Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH TERAPI DZIKIR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN

PADA PASIEN PRE DAN POST OPERASI

1
Nurlina
2
Nursyamsi

1
Departemen Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
2
Departemen Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba

Alamat Korespondensi:

Ns.Nurlina,S.Kep,M.Kep
Program Studi Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panrita Husada
Bulukumba, 0413 2514721
HP: 085398815544
Email: nurlina_bambang@yahoo.com

Jurnal Kesehatan Panrita Husada | Vol. 4 No.1, Maret 2019 17


ABSTRAK

Tindakan pembedahan dan trauma pasca bedah merupakan stressor yang dapat menimbulkan reaksi fisiologis
maupun psikologis bagi pasien. Reaksi psikologis berupa kecemasan biasanya timbul pada tahap pre operatif
ketika pasien mengantisipasi pembedahannya dan pada tahap pasca operatif karena nyeri dan rasa tidak nyaman,
perubahan citra tubuh dan fungsi tubuh. Penanganan kecemasan dengan aspek spiritual berupa pemberian terapi
dzikir merupakan salah satu upaya untuk menurunkan tingkat kecemasan pada pasien pre dan post operasi.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian pra eksperimen dengan rancangan penelitian one group pre and
posttest design. Sampel penelitian ini sebanyak 15 responden kelompok eksperimen yang diambil dengan
metode consecutive sampling. Kelompok eksperimen mendapatkan pemberian terapi dzikir 1 kali perlakuan
dengan durasi selama 12 menit. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner. Analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik uji
dependent (paired sample t test). Hasil analisis menggunakan uji statistik paired sample t test dengan tingkat
kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan hasil uji ini, didapatkan nilai p adalah 0,000, dengan demikian p < α (0,000
< 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh pemberian terapi dzikir terhadap tingkat
kecemasan pada pasien pre dan post operasi. Peneliti menyarankan agar hasil penelitian ini bisa dijadikan
sebagai referensi untuk pengaplikasian dalam ruang lingkup pelayanan keperawatan khususnya penanganan
kecemasan.

Kata Kunci : Terapi Dzikir, Kecemasan Pre Operasi, Kecemasan Post Operasi

ABSTRACT
Postoperative surgery and trauma are stressors that can cause physiological and psychological reactions to the
patient. Psychological reactions in the form of anxiety usually arise in the preoperative stage when the patient
anticipates surgery and at the postoperative stage because of pain and discomfort, changes in body image and
bodily functions. Handling anxiety with spiritual aspects in the form of dzikir therapy is an effort to reduce
anxiety levels in patients pre and post surgery. This study used a pre-experimental research design with a one
group pre and posttest design study design. The sample of this study was 15 respondents in the experimental
group taken by consecutive sampling method. The experimental group received a dzikir therapy 1 time
treatment with a duration of 12 minutes. Data collection is done using a questionnaire sheet. Analysis of the
data used in this study is univariate and bivariate by using a paired sample t test. The results of the analysis
used a statistical test paired sample t test with a level of confidence (α = 0.05). Based on the results of this test,
the p value is 0,000, thus p <α (0,000 <0,05). The conclusion of this study is that there is an effect of giving
dzikir therapy to the level of anxiety in patients pre and post surgery. Researchers suggest that the results of this
study can be used as a reference for application in the scope of nursing services, especially handling anxiety.

Keywords: Dhikr Therapy, Pre Operation Anxiety, Post Surgery Anxiety

Jurnal Kesehatan Panrita Husada | Vol. 4 No.1, Maret 2019 18


PENDAHULUAN ganguan kecemasan yaitu sebanyak 7,7%
Menurut Carpenito dalam (Perdana sedangkan pada pria sebanyak 3,6% yang
& Niswah, 2015) mengatakan bahwa mengalami gangguan kecemasan.
tindakan pembedahan dan trauma pasca Sedangkan di Asia sebanyak 4% dialami
bedah merupakan stressor yang dapat pada wanita dan 2,3% dialami oleh pria.
menimbulkan respon, baik berupa respon Di Indonesia sendiri terdapat 16 juta
fisiologis maupun psikologis. Reaksi stress orang atau 6% penduduk indonesia
fisiologis karena pembedahan maupun mengalami gangguan mental emosional,
pasca bedah biasanya berkaitan langsung termasuk kecemasan (Riskesdas, 2013).
dengan pembedahan itu sendiri, lebih Jika kecemasan diluar kendali dan tidak
ekstensif tindakan pembedahan lebih besar ditangani dengan baik bisa menyebabkan
pula respon fisiologisnya. Sedangkan depresi sehingga mengganggu pribadi
respon psikologis berkaitan langsung maupun kehidupan sosial (ASEAN
dengan tindakan pembedahan atau pasca Federation for Psychiatry & Mental
bedah tetapi respon yang ditunjukan dapat Health, 2015).
sangat berlebihan berupa kecemasan dan Dalam menghadapi ketakutan dan
ketakutan. kecemasan pasien pre dan post operasi
Kecemasan itu sendiri merupakan kepercayaan spiritual memiliki peranan
reaksi pertama yang muncul atau dirasakan penting dengan ditingkatkannya pemberian
oleh pasien dan keluarganya disaat pasien mutu pelayanan kesehatan terutama dalam
harus dirawat mendadak atau tanpa pemberian asuhan keperawatan pada aspek
terencana begitu mulai masuk rumah sakit. spiritual merupakan upaya untuk
Kecemasan akan terus menyertai pasien menurunkan tingkat kecemasan pada
dan keluarganya dalam setiap tindakan pasien dirumah sakit. Salah satu
perawatan terhadap penyakit yang diderita pendekatan keyakinan spiritual yang
pasien (Nursalam, 2016). diberikan yaitu berupa peemberian terapi
Menurut data dari WHO (World dzikir (Paradisi, 2012).
Health Organiton) di tahun 2015 jumlah Secara fisiologis, terapi spiritual
penderita yang mengalami gangguan dengan berdzikir atau mengingat Allah
kecemasan sebanyak 264 miliar atau 4,6% menyebabkan otak akan bekerja, ketika
yang terjadi pada wanita dan 2,6% pada otak mendapatkan rangsangan dari luar
pria didunia. Di Amerika dlihat dari jenis maka otak akan memproduksi zat kimia
kelamin didapatkan bahwa wanita yang akan memberi rasa nyaman yaitu
cenderung lebih banyak mengalami endorphin. Setelah otak memproduksi hal
Jurnal Kesehatan Panrita Husada | Vol. 4 No.1, Maret 2019 19
tersebut, maka zat ini akan menyangkut dan ُ ُ‫ط َمئِ ُّن ْالقُل‬
‫وب‬ ْ َ‫َّللا ت‬
ِ َّ ‫ِب ِذ ْك ِر‬
diserap didalam tubuh yang kemudian akan “Yaitu orang-orang yang beriman dan hati
memberi umpan balik berupa ketenangan mereka menjadi tenteram dengan mengingat
yang akan membuat tubuh jadi rileks. Allah. Ingatlah, hanya mengingat Allah hati
Apabila secara fisik tubuh sudah rileks, menjadi tenteram (Q.S ar-Ra’ad;28)”
maka kondisi psikisnya juga merasakan َ ‫ي ت َ ْق‬
‫ش ِع ُّر‬ َ ِ‫ث ِكت َابًا ُمتَشَابِ ًها َمثَان‬ ِ ‫سنَ ْال َحدِي‬ َ ْ‫ن ََّز َل أَح‬
perasaan tenang sehingga mampu untuk ُ ‫ِم ْنهُ ُجلُودُ الَّذِينَ يَ ْخش َْونَ َربَّ ُه ْم ث ُ َّم ت َ ِل‬
‫ين‬
َّ ‫َّللاِ ۚ َٰذَلِكَ ُهدَى‬
menurunkan kecemasan (Hannan, 2014).
‫َّللاِ يَ ْهدِي بِ ِه َم ْن‬ َّ ‫إِلَىٰ ِذ ْك ِر‬
Menurut Faruq (dalam Hannan, 2014)
َّ ‫َّللاُ فَ َما لَ ُه َهاد ٍِم ْن‬
‫اّلل‬ ْ ُ‫يَشَا ُء َۚو َم ْن ي‬
َّ ‫ض ِل ِل‬
mengatakan dzikir adalah sebagai
intervensi yang dapat digunakan perawat ٰ‫َوقُلُوبُ ُهمٰ ُجلُو ُد ُهم‬
untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia “Gemetar karenanya kulit orang-orang yang
takut kepada Allah. Kemudian menjadi tenang
khususnya pada pasien pre dan post operasi
kulit dan hati mereka diwaktu mengingat
dengan masalah kecemasan, dimana
Allah”(Q.S az-Zumar;23).
dengan melakukan dzikir kepada Allah
SWT dalam kurun waktu yang tidak terlalu
Dari hasil penelitian terdahulu oleh
lama akan memberikan ketenangan pada
Yulisa (2012) di RS Muhamadiyah Bantul
kondisi kejiwaan (psikis).
Yogyakarta tentang pengaruh dzikir
Menurut Taufik dalam Perdana (2015)
terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre
menegaskan bahwa bimbingan spiritual berupa
do’a, dzkir, shalat, dan membaca Al-Qur’an
operasi sectio saecarea (SC) dengan jumlah

mengakibatkan tubuh merespon dengan sampel sebanyak 15 orang didapatkan hasil


mensekresi beberapa hormon tertentu sehingga yang signifikan yaitu p value 0,001<0,05.
mampu menimbulkan rasa percaya diri, rasa Kesimpulannya adalah ada pengaruh dzikir
optimisme, mendatangkan ketenangan, damai, terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre
dan merasakan kehadiran Tuhan sehingga dapat operasi sectio saecarea (SC). Penelitian ini
membantu mengurangi stress dan kecemasan. juga didukung oleh Utomo dkk. (2016)
Sebagaimana firman Allah SWT dalam
menyebutkan bahwa ada pengaruh
Al-Qur’an yang menegaskan bahwa dzikir
relaksasi dzikir terhadap penurunan
bermanfaat bagi kehidupan orang yang beriman
kecemasan pada pasien pre operasi TURP
dan dzikir menentramkan hati dan pikiran, yang
di RS Roemani Muhammadiyah Semarang
berbunyi :
yang dibuktikan dengan didapatkannya p
‫َّللا ۗ أ َ ََل‬ ْ َ ‫الَّذِينَ آ َمنُوا َوت‬
ِ َّ ‫ط َمئِ ُّن قُلُوبُ ُه ْم بِ ِذ ْك ِر‬

Jurnal Kesehatan Panrita Husada | Vol. 4 No.1, Maret 2019 20


value sebesar 0,000 < 0,05. ringan sebelum pemberian terapi dzikir,
terdapat 2 orang yang tetap berada pada

METODE tingkat kecemasan ringan dan 6 orang sudah


tidak lagi mengalami kecemasan. Sedangkan
Jenis penelitian ini merupakan
dari 5 orang pasien preoperasi yang mengalami
penelitian kuantitatif dengan menggunakan
kecemasan sedang sebelum pemberian terapi
rancangan penelitian two group pretes-
dzikir, terdapat 4 orang pasien yang mengalami
postest design. Populasi dalam penelitian
penurunan kecemasan menjadi kecemasan
ini yaitu sebanyak 3947 Besar sampel yang ringan dan 1 orang pasien tetap pada tingkat
digunakan dalam penelitian adalah kecemasan sedang. Serta dari 2 orang pasien
sebanyak 15 orang pasien pre dan post pre operasi yang mengalami kecemasan berat
operasi Teknik sampling dalam penelitian sebelum pemberian terapi,masing-masing
“pengaruh terapi dzikir terhadap tingkat mengalami penurunan kecemasan menjadi
kecemasan pada pasien pre dan post kecemasan ringan dan sedang sesudah

operasi” adalah consecutive sampling. diberikan terapi dzikir.


Banyaknya angka responden diatas
yang mengalami kecemasan diatas normal
HASIL
dikaitkan dengan faktor-faktor resiko yang
a. Kecemasan Pre Operasi
dapat menimbulkan kecemasan pada pasien pre
Hasil penelitian berdasarkan pada tabel 1
operasi, misalnya merasa takut karena akan
menunjukan bahwa pada awalnya tingkat
menghadapi ruang operasi, peralatan operasi,
kecemasan pasien pre operasi sebelum
takut nyeri setelah pembedahan, takut terjadi
diberikan terapi dzikir sebagian besar
perubahan pada bentuk tubuh, takut keganasan
responden mengalami kecemasan pada tingkat
bila diagnosa yang ditegakkan belum pasti,
kecemasan ringan, yaitu sekitar8 orang
takut mengalami kondisi yang sama dengan
(53,3%), kecemasan sedang sebanyak 5 orang
orang lain yang mempunyai penyakit yang
(33,3%), serta 2 orang responden (13,3%)
sama, kurang pengetahuan terhadap tindakan
mengalami kecemasan berat. Sedangkan
yang akan dilakukandan takut akan mati bila
berdasarkan penelitian sesudah pemberian
operasi gagal (Arif, 2013).
terapi dzikir, sebagian besar pasien pre operasi
Perubahan kecemasan yang terjadi
tidak mengalami kecemasan yaitu sekitar 7
setelah adanya eksperimen dapat terjadi karena
orang (46,7%), kecemasan ringan sebanyak 6
adanya pengaruh pemberian terapi dzikir yang
orang (40%), serta kecemasan sedang sebanyak
dilakukan selama 12 menit.Perubahan
2 orang (13,3%).Dari 8 orang pasien pre
kecemasan tersebut akan berdampak pada
operasi yang berada pada tingkat kecemasan
kelancaran jalannya proses operasi, dimana

Jurnal Kesehatan Panrita Husada | Vol. 4 No.1, Maret 2019 21


pasien yang tidak mengalami cemas akan hasil tingkat kecemasan dari 15 responden
cenderung memiliki denyut nadi, tekanan sebelum diberikan terapi dzikir berada pada
darah, suhu tubuh, dan daya tahan tubuh yang tingkat kecemasan ringan (60%), kecemasan
normal sehingga operasi dapat berjalan dengan sedang (30%), dan kecemasan berat
lebih efisien dibandingkan dengan pasien yang (10%).Sedangkan setelah diberikan terapi
mengalami kecemasan (Wicaksono, 2015). dzikir mengalami penurunan yang signifikan
Hal tersebut sesuai dengan penelitian yaitu pada tingkat kecemasan ringan (100%).
dari Nurbaeti (2015) yang mmenyatakan bahwa Dan juga sejalan dengan penelitian dari
penyebutan nama Allah secara berulang-ulang Perdana (2015) tentang “Pengaruh Relaksasi
(dzikir) akan membuat seseorang merasa Dzikir Terhadap Penurunan Kecemasan Pasien
tenangdan membantu individu membentuk Pre Operasi TURP di RS Roemani
persepsi yang lain selain cemas yaitu keyakinan Muhammadiyah Semarang” bahwa rata-rata
bahwa stressor apapun akan dapat dihadapi penurunan skor kecemasan dari 16 responden
dengan baik dengan bantuan Allah. Kalimat sebelum diberikan intervensi yaitu 46,3 (cemas
dzikir sendiri mengandung makna positif, sedang) dan setelah diberikan intervensi
sehingga pikiran negatif yang dialami seorang mengalami penurunan sebesar 18,1 (cemas
yang cemas akan diganti dengan pikiran positif ringan).
ketika individu tersebut berfokus pada kalimat Menurut asumsi peneliti dalam
dzikir. penelitian ini mengatakan bahwa terdapat
Pendapat ini juga didukung oleh perbedaan tingkat kecemasan pada pasien pre
penelitian dari Najati (2009) dikutip dalam operasi sebelum dan sesudah diberikan
Nida (2014) yang menjelaskan bahwa ketika intervensi terapi dzikir, ini dibuktikan dengan
seseorang berdzikir akan membangkitkan rasa responden yang sebelum diberikan terapi dzikir
percaya diri, kekuatan, perasaan aman, mengalami penurunan tingkat kecemasan yang
tenteram dan bahagia sehingga aktivitas ini signifikan sesudah diberikan intervensi terapi
merupakan suatu bentuk terapi bagi segala dzikir.Asumsi ini diperkuat oleh teori
macam bentuk kegelisahan yang biasa penelitian dari Utomo (2016) yang menegaskan
dirasakan seseorang saat mendapati dirinya bahwa pasien pre operasi mengalami
lemah dan tidak mampu menghadapi tekanan penurunan tingkat kecemasan setelah diberikan
atau bahaya. bimbingan spiritual berupa do’a dan dzikir.Hal
Penelitian ini sejalan dengan penelitian tersebut dikarenakan tingkat kepercayaan yang
yang dilakukan sebelumnya oleh Yuliza (2012) tinggi terhadap kekuatan do’a dan dzikir yang
tentang “Pengaruh Dzikir Terhadap Tingkat mampu memberikan kemudahan, ketenangan,
Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi SC di RS serta menumbuhkan rasa percaya diri bagi
Muhammadiyah Bantul Yogyakarta” bahwa pasien dalam menjalani tindakan operatif.

Jurnal Kesehatan Panrita Husada | Vol. 4 No.1, Maret 2019 22


2. Kecemasan Post Operasi momok menakutkan bagi pasien. Secara umum,
Hasil penelitian berdasarkan pada tabel 2 kecemasan yang dialami pada pasien
menunjukan bahwa rata-rata tingkat kecemasan postoperasi tersebut dapat disebabkan oleh
pasien postoperasi sebelum diberikan terapi gejala-gejala yang muncul setelah dilakukan
dzikir sebagian besar berada pada tingkat operasi, diantaranya yaitu rasa nyeri yang
kecemasan ringan, yaitu 10 orang (66,7,%), dirasakan dan proses penyembuhan luka akibat
kecemasan sedang sebanyak 1 orang (26,7%) trauma.
dan 4 orang (6,7%) berada pada tingkat Hal tersebut sesuai denganpenelitian
kecemasan normal (tidak ada kecemasan). yang dilakukan olehMaisyaroh (2015) yang
Sedangkan berdasarkan penelitian sesudah menyatakan bahwa masalah yang sering
diberikan intervensi dzikir diperoleh bahwa muncul yang biasanya jadi penyebab
tingkat kecemasan pasien post operasi lebih kecemasan yang dialami pada pasien
banyak terdapat pada kategori tingkat postoperasi saat setelah sadar yaitu dengan
kecemasan normal (tidak ada kecemasan) edema, nyeri, imobilisasi, keterbatasan dan
sebanyak 13 orang (86,7%), dan lebih rendah penurunan kekuatan otot, perubahan bentuk
pada kecemasan ringan sebanyak 2 orang tubuh, perubahan warna, serta penurunan
(13,3%).Dari 10 orang pasien post operasi yang kemampuan untuk ambulasi dan berjalan
berada pada tingkat kecemasan ringan sebelum karena luka bekas operasi dan luka bekas
pemberian terapi dzikir, terdapat 2 orang yang trauma.
tetap berada pada tingkat kecemasan ringan dan Penelitian ini sejalan dengan penelitian
9 orang sudah tidak lagi mengalami kecemasan. dari Rahmawati (2015) tentang “Pengaruh
Sedangkan dari 4 orang pasien post operasi Dzikir Terhadap Mekanisme Koping Pasien
yang mengalami kecemasan normal sebelum Post Operasi Open Prostatectomy di RSUD
pemberian terapi dzikir, tetap berada pada Sleman Yogyakarta” bahwa dengan analisis
tingkat kecemasan normal (tidak ada data menggunakan menggunakan uji Mann
kecemasan) hanya saja skornya yang Whitneydari 20 responden menunjukkan bahwa
mengalami perubahan. dzikir berpengaruh terhadap mekanisme koping
Dari data tersebut menunjukkan bahwa pasien post operasi open prostatectomy dengan
sebagian besar kecemasan pada pasien nilai (p<0,05).
postoperasi, baik sebelum maupun sesudah
diberikan diberikan terapi dzikir sudah Penilitian ini juga sejalan dengan
mengalami penurunan dibanding kecemasan penelitian yang dilakukan oleh Budiyanto
preoperasi. Penurunan kecemasan tersebut (2014) tentang “Pengaruh Terapi Dzikir
disebabkan karena berbagai alasan, seperti Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Post
halnya terlewatinya masa operasi yang menjadi Operasi CA MAMMAE di RSUD Prof Dr

Jurnal Kesehatan Panrita Husada | Vol. 4 No.1, Maret 2019 23


Margono Soekarjo Purwekorto” dengan Berdasarkan hasil uji ini, didapatkan nilai p =
didapatkan hasil (p value 0,00< α 0,05) maka 0,000 dengan demikian p < α (0,000 <0,05),
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh maka Ho ditolak dan Ha diterima. Begitupun
terapi dzikir terhadap intensitas nyeri pada juga dengan tabel 4.dengan menggunakan uji
pasien post operasi ca mammae, sehingga statistik t-berpasangandengan tingkat
terapi dzikir sangat bermanfaat terhadap kepercayaan (α = 0,05). Berdasarkan hasil uji
penurunan nyeri post operasi selain terapi ini, didapatkan nilai p = 0,000 dengan
farmakologi. demikian p < α (0,000 <0,05), maka Ho ditolak
Menurut asumsi peneliti bahwa dan Ha diterima.
terdapat perbedaan kecemasan pada pasien post
operasi dengan pre operasi. Dalam hal ini KESIMPULAN DAN SARAN
kecemasan pada pasien post operasi telah
mengalami penurunan, hal ini disebabkan 1. Tingkat kecemasan pada pasien pre
karena pasien telah melewati operasi sehingga operasi sebelum diberikan terapi
pasien tidak lagi merasa dirinya terancam serta
dzikir yang terbanyak yaitu tingkat
tidak lagi merasa takut. Hal ini sesuai dengan
kecemasan ringan.
penelitian dari Alimansur (2013) yang
2. Tingkat kecemasan pada pasien pre
mengatakan bahwa tingkat kecemasan pasien
operasi sesudah diberikan terapi
pasien pada fase pre dan post operasi berbeda,
mengingat pengalaman pertama menjalani
dzikir yang terbanyak yaitu pada

operasi bisa saja membuat pasien merasa tingkat kecemasan normal (tiidak ada
terancam dan pasien merasa pesimis akan kecemasan).
kesuksesan operasi yang akan dilakukannya. 3. Tingkat kecemasan pada pasien post
Berbeda dengan pasien post operasi, disini operasi sebelum diberikan terapi
pasien tidak lagi dalam keadaan akan dzikir yang terbanyak yaitu pada
menghadapi operasi, merasa terancam dan akan tingkat kecemasan ringan.
dilukai karena pada fase ini pasien telah
4. Tingkat kecemasan pada pasien post
menjalani operasi itui sendiri.
operasi sesudah diberikan terapi dzikir
3. Menganalisis pengaruh terapi dzikir terhadap
yang terbanyak yaitu pada tingkat
tingkat kecemasan pada pasien pre dan post
kecemasan normal (tidak ada
operasi antara masing-masing sebelum dan
sesudah diberikan terapi dzikir.
kecemasan).

Berdasarkan tabel 3 hasil analisis 5. Ada pengaruh terapi dzikir terhadap

menggunakan uji statistik t-berpasangan tingkat kecemasan pada pasien pre dan

dengan tingkat kepercayaan (α = 0,05). post operasi

Jurnal Kesehatan Panrita Husada | Vol. 4 No.1, Maret 2019 24


DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, M, F. (2014) Pengaruh Zikir Dharma, K. K. (2011). Metedologi penelitian
Terhadap Skor Kecemasan keperawatan: Panduan
Mahasiswa Melaksanakan dan Menerapkan
Keperawatan UIN Syarif Hasil Penelitian. Jakarta : Trans Info
Hidayatullah Jakarta Menghadapi Media.
Ujian Skill-Lab. Feist, Jess & Feist, Gregory. (2010). Teori
Skripsi Keperawatan. Kepribadian Edisi 7. Salemba
Anggraini, W. N., & Subandi. (2014). Humanika: Jakarta.
Pengaruh Terapi Relaksasi Zikir Hannan, M. (2014). Dzikir Khafi Untuk
Untuk Menurunkan stres Pada Menurunkan Tingkat Kecemasan.
Penderita Hipertensi Esensial. Jurnal Kesehatan,47-53.
Jurnal Intervensi Psikologi , vol 6
No. 1, 81-102. Hawari, Dadang. (2013). Psikologi Untuk
Arif, M., Prayitno, A. S., & Hudiono, S. Keperawatan Edisi 2. EGC: Jakarta
(2013). Pengaruh Terapi Psiko Harahap, K. A., & Dalimunthe, R. P. (2008).
Spiritual:Bacaan Dzikir Terhadap Dahsyatnya Do'a & Dzikir. Jakarta:
Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre QultumMedia.[e-
Operasi. Jendela Nursing Journal , book],<https://books.google.co.id/b
Vol.2 No.1. ooks
Aspuah, Siti. (2013). Kumpulan Kuesioner dan =terapi+dzikir+terhadap+kesehatan
Instrument Penelitian Kesehatan. &focus=searchwithinvolume&q=ter
NuhaMedika: Yogyakarta. api+dzikir+terhadap+kesehatan>.
Budiyanto, T., Ma'rifah, A. R., & Susanti, P.
I. (2015). Pengaruh Terapi Junaidi, I. (2012). Anomaloi Jiwa.
DzikirTerhadap Intensitas Nyeri Yogyakarta: Perpustakaan Nasional.
Pada Pasien Post Operasi CA Mammae Kozier, Erb, Berman, & Snyder. (2010).
Di RSUD Prof Dr Margono Buku Ajar Fundamental
Soekarjo Purwokorto. Jurnal Keperawatan Keperawatan: Konsep, Proses &
Maternitas , Vol.3 No.2, 90-96. Praktik. Jakarta: Penerbit Buku
Brunner, & Suddarth. (2001). Buku Ajar Kedokteran: EGC.
Keperawatan Medikal Bedah. Lestari, T. (2015). Kumpulan Teori Utuk
Jakarta: Penerbit Buku Kajian Pustaka Penelitian
Kedokteran EGC. Kesehatan. Nuha Medika:

Jurnal Kesehatan Panrita Husada | Vol. 4 No.1, Maret 2019 25


Yogyakarta. Hemodialisa. Jurnal Keperawatan ,
Muayimaratul F. (2016). Faktor-Faktor Vol 3 No 1, 18-24.
Yang Mempengaruhi Kecemasan Perdana, P., & Niswah, Z. (2015). Pengaruh
Orang Tua Pada Anak Pre Operasi Bimbingan Spiritual Terhadap
Di Ruang Bedah Anak RSUP Dr.M. Tingkat Kecemasan Pada Pasien
Djamil Tahun 2016. Pre Operatif di Ruang Rawat Inap
Nida, F. L. (2014). Zikir Sebagai RSUD kajen Kabupaten
Psikoterapi Dalam Kecemasan Bagi Lansia. Pekalongan. Jurnal keperawatan .
Jurnal Bimbingan Konseling Islam , Pieter, H. Z., Janiwari, B., & Saragih, M.
Vol,5 No.1. (2011). Pengantar Psikologi untuk
Nurbaeti, I. (2015). Efektivitas Dzikrullah Keperawatan. Jakarta: Kencana
Terhadap Penurunan Kecemasan Dan Perdana Media.
Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif Rahayu, S. Y., Rahayu, U., & Maisyaruh, S.
Ibu Primigravida. Jurnal Ners , Vol.10 G. (2015). Tingkat Kecemasan Pasien
No.1, 30-37. Post Operasi Yang Mengalami Fraktur
Ekstremitas. Jurnal Keperawatan , Vol 3
Nursalam. (2016). Metedologi Penelitian no 2.
Ilmu Keperawatan. Jakarta: Rahmawati, U. K. (2015). Pengaruh Dzikir
Salemba Medika. Terhadap Mekanisme Koping Pasien
Nursalam. (2016). Manajemen Post Operasi Open Prostatectomy Di
Keperawatan: Aplikasi dalam Bangsal Alamanda 1 RSUD Sleman
Praktik Keperawatan Profesional. Yogyakarta. Jurnal Ilmu
Jakarta:Salemba Medika. Keperawatan .
Safaria, T., & Saputra, N. E. (2009).
Paradisi, F. (2012). Efektivitas Terapi Manajemen Emosi (Edisi 1 ed.).
Murotal Terhadap Penurunan Tingkat Jakarta: Bumi Aksara.
Kecemasan Pasien Pra Sanusi, M. (2012). Berbagai Terapi
Operasi. Jurnal Ilmiah Kesehatan , Vol V Kesehatan Melalui Amalan-Amalan
no 2. Ibadah. Yogyakarta: Najah.

Patimah, I., Suryani, & Nuraeni, A. (2015). Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik
Pengaruh Relaksasi Dzikir Terhadap Penulisan Riset Keperawatan (Edisi
Tingkat Kecemasan Pasien Gagal 2 ed.). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ginjal Kronis Yang menjalani

Jurnal Kesehatan Panrita Husada | Vol. 4 No.1, Maret 2019 26


Setiawan, A & Alimanshur Moh (2013)
Perbedaan Tingkat Kecemasan
Pada Pasien Pre dan Post di
Ruang Seruni RSUD Pare. Jurnal
Ilmu Kesehatan, Vol 1 no 2 .
Sugiyono. (2012). Statistika Untuk
Penelitian. Alfabeta: Bandung.
Sujarweni, W. (2014). Metodologi
Penelitian Keperawatan.
Yogyakarta: Gava Media.
Wicaksono, A (2015) Pengaruh Sesi
Berdoa Terhadap Penurunan Tingkat
Kecemasan Pasien Pre Operasi Di
Bangsal Bedah RSU PKU
Muhammadiyah Bantul Yogyakarta.
Skripsi Keperawatan.

Jurnal Kesehatan Panrita Husada | Vol. 4 No.1, Maret 2019 27


Tabel 1 Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Pasien Pre dan Post
Operasi.

Pre dan Post Operasi


Jenis Kelamin
Frekuensi (f) Persentase (%)
Laki-Laki 8 53.33
Perempuan 7 46.67
Jumlah 15 100
Pre dan Post Operasi
Usia
Frekuensi (f) Persentase (%)
Dewasa Awal 9 60
Dewasa Akhir 6 40
Jumlah 15 100
Sumber : Data Primer

Tabel 2 Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Kecemasan


Pada Pasien Pre Operasi.

Tingkat Kelompok Pre operasi


Kecemasan Pre test % Pos test %
Tidak Ada
0 0.0 7 46.7
Kecemasan
Ringan 8 53.3 6 40.0
Sedang 5 33.3 2 13.3
Berat 2 13.3 0 0.0
Jumlah 15 100.0 15 100.0
Sumber: Data Primer

Tabel 3 Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Kecemasan


Pada Pasien Post operasi.

Tingkat Kelompok Post Operasi


Kecemasan Pre test % Pos test %
Tidak Ada
4 26.7 13 86.7
Kecemasan
Ringan 10 66.7 2 13.3
Sedang 1 6.7 0 0.0
Berat 0 0.0 0 0.0
Jumlah 15 100.0 15 100.0
Sumber: Data Primer

Jurnal Kesehatan Panrita Husada | Vol. 4 No.1, Maret 2019 28


Tabel 4 Analisis Perbedaan Tingkat Kecemasan Pada pasien Preoperasi
Sebelum dan Sesudah Pemberian Terapi Dzikir.
Kelompok Intervensi N Mean p value
Sebelum 15 48.3
Preoperasi <0,001
Sesudah 15 38.2
Sumber: Uji T Berpasangan
Tabel 5 Analisis Perbedaan Tingkat Kecemasan Pada Pasien PostOperasi
Sebelum dan Sesudah Pemberian Terapi Dzikir.
Kelompok Intervensi N Mean p value

Sebelum 15 38.8
Postoperasi <0,001
Sesudah 15 31.7
Sumber: Uji T Berpasangan

Jurnal Kesehatan Panrita Husada | Vol. 4 No.1, Maret 2019 29

Anda mungkin juga menyukai