada jumlah murid SD/MI kelas I (BIAS)
kurun waktu tertentu yang ada dikali 100 %
5. Imunisasi Hasil cakupan imunisasi campak Jumlah murid SD/MI klas I 95% Laporan
Campak pada anak pada anak SD/MI kelas 1 di wilayah yang mendpt campak dibagi imunisasi
kelas 1 SD kerja Puskesmas pada kurun waktu jumlah murid SD/MI kelas I (BIAS)
tertentu yang ada dikali 100 %
6. Imunisasi Td Hasil cakupan imunisasi Jumlah murid SD/ MI kelas 2 95% Laporan
pada anak SD kelas Td(Tetanus Difteri) pada anak dan 5 yang mendapat Td imunisasi
2 dan 5 SD/MI kelas 2 dan 5 di wilayah dibagi jumlah murid SD/MI (BIAS)
kerja Puskesmas pada kurun waktu kelas 2 dan 5 yang ada dikali
tertentu 100 %
7. Imunisasi TT 5 Hasil cakupan penapisan dan Jumlah WUS yang status TT 85% Laporan
pada WUS (15-49 imunisasi TT pada WUS (Wanita 5 dibagi Jumlah WUS tahun imunisasi TT
th) Usia Subur) umur 15-49 tahun yang sama dikali 100 %
dengan status TT5 (Imunisasi TT ke
5) di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu (Keterangan :
laporan T5 WUS pada tahun
sebelumnya dimasukkan pada bulan
Januari tahun berikutnya setelah
dikurangi WUS usia > 50 tahun
ditambah dengan hasil imunisasi T5
pada bulan berjalan )
8.Imunisasi TT2 Hasil cakupan imunisasi TT pada Jumlah bumil yang status (T2 85% Kohort ibu
plus bumil (15-49 ibu hamil usia 15-49 tahun dengan + T3 + T4 +T 5) dibagi dan laporan
th) status T2 ( Vaksin TT atau Td jumlah bumil tahun yang imunisasi TT
kedua) ditambah T3 ditambah T4 sama dikali 100 %
ditambah T5 di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
9. Pemantauan Pencatatan suhu, Kondisi Vial Jumlah bulan pemantauan 100% Buku grafik
suhu, VVM, serta Vaccine Monitor (VVM) (A/B/C/D) (grafik) suhu lemari es pagi suhu per
Alarm Dingin pada serta Kondisi alarm dingin (V) dan sore tiap hari (lengkap lemari es
lemari es penyimpan dengan freeze tag/ freeze alert/ harinya,VVM dan alarm
vaksin fride tag 2 di lemari es dingin) dibagi jumlah bulan
penyimpanan vaksin 2 (dua) kali dalam setahun (12) dikali 100
sehari pagi dan siang pada buku %
grafik suhu di Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
10..Ketersediaan Ketersediaan buku catatan stok Jumlah buku stok vaksin dan 100% Buku stok
buku catatan stok vaksin sesuai jumlah vaksin dan pelarut yg telah diisi lengkap vaksin
vaksin sesuai pelarut serta terisi lengkap sesuai dibagi 12 bulan dikali 100 %
dengan jumlah penerimaan dan pengeluarannya
vaksin program ditunjukkan dengan pengisian buku
imunisasi serta stok vaksin di wilayah kerja
pelarutnya Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
11. Laporan KIPI Laporan zero reporting KIPI / KIPI ( Jumlah laporan KIPI non 90% Laporan KIPI
Zero reporting / Kejadian Ikutan Paska Imunisasi) serius dibagi jumlah laporan
KIPI Non serius non serius yang lengkap di wilayah 12 bulan dikali 100 %
kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
2.Kelengkapan Laporan STP yang lengkap 12 ( dua Jumlah laporan STP yang > 90% Laporan STP
laporan STP belas) bulan di wilayah kerja lengkap (kelengkapan
Puskesmas pada kurun waktu laporan) dibagi jumlah
tertentu laporan (12 bulan) dikali 100
%
3.Laporan C1 tepat Laporan C1 (Campak) yang tepat Jumlah laporan C1 tepat >80% Laporan C1
waktu waktu sampai dengan tanggal 5 waktu dibagi jumlah laporan
setiap bulan. (12 bulan) dikali 100 %
4.Kelengkapan Laporan C1 yang lengkap di wilayah Jumlah laporan C1 lengkap > 90% Laporan C1
laporan C1 kerja Puskesmas pada kurun waktu dibagi jumlah laporan (12
tertentu bulan) dikali 100 %
6.Kelengkapan Laporan W2 yang lengkap (52 Jumlah laporan W2 yang > 90% Laporan W2
laporan W2 minggu)di wilayah kerja Puskesmas diterima dibagi jumlah
(mingguan) pada kurun waktu tertentu laporan (52 minggu) dikali
100 %
7.Grafik Trend Grafik mingguan penyakit potensial Jumlah grafik mingguan 100% Laporan KLB/
Mingguan Penyakit wabah yang digunakan untuk penyakit potensial wabah W1
Potensial Wabah mengamati pola kecenderungan yang terjadi di wilayah kerja
mingguan penyakit potensial wabah Puskesmas dikali 100%
di wilayah Puskesmas pada kurun
waktu tertentu. 17 Penyakit
Potensial Wabah menurut
Permenkes Nomor : 1501 Tahun
2010 yaitu : Kolera, Pes, Demam
Berdarah Dengue, Campak, Polio/
AFP, Difteri, Pertusis, Rabies,
Malaria, Avian Influenza H5N1,
Antraks, Leptospirosis, Hepatitis,
Influenza A baru (H1N1)/Pandemi
2009, Meningitis, Yellow Fever dan
Chikungunya.
8.Desa/ Kelurahan Desa/ Kelurahan yang mengalami Jumlah desa/kelurahan yang 100% Laporan KLB/
yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang mengalami KLB dan W1
KLB ditanggulangi laporan Wabah (W1) nya diselidiki ditanggulangi dalam waktu
dalam waktu kurang dan ditanggulangi dalam waktu kurang dari 24 (dua puluh
dari 24 (dua puluh kurang dari 24 (dua puluh empat) empat) jam dibagi jumlah
empat) jam jam oleh Puskesmas dan atau desa/kelurahan yang
Kabupaten/Kota dan atau Provinsi. mengalami KLB dikali 100 %
2.Sekolah yang ada Semua sekolah yang ada di wilayah Jumlah sekolah yang ada di 50% Laporan
di wilayah Puskesmas melaksanakan Kawasan wilayah Puskesmas verifikasi
Puskesmas atau Tanpa Rokok (KTR) ( 100% bebas melaksanakan KTR dibagi sekolah KTR 2
Puskesmas asap rokok), yaitu jumlah sekolah di wilayah kali setahun
melaksanakan KTR 1. Tidak Puskesmas dikali 100%
ditemukan orang merokok di dalam
gedung
4. Deteksi Dini Deteksi Dini Kanker leher rahim Jumlah wanita usia 30 - 50 10% Layanan
Kanker Leher rahim melalui pemeriksaan IVA / tahun yang telah dideteksi (akumulas Puskesmas
dan kanker papsmear / metode lainnya dan dini kanker leher rahim dan i mulai dan
Payudara pada kanker payudara melalui payudara dibagi Wanita usia tahun jaringannya
wanita usia 30 - 50 pemeriksaan payudara klinis pada 30 - 50 tahun yang ada di 2015 -
tahun wanita usia 30 - 50 tahun sesuai wilayah puskesmas dikali 2019)
data BPS 100%
Lampiran 9
Definisi Operasional, Cara Penghitungan dan Target Indikator Kinerja UKM Pengembangan Puskesmas
Indikator UKM
No Definisi Operasional Cara Penghitungan Target Th 2020 Sumber Data
Pengembangan
1. Cakupan Keluarga yang di kunjungi/di survey dalam program Indonesia Sehat Jumlah kepala keluarga (KK) yang di kunjungi/di 100% Survei KS kumulatif
Kunjungan Rumah dengan pendekatan keluarga berdasarkan 12 (dua belas) indikator survey dalam program pendekatan keluarga, sd 2022
pada wilayah kerja Puskesmas pada periode Januari - Desember. dibagi jumlah keluarga riil yang ada, dikali 100%.
2. Kepala Keluarga Kepala keluarga (KK) yang termasuk dalam keluarga rawan kesehatan Kepala Keluarga (KK) yang dibina dan mendapat 90% Form Askep Keluarga
(KK) rawan adalah (penyakit menular, tidak menular, termasuk jiwa , ibu hamil Asuhan Keperawatan, dibagi jumlah keluarga dan Register Kohort
kesehatan yang resiko tinggi dan KEK, balita KEK) dll yang mendapat Asuhan rawan kesehatan yang ada, dikali 100 % Keluarga Binaan
mendapat Asuhan Keperawatan oleh tim terpadu Puskesmas (medis, paramedis, gizi, Perkesmas
Keperawatan (Askep kesling, sesuai kebutuhan) untuk penilaian /pemantauan kesehatan
Keluarga) lingkungan rumah dalam mendeteksi dini penyakit dan intervensi di
wilayah kerja Puskesmas pada periode Januari - Desember.
3.Kepala Keluarga Kepala Keluarga (KK) yang telah Mandiri /mencapai KM IV pada Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang dibina dan 60% Register Kohort
(KK) yang dibina dan periode Januari - Desember telah Mandiri, dibagi jumlah seluruh keluarga yang Keluarga Binaan
telah Mandiri/ dibina, dikali 100% Perkesmas
memenuhi kebutuhan
kesehatan
4. Kelompok Kelompok masyarakat rawan yang termasuk antara lain Posyandu Jumlah kelompok masyarakat rawan kesehatan 70% Form Askep
Masyarakat rawan Balita, Posyandu Lansia, Posbindu, Poskestren, Pos UKK, Sekolah, yang dibina, dibagi jumlah kelompok rawan Kelompok
yang mendapat Panti Asuhan, Lapas dll pada periode Januari - Desember kesehatan yang ada, dikali 100 %
Asuhan Keperawatan
(Askep Kelompok)
2.2.2.Pelayanan Kesehatan Jiwa
% Kelompok Masyarakat Mendapat Sosialisasi
1 Jumlah Kelompok Kelompok Masyarakat adalah Anggota suatu lembaga/Ormas (PMR, Kesehatan Jiwa adalah Jumlah kelompok Data kohort
masyarakat yg ada di Karang taruna, SBH, Posyandu. Kelompok Keagamaan Remaja) sudah masyarakat yg sudah mendapat sosialisasi Puskesmas
wilayah kerja mendapat sosialisasi tentang deteksi dini gangguan jiwa dan cara program kesehatan Jiwa pada tahun lalu ditambah
Puskesmas merujuk ke Puskesmas di wilayah kerjanya periode satu tahun. 40%
capaian tahun ini dibagi Jumlah Kelompok
masyarakat yg ada di wilayah kerja Puskesmas
dikali 100%.
2 Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) adalah Prosentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Orang Data kohort
Orang Dengan jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dengan kode diagnosis Dengan Gangguan Jiwa adalah : Jumlah ODGJ di Puskesmas
Gangguan Jiwa. medis (ICD-X) : yang mendapat pelayanan Kesehatan Jiwa : wilayah kerja Puskesmas yg mendapat pelayanan
1). Pengertian Pelayanan kesehatan pada ODGJ meliputi : kesehatan jiwa di fasilitas pelayanan kesehatan
a). Pemeriksaan kesehatan jiwa; tahun lalu ditambah capaian tahun ini dibagi
b). Edukasi. Jumlah ODGJ berdasarkan estimasi/proyeksi di
2). Mekanisme Pelayanan berupa pemeriksaan kesehatan jiwa wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
80%
yang meliputi: tahun di kali 100%.
dari Estimasi
- Pemeriksaan status mental Cara Menghitung estimasi/Proyeksi ODGJ di
- Wawancara Puskesmas adalah :
3). Edukasi kepatuhan minum obat. 0,19% x Jumlah penduduk Total (Laki-laki dan
4). Melakukan rujukan jika diperlukan. Perempaun) yang berada di wilayah kerja
Puskesmas.
3 Pelayanan Kesehatan Cakupan Pelayanan Kesehatan Jiwa Depresi (Riskesdas 2018) adalah Prosentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Jiwa
Jiwa Depresi jumlah Kasus Depresi pada : Hipertensi, TBC Paru, Diabetes Mellitus, Depresi adalah : Jumlah seluruh kasus Depresi di
dan Kanker dengan sekrining menggunakan instrument Mini wilayah kerja Puskesmas yang mendapat
International Neuropsychiatric Interview (MINI) di wilayah kerja pelayanan kesehatan jiwa di fasilitas pelayanan
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun. kesehatan tahun lalu ditambah capaian dalam 1%
tahun ini di bagi Jumlah kasus Depresi dari estimasi
berdasarkan Prevalensi proyeksi di wilayah kerja
Puskesmas di kali 100%.
Catatan :
Depresi mengacu pada Riskesdas 2018 adalah :
Depresi karena Hipertensi, TBC Paru, Diabetes
Mellitus, dan Kanker.
4 Pelayanan Kesehatan Cakupan Pelayanan Kesehatan Jiwa Gangguan Mental Emosional Prosentasi Cakupan Pelayanan Kesehatan Jiwa Data kohort
Jiwa Gangguan (Riskesdas 2018) adalah Gangguan Mental Emosional (GME) pada : Gangguan Mental Emosional (GME) adalah : Puskesmas
Mental Emosional Hipertensi, TBC Paru, Diabetes Mellitus, dan Kanker yang dilakukan
Jumlah kasus Gangguan Mental Emosional pada
(GME) sekrining menggunakan instrument Self Reporting Questionnaire usia ≥ 15 tahun di wilayah kerja Puskesmas yg
(SRQ-29). mendapat pelayanan kesehatan jiwa di fasilitas
Yankes tahun lalu ditambah capaian tahun ini
0,5%
dibagi Jumlah Kasus Gangguan Mental Emosional
dari estimasi
usia ≥ 15 th berdasarkan prevalensi proyeksi di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun dikali 100%.
Catatan :
Gangguan Mental Emosional (GME) mengacu pada
Riskesdas 2018 adalah : GME karena Hipertensi,
TBC Paru, Diabetes Mellitus, dan Kanker.
5 Temuan Kasus Penemuan Kasus Pemasungan pada Orang Dengan Gangguan Jiwa Capaian Temuan Kasus Pemasungan pada Orang Data kohort
Pemasungan pada .
(ODGJ) adalah : Jumlah kasus ODGJ ditemukan dalam kondisi sedang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). adalah Jumlah Puskesmas
Orang Dengan dipasung dalam kurun waktu tersebut. kasus ODGJ yang masih mengalami pemasungan
Gangguan Jiwa tahun sebelumnya ditambah capaian penemuan
(ODGJ). kasus tahun ini dibagi estimasi ODGJ pasung
diwilayah kerja Puskesmas dikali 100% 5%
Catatan untuk kinerja Puskesmas : dari estimasi
<5% = 0%; 5 -10% = 25%; >10-
15%=50%;
>15-20% = 75% >20% = 100%
6 Penurunan Jumlah Penurunan Jumlah Kasus Pasung yang belum dilepas adalah Capaian Penurunan Jumlah Kasus Pasung yang Data kohort
Kasus Pasung yang berkurangnya Jumlah kasus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) belum dilepas adalah Jumlah ODGJ pasung yang Puskesmas
belum dilepas yang mengalami pemasung dalam kurun waktu tersebut dibebaskan pada kurun waktu tersebut dibagi
kasus pasung yang ada dikali 100%. Catatan
5% )
untuk kinerja Puskesmas:
dari kasus yang ada
<5% = 100%; 5 -10% = 75%; >10-
15%=50%;
>15-20% = 25% >20% = 0
7 Kunjungan Pasien Jumlah Kunjungan Pasien ke Puskesmas adalah jumlah pasien yang Prosentase Kunjungan ODGJ ke Puskesmas Data kohort
ODGJ ke teratur berkunjung/berobat dalam rangka adalah Jumlah total kunjungan ODGJ yang dengan Puskesmas
PUSKESMAS konseling/edukasi/pengobatan di wilayah kerja Puskesmas periode teratur berkunjung/ berobat ke puskesmas
Januari s/d Desember, dengan status kemandirian pasien adalah self sebanyak minimal 12 kali per tahun pada tahun
care (Kemampuan pasien mengendalikan gejala, Merawat diri, sebelumnya ditambah capaian tahun ini dibagi 30%
bersosialisasi, kemampuan melakukan kegiatan sehari-hari) dan estimasi ODGJ yang ada diwilayah kerja dari estimasi
Produktif. Puskesmas tersbut.
Catatan untuk kinerja Puskesmas:
10 Penanganan Kasus Penanganan Kasus Melalui Rujukan ke Rumah Sakit Umum / RSJ Prosentasi Penanganan Kasus Melalui Rujukan ke Data kohort
Melalui Rujukan ke adalah : Jumlah Pasien yang mendapat layanan di Fasyankes Rumah Sakit Umum / RSJ. Adalah Jumlah kasus Puskesmas
Rumah Sakit Umum / sekunder (RSU), tersier (RSJ) dan praktek dokter special jiwa. dalam ODGJ yg dirujuk ke RSU/RSJ/Praktek dokter
RSJ. periode Januari s/d Desember. spesilis dibagi Jumlah seluruh kasus yang ada
dalam kurun waktu satu tahun dikali 100%. 25%
Catatan untuk kinerja Puskesmas: (Batas Maksimal
rujukan) dari kasus
< 25% = 100%; 25-30% =75%; >30-35% yang ada
= 50%;
>35-40% = 25% >40% = 0%
2.Kunjungan ke Kunjungan petugas Puskesmas terkait kesehatan gigi dan mulut ke Jumlah kunjungan petugas Puskesmas terkait 30% Lap puskesmas
Posyandu terkait Posyandu di wilayah kerja Puskesmas dalam waktu 1 tahun kesehatan gigi dan mulut ke Posyandu dibagi
kesehatan gigi dan jumlah Posyandu di wilayah kerja Puskesmas dikali
mulut 100%
2.Kelompok Asuhan Desa/Kelurahan yang memiliki Kelompok Asuhan Mandiri dengan SK Jumlah Desa/Kelurahan yang memiliki kelompok 20% Laporan Tribulan
Mandiri yang Kepala Desa/Kelurahan di wilayah kerja Puskesmas. Kelompok Asuhan Asuhan Mandiri yang ber SK dibagi dengan PKT
terbentuk Mandiri adalah kelompok masyarakat yang mampu memelihara dan jumlah desa/kelurahan yang ada di wilayah kerja
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan mengatasi Puskesmas dikali 100%
masalah.gangguan kesehatan ringan secara mandiri oleh individu
dalam keluarga, kelompok atau masyarakat dengan memanfaatkan
Tanaman Obat Keluarga/TOGA dan akupresur.
3.Panti Sehat Panti Sehat berkelompok yang berijin yang ada di wilayah Kerja Jumlah Panti Sehat berkelompok yang berijin 15% Laporan Tribulan
berkelompok yang Puskesmas.Panti Sehat adalah tempat yang digunakan untuk dibagi jumlah Panti Sehat berkelompok yang ada PKT
berijin melakukan perawatan kesehatan tradisional empiris yang berijin dan di wilayah kerja Puskesmas dikali 100%
yang memberikan pelayanan lebih dari 1 (satu) orang penyehat
tradisional (Hattra)
4. Fasilitas Pelayanan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tradisional berkelompok yang berijin Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tradisional 15% Laporan Tribulan
Kesehatan Tradisional (Griya Sehat) yang ada di wilayah kerja Puskesmas adalah fasilitas berkelompok yang berijin dibagi jumlah Fasilitas PKT
berkelompok yang pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pengobatan/perawatan Pelayanan Kesehatan Tradisional
berijin (Griya Sehat) pelayanan kesehatan tradisional komplementer yang sudah berijin dan berkelompokyang berijin yang ada di wilayah kerja
memiliki Nakestrad (minimal D3) 2 orang atau lebih Puskesmas kali 100%
5.Pembinaan Penyehat Tradisional yang ada di wilayah kerja Puskesmas yang Jumlah Penyehat Tradisional yang mendapat 50% Laporan Tribulan
Penyehat Tradisional mendapat pembinaan oleh petugas/kader kesehatan pembinaan oleh petugas/ kader kesehatan di bagi PKT
jumlah Penyehat Tradisional yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dikali 100%
2.Pengukuran Calon Jamaah Haji (CJH) yang dilakukan pengukuran kebugaran Jumlah CJH yang dilakukan Pengukuran 85% Data dasar,
Kebugaran Calon jasmani sesuai dengan pedoman yang ada. Kebugaran Jasmani oleh Puskesmas pada tahun Kementerian agama
Jamaah Haji berjalan dibagi Jumlah CJH yang terdaftar di
Puskesmas pada tahun berjalan dikali 100 %
3.Pengukuran Pengukuran Kebugaran jasmani Anak Sekolah (SD kelas 4-6 berusia Jumlah Anak Sekolah Dasar kelas 4-6 berusia 10- 30% Data dasar
kebugaran jasmani 10-12 tahun) di wilyah Puskesmas sesuai dengan pedoman yang ada 12 tahun yang dilakukan pengukuran kebugaran
pada anak sekolah selama urun waktu tertentu dibagi Jumlah Anak Sekolah Dasar kelas 4-6
berusia 10-12 tahun yang ada di wilayah
Puskesmas di kali 100%.
2.Penemuan kasus Kasus kelainan mata (contoh: infeksi, katarak, kelainan retina, Jumlah kasus kelainan mata dibagi jumlah pasien 50% Register rawat jalan
kelainan mata di glaucoma dll) yang ditemukan melalui pemeriksaan/kegiatan yang di screening dikali 100% dan laporan
Puskesmas screening di wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu. semester program
kesehatan indera
3.Penemuan kasus Kasus katarak yang ditemukan melalui pemeriksaan atau kegiatan Jumlah kasus katarak dibagi jumlah penduduk 30% Register rawat jln
katarak pada usia screening untuk usia diatas 45 (empat puluh lima) tahun baik dalam usia lebih dari 45 tahun yang dilakukan skrening dan data dasar
diatas 45 tahun gedung maupun luar gedung di wilayah kerjanyapada kurun waktu dikali 100%
tertentu tahun sebelumnya.
4.Pelayanan rujukan Penderita penyakit mata yang dirujuk dengan menjalani Jumlah penyakit mata yang dirujuk dibagi jumlah 25% Register rwt jalan &
mata pemeriksaan/pengobatan sebelumnya atau tidak di wilayah penderita penyakit mata dikali 100% lap semester
Puskesmas pada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya. program kesehatan
indera.
2.2.6.2.Telinga
1.Penemuan kasus Kasus penyakit telinga (antara lain : serumen, presbycusis, hearing Jumlah kasus penyakit telinga dibagi jumlah 40% Register rawat jalan
penyakit telinga di loss, OMSK, congenital) yang ditemukan melalui pasien yang di screening dikali 100% dan laporan
puskesmas pemeriksaan/kegiatan screening baik yang dilakukan di dalam gedung semester program
dan luar gedung di wilayah Puskesmas pada kurun waktu tertentu kesehatan indera.
tahun sebelumnya.
2.Penemuan dan Kasus serumen prop yang ditemukan dan ditangani pada saat Jumlah kasus serumen prop yang ditemukan dan 40% Data
ditangani Kasus screening/penjaringan dan atau pada saat berobat di puskesmas di ditangani dibagi jumlah kasus serumen prop dikali penjaringan/screenin
Serumen Prop wilayah Puskesmas pada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya. 100% g dan register rawat
jalan
2.Pekerja informal Pekerja informal yang mendapat konseling adalah total pekerja dari Jumlah pekerja informal yang mendapat konseling 40% Data dasar, Laporan
yang mendapat seluruh sektor informal lainnya (petani, nelayan, pedagang, dan lain- dibagi jumlah seluruh pekerja informal yang dibina Bulanan Kesehatan
konseling lain) di wilayah kerja Puskesmas yang mendapat konseling (tatap dikali 100% Pekerja (LBKP) dan
muka, konsultasi, promotif dan preventif secara individu) baik didalam Buku Register Bantu
maupun diluar gedung oleh petugas puskesmas. Kesehatan Kerja
3. Promotif dan Salah satu atau seluruh kegiatan promosi (penyuluhan, konseling, Jumlah promotif dan preventif yang dilakukan 35% Data dasar, Laporan
preventif yang latihan olahraga dll) dan/ atau preventif (imunisasi, pemeriksaan pada kelompok kesehatan kerja dibagi jumlah Bulanan Kesehatan
dilakukan pada kesehatan, APD, ergonomi, pengendalian bahaya lingkungan dll) seluruh Pos UKK di wilayah binaan dikali 100% Pekerja (LBKP) dan
kelompok kesehatan yang dilakukan minimal 1 (satu) kali tiap bulan selama 12 ( dua belas) Buku Register Bantu
kerja bulan pada kelompok kesehatan kerja. Kesehatan Kerja
2.2.10 Kefarmasian
Edukasi dan Kegiatan dalam rangka upaya mendorong Gerakan Masyarakat Jumlah desa atau kelurahan yang telah 25% Data /notulen
Pemberdayaan Cerdas Menggunakan Obat berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI tersosialisasikan gemacermat dibagi jumlah desa kegiatan penyuluhan
masyarakat tentang Nomor HK.02.02/MENKES/427/2015 yang merupakan Upaya bersama kelurahan di wilayah kerja dikali 100% di puskesmas
obat pada Gerakan pemerintah dan masyarakat melalui rangkaian kegiatan dalam rangka
masyrakat cerdas mewujudkan kepedulian, kesadaran, pemahaman dan keterampilan
menggunakan obat masyarakat dalam menggunakan obat secara tepat dan benar.
Lampiran 10
Definisi Operasional, Cara Penghitungan dan Target Indikator Kinerja UKP Puskesmas
Target
No Indikator Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
Th 2020
2.Rasio Rujukan Indikator untuk mengetahui kualitas Perbandingan antara jumlah ≤2% Register
Rawat Jalan Kasus pelayanan di Puskesmas sehingga sistem rujukan kasus non spesialistik rujukan, P-
Non Spesialistik rujukan terselenggara sesuai indikasi medis dengan jumlah seluruh Care.
(RRNS) dan kompetensinya. rujukan oleh Puskesmas
Kasus non spesialistik adalah kasus terkait dikali 100%
144 diagnosa yang harus ditangani di Catatan kinerja
Puskesmas serta kriteria Time-Age- Puskesmas: ≤
Complication-Comorbidity (TACC). 2% = 100%
Kelayakan rujukan kasus tersebut > 2 - 2,5% = 75%
berdasarkan kesepakatan dalam bentuk > 2,5 - 3% =
perjanjian kerjasama antara BPJS Kesehatan, 50% >3-
Puskesmas, Dinkes Kabupaten/Kota dan 3,5% = 25%
organisasi profesi dengan memperhatikan >3,5% = 0%
kemampuan pelayanan Puskesmas serta
progresifitas penyakit yang merupakan
keadaan khusus dan/atau kedaruratan medis
3.Rasio Peserta Indikator untuk mengetahui optimalisasi Capaian rasio peserta prolanis ≥ 5% Aplikasi P-
Prolanis Terkendali penatalaksanaan prolanis oleh Puskesmas DM terkendali ditambah Care,
(RPPT) dalam menjaga kadar gula darah puasa bagi capaian rasio peserta prolanis Laporan
pasien diabetes tipe 2 (DM) atau tekanan HT terkendali dibagi 2 pelaksanaan
darah bagi pasien HT. Catatan untuk Prolanis
Penyakit kronis masuk Prolanis yaitu kinerja Puskesmas:
Diabetes Melitus dan Hipertensi. ≥ 5%
Aktifitas Prolanis: = 100%;
(1) Edukasi 4 - < 5% = 75%
Klub 3 - < 4% = 50%
(2) Konsultasi Medis 2 - < 3% = 25%
(3) Pemantauan Kesehatan melalui < 2% = 0%
pemeriksaan penunjang
(4) Senam
Prolanis (5)
Home visit/kunjungan rumah
(6) Pelayanan Obat secara
rutin (obat PRB)
4. Pelayanan Pelayanan kesehatan sesuai standar Jumlah penderita hipertensi 100% Register
Kesehatan Penderita meliputi : usia ≥ 15 tahun di wilayah Pelayanan
Hipertensi a. Pengukuran tekanan darah dilakukan kerjanya yang mendapatkan
(Standar minimal satu kali sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai
Pelayanan pelayanan kesehatan b. standar dibagi jumlah
Minimal ke 8) Edukasi perubahan gaya hidup dan / atau estimasi penderita hipertensi
kepatuhan minum obat usia ≥ 15 tahun yang berada
c. Melakukan rujukan jika diperlukan. didalam wilayah kerjanya
Tekanan Darah Sewaktu (TDS) lebih dari berdasarkan angka prevalensi
140 mmHg ditambahkan pelayanan terapi Kab/Kota dalam kurun
farmakologi waktu satu tahun yang sama
dikali 100%.
5. Pelayanan Pelayanan kesehatan sesuai standar yang Jumlah penderita Diabetes 100% Rekam
Kesehatan Penderita meliputi : Mellitus usia > 15 tahun di Medik
Diabetes Mellitus a. Pengukuran gula darah dilakukan minimal dalam wilayah kerjanya yang
(Standar satu kali sebulan di fasilitas pelayanan mendapatkan pelayanan
Pelayanan kesehatan kesehatan sesuai standar
Minimal ke 9) b. Edukasi perubahan gaya hidup dan / atau dalam kurun waktu satu tahun
nutrisi dibagi jumlah estimasi
c. Melakukan rujukan jika penderita Diabetes Mellitus
diperlukan.Tekanan Darah Sewaktu (TDS) usia > 15 tahun yang berada
lebih dari 140 mmHg ditambahkan pelayanan di dalam wilayah kerjanya
terapi farmakologi berdasarkan angka prevalensi
kab/kota dalam kurun waktu
satu tahun yang sama dikali
100%.
6.Kelengkapan Rekam medik yang lengkap dalam 24 jam Jumlah rekam medik rawat 100% Rekam
pengisian rekam setelah selesai pelayanan, diisi oleh tenaga jalan yang diisi lengkap Medik
medik medis dan atau paramedis (identitas, SOAP, dibagi jumlah rekam medik
KIE, askep, diagnosis, kode ICD X, kajian rawat jalan dikali 100%
sosial, pengobatan, tanda tangan) serta
pengisian identitas rekam medik lengkap
oleh petugas rekam medik (nama, nomor
rekam medik, tanggal lahir, jenis kelamin,
alamat, no kartu BPJS)
7. Rasio gigi tetap Pelayanan kuratif kesehatan gigi dan mulut Jumlah gigi tetap yang di >1 Register gigi
yang ditambal yang dilakukan di Puskesmas, dinilai dengan tambal permanen
terhadap gigi tetap membandingkan perlakuan tambal/cabut gigi dibandingkan dengan gigi
yang dicabut tetap tetap yang dicabut.
Catatan kinerja
Puskesmas:
>1 = 100%
0,75 - 1 =
75 %, 0,5 -
< 0,75= 50 %
0,25 - <0,5= 25 %
< 0,25
=0%
8.Bumil yang Pelayanan kesehatan gigi ibu hamil minimal Jumlah ibu hamil (minimal 100% Register gigi
mendapat pelayanan 1 kali selama kehamilan di Puskesmas 1x selama kehamilan) yang
kesehatan gigi (konseling/pemeriksaan/perawatan) mendapat pelayanan
kesehatan gigi di Puskesmas
dibagi jumlah ibu hamil yang
berkunjung ke Puskesmas
dikali 100%
9.Pelayanan Pelayanan konseling gizi untuk semua pasien Jumlah konseling gizi pasien 5% Rekam medis
konseling gizi di Puskesmas tahun berjalan di Puskesmas dibandingkan
jumlah kunjungan pasien ke
Puskesmas per tahun dikali
100%
Catatan untuk kinerja
Puskesmas:
> 5% =
100%; >4-
<5% = 75%; >3 -
4%=50%;
>2 - 3%=25%
<1-2 % = 0%
2 . Ketersediaan Tersedianya obat dan vaksin untuk pelayanan Bila obat tersedia untuk pelayanan 85% Data stok
obat dan vaksin kesehatan dasar terhadap 20 item obat indikator di Puskesmas maka diberi angka 1, obat/LPLPO
(Albendazol, Amoxicillin 500 mg, Amoxicillin syr, bila obat tidak tersedia untuk
terhadap 20 item Dexamethason tab, Diazepam 5 mg/ml amp, Epinefrin pelayanan di Puskesmas maka
obat indikator (Adrenalin) 0,1% (sebagai HCL) amp, Fitomenadion diberi angka 0 (catatan : bila obat
(Vitamin K) inj, Furosemide 40 mg/HCT, Garam tidak dibutuhkan oleh Puskesmas
Oralit, Glibenklamid/Metformin, Captopril, Mg SO4 dan tidak tersedia (kosong) di
inj, Magnesium Maleat 0,200 mg - 1 ml, Obat Anti Puskesmas tersebut maka dalam
TB Dewasa, Oksitosin amp, Paracetamol 500 mg, format pelaporannya ditulis N/A,
Tablet Tambah Darah, Vaksin BCG, Vaksin TT, dan dalam perhitungan dianggap
Vaksin DPT/DPT-HB/DPT-HB-Hib), Pemilihan obat bernilai 1). Perhitungan diperoleh
dan vaksin 20 item tersebut adalah sesuai dengan dengan cara = Jumlah kumulatif
pedoman Indikator Kinerja Kementerian pada item obat indikator yang tersedia di
Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekkes Puskesmas dibagi 20 dikali 100 %
Ditjen Farmalkes Kemkes RI. Penilaian ketersediaan
obat dan vaksin dilakukan setiap bulan.
3. Penggunaan Penggunaan antibiotika pada penatalaksanaan kasus Jumlah Penggunaan Antibiotika ˂ 20 %, Resep,
antibiotika pada ISPA non pneumoni per lembar resep terhadap seluruh pada ISPA non Pneumonia dibagi diralat diagnosa
kasus tersebut. Penggunaan antibiotik pada Jumlah kasus ISPA non Pneumonia menjadi
penatalaksanaan penatalaksanaan kasus ISPA non-pneumonia memiliki dikali 100 % ≤ 20 %
pasien
ISPA non batas toleransi maksimal sebesar 20%. Data sampel Catatan kinerja Puskesmas :
pneumonia diambil dari resep dengan diagnosa penyakit misal ≤ 20% = 100%
seperti ISPA ats (acute upper respiratory tract 21-40 % =75%
infection) (diagnosa dokter/perawat tidak spesifik), 41-60 % = 50%
pilek (common cold), batuk-pilek, otitis media, 61-80 % = 25%
sinusitis atau dalam kode ICD X berupa J00, J01, J04, > 80 % = 0%
J05, J06, J10, J11.
4.Penggunaan Penggunaan antibiotika pada penatalaksanaan kasus Jumlah penggunaan Antibiotika ≤ 8 % Resep,
antibiotika pada diare non spesifik terhadap seluruh kasus tersebut. pada diare non spesifik dibagi diagnosa
Penggunaan antibiotik pd penatalaksanaan kasus diare jumlah kasus diare non spesifik
penatalaksanaan non-spesifik memiliki batas toleransi maksimal 8 %. dikali 100 % pasien
kasus diare non Diare Non Spesifik meliputi Gastroenteritis, penyebab Catatan kinerja Puskesmas :
spesifik tidak jelas, virus, dll (non bakterial). Data diambil jika ≤ 8 % = 100%
diagnosa ditulis diare mencret atau sejenisnya atau 9 - 20 % =75%
dalam kode ICD X berupa A09 dan K52. 21 - 40 % = 50%
41 - 60 % = 25%
> 60% = 0%
5.Penggunaan Penggunaan injeksi pada penatalaksanaan kasus Jumlah penggunaan injeksi pada ≤ 1 % Resep,
Injeksi pada myalgia terhadap seluruh kasus tersebut. Penggunaan myalgia dibagi jumlah kasus diagnosa
injeksi pada penatalaksanaan kasus myalgia dengan myalgia dikali 100%
Myalgia batas toleransi maksinal 1%. Data diambil jika Catatan kinerja Puskesmas: pasien
diagnosa ditulis nyeri otot, pegal-pegal sakit pinggang, ≤ 1 % = 100%
atau sejenisnya yang tidak membutuhkan injeksi 2 - 10 % =75%
(misal vitamin B1) 11 - 20 % = 50%
21 - 30 % = 25%
> 30 % = 0%
6. Rerata item obat rerata item obat per lembar resep terhadap seluruh Jumlah item obat per lembar resep ≤ 2,6 Resep,
yang diresepkan kasus tersebut. Rerata item obat perlembar resep dibagi jumlah resep diagnosa
dengan batas toleransi 2,6. Catatan kinerja Puskesmas:
≤ 2,6 = 100%
pasien
2,7 - 4 =75%
5 - 7 = 50%
8 - 9 = 25%
> 9 = 0%
7. Penggunaan Obat Prosentase penggunaan antibiotika pada Jumlah % capaian masing-masing 68% Resep,
Rasional (POR) penatalaksanaan kasus ISPA non pneumoni, indikator peresepan dibagi jumlah diagnosa
komponen indikator peresepan
diare non spesifik, injeksi pada dengan rumus = {[(100- pasien
penatalaksanaan kasus myalgia dan rerata a)x100/80]+[(100-b)x100/92]+
item obat per lembar resep terhadap seluruh [(100-c)x100/99]+[(100-
kasus tersebut. d)x4/1,4]}/4
Catatan :
a) % Pengg. AB pada ISPA non
Pneumonia = Jumlah Pengg. AB
pada ISPA non Pneumonia/Jumlah
kasus ISPA non Pneumonia x 100
%
Jika a ≤ 20 %, maka persentase
capaian indikator kinerja POR
untuk poin tersebut adalah 100 %.
b) % Pengg. AB pada Diare non
Spesifik = Jumlah Pengg. AB pd
diare non spesifik/Jumlah kasus
diare non spesifik x 100 %
Jika b ≤ 8 %, maka persentase
capaian indikator kinerja POR
untuk poin tersebut adalah 100 %.
c) % Pengg. Injeksi pada Myalgia
=Jumlah Pengg. Injeksi pada
myalgia/Jumlah kasus myalgia x
100 %
Jika c ≤ 1 %, maka persentase
capaian indikator kinerja POR
adalah 100 %.
d) Poin d dihitung dengan cara
mempersentasekan rerata item
dengan cara = nilai rerata item obat
yang diresepkan/4 x 100%.
Rumus rerata item obat yang
diresepkan = Jumlah item
obat/jumlah lembar resep.
2.3.4.Pelayanan laboratorium
1.Kesesuaian jenis 50 Jenis pelayanan meliputi: a.Hemoglobin, Jumlah jenis pelayanan yang 60% Surat
pelayanan Hematokrit, Hitung eritrosit, Hitung trombosit, Hitung tersedia dibagi Jumlah standar Keputusan
laboratorium dengan lekosit, Hitung jenis lekosit, LED, Masa perdarahan jenis pelayanan (50) dikali Kepala
standar dan Masa pembekuan. 100% Puskesmas
b. Kimia klinik: Glukosa, Protein, Albumin, Bilirubin
tentang Jenis
total, Bilirubin direk, SGOT, SGPT, Alkali fosfatase,
Asam urat,Ureum/BUN, Kreatinin, Trigliserida, Layanan
Kolesterol total, Kolesterol HDL dan Kolesterol LDL.
c. Mikrobiologi dan Parasitologi: BTA, Diplococcus
gram negatif, Trichomonas vaginalis, Candida
albicans, Bacterial vaginosis, Malaria, Microfilaria
dan Jamur permukaan.
d. Imunologi: Tes kehamilan, Golongan darah, Widal,
VDRL, HbsAg, Anti Hbs, Anti HIV dan
Antigen/antibody dengue.
e. Urinalisa: Makroskopis (Warna, Kejernihan, Bau,
Volume), pH, Berat jenis, Protein, Glukosa, Bilirubin,
Urobilinogen, Keton, Nitrit, Lekosit, Eritrosit dan
Mikroskopik (sedimen).
f. Tinja: Makroskopik, Darah samar dan Mikroskopik.
2.Ketepatan waktu Waktu mulai pasien diambil sample sampai Jumlah pasien dengan waktu 100% Survey,
tunggu penyerahan dengan menerima hasil yang sudah diekspertisi tunggu penyerahan hasil register
hasil pelayanan sesuai jenis pemeriksaan dan kebijakan tentang pelayanan laboratorium sesuai
laboratorium waktu tunggu penyerahan hasil jenis pemeriksaan dan
kebijakan dibagi jumlah seluruh
pemeriksaan dikali 100%
3.Kesesuaian hasil Pemeriksaan mutu pelayanan laboratorium oleh Jumlah pemeriksaan mutu 100% Hasil
pemeriksaan baku Tenaga Puskesmas yang kompeten, dilakukan internal yang memenuhi standar pemeriksaan
mutu internal (PMI) evaluasi, analisa dan tindak lanjut minimal 1 (satu) parameter dari baku mutu
hematologi, Kimia Klinik, internal
serologi, dan bakteriologi dibagi
jumlah pemeriksaan dalam 1
(satu) bulan dikali 100%
4. Pemeriksaan Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil Jumlah pemeriksaan 100% Register
Hemoglobin pada ibu minimal 1 (satu) kali selama kehamilan oleh Hemoglobin minimal 1 (satu) pemeriksaan
hamil tenaga yang kompeten kali pada ibu hamil dibagi laboratorium,
jumlah ibu hamil yang Pedoman KIA
berkunjung ke Puskesmas dikali
100%
Target Th
No Jenis Variabel Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
2019
3. Kepatuhan Prosedur pencegahan penularan infeksi Jumlah prosentase kepatuhan 100% Ceklis kepatuhan
prosedur melalui transmisi air-borne melalui penataan prosedur pembersihan area dengan prosedur
pencegahan ruang periksa, penempatan pasien, maupun spill kit dibagi seluruh prosedur penggunaan spill
penularan infeksi transfer pasien dilakukan dengan benar , pembersihan area dikali 100% kit
pembersihan kamar dengan benar setiap hari
selama pasien tinggal di puskesmas dan
pembersihan kembali setelah pasien keluar
pulang, pembersihan kembali bila ada
tumpahan cairan tubuh harus dilakukan
sesuai standar atau pedoman pengendalian
infeksi. Puskesmas harus menyediakan spill
kit untuk pembersihan kembali bila ada
tumpahan cairan tubuh di ruang tindakan,
pelayanan gigi, persalinan, laboratorium,
gawat darurat dan rawat inap.
4. Kebersihan Halaman dan seluruh ruangan Puskesmas Jumlah ruangan dan halaman 100% Ceklis pemantauan
lingkungan terawat dengan 5 R meliputi rapi, ringkas, pelayanan yang terawat dengan 5 R kebersihan
pelayanan resik, rawat, rajin. Seluruh permukaan dibagi jumlah seluruh ruang/halaman
berdasarkan 5 R lingkungan datar, bebas debu, bebas ruangan/halaman Puskesmas dikali pelayanan
sampah, bebas serangga (semut, kecoa, 100%
lalat, nyamuk) dan binatang pengganggu
(kucing, anjing, tikus) dan dibersihkan secara
terus menerus
5 Pembuangan Pembuangan limbah benda tajam/pecahan Jumlah safety box dengan jarum 100% Ceklis monitoring
limbah benda kaca memenuhi standar bila jarum suntik suntik yang tidak ditekuk, pembuangan
tajam memenuhi habis pakai tidak ditekuk, dipatahkan, tidak dipatahkan, tidak disarungkan limbah benda
standar disarungkan kembali (recapping), dibuang kembali dibagi jumlah safety box tajam
dalam wadah penampung limbah benda yang diamati dikali 100%.
tajam/safety box dekat lokasi,wadah ditutup
dan diganti setelah ¾ bagian terisi dengan
limbah
Standar Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota Tahun 2020
Indikator Sumber
No Definisi Operasional Cara Penghitungan 2019 Sasaran
SPM data
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Pelayanan Pelayanan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama Jumlah ibu hamil yang 100% Laporan Sasaran ibu
kesehatan kehamilan dengan jadwal 1 (satu) kali pada trimester I, 1 mendapatkan PWS hamil di wilayah
ibu hamil (satu) kali pada trimester II dan 2 (dua) kali pada pelayanan antenatal KIA. kabupaten/kota
sesuai trimester III yang dilakukan Dokter/ dokter spesialis sesuai standar di dalam satu tahun
standar kebidanan, atau Bidan, atau Perawat , serta pelayanan wilayah kerja menggunakan
antenatal yang memenuhi 10 T, meliputi: kabupaten/kota data proyeksi
a. Pengukuran berat badan dan tinggi badan tersebut dalam kurun BPS atau data riil
b. waktu satu tahun yang diyakini
Pengukuran tekanan darah. (Nominator) dibagi benar, dengan
c. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA). Jumlah sasaran ibu mempertimbangk
d. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri). hamil di wilayah kerja an estimasi dari
e. Penentuan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin kabupaten/kota hasil survei/ riset
(DJJ). tersebut dalam kurun yang terjamin
f. Pemberian imunisasi Vaksin Tetanus Difteri (Td) waktu satu tahun yang validitasnya,
g. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet. sama (denominator) yang ditetapkan
h. Tes Laboratorium ( Tes kehamilan, Hemoglobin, dikali 100% oleh Kepala
Golongan Darah, Glukoprotein urin) Daerah
i. Tatalaksana/penanganan kasus.
j. Temu wicara (konseling).
2 Pelayanan Asuhan persalinan normal yang dilakukan di fasilItas Jumlah ibu bersalin 100% Laporan Sasaran ibu
Kesehatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja oleh tenaga yang mendapatkan PWS-KIA bersalin di
Ibu Bersalin penolong, minimal 2 orang yang terdiri dari : Dokter dan pelayanan persalinan wilayah
sesuai bidan ; atau 2 orang bidan; atau bidan dan perawat . sesuai standar di kabupaten/kota
standar Pelayanan persalinan sesuai standar fasilitas pelayanan dalam satu tahun
meliputi: 1. kesehatan di wilayah menggunakan
Persalinan normal kerja kabupaten/kota data proyeksi
2. Persalinan komplikasi dalam kurun waktu BPS atau data riil
satu tahun dibagi yang diyakini
jumlah sasaran ibu benar, dengan
bersalin di wilayah mempertimbangk
kerja kabupaten/kota an
tersebut dalam kurun
waktu satu tahun yang
sama dikali 100%
3 Pelayanan Pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir usia 0-28 hari Jumlah bayi baru lahir 100% Laporan Sasaran bayi
kesehatan berupa kunjungan minimal 3 kali selama periode neonatal, usia 0-28 hari yang PWS KIA baru lahir di
bayi baru dengan ketentuan: mendapatkan wilayah
lahir (usia a) Kunjungan Neonatal 1 (KN1) 6 - 48 jam pelayanan kesehatan kabupaten/kota
0-28 b) Kunjungan Neonatal 2 (KN2) 3 - 7 hari bayi baru lahir sesuai dalam satu tahun
hari)sesuai c) Kunjungan Neonatal 3 (KN3) 8 - 28 hari dengan standar dalam menggunakan
standar Perawatan neonatal esensial saat lahir ( 0-6 jam) kurun waktu satu tahun data proyeksi
meliputi: dibagi jumlah sasaran BPS atau data riil
(1) Pemotongan dan perawatan tali pusat. bayi baru lahir di yang diyakini
(2) Inisiasi Menyusu Dini (IMD). wilayah kerja benar, dengan
(3) Injeksi vitamin K1. kabupaten/kota mempertimbangk
(4) Pemberian salep/tetes mata antibiotic. tersebut dalam kurun an estimasi dari
(5) Pemberian imunisasi (injeksi vaksin Hepatitis B0). waktu satu tahun yang hasil survei/ riset
sama dikali 100% yang terjamin
Pelayanan Neonatal Esensial setelah lahir (6 jam – 28 validitasnya,
hari) meliputi: yang ditetapkan
(1) Konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI eksklusif. oleh Kepala
(2) Memeriksa kesehatan dengan menggunakan Daerah
pendekatan MTBM.
(3) Pemberian vitamin K1 bagi yang lahir tidak di
fasyankes atau belum mendapatkan injeksi vitamin K1.
(4) Imunisasi Hepatitis B injeksi untuk bayi usia < 24 jam
4 Pelayanan Pelayanan kesehatan balita berusia 0-59 bulan sesuai Jumlah Balita usia 12- 100% Laporan Sasaran balita di
yang lahir tidak ditolong tenaga kesehatan.
kesehatan standar meliputi pelayanan kesehatan balita sehat dan 23 bulan yang PWS-KIA wilayah
(5) Penanganan dan rujukan kasus neonatal
Balita (usia balita sakit mendapat Pelayanan kabupaten/kota
0-59 bulan) 1. Kesehatan sesuai dalam satu tahun
sesuai Pelayanan kesehatan balita usia 0-11 bulan sehat Standar 1 + Jumlah menggunakan
standar meliputi: Balita usia 24-35 bulan data proyeksi
mendapatkan BPS atau data riil
a). Penimbangan minimal 8 kali setahun pelayanan kesehatan yang diyakini
sesuai standar 2 + benar, dengan
b).pengukuran panjang/tinggi badan minimal Balita usia 36-59 bulan mempertimbangk
2 kali/tahun. mendapakan pelayanan an estimasi dari
sesuai standar 3 sesuai hasil survei/ riset
c). Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun. standar dalam kurun yang terjamin
waktu satu tahun validitasnya,
dibagi Jumlah balita yang ditetapkan
usia 12 –59 bulan di oleh Kepala
d).Pemberian kapsul vitamin A pada fusia 6-11 bulan 1 wilayah kerja Daerah
kali setahun. Kabupaten/Kota pada
e) Pemberian imunisasi dasar lengkap. kurun waktu satu tahun
yang sama dikali 100%
Pelayanan kesehatan Balita usia
12-23 bulan:
(1) Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali
dalam kurun waktu 6 bulan).
(2) Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun
(3) Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun
(4).Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun.
(5) Pemberian Imunisasi Lanjutan.
5 Pelayanan Murid kelas 1 sampai dengan kelas 9 (SD/MI dan Jumlah murid kelas 1 100% Laporan sasaran anak
Kesehatan SMP/MTs) dan usia 7 -15 tahun diluar sekolah (pondok sampai dengan kelas 9 skrining/ setingkat usia
pada Usia pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA dan lainnya) yang (SD/MI dan SMP/MTs) penjarin pendidikan dasar
Pendidikan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar di dan usia 7 -15 tahun gan (7 sampai
Dasar kelas wilayah kerja tertentu dalam kurun waktu satu tahun diluar sekolah (pondok kesehata dengan 15
1 sampai ajaran. Pelayanan kesehatan sesuai pesantren, panti/LKSA, n tahun) di wilayah
dengan standar meliputi : skrining kesehatan (penilaian status lapas/LPKA dan kabupaten/kota
kelas 9 dan gizi, penilaian tanda vital, penilaian kesehatan gigi dan
lainnya) yang dalam satu tahun
diluar mulut dan penilaian ketajaman indera) dan tindak lanjut mendapat pelayanan menggunakan
satuan hasil skrining kesehatan kesehatan sesuai data proyeksi
pendidikan (Standar Pelayanan Minimal ke 5) standar di wilayah kerja BPS atau data riil
dasar tertentu dalam kurun yang diyakini
waktu satu tahun benar, dengan
ajaran dibagi jumlah mempertimbangk
semua murid kelas 1 an estimasi dari
sampai dengan kelas 9 hasil survei/ riset
(SD/MI dan SMP/MTs) yang terjamin
dan usia 7 -15 tahun validitasnya,
diluar sekolah (pondok yang ditetapkan
pesantren, panti/LKSA, oleh Kepala
lapas/LPKA dan Daerah
lainnya) di wilayah
kerja tertentu dalam
kurun waktu satu tahun
ajaran yang sama dikali
100%
6 Pelayanan Skrining yang dilakukan minimal sekali setahun untuk Jumlah orang usia 15 - 100% Sasaran usia
Kesehatan penyakit menular dan penyakit tidak menular meliputi : 59 tahun di puskesmas produktif (berusia
Usia a. Pengukuran tinggi yang mendapat 15-59 tahun) di
Produktif badan, berat badan dan lingkar perut pelayanan skrining wilayah
b. Pengukuran tekanan kesehatan sesuai kabupaten/kota
darah c. standar dalam kurun dalam satu tahun
Pemeriksaan gula darah waktu satu tahun menggunakan
d. Anamnesa perilaku beresiko dibagi jumlah orang data proyeksi
Keterangan : wanita usia 30-50 tahun usia 15 - 59 tahun di BPS atau data riil
yang sudah menikah atau mempunyai riwayat wilayah kerja yang diyakini
berhubungan seksual berisiko dilakukan pemeriksaan puskesmas dalam benar, dengan
SADANIS dan cek IVA kurun waktu satu tahun mempertimbangk
(Standar Pelayanan Minimal Ke 6) yang sama dikali 100% an estimasi dari
hasil survei/ riset
yang terjamin
validitasnya,
yang ditetapkan
oleh Kepala
7 Skrining Warga negara indonesia usia 60 tahun keatas Jumlah warga negara 100% Laporan Daerah. sasaran usia
Kesehatan mendapatkan skrining kesehatan minimal 1 kali setahun berusia 60 tahun atau pelayana lanjut (berusia 60
Warga sesuai standar meliputi : lebih yang mendapat n tahun atau lebih)
negara 1) Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di fasyankes skrining kesehatan kesehata di wilayah
indonesia dan atau UKBM dan/atau kunjungan rumah sesuai standar minimal n usia kabupaten/kota
usia 60 2) Skrining faktor risiko penyakit menular dan penyakit 1 kali yang ada di suatu lanjut dalam satu tahun
tahun tidak menular minimal 1 kali dalam setahun, meliputi: wilayah kerja menggunakan
keatas kabupaten/kota dalam data proyeksi
a) Pengukuran tinggi kurun waktu satu tahun BPS atau data riil
badan, berat badan dan lingkar perut (Nominator) dibagi yang diyakini
b) Pengukuran tekanan darah Jumlah semua warga benar,
c) Pemeriksaan gula darah negara berusia 60
d) Pemeriksaan gangguan mental tahun atau lebih yang
e) Pemeriksaan gangguan kognitif ada di suatu wilayah
f) Pemeriksaan tingkat kemandirian usia lanjut kerja kabupaten/kota
g) Anamnesa perilaku berisiko dalam kurun waktu
4) Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi: satu tahun yang sama
a) Melakukan rujukan jika diperlukan (Denominator) dikali
b) Memberikan penyuluhan kesehatan 100%
8 Pelayanan Pelayanan kesehatan sesuai standar meliputi: Jumlah penderita 100% sasaran
Kesehatan hipertensi usia ≥ 15 penderita
Penderita b) Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali tahun di wilayah hipertensi
Hipertensi sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan kerjanya yang ditetapkan oleh
c) Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau kepatuhan mendapatkan Kepala Daerah
minum obat pelayanan kesehatan dengan
d) Melakukan rujukan jika diperlukan sesuai standar dibagi menggunakan
Keterangan: jumlah estimasi data RISKESDAS
Tekanan Darah Sewaktu (TDS) lebih dari 140 mmHg penderita hipertensi terbaru yang di
ditambahkan pelayanan terapi farmakologi usia ≥ 15 tahun yang tetapkan oleh
berada didalam wilayah Menteri
kerjanya berdasarkan Kesehatan.
angka prevalensi
Kab/Kota dalam kurun
waktu satu tahun yang
sama dikali 100%.
9 Pelayanan Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus sesuai Jumlah penderita 100% Rekam sasaran
Kesehatan standar meliputi: diabetes mellitus usia Medik penderita
Penderita 1) Pengukuran gula darah minimal 1 kali ≥15 tahun di dalam diabetes melitus
Diabetes sebulan di fasyankes wilayah kerjanya yang ditetapkan oleh
Mellitus 2) Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau nutrisi mendapatkan Kepala Daerah
3) Terapi pelayanan kesehatan dengan
Farmakologi, bila Gula Darah sewaktu ( GDS) lebih dari sesuai standar dalam menggunakan
200 mg/dl. 4). kurun waktu satu tahun data RISKESDAS
Melakukan rujukan bila diperlukan dibagi Jumlah estimasi terbaru yang di
penderita diabetes tetapkan oleh
mellitus usia ≥15 tahun Menteri
yang berada di dalam Kesehatan
wilayah kerjannya
berdasarkan angka
prevalensi kab/kota
dalam kurun waktu
satu tahun yang sama
dikali 100%
10 Pelayanan Pelayanan kesehatan pada ODGJ berat sesuai standar Jumlah ODGJ berat di 100% Data sasaran pada
kesehatan bagi psikotik akut dan Skizofrenia meliputi: wilayah kerja Kab/Kota dasar ODGJ berat
jiwa ODGJ 1. Pemeriksaan yang mendapatkan kunjunga ditetapkan oleh
berat kesehatan jiwa meliputi pelayanan kesehatan n pasien Kepala Daerah
a. Pemeriksaan status jiwa sesuai standar jiwa ke dengan
mental dalam kurun waktu puskesm menggunakan
b. Wawancara satu tahun dibagi as dan data RISKESDAS
Jumlah ODGJ berat Buku/La terbaru yang di
2. Edukasi kepatuhan minum berdasarkan proyeksi di poran tetapkan oleh
obat wilayah kerja Kab/Kota Kegiatan Menteri
3. Melakukan rujukan jika diperlukan dalam kurun waktu Luar Kesehatan
satu tahun yang sama Gedung
dikali 100%
11 Orang Pelayanan orang terduga TBC sesuai standar bagi orang Jumlah orang terduga 100% TB 06 sasaran orang
terduga TBC terduga TBC meliputi : 1. TBC yang dilakukan terduga TBC
mendapatka Pemeriksaan klinis terduga TBC dilakukan minimal 1 kali pemeriksaan menggunakan
n pelayanan setahun, adalah pemeriksaan gejala seseorang dengan penunjang dalam kurun data orang yang
TBC sesuai batuk lebih dari 2 minggu disertai dengan gejala lainnya waktu satu tahun kontak erat
standar dan tanda 2. dibagi Jumlah orang dengan penderita
Pemeriksaan penunjang , adalah pemeriksaan dahak yang terduga TBC TBC dan di
dan/atau bakteriologis dan/atau radiologis dalam kurun waktu tetapkan oleh
3. Edukasi perilaku beresiko dan pencegahan satu tahun yang sama Kepala Daerah
penularan dikalli 100%
4. Melakukan rujukan jika diperlukan
12 Orang Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada orang Jumlah orang dengan 100% Data dari sasaran HIV
dengan dengan risiko terinfeksi HIV sesuai standar meliputi: risiko terinfeksi HIV SIHA ditetapkan oleh
risiko yang mendapatkan ( Sistim Kepala Daerah
terinfeksi 1,Edukasi perilaku berisiko dan pelayanan sesuai Informas berdasarkan
HIV pencegahan penularan standar dalam kurun i HIV orang yang
mendapatka waktu satu tahun AIDS) berisiko terinfeksi
n pelayanan 2.Skrining dilakukan dengan pemeriksaan test dibagi Jumlah orang HIV (penderita
deteksi dini cepat HIV minimal 1 kali dalam setahun dengan risiko terinfeksi TBC, IMS,
HIV sesuai Orang dengan risiko terinfeksi virus HIV yaitu : HIV dikab/kota dalam penjaja seks,
standar 1) Ibu hamil, yaitu setiap perempuan yang sedang hamil. kurun waktu satu tahun LSL, transgender,
2) Pasien TBC, yaitu pasien yang terbukti terinfeksi TBC yang sama dikali 100% WBP, dan ibu
dan sedang mendapat pelayanan terkait TBC hamil)
3) Pasien Infeksi Menular Seksual (IMS), yaitu pasien
yang terbukti terinfeksi IMS selain HIV dan sedang
mendapat pelayanan terkait IMS
4) Penjaja seks, yaitu seseorang yang melakukan
hubungan seksual dengan orang lain sebagai sumber
penghidupan utama maupun tambahan, dengan imbalan
tertentu berupa uang, barang atau jasa
5) Lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL),
yaitu lelaki yang pernah berhubungan seks dengan lelaki
lainnya, sekali, sesekali atau secara teratur apapun
orientasi seksnya (heteroseksual, homoseksual atau
biseksual)
6) Transgender/Waria, yaitu orang yang memiliki identitas
gender atau ekspresi gender yang berbeda dengan jenis
kelamin atau seksnya yang ditunjuk saat lahir, kadang
disebut juga transeksual.
7) Pengguna napza suntik (penasun), yaitu orang yang
terbukti memiliki riwayat menggunakan narkotika dan
atau zat adiktif suntik lainnya.
8) Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), yaitu orang
yang dalam pembinaan pemasyarakatan Kementerian
Hukum dan HAM dan telah mendapatkan vonis tetap.