Anda di halaman 1dari 2

Nama : Andi Iman Teguh Indraswara

NIM : 4517060048
Mata Kuliah : Hukum Diplomatik dan Konsuler

Amandemen Undang Undang Dasar Pasal 13 Undang undang Dasar 1945

Undang-undang Dasar sebagai konstitusi dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia,


telah mengalami beberapa kali perubahan. Terhitung sejak pertama kali dibuat hingga saat ini
telah dilakukan 4 kali perubahan/amandemen. Hal ini bertujuan agar terciptanya sistem yang
lebih baik dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Salah satu pasal dalam Undang-undang
dasar yang mengalami perubahan adalah pasal 13 UUD 1945. Dalam pasal 13 UUD 1945,
diatur tentang mekanisme pengangkatan duta besar Indonesia untuk negara lain. Pasal ini
dianggap perlu untuk diamandemen hingga akhirnya dilakukan perubahan terhadap pasal 13
UUD 1945 dalam sidang umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang
diselenggarakan pada tanggal 14 – 21 Oktober 1999, yang juga kita kenal dengan amandemen
pertama Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia.

Adapun isi dari perubahan pasal 13 UUD 1945 adalah:

PASAL 13

(1) Presiden mengangkat duta dan konsul.


(2) Presiden menerima duta negara lain.

Diubah menjadi:

(1) Presiden mengangkat duta dan konsul.


(2) Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Rakyat.
(3) Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.

Amandemen yang dilakukan dalam pasal 13 UUD 1945 adalah perubahan tentang
mekanisme pengangkatan duta besar dan konsul ke negara lain dan penerimaan duta besar
negara lain yang ingin masuk ke Indonesia. Hal ini dirasa perlu untuk dilakukan, karena posisi
duta besar dan konsul adalah merupakan representasi kedaulatan sebuah negara di negara
tempat ia bertugas. Pemilihan duta besar dan penerimaan duta besar dari negara lain
seyogyanya dilakukan bersama oleh Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat sebagai
representasi dari rakyat, agar sistem checks and balances antar lembaga negara bisa berjalan
dengan baik dan tidak membuat Presiden memiliki kekuasaan yang lebih kuat. Dengan adanya
pertimbangan DPR, akan memberikan lebih banyak sudut pandang dalam proses penentuan
duta besar dan konsul dan penerimaan duta besar negara lain yang ingin masuk ke Indonesia,
ketimbang dilakukan sendiri oleh Presiden yang juga akan memunculkan persepsi yang buruk
dalam pengangkatan pejabat negara. Pengangkatan duta besar atau konsul yang dilakukan oleh
Presiden dan DPR juga akan menghindarkan dari potensi terjadinya KKN dalam pengangkatan
duta besar ke negara lain atau penerimaan duta besar negara lain ke Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai