Anda di halaman 1dari 4

Kelompok = 14

Anggota =Muhammad Ayub Djoda


Nabilla Auriel Fajarian
Kelas =B
Offering = G16 2019

KURIKULUM NASIONAL

KURIKULUM

 Pengertian Kurikulum

Kata kurikulum berasal dari bahasa Latin currere, yang berarti lapangan
perlombaan lari. Kurikulum juga bisa berasal dari kata curriculum yang berarti a
running course, dan dalam bahasa Prancis dikenal dengan carter berarti to run
(berlari). MenurutJ. Galen Sailor, kurikulum merupakan subyek dan bahan pelajaran
di mana diajarkan oleh guru dan dipelajari oleh siswa.Menurut Nurgiantoro, bahwa
kurikulum, yaitu alat untuk mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan. Kurikulum
dan pendidikan adalah dua hal yang sangat erat kaitannya, tidak dapat dipisahkan satu
sama yang lain (Nurgiantoro, 1988 :2). Nurgiantoro menggarisbawahi bahwa relasi
antara pendidikan dan kurikulum adalah relasi tujuan dan isi pendidikan. Karena ada
tujuan, maka harus ada alat yang sama untuk mencapainya, dan cara untuk menempuh
adalah kurikulum.

 Tujuan Kurikulum

Pada dasarnya kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan dari berbagai
program pendidikan. Di Indonesia sendiri, tujuan pendidikan didasarkan pada falsafah
Bangsa Indonesia. Kurikulum memiliki 4 tujuan utama yaitu sebagai berikut.

1. TUJUAN NASIONAL

Seperti yang telah diatur dalam UUD Indonesia no. 2 tahun 1980 mengenai

sistem pendidikan nasional

2. TUJUAN INSTITUSIONAL
Yang dimaksud dengan tujuan institusional adalah sebuah tujuan yang harus
dicapai oleh sebuah lembaga, dalam hal ini, lembaga pendidikan. Salah satu
bentuk dari tujuan institusional ini adalah kemampuan yang diharapkan dapat
dimiliki oleh siswa setelah menyelesaikan pendidikan dalam institusi
tersebut.

3. TUJUAN KULIKULER

Tujuan kulikuler merupakan tujuan dari sebuah mata pelajaran hingga dapat
mencerminkan dasar ilmu yang ada dalam mata pelajaran tersebut.

4. TUJUAN INSTRUKSIONAL

Tujuan ini adalah tujuan yang akan langsung diterapkan untuk para siswa,
dan para siswa ini sudah harus dapat mencapai tujuan tersebut ketika mereka
selesai menempuh proses belajar-mengajar.

PERKEMBANGAN KURIKULUM NASIONAL DI INDONESIA

1. Kurikulum 1947 (Rentjana Pelajaran 1947)

2. Kurikulum 1952 (Rentjana Pembelajaran Terurai 1952)

3. Kurikulum 1964 (Rentjana Pendidikan 1964)

4. Kurikulum 1968

5. Kurikulum 1975

6. Kurikulum 1984

7. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999

8. Kurikulum 2004, KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)

9. Kurikulum 2006, KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

10. Kurikulum K13


PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Menurut Pasal 1 ayat 6 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai
guru, dosen, konselor, pamong pelajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan
sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan. Sedangkan pada Pasal 1 ayat 5, tenaga pendidik
adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan.

 Tugas Tenaga Kependidikan


Pada Pasal 39 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 20 Tuhan 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional tugas tenaga kependidikan adalah melaksanakan
administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis
untuk menunjang proses pendidikan pada suatu pendidikan, sedangkan pendidik
merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi.
 Hak Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pasal 40 ayat 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional:
a. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.
b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan presstasi kerja.
c. Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas.
d. Perlindungan hokum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan
intelektual.
e. Kesempatan untuk menggunakan sarana , prasarana, dan fasilitas pendidikan
untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
 Kewajiban Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pasal 40 ayat 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional:
a. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis, dan dialogis.
b. Mempunyai komitmen seara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
 Syarat Pendidik
Pasal 42 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional:
a. Memiliki kualifikasi minimum dan bersertifikasi sesuai dengan jenjang
kewenangan mengajar.
b. Sehat jasmani dan rohani.
c. Memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

DAFTAR PUSTAKA

John, Dewey. 2017. Kedudukan Kurikulum dalam Pendidikan. https://www.silabus.


web.id/kedudukan-kurikulum/

John, Dewey. 2017. Pengertian Kurikulum. https://www.silabus.web.id/pengertian-


kurikulum

Republik Indonesia, 2003 Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional.


Jakarta: Sekretariat Negara. Dari
https://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/08/UU_no_20_
th_2003.pdf
Ruang Baca, 2018. Perkembangan Kurikulum di Indonesia Hingga Kurikulum 2013
(K13). https://gmb-indonesia.com/2018/05/20/perkembangan-kurikulum-
di-indonesia-hingga-kurikulum-2013-k13

Sianturi, Shelvi. 2018. Pengertian, Fungsi, Tujuan Pengembangan Kurikulum


Nasional. https://www.masukuniversitas.com/kurikulum-nasional

Anda mungkin juga menyukai