Anda di halaman 1dari 6

PERENCANAAN ANALISIS KEBUTUHAN PELATIHAN

A. LATAR BELAKANG

B. IDENTITAS KELOMPOK IV ( PERAWAT )


Ketua : Ns. Suwanto, S.Kep.,M.Adm.Kes
Koordinator
Instrumen : drg. Nuryanni D.U, Sp. Perio
Koleksi Data : Ns. Wahyu Oktoviyanti. S.Kep.,MM
: Ns. Erma Kusumahati S.Kep.
Dokumentasi : dr. Waty Anton
Laporan : Ns. Siti Wardatun Hasanah S.Kep.,MM
Saiful Anwar, S.ST

C. PENENTUAN RESPONDEN
1. Fokus AKP : Perawat ICU
2. Jumlah Responden
3. populasi 33 responden dengan Teknik sampling menggunakan random sampling dengan
rumus Slovin : n = N
1 + N (d)
n = 33
1 + 33 (0,1)2
n = 25
Mengingat kesulitan dalam pengumpulan data karena ada perawat yang berdians pagi, sore
dan malam maka disepakati jumlah sample 20 % dari jumlah populasi yaitu 6 responden D

D. KOMPETENSI TEKNIS
Kompetensi Teknis Perawat ICU
1. Melakukan Proses keperawatan kritis
2. Memberikan BLS ( basic Life Support  ) dan ALS (Advance life support )
3. Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pulse oximetri
4. Mempertahankan kebersihan jalan nafas pada pasien yang terpasang ETT
5. Melakukan monitoring haemodinamik
6. Melakukan pengambilan sampel darah untuk AGD
7. Melakukan fisioterapi dada

E. KAMUS KOMPETENSI TEKNIS

1. Melakukan Proses Keperawatan kritis

Kode Kompetensi : T. 01
Nama Kompetensi : Melakukan Proses Keperawatan kritis

Definisi : Melakukan pengkajian, Analisa data, menentukan


diagnose prioritasi, menetapkan intervensi,
implementasi dan evaluasi pada kasus kasus kritis

2. Memberikan BLS ( basic Life Support  ) dan ALS (Advance life support )

Kode Kompetensi : T. 02

60
Nama Kompetensi : Memberikan BLS ( basic Life Support  ) dan ALS (Advance
life support )
Definisi : Suatu tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan
kehidupan pada saat pasien mengalami keadaan yang
mengancam jiwa

3. Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pulse oximetri

Kode Kompetensi : T. 03
Nama Kompetensi : Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pulse
oximetri
Definisi : Suatu Teknik monitoring non invasive untuk mengukur
saturasi oksigen arteri dan fungsi hemoglobin, nilai
normal 97 % – 99 %

4. Mempertahankan kebersihan jalan nafas pada pasien yang terpasang ETT

Kode Kompetensi : T. 04
Nama Kompetensi : Mempertahankan kebersihan jalan nafas pada pasien
yang terpasang ETT
Definisi : Tindakan perawatan rutin yang diberikan pada pasien
yang terpasang endtrakeal tube untuk mencegah
terjadinya penumpukan secret, infeksi, memelihara
hygoine dan memastikan selang pada posisi yang benar

5. Melakukan monitoring haemodinamik

Kode Kompetensi : T. 05
Nama Kompetensi : Melakukan monitoring haemodinamik
Definisi : Suatu pengukuran terhadap system kardiovaskuler yang
dapat dilakukan baik invasive maupun non invasif

6. Melakukan pengambilan sampel darah untuk AGD

Kode Kompetensi : T. 06
Nama Kompetensi : Melakukan pengambilan sampel darah untuk AGD
Definisi : Suatu tindakan pengambilan darah melalui pembuuh
darah arteri untuk menilai kadar oksigen, menilai
keseimbangan asam-basa dan koarbondioksida

7. Melakukan fisioterapi dada

Kode Kompetensi : T. 07
Nama Kompetensi : Melakukan fisioterapi dada
Definisi : Suatu tindakan yang dilakukan untuk membantu
mengencerkan dan mengeluarkan secret

61
KOMPETENSI TEKNIS PERAWAT ICU
I. IKHTISAR JABATAN
Ikhtisar Jabatan ……………………………. *5)
…………………………....
II. STANDAR KOMPETENSI
Kompetensi Level Diskripsi Indikator Kompetensi
A. Teknis
Melakukan Proses Melakukan 1.2 Mampu melakukan pengkaji
Keperawatan kritis pengkajian,
Analisa data,
menentukan
diagnose
prioritasi,
menetapkan
intervensi,
implementasi
dan evaluasi
pada kasus
kasus kritis

5 Menciptakan 5.1. Menciptakan hubungan kerja yang konstruktif


situasi kerja dengan menerapkan norma / etos / nilai-nilai
sama secara kerja yang baik di dalam dan di luar
konsisten, organisasi; meningkatkan produktivitas dan
baik di dalam menjadi panutan dalam organisasi;
maupun di luar
instansi

62
5.2. Secara konsisten menjaga sinergi agar
pemangku kepentingan dapat bekerja
sama dengan orang di dalam maupun di
luar organisasi;
5.3. Membangun konsensus untuk
menggabungkan sumberdaya dari
berbagai pemangku kepentingan
3. Komunikasi 5 Menggagas untuk tujuan bangsa
5.1. Menghilangkan dan negara.
hambatan komunikasi,
sistem mampu berkomunikasi dalam isu-isu
komunikasi nasional yang memiliki resiko tinggi,
yang terbuka menggalang hubungan dalam skala
secara strategis di tingkat nasional;
5.2. Menggunakan saluran komunikasi
strategis
formal dan non formal guna
untuk mencari mencapai kesepakatan dengan
solusi dengan tujuan meningkatkan kinerja di
tujuan tingkat instansi/nasional;
meningkatkan 5.3. Menggagas sistem komunikasi
kinerja dengan melibatkan pemangku
kepentingan sejak dini untuk
mencari solusi dengan tujuan
meningkatkan kinerja di tingkat
4. Orientasi pada 5 Meningkatkan instansi/nasional
5.1. Memastikan kualitas sesuai standar dan
mutu keberlanjutan hasil kerja organisasi
hasil
pencapaian yang memberi kontribusi pada
kerja organisasi pencapaian target prioritas nasional;
5.2. Memastikan tersedianya sumber
daya organisasi untuk menjamin
tercapainya target prioritas
instansi/nasional;
5.3. Membuat kebijakan untuk menerapkan
metode kerja yang lebih efektif-efisien
dalam mencapai tujuan prioritas nasional
5 Pelayanan Publik 5 Mampu 5.1. Mampu menciptakan kebijakan
memastikan kebijakan pelayanan publik yang
kebijakan - menjamin terselenggaranya
kebijakan pelayanan publik yang objektif,
pelayanan netral, tidak memihak, tidak
publik yang diskriminatif, serta tidak terpengaruh
menjamin kepentingan
terselenggaran
pribadi/kelompok/partai politik;
ya pelayanan
5.2. Menginternalisasikan nilai dan semangat
publik yang
pelayanan publik yang mengikuti
objektif,
netral, tidak standar objektif, netral, tidak memihak,
memihak, tidak diskriminatif, transparan, tidak
tidak terpengaruh kepentingan
diskriminatif, pribadi/kelompok kepada setiap individu
serta tidak di lingkungan instansi/nasional;
terpengaruh 5.3. Menjamin terselenggaranya
kepentingan pelayanan publik yang objektif,
pribadi/kelom netral, tidak memihak, tidak
pok/partai diskriminatif, serta tidak terpengaruh
politik. kepentingan
6 Pengembangan diri 5 Menciptakan 5.1. Menciptakan situasi yang mendorong
dan orang lain situasi yang individu, kelompok, unit kerja untuk

63
mendorong mengembangkan kemampuan belajar
organisasi secara berkelanjutan di tingkat instansi;
untuk 5.2.Merekomendasikan/memberikan
mengembangk penghargaan bagi upaya
an kemampuan pengembangan yang berhasil,
belajar secara memastikan dukungan bagi orang
berkelanjutan lain dalam mengembangkan
dalam rangka kemampuan dalam unit kerja di
mendukung tingkat instansi;
pencapaian hasil 5.3. Memberikan inspirasi kepada individu
atau kelompok untuk belajar secara
berkelanjutan dalam penerapan di
tingkat instansi.
7. Mengelola 5 Memimpin, 5.1. Membuat kebijakan-kebijakan yang
Perubahan menggalang dan mendorong perubahan yang berdampak
menggerakkan pada pencapaian sasaran prioritas
dukungan nasional;
pemangku 5.2. Menggalang dan menggerakkan
kepentingan dukungan para pemangku
untuk kepentingan untuk
menjalankan mengimplementasikan perubahan
perubahan yang telah ditetapkan;
secara 5.3. Secara berkelanjutan, mencari cara- cara
berkelanjutan
baru untuk memberi nilai tambah bagi
pada tingkat
perubahan yang tengah dijalankan agar
instansi/nasio
memberi manfaat yang lebih besar bagi
nal
5.1. para pemangku kepentingan.
8. Pengambilan 5 Menghasilkan Menghasilkan solusi yang dapat
Keputusan solusi dan mengatasi permasalahan jangka
mengambil panjang.
keputusan untuk 5.2. Menghasilkan solusi strategis yang
mengatasi berdampak pada tataran
permasalahan instansi/nasional.
jangka 5.3. Membuat keputusan atau kebijakan
panjang/strate yang berdampak nasional dengan
gis, memitigasi risiko yang mungkin
berdampak timbul
nasional
B Sosial Kultural
9. Perekat Bangsa 5 Wakil 5.1. Menjadi wakil pemerintah yang mampu
pemerintah membangun hubungan sosial psikologis
untuk dengan masyarakat sehingga
membangun menciptakan kelekatan yang kuat
hubungan antara ASN dan para pemangku
sosial kepentingan serta
psikologis diantara para pemangku kepentingan
itu sendiri.
5.2. Mampu mengkomunikasikan dampak
risiko yang teridentifikasi dan
merekomendasikan tindakan korektif
berdasarkan pertimbangan perbedaan
latar belakang, agama/kepercayaan,
suku, jender, sosial ekonomi,
preferensi politik
untuk membangun hubungan jangka
panjang
5.3. Mampu membuat kebijakan yang

64
jender, sosial ekonomi, preferensi politik
yang berdampak positif secara nasional

C. Teknis
10. ……………*6) *7 ……………*8)) .......................................................*9
11. …………… ….
12 …………… ….
13 …………… ….
14 ……………. ….
15 .............
III. PERSYARATAN JABATAN
Tingkat pentingnya thd jabatan
Jenis Persyaratan Uraian
Mutlak Penting Perlu
A. Pendidikan 1 Jenjang …………………………………… *10)
2 Bidang Ilmu …………………………………… *11)
B. Pelatihan 1 Manajerial …………………… *12) ….*16) ….*17) ….*18)
2 Teknis …………………… *13) …. …. ….
3 Fungsional …………………… *14) …. …. ….
C. Pengalaman kerja …………………… *15) …. …. ….
D. Pangkat ….………………… *19)
E. Indikator Kinerja Jabatan ........................................*20).

65

Anda mungkin juga menyukai