OLEH
Kelompok 5
ARNITA
YULIATUL MUSLIMAH
JULITA
Puji Syukur kepada Allah SWT, terima kasih Saya ucapkan atas rahmat dan
Karunia Allah yang telah mempermudah dalam pembuatan asuhan keperawatan ini,
hingga akhirnya terselesaikan tepat waktu. Tanpa bantuan dari Allah, Saya bukanlah
siapa-siapa. Selain itu, Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada orang tua,
keluarga, serta pasangan yang sudah mendukung hingga titik terakhir ini.
Penulis menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan,
pembaca lain. Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat atau kata-
kata yang salah. Tidak ada manusia yang sempurna kecuali Allah.
Demikian penulis ucapkan terima kasih atas waktu Anda telah membaca hasil
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan Makalah ......................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi........................................................................................ 3
B. Rentang Respon........................................................................... 4
C. Klasifikasi.................................................................................... 4
D. Etiologi........................................................................................ 5
E. Manifestasi Klinis ....................................................................... 6
F. Perjalanan Penyakit..................................................................... 7
G. Penatalaksanaan........................................................................... 7
H. Obat Untuk Gejala Demensia...................................................... 8
PENDAHULUAN
memberikan peran penting dalam intilegensi seseorang, yang paling utama adalah
mengingat, dimana proses tersebut melibatkan fungsi kerja otak untuk merekam
dan memanggil ulang semua atau beberapa kejadian yang pernahh dialami.
Depresi. Juga tentang respon kognitif yang maladaptive pada seseorang. Hal ini
B. Rumusan Masalah
1
8. Bagaimana penatalaksanaan gangguan kognitif ?
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. Definisi
proses kognitif (misalnya fungsi otak yang lebih tinggi) yang meliputi memori,
Sindrom otak organic adalah gangguan jiwa yang psikotik atau non
psikotik yang disebabkan oleh gangguan fungsi jaringan otak. Gangguan fungsi
gangguan pembuluh darah otak, tumor otak, dan lain sebagainya. Gangguan
mental organic adalah suatu gangguan patologi yang jelas, misalnya tumor
gangguan mental organic dan gangguan ini dapat terjadi secara episodic atau
terus menerus.
C. Klasifikasi
1. Demensia
penurunan fungsi intelektual yang berat yang disertai kerusakan daya ingat ;
pemikiran abstrak dan daya nilai ; emosi dan kepribadian (Stuart dan Laraia,
1998).
kerusakan berat pada proses kognitif dan disfunsi kepribadian serta perilaku
(Isaacs Ann, 2005). Demensia merupakan suatu sindron yang ditandai oleh
2. Delirium
kekacauan kesadaran yang meliputi salah persepsi dan perubahan proses pikir
(Stuart dan Laraia, 1998). Umumnya gangguan ini terjadi dalam waktu
singkat (biasanya satu minggu, jarang terjadi lebih dari satu bulan). Delirium
adalah suatu sindrom dengan gejala pokok adanya gangguan kesadaran yang
3. Amnestik
materi baru, dapat terjadi konfabulasi dan apatisme. Yang akan dibahas
selanjutnya adalah kedua gangguan kognitif yang lasim terjadi yaitu demensia
dan delirium.
D. Etiologi
Demensia Delirium
¨ Penyakit vaskuler seperti hipertensi, ¨ Penyakit akut atau kronis seperti
arterosklerosis. jantung congestive, pneumonia,
¨ Penyakit Parkinson penyakti ginjal dan hati, kanker dab
¨ Gangguan genetika ; korea stoke.
Huntington atau penyakit pick ¨ Faktor hormonal dan nutrisi seperti
¨ Infeksi virus HIV yang menyerang diabetes, ketidakseimbangan adrenal
system saraf pusat atau tiroid, malnutrisi dan dehidrasi.
¨ Gangguan struktur jaringan otak ¨ Kehilangan penglihatan dan
seperti tekanan normal hidrosefalus pendengaran
dan trauma. ¨ Obat-obatan antipsikotik,
Demensia Delirium
antihistamin, antidepresan, dan
antiparkinson.
E. Manifestasi Klinis
Demensia Delirium
¨ Afasia ; kehilangan kemampuan ¨ Agitasi, gerakan yang tidak terarah,
berbahasa. tremor, ketakutan, kecemasan,
¨ Apraksia ; rusaknya kemampuan depresi, euphoria, apatis dan
melakukan aktivitas motorik gangguan pola tidur.
sekalipun fungsi sensorinya tidak ¨ Terdapat pula kemungkinan gangguan
mengalami kerusakan. bicara, inkoherensi, disorientasi,
¨ Agnosia ; kegagalan mengenali atau gangguan memori, dan persepsi yang
mengidentifikasi obyek atau benda salah seperti ilusi dan haslusinasi.
umum walaupun fungsi sensorinya ¨ Gangguan kesadaran dan pemahaman;
tidak mengalami kerusakan. berkurangnya kemampuan untuk
¨ Konfabulasi ; mengisi celah-celah mempertahankan perhatian
ingatannya dengan fantasi yang terhadap seautu hal.
diyakini individu yang terkena ¨ Pikiran yang kacau dan percakapan
¨ Sundown syndrome ; membruknya yang melantur
disorientasi di malam hari ¨ Gangguan siklus tidur-bangun
¨ Reaksi katastrofik ; respon takut atau ¨ Perubahan psikomotor (misalnya
panic dengan potensi kuat menyakiti hiperaktif, hipoaktif, agitasi,
diri sendiri atau orang lain. mengantuk)
¨ Perseveration phenomenon ; perilaku
mengulang, meliputi mengulangi
kata-kata orang lain.
¨ Hiperoralitas ; kebutuhan untuk
mecicipi dan mengunyah benda-
benda yang cukup kecil untuk
dimasukan ke mulut
¨ Kehilangan memori ; awalnya hanya
hal-hal yang baru terjadi, dan
akhirnya gangguan ingatan masa lalu
¨ Disorientasi waktu, tempat, dan orang
¨ Berkurangnya kemampuan
berkonsentrasi atau mempelajari
materi baru
¨ Sulit mengambil keputusan
¨ Penilaian buruk ; individu ini tidak
mempunyai kewaspadaan
lingkungan tentang keamanan dan
keselamatan
F. Perjalanan Penyakit
1. Delirium adalah gangguan akut dengan awitan cepat, yang biasanya bias
berprognosis buruk
G. Penatalaksanaan
1. Delirium
2. Demensia
b. Fokus keluarga
tindakanlegislatif.
d. Intervensi farmakologik
Nama
Dosis
Klasifikasi Generik/Nama Rasional Penggunaan
Harian Biasa
Dagang
Obat Takrin (cognex) 40 mg/hari (10 mg Mempengaruhi enzim
antikolinesterase 4x/hari) asetilkilinesterase, yang
memecah asetilkolin. Obat-
obatan ini memungkinkan
asetilkolin tinggal lebih
lama di sinaps
PENUTUP
A. Kesimpulan
terutama pada tingkat kesadaran pasien dimana pasien dengan delirium dapat
merupakan akibat dari gangguan biologis pada fungsi sistem saraf pusat.
B. Saran
konsisten.
Hutapea, Ronald. 2005. Sehat dan Ceria Diusia Senja. PT Rhineka Cipta: Jakarta.
Tjokronegroho, Arjatmo. Hendra, Utama .2003. Kecerdasan Pada Usia Lanjut Dan
Demensia . FKUI: Jakarta.
Nugroho, W.2009. Keperawatan Gerontik & Geriatric. Edisi 3. EGC. Jakarta.
Constantinides, P, 2004. General Pathobiology. Appleton & lange.
Kushariyadi, 2010. Asuhan Keperawatan Klien Lanjut Usia Dengan Demensia Pada
Pasien Home Care. http://ejournal. umm.ac. id/index.php /keperawatan
/article/viewArticle/389..
Asosiasi Alzheimer Indonesia. 2003. Konsesus Nasional. Pengenalan dan
Penatalaksanaan Demensia Alzheimer dan Demensialainya. Edisi 1
Jakarta.
Stanley,Mickey. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Edisi2. EGC: Jakarta.
Nugroho,Wahjudi. 2004. Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Buku Kedokteran.
EGC.Jakarta
Boedhi-Darmojo, (2009), Geriatri Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. Edisi 4. Jakarta :
FKUI.
Setiati, Siti. 2003. Ilmu Penyakit Dalam, jilid III, edisi IV, FKUI, Jakarta.
Kushariyadi.2010. Askep pada Klien Lanjut Usia. Salemba Medika : Jakarta.