Anda di halaman 1dari 29

24

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu


klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yeng
lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan.

E. EVALUASI

Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapai proses


keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnose keperaawatan,
rencana tindakan, dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai.
25

BAB III

TINJAUAN KASUS

FORMAT PENGKAJIAN RUANG PERAWATAN ANAK

I. Biodata

A. Identitas Klien

1. Nama/nama panggilan : An.D

2. Tempat tgl lahir/usia : Tanjungpinang, 20 Januari 2010

3. Jenis kelamin : Perempuan

4. Agama : islam

5. Pendidikan : SD

6. Alamat : Jl. Ganet Gg. Ganet

7. Tanggal masuk : 25 januari 2020

8. Tanggal pengkajian : 27 januari 2020

9. Diagnosa medik : Hipotermi DHF grade I

B. Identitas Orang Tua

1. Ayah

a. Nama : Tn.R

b. Usia : 38 tahun

c. Pendidikan : SMA

d. Pekerjaan : Wiraswasta

e. Agama : Islam
26

10. Alamat : Jl. Jl. Ganet Gg. Ganet

2. Ibu

a. Nama : Ny.T

b. Usia : 34 tahun

c. Pendidikan : SMA

d. Pekerjaan : IRT

e. Agama : Islam

f. Alamat : Jl. Ganet Gg. Ganet

C. Identitas Saudara Kandung

No NAMA USIA HUBUNGAN STATUS


. KESEHATAN

1. Nardo Sofiyanto 13 tahun Kakak kandung Sehat

2. Joy Marselin 8 tahun Adik kandung Sehat

II. Keluhan Utama/Alasan Masuk Rumah Sakit

Ibu klien mengatakan alasan pasien dibawa ke rumah sakit yaitu karena
klien mengalami mimisan, muntah darah dan demam tinggi.

III.Riwayat Kesehatan

1. Riwayat Kesehatan Sekarang

a. Ibu klien mengatakan alasan klien dibawa ke rumah sakit yaitu karena
klain demam sudah 5 hari
27

b. Trombosit pada tes lab tanggal 30-07-2019 : 60.000 mm3

c. Saat pengkajian ibu klien mengatakan badan klien hangat

2. Riwayat Kesehatan Lalu

a. Penyakit yang pernah dialami : Ibu klien mengatakan klien pernah

batuk dan pilek/ flu

b. Kecelakaan yang dialami : Ibu klien mengatakan klien belum

pernah mengalami kecelakaan

c. Konsumsi obat-obatan bebas : Ibu klien mengatakan klien tidak

ada mengkonsumsi obat-obatan

bebas

3. Riwayat Kesehatan Keluarga

1. Penyakit anggota keluarga : -

2. Genogram

: Pasien
10 : Umur

----- : Tinggal
Serumah

: Pria
10
:Perempuan
28

IV. Riwayat Imunisasi

No. Jenis Imunisasi Waktu Reaksi Setelah


Pemberian Pemberian

1. BCG - -

2. DPT (I,II,III) - -

3. POLIO (I,II,III,IV) - -

4. Campak Umur 9 tahun -

5. Hepatitis - -

6. Rubella Umur 9 tahun -

V. Riwayat Tumbuh Kembang

A. Pertumbuhan Fisik

1. Berat badan : 23 kg

2. Tinggi badan : 120 cm

3. Waktu tumbuh gigi : Usia 1 tahun

B. Perkembangan Tiap Tahap

Usia anak saat

1. Berguling : Ibu klien mengatakan klien sudah bisa berguling pada usia

4 bulan

2. Duduk : Ibu klien mengatakan klien sudah bisa duduk pada usia 7

Bulan

3. Merangkak : Ibu klien mengatakan klien sudah bisa merangkak pada

usia 10 bulan
29

4. Berdiri : Ibu klien mengatakan klien sudah bisa berdiri pada usia 1

Tahun

5. Berjalan : Ibu klien mengatakan klien sudah bisa berjalan pada usia

1 tahun 1 bulan

6. Senyum kepada orang lain pertama kali: Ibu klien mengatakan klien
sudah bisa pada usia 2 bulan

7. Berpakaian tanpa bantuan : Ibu klien mengatakan klien sudah bisa


berpakaian sendiri pada usia 3 tahun

VI. Riwayat Nutrisi

A. Pemberian ASI

1. Pertama kali disusui : Ibu klien mengatakan klien disusui pada usia 0

hari

2. Cara pemberian : Ibu klien mengatakan melalui putting ibu

3. Lama pemberian : Ibu klien mengatakan diberikan selama 2 minggu

B. Pemberian susu formula

Setelah 2 minggu pemberian ASI ibu klien memberikan susu formula

1. Hasil Laboratorium 26 januari 2020

N NAMA NILAI SATUAN STANDAR


O

1. HB 11,1 gr% P12-16, L14-18gr%

2. LEUCOSIT 19.500 mm3 5000-10.000/mm3

3. ERITROSIT 4,1 jt/mm3 P3-5t, 4-6jt/mm3

4. TROMBOSIT 60.000 mm3 150.000-400.000mm3


30

5. PCV 31 v% P37-47 l40-45v%

6. MCV 76 fi 86-110fi

7. MCH 27 pg 26-38pg

8. MCHC 36 g/dl

9. SGOT 4.026 u/L P : 10-35 u/L

10. SGPT 1.179 uL P : 10-50 u/L

2. Hasil Laboratorium 27 januari 2020

N NAMA NILAI SATUAN STANDAR


O

1. HB 11,6 gr% P12-16, L14-18gr%

2. LEUCOSIT 17.700 mm3 5000-10.000/mm3

3. ERITROSIT 4,2 jt/mm3 P3-5t, 4-6jt/mm3

4. TROMBOSIT 113.000 mm3 150.000-400.000mm3

5. PCV 35 v% P37-47 l40-45v%

6. MCV 82 fi 86-110fi

7. MCH 27 pg 26-38pg

8. MCHC 33 g/dl

9. SGOT 762 u/L P : 10-35 u/L

10. SGPT 370 uL P : 10-50 u/L

VII. Riwayat Psikososial

A. Anak tinggal dirumah sendiri : Anak tinggal bersama orang tua

B. Lingkungan berada di : Ibu klien mengatakan di tengah kota


31

C. Apakah rumah dekat sekolah, ada tempat bermain, tidak punya kamar tidur
sendiri? Alasan : Ibu klien mengatakan rumah dekat dengan

sekolah, ada tempat bermainnya dan punya

tempat tidur sendiri

D. Apakah ada tangga bahaya? : Ibu klien mengatakan tidak ada tangga

E. Apakah punya ruang bermain : Ibu klien mengatakan tidak ada ruangan

bermain

F. Hubungan anggota keluarga : Ibu klien mengatakan hubungan antar

keluarga baik dan harmonis

G. Pengasuh anak : Anak diasuh oleh orang tuanya

VIII. Riwayat Spiritual

Ibu klien mengatakan klien sering ikut jamaah mesjit

IX. Reaksi Hospitalisasi

A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap

1. Ibu klien membawa anaknya kerumah sakit saat anaknya sakit berat

2. Ibu klien merasa tenang karena ada dokter yang merawat anaknya di
rumah sakit

B. Mengapa ibu membawa anaknya ke rumah sakit?

Ibu klien mengatakan karena anaknya panasnya gak turun-turun

C. Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak?


32

Ibu klien mengatakan dokter telah menceritakan semua tentang kondisi


anaknya.

D. Bagaimana perasaan orang tua saat ini?

Ibu klien mengatakan sudah tenang dibandingkan saat anaknya pertama


kali masuk rumah sakit.

E. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap

Klien sadar tentang keluhannya dan klien tahu sedang dirawat

X. Aktivitas sehari-hari

A. Nutrisi

Kondisi Sebelum Sakit

1. Selera : Ibu klien mengatakan selera makan klien sangat baik

2. Menu : Ibu klien mengatakan klien suka makan sayur-sayuran

3. Frekuensi : Ibu klien mengatakan klien makan 3-4 kali sehari

4. Pantangan : Ibu klien mengatakan klien tidak ada pantangan makan

5. Pembatasan : Ibu klien mengatakan klien tidak ada batasan pola makan

6. Cara makan : Ibu klien mengatakan klien makan sendiri

7. Ritual : Ibu klien mengatakan klien berdoa terlebih dahulu

sebelum makan

Kondisi Saat Sakit

1. Selera : Ibu klien mengatakan selera makan klien menurun

2. Menu : Ibu klien mengatakan klien makan bubur dirumah sakit

3. Frekuensi : Ibu klien mengatakan makan 2-3 kali sehari porsi sedikit

4. Pantangan : Ibu klien mengatakan klien tidak ada pantangan makan


33

5. Pembatasan: Ibu klien mengatakan klien tidak ada batasan pola makan

6. Cara makan: Ibu klien mengatakan klien makan disuapi oleh ibunya

7. Ritual : Ibu klien mengatakan klien berdoa terlebih dahulu

sebelum makan

B. Cairan

Kondisi Sebelum Sakit

1. Jenis minuman : Ibu klien mengatakan klien minum susu dan air

putih

2. Frekuensi : Ibu klien mengatakan klien minum 6-8 gelas sehari

3. Kebutuhan cairan : 1,5 liter dalam sehari

Kondisi Saat Sakit

1. Jenis minuman : Ibu klien mengatakan klien minum susu dan air

putih

2. Frekuensi : Ibu klien mengatakan klien hanya bisa minum

600-700 ml

3. Kebutuhan cairan : 1,5 liter dalam sehari

C. Eliminasi (BAB & BAK)

Kondisi Sebelum Sakit

1. Tempat pembuangan : Ibu klien mengatakan di kamar mandi

2. Frekuensi (Waktu) : Ibu klien mengatakan untuk BAK 3x dalam

sehari dan BAB 1x sehari


34

3. Konsistensi : Ibu klien mengatakan kencingnya kuning

jernih dan BAB nya lembek

4. Kesulitan : Ibu klien mengatakan tidak ada keluhan

5. Obat pencahar : Ibu klien mengatakan tidak menggunakan

obat pencahar

Kondisi Saat Sakit

1. Tempat pembuangan : Ibu klien mengatakan BAB & BAK di

pempers

2. Frekuensi (waktu) : Ibu klien mengatakan tidaak BAB sejak


pertama datang ke rumah sakit

3. Konsisten :Ibu klien mengatakan air kencingnya


berwarna kuning

4. Kesulitan : Ibu klien mengatakan tidak ada kesulitan


saat BAB & BAK.

5. Obat pencahar : Ibu klien mengatakan tidak ada pemakaian


obat pencahar.

D. Istirahat tidur

Kondisi Sebelum Sakit

1. Jam tidur

Siang : Ibu klien mengatakan tidak pernah tidur siang.

Malam : Ibu klien mengatakan jam 20.00 klien sudah tidur


dan bangun jam 5 pagi. Klien tidur 9 jam/hari.

2. Pola tidur : Ibu klien mengatakan tidur klien teratur.


35

3. Kebiasaan sebelum tidur : Ibu klien mengatakan klien nonton TV.

4. Kesulitan tidur : Ibu klien mengatakan tidak ada kesulitan tidur.

Kondisi Saat Sakit

1. Jam tidur

Siang : Ibu klien mengatakan klien tidur siang jam 13.00 WIB.
Klien tidur selama 2 jam .

Malam : Ibu klien mengatakan klien tidur malam jam 20.00 WIB
dan bangun jam 5 pagi. Klien tidur 10 jam/hari.

2. Pola tidur : Ibu klien mengatakan sering terbangun karena nyeri yang
dirasakan saat malam hari.

3. Kebiasaan sebelum tidur : Ibu klien mengatakan tidak ada kebiasaan


sebelum tidur.

4. Kesulitan tidur : Ibu klien mengatakan tidak ada kesulitan


tidur.

E. Personal Hygiene

Kondisi Sebelum Sakit

1. Mandi

Frekuensi : Ibu klien mengatakan klien mandi 3x sehari.

Alat mandi : Ibu klien mengatakan menggunakan sabun, shampo, sikat


gigi dan handuk.

2. Cuci rambut

Frekuensi : Ibu klien mengatakan cuci rambut 3x sehari.


36

3. Gunting kuku

Frekuensi : Ibu klien mengatakan gunting kuku 3x sehari

4. Gosok gigi

Frekuensi : Ibu klien mengatakan gosok gigi 2x sehari.

Kondisi Saat Sakit

1. Mandi

Frekuensi : Ibu klien mengatakan klien tidak mandi, hanya lap-lap

saja dengan tisu basah

Alat mandi : Ibu klien mengatakan menggunakan tisu basah

2. Cuci rambut

Frekuensi : Ibu klien mengatakan klien tidak cuci rambut selama


dirawat

3. Gunting kuku

Frekuensi : Ibu klien mengatakan klien belum gunting kuku selama di


dirawat

4. Gosok gigi

Frekuensi : Ibu klien mengatakan klien tidak menggosok gigi untuk


menghindari perdarahan

F. Aktivitas/Mobilitas Fisik

Kondisi Sebelum Sakit


37

1. Kegiatan sehari-hari : Ibu klien mengatakan kegiatannya hanya


sekolah dan bermain.

2. Pengaturan jadwal harian : Ibu klien mengatakan senin – sabtu klien


sekolah.

3. Penggunaan alat bantu aktifitas : Ibu klien mengatakan tidak ada


penggunaan alat bantu.

4. Kesulitan pergerakan tubuh

Bermain : Ibu klien mengatakan tidak ada kesulitan dalam bergerak.

Kondisi Setelah Sakit

1. Kegiatan sehari-hari : Ibu klien mengatakan hanya berbaring di


tempat tidur.

2. Pengaturan jadwal harian : Ibu klien mengatakan tidak ada pengaturan


saat sakit.

3. Pengunaan alat bantu aktifitas : Ibu klien mengatakan tidak ada


penggunaan alat bantu.

4. Kesulitan pergerakan tubuh

Bermain : Ibu klien mengatakan setiap bergerak atau melakukan


sesuatu harus dibantu dengan ibunya dan keluarga yang ada diruangan.

G. Rekreasi

1. Perasaan saat sekolah : Ibu klien mengatakan klien senang karena


dapat berjumpa dengan temannya.

2. Waktu luang : Ibu klien mengatakan klien mengisi dengan

berenang.

3. Perasaan setelah rekreasi : Ibu klien mengatakan klien merasa senang.


38

XI. Pemeriksaan Fisik

A. Keadaan umum klien : Kompos mentis

B. Tanda-tanda vital

Suhu : 37,9oC

Nadi : 66 x/menit

Respirasi : 32 x/menit

TD : 90/80 mmHg

C. Antropometri

Tinggi Badan : 120 cm

Berat Badan : 23 kg

SISTEM PERSYARAFAN : Fontanel : Datar (√) Cembung (-) Cekung (-)

Mata : Reflek cahaya (√) Tidak (-)

Kaku kuduk (-) Babinsky (+)

SISTEM PERNAFASAN : Bentuk : Simetris Ya (√) Tidak (-)

Suara : Vesikuler (√)

Batuk : Berdahak (-) Kering (-)

Alat Bantu Nafas : Ya(-) Tidak (√)

SISTEM KARDIOVASKULER : Irama : Reguler (√) irregular ( )

Bunyi Jantung : Normal (√) Murmur (-)

Kekuatan Nadi : Kuat (√) Lemah (-)


39

CRT : <2 detik (√) >2 detik (-)

Clubbing Finger : Ya (-) Tidak (√)


Suhu Akral: Hangat (√) Dingin (-)

SISTEM PENCERNAAN : Kelainan di Bibir : Labiopalatognatoschiziz (-)

Labioschizis (-) Labiopalatoschizis (-)

Palatognatoschzis (-) Gnatoschizis (-)

Oral Thrush (-)

Bentuk Abdomen : Distensi (√)

Masa (-) Herniasi (-) Stoma (-) Bising Usus :

3x/mnt. Muntah (-) Mual (-) Diare (-) Konstipasi (-)

SISTEM PERKEMIHAN : Inkontinensi Urine (-) Retensi Urine (-) Haluaran


Urin : 1.850 cc warna kuning jernih

SISTEM KULIT : Kebersihan : Bersih (√) Kotor (-)

Warna : Normal (√) Ikterik (-) Albino (-)

Kondisi : Utuh (√) Lesi/Lecet (-) Diaper Rash (-)

Turgor : Normal (√) Menurun (-)

Luka : -

SISTEM MUSKULOSKELETAL : Ektremitas Atas

Normal (√) polydactili (-) syndactili (-)

Kekuatan Otot: Kiri 3, kanan 3

Pergerakan : Bebas (√) kaku (-)

Ektremitas Bawah
40

Normal (√) Polydactili (-)syndactili (-)

Kekuatan Otot: Kiri 3, kanan 3

Pergerakan : Bebas (√) Kaku (-)

RIWAYAT IMUNISASI : Hepatitis (-) BCG (-) Polio (-) DPT (-)

Campak (-) Lengkap (-)

HOSPITALISASI ANAK:

1. Klien tidak takut pada tenaga medis / perawat yang merawatnya.

2. Klien tidak takut berada di rumah sakit.

3. Klien hanya takut saat disuntik.

TUMBUH KEMBANG :

a. Personal Sosial : Ibu klien mengatakan anaknya mulai senyum pada ibunya

di usia 2 bulan, An. D saat ini sering berkumpul dan


bermain dengan teman-temannya.

b. Motorik Halus : Ibu klien mengatakan anaknya di usia 4 bulan sudah bisa
memegang mainan kerincingan.

c. Motorik Kasar : Ibu klien mengatakan An.D usia 10 bulan sudah bisa
merangkak, bisa duduk usia 7 bulan dan usia 13 bulan
sudah bisa berjalan.

d. Bahasa :Ibu klien mengatakan An.D pertama kali bisa


mengucapkan kata ‘MA” usia 5 bulan.

ANALISA DATA

N DATA PROB ETIOL


O LEM OGY
41

1. DS : Ibu klien mengatakan badan klien terasa hangat . Hiperte Proses


DO : rmi infeksi
TD : 100/80 mmHg virus
O
S : 37,9 C dengue
N : 66x/ menit
RR : 32x/menit
DS : Ibu klien mengatakan untuk melakukan aktivitas klien dibantu
2. dengan ibunya.
DO : Intoler
a. Klien ansi
bedrest total Aktivit Kelema
as han
b. Klien
Fisik
tampak
melakukan
segala
aktivitas
diatas
tempat tidur.

c. Badan klien
tampak
lemah

DIAGNOSA KEPERAWATAN (berdasarkan prioritas)

1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik

3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


42

Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional


keperawatan hasil

Hipertermi Setelah dilakukan 1. Monitor suhu 1. Agar suhu dapat


berhubungan tindakan asuhan sesering mungkin termonitor ada
dengan proses keperawatan 3x24 jam kenaikan suhu atau
2. Monitor IWL
infeksi virus didapatkan tujuan dan tidak
dengue kriteria hasil : 3. Monitor tanda-
2. Mengidentifikasi
tanda vital
1. Suhu dalam rentang adanya dehidrasi
normal 4. Lakukan kompres
3. Pengumpulan dan
hangat pada
2. Tanda-tanda vital analisa data
lipatan paha dan
dalam rentang kardiovaskuler,
aksila
normal pernafasan, suhu

5. Kolaborasi tubuh untuk


TD:120/80 S: 36C
pemberian menentukan dan
N:80 RR: 18
antipiretik mencegah

3. Tidak ada perubahan komplikasi

warna kulit dan


4. Mencapai atau
pusing
memelihara suhu
tubuh dalam batas
normal

5. Untuk menurunkan
suhu tubuh

Intoleransi Setelah dilakukan 1. Bantu klien 1. Agar klien dapat


aktivitas tindakan keperawatan mengidentifikasi memilih atau
berhubungan 3x24 jam didapatkan aktivitas yang melakukan aktivitas
dengan tujuan dan kriteria hasil: mampu dilakukan sesuai kemampuan
kelemahan fisik diri
1. Berpartisipasi dalam 2. Bantu klien untuk
aktivitas fisik tanpa mengembangkan 2. Menumbuhkan
disertai peningkatan motivasi diri dan semangat diri untuk
tekanan darah, nadi penguatan meningkatkan
dan RR kemampuan
3. Bantu klien untuk
aktivitas klien
2. Mampu melakukan melakukan
aktivitas sehari-hari aktivitas yang 3. Memenuhi
secara mandiri tidak mampu kebutuhan klien
dilakukan yang tidak dapat
43

3. Tanda-tanda vital dilakukan secara


dalam rentang mandiri
normal

TD: 120/80 mmHg

S:36oC

N:80x/menit
RR:18x/menit

4. Tidak ada
kelemahan fisik

Kurang Setelah dilakukan 1. Berikan 1. Untuk mengetahui


pengetahuan tindakan keperawatan penilaian tentang tingakt
berhubungan selama 3x24 jam tingkat pengetahuan
dengan didapatkan pengetahuan keluarga tentang
kurangnya 1. Pasien dan pasien tentang penyakit
informasi keluarga proses penyakit 2. Agar keluarga
menyatakan 2. Jelaskan klien mengetahui
pemahama tentang patofisiologi proses penyakit
penyakit, kondisi, tentang penyakit 3. Agar kelurga klien
dan program bagaimana hal mengetahui
pengobatan ini berhubungan bagaiman
2. Pasien dan dengan anatomi perjalanan
keluarga mampu dan fisiologi penyakit
melaksanakan dengan cara 4. Agar keluarga
prosedur yang yang tepat klien dapat
dijelaskan secara 3. Gambarkan memahami dan
benar proses penyakit mengatasi pnyakit
3. Mampu dengan cara tersebut
menjelaskan yang tepat
kembali apa yang 4. Memberikan
dijelaskan perawat penyuluhan
terhadap pasien
dan keluarga
44

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NO Hari/tanggal Implementasi Evaluasi Nama


DX Jam paraf
Selasa S:Pasien mengatakan badan
30 Juli 2019 masih terasa lemah
I,II,III, 15:00 O:Akral teraba hangat Suhu
- Menanyakan keluhan
IV 37,9OC
pasien Hasil: Pasien
A: Masalah hipertermi
mengatakan badan
belum teratasi
masih terasa lemah
P:Intervensi dilanjutkan

- Mengobservasi TTV - Menganjurkan banyak


minum
TD: 120/80 mmHg S:
37oC - Kolaborasi pemberian
PCT 500 mg
N:66x/menit

RR:32x/menit
S:Pasien mengatakan
- Memberikan penkes badannya masih terasa
I 16:55
kesehatan tentang lemah
DBD O:Pasien tampak hanya bisa
berbaring ditempat tidur
A:Masalah intoleransi
- Mengecek suhu
aktivitas belum teratasi
Hasil: 37,9OC P:Intervensi dilanjutkan
- Membantu pasien
- Memberikan PCT 500
I,II,III 18:00 bergerak atau
mg
beraktivitas secara

Hasil: Obat masuk per perlahan seperti

oral dudukan, miring kanan


miring kiri

- Menganjurkan banyak
S:Pasien mengatakan sudah
minum
tidak ada muntah darah dan
45

II 19:00 - Melakukan observasi mimisan


TTV O:Tidak terlihat adanya
muntah darah dan mimisan
Hasil :
- TD: 120/80 mmHg

TD: 110/70 mmHg S:


- S: 370 C
III o
36,9 C
- N: 66x/menit
N: 70x/menit
- RR:32 x/meenit
RR: 34x/menit
- Pada pemeriksaan darah
lengkap tanggal

- Menanyakan keluhan 30/07/19 jumlah

pasien trombosit 60.000mm3


II
Hasil:Pasien masih A:Masalah resiko

merasa lemah perdarahan belum teratasi


P:Intervensi dilanjutkan
- Menganjurkan pasien - Menganjurkan pasien
tidak banyak bergerak tidak bergerak secara
secara berlebihan perlahan

- Tanggal, 30 juli 2019 - Menganjurkan pasien


3
trombosit : 60.000 mm tidak banyak bergerak
atau beraktivitas yang
berat dan berlebihan

S: ibu klien mengatakan


- Membantu pasien
kurang mengetahui
untuk belajar duduk
makanan apa saja yang
secara perlahan
boleh dimakan dan cara
pemberantasan penyakit
O:
- Ibu klien langsung
menanyakan keperawat
tentang makanan yang
boleh di makan dan cara
pemberantasan nyamuk
aedes aygipty
A: masalah kurang
pengetahuan belum
46

teratasi
P: intervensi dilanjutkan
- Memberikan penkes
kembali pada keluarga
klien tentang DBD dan
cara penangulangannya
Rabu S: Pasien mengatakan
31 Juli 2019 keadaannya masih sedikit
lemah
II, IV 08:00 - Menanyakan keluhan O:
pasien TD: 110/70 mmHg
S:36,8oC
Hasil : Pasien merasa
N: 80x/menit
sedikit lemah
RR: 28x/ menit

- Keluarga klien sudah A: Masalah hipertermi

mengerti apa yang teratasi

sudah dijelaskan oleh P:Intervensi dihentikan

perawat tentang DBD


dan cara
penangulangannya S:Pasien mengatakan
II badannya lemah
O: Tampak klien sudah bisa
- Membantu mengganti duduk, miring kanan miring
laken tempat tidur, kiri
dengan memiringkan A: Masalah intoleransi
pasien secara perrlahan aktivitas teratasi sebagian
III 12:00 dan hati-hati P:Intervensi dilanjutkan
- Tetap membantu
pasien dalam
- Menganjurkan pasien beraktivitas dan
tidak bergerak atau mobilisasi
beraktivitas berat dan
I,II,III 13:00 berlebihan
S:
- Pasien mengatakan
sudah tidak ada lagi
muntah darah dan
Melakukan observasi TTV mimisan
TD: 110/70 mmHg - Badan masih terasa
II,III
47

S: 36,8oC sedikit lemah


N: 80x/ menit
O:
RR: 28x/ menit
TD:110/70mmHg
S: 36,8oC
- Membantu klien untuk
N: 80x/menit
mobilisasi secara
RR: 28x/menit
perlahan seperti duduk
A: Masalah resiko
miring kanan miring kiri
perdarahan belum teratasi
P:Intervensi dilanjutkan
- Menganjurkan pasien
bergerak secara perlahan

- Menganjurkan pasien
tidak banyak bergerak
atau beraktivitas yang
berat dan berlebihan

S: keluarga klien sudah


mengerti tentang penyakit
dan cara penangulangan
DBD
O: keluarga klien
memberikan tanggapan
bawha mereka sudah
mengerti
A: masalah kurang
pengetahuan teratasi
P: intervensi dihentikan
Kamis S: Klien mengatakan badan
1 Agustus klien sudah merasa
2019 bertenaga dan merasa sehat
dan lebih baik
I,II,III 08:00 Menanyakan keluhan O:Klien tampak terlihat
pasien sudah bisa turun dari tempat
Hasil: Badan pasien sudah tidur dan duduk secara
merasa bertenaga, dan teratur
merasa lebih baik A: Masalah intoleransi
aktivitas teratasi
- Melakukan observasi P: Intervensi dihentikan
48

I,II,III 08:30 TTV

Hasil :
S:

TD: 100/60 mmHg S: - Klien mengatakan sudah

36,4oC tidak ada lagi mual


muntah darah dan
N: 64x/ menit mimisan
- Badan klien sudah
RR: 44x menit
II bertenaga dan sehat

- Membantu turun dari O:


tempat tidur dan duduk TD: 110/60 mmHg
dibursi S: 36,4oC
I,II,III 12:00
N: 64x/menit
RR:38x/ menit
- Pada pemeriksaan
darah lengkap tanggal
Melakukan observasi TTV
01 Agustus 2019
Hasil:
jumlah trombosit :
TD:110/70 mmHg 3
113.000 mm
N:64x/menit
A:Masalah resiko
S: 36,4oC
perdarahan teratasi
RR: 78x/menit
P: Intervensi dihentikan

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini kan membahas mengenai kesenjangan yang terdapat pada teori dan
kasus yang didaptkan dalam melakukan penerapan asuhan keperawatan pada
pasien An.D untuk mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan dengue
syok syndrome diruang anggrek RSUD kota. Tanjung pinang tahun 2019. Melalui
asuhan keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnose, intervensi,
implementasi, evaluasi.

A. Pengkajian keperawatan
49

DHF adalah suatu infeksi arbovirus akut yang masuk ke dalam


tubuh melalui gigitan nyamuk spesie aides. Penyakit ini sering menyerang
anak, remaja dan dewasa yang ditandai dengan demam, nyeri otot dan
sendi. Demam Berdarah Dengue sering disebut juga pula Dengue
Haemoragic Fever (DHF ).
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan, DHF yang dialami klien
merupakan dengue syok syndrome yaitu infeksi arborius akut yang masuk
kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aides. Yang disebabkan oleh virus
dengue. Virus dengue ini terutama ditularkan melaui vektor nyamuk
Aesdes aegypti.
B. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang ada pada teori ada 6 diagnosa yang
muncul, sedangkan pada kasus penulis mendapatkan 4 diagnosa yaitu,
hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue , intoleransi
aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik, Resiko pendarahan
beruhubungan dengan trombosit, dan kurang pengetahuan berhubungan
dengan kurangnya informasi.
Faktor pendukung yang kami temukan dalam menegakkan
diagnosa yaitu adanya data-data yang menunjang dan mengacu pada
diagnosa tersebut.

C. Intervensi keperawatan
Intervensi yang ada sesuai dengan intervensi yang ada di teori dan
kasus dari diagnose yang kmi tegakkan dikasus.tujuan sudah sesuai dan
kriteria hasil juga sudah sesuai dengan yang ada diteori.
Dalam membuat intervensi faktor pendukung yang penulis
dapatkan yaitu tersedianya referensi asuhan keperawatan pada klien
dengan dengue syok syndrome serta bimbingan yang intensif dari dosen
serat petugas rumah sakit sehingga memudahkan kami dalam menyusun
intervensi keperawatan. Faktor penghambat yang kami temukan yaitu
50

terbatasnya pengalaman dalam membuat intervensi keperawatan pada


klien dengan Dengue Haemoragic Fever
D. Implementasi keperawatan
Pada tahap pelaksanaan diagnosa prioritas hipertermi,pelaksanaan
yang sesuai dengan kasus yaitu,mengukur tanda-tanda vital,menganjurksn
klien untuk banyak minum, diagnosa kedua yaitu intoleransi aktifitas
menganjurkan klien untuk tidak banyak bergerak dan melakukan aktifitas.
Faktormpendukung yang kami temukan yaitu klien kooperatif dalam
setiap pelaksanaan yang kami lakukan.
E. Evaluasi keperawatan
Pada tahap evaluasi kami membuat berdasarkan tujuan dan kriteria
hasil yang terdapat intervensi selama dalam melakukan asuhan
keperawatan selama 2 hari kami mengevaluasi tiap-tiap diagnosa.
Faktor pendukung yang kami temukan adanya keterbukaan dari
klien mengenai kondisi yang dirasakan

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penyakit Dengue adalah infeksi akut yang disebabkan oleh


arbovirus (arthopodborn virus) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk
aedes (Aedes albopictus dan Aedes aegypti). DBD adalah penyakit virus
yang tersebar luas di seluruh dunia terutama di daerah tropis. Penderitanya
51

terutama adalah anak-anak berusia di bawah 15 tahun, tetapi sekarang


banyak juga orang dewasa terserang penyakit virus ini. Sumber penularan
utama adalah manusia, sedangkan penularannya adalah nyamuk Aedes.
Penyebab penyakit DBD adalah virus dengue. Virus dengue ini terutama
ditularkan melaui vektor nyamuk Aesdes aegypti.

B. SARAN

1. Mahasiwa diharapkan dapat melaksanakan progaram yang mengajarkan


asuhan keperawatan tentang DBD.

2. Pembaca diharapkan bisa memahami pembahasan asuhan keperawatan


tentang DBD.

3. Para pembimbing atau pengajar diharapkan mampu memberikan


pendidikan kesehatan mengenai DBD

DAFTAR PUSTAKA

NANDA NIC-NOC. 2015. Asuhan Keperawatan. Edisi Jilid 1. Jogjakarta:


Mediaction Publishing.

Ngastiyah. 2014. Perawatan Anak Sakit Edisi 2. Jakarta: EGC.


52

Nursalam, dkk. 2008. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Salemba.
Medika.

Pramudiarja, Uyung. 2011. Indonesia Juara Demam Berdarah Dengue [Internet].


Tersedia dari:
http://www.detikhealth.com/read/2011/02/18/163159/1573796/763/indonesi
a-juara-demam-berdarah-di-asean?id991107763

Soedarto. 2009. Penyakit Menular Di Indonesia. Jakarta: Sagung Seto

Suriadi & Yuliati, Rita. 2006. Asuhan Keperawatan Pada Anak Edisi 2. Jakarta:
Sagung Seto.

Wijayaningsih, K.S. 2013. Asuhan Keperawatan Anak. Jakarta: CV. Trans Info
Media.

Anda mungkin juga menyukai