Anda di halaman 1dari 20

10 tokoh ilmuwan dunia dan pandangan mereka tentang Tuhan

“God has no religion.”

- Mahatma Gandhi -

1.Charles Darwin

Teori evolusi Charles Darwin telah memicu perdebatan yang penuh dengan kontroversi, yang terus
berlanjut sampai sekarang. Konsep tentang satu mahkluk hidup berkembang dan berevolusi menjadi
jenis mahkluk hidup baru tentu saja bertentangan dengan kisah penciptaan alkitabiah dan dianggap
sebagai suatu penjelasan yang tidak mengenal Tuhan Allah yang telah memberi kehidupan untuk umat
manusia. Pernah ada seorang siswa menulis dalam sebuah surat kepada John Fordyce pada tahun
1879,"Saya tidak pernah menjadi atheis dalam arti menyangkal keberadaan Tuhan. Menurutku ...
agnostik adalah deskripsi yang paling tepat tentang keadaan pikiran saya." Dan siswa itu ialah Darwin,
yang dengan kata-katanya sendiri mengakui kalau dia adalah seorang agnostik.

2. Max Planck

Seorang Fisikawan Jerman, Max Planck, menemukan Teori Kuantum. Sederhananya, teori ini
memberikan gambaran untuk pemahaman tentang atom dan pengaruh medan di sekitarnya. Beberapa
orang beranggapan pada titik inilah dimana sains dan teologi saling bersilangan. Max Planck adalah
seorang yang beragama Kristen tapi dia tidak mengutuk orang-orang yang berpikiran berbeda terhadap
teorinya. Dia pernah berkata,"Agama adalah sebuah hubungan yang mengikat manusia dengan Tuhan."
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Max Plank adalah seorang yang beriman.

3. Albert Einstein

Filosofi Albert Einstein tentang masalah supranatural memang dikenal rumit dan terkadang brilian, sama
seperti teorinya dalam Fisika. Pernyataannya yang paling terkenal adalah,"Saya percaya pada Tuhan
menurut versi Spinoza, yang menunjukkan dirinya dalam tatanan keharmonisan atas apa yang telah ada,
bukan pada Tuhan yang memperdulikan dirinya berdasarkan takdir dan tindakan manusia." Einstein
tampaknya telah menolak pandangan keagamaan tradisional karena lebih mendukung kepada sebuah
kekuatan yang memberi keteraturan pada alam semesta. Dalam hal ini, kita bisa menyebut kalau
Einstein adalah seorang deist karena ia percaya akan adanya kekuatan yang mengatur semesta namun
sama sekali menolak gagasan tentang Tuhan yang pribadi.

4. Edwin Hubble

Buah pemikiran Edwin Hubble telah menjadi dasar atas teori alam semesta yang meluas dan teori "Big
Bang" dalam hubungannya tentang penciptaan alam semesta. Prestasinya dalam bidang astronomi juga
menakjubkan. Tokoh ini telah memberikan kontribusinya tentang keberadaan galaksi didunia
Astronomi. Hubble sendiri dibesarkan sebagai orang Kristen, dan dalam beberapa suratnya dia pernah
menyinggung tentang gagasan bahwa dia sepertinya memiliki semacam "takdir" yang tidak dapat
dijelaskan. Sampai sejauh ini, pandangan Hubble tentang Tuhan masih tidak diketahui.

5.J. Robert Oppenheimer

J. Robert Oppenheimer adalah seorang Fisikawan dan direktur ilmiah Proyek Manhattan, pernah
diketahui tertarik pada agama-agama dari Timur, dan kadang-kadang dia juga mengutip kata-kata dari
filsafat Timur. Dia membaca Bhagavad Gita saat kuliah dan sangat terkesan dengan hal itu. Tapi, terlepas
dari ketertarikannya secara intelektual, tidak ada bukti bahwa Oppenheimer mempercayai atau
mempraktikkan agama apapun. Apakah Oppenheimer percaya pada kekuatan yang lebih tinggi dari
bentuk apapun, masih tidak diketahui.

6. Edward Teller

Edward Teller, yang dikenal sebagai "Bapak Bom H" adalah agnostik yang diakui dengan keyakinannya
akan teknologi, dan bukan pada makhluk yang maha kuasa. Seperti banyak orang sezamannya,
pemikirannya dipengaruhi oleh pekerjaannya dan sedikit pun tidak memikirkan Tuhan ataupun filsafat.
Latar belakang Yahudi-nya hampir hilang dalam kehidupannya ke depan. Dan oleh karena itu, Edward
Teller adalah seorang agnostik.

7. James Watson

James Watson adalah salah satu ilmuwan dalam tim peneliti Watson and Crick, tim peneliti inilah yang
telah berhasil mengungkap rahasia DNA. Hasil karyanya kini telah berkembang menjadi sebuah
penelitian genetik paling mutakhir saat ini. Watson pernah mengatakan kepada murid-muridnya bahwa
dia "benar-benar beriman dalam evolusi,"dan merasa Alkitab "tidak tepat" dalam menghadapi sains. Dia
juga mengaku bahwa dia tidak percaya pada jiwa atau apapun yang ilahi. Dan ini berarti bahwa James
Watson adalah seorang atheis

8. Francis Crick

Francis Crick, rekan Watson dalam penelitian DNA, pernah berbicara kepada seorang reporter The
Telegraph bahwa "Hipotesis tentang tuhan agak kurang dipercayai"Dia juga pernah menyatakan bahwa
ketidaksukaannya terhadap agama merupakan faktor pendorong utama dalam penelitiannya, yang dia
rasa dapat menghilangkan teori tentang Tuhan. Francis Crick, jelas adalah seorang ateis.

9. Carl Sagan

Carl Sagan yang sering disebut "The People's Astronomer," membuat banyak pernyataan menarik
tentang Tuhan. Dia pernah berkata, "Gagasan bahwa sosok Tuhan adalah seorang pria kulit putih besar
dengan janggut yang menjuntai dan sedang duduk diatas langit sedang menghitung berapa banyak
burung gereja yang jatuh adalah sangat menggelikan. Tapi jika 'Tuhan' itu berarti seperangkat hukum
fisika yang mengatur alam semesta, maka itulah yang disebut Tuhan."Sagan, bagaimanapun, memang
pernah menyangkal bahwa dia adalah seorang ateis, dengan mengatakan, "Seorang atheis haruslah
mengetahui lebih banyak daripada yang saya tahu." Sebagai jawaban atas sebuah pertanyaan pada
tahun 1996 tentang keyakinan agamanya, Sagan menjawab, "Saya agnostik."

10. Stephen Hawking

Stephen Hawking, Fisikawan paling terkenal yang masih hidup sampai sekarang, pernah menulis bahwa
"titik sebenarnya tentang penciptaan berada di luar jangkauan ilmu yang sekarang kita kenal sebagai
hukum Fisika..."Apakah ini sebuah pernyataan membingungkan yang datang dari seseorang yang
tumbuh di rumah tangga ateis? Dalam sebuah pernyataan yang lebih menegaskan, dia menyatakan juga
bahwa, "Alam yang berkembang meluas tidak akan menghalangi penciptanya, tapi hal ini dapat
membatasi kapan dia bisa melakukan pekerjaannya!" Para pengikut Hawking cukup mengetahui bahwa
dia tidak percaya pada Tuhan - atau setidaknya tidak dalam pengertian konvensional. Dan berdasarkan
alasan tersebut maka bisa dikatakan bahwa Stephen Hawking adalah seorang atheis.

Ilmuan Terkenal Yang Percaya Kepada Tuhan

1.Nicholas Copernicus (1473-1543)

Copernicus adalah astronom Polandia yang mengedepankan sistem berbasis matematis awal planet
akan mengelilingi matahari . Ia mengikuti berbagai universitas di Eropa , dan menjadi Canon di gereja
Katolik di 1497. sistem barunya benar-benar pertama kali disajikan di taman Vatikan pada tahun 1533
sebelum Paus Clement VII yang disetujui , dan mendesak Copernicus untuk menerbitkannya sekitar
waktu ini . Copernicus tidak pernah di bawah ancaman penganiayaan agama - dan mendesak untuk
menerbitkan baik oleh Uskup Katolik Guise , Kardinal Schonberg , dan Profesor Protestan George
Rheticus . Kadang-kadang Copernicus disebut Allah dalam karya-karyanya , dan tidak melihat sistem
sebagai bertentangan dengan Alkitab .

2.Sir Francis Bacon (1561-1627)

Bacon adalah seorang filsuf yang dikenal untuk membangun metode ilmiah penyelidikan berdasarkan
eksperimen dan penalaran induktif . Di De Interpretatione Naturae Prooemium , Bacon mendirikan
tujuannya sebagai penemuan kebenaran , pelayanan kepada negaranya , dan pelayanan kepada gereja .
Meskipun karyanya didasarkan pada eksperimen dan penalaran , ia menolak ateisme sebagai hasil dari
kedalaman cukup filsafat , menyatakan , " Memang benar , bahwa filosofi sedikit inclineth pikiran
manusia untuk ateisme , namun kedalaman filsafat bringeth pikiran pria tentang agama ; untuk
sementara pikiran manusia yang memandang pada penyebab kedua yang tersebar , kadang-kadang
dapat beristirahat di dalamnya , dan pergi lagi , tapi ketika memandangnya rantai mereka konfederasi ,
dan terkait bersama-sama , harus kebutuhan terbang ke Providence dan Dewa " .

3.Johannes Kepler (1571-1630)

Kepler adalah seorang ahli matematika brilian dan astronom . Dia melakukan pekerjaan awal cahaya ,
dan mendirikan hukum gerak planet tentang matahari . Dia juga datang dekat untuk mencapai konsep
Newtonian gravitasi yang universal - baik sebelum Newton lahir ! Pengenalan tentang ide kekuatan
dalam astronomi berubah secara radikal dalam arah modern. Kepler adalah Lutheran yang sangat tulus
dan saleh , yang karya-karyanya pada astronomi mengandung tulisan tentang bagaimana ruang dan
benda-benda langit mewakili Trinitas . Kepler tidak mengalami penganiayaan untuk pengakuan yang
terbuka dari sistem matahari berpusat , dan , memang, diizinkan sebagai Protestan untuk tinggal di Graz
Katolik sebagai Profesor (1595-1600) ketika Protestan lainnya telah diusir !

4. Galileo Galilei (1564-1642)

Galileo sering diingat konflik dengan Gereja Katolik Roma . Karya kontroversial di tata surya diterbitkan
pada 1633. Itu ada bukti dari sistem matahari yang berpusat ( penemuan teleskop Galileo tidak
menunjukkan pengolah tanah ) dan nya satu " bukti " berdasarkan pasang surut tidak valid . Ini
mengabaikan orbit elips yang benar planet menerbitkan dua lima tahun sebelumnya oleh Kepler .
Karena karyanya selesai dengan meletakkan argumen favorit Paus di mulut bodoh dalam dialog , Paus
( seorang teman lama dari Galileo ) sangat tersinggung . Setelah " trial " dan yang dilarang untuk
mengajarkan sistem matahari berpusat , Galileo melakukan pekerjaan teoritis yang paling berguna ,
yang berada pada dinamika . Galileo tegas mengatakan bahwa Alkitab tidak dapat berbuat salah , dan
melihat sistem sebagai interpretasi alternatif dari teks-teks Alkitab

5.Rene Descartes (1596-1650)

Descartes adalah seorang ahli matematika Perancis , ilmuwan dan filsuf yang telah disebut sebagai
bapak filsafat modern . Studi sekolah membuat dia puas dengan filsafat sebelumnya : Dia memiliki
keyakinan agama yang mendalam sebagai Katolik Roma , yang ia ditahan sampai hari kematiannya ,
bersama dengan tegas , bersemangat keinginan untuk menemukan kebenaran . Pada usia 24 ia
bermimpi , dan merasakan panggilan kejuruan untuk mencari untuk membawa pengetahuan bersama-
sama dalam satu sistem pemikiran . Sistemnya mulai dengan menanyakan apa yang bisa diketahui jika
yang lain yang meragukan - menyarankan terkenal " karena itu saya pikir saya " . Sebenarnya , hal ini
sering dilupakan bahwa langkah berikutnya untuk Descartes adalah untuk menetapkan kepastian dekat
dari keberadaan Tuhan - hanya jika Tuhan baik ada dan tidak ingin kita tertipu oleh pengalaman kami -
kami bisa mempercayai indera kita dan pikiran logis proses . Tuhan , oleh karena itu , pusat seluruh
filsafatnya . Apa dia benar-benar ingin melihat adalah bahwa filsafatnya diadopsi sebagai ajaran Katolik
Roma standar. Rene Descartes dan Francis Bacon (1561-1626) umumnya dianggap sebagai tokoh kunci
dalam pengembangan metodologi ilmiah . Keduanya memiliki sistem di mana Tuhan itu penting, dan
keduanya tampak lebih taat daripada rata-rata untuk era mereka .

6.Blaise Pascal (1623-1662)

Pascal adalah Perancis matematika , fisika , penemu , penulis , dan teolog . Dalam matematika , ia
menerbitkan sebuah risalah tentang masalah geometri proyektif dan mendirikan dasar bagi teori
probabilitas . Pascal menciptakan kalkulator mekanis , dan mendirikan prinsip-prinsip Vacuums dan
tekanan udara . Dia dibesarkan sebagai seorang Katolik Roma , namun pada tahun 1654 memiliki visi
religius Allah , yang ternyata arah studi dari ilmu teologi . Pascal mulai menerbitkan karya teologis ,
Lettres Provinciales , pada tahun 1656. karya teologis paling berpengaruh Nya, Pensées ( " Pikiran " ) ,
adalah pertahanan Kristen , yang diterbitkan setelah kematiannya . Konsep yang paling terkenal dari
Pensées adalah taruhan Pascal . Kata-kata terakhir Pascal adalah , " Semoga Tuhan tidak pernah
meninggalkan saya . "

7.Isaac Newton (1642-1727)

Dalam optik , mekanik , dan matematika , Newton adalah sosok jenius tak terbantahkan dan inovasi .
Dalam semua ilmunya ( termasuk kimia ) ia melihat matematika dan angka sebagai pusat . Apa yang
kurang dikenal adalah bahwa ia taat beragama dan melihat angka sebagai terlibat dalam memahami
rencana Allah bagi sejarah dari Alkitab . Dia melakukan pekerjaan yang besar pada ilmu Alkitab , dan ,
meskipun aspek keyakinannya tidak ortodoks , dia pikir teologi sangat penting . Dalam sistem nya fisika ,
Tuhan sangat penting bagi sifat dan kemutlakan ruang . Dalam Principia ia menyatakan , " Sistem yang
paling indah dari matahari , planet-planet , dan komet , hanya bisa melanjutkan dari nasihat dan
kekuasaan Makhluk yang cerdas dan kuat . "

8.Robert Boyle (1791-1867)

Salah satu pendiri dan anggota kunci awal dari Royal Society , Boyle memberikan namanya untuk "
Hukum Boyle " untuk gas , dan juga menulis sebuah karya penting pada kimia . Encyclopedia Britannica
mengatakan dia : " Dengan wasiatnya ia dikaruniai serangkaian Boyle kuliah , atau khotbah , yang masih
berlanjut , " untuk membuktikan agama Kristen terhadap orang-orang kafir terkenal ... ' Sebagai seorang
Protestan yang taat , Boyle mengambil minat khusus dalam mempromosikan agama Kristen di luar
negeri , memberikan uang untuk menerjemahkan dan menerbitkan Perjanjian Baru ke Irlandia dan
Turki . pada 1690 ia mengembangkan pandangan teologis dalam The Christian Virtuoso , yang ia tulis
untuk menunjukkan bahwa studi tentang alam adalah kewajiban agama pusat. " Boyle menulis terhadap
ateis pada zamannya ( gagasan bahwa ateisme adalah penemuan modern adalah sebuah mitos ) , dan
jelas jauh lebih taat Kristen dari rata-rata di jamannya .
9.Michael Faraday (1791-1867)

Michael Faraday adalah putra seorang pandai besi yang menjadi salah satu ilmuwan terbesar abad ke-19
. Karyanya pada listrik dan magnet tidak hanya merevolusi fisika , tetapi menyebabkan banyak gaya
hidup kita saat ini, yang tergantung pada mereka ( termasuk komputer dan saluran telepon dan , jadi ,
situs web ) . Faraday adalah anggota taat Kristen dari Sandemanians , yang secara signifikan
mempengaruhi dia dan sangat mempengaruhi cara di mana ia mendekati dan menafsirkan alam. Berasal
dari Presbiterian , para Sandemanians menolak gagasan gereja negara , dan mencoba untuk kembali ke
jenis Perjanjian Baru Kristen .

10.Gregor Mendel (1822-1884)

Mendel adalah orang pertama yang meletakkan dasar-dasar matematika genetika , dalam apa yang
kemudian disebut " Mendelianism " . Dia memulai penelitiannya pada tahun 1856 ( tiga tahun sebelum
Darwin menerbitkan Origin of Species ) di taman biara di mana ia adalah seorang biarawan . Mendel
terpilih Abbot dari Biara di 1868. Karyanya tetap relatif tidak diketahui sampai pergantian abad , ketika
generasi baru ahli botani mulai menemukan hasil yang sama dan " ditemukan kembali " dia (meskipun
ide-ide mereka tidak identik dengan -Nya ) . Hal yang menarik adalah bahwa tahun 1860 adalah penting
untuk pembentukan X -Club , yang didedikasikan untuk mengurangi pengaruh agama dan menyebarkan
citra " konflik " antara ilmu pengetahuan dan agama . Salah satu simpatisan adalah sepupu Darwin,
Francis Galton , yang ilmiah bunga dalam genetika ( pendukung eugenika - pembiakan selektif di antara
manusia untuk " meningkatkan " saham ) . Dia menulis bagaimana " pikiran imam " tidak kondusif untuk
ilmu sementara, pada sekitar waktu yang sama , seorang biarawan Austria membuat terobosan dalam
genetika . Penemuan kembali karya Mendel datang terlambat untuk mempengaruhi kontribusi Galton .

11.William Thomson Kelvin (1824-1907)

Kelvin adalah terutama di antara kelompok kecil ilmuwan Inggris yang membantu untuk meletakkan
dasar-dasar fisika modern. Karyanya meliputi banyak bidang fisika , dan dia dikatakan memiliki lebih
banyak huruf setelah namanya daripada orang lain di Commonwealth , karena ia menerima banyak gelar
kehormatan dari universitas Eropa , yang mengakui nilai karyanya . Ia adalah seorang Kristen yang
sangat berkomitmen , yang tentu lebih religius daripada rata-rata untuk jamannya . Menariknya , para
fisikawan George Gabriel Stokes (1819-1903) dan James Clerk Maxwell (1831-1879) juga orang-orang
Kristen komitmen yang mendalam , di era ketika banyak yang nominal , apatis , atau anti - Kristen . The
Encyclopedia Britannica mengatakan " Maxwell dianggap oleh sebagian besar ahli fisika modern sebagai
ilmuwan abad ke-19 yang memiliki pengaruh terbesar pada fisika abad ke-20 , ia berada di peringkat
dengan Sir Isaac Newton dan Albert Einstein untuk sifat dasar dari kontribusinya . " Lord Kelvin adalah
penciptaan bumi Lama, yang diperkirakan usia bumi berada di suatu tempat antara 20 juta dan 100 juta
tahun , dengan batas atas pada 500 juta tahun berdasarkan tingkat pendinginan ( perkiraan rendah
karena kurangnya pengetahuan tentang pemanasan radiogenik ) .

12.Max Planck (1858-1947)

Planck membuat banyak kontribusi untuk fisika, namun paling dikenal untuk teori kuantum , yang
merevolusi pemahaman kita tentang dunia atom dan sub - atom . Dalam ceramahnya 1937 " Agama dan
Naturwissenschaft , " Planck menyatakan pandangan bahwa Tuhan ada dimana-mana ada, dan
menyatakan bahwa " kekudusan dimengerti Ketuhanan disampaikan kesucian simbol . " Ateis , pikirnya ,
melampirkan terlalu banyak pentingnya apa hanyalah simbol . Planck adalah churchwarden dari 1920
sampai kematiannya , dan percaya dalam Mahakuasa , Mahatahu , dermawan Allah ( meskipun tidak
harus satu pribadi ) . Ilmu pengetahuan dan agama mengobarkan " perang melawan skeptisisme tak
kenal lelah dan dogmatisme , melawan ketidakpercayaan dan takhayul " dengan tujuan " menuju Allah !
"

13.Albert Einstein (1879-1955)

Einstein mungkin adalah ilmuwan paling terkenal dan paling sangat dihormati abad kedua puluh , dan
berhubungan dengan revolusi besar dalam pemikiran kita tentang waktu , gravitasi , dan konversi bahan
energi ( E = mc2 ) . Meskipun tidak pernah datang dengan kepercayaan dalam pribadi Allah , ia mengakui
ketidakmungkinan alam semesta non - dibuat . The Encyclopedia Britannica mengatakan dia : " tegas
menyangkal ateisme , Einstein menyatakan keyakinan " Spinoza Allah yang menyatakan diri dalam
harmoni yang ada. " Ini benar-benar termotivasi minatnya pada ilmu pengetahuan , karena ia pernah
mengatakan kepada seorang fisikawan muda : " Aku ingin tahu bagaimana Allah menciptakan dunia ini ,
saya tidak tertarik pada ini atau fenomena itu, dalam spektrum ini atau elemen itu. Saya ingin tahu
pikiran -Nya , sisanya adalah rincian " julukan terkenal Einstein pada " prinsip ketidakpastian " adalah "
Tuhan tidak bermain dadu " - . Dan dia ini adalah pernyataan yang nyata tentang Tuhan yang dia percaya
Pepatah terkenal . nya adalah " Ilmu tanpa agama adalah lumpuh , agama tanpa ilmu adalah buta . "

10 Orang Terkenal Dunia Yang Tak Percaya Tuhan

Oleh reagan dalam Lainnya pada April 19, 2018

Setiap orang punya hak untuk percaya atau tidak dengan apapun, termasuk dengan keberadaan Tuhan.
Orang-orang yang tak percaya dengan Tuhan biasa disebut sebagai ateis. Sebenarnya ada banyak orang
di dunia yang menganut kepercayaan ateis atau tidak percaya dengan Tuhan, mulai dari orang biasa
sampai terkenal seperti ilmuwan dan selebriti. Berikut adalah sejumlah orang terkenal di dunia yang tak
percaya dengan keberadaan Tuhan atau penganut kepercayaan ateis.

10. Hugh Hefner

Hidup dikelilingi uang dan wanita, siapa sih pria yang tidak mau. Hanya saja, hampir mustahil rasanya
untuk bisa mendapatkan hidup seperti itu. Mustahil? Tidak juga, ada sosok pria yang berhasil
mendapatkan hidup menyenangkan yang sangat diidam-idamkan oleh pria, pria tersebut adalah Hugh
Hefner.

Hugh Hefner adalah bos majalah dewasa Playboy. Playboy merupakan majalah dewasa Amerika yang
didirikan pada tahun 1953. Hefner ini merupakan pendiri sekaligus editor di majalah tersebut. Pebisnis
Amerika ini mengakui bahwa dirinya tak percaya dengan agama. Dikatakan bahwa agama itu adalah
sebuah mitos.

9. Fernando Alonso

Memacu adrenalin dengan memacu mobil secepat mungkin agar bisa finish pertama, itulah tujuan dari
Formula 1 atau F1. Formula 1 adalah salah satu cabang olahraga yang populer dan dikenal ekstrim
karena mengharuskan pengendaranya memacu kendaraan secepat mungkin ke garis finish. Setiap
olahraga pasti ada superstarnya, begitu juga dengan Formula 1. Salah satu bintang di Formula 1 adalah
pembalap bernama Fernando Alonso.

Fernando Alonso Diaz merupakan pembalap asal Spanyol yang meraih 2 kali gelar juara Formula 1. Saat
ini Alonso membalap untuk tim McLaren. Alonso tak mengatakan secara langsung bahwa dirinya adalah
seorang ateis. Alonso hanya mengatakan, dirinya tidak punya hubungan apapun dengan Tuhan dan tidak
percaya dengan nasib atau makhluk superior lainnya.
8. Albert Einstein

Cara terbentuknya alam semesta menurut agama dan teori science yang berbeda membuat ilmu
pengetahuan tak bisa disatukan dengan agama. Mungkin ini yang membuat banyak ilmuwan terkenal
dunia tak percaya dengan agama dan lebih percaya dengan hal-hal ilmiah. Salah satu ilmuwan terkenal
yang tak percaya dengan agama adalah Albert Einstein.

Albert Einstein dikenal sebagai ilmuwan jenius di abad ke-20. Ia lahir dalam keluarga Yahudi di Jerman
pada 14 Maret 1879. Ketika dirinya dewasa, Einstein mulai mempertanyakan eksistensi Tuhan. Dirinya
juga meragukan keyakinan di dunia yang percaya dengan Tuhan. Tapi di kesempatan lain, dirinya
menolak dianggap sebagai ateis fanatik.

7. Rosalind Franklin

Tanpa jasa Rosalind Franklin, mungkin kita tidak akan kenal yang namanya mesin x-ray. Dengan
keberadaan mesin x-ray ciptaan Franklin, dunia medis sangat terbantu untuk mengscan bagian dalam
dari tubuh manusia. Seperti Albert Einstein, Rosalind Franklin juga termasuk illmuwan yang tak percaya
dengan Tuhan.

Franklin lahir dari keluarga Yahudi di London. Keluarga Franklin adalah orang Yahudi yang taat, sangat
berbeda dengan dirinya. Melalui sebuah surat yang ditujukan pada ayahnya, Franklin menuliskan bahwa
ia meragukan keberadaan Tuhan sebagai pencipta alam semesta dan kehidupan setelah mati. Ayahnya
menuduh bahwa Franklin menganggap science adalah agamanya.

6. Angelina Jolie
Brad Pitt dan Angelina Jolie yang begitu kompak menjadi relationship goals oleh banyak fans dan juga
orang di dunia. Selain keduanya adalah pasangan selebriti yang dermawan, mereka juga berbagi
kesamaan yakni, sama-sama tidak percaya dengan Tuhan. Mereka berdua adalah pasangan selebriti
yang menganut kepercayaan ateis.

Sebelum mengenal Pitt, saat berstatus suami istri, dan hingga bercerai, baik itu Jolie dan Pitt, keduanya
masih mempertahankan kepercayaan ateisnya tersebut. Jolie yang kini tengah sibuk mengurus anak
angkatnya mengaku bahwa dirinya tidak butuh keberadaan Tuhan dalam hidupnya. Secara tak langsung,
Jolie mengakui bahwa dirinya adalah seorang ateis.

5. Brad Pitt

Baik itu Angelina Jolie maupun Brad Pitt, keduanya sama-sama artis Hollywood yang tak percaya dengan
keberadaan Tuhan. Mungkin itu menjadi salah satu alasan kenapa mereka merasa cocok satu sama lain
dan menikah. Meskipun sekarang mereka sudah berpisah, keduanya masih percaya bahwa Tuhan itu
tidak ada.

Mantan Jennifer Aniston dan Angelina Jolie, yang sekarang ini menjalin hubungan asmara dengan Neri
Oxman ini mengakui dirinya adalah seorang ateis. Pitt mengaku, ia ada 20% ateis dan 80% agnostic.
Agnostic adalah orang yang percaya bahwa tak hal yang namanya Tuhan atau segala hal yang
berhubungan dengan Tuhan.

4. Rafael Nadal
Ilmuwan, artis, dan siapapun bisa tak percaya dengan Tuhan, termasuk juga atlet. Kalian yang pecinta
olahraga tenis? Kalian tentu tahu bahwa ada banyak bintang dalam olahraga tersebut. Salah satu
bintang tenis yang sangat terkenal adalah Rafael Nadal. Nadal adalah petenis profesional asal Spanyol
yang kini menempati peringkat 1 petenis single terbaik dunia.

Petenis handal ini adlaah salah satu atlet yang menambah deretan orang terkenal di dunia yang tak
percaya dengan sosok Tuhan. Nadal sendiri pernah mengatakan bahwa dirinya cukup sulit percaya
dengan adanya Tuhan. Dia ingin tahu apakah Tuhan itu benar-benar ada atau tidak. Mungkin jika pernah
melihatnya, Nadal baru percaya dengan Tuhan.

3. John Lennon

Grup band The Beatles mungkin sudah lama bubar, tapi lagu-lagu yang dibawakannya masih ada yang
memutarnya sampai sekarang. The Beatles ini adalah grup band rock yang terbentuk di Liverpool, Inggris
pada tahun 1960. Grup band ini beranggotan 6 orang, John Lennon, Paul McCartney, George Harrison,
Ringo Starr, Pete Best, Stuart Sutcliffe.

Salah satu anggotanya yakni John Lennon, dikenal sebagai orang yang eksentrik dan penuh kontroversi.
Sudah jadi rahasia umum mengenai ketidakpercayaan Lennon akan Tuhan. Ketidapercayaan Lennon
terhadap Tuhan, ia tuangkan ke dalam lagu yang ia ciptakan pada tahun 1970, berjudul God.

2. Keanu Reeves

Aktor Hollywood Keanu Reeves mengakui bahwa dirinya adalah seorang ateis. Meski pada publik dia
mengaku bahwa sering merenung tentang agama, satu-satunya agama yang ia anut ya ateis. Reeves
mengatakan bahwa dia termasuk orang yang skeptis tentang Tuhan, Surga, dan Neraka. Membuat
dirinya memilih untuk menjadi ateis.

Pengakuan Reeves sangat berkebalikan dengan salah satu film yang pernah ia mainkan, Constantine. Di
film tersebut, Reeves berperan sebagai John Constantine, karakter dari DC Comics yang merupakan
seorang ahli sihir. Di film Constantine tersebut, digambarkan masalah yang dihadapi Constantine dengan
Surga, Neraka, Tuhan, malaikat, dan iblis.

1. Stephen Hawking

Ada banyak ilmuwan jenius yang tak percaya dengan keberadaan Tuhan. Setelah Enstein dan Franklin,
masih ada lagi satu ilmuwan jenius yang tak percaya Tuhan, dia adalah Stephen Hawking. Seperti yang
sudah banyak orang tahu, Hawking adalah seorang ilmuwan yang mengajar sebagai profesor
matematika di Universitas Cambridge.

Hawking telah lama menganut kepercaaan ateis. Ia baru mulai mempublikasikannya pada dunia pada
tahun 2014. Hawking mengatakanm, ia tak percaya dengan Tuhan, Surga, Neraka, dan kehidupan
setelah mati. Ditambahkan, semua hal tersebut, semua keajaiban yang diceritakan di setiap agama,
semuanya tidak cocok dengan ilmu sains.

15 Penganut Atheis Paling Berpengaruh Di Dunia

May 17, 2017

Mungkin kata atheis bukanlah hal yang asing lagi bagi kehidupan sekarang ini. Ateisme adalah sebuah
pandangan filosofi yang tidak memercayai keberadaan Tuhan dan dewa-dewi ataupun penolakan
terhadap teisme. Dalam pengertian yang paling luas, ia adalah ketiadaan kepercayaan pada keberadaan
dewa atau Tuhan. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membuat penganut atheis
semakin bertambah. Banyak sekali para ilmuan dan juga orang yang memiliki pendidikan tinggi menjadi
seorang atheis.

Untuk membuat daftar atheis yang berpengaruh pada SuperScholar, seorang ateis tidak hanya kafir
kepada Tuhan tetapi juga secara aktif mendorong orang lain untuk tidak percaya kepada Tuhan. Bill
Maher dan Penn & Teller, misalnya, menggunakan keunggulan mereka sebagai penghibur untuk
mempromosikan ateisme. Tapi mereka melakukannya terutama sebagai popularis, bukan sebagai
ilmuwan yang berusaha membuat kasus yang dianggap bertentangan dengan teisme dan ateisme.
Banyak atheis yang merupakan ilmuwan terkenal dengan hak mereka sendiri dan mereka menggunakan
beasiswa mereka untuk mempromosikan ateisme secara eksplisit atau untuk mempromosikan bentuk
pemikiran yang membuat kepercayaan kepada Tuhan tidak dapat dipertahankan.

Banyak ilmuwan yang terdaftar di sini telah memberikan kehidupan baru kepada ateisme, dengan
mengundang istilah “neo-ateisme” untuk menggambarkan dampak dan gerakan mereka. Sejak
bangkitnya neo-atheisme dalam dekade terakhir, penerimaan publik terhadap ateisme di Amerika
Serikat telah meningkat pesat. Dalam jajak pendapat Gallup sampai sepuluh tahun yang lalu, mereka
yang bersedia menyebut diri mereka ateis melayang sekitar 10 persen. Sekarang sampai di bawah 15
persen. Mungkin anda penasaran siapa saja tokoh yang menganut atheis. Rasa penasaran anda akan
kami jawab pada pembahasan kali ini.

1. Richard Dawkins

Clinton Richard Dawkins FRS FRSL (lahir 26 Maret 1941) adalah seorang ahli etologi, ahli biologi
evolusioner dan penulis Inggris. Dia adalah rekan emeritus dari New College, Oxford dan merupakan
Profesor Ilmu Pengetahuan Umum dari Universitas Oxford tahun 1995 sampai 2008. Dawkins pertama
kali menjadi terkenal dengan buku 1976 The Selfish Gene, yang mempopulerkan pandangan gen tentang
evolusi dan memperkenalkan istilah meme. Dengan bukunya The Extended Phenotype (1982), ia
memperkenalkan teori evolusi bahwa konsep fenotipik suatu gen tidak terbatas pada tubuh organisme,
namun dapat menyebar jauh ke lingkungan. Pada tahun 2006, ia mendirikan Yayasan Richard Dawkins
untuk Reason and Science.
Dawkins adalah seorang ateis dan terkenal karena kritiknya tentang penciptaan dan desain cerdas.
Dalam The Blind Watchmaker (1986), dia menentang analogi pembuat jam, sebuah argumen untuk
keberadaan pencipta supranatural yang didasarkan pada kompleksitas organisme hidup. Sebagai
gantinya, dia menggambarkan proses evolusioner sebagai analog dengan pembuat jam buta dalam
reproduksi, mutasi dan seleksi itu tidak terarah oleh perancang manapun. Dalam The God Delusion
(2006), Dawkins berpendapat bahwa pencipta supranatural hampir tidak ada dan bahwa iman religius
adalah khayalan belaka. Dia juga menentang ajaran penciptaan di sekolah.

2. Sam Harris

Penganut atheis setelah Dawkins adalah Sam Harris. Samuel Benjamin Harris (lahir 9 April 1967) adalah
seorang penulis, filsuf dan neuroscientist Amerika.Dengan mengeluarkan honor $ 50K dan bepergian
dengan rombongan yang mencakup detail keamanan (untuk kritiknya terhadap Islam), Harris adalah
“bintang rock” ateis kontemporer. Meskipun menemukan agama sebagai ide yang buruk pada
umumnya, dia terbuka terhadap aspek-aspek tertentu dari paranormal yang mengangkat alis di antara
beberapa ateis.

3. Christopher Hitchens

Christopher Hitchens adalah orang yang paling pandai bicara dan sopan di kalangan atheis intelektual
kontemporer. Lucu dan membakar, dia tidak memperdebatkan debat. Sebagai jurnalis kelas dunia dan
koresponden, dia memerintahkan sebuah platform yang sangat terlihat untuk mempromosikan ateisme.

4. Daniel Dennett
Daniel Dennett bersama dengan Dawkins, Harris dan Hitchens, melengkapi apa yang disebut “empat
penunggang kuda” (mengacu pada empat penunggang kuda di kitab alkitabiah Wahyu). Dennett adalah
filsuf profesional kelas dunia yang telah memperdebatkan ateisme materialistik dalam segala hal mulai
dari kesadaran manusia hingga biologi evolusioner. Pada tahun 2017 ia adalah co-director dari Center
for Cognitive Studies dan Austin B. Fletcher Professor of Philosophy at Tufts University. Dennett adalah
seorang atheis dan sekuler, anggota dewan penasihat Sekuler Koalisi untuk Amerika dan anggota Komite
Penyelidikan Skeptis, serta pendukung gerakan Bright yang terang-terangan.

5. Stephen Hawking

Stephen Hawking adalah salah satu fisikawan teoritis besar di dunia. Buku dagangnya berjudul A Brief
History of Time ini membawa badai dunia pada akhir 1980an. Di dalamnya ia mengangkat prospek alam
semesta yang menciptakan dirinya sendiri, yang sejak saat itu berkembang panjang lebar. Tema yang
terus dibenturkannya adalah keanehan hipotesis Tuhan. Hawking dikenal karena karyanya menjadi
dasar hukum yang mengatur alam semesta. Dia telah membuat ketidakpercayaannya kepada Tuhan
dengan sangat jelas dan terkenal mengatakan: “Ilmu pengetahuan dapat menjelaskan alam semesta,
kita tidak membutuhkan Tuhan untuk menjelaskan mengapa ada sesuatu dan bukan apa-apa.”

6. Steven Pinker

Sebagai ilmuwan kognitif, Steven Pinker mendekonstruksi semua aspek pemikiran manusia yang
mungkin ditafsirkan sebagai menunjuk pada asal non-material. Dengan jabatan profesor Harvard dan
aliran buku-buku populer yang memperdebatkan pandangan materialistik tentang kognisi, dia telah
menjadi ahli apologi atheisme yang sangat efektif.

7. Michael Shermer
Seorang mantan Kristen evangelis, Michael Shermer mempromosikan skeptisisme yang menghilangkan
sisa-sisa supernaturalisme. Pendiri dan penerbit Skeptic Magazine, dia adalah penyuara yang tak kenal
lelah untuk ateisme melalui buku-buku populer, debat yang sangat terlihat dalam wawancara televisi
dan sebuah kolom bulanan dengan Scientific American.

8. Peter Singer

Peter Albert David Singer, AC (lahir 6 Juli 1946) adalah seorang filsuf moral Australia. Dia adalah Profesor
Biofisika Ira W. DeCamp di Universitas Princeton dan Profesor Laureate di Pusat Filsafat Terapan dan
Etika Publik di Universitas Melbourne. Dia mengkhususkan diri pada etika terapan dan pendekatan isu
etis dari perspektif sekuler, utilitarian. Dia dikenal secara khusus untuk bukunya Animal Liberation
(1975), dimana dia berpendapat mendukung vegetarianisme dan esainya tentang kelaparan, kekayaan
dan moralitas, dimana dia berpendapat untuk menyumbangkan bantuan untuk membantu masyarakat
miskin global.

Untuk sebagian besar karirnya, dia lebih memilih utilitarian, tapi dia mengumumkan di The Point of View
of the Universe (2014) bahwa dia telah menjadi seorang utilitarian hedonis. Bioethicist Princeton Peter
Singer berpendapat bahwa masalah utama agama adalah promosi dari apa yang dia sebut
“speciesisme”, pandangan bahwa spesies manusia dalam beberapa hal luar biasa dibandingkan dengan
populasi hewan lainnya. Dengan demikian menantang human exceptionalism, Singer pada dasarnya
merongrong semua monoteisme barat.

9. Alan Turing
Turing telah disebut sebagai pendiri ilmu komputer dan kecerdasan buatan yang terkenal dengan
karyanya di Bletchley Park. Dia percaya pada Tuhan ketika masih remaja. Tapi dia melepaskan agamanya
saat seorang teman meninggal karena tuberkulosis dan dia memutuskan bahwa materialisme lebih
masuk akal daripada agama.

10. Rosalind Franklin

Pekerjaan Franklin sangat penting dalam penemuan struktur heliks ganda DNA dari Watson dan Crick.

Dalam salah satu suratnya, dia berkata: “Saya mempertahankan bahwa iman di dunia ini mungkin saja
tanpa iman di dunia lain.”

11. Neil deGrasse Tyson

Tyson adalah astrofisikawan Amerika dan komunikator sains. Dia menggambarkan dirinya sebagai
agnostik, bukan ateis. Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, dia berkata: “Saya tetap tidak yakin
dengan klaim siapa pun yang pernah dibuat tentang keberadaan atau kekuatan kekuatan ilahi yang
beroperasi di alam semesta”.

12. Thomas Edison

Edison telah digambarkan sebagai salah satu penemu terbesar AS dan terkenal karena penemuan bola
lampu di tahun 1879. Dia terkenal mengatakan: “Saya belum pernah melihat bukti ilmiah sekecil apapun
dari gagasan religius tentang surga dan neraka, kehidupan masa depan untuk individu atau tentang
Tuhan pribadi”.

13. Steven Weinberg

Peraih Nobel, Steven Weinberg adalah salah satu ilmuwan besar di zaman kita. Dia juga seorang penulis
yang sangat baik. Seperti yang ditunjukkan dalam buku populer tentang fisika, yang memajukan
pandangan atheistik tentang alam semesta. Menurutnya, prestasi budaya sains terbesar adalah
membasmi agama.

14. Paul Kurtz

Paul Kurtz adalah pendukung utama humanisme sekuler, yang menjauhkan agama dalam usaha untuk
mewujudkan manusia. Dia telah sangat produktif dalam menumbuhkan humanisme sekuler antara lain,
mengarahkan Dewan Humanisme Sekuler, mengedit Skeptis Inquirer dan mendirikan Prometheus Press.

15. Lawrence Krauss

Ketika jaringan televisi membutuhkan ilmuwan yang baik dan dipercaya untuk membahas hubungan
antara sains dan agama, Lawrence Krauss adalah orangnya. Seorang fisikawan dengan kredensial yang
solid dan juga sangat siap, dia telah menulis serangkaian buku sains populer yang sukses. Krauss telah
secara efektif menggunakan platform ini untuk mempromosikan ateisme.
5

Para ilmuwan dianggap memiliki Tuhan yang berbeda dari kaum teolog. Seperti apakah Tuhan mereka?

Semakin para ilmuwan mendalami bidang ilmunya, semakin ia menemukan nuansa spiritual di
dalamnya. Dan karenanya, semakin tinggi keyakinan mereka terhadap keberadaan Tuhan. Ungkapan
semacam ini sering dilontarkan para ilmuwan yang berubah menjadi pendakwah agama. Dr. Imaduddin
Abdul Rahim (fisika) dan Dr Dadang Hawari (kedokteran) adalah contohnya.

Dalam beberapa kesempatan ceramahnya di televisi, Bang Imad, panggilan Dr Imaduddin, memberikan
contoh banyaknya ilmuwan yang kembali ke spiritualitas. Salah satu contoh favoritnya adalah Albert
Einstein, yang menurut dia tetap mempertahankan agama kendati sibuk memecahkan persoalan-
persoalan ilmiah.

Begitu juga Dadang Hawari yang sering menyebut nama Dr Maurice Bucaile, ilmuwan asal Perancis yang
tertarik terhadap Islam karena mendalami kajian biologi dan hubungannya dengan beberapa doktrin
agama.

Benarkah para ilmuwan berkecenderungan demikian? Jika Anda buka literatur fisika, mungkin Anda
akan kecewa. Karena, terlalu banyak tokoh-tokoh ilmuwan yang ternyata ateis, atau paling kurang
agnostis terhadap persoalan-persoalan metafisika.

Sebutlah Steven Weinberg, Carl Sagan, Roger Penros, Richard Feynman, dan Stephen Hawking. Tokoh-
tokoh ini adalah fisikawan sejati yang banyak menelurkan karya dan teori ilmiah. Simaklah apa kata
mereka tentang Tuhan!

"Betapa alam raya berjalan penuh dengan keteraturan berdasarkan hukum-hukumnya, sehingga ia tak
perlu lagi sang pengatur," tulis Carl Sagan dalam Cosmos, karya monumentalnya. "Semakin kosmologi"
menyingkap alam raya ini, semakin tampak bagi kita betapa tak bertujuannya jagat raya ini," ungkap
Steven Weinberg, peraih hadiah Nobel dalam bidang fisika pada 1979.

Begitulah, bagi para ilmuwan itu, teori ledakan besar (big bang), teori yang paling dekat kaitannya
dengan penciptaan, hampir tak menyisakan ruang buat Tuhan untuk berkarya. "Semuanya berjalan
menurut hukum fisika yang rumit dan sempurna," tulis seorang fisikawan.

Jalan Pikiran Tuhan

Benarkah para ilmuwan seradikal itu dalam memandang Tuhan? Jawabannya, mungkin ya mungkin
tidak. Jika Anda percaya pada sebuah penelitian di AS tahun lalu, hanya 40 persen ilmuwan di negeri
Paman Sam itu yang percaya adanya Tuhan. Sisanya adalah para ilmuwan yang ateis dan agnostik
(Newsweek, 27/7).
Tapi jika melihat sebuah konferensi tentang agama dan ilmu pengetahuan yang digelar di AS bulan lalu,
para ilmuwan adalah manusia-manusia "beriman" dan, dalam beberapa hal, percaya dengan kebenaran
agama. "Jika Anda menyadari bahwa hukum alam telah melahirkan jagat raya yang begitu teratur, maka
hal itu pastilah tidak terjadi semata-mata karena kebetulan. Tapi mesti ada tujuan di balik itu semua,"
kata John Polkinghorne, ahli fisika yang kini menjadi pendakwah Gereja Anglikan.

Pendapat senada juga diungkapkan Charles Townes, peraih Nobel pada 1964 yang juga hadir dalam
konferensi tersebut, "Banyak orang merasakan bahwa pastilah ada sesuatu yang mahapintar di balik
kehebatan hukum alam."

Sekitar 300 ilmuwan yang hadir dalam konferensi tersebut memang tidak semuanya percaya kepada
Tuhan. Namun, mereka memiliki konsepsi tersendiri tentang Tuhan. John Barrow, misalnya,
menganggap adanya ruang buat spiritualitas dalam setiap kajian keilmiahan. Padahal, fisikawan Inggris
yang dianggap terbesar setelah Stephen Hawking itu selama ini dikenal kurang peduli terhadap agama.

Para ilmuwan memang memiliki konsepsi tersendiri tentang Tuhan. Tuhan mereka, seperti dikatakan
banyak pengamat agama, tidaklah terpersonalisasi seperti yang diajarkan para teolog. Karenanya Dr
Karlina Leksono, astronom Indonesia yang kini mengajar filsafat di UI, keberatan kalau orang seperti
Stephen Hawking dikategorikan sebagai ilmuwan yang ateis. "Dia bukan ateis, tapi sedikit agnostik,"
katanya dalam suatu kesempatan kepada UMMAT.

Sifat agnostik Hawking diperlihatkan dalam tulisan-tulisannya yang agak keras mengkritik Tuhan para
teolog. Kendati demikian, ia meyakini keberadaan Tuhan, dan mempercayai bahwa dengan kosmologi
yang dibangunnya, suatu saat, ia bisa melihat jalan pikiran Tuhan (the mind of God).

Persoalannya barangkali, mampukah ilmu pengetahuan itu menyingkap Tuhan? Para ilmuwan yang
beriman meyakini bahwa ilmu pengetahuan, kendati tak secara langsung membawa para ilmuwan ke
hadapan Tuhan, bisa menggiring mereka ke arah itu. "Kendati sains tak dapat membuktikan eksistensi
Tuhan, ia dapat membisikkan kepada ilmuwan di mana jejak-jejak Tuhan itu bisa dicari," ujar seorang
ilmuwan.

Para ilmuwan "ateis" sendiri tak terlalu memperdulikan apakah Tuhan itu ada atau tidak, dan apakah
ilmu pengetahuan bisa atau tidak mengungkapnya. Namun, mereka sepakat dengan kaum beriman
bahwa tujuan agama dan sains kedua-duanya sama, yakni mencari kebenaran sejati di dunia ini.

Anda mungkin juga menyukai