Anda di halaman 1dari 2

Materi 7 : Kekambuhan Adiksi (Relaps)

Relapse adalah suatu proses yang terjadi karena beberapa faktor pemicu dimana
seseorang telah dinyatakan abstinence (sembuh) dan kembali menggunakannya. Relapse
dimulai dengan sutau perubahan pada pikiran, perasaan, atau perilaku, atau dengan kata lain
suatu kerinduan (sugesti) pada sesuatu, baik disadari atau tak disadari sehingga
menggunakannya.
Kekambuhan (relapse) adalah hal yang umum terjadi pada proses pemulihan.
Beberapa penelitian melaporkan bahwa 90 hari pertama setelah lepas masa perawatan
detoksifikasi adalah periode paling rawan bagi penderita untuk kembali kambuh. Penyebab
kekambuhan diantaranya disebabkan oleh lima faktor, yaitu:
1. Kepribadian yang adiktif, misalnya manipulatif, malas, bohong, detensif, impulsif,
kompulsif, dll.
2. Sistem kepercayaan yang salah, seperti rasionalisasi terhadap zat adiktif, mengganti
zat adiktif yang biasa dipakai dengan yang lain (missal dari heroin berganti ke ganja)
3. Rujukan lama adalah apabila penderita kembali pada pola perilaku lamanya, seperti:
a. Kembali ke tempat dimana ia biasa mendapatkan zat adiktif
b.Bersentuhan kembali pada barang-barang yang berhubungan dengan zat adiktif
(misal, air aqua gelas yang biasa digunakan untuk mencuci jarum, jarum suntik,
dll)
c. Bergaul kembali dengan orang-orang yang juga menyalahgunakan zat.
4. Kemampuan bertahan yang tidak terpenuhi, yaitu kurangnya kemampuan untuk
mengatasi masalah dan tekanan.
5. Kebutuhan spiritual dan emosional yang tidak terpenuhi, misal terlalu sensitif, hilang
kepercayaan terhadap Tuhan, dll.
Meskipun banyak orang yang berhasil menghentikan kebiasaan merokok dan
mengubah perilaku minum mereka, angka kambuh tetap tinggi. Sebagai contoh, hampir
setengah dari perokok yang berhenti merokok kembali merokok dalam setahun (Statistik
Nasional 2005). Menariknya, pola untuk kambuh konsisten di sejumlah perilaku kecanduan
yang berbeda, dengan tingkat tinggi awalnya meruncing lebih dari setahun.
Karenanya, pendekatan pencegahan kambuh berfokus pada bagaimana individu
dapat membantu mengelola situasi berisiko tinggi melalui pengembangan strategi koping
yang efektif dan menggunakan atribusi eksternal dan menekankan bahwa meskipun orang-
orang kadang-kadang akan jatuh, hal ini tidak dapat dihindari harus mengarah pada
kekambuhan total. Teknik pencegahan kambuh digunakan sebagai intervensi yang berdiri
sendiri tetapi juga dimasukkan ke dalam pengelolaan berbagai masalah, mulai dari perilaku
adiktif hingga promosi makan sehat dan olahraga.

Penanggulangan Relapse
Keluarga  Supervisi orang tua
 Disiplin dalam keluarga
 Keterikatan orang tua-anak timbal
balik
 Pendidikan agama dalam keluarga
 Acara rutin libur bersama keluarga
 Orangtua menentukan kegiatan anak
Mengutamakan fungsi intelektual  Sebagian besar waktu senggang
untuk aktifitas intelektual
 Menganggap sekolah faktor
terpenting
 Hubungan baik dengan guru
 Anak ingin menjadi orang besar di
bidang intelektual dalam masyarakat
Peer Group (Kelompok teman sebaya)  Peer group memiliki nilai kehidupan
kovensional
 Orangtua menilai positif peer group
anak
Lain-lain  Anak ikut dalam ritual religi
 Anak ikut dalam aktifitas sosial

Anda mungkin juga menyukai