Anda di halaman 1dari 3

PENGENDALIAN PROSES KOLOM ABSORBSI

Nama Mahasiswa : Emiliana

Dosen Pembimbing Tugas Besar : Zulfansyah, ST., MT

Kasus yang dipilih : pemisahan CO2 dari gas alam dalam pembentukan amoniak

Permasalahan : merancang P&ID pada kolom absorber

Batasan Masalah : reaksi kimia pada kolom absorber diabaikan

Pelarut yang digunakan adalah larutan Benfield yang mengandung DEA


(Diethanolamine)

Abstrak
CO2 merupakan senyawa hidrokarbon yang dapat mengganggu proses pembuatan amoniak. Pada
pembuatan amoniak digunakan gas alam yang terdiri dari CH4 70-90%, C2H6 C3H8 C4H10 0-20%,
CO2 0-8%, O2 0-0.2%, N2 0-5%, H2S 0-5%, gas lain (A, He, Ne, Xe) <1%. Untuk
menghilangkan kadar CO2 maka dilakukan proses pemurnian dengan menggunakan proses
absorbsi CO2. Proses pemisahan CO2 membutuhkan energy panas dengan jumlah yang sangat
besar. System kerja dari kolom absorber CO2 adalah dengan mengontakkan gas dengan larutan
Benfield. Untuk memurnikan gas dari kandungan CO2 juga menggunakan tekanan yang tinggi.
Tekanan yang tinggi ini bertujuan untuk mencairkan CO2 agar cepat larut ke larutan Benfield
dengan suhu rendah. Benfield adalah larutan potassium carbonate yang mengandung DEA dan
korosi inhibitor. Gas mengalir masuk kekolom absorber dengan kondisi operasi 70℃ dan
tekanan 28 – 32 kg/cm2 dimana gas tersebut akan menuju keats melalui internal distributor. Gas
akan terus naik keatas melalui dua bed terbawah. Dalam bed tersebut gas akan kontak dengan
larutan Benfield. Gas kemudian menjadi murni dari kadar CO2. Controller diperlukan untuk
menjaga agar proses penyerapan CO2 pada kolom absorber dapat terjaga dan tidak mengalami
penurunan kinerja alat. Variable yang ingin dikendalikan berupa suhu,(T), tekanan (P), dan level
gas (L) dari kolom absorber.
PERANCANGAN CONTROLLER

Gambar 1. Alat Absorber tanpa Controller


PERANCANGAN CONTROLLER

Gambar 2. Alat Absorber menggunakan Controller

Anda mungkin juga menyukai