Anda di halaman 1dari 3

Perhitungan Parameter Farmakokinetik dari Data Ekskresi Urin

Tetapan laju eleminasi, K, dapat dihitung dari data ekskresi urin. Dalam perhitungan ini laju
ekskresi obat dianggap sebagai orde kesatu. Ke adalah tetapan laju ekskresi ginjal, dan Du
adalah jumlah obat yang diekskresi dalam urin.

Dengan menggambarkan log dDu/dt terhadap waktu diperoleh suatu garis lurus, slop =
-K/2,3 dan intersep y = log KeDB0. Untuk pemberian iv cepat, DB0 =dosis, D0. Oleh karena itu
jika DB0 diketahui, maka tetapan laju ekskresi ginjal (Ke) dapat diperoleh. Karena K dan Ke
dapat ditentukkan dengan metode ini, tetapan laju (Knr) untuk berbagai rute eliminasi selain
eksresi ginjal dapat diperoleh sebagai berikut.

K - Ke = Knr

Oleh karena itu eliminasi suatu obat biasanya dipengaruhi oleh ekskresi ginjal atau
metabolisme (biotransformasi), maka

Knr ≈Km

Karena rute eliminasi utama untuk sebagian besar obat melalui ekskresi ginjal dan
metabolisme (biotransformasi) maka Knr kurang lebih sama dengan Km.

Laju eksresi obat lewat urin Ddu/dt tidak dapat ditentukan melalui percobaan segera
setelah pemberian obat. Dalam praktek urin dikumpulkan pada jarak waktu tertentu dan
konsentrasi obat dianalisis. Kemudain laju ekskresi urin rata-rata dihitung untuk tiap waktu
pengumpulan. Harga Ddu/dt rata-rata digambar pada suatu skala semilogaritmik terhadap
waktu yang merupakan harga tengah (titik tengah) waktu pengumpulan.

Tetapan laju eliminasi K dari data ekskresi urin dapat dihitung dengan
persamaan berikut:

Metode lain untuk perhitungan tetapan laju eliminasi K dari data eksresi urin dengan
metode sigma-minus. Metode sigma-minus kadang-kadang lebih disukai daripada metode
sebelumnya, oleh karena fluktuasi data laju
eliminasi diperkecil Jumlah obat tidak berubah
dalam urin dapat dinyatakan sebagai fungsi
waktu melalui persamaan berikut

Du adalah jumlah kumulatif obat tidak berubah yang diekskresi dalam urin.Jumlah obat
tidak berubah
yang akhirnya
diekskresi
dalam urin
Du~ , dapat ditentukan dengan membuat waktu t tak terhingga. Jadi e−kt diabaikan dan didapat
pernyataan sebagai berikut
Faktor-faktor tertentu dapat mempersulit untuk mendapatkan data ekskresi urin yang sahih.
Beberapa faktor tersebut adalah

1. Suatu fraksi yang bermakna dari obat tidak berubah harus diekskresi dalam urin.

2. Teknik penetapan kadar harus spesifik untuk obat tidak berubah, dan harus tidak dipengaruhi
oleh metabolit-metabolit obat yang mempunyai struktur kimia yang serupa.

3. Diperlukan pengambilan cuplikan yang seringuntuk mendapatkan gambaran kurva yang baik.

4. Cuplikan hendaknya dikumpulkan secara berkala sampai hamper semua obat diekskresi.
Suatu grafik dari kumulatif obat yang diekskresi vs waktu akan menghasilkan kurva yang
mendekati “asimtot” pada waktu yang tak berhingga. Dalam praktek diperlukan kurang lebih 7
t1/2 eliminasi untuk mengeliminasi 99% obat.

5. Perbedaan pH urin dan volume dapat menyebabkan perbedaan laju ekskresi urin yang
bermakna(Shargel,et.al.,2005).

Anda mungkin juga menyukai