Clearance Clearance metabolism Drug clearance is a pharmacokinetic term for describing drug elimination from the body without identifying the mechanism of the process. The processes by which a drug is excreted via the kidneys may include any combination of the following: Glomerular filtration Active tubular secretion Tubular reabsorption Renal Clearance is defined as the volume that is removed from the drug per unit of time through the kidney. renal clearance is defined as the urinary drug excretion rate (dDu/dt) divided by the plasma drug concentration (Cp). Graphical Methods Midpoint Methods Rate Method; metode kecepatan ekskresi urin. Tetapan eliminasi orde-pertama (k) bisa juga dihitung menggunakan data urin setelah diberikan secara intravascular dosis tunggal. Sigma-Minus Method; metode ekskresi urin kumulatif. Disebut juga dengan amount of drug remaining to be excreted (ARE method). Antibiotik intravena dosis tunggal 20 mg/kg diberikan kepada wanita dengan berat badan 50 kg. Darah dan urin dicuplik secara periodik untuk penetapan kadar obat utuh. Dari hasil pengukuran diperoleh data berikut; apakah kecepatan eliminasi konstan untuk antibiotik tersebut? Buat suatu grafik pada skala semilogaritmik dari Du/t vs. t Dengan slop = -K/2,3. Biasanya lebih mudah menentukan t1/2 eliminasi secara langsung dari kurva dan kemudian menghitung K dari: Metode ini lebih disukai daripada Rate Methode, karena fluktuasi data laju eliminasi diperkecil. Jumlah obat tidak berubah dalam urin dapat dinyatakan sebagai fungsi waktu, dengan adanya persamaan berikut: Menggunakan soal sebelumnya, dan diperoleh pemecahan berikut: Suatu fraksi yang bermakna dari obat tidak berubah harus diekskresikan dalam urin. Teknik penetapan kadar harus spesifik untuk obat yang tidak berubah, dan harus tidak dipengaruhi oleh metabolit-metabolit obat yang mempunyai strktur kimia yang serupa. Diperlukan pengambilan cuplikan yang sering untuk mendapatkan gambaran kurva yang baik. Cuplikan urin hendaknya dikumpulkan secara berkala sampai hampir semua obat diekskresi. Dalam praktek diperlukan kurang lebih 7X t1/2 eliminasi untuk mengeliminasi 99% obat. Perbedaan pH urin dan volume dapat menyebabkan perbedaan laju ekskresi urin yang bermakna. Subjek hendaknya diberitahu pentingnya untuk memberikan cuplikan urin yang lengkap (yakni pengosongankandung kemih yang sempurna).