Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Keperawatan
Gerontik untuk memenuhi salah satu tugas praktek mata kuliah Keperawatan
Gerontik.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari dalam pembuatan
makalah ini masih banyak kekurangan, baik dalam penyusunan ataupun
penulisannya. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk perbaikan selanjutnya.
Semoga laporan tugas akhir ini bermanfaat untuk peningkatan ilmu
keperawatan khususnya kami sebagai penulis dan umumnya bagi yang
membacanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................1
C. Manfaat......................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................3
A. Pengertian Lanjut Usia..............................................................................3
B. Batasan Umur Lanjut Usia........................................................................3
C. Teori tentang Proses menua......................................................................4
D. Perubahan Perubahan yang Terjadi Pada Lansia......................................5
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penuaan.............................................9
BAB III..................................................................................................................10
TABULASI DAN INTERVENSI......................................................................10
A. Tabulasi...................................................................................................10
B. Intervensi.................................................................................................11
BAB IV..................................................................................................................13
IMPLEMENTASI..............................................................................................13
BAB V................................................................................................................20
PENUTUP..........................................................................................................20
A. Kesimpulan..............................................................................................20
B. Saran........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lanjut usia (lansia) adalah seseorang dengan usia 60 tahun atau lebih yang
terkadang menimbulkan masalah sosial, tetapi bukanlah suatu penyakit
melainkan suatu proses natural tubuh meliputi terjadinya perubahan
deoxyribonucleic acid (DNA), ketidak normalan kromosom dan penurunan
fungsi organ dalam tubuh. Sekitar 65% dari lansia yang mengalami gangguan
kesehatan, hidup hanya ditemani oleh seseorang yang mengingatkan masalah
kesehatannya, dan 35% hidup sendiri. Secara individu, pengaruh proses
menua dapat menimbulkan berbagai macam masalah, baik masalah secara
fisik, biologis, mental maupun masalah sosial ekonomi (Nies & McEwen,
2007; Tamher & Noorkasiani, 2009).
Pada tahun 2015, populasi penduduk dunia yang berusia 60 tahun atau
lebih, mencapai 900 juta jiwa. Dewasa ini, terdapat 125 juta jiwa yang berusia
80 tahun atau lebih, pada tahun 2050, diperkirakan mencapai 2 milliar jiwa di
seluruh dunia. Pada tahun 2010 jumlah Lansia 24,000,000 (9,77%) dari total
populasi, dan tahun 2020 diperkirakan jumlah Lansia mencapai 28,800,000
(11,34%) dari total populasi (Departemen Kesehatan RI, 2013; WHO, 2015).
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu yang ditujukan untuk merawat
masyarakat usia lanjut pada wilayah-wilayah tertentu, digerakkan oleh
masyarakat sendiri sehingga pelayanan kesehatan dapat mereka dapatkan.
Program yang beragam dari posyandu lansia tersebut seharusnya dapat
memberikan manfaat yang banyak bagi para lansia, tetapi dilihat dari data
yang diperoleh bahwa posyandu lansia ini tidak dimanfaatkan semaksimal
mungkin, bahkan sekitar 22,6% saja. Dengan mengikuti kegiatan di
posyandu, maka akan sangat bermanfaat bagi lansia untuk mencegah
kepikunan karena sering berinteraksi dengan lansia (Dinas Kesehatan RI,
2006; Istanti, 2014).
1
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status kesehatan
lansia dan adanya hubungan antara keaktifan lansia dalam mengikuti
kegiatan posyandu lansia dengan tingkat kemandirian lansia di Posyandu
Lansia RW 12 Desa galanggang.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui status kesehatan lansia di Posyandu RW
12DesaGalanggang.
b. Untuk mengetahui keaktifan lansia dalam mengikuti kegiatan
posyandu lansia di Posyandu RW 12DesaGalanggang.
c. Untuk mengetahui tingkat kemandirian lansia di Posyandu RW
12Desa Galanggang.
d. Untuk mengetahui hubungan antara keaktifan lansia dalam
mengikuti posyandu dengan tingkat kemandirian (ADL) di Posyandu
RW 12Desa Galanggang.
C. Manfaat
1. Bagi Posyandu Lansia dan Kader
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan pada kader
posyandu lansia dalam memotivasi para lansia untuk aktif.
2. Bagi Praktik Keperawatan
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan
para mahasiswa perawat dalam praktik keperawatan gerontik .
3. Bagi Peneliti
a. Memberikan pengetahuan dan pengalaman baru sehingga dapat
menambah wawasan dan informasi khususnya dalam kegiatan
posyandu lansia.
2
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
a. Usia pertengahan (Middle Age) ialah kelompok usia 45 sampai 59
tahun.
b. Lanjut usia (Elderly) ialah kelompok usia antara 60 dan 74 tahun.
c. Lanjut usia tua (Old) ialah kelompok usia antara 75 dan 90 tahun.
d. Usia sangat tua (Very Old) ialah kelompok di atas usia 90 tahun.
5
6
pensiun berarti terputus dari lingkungan dan teman-teman yang akrab dan
disingkirkan untuk duduk-duduk dirumah atau bermain domino di klub
pria lanjut usia.
Perubahan mendadak dalam kehidupan rutin barang tentu membuat
mereka merasa kurang melakukan kegiatan yang berguna.
a. Minat
Pada umumnya diakui bahwa minat seseorang berubah dalam
kuantitas maupun kualitas pada masa lanjut usia. Lazimnya minat
dalam aktifitas fisik cendrung menurun dengan bertambahnya usia.
Kendati perubahan minat pada usia lanjut jelas berhubungan dengan
menurunnya kemampuan fisik, tidak dapat diragukan bahwa hal hal
tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial.
b. Isolasi dan Kesepian
Banyak faktor bergabung sehingga membuat orang lanjut usia
terisolasi dari yang lain. Secara fisik, mereka kurang mampu
mengikuti aktivitas yang melibatkan usaha. Makin menurunnya
kualitas organ indera yang mengakibatkan ketulian, penglihatan
yang makin kabur, dan sebagainya. Selanjutnya membuat orang
lanjut usia merasa terputus dari hubungan dengan orang-orang lain.
Faktor lain yang membuat isolasi makin menjadi lebih parah lagi
adalah perubahan sosial, terutama mengendornya ikatan
kekeluargaan. Bila orang usia lanjut tinggal bersama sanak
saudaranya, mereka mungkin bersikap toleran terhadapnya, tetapi
jarang menghormatinya. Lebih sering terjadi orang lanjut usia
menjadi terisolasi dalam arti kata yang sebenarnya, karena ia hidup
sendiri. Dengan makin lanjutnya usia, kemampuan mengendalikan
perasaan dengan akal melemah dan orang cendrung kurang dapat
mengekang dari dalam prilakunya. Frustasi kecil yang pada tahap
usia yang lebih muda tidak menimbulkan masalah, pada tahap ini
membangkitkan luapan emosi dan mereka mungkin bereaksi dengan
ledakan amarah atau sangat tersinggung terhadap peristiwa-peristiwa
12
c. Peranan Iman
Menurut proses fisik dan mental pada usia lanjut memungkinkan
orang yang sudah tua tidak begitu membenci dan merasa kuatir
dalam memandang akhir kehidupan dibanding orang yang lebih
muda. Namun demikian, hampir tidak dapat disangkal lagi bahwa
iman yang teguh adalah senjata yang paling ampuh untuk melawan
rasa takut terhadap kematian. Usia lanjut memang merupakan masa
dimana kesadaran religius dibangkitkan dan diperkuat. Keyakinan
iman bahwa kematian bukanlah akhir tetapi merupakan permulaan
yang baru memungkinkan individu menyongsong akhir kehidupan
dengan tenang dan tentram.
Perubahan Spritual.
a. Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupan
b. Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaanya, hal ini
terlihat dalam berfikir dan bertindak dalam sehari-hari
c. Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun menurut Folwer,
Universalizing, perkembangan yang dicapai pada tingkat ini
adalah berpikir dan bertindak dengan cara memberikan contoh
cara mencintai keadilan.
BAB III
TABULASI DAN INTERVENSI
A. Tabulasi
PENDATAAN KESEHAATAN LANSIA
WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATUJAJAR
KABUPATEN BANDUNG BARAT
JENIS KELAMIN
perempuan laki-laki
43%
57%
4% 8%
13% 6%
69%
14
Dari hasil data pendataanmengenai Status Gizi (IMT) denganjumlah sample Individu77 Jiwa
di dapatkanrespondendenganjawabansangatkurus8% (6 orang), kurus6% (5 orang), normal
69% (53 orang), gemuk13% (10 orang), obesitas 4% (3 orang). Jadi total keseluruhan 100%
denganjumlahjiwa77 Jiwa.
4%
31%
52%
13%
Romberg test
baik kurang baik
22%
78%
15
Dari hasil data pendataanmengenai Romberg Test denganjumlah sample Individu77 Jiwa di
dapatkanrespondendenganjawabanbaik78% (60 orang), kurangbaik22% (17 orang). Jadi total
keseluruhan 100% denganjumlahjiwa77 Jiwa.
kekuatan otot
baik sedang kurang
6%
6%
87%
Dari
hasil
data pendataanmengenaiKekuatanototdenganjumlah sample Individu77 Jiwa di
dapatkanrespondendenganjawabanbaik87% (67 orang), sedang7% (5orang), kurang6% (5
orang). Jadi total keseluruhan 100% denganjumlahjiwa77 Jiwa.
gangguan penglihatan
terganggu normal
38%
62%
16
gangguan pendengaran
terganggu normal
12%
88%
5%
26%
69%
17
21%
36%
43%
TES KOORDINASI
Baik Cukup Kurang
3%
29%
69%
8%
22%
70%
14%
48%
38%
TEST ROCKPOT
Kurang sekali Kurang Cukup Baik Baik sekali
1% 5%
44% 36%
13%
5%
19%
75%
Merokok
Ya Tidak
36%
64%
SulitLupa
Mudah Makan
Jantung 1%
Cemas 3% 3%
Paru-paru3%
4%
Lambung Hipertensi
5% 32%
Osteoporosis
4%
Asma
8%
Stroke
9%
Asam Urat
Kolesterol 14%
4%
Rematik
12%
21
A. Keperawatan keluarga
TINGKAT
KEMANDIRIA KRITERIA KEMANDIRIAN KELUARGA
N
KELUARGA
KM I (1-2) v v
KM II (1-5) V v v
KM III (1-6) v
KM IV (1-7)
1. 2. keluarga 3. keluarga tahu 4. keluarga 5. keluarga 6. keluarga 7.
Keluarga menerima dan dapat memanfaatkan melakukan melakukan keluarga
menerima pelayanan mengungkapkan fasilitas tindakan tindakan melakukan
perawat kesehatan masalah pelayanan keperawatan pencegaham tindakan
sesuai kesehatannya kesehatan sederhana secara aktif promotive
rencana acara benar sesuai anjuran sesuai secara
keperawatan anjuran aktif
keluarga
TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARG
TINGKAT
KEMANDIRIA KRITERIA KEMANDIRIAN KELUARGA
N
KELUARGA
KM I (1-2) V v
KM II (1-5) v v v
KM III (1-6) v
KM IV (1-7)
1. 2. keluarga 3. keluarga tahu 4. keluarga 5. keluarga 6. keluarga 7.
Keluarga menerima dan dapat memanfaatkan melakukan melakukan keluarga
menerima pelayanan mengungkapkan fasilitas tindakan tindakan melakukan
perawat kesehatan masalah pelayanan keperawatan pencegaham tindakan
sesuai kesehatannya kesehatan sederhana secara aktif promotive
rencana acara benar sesuai anjuran sesuai secara
keperawatan anjuran aktif
keluarga
A BINAAN S
Isti Afril Yanti Tn. M Rt. 02 Rw. Gastritis -Pendidikan KM III
14 Desa kesehatan
Galanggang Gastritis
-Terapi herbal
Gastritis
TINGKAT
KEMANDIRIA KRITERIA KEMANDIRIAN KELUARGA
N
KELUARGA
KM I (1-2) V v
KM II (1-5) v v v
KM III (1-6) v
KM IV (1-7)
1. 2. keluarga 3. keluarga tahu 4. keluarga 5. keluarga 6. keluarga 7.
Keluarga menerima dan dapat memanfaatkan melakukan melakukan keluarga
menerima pelayanan mengungkapkan fasilitas tindakan tindakan melakukan
perawat kesehatan masalah pelayanan keperawatan pencegaham tindakan
sesuai kesehatannya kesehatan sederhana secara aktif promotive
rencana acara benar sesuai anjuran sesuai secara
keperawatan anjuran aktif
keluarga
12 Desa kesehatan
Galanggang Hipertensi
-Senam
Hipertensi
-Terapi herbal
Hipertensi
TINGKAT
KEMANDIRIA KRITERIA KEMANDIRIAN KELUARGA
N
KELUARGA
KM I (1-2) V v
KM II (1-5) v v v
KM III (1-6) v
KM IV (1-7)
1. 2. keluarga 3. keluarga tahu 4. keluarga 5. keluarga 6. keluarga 7.
Keluarga menerima dan dapat memanfaatkan melakukan melakukan keluarga
menerima pelayanan mengungkapkan fasilitas tindakan tindakan melakukan
perawat kesehatan masalah pelayanan keperawatan pencegaham tindakan
sesuai kesehatannya kesehatan sederhana secara aktif promotive
rencana secara benar sesuai anjuran sesuai secara
keperawatan anjuran aktif
keluarga
lidah dan
bibir
-ROM
TINGKAT
KEMANDIRIA KRITERIA KEMANDIRIAN KELUARGA
N
KELUARGA
KM I (1-2) V v
KM II (1-5) v v v
KM III (1-6) v
KM IV (1-7)
1. 2. keluarga 3. keluarga tahu 4. keluarga 5. keluarga 6. keluarga 7.
Keluarga menerima dan dapat memanfaatkan melakukan melakukan keluarga
menerima pelayanan mengungkapkan fasilitas tindakan tindakan melakukan
perawat kesehatan masalah pelayanan keperawatan pencegaham tindakan
sesuai kesehatannya kesehatan sederhana secara aktif promotive
rencana acara benar sesuai anjuran sesuai secara
keperawatan anjuran aktif
keluarga
Hipertensi
TINGKAT
KEMANDIRIA KRITERIA KEMANDIRIAN KELUARGA
N
KELUARGA
KM I (1-2) V v
KM II (1-5) v v v
KM III (1-6) v
KM IV (1-7)
1. 2. keluarga 3. keluarga tahu 4. keluarga 5. keluarga 6. keluarga 7.
Keluarga menerima dan dapat memanfaatkan melakukan melakukan keluarga
menerima pelayanan mengungkapkan fasilitas tindakan tindakan melakukan
perawat kesehatan masalah pelayanan keperawatan pencegaham tindakan
sesuai kesehatannya kesehatan sederhana secara aktif promotive
rencana acara benar sesuai anjuran sesuai secara
keperawatan anjuran aktif
keluarga
TINGKAT
KEMANDIRIA KRITERIA KEMANDIRIAN KELUARGA
N
KELUARGA
KM I (1-2) V v
KM II (1-5) v v v
KM III (1-6) v
KM IV (1-7)
1. 2. keluarga 3. keluarga tahu 4. keluarga 5. keluarga 6. keluarga 7.
Keluarga menerima dan dapat memanfaatkan melakukan melakukan keluarga
menerima pelayanan mengungkapkan fasilitas tindakan tindakan melakukan
perawat kesehatan masalah pelayanan keperawatan pencegaham tindakan
sesuai kesehatannya kesehatan sederhana secara aktif promotive
rencana acara benar sesuai anjuran sesuai secara
keperawatan anjuran aktif
keluarga
TINGKAT
KEMANDIRIA KRITERIA KEMANDIRIAN KELUARGA
N
KELUARGA
KM I (1-2) V v
KM II (1-5) v v v
KM III (1-6) v
KM IV (1-7)
1. 2. keluarga 3. keluarga tahu 4. keluarga 5. keluarga 6. keluarga 7.
Keluarga menerima dan dapat memanfaatkan melakukan melakukan keluarga
menerima pelayanan mengungkapkan fasilitas tindakan tindakan melakukan
perawat kesehatan masalah pelayanan keperawatan pencegaham tindakan
sesuai kesehatannya kesehatan sederhana secara aktif promotive
rencana acara benar sesuai anjuran sesuai secara
keperawatan anjuran aktif
keluarga
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Praktik klinik keperawatan gerontik masyarakat yang dilaksanakan mahasiswa
Program Studi D3 Keperawatan STIKes Budi Luhur Cimahi, merupakan suatu
program D3 keperawatan untuk mengaplikasikan konsep-konsep keperawatan
gerontik.
Terdapat 3 kegiatan ang dilakukan dalam praktik klinik keperawatan gerontik,
yaitu praktik klimik keeprawatan gerontik itu sendiri, praktik klinik keperawatan
keluarga dan praktik klinik di Puskesmas
29
DAFTAR PUSTAKA
Beare, Stanley. 2012. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Edisi ke-2. Jakarta: ECG
Maryam, R. Siti. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika
Freadman, M. M. (2013). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.