Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH

PSIKOLOGI REHABILITASI

SOCIAL PLANNING
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Rehabilitasi

Dosen Pembimbing:
Agustin Rahmawati.,S.Psi., M.psi., Psikolog

Disusun oleh:
Dylla Nova Melinda

NIM (17090000007)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perencanaan merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam pelaksanaan
pembangunan, sebab dengan perencanaan yang tepat maka tujuan pembangunan
dapat tercapai. Dalam sistem akutanbilitas kinerja instansi pemerintah,
perencanaan strategik merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran
kinerja isntansi pemerintah. Perencanaan strategik memerlukan instegrasi
antarkeahlian sumber daya lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan
lingkungan strategis, nasional dan global.
Menurut Koncoro & Suharjono, pelaksanaan merupakan yang sangat penting
dalam perencanaan strategis. Tahap ini dilakukan sebelum proses evaluasi
dilakukan dimana dengan melihat pelaksanaan, hasil evaluasi akan diketahui.
Setiap daerah dituntut untuk mengembangkan perencanaan strategis, mulai dari
rumusan dan formulasi, pelaksanaan sampai evaluasi perencanaan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian perencanaan ?
2. Apa pengertian perencanaan sosial (social planning) ?
3. Apa tujuan perencanaan sosial (social planning) ?
4. Apa saja ruang lingkup perencanaan sosial (social planning) ?
5. Bagaimana pelaksanaan atau proses perencanaan sosial (social planning) ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian perencanaan
2. Untuk mengetahui pengertian perencanaan sosial (social planning)
3. Untuk mengetahui tujuan perencanaan sosial (social planning)
4. Untuk mengetahui ruang lingkup perencanaan sosial (social planning)
5. Untuk mengetahui pelaksanaan perencanaan sosial (social planning)
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PERENCANAAN
Menurut C. Brobowski (1964), perencanaan adalah suatu himpunan dari
keputusan akhir, keputusan awal dan proses proyeksi ke depan yang konsisten
dan mencakup beberapa periode waktu, dan tujuan utamanya adalah untuk
memepengaruhi seluruh perekonomian di suatu negara. Menurut Conyers dan
Hills (1984), perencanaan adalah proses yang kontunyu, terdiri dari keputusan
atau pilihan dari berbagai cara untuk menggunakan sumber daya yanga ada,
dengan sasaran untuk mencapai tujuan tertentu di masa mendatang.
Jadi, dari beberapa pendapat si atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
perencanaan merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara
matang dengan penepatan tujuan yang akan dicapai serta pemilihan usaha-usaha
yang dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan lebih
dikenal dengan planning dimana perencanaan itu merupakan langkah utama
dalam mengambil suatu keputusan yang akan dilakukan dimasa mendatang. Dalam
perencanaan terdapat langkah-langkah atau strategi penting agar tidak terjadi hal-
hal yang tidak diinginkan. Terbentuknya sebuah perencanaan karena adanya rasa
keinginan untuk mendapatkan yang terbaik dan sesuai dengan harapan yang
diinginkan selain itu juga waktu yang digunakan tidak terbuang sia-sia.
B. PENGERTIAN PERENCANAAN SOSIAL (SOCIAL PLANNING)
Perencanaan sosial merupakan kegiatan untuk mempersiapkan masa
mendatang dalam kehidupan masyarakat. perencanaan sosial lebih bersifat
prefentif. Oleh karena itu, kegiatannya merupakan pengarahan pengarahan dan
bimbingan-bimbingan sosial mengenai cara-cara hidup masyarakat yang lebih
baik. Secara sosiologi, perencanaan sosial didasarkan pada perincian pekerjaan
yang harus dilakukan dlaam rangka mempersiapkan masa yang lebih baik
daripada sebelumnya. contoh, pada masa perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi seperti saat ini, tentunya akan membawa dampak positif maupun
negatif. Hal ini berarti diperlukan persiapan untuk menggunakan perencanaan
dengan mengingkatkkan kemampuan masyarakat demi mecapai kemajuan.
Perencanaan soail berangkat dari kata perencanaan yang artinya rangkaian
kegiatan yang dilakukan guna memilih alternatif terbaik untuk sejumlah alternatig
yang ada untuk mencapai tujuan tertentu. Atau secara singkat, perencanaan adalah
proses membuat rencana. Maka oleh sebab itu perencanaan sosial adalah proses
membuat rencana sosial. Dan perencanaan sosial ini juga merupakan siatu aktifitas
yang melekat pada proses perumusan kebijakan.
Perencanaan sosial adalah kegiatan untuk mempersiapkan masa depan
kehidupan masyarakat. secara ilmiah yang bertujuan untuk mengatasi
kemungkinan terjadinya hambatan. Perencanaan sosial lebih bersigat proyektif
karena kegiatannya merupakan pengarahan-pengarahan dan bimbingan sosial
mengenai cara-cara hidup masayarakat yang lebih baik. Akibat perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat akan besar pengaruhnya dalam
kehidupan, baik positif maupun negatif.
Selain itu juga, perencanaan sosial merupakan suatu fungsi yang terorganisisr
dimana merupakan sekumpulan kegiatan-kegiatan yang diitujukan untuk
memberikan kemampuan pada perorangan, keluarga, kelompok, dan kesatuan-
kesatuan masyarakat untuk mengatasi masalah oleh kondisi-kondisi yang selalu
mengalami perubahan.
C. TUJUAN PERENCANAAN SOSIAL (SOCIAL PLANNING)
Karena dengan adanya perencanaan sosial maka program-program atau
kegiatan yang akan dilaksanakan dapat mencapai tujuan yang diharapkan demi
berlangsungnya kesejahteraan masyarakat yang lebij baik dari sebelumya. Ada
beberapa alasan perlunya perencanaan sosial yaitu:
1. Untuk menciptakan adanya dorongan alami yang dipelajari dalam masyarakat
untuk pemenuhan kebutuhannya melandasi kelangsungan hidup masyarakat.
2. Untuk menciptakan adanya interaksi dan kekuatan-kekuatan ekonomi, sosial
dan politik yang sering menimbulkan keadaan yang tidak terkontrol.
3. Untuk menciptakan adanya ketidakmerataan perosalan distribusi sumberdaya
(pendapatan, penduduk, alam) sehingga mengakibatkan terjadinya disparitas
(kesenjangan) pemanfaatan sumber daya.
Selain itu juga, perencanaan sosial bertujuan untuk mengatasi masalah
kemungkinan terjadinya hambatan-hambatan dalam pelaksanaan kegiatan yang
berhubungan dengan sosial. Perlu diketahui bahwa perencanaan sosial dilakukan
ketika ada permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat atau
adanya keinginan yang belum tercapai. Oleh sebab itu, perencanaan sosial
diperlukan dalam mencapai suatu tujuan yang akan dicapai.
D. RUANG LINGKUP PERENCANAAN SOSIAL (SOCIAL PLANNING)
Ruang lingkup perencanaan sosial (social planning) yaitu mencakup segi
kehidupan masyarakat baik segi kebutuhan sosial, modal sosial, ataupun
pelayanan sosial. Dari segi kebutuhan sosial perencannaan sosial dapat mengenai
hubungan dalam masyarakat, nilai yang ada, sebagainya. Dari segi modal sosial
perencanaan sosial dapat mengenai organisasi sosial, tokoh masyarakat,
kelembagaan sosial, dll. Sedangkan pada pelayanan sosial perencanaan sosial
dapat mengenai pendidikan, kesehatan, dll.
E. PELAKSANAAN PROSES PERENCANAAN SOSIAL (SOCIAL PLANNING)
1. Identifikasi masalah
a. Didasarkan pada fakta yanga da, kebutuhan, masalah, sumber maupun
potensi dan harus mempertimbangkan kecenderungan dan arah
perubahan.
b. Didasarkan pada forcasting yang rasional.
c. Didasarkan pada perkembangan penduduk, ekonomi, sosial, teknologi, dan
politik.
d. Membutuhkan data statistik yang aktual dan memadai.
e. Membutuhkan landasan teoritik yang kuat.
f. Adanya pakar yang menilai fakta atau kebutuhan yang menjadi dasar
perencanaan.
2. Penentuan tujuan
a. Pupose : tujuan yang bersifat general missing, merupakan proses.
b. Goals : tujuan yang bersifat umum, merupakan target.
c. Objective : tujuan yang bersifat spesifik, merupakan target.
3. Penyusunan dan pengembangan rencana program
a. Identifikasi program alternatif
Gunanya untuk menentukan dan memilih program yang paling efektik dan
efisien dalam mencapai tujuan.
b. Penentuan hasil program
Menunjukkan uotputs yang terukur terutama dalam pelaksanaan tugas
unit pelayanan, dan jumlah konsumen (user).
c. Penentuan biaya atau anggaran
Untuk dapat terlaksananya perencanaan program, sebagai alat untuk
mencapai tujuan.
d. Kriteria pemilihan program
Berkaitan dengan dasar rasional yang bertsatndar pada kriteria efisien,
efektivitas, fisibilitas (feasibility), keadilan, dan hasil-hasil tertentu.
4. Pelaksanaan program
Merupakan implementasi program yang merujuk pada perubahan proses
perencanaan. Dalam penenrapan kebijakan atau pemberian pelayanan sosial
merupakan tujuan. Sedangkan operasi kegiatan (program) untuk mencapai
tujuan adalah alat pencapaian tujuan. Ada dua prosedur dalam implementasi
program:
a. Merinci prosedur operasional untuk melaksanakan program.
b. Merinci prosedur agar kegiatan sesiau dengan rencana.
5. Evaluasi program
Merupakan suatu kegiatan terus-menerus selama proses implementasi
perencanaan berlangsung. Alasannya karena merupakan tanggung jawab
profesional dan peninjauan kembali, pemahaman secara jelas terhadap
pencapaian tujuan, dan penilaian terhadap manfaat dari program pelaksanaan
perencanaan. Dalam evaluasi yang harus diperhatikan:
a. Membandingkan hasil yang ingin dicapai dengan tujuan.
b. Metode dan teknik-tekknik yang paling efektif
c. Faktor pendukung
d. Faktor penghambat
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perencanaan merupakan keseluruhan proses pemikir dan penentuan secara
matang dengan penetapan tujuan yang akan dicapai serta pemilihan usaha-usaha
yang dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut. Sedangkan perencanaan
sosial merupakan kegiatan untuk mempersiapkan masa depan kehidupan
masyarakat. perencanaan sosial lebih bersifat prevenrif. Oleh karena itu,
kegiatannya merupakan pengarahan dan bimbingan sosial mengenai cara-cara
hidup masyarakat yang lebih baik. Secara sosiologi, perencanaan sosial didasarkan
pada perincian pekerjaan yang harus dilakukan dalam rangka mempersipakan
masa depan yang lebih baik daripada sebelumnya.
B. SARAN
Diharapkan kepada para pembaca agar lebih memahami tentang pengertian
perencanaan, pentingnya perencanaan, tujuan perencanaan, pengertian Social
Planning, tujuan dari Social Planning, Syarat-syarat dalam Social Planning, serta
proses Social Planning agar kiranya ketika terjadi bencana kita dapat menyalurkan
informasi secara cepat dan tepat tanpa adanya kekeliruan dalam penyampaiannya
C. DAFTAR PUSTAKA
Suhartini, Rr, dkk. 2005. Model-model Pemberdayaan Masyarakat.
Yogyakarta. Pusaka Pesantren.
Mirzafanny nurul, (2017) Model Pengembangan Masyarakat. Jurnal sosiologi.

Anda mungkin juga menyukai