2. Fibroadenoma
Tumor jinak yang banyak terdapat pada wanita muda. Fibroadenoma teraba sebagai
tumor benjolan bulat dengan permukaan yang licin dan konsistensi padat kenyal. Tumor ini
tidak melekat ke jaringan sekitarnya dan amat mudah digerakkan. Benjolan ini biasanya tidak
nyeri, bisa tumbuh banyak (multipel). Pertumbuhan tumor bisa cepat sekali selama kehamilan
dan menyusui atau menjelang menopause saat rangsangan estrogen tinggi tapi setelah
menopause tumor jenis ini tidak ditemukan lagi.
3. Tumor filoides
Tumor jinak yang bersifat menyusup secara lokal dan seperti tumor ganas. Tumor ini
biasanya terjadi pada umur 35-40 tahun. Kulit diatas tumor mengkilap, regang, tipis, merah
dengan pembuluh-pembuluh darah balik (vena) yang melebar dan panas. Meskipun mirip
dengan kanker, tumor ini tidak mengalami penyebaran (metastasis) hanya merusak jaringan
lokal. Tumor ini pertumbuhannya cepat dan sering timbul kematian sel (nekrosis) dan radang
pada kulit dan kambuhan.
4. Papiloma intraduktus
Tumor jinak dari saluran air susu (duktus laktiferus) dan 75% tumbuh di bawah areola
payudara. Gejalanya berupa keluarnya cairan berdarah dari puting susu.
5. Adenosis sklerosis
Secara klinis, tumor ini teraba seperti kelainan fibrokistik tetapi secara histopatologi
tampak proliferasi jinak.
7. Nekrosis lemak
Biasanya disebabkan oleh cedera berupa massa keras yang sering agak nyeri tetapi tidak
membesar. Kadang terdapat retraksi kulit dan batasnya biasanya tidak rata. Secara klinis,
sukar dibedakan dengan tumor ganas.
8. Kelainan lain
Tumor jinak lemak (Lipoma), tumor jinak otot polos (leimioma), dan kista sebasea
(kelenjar minyak) merupakan tumor yang mungkin terdapat di payudara tetapi tidak
bersangkutan dengan jaringan kelenjar payudara.
Tumor ganas atau kanker payudara juga memiliki beberapa tipe, antara lain :
3. Medullary Carcinoma
Tipe ini paling sering terjadi pada wanita berusia akhir 40 tahun dan 50 tahun.
Menghasilkan gambaran sel seperti bagian abu-abu (medulla) pada otak. Terjadi sebanyak
15% dari kasus kanker payudara.
5. Tubular Carcinoma
Tipe ini banyak ditemukan pada wanita usia 50 tahun keatas. Pada pemeriksaan
mikroskopik gambaran struktur tubulusnya sangat khas. Terjadi sebanyak 2% dari kasus
kanker payudara dan angka 10 ysr (year survival rate) mencapai 95%.
Mucinous Carcinoma (Colloid)
Kanker payudara yang angka kesembuhannya paling tinggi. Perubahan yang terjadi
terutama pada produksi mucus dan gambaran sel yang sulit ditentukan. Terjadi sebanyak 1%-
2% dari seluruh kasus kanker payudara.
Payudara wanita adalah salah satu struktur tubuh yang rumit dan luar biasa. Payudara
wanita mulai tumbuh pada masa puber dan terus berubah seiring dengan fluktuasi
hormonnya. Biasanya payudara mulai kendur pada akhir usia 40-an. Seperti apa kondisi
payudara payudara dalam setiap tahapan usia?
1. Usia 20-an
Pada masa pubertas ketika tubuh seorang gadis remaja pertama menghasilkan
estrogen dalam jumlah cukup, payudaranya akan berkembang pesat, membentuk dua
kerangka jaringan ikat serta sistem kelenjar, saluran, pembuluh darah, kelenjar getah bening,
dan saraf. Secara bersamaan, payudara juga mengembangkan sel-sel lemak yang membentuk
gumpalan kelenjar payudara. Payudara juga lebih cepat terpengaruh gaya gravitasi. Untuk
mencegahnya, kenakan bra yang mampu menyangga "aset" Anda ini dengan sempurna.
2. Usia 30-an
Selama kehamilan, payudara secara bertahap akan membesar. Boleh jadi bobot kedua
payudara akan bertambah sebanyak setengah kilogram. Peregangan kulit di sekitar payudara
akibat kenaikan berat badan juga bisa mengganggu produksi kolagen sehingga membuat kulit
di sekitar payudara menjadi kendur, terutama setelah persalinan. Lakukan pemeriksaan
payudara sendiri sekali setiap bulan. Jika ibu atau saudari Anda memiliki riwayat kanker,
lakukan mamografi di usia 35 tahun.
3. Usia 40-an
Walaupun Anda belum pernah hamil dan melahirkan, di usia ini kelenjar penghasil susu
(lobule) akan mengecil sehingga payudara terlihat kendur. Penurunan berat badan yang
drastis juga bisa membuat payudara terlihat kendur akibat lapisan lemak pada payudara
menyusut.Push up bra bisa menyiasati hal tersebut. Mamografi disarankan setahun sekali.
4. Usia 50-an
Pada saat menopause, perubahan pada payudara yang biasanya terjadi selama siklus
haid tidak terjadi lagi. Namun, risiko kanker payudara akan semakin meningkat seiring
bertambahnya usia. Pemeriksaan payudara menjadi lebih penting lagi dilakukan
setelahmenopause.
D. Kolostrum payudara
(Beberapa Faktor Pelindung Dalam ASI Air Susu Ibu)
Pada waktu lahir sampai bayi berusia beberapa bulan, bayi belum dapat membentuk
kekebalan sendiri secara sempurna. ASI mampu memberi perlindungan baik secara aktif
maupun pasif. ASI tidak saja menyediakan perlindungan yang unik terhadap infeksi dan
alergi, tetapi juga merangsang perkembangan sistem kekebalan bayi itu sendiri.
ASI memberikan zat kekebalan yang belum dapat dibuat oleh bayi. Dengan adanya zat
anti-infeksi dari ASI maka bayi ASI eksklusif akan terlindung dari berbagai macam infeksi,
baik yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit. ASI juga ternyata mengandung
zat anti-infeksi. “Sel darah putih” Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang
menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan sel darah putih dari ASI. Sel-sel ini beredar
dalam usus bayi dan membunuh kuman-kuman jahat. Sel yang sangat protektif ini jumlahnya
sangat banyak pada minggu-minggu pertama kehidupan, saat sistem kekebalan tubuh bayi
belum mampu membentuk antibodi dalam jumlah yang cukup. Setelah sistem kekebalan bayi
matang maka jumlah sel-sel ini berangsur-angsur berkurang, walaupun tetap akan ada dalam
ASI sampai setidaknya 6 bulan setelah melahirkan. Selain membunuh kuman, sel-sel yang
sangat berharga ini akan menyimpan dan menyalurkan zat-zat yang penting seperti enzim,
faktor pertumbuhan, dan protein yang melawan kuman atau imunoglobulin.
ASI juga mengandung imunoglobulin, suatu protein yang beredar dan bertugas
memerangi infeksi yang masuk dalam tubuh bayi. Dapat disamakan dengan suatu antibiotik
alami yang tersebar di seluruh tubuh dan akan membunuh kuman-kuman jahat. Antibodi dari
ASI akan melindungi bayi sampai saat sistem kekebalan tubuh bayi matang. Proses ini akan
terus terjadi sampai akhir tahun pertama kehidupan bayi. Demikianlah bila sewaktu di
kandungan janin mendapatkan makanan dan perlindungan dari plasenta, setelah lahir
makanan dan perlindungan itu diperoleh melalui payudara.
Immunisasi Pasifdan Aktif Oleh Asi
Kolostum mengandung sel darah putih dan protein imunoglobulin pembunuh kuman
dalam jumlah yang paling tinggi. Kolostrum dihasilkan pada saat sistem pertahanan tubuh
bayi paling rendah. Jadi, dapat dianggap bahwa kolostrum adalah imunisasi pertama yang
diterima oleh bayi. Selain itu ASI akan merangsang pembentukan daya tahan tubuh bayi
sehingga ASI berfungsi pula sebagai imunisasi aktif.
Contoh imunisasi pasif oleh ASI adalah SIgA (Secretory Immunoglobulin A). SIgA
adalah suatu anggota imunoglobulin yang penting. Pada minggu- pertama kehidupan ususnya
masih seperti saringan yang akan membocorkan kuman–kuman dan benda asing lainnya.
Di sinilah SIgA ASI akan melindungi dengan jalan menutupi kebocoran-kebocoran pada
dinding usus tersebut.
Sitem Perlindungan Tubuh Yg Selalu Di Perbaharui
ASI akan memberikan perlindungan terhadap kuman-kuman sekitar bayi kita. Kuman-
kuman sekitar kita akan terus berubah. Bila ada kuman baru yang masuk tubuh ibu maka
tubuh akan membuat antinya. Melalui ASI, anti terhadap kuman baru ini dialirkan ke bayi
sehingga bayi menjadi kebal juga terhadap bakteri baru yang akan selalu berubah. Proses
imunisasi oleh ASI ini selalu akan beradaptasi untuk menghasilkan pasangan ibu-bayi dengan
sistem pertahanan tubuh yang terbaik.
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI : Anatomi dan fisiologis laktasi, Manfaat ASI
Lengkap, Komposisi ASI
A. Pengertian laktasi
Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diprosuksi sampai proses
bayi menghisap dan menelan ASI
anatomi payudara
Payudara (mammae, susu) adalah kalenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot
dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk menutrisi bayi. Manusia
mempunyai sepasang kalenjar payudara, yang beratnya lebih 200 gram, saat hamil 600 gram
dan saat menyusui 800 gram.
Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu :
1. Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar
2. Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah
3. Papilla atau puting, yaaitu bagian yang menonjol di puncak payudara
1. Korpus
Korpus alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah
sel aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah
Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus.
Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara.
ASI disalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa
duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus)
2. Areola
Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya memusat ke
dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran
terdapat ototpolos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar.
3. Papilla atau puting
Bagian yang menojol yang dimasukan ke mulut bayi untuk aliran air susu
2. Fisiologis laktasi
Proses Laktasi
Laktasi atau menyusui mempunyai dua pengertian, yaitu produksi ASI (prolaktin) dan
pengeluaran ASI (oksitosin).
Produksi ASI (Prolaktin)
Pembentukan payudara dimulai sejak embrio berusia 18-19 minggu, dan berakhir
ketika mulai menstruasi. Hormon yang berperan adalah hormon esterogen dan progesteron
yang membantu maturasi alveoli. Sedangkan hormon prolaktin berfungsi untuk produksi ASI.
Selama kehamilan hormon prolaktin dari plasenta meningkat tetapi ASI belum keluar karena
pengaruh hormon estrogen yang masih tinggi. Kadar estrogen dan progesteron akan menurun
pada saat hari kedua atau ketiga pasca persalinan, sehingga terjadi sekresi ASI. Pada proses
laktasi terdapat dua reflek yang berperan, yaitu refleks prolaktin dan refleks aliran yang
timbul akibat perangsangan puting susu dikarenakan isapan bayi.
Refleks Prolaktin
Akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan untuk membuat kolostrum,
tetapi jumlah kolostrum terbatas dikarenakan aktivitas prolaktin dihambat oleh estrogen dan
progesteron yang masih tinggi. Pascapersalinan, yaitu saat lepasnya plasenta dan
berkurangnya fungsi korpus luteum maka estrogen dan progesteron juga berkurang. Hisapan
bayi akan merangsang puting susu dan kalang payudara, karena ujung-ujung saraf sensoris
yang berfungsi sebagai reseptor mekanik.
Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus dan
akan menekan pengeluaran faktor penghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya merangsang
pengeluaran faktor pemacu sekresi prolaktin.
Faktor pemacu sekresi prolaktin akan merangsang hipofise anterior sehingga keluar
prolaktin. Hormon ini merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu.
Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal 3 bulan setelah melahirkan sampai
penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada peningkatan prolaktin walau ada
isapan bayi, namun pengeluaran air susu tetap berlangsung.
Pada ibu nifas yang tidak menyusui, kadar prolaktin akan menjadi normal pada
minggu ke 2 – 3. Sedangkan pada ibu menyusui prolaktin akan meningkat dalam keadaan
seperti: stress atau pengaruh psikis, anastesi, operasi dan rangsangan puting susu.