Anda di halaman 1dari 17

Ani Agustina, S.Farm., M.Sc., Apt.

Drug elimination

Excretion Biotranformation

Renal Hepatic Drug


Clearance Clearance metabolism
 Drug clearance is a pharmacokinetic term for describing drug
elimination from the body without identifying the mechanism of
the process.
 The processes by which a drug is excreted via the kidneys may include any
combination of the following:
 Glomerular filtration
 Active tubular secretion
 Tubular reabsorption
 Renal Clearance is defined as the volume that is
removed from the drug per unit of time through the
kidney.
 renal clearance is defined as the urinary drug excretion
rate (dDu/dt) divided by the plasma drug concentration
(Cp).
Graphical
Methods
Midpoint
Methods
 Rate Method; metode kecepatan ekskresi urin. Tetapan eliminasi orde-pertama (k) bisa
juga dihitung menggunakan data urin setelah diberikan secara intravascular dosis
tunggal.
 Sigma-Minus Method; metode ekskresi urin kumulatif. Disebut juga dengan amount of
drug remaining to be excreted (ARE method).
Antibiotik intravena dosis tunggal 20 mg/kg diberikan kepada wanita dengan berat badan
50 kg. Darah dan urin dicuplik secara periodik untuk penetapan kadar obat utuh. Dari
hasil pengukuran diperoleh data berikut; apakah kecepatan eliminasi konstan untuk
antibiotik tersebut?
Buat suatu grafik pada skala
semilogaritmik dari Du/t vs. t
Dengan slop = -K/2,3. Biasanya lebih
mudah menentukan t1/2 eliminasi
secara langsung dari kurva dan
kemudian menghitung K dari:
 Metode ini lebih disukai daripada Rate Methode, karena fluktuasi data laju eliminasi
diperkecil.
 Jumlah obat tidak berubah dalam urin dapat dinyatakan sebagai fungsi waktu, dengan
adanya persamaan berikut:
Menggunakan soal
sebelumnya, dan diperoleh
pemecahan berikut:
 Suatu fraksi yang bermakna dari obat tidak berubah harus diekskresikan dalam urin.
 Teknik penetapan kadar harus spesifik untuk obat yang tidak berubah, dan harus tidak
dipengaruhi oleh metabolit-metabolit obat yang mempunyai strktur kimia yang serupa.
 Diperlukan pengambilan cuplikan yang sering untuk mendapatkan gambaran kurva
yang baik.
 Cuplikan urin hendaknya dikumpulkan secara berkala sampai hampir semua obat
diekskresi. Dalam praktek diperlukan kurang lebih 7X t1/2 eliminasi untuk
mengeliminasi 99% obat.
 Perbedaan pH urin dan volume dapat menyebabkan perbedaan laju ekskresi urin yang
bermakna.
 Subjek hendaknya diberitahu pentingnya untuk memberikan cuplikan urin yang
lengkap (yakni pengosongankandung kemih yang sempurna).

Anda mungkin juga menyukai