Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR

JUDUL PERCOBAAN : BANDUL MATEMATIS

NAMA PRAKTIKAN : DHIVA ALLIYAH BALADINDA

NIM/GRUP : 2021910011/II

TANGGAL PRAKTIKUM : 13 DESEMBER 2019

ASISTEN : LILIK MUFADLILATUN S

LABORATORIUM KIMIA-FISIKA DASAR


UNIVERSITAS INTERNASIONAL SEMEN INDONESIA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu peristiwa dalam kehidupan sehari- hari selalu berhubungan erat dengan
adanya ilmu – ilmu fisika. Salah satunya adalah peristiwa bandul matematis.
Prinsip yang digunakan bandul matematis sangat bermanfaat dalam kehidupan
misalnya permainan ayunan ditaman kanak kanak. Ayunan adalah salah satu
sistem yang melakukan gerak harmonis sederhana yang memiliki amplitudo kecil.
Bandul sederhana adalah bendal ideal yang tediri dari sebuah benda yang
bermassa m dan digantung pada tali l, dimana panjang tali tidak bersifat elastis
sehingga tidak akan bertambah atau menyusut. Bila bandul ditarik ke samping
dari titik kesetimbangannya dan ketika dilepaskan maka bandul akan berayun
dalam bidang vertikal karena adanya pengaruh gaya gravitasi bumi.
Nilai dasar yang dipakai pada bandul matematis sangat bermanfaat pada
kehidupan sehari-hari misalnya pada jam dinding yang mempunyai bandul yang
menerapkan prinsip ini menandakan pergerakan setiap detik pada suatu periode.
Ayunan juga dapat dihitung periode yaitu selang waktu yang diperlukan beban
untuk melakukan suatu getaran dan juga menghitung besar gravitasi bumi di suatu
tempat. Berdasarkan pernyataan – pernyataan di atas, maka dilakukanlah
pecobaan bandul matematis. Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui prinsip –
prinsip apa saja yang ada dalam bandul matematis sehingga dapat
mengaplikasikannya pada kehidupan sehari – hari.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan, maka dapat dijelaskan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara memahami dinamika isolasi pada bandul?
2. Bagaimana memahami dan menentukan besar percepatan gravitasi?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat dijelaskan tujuan sebagai
berikut :
1. Mempelajari dinamika pada bandul matematis.
2. Menentukan besar gravitasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bandul Matematis


Bandul matematis adalah suatu partikel yang tergantung pada titik tetap dari
seutas tali yang mana panjang talinya tidak dapat bertambah dan massanya
dapat diabaikan. Jika benda tersebut mendapat gerak awal yang membuat tali
dapat membentuk sudut yang searah dengan arah vertikal, maka benda tersebut
dapat dilepaskan sehingga benda akan berayun. Ketika benda berayun pada
sekitar titik tetapnya maka akan menghasilkan frekuensi tetap (Herayanti, 2014).

Gambar 2.1 Sistem bandul matematis


Bandul matematis memiliki persamaan rumus sebagai berikut :
γ = A sin ωt ....(1)

Keterangan :
 γ =simpangan gelombang ( m)
 A=amplitudo(m)
rad
 ω=kecepatan sudut ( )
s
 t=waktu (s)
(Herayanti, 2014)

Osilasi Harmonik
Osilasi harmonik adalah suatu gerak bolak balik di sekitar suatu titik
setimbang dengan lintasan yang sama secara periodik (dengan rentang waktu yang
sama). Benda yang dijauhkan dari posisi setimbang ketika dilepaskan akan
menimbulkan gaya torsi untuk menarik benda tersebut ke posisi setimbang. Gerak
periodic atau gerak harmonik memiliki rumus :
1 2π m
T= =
f ω
=2 π

k
....(2)

(Nurhasanittaqwim , 2015)
2.2 Periode
Periode adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu benda pada satu kali
putaran. Periode tidak dipengaruhi oleh simpangan ada getaran yang terjadi,
namun pada sistem bandul sederhana, gravitasi bumi sebagai faktor pengendali
benda bergerak pada sumbu gerak dengan periode ayunan (Ramli, 2014).

g t
T =2 π
√ L
atau T =
N
....(3)

Keterangan :
 T = periode
 t = waktu
 N = jumlah getaran
 g = percepatan gravitasi
 L = panjang tali
(Ramli, 2014)

2.2 Frekuensi
Frekuensi adalah jumlah atau banyaknya geteran perdetik, frekuensi
dinyatakan dalam satuan Hertz (Hz). Secara teori disebutkan bahwa periode dan
frekuensi sebuah osilasi harmonik sederhananya bergantung pada panjang tali (l)
dan percepatan gravitasi (g). Hubungan antara periode dan frekuensi dapat
dituliskan dalam persamaan :
1
f= ....(4)
T
λf = frekuensi getaran (Hz)
 T = periode getaran (s)
(Budianto, 2010)

2.3 Gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat melalui medium, berupa zat padat,
cair, dan gas. Satu gelombang terdiri dari 1 puncak dan 1 lembah dalam satu
periode. Gelombang dapat dirumuskan seperti berikut :

λ
λ f atau v = . ...(5)
T

(Yasid, 2016)
Menurut arah rambatannya, gelombang dibagi menjadi dua yaitu :

2.3.1 Gelombang Longitudinal


Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatannya sejajar
atau berhimpit dengan arah rambatannya. Dalam gelombang longitudinal disebut
satu gelombang apabila ada satu rapatan dan satu renggangan (Halliday,2005).

Gambar 2.5.1 Gelombang lungitudinal

2.3.2 Gelombang Transversal


Gelombang transversal adalah gelombang yang memiliki arah tegak lurus
dengan rambatannya. Dikatakan satu gelombang transversal apabila terdiri dari
satu gunung dan satu lembah. Contoh dari gelombang transversal adalah
gelombang air laut (Halliday,2005).

Gambar 2.5.2 Gelombang transversal

2.4 Gravitasi
Gravitasi adalah gaya tarik menarik antar semua partikel yang memiliki
massa. Gaya yang menarik kita selalu menuju ke bawah dinamakan gaya
gravitasi. Gaya gravitasi dengan massa partikel berbanding lurus, apabila massa
semakin besar maka gaya gravitasi yang timbul juga semakin besar. Ketetapan
percepatan gravitasi adalah 9,8 m/ s2. Namun, untuk menentukan percepatan bisa
dilakukan dengan cara menggunakan percobaan bandul matematis yang memiliki
konstanta. Untuk menentukan percepatan gravitasi dengan hukum Newton :

m 1m 2
F=G ....(6)
r2

Keterangan :
 F = gaya tarik menarik antara massa m₁ dan m₂
 m₁ = massa benda pertama
 m2 = massa benda kedua
 r = jarak antara kedua pusat massanya
 G = tetapan gravitasi
(Chusni, 2017)
Persamaan untuk menentukan percepatan gravitasi dengan ayunan sederhana
adalah sebagai berikut :
l
T =2 π
g √ ....(7)

Dari persamaan di atas, terdapat percepatan gravitasi g. apabila T dan l diketahui,


maka gravitasi dapat diturunkan menjadi rumus seperti di bawah ini :
1
g=4 π 2 2 ....(8)
T

Untuk menghitung percepatan gravitasi dengan percobaan bandul yang diayunkan


10 ayunan, maka diperoleh rumus :
t
T= ....(9)
10

(Halliday, 2005)
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan bahan


3.1.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Penggaris 1 buah
2. Stopwatch 1 buah
3. Statif 1 buah

3.1.2 Bahan
Berikut adalah bahan – bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini :
1. Bandul besar 1 buah
2. Bandul kecil 1 buah
3. Benang 30cm, 35cm, 40cm, 45cm, 50cm
3.2 Cara kerja
Berikut merupakan langkah-langkah yang ditempuh, diantaranya :
1. Menyusun sistem bandul dengan panjang tali awal 50 cm, 45 cm, 40 cm, 35
cm, dan 30 cm.
2. Pastikan bandul dalam keadaan setimbang pada keadaan awal.
3. Diayunkan bandul dengan sudut 60° , 50°, 40°, 30°, 20°. Catat waktu yang
diperlukan selama 10 ayunan.
4. Dilakukan kembali langkah-langkah (2) sebanyak 10 kali untuk panjang tali
berturut-turut lebih pendek 5cm dari panjang tali semula.
5. Dicatat hasil dari pengamatan tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data


4.1.1 Analisis Data Bola Kecil
Analisis data percobaan bandul matematis bola kecil adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.1 Analisis bola kecil
No Perlakuan Pengamatan
1 Busur dipasang pada statif Busur dipasang pada statif dengan
posisi sudut 90° sebagai pusat atau
berada pada tengah statif

2 Tali diukur sepanjang Tali yang telah ada bola pejalnya


50,45,40,35, dan 30 cm diukur dengan panjang awal 50cm
kemudian diletakkan pada statif.

3 Tali diarahkan dengan sudut Tali diukur sudutnya menggunakan


untuk membentuk sudut sudut membentuk sudut 20°,30°,40°,
20°,30°,40°, 50°, dan 60° 50°, dan 60°

4 Bola pejal diayunkan sebanyak Bola pejal diayunkan pada sudut 20°
10 ayunan pada sudut dengan lima variabel panjang yang
20°,30°,40°, 50°, dan 60° berbeda, didapatkan hasil waktu dan
periode sebagai berikut :
 0,3 m : waktu 11,2 s dengan
periode 1,12
 0,35 m : waktu 12,5 s dengan
No Perlakuan Pengamatan
periode 1,25
 0,4 m : waktu 13,3 s dengan
periode 1,33
 0,45 m : waktu 14 s dengan
periode 1,4
 0,5 m : waktu 14,2 s dengan
periode 1,42

Bola pejal diayunkan pada sudut 30°


dengan lima variabel panjang yang
berbeda, didapatkan hasil waktu dan
periode sebagai berikut :
 0,3 m : waktu 11,3 s dengan
periode 1,13
 0,35 m : waktu 12,6 s dengan
periode 1,26
 0,4 m : waktu 13,6 s dengan
periode 1,36
 0,45 m : waktu 14,2 s dengan
periode 1,42
 0,5 m : waktu 14,5 s dengan
periode 1,45

Bola pejal diayunkan pada sudut 40°


dengan lima variabel panjang yang
berbeda, didapatkan hasil waktu dan
periode sebagai berikut :
 0,3 m : waktu 11,7 s dengan
periode 1,17
 0,35 m : waktu 12,9 s dengan
periode 1,29
 0,4 m : waktu 13,7 s dengan
No Perlakuan Pengamatan
periode 1,37
 0,45 m : waktu 14,4 s dengan
periode 1,44
 0,5 m : waktu 14,7 s dengan
periode 1,47

Bola pejal diayunkan pada sudut 50°


dengan lima variabel panjang yang
berbeda, didapatkan hasil waktu dan
periode sebagai berikut :
 0,3 m : waktu 12,2 s dengan
periode 1,22
 0,35 m : waktu 13 s dengan
periode 1,3
 0,4 m : waktu 14,3 s dengan
periode 1,43
 0,45 m : waktu 15 s dengan
periode 1,5
 0,5 m : waktu 15,1 s dengan
periode 1,51

Bola pejal diayunkan pada sudut 60°


dengan lima variabel panjang yang
berbeda, didapatkan hasil waktu dan
periode sebagai berikut :
 0,3 m : waktu 12,3 s dengan
periode 1,23
 0,35 m : waktu 13,4 s dengan
periode 1,34
 0,4 m : waktu 14,5 s dengan
periode 1,45
 0,45 m : waktu 15,3 s dengan
No Perlakuan Pengamatan
periode 1,53
 0,5 m : waktu 15,4 s dengan
periode 1,54

4.1.1 Analisis Data Bola Besar


Analisis data percobaan bandul matematis bola kecil adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.2 Analisis bola besar
No Perlakuan Pengamatan
1 Busur dipasang pada statif Busur dipasang pada statif dengan
posisi sudut 90° sebagai pusat atau
berada pada tengah statif

2 Tali diukur sepanjang Tali yang telah ada bola pejalnya


50,45,40,35, dan 30 cm diukur dengan panjang awal 50cm
kemudian diletakkan pada statif.

3 Tali diarahkan dengan sudut Tali diukur sudutnya menggunakan


untuk membentuk sudut sudut membentuk sudut 20°,30°,40°,
20°,30°,40°, 50°, dan 60° 50°, dan 60°
4 Bola pejal diayunkan sebanyak Bola pejal diayunkan pada sudut 20°
10 ayunan pada sudut dengan lima variabel panjang yang
20°,30°,40°, 50°, dan 60° berbeda, didapatkan hasil waktu dan
periode sebagai berikut :
 0,3 m : waktu 11,7 s dengan
periode 1,17
 0,35 m : waktu 12,4 s dengan
periode 1,24
 0,4 m : waktu 13,1 s dengan
periode 1,31
 0,45 m : waktu 13,7 s dengan
periode 1,37
 0,5 m : waktu 14,1 s dengan
periode 1,41

Bola pejal diayunkan pada sudut 30°


dengan lima variabel panjang yang
berbeda, didapatkan hasil waktu dan
periode sebagai berikut :
 0,3 m : waktu 11,8 s dengan
periode 1,18
 0,35 m : waktu 12,7 s dengan
periode 1,27
 0,4 m : waktu 13,5 s dengan
periode 1,35
 0,45 m : waktu 13,8 s dengan
periode 1,38
 0,5 m : waktu 14,6 s dengan
periode 1,46

Bola pejal diayunkan pada sudut 40°


dengan lima variabel panjang yang
berbeda, didapatkan hasil waktu dan
periode sebagai berikut :
 0,3 m : waktu 12 s dengan
periode 1,2
 0,35 m : waktu 12,8 s dengan
periode 1,28
 0,4 m : waktu 13,6 s dengan
periode 1,36
 0,45 m : waktu 14,2 s dengan
periode 1,42
 0,5 m : waktu 15,1 s dengan
periode 1,51

Bola pejal diayunkan pada sudut 50°


dengan lima variabel panjang yang
berbeda, didapatkan hasil waktu dan
periode sebagai berikut :
 0,3 m : waktu 12,2 s dengan
periode 1,22
 0,35 m : waktu 13 s dengan
periode 1,3
 0,4 m : waktu 13,8 s dengan
periode 1,38
 0,45 m : waktu 14,4 s dengan
periode 1,44
 0,5 m : waktu 15,2 s dengan
periode 1,52

Bola pejal diayunkan pada sudut 60°


dengan lima variabel panjang yang
berbeda, didapatkan hasil waktu dan
periode sebagai berikut :
 0,3 m : waktu 12,4 s dengan
periode 1,24
 0,35 m : waktu 13,2 s dengan
periode 1,32
 0,4 m : waktu 14,2 s dengan
periode 1,42
 0,45 m : waktu 14,7 s dengan
periode 1,47
 0,5 m : waktu 15,4 s dengan
periode 1,54

4.2 Perhitungan
4.2.1 Perhitungan Bola Kecil
4.2.1.1 Sudut 20o
Tabel 4.3 Perhitungan bola kecil sudut 20o
Panjang Waktu Rata-rata
√ l N Periode Gravitasi
Tali (m) (sekon) Gravitasi
0,3 0,5477 11,2 10 1,12 9.4320 9,2037
0,35 0,5916 12,5 10 1,25 8,8342
0,4 0,6325 13,3 10 1,33 8,9182
0,45 0,6708 14 10 1,4 9,0547
0,5 0,7071 14,2 10 1,42 9,7794

4.2.1.2 Sudut 30o


Tabel 4.4 Perhitungan bola kecil sudut 30o
Panjang Waktu Rata-rata
√l N Periode Gravitasi
Tali (m) (sekon) Gravitasi
0,3 0,5477 11,3 10 1,13 9,2658 8,9340
0,35 0,5916 12,6 10 1,26 8,6945
0,4 0,6325 13,6 10 1,36 8,5291
0,45 0,6708 14,2 10 1,42 8,8015
0,5 0,7071 14,5 10 1,45 9,3789

4.2.1.3 Sudut 40o


Tabel 4.5 Perhitungan bola kecil sudut 40o
Panjang √l Waktu N Periode Gravitasi Rata-rata
Tali (m) (sekon) Gravitasi
0,3 0,5477 11,7 10 1,17 8,6431 8,6064
0,35 0,5916 12,9 10 1,29 8,2948
0,4 0,6325 13,7 10 1,37 8,4050
0,45 0,6708 14,4 10 1,44 8,5587
0,5 0,7071 14,7 10 1,47 9,1255

4.2.1.4 Sudut 50o


Tabel 4.6 Perhitungan bola kecil sudut 50o
Panjang Waktu Rata-rata
√l N Periode Gravitasi
Tali (m) (sekon) Gravitasi
0,3 0,5477 12,2 10 1,22 7,9492 8,0735
0,35 0,5916 13 10 1,3 8,1677
0,4 0,6325 14,3 10 1,43 7,7144
0,45 0,6708 15 10 1,5 7,8877
0,5 0,7071 15,1 10 1,51 8,6484

4.2.1.5 Sudut 60o


Tabel 4.7 Perhitungan bola kecil sudut 60o
Panjang Waktu Rata-rata
√l N Periode Gravitasi
Tali (m) (sekon) Gravitasi
0,3 0,5477 12,3 10 1,23 7,8204 7,7814
0,35 0,5916 13,4 10 1,34 7,6874
0,4 0,6325 14,5 10 1,45 7,5031
0,45 0,6708 15,3 10 1,53 7,5814
0,5 0,7071 15,4 10 1,54 8,3147

4.2.1.6 Perhitungan Kuadrat Kecil


Tabel 4.8 Perhitungan kuadrat kecil

Sudut Gradien Gravitasi


20o 1,9002 10,9225
30o 2,0264 9,60437
40o 1,897 10,9593
50o 1,9724 10,1375
60o 2,0503 9,38176

4.2.2 Perhitungan Bola Besar


4.2.2.1 Sudut 20o
Tabel 4.9 Perhitungan bola besar sudut 20o
Panjang Waktu Rata-rata
√ l N Periode Gravitasi
Tali (m) (sekon) Gravitasi
0,3 0,5477 11,7 10 1,17 8,6431 9,2374
0,35 0,5916 12,4 10 1,24 8,9773
0,4 0,6325 13,1 10 1,31 9,1926
0,45 0,6708 13,7 10 1,37 9,4556
0,5 0,7071 14,1 10 1,41 9,9198

4.2.2.2 Sudut 30o


Tabel 4.10 Perhitungan bola besar sudut 30o
Panjang Waktu Rata-rata
√l N Periode Gravitasi
Tali (m) (sekon) Gravitasi
0,3 0,5477 11,8 10 1,18 8,4972 8,8562
0,35 0,5916 12,7 10 1,27 8,5581
0,4 0,6325 13,5 10 1,35 8,6559
0,45 0,6708 13,8 10 1,38 9,3191
0,5 0,7071 14,6 10 1,46 9,2503

4.2.2.3 Sudut 40o


Tabel 4.11 Perhitungan bola besar sudut 40o
Panjang Waktu Rata-rata
√l N Periode Gravitasi
Tali (m) (sekon) Gravitasi
0,3 0,5477 12 10 1,2 8,2163 8,5240
0,35 0,5916 12,8 10 1,28 8,4250
0,4 0,6325 13,6 10 1,36 8,5291
0,45 0,6708 14,2 10 1,42 8,8015
0,5 0,7071 15,1 10 1,51 8,6484

4.2.2.4 Sudut 50o


Tabel 4.12 Perhitungan bola besar sudut 50o
Panjang Waktu Rata-rata
√l N Periode Gravitasi
Tali (m) (sekon) Gravitasi
0,3 0,5477 12,2 10 1,22 7,9492 8,2988
0,35 0,5916 13 10 1,3 8,1677
0,4 0,6325 13,8 10 1,38 8,2836
0,45 0,6708 14,4 10 1,44 8,5587
0,5 0,7071 15,2 10 1,52 8,5350

4.2.2.5 Sudut 60o


Tabel 4.13 Perhitungan bola besar sudut 60o
Panjang Waktu Rata-rata
√l N Periode Gravitasi
Tali (m) (sekon) Gravitasi
0,3 0,5477 12,4 10 1,24 7,6978 7,9936
0,35 0,5916 13,2 10 1,32 7,9221
0,4 0,6325 14,2 10 1,42 7,8235
0,45 0,6708 14,7 10 1,47 8,2129
0,5 0,7071 15,4 10 1,54 8,3147
4.2.2.6 Perhitungan Kuadrat Kecil
Tabel 4.14 Perhitungan kuadrat kecil

Sudut Gradien Gravitasi


20o 1,536 16,7162
30o 1,687 13,8576
40o 1,9071 10,8436
50o 1,8585 11,4181
60o 1,8874 11,0711

4.3 Pembahasan
4.3.1 Percobaan Bola Kecil
Tujuan dari dilakukannya percobaan bandul matematis ini adalah
praktikan dapat mengetahui dinamika osilasi pada bandul matematis serta dapat
menentukan besar gravitasinya. Bandul matematis merupakan suatu partikel yang
tergantung pada titik tetap dari seutas tali yang mana panjang talinya tidak dapat
bertambah dan massanya dapat diabaikan. Jika benda tersebut mendapat gerak
awal yang membuat tali dapat membentuk sudut yang searah dengan arah vertikal,
maka benda tersebut dapat dilepaskan sehingga benda akan berayun. Ketika benda
berayun pada sekitar titik tetapnya maka akan menghasilkan frekuensi tetap
(Herayanti,2014). Osilasi merupakan suatu gerak bolak balik di sekitar suatu titik
setimbang dengan lintasan yang sama secara periodik (dengan rentang waktu yang
sama). Benda yang dijauhkan dari posisi setimbang ketika dilepaskan akan
menimbulkan gaya torsi untuk menarik benda tersebut ke posisi setimbang
(Nurhasanittaqwim A, 2015).
Pada percobaan bandul matematis bola pejal dibedakan menjadi dua
variabel yaitu bola pejal kecil dan bola pejal besar hal ini dikarenakan untuk
mengetahui pengaruh massa atau berat pada bandul matematis. Fungsinya untuk
mengetahui apakah beban massa berpengaruh pada percobaan bandul matematis,
namun pada percobaan bandul matematis ini beban massa diabaikan sehingga
tidak berpengaruh pada periode dan hasil gravitasi (Herayanti, 2014).Beban pada
percobaan bandul matematis yang merupakan bola pejal dalam dua variabel
digantung dengan tali yang memiliki variabel panjang yang berbeda – beda hal ini
berfungsi untuk mengetahui pengaruh tali pada waktu, periode serta hasil gravitasi
(Herayanti, 2014). Percobaan bandul matematis memerlukan alat yang berupa
statif dan busur, statif berfungsi sebagai tempat untuk menggantung tali dan beban
serta busur yang memiliki fungsi sebagai alat pengukur sudut dimulai dari sudut
90° sebagai titik tengah atau titik awal, selanjutnya dibuat lima variabel sudut
yaitu sudut 20°, 30°, 40°, 50°, dan 60°. Variabel pada sudut dibuat berbeda, hal ini
dikarenakan sudut berpengaruh pada gerak osilasi pada percobaan bandul
matematis. Percobaan bandul matematis yang dilakukan oleh praktikan dilakukan
sebanyak 10 kali ayunan.
Tahapan dalam melakukan percobaan bandul matematis variabel bola
pejal kecil adalah pertama ukur tali sepanjang 0,5 m pada statif dan ukur akar l
pada excel dan didapatkan hasil 0,7071 kemudian ukur sudut 20° lalu ayunkan
bola pejal sebanyak 10 ayunan dan hitung waktu menggunakan stopwatch
didapatkan hasil 14,2 s selanjutnya dari waktu yang didapatkan dihasilkan periode
yaitu sebesar 1,42 dan garvitasi sebesar 9,7794 m/s 2. Selanjutnya pada sudut 30°
dihasilkan waktu sebesar 14,5 s dan periode sebesar 1,45 dengan hasil gravitasi
sebesar 9,3789 m/s2. Selanjutnya pada sudut 40° didapatkan waktu sebesar 14,7 s
dan periode sebesar 1,47 dengan hasil gravitasi 9,1255 m/s2. Kemudian pada sudut
50° didapatkan waktu sebesar 15,1 s dan periode sebesar 1,51 dengan hasil
garvitasi sebesar 8,6484 m/s2 dan yang terakhir pada sudut 60° didapatkan waktu
sebesar 15,4 s dan periode sebesar 1,54 dengan hasil gravitasi sebesar 8,3147
m/s2. Setelah panjang tali 0,5 meter selanjutnya tali dukurangi sebesar 0,05 m
sehingga didapatkan panjang tali sebesar 0,45 m. Setelah panjang tali pada statif
sebesar 0,45 m selanjutnya ukur sudut dimulai dari sudut 20° didapatkan waktu
sebesar 14 s dan periode sebesar 1,4 dengan hasil gravitasi sebesar 9,0547 m/s 2.
Pada sudut 30° didapatkan waktu sebesar 14,2 s dan periode sebesar 1,42 dengan
hasil gravitasi sebesar 8,8015 m/s2. Pada sudut 40° didapatkan waktu sebesar 14,4
s dan periode sebesar 1,44 dengan hasil gravitasi sebesar 8,5587 m/s 2. Pada sudut
50° didapatkan waktu sebesar 15 s dan periode sebesar 1,5 dengan hasil gravitasi
sebesar 7,8877 m/s2. Pada sudut 60° didapatkan waktu sebesar 15,3 s dan periode
sebesar 1,53 dengan hasil gravitasi sebesar 7,5814 m/s 2. Setelah 5 sudut pada
panjang tali 0,45 m selesai, berikutnya panjang tali diubah menjadi 0,4 m dan
dilakukan percobaan pada kelima sudut seperti pada percobaan sebelumnya. Pada
sudut 20° didapatkan waktu sebesar 13,3 s dan periode sebesar 1,33 dengan hasil
gravitasi sebesar 8,9182 m/s2. Pada sudut 30° didapatkan waktu sebesar 13,6 s dan
periode sebesar 1,36 dengan hasil gravitasi sebesar 8,5291 m/s 2. Pada sudut 40°
didapatkan waktu sebesar 13,7 s dan periode sebesar 1,37 dengan hasil gravitasi
sebesar 8,4050 m/s2. Pada sudut 50° didapatkan waktu sebesar 14,3 s dan periode
sebesar 1,43 dengan hasil gravitasi sebesar 7,7145 m/s 2. Pada sudut 60°
didapatkan waktu sebesar 14,5 s dan periode sebesar 1,45 dengan hasil gravitasi
sebesar 7,5031 m/s2. Selanjutnya panjang tali diubah menjadi 0,35 m dan
dilakukan percobaan seperti sebelumnya dengan lima variabel sudut yang
berbeda. 20° didapatkan waktu sebesar 12,5 s dan periode sebesar 1,25 dengan
hasil gravitasi sebesar 8,8342 m/s2. Pada sudut 30° didapatkan waktu sebesar 12,6
s dan periode sebesar 1,26 dengan hasil gravitasi sebesar 8,6945 m/s 2. Pada sudut
40° didapatkan waktu sebesar 12,9 s dan periode sebesar 1,29 dengan hasil
gravitasi sebesar 8,2948 m/s2. Pada sudut 50° didapatkan waktu sebesar 13 s dan
periode sebesar 1,3 dengan hasil gravitasi sebesar 8,1677 m/s 2. Pada sudut 60°
didapatkan waktu sebesar 13,4 s dan periode sebesar 1,34 dengan hasil gravitasi
sebesar 7,6874 m/s2. Selanjutnya panjang tali diubah menjadi 0,3 m dan dilakukan
percobaan seperti sebelumnya dengan lima variabel sudut yang berbeda. 20°
didapatkan waktu sebesar 11,2 s dan periode sebesar 1,12 dengan hasil gravitasi
sebesar 9,4320 m/s2. Pada sudut 30° didapatkan waktu sebesar 11,3 s dan periode
sebesar 1,13 dengan hasil gravitasi sebesar 9,6258 m/s 2. Pada sudut 40°
didapatkan waktu sebesar 11,7 s dan periode sebesar 1,17 dengan hasil gravitasi
sebesar 8,6431 m/s2. Pada sudut 50° didapatkan waktu sebesar 12,2 s dan periode
sebesar 1,22 dengan hasil gravitasi sebesar 7,9492 m/s 2. Pada sudut 60°
didapatkan waktu sebesar 12,3 s dan periode sebesar 1,23 dengan hasil gravitasi
sebesar 7,8204 m/s2.
Dari data yang telah didapatkan pada percobaan bandul matematis dapat
disimpulkan bahwa semakin panjang tali maka waktu yang dibutuhkan juga
semakin lama hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan yang berupa tabel.
Kemudian untuk sudut, sudut berpengaruh juga pada waktu semakin besar sudut
yang digunakan maka waktu yang dihasilkan juga semakin lama. Jumlah ayunan
tidak mempengaruhi hasil periode, yang mempengaruhi hasil periode adalah
panjang talinya (Ramli, 2014)

Hasil gravitasi pada percobaan bandul matematis yang telah dilakukan


dengan ketentuan yang ada literatur hasilnya sedikit berbeda, hal ini dikarenakan
faktor kesalahan dalam pengayunan atau bisa dalam penggunaan stopwatch atau
bisa jadi karena adanya selisih pada panjang tali yang berpengaruh pada nilai
gravitasi. Menentukan nilai gravitasi juga dapat menggunakan rumus kuadrat
terkecil dengan mencari nilai gradien yang ada pada grafik. Pada sudut 20°
dengan gradien sebesar 1,9002 didapatkan hasil gravitasi sebesar 10,9225 m/s2.
Pada sudut 30° dengan gradien sebesar 2,0264 didapatkan hasil gravitasi sebesar
9,60437 m/s2. Pada sudut 40° dengan gradien sebesar 1,897 didapatkan hasil
gravitasi sebesar 10,9593 m/s2. Pada sudut 50° dengan gradien sebesar 1,9724
didapatkan hasil gravitasi sebesar 10,1375 m/s2. Pada sudut 60° dengan gradien
sebesar 2,0503 didapatkan hasil gravitasi sebesar 9,38176 m/s2.

Sudut 20
1.5
f(x) = 1.9 x + 0.11
1 R² = 0.95
Periode

0.5

0
0.5000 0.5500 0.6000 0.6500 0.7000 0.7500
Akar L

Grafik 4.1 Kuadrat terkecil sudut 20°


Grafik ini menunjukkan nilai kemiringan atau gradien yaitu 1,9002 nilai
gradien sendiri didapat dari rata – rata akar l dengan rata- rata periode pada sudut
20°. Nilai gradien dapat digunakan untuk menghitung besar gravitasi yaitu dengan
4 π2 2
rumus 2 didapatkan besar gravitasi yaitu sebesar 10,9225 m/s .
m

Sudut 30
1.6
1.4 f(x) = 2.03 x + 0.05
1.2 R² = 0.96
1
Periode

0.8
0.6
0.4
0.2
0
0.5000 0.5500 0.6000 0.6500 0.7000 0.7500
Akar L

Grafik 4.2 Kuadrat terkecil sudut 30°


Grafik ini menunjukkan nilai kemiringan atau gradien yaitu 2,0264 nilai
gradien ssendiri didapat dari rata – rata akar l dengan rata- rata periode pada sudut
30°. Nilai gradien dapat digunakan untuk menghitung besar gravitasi yaitu dengan
4 π2
rumus didapatkan besar gravitasi yaitu sebesar 9,60437 m/s2.
m2

Sudut 40
2

1.5
f(x) = 1.9 x + 0.15
Periode

1 R² = 0.97

0.5

0
0.5000 0.5500 0.6000 0.6500 0.7000 0.7500
Akar L

Grafik 4.3 Kuadrat terkecil sudut 40°


Grafik ini menunjukkan nilai kemiringan atau gradien yaitu 1,897 nilai
gradien ssendiri didapat dari rata – rata akar l dengan rata- rata periode pada sudut
40°. Nilai gradien dapat digunakan untuk menghitung besar gravitasi yaitu dengan
4 π2
rumus didapatkan besar
m2
Sudut 50 gravitasi yaitu sebesar 10,9593
2 m/s2.
1.5
f(x) = 1.97 x + 0.15
Periode

1 R² = 0.95

0.5
0
0.5000 0.5500 0.6000 0.6500 0.7000 0.7500
Akar L
Grafik 4.4 Kuadrat terkecil sudut 50°
Grafik ini menunjukkan nilai kemiringan atau gradien yaitu 1,9724 nilai
gradien ssendiri didapat dari rata – rata akar l dengan rata- rata periode pada sudut
50°. Nilai gradien dapat digunakan untuk menghitung besar gravitasi yaitu dengan
4 π2
rumus didapatkan besar gravitasi yaitu sebesar 10,1375 m/s2.
m2

Sudut 60
2
1.5
f(x) = 2.05 x + 0.13
Periode

1 R² = 0.95
0.5
0
0.5000 0.5500 0.6000 0.6500 0.7000 0.7500
Akar L

Grafik 4.5 Kuadrat terkecil sudut 60°


Grafik ini menunjukkan nilai kemiringan atau gradien yaitu 2,0503 nilai
gradien ssendiri didapat dari rata – rata akar l dengan rata- rata periode pada sudut
60°. Nilai gradien dapat digunakan untuk menghitung besar gravitasi yaitu dengan
4 π2
rumus 2 didapatkan besar gravitasi yaitu sebesar 10,1375 m/s2.
m
Jika dilihat dari hasil gravitasi menggunakan metode kuadrat kecil hasilnya jauh
berbeda dengan ketentuan nilai gravitasi pada literatur, hal ini dikarenakan pada
penggunaan metode kuadrat kecil menggunakan nilai gradien bukan panjang tali
(Halliday, 2005)
Hasil gravitasi menggunakan kuadrat kecil dan perhitungan matematis jauh
berbeda, lebih akurat menggunakan perhitungan matematis karena hasil yang
didapatkan tidak jauh berbeda dengan literatur yaitu 9,8 m/s2 (Halliday, 2005)

4.3.1 Percobaan Bola Besar


Tujuan dari dilakukannya percobaan bandul matematis adalah untuk
mengetahui dinamika osilasi pada bandul matematis dan untuk menentukan besar
gravitasi. Bandul matematis adalah sistem dengan menggunakan benda yang
massanya dapat diabaikan ketika menggantung, sebagai contoh adalah tali yang
panjangnya tidak dapat bertambah sehingga massa benda dapat diabaikan
(Herayanti,2014). Osilasi adalah gerak bolak-balik benda di sekitar suatu titik
setimbang dengan lintasan yang sama secara periodik (berulang dalam rentang
waktu yang sama). Osilasi disebut juga sebagai gerak harmonik (selaras)
(Nurhasanittaqwim A, 2015).
Pada percobaan bandul matematis, massa benda dibedakan menjadi dua
variabel yaitu bola pejal besar dan bola pejal kecil, hal ini berfungsi untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh massa pada bandul matematis. Selain massa
benda, panjang tali dan sudut juga dibedakan menjadi lima variabel yaitu panjang
50 cm, 45cm, 40 cm, 35 cm, dan 30 cm dengan sudut 20°,30°, 40°, 50°, dan 60°
dibedakan beberapa variabel ini tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh
sudut dan panjang pada bandul matematis dan dalam penentuan besar gravitasi.
Alat yang digunakan dalam percobaan bandul matematis ini adalah statif dan
busur, statif digunakan untuk menggantung tali dan benda sedangkan busur
digunakan untuk mengukur sudut yang akan diukur pada percobaan. Banyak
ayunan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sepuluh kali ayunan.
Langkah pertama dalam percobaan bandul matematis adalah dengan
mengukur panjang tali sepanjang 0,5 m kemudian digantung pada statif dan
digunakan variabel bola pejal besar. Bola diayunkan sebanyak 10 ayunan pada
setiap sudut. Pada sudut 20° didapatkan waktu sebesar 14,1 s dan periode sebesar
1,41 dengan hasil gravitasi sebesar 9,9186 m/s2. Pada sudut 30° didapatkan waktu
sebesar 14,6 s dan periode sebesar 1,46 dengan hasil gravitasi sebesar 9,2509
m/s2. Pada sudut 40° didapatkan waktu sebesar 15,1 s dan periode sebesar 1,51
dengan hasil gravitasi sebesar 8,6484 m/s2. Pada sudut 50° didapatkan waktu
sebesar 15,2 s dan periode sebesar 1,52 dengan hasil gravitasi sebesar 8,5350
m/s2. Pada sudut 60° didapatkan waktu sebesar 15,4 s dan periode sebesar 1,54
dengan hasil gravitasi sebesar 8,3147 m/s2. Selanjutnya panjang tali diubah
menjadi 0,45 m dan diayunkan sebanyak 10 ayunan. Pada sudut 20° didapatkan
waktu sebesar 13,7 s dan periode sebesar 1,37 dengan hasil gravitasi sebesar
9,4556 m/s2. Pada sudut 30° didapatkan waktu sebesar 13,8 s dan periode sebesar
1,38 dengan hasil gravitasi sebesar 9,3191 m/s2. Pada sudut 40° didapatkan waktu
sebesar 14,2 s dan periode sebesar 1,42 dengan hasil gravitasi sebesar 8,8015
m/s2. Pada sudut 50° didapatkan waktu sebesar 14,4 s dan periode sebesar 1,44
dengan hasil gravitasi sebesar 8,5587 m/s2. Pada sudut 60° didapatkan waktu
sebesar 14,7 s dan periode sebesar 1,47 dengan hasil gravitasi sebesar 8,2129
m/s2. Selanjutnya panjang tali diubah menjadi 0,40 m dan diayunkan sebanyak 10
ayunan. Pada sudut 20° didapatkan waktu sebesar 13,1 s dan periode sebesar 1,31
dengan hasil gravitasi sebesar 9,1926 m/s2. Pada sudut 30° didapatkan waktu
sebesar 13,5 s dan periode sebesar 1,35 dengan hasil gravitasi sebesar 8,6559
m/s2. Pada sudut 40° didapatkan waktu sebesar 13,6 s dan periode sebesar 1,36
dengan hasil gravitasi sebesar 8,5291 m/s2. Pada sudut 50° didapatkan waktu
sebesar 13,8 s dan periode sebesar 1,38 dengan hasil gravitasi sebesar 8,2836
m/s2. Pada sudut 60° didapatkan waktu sebesar 14,2 s dan periode sebesar 1,42
dengan hasil gravitasi sebesar 7,8235 m/s2. Selanjutnya panjang tali diubah
menjadi 0,35 m dan diayunkan sebanyak 10 ayunan. Pada sudut 20° didapatkan
waktu sebesar 12,4 s dan periode sebesar 1,24 dengan hasil gravitasi sebesar
8,9773 m/s2. Pada sudut 30° didapatkan waktu sebesar 12,7 s dan periode sebesar
1,27 dengan hasil gravitasi sebesar 8,5581 m/s2. Pada sudut 40° didapatkan waktu
sebesar 12,8 s dan periode sebesar 1,28 dengan hasil gravitasi sebesar 8,4250
m/s2. Pada sudut 50° didapatkan waktu sebesar 13 s dan periode sebesar 1,3
dengan hasil gravitasi sebesar 8,1677 m/s2. Pada sudut 60° didapatkan waktu
sebesar 13,2 s dan periode sebesar 1,32 dengan hasil gravitasi sebesar 7,9221
m/s2. Selanjutnya panjang tali diubah menjadi 0,30 m dan diayunkan sebanyak 10
ayunan. Pada sudut 20° didapatkan waktu sebesar 11,7 s dan periode sebesar 1,17
dengan hasil gravitasi sebesar 8,6431 m/s2. Pada sudut 30° didapatkan waktu
sebesar 11,8 s dan periode sebesar 1,18 dengan hasil gravitasi sebesar 8,4972
m/s2. Pada sudut 40° didapatkan waktu sebesar 12 s dan periode sebesar 1,2
dengan hasil gravitasi sebesar 8,2163 m/s2. Pada sudut 50° didapatkan waktu
sebesar 12,2 s dan periode sebesar 1,22 dengan hasil gravitasi sebesar 7,9492
m/s2. Pada sudut 60° didapatkan waktu sebesar 12,4 s dan periode sebesar 1,24
dengan hasil gravitasi sebesar 7,6948 m/s2.
Dari data yang telah didapatkan pada percobaan bandul matematis dapat
disimpulkan bahwa semakin panjang tali maka waktu yang dibutuhkan juga
semakin lama hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan yang berupa tabel.
Kemudian untuk sudut, sudut berpengaruh juga pada waktu semakin besar sudut
yang digunakan maka waktu yang dihasilkan juga semakin lama. Jumlah ayunan
tidak mempengaruhi hasil periode, yang mempengaruhi hasil periode adalah
panjang talinya (Herayanti,2014).
Hasil gravitasi pada percobaan bandul matematis yang telah dilakukan
dengan ketentuan yang ada literatus hasilnya sedikit berbeda, hal ini dikarenakan
faktor kesalahan dalam pengayunan atau bisa dalam penggunaan stopwatch atau
karena adanya selisih pada panjang tali yang berpengaruh pada nilai gravitasi.
Selain menggunakan metode matematis, menentukan besar gravitasi juga dapat
dihitung dengan metode kuadrat terkecil. Metode kuadrat terkecil dapat
menentukan besar gravitasi dengan cara mengetahui gradiennya pada grafik. Pada
sudut 20° dengan gradien sebesar 1,536 didapatkan hasil gravitasi sebesar 16,7162
m/s2. Pada sudut 30° dengan gradien sebesar 1,687 didapatkan hasil gravitasi
sebesar 13,8576 m/s2. Pada sudut 40° dengan gradien sebesar 1,9071 didapatkan
hasil gravitasi sebesar 10,8436 m/s2. Pada sudut 50° dengan gradien sebesar
1,8585 didapatkan hasil gravitasi sebesar 11,4181 m/s 2. Pada sudut 60° dengan
gradien sebesar 1,8874 didapatkan hasil gravitasi sebesar 11,0711 m/s2.
Sudut 20
1.6
1.4
1.2 f(x) = 1.54 x + 0.33
1 R² = 1

Periode
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0.5000 0.5500 0.6000 0.6500 0.7000 0.7500
Akar L

Grafik 4.1 Kuadrat terkecil sudut 20°


Grafik ini menunjukkan nilai kemiringan atau gradien yaitu 1,536 nilai
gradien ssendiri didapat dari rata – rata akar l dengan rata- rata periode pada sudut
20°. Nilai gradien dapat digunakan untuk menghitung besar gravitasi yaitu dengan
4 π2
rumus didapatkan besar gravitasi yaitu sebesar 16,7162 m/s2.
m2

Sudut 30
1.6
1.4
f(x) = 1.69 x + 0.27
1.2 R² = 0.98
1
Periode

0.8
0.6
0.4
0.2
0
0.5000 0.5500 0.6000 0.6500 0.7000 0.7500
Akar L

Grafik 4.2 Kuadrat terkecil sudut 30°


Grafik ini menunjukkan nilai kemiringan atau gradien yaitu 1,687 nilai
gradien ssendiri didapat dari rata – rata akar l dengan rata- rata periode pada sudut
30°. Nilai gradien dapat digunakan untuk menghitung besar gravitasi yaitu dengan
4 π2 2
rumus 2 didapatkan besar gravitasi yaitu sebesar 13,8576 m/s .
m
Sudut 40
2
1.5
f(x) = 1.91 x + 0.15

Periode
1 R² = 1
0.5
0
0.5000 0.5500 0.6000 0.6500 0.7000 0.7500
Akar L

Grafik 4.3 Kuadrat terkecil sudut 40°


Grafik ini menunjukkan nilai kemiringan atau gradien yaitu 1,9071 nilai
gradien ssendiri didapat dari rata – rata akar l dengan rata- rata periode pada sudut
40°. Nilai gradien dapat digunakan untuk menghitung besar gravitasi yaitu dengan
4 π2 2
rumus 2 didapatkan besar gravitasi yaitu sebesar 10,8436 m/s .
m

Sudut 50
1.6
1.4 f(x) = 1.86 x + 0.2
1.2 R² = 1
1
Periode

0.8
0.6
0.4
0.2
0
0.5000 0.5500 0.6000 0.6500 0.7000 0.7500
Akar L

Grafik 4.4 Kuadrat terkecil sudut 50°


Grafik ini menunjukkan nilai kemiringan atau gradien yaitu 1,8585 nilai
gradien ssendiri didapat dari rata – rata akar l dengan rata- rata periode pada sudut
50°. Nilai gradien dapat digunakan untuk menghitung besar gravitasi yaitu dengan
4 π2
rumus didapatkan besar gravitasi yaitu sebesar 11,4181 m/s2
m2
Sudut 60
2

1.5
f(x) = 1.89 x + 0.21

Periode
1 R² = 0.99

0.5

0
0.5000 0.5500 0.6000 0.6500 0.7000 0.7500
Akar L

Grafik 4.5 Kuadrat terkecil sudut 60°


Grafik ini menunjukkan nilai kemiringan atau gradien yaitu 1,8874 nilai
gradien ssendiri didapat dari rata – rata akar l dengan rata- rata periode pada sudut
60°. Nilai gradien dapat digunakan untuk menghitung besar gravitasi yaitu dengan
4 π2
rumus 2 didapatkan besar gravitasi yaitu sebesar 11,0711 m/s2.
m
Jika dilihat dari hasil gravitasi menggunakan metode kuadrat kecil
hasilnya jauh berbeda dengan ketentuan nilai gravitasi pada literatur, hal ini
dikarenakan pada penggunaan metode kuadrat kecil menggunakan nilai gravitasi
pada literatur, hal ini dikarenakan pada penggunaan metode kuadrat kecil
menggunakan nilai gradien bukan panjang tali (Halliday, 2005) Hasil gravitasi
menggunakan kuadrat kecil dan perhitungan matematis jauh berbeda, lebih akurat
menggunakan perhitungan matematis karena hasil yang didapatkan tidak jauh
berbeda dengan literatur yaitu 9,8 m/s2 (Halliday, 2005)
Pada percobaan bandul matematis, massa benda tidak berpengaruh pada
hasil gravitasi, terbukti dari hasil waktu yang didapatkan selisih yang dihasilkan
tidak terlalu jauh. Selain itu, pada prinsinya bandul matematis adalah massa benda
diabaikan karena yang mempengaruhi adalah panjang talinya (Herayanti,2014).
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan, diperoleh kesimpulan bahwa :
1. Mengetahui definisi dari dinamika osilasi yaitu gerak bolak balik pada
titik setimbang dengan sistem periodik dalam satu kali ayunan dengan
dua jenis bola pejal yang berbeda variabel. Bandul matematis tidak
dipengaruhi oleh massa benda, semakin panjang dan semakin besar
sudut maka waktu diperlukan dalam 10 ayunan juga semakin lama.
2. Menentukan besar gravitasi pada benda yaitu dengan cara perhitungan
matematis dan kuadrat terkecil. Gravitasi benda pada percobaan bandul
matematis dipengaruhi oleh panjang tali, dari kedua metode tersebut
yang akurat adalah metode dengan perhitungan matematis karena telah
memiliki rumus yang pasti.
DAFTAR PUSTAKA

Herayanti,2014,Bandul,Makassar: Universitas Negeri Makassar.


NurhasanittaqwinA,2015,Gerak Harmonik Sederhana pada Bandul
Matematis,Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati.
Ramli,2014,Bandul,Makassar: Universitas Negeri Makassar.
Budianto,W.E,2010,Bandul Matematis,Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Yasid,2016,Pengaruh Frekuensi Gelombang Bunyi terhadap Perilaku Lalat
Rumah,Jember: Universitas Negeri Jember.
Halliday,dkk,2005,Fisika Dasar edisi 7 Jilid 1.
Chunsi,M.M, 2017,Penentuan Besar Percepatan gravitasi Bumi Menggunakan
Ayunan Matematis dengan Berbagai Metode Pengukuran,Bandung:
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati.
LAMPIRAN
SKEMA KERJA
1. Bola Kecil

Bola pejal dan


benang

Disusun sistem bandul dengan panjang tali awal 50 cm. Dipastikan


bandul dalam keadaan setimbang pada keadaan awal.

Diayunkan bandul dengan sudut 20˚ dan dicatat waktu yang


diperlukan selama 10 ayunan.

Dilakukan langkah (2) sebanyak 10 kali untuk panjang tali berturut-


turut lebih pendek 5 cm dari panjang tali semula sampai panjang tali
30 cm

Diulangi langkah (2) dan (3) untuk sudut 30˚, 40˚, 50˚, 60˚.

Hasil

2. Bola Besar

Bola pejal dan


benang

Disusun sistem bandul dengan panjang tali awal 50 cm. Dipastikan


bandul dalam keadaan setimbang pada keadaan awal.

Diayunkan bandul dengan sudut 20˚ dan dicatat waktu yang


diperlukan selama 10 ayunan.

Dilakukan langkah (2) sebanyak 10 kali untuk panjang tali berturut-


turut lebih pendek 5 cm dari panjang tali semula sampai panjang tali
30 cm

Diulangi langkah (2) dan (3) untuk sudut 30˚, 40˚, 50˚, 60˚.

Hasil
TIME SCHEDULE

NO Waktu Real Time Keterangan PJ


1 13.00 - 13.15 12.45 – 13.10 Memasuki lab dan Semua
memakai jas praktikan

2 13.15 – 13.35 13.10 - 13.30 Briefing Semua


praktikan
dan aslab
3 13.35 – 13.50 13.30 - 1350 Pretest Kelompok
II
4 13.50 – 14.00 13.50 - 14.05 Peminjaman alat Catur
5 14.00 – 15.10 14.05 - 15.15 Melakukan percobaan, Dhiva,
dan pengambilan data fatriza,
faruqi,
catur
6 15.10 – 15.25 15.15 - 15.30 Briefing bab IV Aslab
7 15.25 – 15.35 15.30 - 15.40 Pengembalian alat Catur
8 15.35 - 16.00 15.40 - 16.00 Evaluasi Aslab dan
Praktikan
TUGAS PENDAHULUAN
1. Turunkan persamaan (2) dengan mengkombinasikan Hukum II Newton dan
persamaan (1).

∑F = m . a mg
sin 𝜃 = m . a

₥g = ₥ . a
a=

Y = Asin Wt v =
= A W cos
Wt

a= sin Wt
a = -𝑊2 A sin Wt
a = -W ….(2)
Persamaan (1) disubstitusi dengan persamaan (2)

W² =

T² = 4π² .

T=

T = 2π
APPENDIKS
1. Mencari Periode
1.1 Bola Kecil

a. Sudut 20o Panjang Tali 30 c. Sudut 50o Panjang Tali 30


cm cm
t t
T = T =
n n
11,2 12,2
= =
10 10
= 1,12 = 1,22
b. Sudut 30o Panjang Tali 30 d. Sudut 60o Panjang Tali 30
cm cm
t t
T = T =
n n
11,3 12,3
= =
10 10
= 1,13 = 1,23
o
c. Sudut 40 Panjang Tali 30
cm
t
T =
n
11,7
=
10
= 1,17

e. Sudut 20o Panjang Tali 35 h. Sudut 50o Panjang Tali 35


cm cm
t t
T = T =
n n
12,5 13
= =
10 10
= 1,25 = 1,3
o o
f. Sudut 30 Panjang Tali 35 i.Sudut 60 Panjang Tali 35 cm
cm t
T =
t n
T =
n 13,4
=
12,6 10
=
10 = 1,34
= 1,26
o
g. Sudut 40 Panjang Tali 35
cm
t
T =
n
12,9
=
10
= 1,29

j. Sudut 20o Panjang Tali 40 m. Sudut 50o Panjang Tali 40


cm cm
t t
T = T =
n n
13,3 14,3
= =
10 10
= 1,33 = 1,43
o o
k. Sudut 30 Panjang Tali 40 n. Sudut 60 Panjang Tali 40
cm cm
t t
T = T =
n n
13,6 14,5
= =
10 10
= 1,36 = 1,45
o
l.Sudut 40 Panjang Tali 40 cm
t
T =
n
13,7
=
10
= 1,37

o. Sudut 20o Panjang Tali 45 r. Sudut 50o Panjang Tali 45


cm cm
t t
T = T =
n n
14 15
= =
10 10
= 1,4 = 1,5
o o
p. Sudut 30 Panjang Tali 45 s. Sudut 60 Panjang Tali 45
cm cm
t t
T = T =
n n
14,2 15,3
= =
10 10
= 1,42 = 1,53
q. Sudut 40o Panjang Tali 45
cm
t
T =
n
14,4
=
10
= 1,44

t. Sudut 20o Panjang Tali 50 w. Sudut 50o Panjang Tali 50


cm cm
t t
T = T =
n n
14,2 15,1
= =
10 10
= 1,42 = 1,51
o o
u. Sudut 30 Panjang Tali 50 x. Sudut 60 Panjang Tali 50
cm cm
t t
T = T =
n n
14,5 15,4
= =
10 10
= 1,325 = 1,54
o
v. Sudut 40 Panjang Tali 50
cm
t
T =
n
14,7
=
10
= 1,47

1.2 Bola Besar

a. Sudut 20o Panjang Tali 30 d. Sudut 50o Panjang Tali 30


cm cm
t t
T = T =
n n
11,7 12,2
= =
10 10
= 1,17 = 1,22
o o
b. Sudut 30 Panjang Tali 30 e. Sudut 60 Panjang Tali 30
cm cm
t t
T = T =
n n
11,8 12,4
= =
10 10
= 1,18 = 1,24
o
c. Sudut 40 Panjang Tali 30
cm
t
T =
n
12
=
10
= 1,2

f. Sudut 20o Panjang Tali 35 i. Sudut 50o Panjang Tali 35


cm cm
t t
T = T =
n n
12,4 13
= =
10 10
= 1,24 = 1,3
o o
g. Sudut 30 Panjang Tali 35 j.Sudut 60 Panjang Tali 35 cm
cm t
T =
t n
T =
n 13,2
=
12,7 10
=
10 = 1,32
= 1,27
o
h. Sudut 40 Panjang Tali 30
cm
t
T =
n
12,8
=
10
= 1,28

k. Sudut 20o Panjang Tali 40 n. Sudut 50o Panjang Tali 40


cm cm
t t
T = T =
n n
13,1 13,8
= =
10 10
= 1,31 = 1,38
o o
l.Sudut 30 Panjang Tali 40 cm o. Sudut 60 Panjang Tali 40
t cm
T =
n t
T =
13,5 n
=
10 14,2
=
= 1,35 10
o
m. Sudut 40 Panjang Tali 40 = 1,42
cm
t
T =
n
13,6
=
10
= 1,36

p. Sudut 20o Panjang Tali 45 s. Sudut 50o Panjang Tali 45


cm cm
t t
T = T =
n n
13,7 14,4
= =
10 10
= 1,37 = 1,44
o o
q. Sudut 30 Panjang Tali 45 t.Sudut 60 Panjang Tali 45 cm
cm t
T =
t n
T =
n 14,7
=
13,8 10
=
10 = 1,47
= 1,38
o
r. Sudut 40 Panjang Tali 30
cm
t
T =
n
14,2
=
10
= 1,42

u. Sudut 20o Panjang Tali 50 x. Sudut 50o Panjang Tali 50


cm cm
t t
T = T =
n n
14,1 15,2
= =
10 10
= 1,41 = 1,52
o o
v. Sudut 30 Panjang Tali 50 y. Sudut 60 Panjang Tali 50
cm cm
t t
T = T =
n n
14,6 15,4
= =
10 10
= 1,46 = 1,54
o
w. Sudut 40 Panjang Tali 50
cm
t
T =
n
15,1
=
10
= 1,51

2. Mencari Gravitasi
2.1 Bola Kecil
a. Sudut 20o Panjang Tali 30 d. Sudut 20o Panjang Tali 45
cm cm
l l
2
g = T g = T 2
( ) ( )
2π 2π
0,3 0,45
2
= 1,12 = 1,4 2
( ) ( )
2 x 3,14 2 x 3,14
= 9,4320 = 9,0547
b. Sudut 20 Panjang Tali 35 e. Sudut 20o Panjang Tali 50
o

cm cm
l l
2
g = T g = T 2
( ) ( )
2π 2π
0,35 0,5
¿ 2
¿
= 1,25 1,42 2
( ) ( )
2 x 3,14 2 x 3,14
= 8,8342 = 9,7794
o
c. Sudut 20 Panjang Tali 40
cm
l
g = T 2
( )

0,4
¿
= 1,33 2
( )
2 x 3,14
= 8,9182

f. Sudut 30o Panjang Tali 30 i. Sudut 30o Panjang Tali 45


cm cm
l l
2
g = T g = T 2
( ) ( )
2π 2π
0,3 0,45
2
= 1,13 = 1,42 2
( ) ( )
2 x 3,14 2 x 3,14
= 9,2658 = 8,8015
g. Sudut 30 Panjang Tali 35 j.Sudut 30o Panjang Tali 50 cm
o

cm l
l g = T 2
( )
g = T 2 2π
( )
2π 0,5
¿
¿
0,35 1,45 2
( )
= 1,26 2 2 x 3,14
( )
2 x 3,14 = 9,3789
= 8,6945
h. Sudut 30o Panjang Tali 40
cm
l
g = T 2
( )

0,4
¿
= 1,36 2
( )
2 x 3,14
= 8,5291

k. Sudut 40o Panjang Tali 30 n. Sudut 40o Panjang Tali 45


cm cm
l l
2
g = T g = T 2
( ) ( )
2π 2π
0,3 0,45
2
= 1,17 = 1,44 2
( ) ( )
2 x 3,14 2 x 3,14
= 8,6431 = 8,5587
l. Sudut 40 Panjang Tali 35 o. Sudut 40o Panjang Tali 50
o

cm cm
l l
2
g = T g = T 2
( ) ( )
2π 2π
0,35 0,5
¿ 2
¿
= 1,29 1,47 2
( ) ( )
2 x 3,14 2 x 3,14
= 8,2948 = 9,1255
o
m. Sudut 40 Panjang Tali 40
cm
l
g = T 2
( )

0,4
¿
= 1,37 2
( )
2 x 3,14
= 8,4050

p. Sudut 50o Panjang Tali 30 s. Sudut 50o Panjang Tali 45


cm cm
l l
2
g = T g = T 2
( ) ( )
2π 2π
0,3 0,45
2
= 1,22 = 1,5 2
( ) ( )
2 x 3,14 2 x 3,14
= 7,9492 = 7,8877
q. Sudut 50 Panjang Tali 35 t.Sudut 50o Panjang Tali 50 cm
o

cm
l l
2
g = T g = T 2
( ) ( )
2π 2π
0,35 0,5
¿ 2
¿
= 1,3 1,51 2
( ) ( )
2 x 3,14 2 x 3,14
= 8,1677 = 8,6484
o
r. Sudut 50 Panjang Tali 40
cm
l
g = T 2
( )

0,4
¿
= 1,43 2
( )
2 x 3,14
= 7,7144

u. Sudut 60o Panjang Tali 30 x. Sudut 60o Panjang Tali 45


cm cm
l l
2
g = T g = T 2
( ) ( )
2π 2π
0,3 0,45
2
= 1,23 = 1,53 2
( ) ( )
2 x 3,14 2 x 3,14
= 7,8204 = 7,5814
v. Sudut 60 Panjang Tali 35 y. Sudut 60o Panjang Tali 50
o

cm cm
l l
2
g = T g = T 2
( ) ( )
2π 2π
0,35 0,5
¿ 2
¿
= 1,34 1,54 2
( ) ( )
2 x 3,14 2 x 3,14
= 7,6874 = 8,3147
o
w. Sudut 60 Panjang Tali 40
cm
l
g = T 2
( )

0,4
¿
= 1,45 2
( )
2 x 3,14
= 7,5031

2.2 Bola Besar


a. Sudut 20o Panjang Tali 30 d. Sudut 20o Panjang Tali 45
cm cm
l l
g = T 2 g = T 2
( ) ( )
2π 2π
0,3 0,45
= 1,17 2 = 1,37 2
( ) ( )
2 x 3,14 2 x 3,14
= 8,6431 = 9,4556
b. Sudut 20o Panjang Tali 35 e. Sudut 20o Panjang Tali 50
cm cm
l l
g = T 2 g = T 2
( ) ( )
2π 2π
0,35 0,5
= 1,24 2 = 1,41 2
( ) ( )
2 x 3,14 2 x 3,14
= 8,9773 = 9,9186
c. Sudut 20o Panjang Tali 40
cm
l
g = T 2
( )

0,4
= 1,31 2
( )
2 x 3,14
= 9,1926

f. Sudut 30o Panjang Tali 30 i. Sudut 30o Panjang Tali 45


cm cm
l l
2
g = T g = T 2
( ) ( )
2π 2π
0,3 0,45
2
= 1,18 = 1,38 2
( ) ( )
2 x 3,14 2 x 3,14
= 8,4972 = 9,3191
g. Sudut 30 Panjang Tali 35 j.Sudut 30o Panjang Tali 50 cm
o

cm l
l g = T 2
( )
g = T 2 2π
( )
2π 0,5
0,35 = 1,46 2
( )
= 1,27 2 2 x 3,14
( )
2 x 3,14 = 9,2503
= 8,5581
h. Sudut 30o Panjang Tali 40
cm
l
g = T 2
( )

0,4
= 1,35 2
( )
2 x 3,14
= 8,6559

k. Sudut 40o Panjang Tali 30 n. Sudut 40o Panjang Tali 45


cm cm
l l
2
g = T g = T 2
( ) ( )
2π 2π
0,3 0,45
2
= 1,2 = 1,42 2
( ) ( )
2 x 3,14 2 x 3,14
=8,2163 = 8,8015
l. Sudut 40 Panjang Tali 35 o. Sudut 40o Panjang Tali 50
o

cm cm
l l
g = T 2 g = T 2
( ) ( )
2π 2π
0,35 05
= 1,28 2 = 1,51 2
( ) ( )
2 x 3,14 2 x 3,14
= 8,4250 = 8,6484
m. Sudut 40o Panjang Tali 40
cm
l
g = T 2
( )

0,4
= 1,36 2
( )
2 x 3,14
= 8,5291

p. Sudut 50o Panjang Tali 30 s. Sudut 50o Panjang Tali 45


cm cm
l l
2
g = T g = T 2
( ) ( )
2π 2π
0,3 0,45
2
= 1,22 = 1,44 2
( ) ( )
2 x 3,14 2 x 3,14
=7,9492 = 8,5587
q. Sudut 50 Panjang Tali 35 t.Sudut 50o Panjang Tali 50 cm
o

cm l
l g = T 2
( )
g = T 2 2π
( )
2π 0,5
0,35 = 1,52 2
( )
= 1,3 2 2 x 3,14
( )
2 x 3,14 = 8,5350
= 8,1677
r. Sudut 50o Panjang Tali 40
cm
l
g = T 2
( )

0,4
= 1,38 2
( )
2 x 3,14
= 8,2836

u. Sudut 60o Panjang Tali 30 x. Sudut 60o Panjang Tali 45


cm cm
l l
2
g = T g = T 2
( ) ( )
2π 2π
0,3 0,45
2
= 1,24 = 1,47 2
( ) ( )
2 x 3,14 2 x 3,14
= 7,6948 = 8,2129
v. Sudut 60 Panjang Tali 35 y. Sudut 60o Panjang Tali 50
o

cm cm
l l
2
g = T g = T 2
( ) ( )
2π 2π
0,35 0,5
¿ 2
¿
= 1,32 = 1,54 2
( ) ( )
2 x 3,14 2 x 3,14
=7,9221 = 8,3147
o
w. Sudut 60 Panjang Tali 40
cm
l
g = T 2
( )

0,4
= 1,42 2
( )
2 x 3,14
=7,8235

3. Mencari Kuadrat Terkecil


3.1 Bola Kecil
a. Sudut 20o c. Sudut 40o
4 x π2 4 x π2
Kuadrat terkecil = Kuadrat terkecil =
m2 m2
4 x 3,142 4 x 3,142
= =
1,90022 1,897 2
= 10,9225 = 10,9593
b. Sudut 30o d. Sudut 50o
4 x π2 4 x π2
Kuadrat terkecil = Kuadrat terkecil =
m2 m2
4 x 3,142 4 x 3,142
= =
2,0264 2 1,9724 2
= 9,60437 = 10,1375
e. Sudut 60o
4 x π2
Kuadrat terkecil =
m2
4 x 3,142
=
2,05032
= 9,38176

f. Sudut 20o h. Sudut 40o


4 x π2 4 x π2
Kuadrat terkecil = Kuadrat terkecil =
m2 m2
4 x 3,142 4 x 3,142
= =
1,536 2 1,90712
= 16,7162 = 10,8436
g. Sudut 30o i.Sudut 50o
4 x π2 4 x π2
Kuadrat terkecil = Kuadrat terkecil =
m2 m2
4 x 3,142 4 x 3,142
= =
1,687 2 1,85852
= 13,8576 = 11,4181
j. Sudut 60o
4 x π2
Kuadrat terkecil =
m2
4 x 3,142
=
1,8874 2
= 11,0711

Anda mungkin juga menyukai