Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN SGD MANAJEMEN KONFLIK

Nama : Ina Musdaniah


Nim : 1114170597

KASUS
Pada pukul 1 siang, Astuti, seorang kepala ruang bedah menghubungi Apoteker
untuk menanyakan mengapa Tn Rahmat tidak diberikan obat untuk persiapan
pulang. Dengan meletakkan telpon, ia berkata, “saya kecewa dengan kerja
mereka, apakah Ia pikir hanya Ia sendiri yang dapat bekerja dan tidak ada staf lain
yang mampu mengerjakannya”. Kemudian Astuti melanjutkan kalimatnya, “Saya
akan membicarakan hal ini pada seseorang”.

PERTANYAAN:
1. Apa sumber dari konflik yang sedang terjadi ?
2. Jika Anda sebagai kepala ruang/koordinator, yang bertanggung jawab atas
situasi yang terjadi, darimana Anda akan memulai mencari pemecahan masalah
ini ?
3. Gaya manajemen konflik apakah yang akan anda terapkan jika anda adalah
kepala ruang tersebut?
4. Anda dapat memilih satu cara penanggulangan konflik, dan uraikan pendapat
anda.
5. Hal positif apa yang dapat diambil dari konflik diatas?

JAWAB :
1. Sumber konflik yang terjadi yaitu konflik interpersonal, terjadi antara 1
atau 2 orang yang lebih, yang terjadi di keluarga pasien, perawat, apoteker,
dan kepala ruangan.
2. Jika saya menjadi karu atupun koordinator yang bertanggung jawab pada
situasi yang terjadi diatas, saya akan memulai mencari pemecahan masalah
ini dari para petugas kesehatan baik perawat maupun petugas apotek
untuk selalu menjaga dan menjalin hubungan komunikasi serta intraksi
dengan baik sehingga tidak terjadi kesalah pahaman ataupun miskom saat
melakukan pelayanan kepada pasien, langkah awal yang dapat dilakukan
mencari penyebab konflik kepada pihak yang terlibat, mengumpulan pihak
yang yang bersangkutan untuk melakukan dan menentukan pemecahan
masalah dengan mengunakan strategi penyelesaian konflik dengan
menggunakan strategi negoisasi dapat diartikan sebagai dimana seseorang
antara pihak yang bersangkutan saling menyadari kesalahan yang terjadi
ataupun yang telah dilakukan dengan menegoisasikan ucapan yang telah
disampaikan, menggunakan strategi akomodasi Istilah lain yang sering
digunakan adalah cooperative situation. Konflik ini berlawanan dengan
kompetisi. Pada strategi ini, seseorang berusaha mengakomodasi
permasalahan, dan memberi kesempatan pada orang lain untuk menang.
Pada strategi ini, masalah utama yang terjadi sebenarnya tidak
terselesaikan. Strategi ini biasanya digunakan dalam politik untuk merebut
kekuasaan dengan berbagai konsekuensinya. Strategi smoothing
merupakan penyelesaian konflik dengan cara mengurangi komponen
emosional dalam konflik. Pada strategi ini, individu yang terlibat dalam
konflik berupaya mencapai kebersamaan daripada perbedaan dengan
penuh kesadaran dan introspeksi diri. Strategi ini bisa diterapkan pada
konflik yang ringan, tetapi tidak dapat dipergunakan pada konflik yang
besar, misalnya persaingan pelayanan/hasil produksi.
3. Gaya menajemen konflik yanga digunakan antara lain gaya integrasi
berkaitan dengan mekanisme pemecahan masalah (problem solving),
seperti dalam menentukan diagnosis dan intervensi yang tepat dalam suatu
masalah. Dalam gaya ini pihak-pihak yang berkepentingan secara
bersama-sama mengidentifikasikan masalah yang dihadapi, bertukar
informasi, kemudian mencari, mempertimbangkan dan memilih solusi
alternatif pemecahan masalah. Gaya ini cocok untuk memecahkan isu-isu
kompleks yang disebabkan oleh salah paham(misunderstanding), tetapi
tidak sesuai untuk memecahkan masalah yang terjadi karena sistem nilai
yang berbeda. Kompromi atau negosiasi Suatu strategi penyelesaian
konflik di mana semua yang terlibat saling menyadari dan sepakat pada
keinginan bersama. Penyelesaian strategi ini sering diartikan sebagai lose-
lose situation. Kedua pihak yang terlibat saling menyerah dan
menyepakati hal yang telah dibuat. Di dalam manajemen keperawatan,
strategi ini sering digunakan oleh middle dan top manajer keperawatan.
4. Salah satu trategi penanggulangan konfilk yaitu menggunakan strategi
integrasi berkaitan dengan mekanisme pemecahan masalah (problem
solving), seperti dalam menentukan diagnosis dan intervensi yang tepat
dalam suatu masalah. Dalam gaya ini pihak-pihak yang berkepentingan
secara bersama-sama mengidentifikasikan masalah yang dihadapi,
bertukar informasi, kemudian mencari, mempertimbangkan dan memilih
solusi alternatif pemecahan masalah.
5. Hal positif yang dapat diambil pada kasus diatas antara lain:
1. Kerjasama dan komunikasi dapat ditingkatkan lagi antara perawat,
keluarga, apoteker, dan kepala ruangan
2. Dapat dijadikan pembelajaran dengan baik agar tidak terulang
3. Menjalin komunikasi dengan baik antara pihak yang bersangkutan
(kepala ruangan,perawat,apoteker,maupun keluarga pasien). Agar tidak
terjadi miscom.
4. Saling mengakui kesalahan antara pihak antara pihak yamg
bersangkutan.
5. Menghindari suatu perasaan emosi dalam suatu penyelesaian masalah
karena hanya akan membuat konflik terdebut menjadi lebih parah atau
berkelanjutan Maupin konflik interpersonal.

Anda mungkin juga menyukai