Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
Kahfina Sarra Soraya (P07131218062)
Magfirah Annisa Rifqa (P07131218065)
Muhammad Rizky (P07131218069)
Nor Wahidah (P07131218072)
Raissa Kamelia (P07131218074)
Raudatul Jannah (P07131218075)
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan proposal mengenai “Proposal Pengembangan Resep Ilmu
Teknologi Pangan Nugget Tempe”, untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Teknologi Pangan.
Proposal ini berisikan informasi mengenai Model-Model Evaluasi yang
kami dapatkan dari berbagai sumber dan referensi. Kami berharap makalah ini
dapat membantu para pembaca ataupun para mahasiswa dalam meningkatkan
pengetahuan dan wawasan.
Demikianlah makalah yang kami buat ini, Kami menyadari bahwa
makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca yang budiman sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan proposal ini kedepannya.
Penyusun Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
2.1 Nugget
Nugget adalah makanan yang pertama kali dikenalkan di Amerika
Serikat sebagai makanan yang praktis dan cepat saji sesuai dengan
aktivitas masyarakat yang padat (Nurzainah dan Namida, 2005). Nugget
merupakan produk olahan dari daging giling, diberi penambahan bumbu,
dicetak kemudian dilumuri dengan tepung roti pada bagian
permukaannya dan digoreng (Syamsir, 2008).
Bahan utama pembuatan nugget biasanya berasal dari bahan
pangan hewani yaitu daging ayam, daging sapi, dan ikan. Selain terbuat
dari daging dan ikan, nugget juga dapat dibuat dari sayuran. Pengolahan
sayur menjadi olahan lain dapat menjadi upaya meningkatkan minat
konsumen khususnya anak-anak yang tidak menyukai sayur dan
menambah nilai gizi produk karena terdapat kandungan vitamin, mineral,
dan serat (Alamsyah, 2007).
Karakteristik produk nugget yang dihasilkan ditentukan oleh
bahan dasar dan bahan pengisi yang digunakan. Bahan pengisi yang baik
mengandung karbohidrat dan bahan pengikat dapat menyatukan semua
bahan serta membentuk tekstur, salah satu bahan pengisi dan pengikat
yang biasa digunakan pada produk olahan pangan yaitu tepung terigu dan
tepung susu (Priwnindo, 2009).
Produk nugget yang telah dimasak dan dibekukan sebelum
dikemas dan distribusikan dalam kondisi beku. Proses distribusi dalam
keadaan beku membuat kerusakan produk karena pertumbuhan mikroba
biasanya tidak terjadi. Kerusakan kerena pertumbuhan mikroba tidak
menjadi faktor pembatas umur simpan produk, dan produk tidak
memerlukan pengawet yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan
mikroba (Syamri, 2011).
2.4.5 Bumbu-Bumbu
Penambahan bumbu-bumbu dalam pengolahan bahan
pangan hampir sama fungsinya dengan penambahan gula dan
garam, namun dengan adanya bumbu tersebut mampu
meningkatkan aroma yang mempengaruhi penilaian
organoleptik (Tarwotjo, 1998). Bumbu-bumbu yang digunakan
dalam pembuatan nugget antara lain, bawang merah, bawang
putih, dan merica (Alamsyah, 2007).
2.4.6 Bahan Pelapis
Bahan pelapis yang befungsi untuk melapisi bagian
permukaan nugget menjadi lebih menarik terdiri dari dua bahan
yaitu putih telur dan tepung panir atau tepung roti. Putih telur
merupakan 60% dari keseluruhan bagian yang terdapat pada
telur (Syarief dan Irawati, 2008). Berat rata-rata putih telur
adalah 33 gram, yang tersusun dari albumin dan sedikit lemak
(Hadiwiyoto, 1983).
Tepung roti disebut juga sebagai remah roti atau tepung
panir. Pemanfaatan tepung jenis ini biasanya hanya dijadikan
sebagai pelapis permukaan pada produk yang berbahan dasar
daging yang kemudian dibekukan. Pelapisan bagian permukaan
produk dengan tepung panir membuat tampilan lebih bagus dan
mampu meningkatkan daya tarik konsumen (Matz, 1992).
2.5 Tempe
Tempe merupakan makanan tradisional yan telah lama dikenal
di Indonesia. Didalam SNI No. 01-1144-1992 tempe didefinisikan
sebagai produk makanan hasil fermentasi biji kedelai oleh kapang
tertentu, berbentuk padatan kompal dan berbau khas serta berwarna
putih atau sedikit keabu-abuan.
Tempe dibuat dengan cara fermentasi atau peragian dengan
menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus. Pembuatan tempe
membutuhkan bahan baku kedelai. Melalui proses fermentasi,
komponen-komponen nutrisi yang kompleks pada kedelai dicerna oleh
kapang dengan reaksi enzimatis dan dihasilkan senyawa-senyawa yang
lebih sederhana (Cahyadi,2007).
Tempe merupakan hasil proses fermentasi yang dengan waktu
36-48 jam. Pada waktu tersebut, tempe siap untuk dipasarkan. Hal ini
ditandai dengan pertumbuhan kapang yang hampir tetap dan tekstur
lebih kompak. Jika proses fermentasi terlalu lama menyebabkan
terjadinya kenaikan jumlah bakteri, jumlah asam lemak bebas,
pertumbuhan jamur juga menurun, dan menyebabkan degradasi protein
lanjut sehingga terbentuk amoniak. Akibatnya, tempe yang dihasilkan
mengalami proses pembusukan dan aromanya menjadi tidak enak,
tetapi dapat digunakan sebagai campuran bumbu pada masakan
(Kasmidjo,1990).
Tempe dapat dibuat dari berbagai bahan tetapi yang dikenal
sebagai tempe oleh sebagian peminat tempe adalah yang dibuat dari
kedelai. Menurut Kasmidjo (1990), di Indonesia terdapat berbagai
macam tempe yang dibuat dengan bahan selain kedelai, antara lain:
ampas tahu, ampas kacang, biji benguk (koro) dan biji kecipir.
Tempe kaya akan serat, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbeda
dengan tahu, tempe terasa agak masam. Tempe banyak dikonsumsi di
Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia terutama kaum vegetarian
seluruh dunia banyak yang telah menemukan tempe sebagai pengganti
daging. Dengan ini sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia,
tidak hanya di Indonesia (Yudana, 2003).
METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat
Baskom
Loyang
Pisau
Panci
Kompor
Blender
3.2 Resep Nugget dan Cara Pengolahannya
Resep Standar :
Dada ayam, giling 250 gram
Telur, kocok lepas 2 butir
Bawang putih, haluskan 3 siung
Tepung Tapioka 2 sdm
Tepung terigu 1 sdm
Merica 1/4 sdt
Gula pasir 1/2 sdt
Garam 1 sdt
Minyak goreng secukupnya
Pelapis :
Telur, kocok lepas 2 butir
Tepung panir secukupnya
Cara Pengolahan
Cara Pengolahan
1. Kukus tempe hingga matang lalu haluskan hingga halus.
2. Haluskan bawang putih, merica, garam
3. Campurkan tempe yang sudah dihaluskan dengan bumbu, tepung
terigu, tepung tapioka aduk hingga rata.
4. Setelah tercampur masukan telur aduk kembali secara merata.
5. Ambil loyang, olesi dengan minyak goreng, masukan adonan lalu
kukus hingga matang, kurang lebih 15 - 20 menit.
6. Setelah matang, keluarkan dari pengukus, tunggu sampai dingin
kemudian keluarkan adonan nugget dari Loyang
7. Potong-potong adonan nugget sesuai selera
8. Celupkan pada kocokan telur kemudian gulingkan dalam tepung
panir lakukan sampai nugget habis. (nugget bisa di simpan di
frezzer atau langsung di goreng).
9. Panaskan minyak, lalu goreng sampai berwarna kuning keemasan,
angkat dan tiriskan.
Nugget tempe siap untuk disajikan.
2. Diagram Alir
A. Nugget Ayam
Kukus Tempe