Revisi scenario : hematom ada di lower abdominal. Bruist ada di lower abdominal dan nyerinya pada
lower abdominal dan di left flank area
STEP 1
1. Abcd ?
Airway, breathing, circulation, disability
STEP 2
STEP 3
Kalo ginjal memiliki penggantung lemak perirenalis dan pararenalis seharusnya fixasi lebih
kuat daripada organ peritoneal yang lainnya
Saraf saraf yang terstimulasi
Nyeri terjadi akibat t dari proses inflamasi menghasilkan prostaglandin
Trauma akan merangsang dari asam arakidonat di membrane fosfolipidnya prostaglandin dan
tromboksan A2 akan menyebabkan inflamasi akan menyebabkan merangsang nosireseptor
Trauma sampai di
Hematuria
Makroskopis : nama lainnya gross hematuria urin bercampur darah dan bisa dilihat dengan
mata telanjang
Mikroskopis : tidak bisa dilihat dengan mata telanjang harus scr mikroskopis atau kimiawi
eritrositnya terdapat 3 eritrosit/ LPB
4. Why the survey examination showed bruisest on part of abdomen and pain on upper left
abdomen and left flank ?
Ada hematom di left upper abdomen didalamnya ada proses inflamasi ada kalor, tumor,
dolor, rubor rubor dikarenakan eritrosit menumpuk sehingga akan menimbulkan rubor
atau kemerahan
STEP 7
3. Hematuria ?
Derajat 1 dan 2 didapati nyeri di pinggang, terlihat jejas hematom, terdapat hematuria yang
makros maupun mikros
Trauma berat / sampai ruptur pedikel pasien datang dengan keadaan syok, dan terdapat
hematom di daerah pinggang yang semakin lama semakin membesar, biasanya pasien tidak bisa
di lakukan IVP karena perdarahan berat jadi harus di lakukan eksplorasi laparotomi untuk
menghentikan perdarahan
Derajat minor derajat 1 dan 2
Mayor derajat 3 dan 4
Pedikel derajat 5
Derajat 1 kontusio ginjal atau hematoma perirenal, terjadi hematoma tapi tidak meluas dan
tanpa laserasi pada parenkim ginjal
Derajat 2 laserasi pada korteks ginjal, kedalaman laserasi kurang dari 1 cm, terjadi hematoma
perirenal yang tidak meluas
Derajat 3 laserasi sudah sampai ke medulla ginjal, laserasi lebih dari 1 cm, dan terdapat
trombosis pada a. Segmentalis
Derajat 4 laserasi mengenai calyx ginjal, laserasi korteks medulla tubulus kolektivus,
terjadi trombosis pembuluh darah
Derajat 5 terjadi avulsi (terbelah) pada pedikel ginjal (shatered ginjal) menyebabkan
devaskularisasi ginjal (ginjal tidak dapat vaskularisasi tidak dapat menghasilkan urin)
Terkena dari trauma tumpul mengenai kulit menyebabkan pecahnya kapiler darah di kulit
terjadi ekstravasasi darah ke intersisial darah akan mengundang sitokin sitokin inflamasi
menyebbakan tanda tanda inflamasi (rubor, tumor, kalor, dolor)
Misalkan trauma pada organ jarang menyebabkan hematom di punggung karena punggung
masih di batasi dengan tulang
Diklasifikasikan menjadi 3
- Kontusio pada VU (terapi : dilakukan dengan pemasanga kateter untuk mengistirahatkan
VU diharapkan VU bisa sembuh dalam jangka waktu 7-10 hari)
- Cedera pada ekstraperitoneal (terapi : kalo robekan masih sederhana : dipasang kateter
selanma 7-10 hari, selain itu menganjurkan penjahitan di VU dan dipasang kateter berlaku
untuk cedera di organ lain maupun cedera di VU)
Untuk memastikan VU sudah sembuh atau belum lakukan px. Sistografi(dimasukan
kontras melalui kateter perurethra) (dilakukan pada 10-14 hari pasca trauma) melihat ada
ekstravasasi urin atau engga, kalo masih ada ekstravasasi pertahankan kateter selama 3
minggu
- Cedera intraperitoneal (terapi : dilakukan eksplorasi laparotomi untuk mengetahui lokasi
robekan dan ada kemungkinan cedera di organ lain atau engga) kalo engga di lakukan
dilakukan eksplorasi laparotomi menyebabkan ekstravasasi urin ke rongga
intraperitoneum menyebabkan komlikasi peritonitis
Komplikasi :
VU ekstraperitoneal terjadi ekstravasasi urin ke rongga pelvis nya semakin lama
menyebabkan abses pada pelvis dan infeksi
VU intraperitoneal kalo tidak cepat di tangani terjadi peritonitis karena ekstravasasi urin ke
rongga intraperitoneum
Paling sering pada saat keadaan VU keadaan penuh karena dindingnya jadi tipis mudah ruptur
Trauma ureter
Gambaran klinis jarrang di temukan (biasanya karena operasi)
Ureter terpotong sebagian hematuria
Ureter terpotong semua retensi urin
Terdapat urinoma tandanya : nyeri dan bengkak
Terdapat fistula uretrokutan
Diagnosisnya : uremia bila yang terkena bilateral, hematuria,
Terapi : ekstravasasi, menyambungkan ureter (langsung atau ke kontralateralnya), nefroctomi
Pasien mengeluh adanya nyeri pada regio lumbal(adanya sumbatan pada ureter bisa terjadi
ekstravasasi urin ke retroperitoneal, lebih sering terjadi karena iatrogenik(karena tindakan dari
dokter, co: saat pengangkatan tumor di bag, pelvis, dll menyababkan trauma pada ureter),
kesalahan pada waktu uretero-renoskopi) dan hematuria,
pada PF : ditemukan tenderless CVA, ada ekimosis dan di dapatkan massa pada abdomen,
Pf : jejas constovertebral, balotemen +, nyeri pinggiang atau abdomen pada saat palpasi,
hematuria +, kemungkinan ada syok
Tatalaksana : hematuria mikroskopik terapi konservatif
Hematuria makroskopik stabil IVP normal (konservatif), abnormal (eksplorasi)
Unstable laparostomi eksplorasi
Kalo karena trauma benda tajam hematuria : gross hematuria (dilihat stabil/ tidak stabil)
stabil IVP normal (konservatif), abnormal (eksplorasi)
Unstable laparostomi eksplorasi
Tatalaksana
Grade 1 : diobatai secara konservatif, seperti istirahat/ ditambah analgetik untuk menghilangkan
nyeri.
Grade 2 : secara konservatif mengandalkan kemampuan ginjal utnuk menyembuhkan sendiri
jika tidak sembuh sembuh dilaukan tatalkasana operatif
Grade 3,4,5 dilakukan tindakan operatif laparotomi
Taruma dengan perdarahan px lab : px. Hb, dll px. Kreatini, ureum, blood gas analyzis
7. What is a support examination for the patient ? pake gambar yaa (DIKULPAK dr. Bambang)
Trauma vesical urinaria
Trauma ureter
Trauma ginjal
8. What is the treatment for the patient ?
Trauma vesical urinaria
Trauma ureter
Trauma ginjal
Trauma ureter :
Trauma ginjal :