Anda di halaman 1dari 9

FENOMENA METEOROLOGI : DUST DEVIL

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


PENGELOLAAN INFORMASI METEOROLOGI (PIM)
YANG DIBINA OLEH BAPAK FENDY ARIFIANTO, M.Si

OLEH:
MUHAMMAD ABIL NURJANI (21.19.0014)

PROGRAM STUDI KLIMATOLOGI


SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
TANGERANG SELATAN
2020

1
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG...........................................................................................4
RUMUSAN MASALAH.......................................................................................4
TUJUAN..............................................................................................................4
PEMBAHASAN
Pengertian Dust Devil........................................................................................5
Penyebab Dust Devil..........................................................................................5
Siklus Dust Devil................................................................................................6
Daerah Potensial Terbentuknya Dust Devil.....................................................6
PENUTUP
Kesimpulan.........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................9

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi ilmu dan pengetahuan kepada kita semua, serta memberikan kesehatan
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam laporan ini dijelaskan tentang pengertian, peyebab, siklus dan daerah
potensial yang menyebabkan Dust Devil. Sehingga para pembaca dapat mengetahui
dan memahai apa saja hal-hal yang terdapat dalam fenomena Dust Devil.
Penulisan laporan ini jauh dari kesempurnaan, mengingat keterbatasan dan
kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
sebesar – besarnya sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Dengan mengharap ridha dari Tuhan Yang Maha Esa dan memanjatkan puji
syukur atas kebesaran-Nya, saya berharap semoga makalah ini dapat diterima oleh
dosen pembina dan dapat bermanfaat untuk semua pihak.

Cilacap, 22 Mei 2020

Ttd

Penulis

3
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dalam beberapa waktu lalu, banyak terjadi fenomena dan gejala meteorologi yang
sangat aneh bagi orang awam. Tidak banyak yang tau apa saja fenomena maupun
gejala tentang meteorologi yang terjadi.
Fenomena alam tersebut bisa terjadi dimana saja dan kapan saja,seperti
contohnya Dust Devil (setan debu). Ilmu dan informasi tentang segala fenomena
alam meteorologi sangat dibutuhkan oleh masyarakat umum. Agar bisa memahami
berbagai fenomena yang ada di sekitarnya. Hal ini yang penting untuk didapatkan
masyarakat.

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan beberapa
pertanyaan tentang permasalahan Dust Devil sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud Dust Devil ?
2. Apa saja yang menjadi penyebab terjadinya Dust Devil ?
3. Bagaimana siklus terbentuknya Dust Devil ?
4. Daerah seperti apa yang potensial untuk memicu pembentuka Dust Devil ?

TUJUAN
1. Untuk mengetahui gejala ataupun fenomena meteorologi yang ada disekitar
kita khususnya Dust Devil.
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya Dust Devil.
3. Untuk mengetahui siklus terbentuknya Dust Devil.
4. Untuk mengetahui daerah potensial terjadinya Dust Devil.
5. Untuk memberikan informasi tentang fenomena meteorologis khususnya
mengenai Dust Devil.

4
PEMBAHASAN

PENGERTIAN DUST DEVIL


Dust Devil disebut juga putaran debu (dust whirl) adalah putaran cepat tabung
udara di atas daerah kering berdebu atau berpasir di mana benda-benda ringan
(debu, pasir, kertas) terangkat dari tanah kering atau jalan aspal.
Dust Devil adalah putaran angin bermassa debu yang disebabkan oleh pemanasan
radiasi Matahari kuat di atas daerah permukaan kering atau permukaan pasir.
Putaran angin dapat mengangkat debu dan pasir ke atas. Tinggi putaran debu
pernah mencapai 1 km, tetapi biasanya kurang dari 30 m. Kecepatan putaran debu
bervariasi  dari 5 knot sampai di atas 25 knot.
Dust Devil biasanya muncul pada kondisi angin tenang, panas terik dengan langit
cerah, dan kebanyakan terjadi di daerah gurun. Di bagian barat daya Amerika
Serikat, Dust Devil disebut juga setan berdansa (Dancing Devil) dan di Afrika
Selatan, disebut setan gurun (Desert Devil).
PENYEBAB TERJADINYA DUST DEVIL
Pemanasan udara yang berlebihan di atas permukaan tanah datar terutama tanpa
tanaman dan kebanyakan Dust Devil terbentuk di atas tanah gurun. Udara di atas
tanah yang dipanasi akan naik, kemudian diganti oleh angin permukaan yang
konvergen. Geser (shear) angin horizontal menyebabkan kolom udara panas yang
naik beputar di sekitar sumbu vertikal. Sumber geser angin kemungkinan daerah
dekat rintangan (obstacles) yang mengacaukan angin horizontal atau
menjungkirbalikan (overtuning) udara yang disebabkan oleh labilitas ekstrem. Dalam
proses, debu diangkat lepas tanah, sirkulasi terlihat sebagai putaran udara
bermuatan massa debu, dikenal sebagai setan debu (Dust Devil).

5
SIKLUS TERBENTUKNYA DUST DEVIL

Gambar Formation of a dust devil. Reno NWS.

1. Radiasi Matahari memanaskan tanah kering.


2. Udara mulai naik, menciptakan daerah dengan tekanan rendah.
3. Udara disekitar segera masuk untuk mengisi bagian bawah yang kosong, sirkulasi
udara melebar dan bertambah cepat.
4. Sirkulasi udara semakin naik dan berdiri menjulang tinggi, menyedot kotoran dan
puing-puing di tanah.
5. Dust Devil bertemu udara segar yang dingin, sehingga sirkulasi berangsur-angsur
menjadi kecil dan kembali normal.
DAERAH POTENSIAL TERJADINYA DUST DEVIL
Dust Devil adalah putaran massa debu yang disebabkan oleh pemanasan Matahari
yang kuat pada permukaan daerah kering. Daerah kering terletak di daerah tekanan
tinggi pada lintang kuda (horse latitude) yaitu daerah di sekitar lintang 30°U dan
30°S. Di daerah pusat tekanan tinggi angin akan divergen atau menyebar sehingga
terjadi pengosongan massa udara dan uap air yang diisi oleh udara kering dari atas
turun kr permukaan disebut subsidensi udara. Jadi daerah kering terdapat di daerah
sekitar lintang kuda (30°U dan 30°S), misalnya gurun di Afrika, padang rumput

6
(steppe) di Australia. Daerah yang paling kering dan panas adalah gurun (tanah
tanpa aau sedikit tanaman) dibandingkan Stepa/padang rumput.
Pada gurun, kebanyakan radiasi Matahari yang diserap akan diubah menjadi
panas terasa (sensible) karena sangat sedikit dipakai untuk penguapan air yang
jumlahnya sedikit. Temperatur permukaan gurun pada tengah hari dapat mencapai
lebih dari 55°C dan menghasilkan susut temperatur kelewat adiabatik
(superadiabatic lase rate) lebih dari 10°C/km yang menunjukkan ketidakstabilan
mutlak yang berarti labilitas kuat atau konveksi kuat, dan berangin ribut permukaan
(gusty surface wind). Intensitas angin ribut bervariasi dengan radiasi Matahari,
sehingga kecepatan angin ribut (gusty) mencapai pada puncaknya pada awal
setelah tengah hari sealama bulan-bulan panas.

7
PENUTUP

KESIMPULAN
Setelah membuat laporan ini saya bisa menyimpulkan bahwa :
Dust Devil adalah putaran angin bermassa debu yang disebabkan oleh pemanasan
radiasi Matahari kuat di atas daerah permukaan kering atau permukaan pasir. Di
mana benda-benda ringan (debu, pasir, kertas) terangkat dari tanah kering atau jalan
aspal.
Penyebab terjadinya Dust Devil dikarenakan pemanasan udara oleh radiasi
Matahari yang berlebihan di atas permukaan tanah datar terutama tanpa tanaman
dan kebanyakan Dust Devil terbentuk di atas tanah gurun.
Siklus terbentuknya Dust Devil diawali dengan sinar radiasi Matahari yang
memanasi tempat kering, lalu udara mulai naik, menciptakan daerah dengan tekanan
rendah.Menyebabkan udara disekitar segera masuk untuk mengisi bagian bawah
yang kosong, sirkulasi udara melebar dan bertambah cepat. Akhirnya sirkulasi udara
semakin naik dan berdiri menjulang tinggi, menyedot kotoran dan puing-puing di
tanah. Dust Devil bertemu udara segar yang dingin, sehingga sirkulasi berangsur-
angsur menjadi kecil dan kembali normal.
Daerah potensial terjadinya Dust Devil yaitu daerah kering terdapat di daerah
sekitar lintang kuda (30°U dan 30°S), misalnya gurun di Afrika, padang rumput
(steppe) di Australia. Daerah yang paling kering dan panas adalah gurun (tanah
tanpa aau sedikit tanaman) dibandingkan Stepa/padang rumput.

8
DAFTAR PUSTAKA

Bayong TjHK., 2019. 555 Tanya Jawab Cuaca, Iklim, Lingkungan, dan
Bioklimatologi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Formation of a dust devil. Reno NWS.

Anda mungkin juga menyukai