Anda di halaman 1dari 14

MENGENALI ATMOSFER, FENOMENA SERTA PERANANNYA BAGI BUMI

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Karena berkat Rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah berjudul MENGENALI
ATMOSFER, FENOMENA SERTA PERANANNYA BAGI BUMI ini tepat pada waktunya.

ut saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan penulisan
makalah ini, termasuk referensi-referensi yang saya gunakan sehingga penulisan makalah ini
dapat terselesaikan.

Saya sadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, maka dari itu saya
mohon untuk kritik dan saran yang membangun agar saya dapat lebih baik dalam Menyusun
makalah selanjutnya.

Saya berharap semoga makalah yang saya tulis dapat bermanfaat bagi pembaca terutama
pembaca yang ingin mengenal bisnis lebih dalam. Akhir kata saya ucapkan terimakasih
semoga Tuhan YME meridai kita semua.

Penulis

1
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................5
2.1 Atmosfer...............................................................................................................................5
2.2 Fenomena Atmosfer.............................................................................................................6
2.3 Peranan Atmosfer................................................................................................................6
BAB III METODOLOGI....................................................................................................................8
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................................................9
BAB V PENUTUP.............................................................................................................................12
5.1 kesimpulan.........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................13

2
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Atmosfer bumi selalu berubah dari waktu ke waktu. Hujan terkadang turun dengan intensitas
yang tidak normal. Fenomena tersebut lebih dikenal dengan perubahan iklim. Perubahan
iklim salah satunya ditandai dengan tren cuaca yang tidak menentu. Cuaca adalah peristiwa
atmosfer yang mempengaruhi kehidupan manusia. sehingga manusia akan selalu berusaha
beradaptasi dengan kondisi cuaca terjadi. Salah satu unsur cuaca yang mempengaruhi
kehidupan manusia adalah curah hujan. Curah hujan yang dikatakan mengganggu kehidupan
manusia adalah curah hujan yang memiliki intensitas yang tinggi karena pada daerah tertentu
dapat menimbulkan banjir.

Indonesia terletak pada 6° LU sampai 11° Lintang Selatan, dan 95° Bujur Timur sampai
141°E membuat banyak cuaca signifikan terjadi. Indonesia adalah sebuah wilayah
menggunakan karakteristik cuaca dan iklim yang unik. sebagai salah satu wilayah negara di
daerah tropis, Indonesia memiliki potensi cuaca ekstrim seperti hujan lebat. hujan deras
dengan curah hujan yang tinggi yang berasal dari proses konveksi dapat berdampak pada
terjadinya banjir di beberapa daerah di Indonesia. Kelimpahan debit air pada musim hujan
perlu diimbangi dengan pengelolaan sumber daya air dan infrastruktur yang baik. dalam
mengelola sumber daya air yang melimpah, seringkali terkendala oleh sifat manusia yang
cenderung kurang peduli tentang realitas alam sehingga akhirnya, ketika bencana dimulai,
masyarakat tidak dapat mengantisipasi bencana. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis
tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengena atmosfer seperti fenomena apa yang terjadi dan
bagamana peranannya terhadap bumi untuk menambah pengetahuan mngeniai realitas alam
dan memudahkan proses pencegahan bencana seperti banjir.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu atmosfer?


2. Apa saja fenomena yang terjadi pada atmosfer?

3
3. Bagaimana peranan atmosfer terhadap bumi?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu atmosfer


2. Untuk mengetahui fenomena yang terjadi pada atmosfer
3. Untuk mengetahui peranan atmosfer bagi bumi

1.4 Metode penulisan

Supaya mendukung kegiatan penulisan, penulis menggunakan referensi dari berbagai sumber
seperti buku, surat kabar, dan internet.

4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Atmosfer

Atmosfer berasal dari kata “atmos” yang berarti udara atau uap atau gas dan “sphaira” yanng
berarti bola bumi atau lapisan. Jadi atmosfer adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi.
Atmosfer terdiri atas beberapa macam gas yang terpengaruh oleh gaya tarik bumi dan
sekaligus sebagai lapisan pelindung bumi. Atmosfer terdiri sekitar 78% unsur nitrogen, 20%
unsur oksigen, dan 2% lainnya terdiri dari gas argon, ozon, hidrogen (uap air),
karbondioksida, neon, helium, krypton, xenon, serta partikel-partikel organik maupun
anorganik (debu dan asap) lainnya. Sifat-Sifat atmosfer beserta gas-gas yang terdapat di
dalamnya, yaitu mempunyai massa yang dapat menimbulkan tekanan elastis dan dinamis.
Oleh karena itu atmosfer bisa mengembang atau mengecil, dapat berpindah, tidak bewarna
dan tidak berbau (prawirowardoyo, 1996)

Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang menyelimuti permukaan


padat dan cair pada bumi. Selubung itu membentang ke atas (vertikal) sejauh
beratus-ratus kilometer, dan akhirnya bertemu dengan medium antar planet yang
berkerapatan rendah dalam sistem tata surya, yang sebaliknya dapat dianggap sebagai
perluasan korona matahari (purbo, 1995)

Atmosfer terisi oleh partikel-partikel halus dan ringan dari tiga kelompok bahan yakni gas
(udara kering dan uap air), cairan (butir-butir air atau awan) dan aerosol (bahan pada debu)
ketiga bahan tersebut memiliki massa yang berbeda satu sama lain dan tersebar dalam
berbagai ketinggian yang membentuk susunan yang mirip pengendapan di atmosfer. Partikel
yang ringan berada di atas partikel yang berat sehingga semakin mendekati permukaan bumi
jadi kerapatan partikel di atmosfer meningkat. Proses pendinginan dan pemanasan bumi
berubah menurut waktu dan tempat sehingga perubahan atmosfer pun akan berubah.
Akibatnya, tekanan dan kerapatan serta lapisan atmosfer berbeda-beda antara siang dan
malam baik musim dingin maupun di musim panas. Serta di daerah perairan atau daratan dan
dataran rendah maupun tinggi (Handoko, 1995)

5
2.2 Fenomena Atmosfer

Gejala yang terjadi di atmosfer sangat banyak dan beragam. Pada lapisan bawah angin
berhembus, angin terbentuk, hujan dan salju jatuh, dan terjadilah musim panas dan musim
dingin. Semua ini merupakan gejala yang lazim terjadi yang sering disebut cuaca. Atmosfer
bumi merupakan selubung gas yang menyelimuti permukaan padat dan cair pada bumi.
Selubung ini membentang ke atas sejauh beratus-ratus kilometer, dan akhirnya bertemu
dengan medium antar planet yang berkerapatan rendah dalam sistem tata surya. Atmosfer
terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah sampai dengan sekitar 560 km dari
atas permukaan bumi.

Salah satu fenomena atmosfer yang merugikan adalah fenomena hujan es. erdasarkan
peraturan Kepala BMKG Nomor Kep. 009 tahun 2010, hujan es adalah hujan yang berbentuk
butiran es yang mempunyai diameter paling rendah 5 (lima) milimeter (mm) dan berasal dari
awan Cumulonimbus. Fenomena hujan es dihasilkan oleh awan cumulonimbus dengan
aktivitas updraft yang kuat. Hailstone (batu es) terbentuk dalam awan konvektif yang kuat
dengan kadar air cair ysng tinggi. Fenomena hujan es sebenarnya bukan fenomena cuaca
yang baru di Indonesia, namun intensitasnya masih kurang. Hujan es bersifat lokal, tidak
merata, terjadi sangat mendadak, dan sulit diperkirakan (Suwignyo Prasetyo, 2020)

Kemudian fenomena lainnya adalah terjadinya hujan lebat, pemahaman mengenai penyebab
terjadinya hujan lebat pada atmosfer penting untuk diketahui sebagai penyebab bencana alam
banjir Hal tersebut digunakan sebagai alternatif pembelajaran mitigasi bencana alam untuk
mengantisipasi kejadian berulang ditahun-tahun mendatang. Perilaku sirkulasi anomali
atmosfer dtinjau dari tiga aspek yaitu faktor perubahan global, regional, dan local. Hujan
lebat disebabkan oleh ketidakstabilan atmosfer. Untuk mengetahui stabil atau labilnya
kondisi atmosfer dapat menggunakan cara analisis indeks stabilitas udara. Menganalisis
indeks stabiltas udara dapat membantu dalam memprediksi peluang terjadinya hujan lebat.
(Inlim Rumarhorbo, 2020)

2.3 Peranan Atmosfer


Atmosfer penting bagi kehidupan di bumi, karena tanpa atmosfer maka manusia, hewan, dan
tumbuhan tidak dapat hidup. Atmosfer juga bertindak sebagai pelindung kehidupan di bumi
dari radiasi matahari yang kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang

6
angkasa pada malam hari. Atmosfer melindungi manusia dari sinar matahari yang berlebihan
dan meteor-meteor yang ada. Adanya atmosfer bumi memperkecil perbedaan temperatur
siang dan malam (Tjasyono, 2009)

7
BAB III METODOLOGI

Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah mendeskripsikan
masalah dan menganalisisnya dari berbagai referensi secara mendalam. Penelitian kualitatif
biasanya dilakukan dengan mengambil sumber dari buku, majalah, surat kabar, jurnal dan
internet untuk menggali informasi. Kemudian dalam arti yang khusus, metode kualitatif
adalah melakukan pengamatan sehingga menghasilkan suatu kajian yang luas dan lengkap.

Penelitian ini mengambil referensi dari berbagai jurnal dan buku digital. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji apa itu atmosfer, fenomena serta peranannya. Metode penelitian ini
dilakukan melalui kajian literatur yang memunculkan data berupa kata-kata, teks, gambar dan
kategori.

Dalam melakukannya, peneliti melibatkan beberapa langkah. Seperti mengumpulkan,


mempelajari dan menyaring data yang sesuai dengan penelitian dengan menggunakan tiga
langkah analisis kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi & penarikan
kesimpulan. Pada tahap reduksi data, data yang ada akan dipilah dengan memfokuskan pada
jeniskomponen serta tujuan yang bermanfaat dan selaras terhadap penelitian. Kemudian
setelah data diurutkan, dijelaskan secara deskriptif dalam bentuk paragraf agar lebih mudah
dipahami.

8
BAB IV PEMBAHASAN

Atmosfer berasal dari kata “atmos” yang berarti udara atau uap atau gas dan “sphaira” yanng
berarti bola bumi atau lapisan. Jadi atmosfer adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi.
Atmosfer terdiri atas beberapa macam gas yang terpengaruh oleh gaya tarik bumi dan
sekaligus sebagai lapisan pelindung bumi. Atmosfer terdiri sekitar 78% unsur nitrogen, 20%
unsur oksigen, dan 2% lainnya terdiri dari gas argon, ozon, hidrogen (uap air),
karbondioksida, neon, helium, krypton, xenon, serta partikel-partikel organik maupun
anorganik (debu dan asap) lainnya. Sifat-Sifat atmosfer beserta gas-gas yang terdapat di
dalamnya, yaitu mempunyai massa yang dapat menimbulkan tekanan elastis dan dinamis.
Oleh karena itu atmosfer bisa mengembang atau mengecil, dapat berpindah, tidak bewarna
dan tidak berbau (prawirowardoyo, 1996)

Atmosfer terisi oleh partikel-partikel halus dan ringan dari tiga kelompok bahan yakni gas
(udara kering dan uap air), cairan (butir-butir air atau awan) dan aerosol (bahan pada debu)
ketiga bahan tersebut memiliki massa yang berbeda satu sama lain dan tersebar dalam
berbagai ketinggian yang membentuk susunan yang mirip pengendapan di atmosfer. Partikel
yang ringan berada di atas partikel yang berat sehingga semakin mendekati permukaan bumi
jadi kerapatan partikel di atmosfer meningkat. Proses pendinginan dan pemanasan bumi
berubah menurut waktu dan tempat sehingga perubahan atmosfer pun akan berubah.
Akibatnya, tekanan dan kerapatan serta lapisan atmosfer berbeda-beda antara siang dan
malam baik musim dingin maupun di musim panas. Serta di daerah perairan atau daratan dan
dataran rendah maupun tinggi (Handoko, 1995)

Adapun lapisan-lapisan Atmosfer adalah sebagai berikut :

1. Troposfer

Lapisan ini berada pada level yang terendah, campuran gasnya paling ideal untuk menopang
kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari sengatan radiasi yang
dipancarkan oleh benda-benda langit lain. Dibandingkan dengan lapisan atmosfer yang lain,
lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang lebih 15 kilometer dari permukaan tanah). Dalam
lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin, tekanan dan
kelembaban yang kita rasakan sehari-hari berlangsung

2. Stratosfer

9
Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km.
Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu -70° F atau
sekitar -57° C Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang
tertentu. Lapisan ini juga merupakan tempat terbangnya pesawat.

3. Mesosfer

Lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang dengan pertambahan ketinggian
hingga lapisan keempat. Udara yang di sini akan mengakibatkan pergeseran berlaku dengan
objek yang dating dari angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebnyakan meteor yang
sampai ke bumi terbakar di lapisan ini.

4. Termosfer

Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km. lapisan ini berada
di atas mesopause sampai pada ketinggian 650 km. lapisan ini terkadang dinamai ionosfer,
karena pada lapisan ini gas-gas akan mengalami ionisasi.

5. Eksosfer

Eksosfer adalah lapisan bumi yang terletak paling luar. Pada lapisan ini terdapat refleksi
cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang
dipantulkan tersebut juga dikenal sebagai cahaya Zodiaka

Gejala yang terjadi di atmosfer sangat banyak dan beragam. Pada lapisan bawah angin
berhembus, angin terbentuk, hujan dan salju jatuh, dan terjadilah musim panas dan musim
dingin. Semua ini merupakan gejala yang lazim terjadi yang sering disebut cuaca. Atmosfer
bumi merupakan selubung gas yang menyelimuti permukaan padat dan cair pada bumi.
Selubung ini membentang ke atas sejauh beratus-ratus kilometer, dan akhirnya bertemu
dengan medium antar planet yang berkerapatan rendah dalam sistem tata surya. Atmosfer
terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah sampai dengan sekitar 560 km dari
atas permukaan bumi. Fenomena atmosfer yang paling sering terjadi adalah hujan lebat dan
hujan es.

Atmosfer penting bagi kehidupan di bumi, karena tanpa atmosfer maka manusia, hewan, dan
tumbuhan tidak dapat hidup. Atmosfer juga bertindak sebagai pelindung kehidupan di bumi
dari radiasi matahari yang kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang
angkasa pada malam hari. Atmosfer melindungi manusia dari sinar matahari yang berlebihan

10
dan meteor-meteor yang ada. Adanya atmosfer bumi memperkecil perbedaan temperatur
siang dan malam (Tjasyono, 2009)

Kemudian atmosfer juga dapat menjadi energy alternative bagi bumi, seperti pemanfaat petir
sebagai sumber energy. Petir termasuk bagian dari atmosfer bumi juga tempat berakumulasi
ion-ion. Petir sebagai gejala cuaca dan listrik yang terjadi dalam troposfer menunjukkan
bahwa dalam atmosfer terkandung ion-ion yang bersifat elektromagnetik. Kalau lapisan
ionosfer sudah dapat dimanfaatkan sebagai lapisan pemantul gelombang radio frekuensi
tinggi (highfrequensi),

11
BAB V PENUTUP

5.1 kesimpulan

Atmosfer berasal dari kata “atmos” yang berarti udara atau uap atau gas dan “sphaira” yanng
berarti bola bumi atau lapisan. Atmosfer terdiri sekitar 78% unsur nitrogen, 20% unsur
oksigen, dan 2% lainnya terdiri dari gas argon, ozon, hidrogen (uap air), karbondioksida,
neon, helium, krypton, xenon, serta partikel-partikel organik maupun anorganik (debu dan
asap) lainnya. Lapisan penyusun atmosfer yaitu troposfer, stratosfer,mesosfer, termofer dan
eksosfer.

Fenomena yang umum terjadi pada atmosfer adalah fenomena hujan es dan hujan lebat.
Peranan atmosfer bagi bumi banyak sekal, seperti pelindung bumi, penunjang kehidupan
serta sumber energy alternative untuk gelombang radio.

12
DAFTAR PUSTAKA

Handoko. (1995). Klimatologi Dasar. Jakarta: Dunia Putaka Jaya.

Inlim Rumarhorbo, U. H. (2020). ANALISIS KONDISI ATMOSFER PADA KEJADIAN HUJAN LEBAT
PENYEBAB BANJIR DELI SERDANG. seminar nasional kahuripan.

prawirowardoyo, s. (1996). meteorologi. bandung: ITB.

purbo, A. (1995). Memahami Lingkungan atmoser Kita. Bandung: ITB.

Suwignyo Prasetyo, I. R. (2020). ANALISIS KONDISI ATMOSFER PADA KEJADIAN HUJAN ES. universitas
kahuripan kediri.

Tjasyono, B. (2009). Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

13

Anda mungkin juga menyukai