Anda di halaman 1dari 44

Menguntung

Merugikan
kan
Apa yang anda lihat digambar dibawah?
MIKOSIS
• Mikosis adalah infeksi jamur yang dapat menyerang
permukaan dan lapisan kulit hingga organ dalam tubuh
manusia
• Umumnya menyerang orang dengan sistem imun yang lemah.
• Beberapa jenis mikosis atau infeksi jamur juga dapat
ditularkan dari satu orang ke orang lainnya.
Infeksi Mikosis
• Infeksi akibat kontak dengan tanah, infeksi dapat
terjadi pada manusia dan hewan.
• Penularan melalui hifa atau spora dari udara atau
tanah, yang dapat menginfeksi kulit, kuku, dan
rambut.
• Menyebar melalui pakaian kotor.
Faktor yang mempengaruhi mikosis adalah :
1. udara yang lembab,
2. lingkungan yang padat,
3. sosial ekonomi yang rendah,
4. adanya sumber penularan disekitarnya,
5. obesitas,
6. penyakit sistemik,
7. penggunaan obat antibiotik,
8. steroid,
9. sitostatika yang tidak terkendali (Brooks, et al., 2013).
Mekanisme infeksi Jamur
• Kulit memiliki daya tangkis yang baik terhadap kuman dan jamur karena
adanya lapisan lemak pelindung dan terdapatnya flora bakteri yang
memelihara suatu keseimbangan biologis.
• Apabila lapisan pelindung rusak, maka spora-spora dan fungi dapat
dengan mudah mengakibatkan infeksi. Terutama pada kulit yang
lembab.
• spora tumbuh menjadi mycellium dengan menggunakan serpihan kulit
sebagai makanan. Benang-benangnya menyebar ke seluruh arah
sehingga lokasi infeksi meluas.
• Enzim yang dihasilkan fungi menembus ke bagian dalam kulit dan
mengakibatkan suatu reaksi peradangan. Peradangan tersebut terlihat
seperti bercak-bercak merah bundar dengan batas-batastajam yang
melepaskan serpihan kulit dan menimbulkan rasa gatal-gatal.
Diagnosis Mikosis:
Kerokan kulit, diperiksa langsung dgn KOH 10% Identifikasi jamur →
dibiakan dgn agar Sabouraud → periksa koloni yg tumbuh
Laboratory diagnosis
Clinical specimen:
• Skin scrapings,
• Mucosal scrapping,
• Vaginal secretions
• Blood ans other body fluid

Method:
• Direct mikroskopic
• Cultures : on Sabouraud's Glucose agar
• PCR
Jenis Mikosis
A. Mikosis superfisialis,
B. Mikosis intermedia
C. Mikosis Profunda (Goldsmith, et al., 2012).
A. Mikosis superfisialis
• Penyakit jamur yang megenai lapisan permukaan kulit → stratum
korneum, rambut dan kuku
• 2 penggolongan :
• Disebabkan jamur dermatofita
• Bukan disebabkan jamur dermatofita
1. Mikosis superfisialis yang disebabkan jamur dermatofita → dermatofitosis
Kelainan yang ditimbulkan :
• Bercak yang warnanya berbeda dgn warna kulit
• Berbatas tegas
• Disertai rasa gatal atau tidak ada gejala
• Menahun dan ada infeksi sekunder kuman → batas dan warna tidak jelas lagi

Contoh : 3 genus golongan dermatofita :


a. Tinea Pedis • Microsporum,
b. Tinea Cruris • Trichophyton, dan
c. Tinea Barbae • Epidermophyton.
a. Tinea Pedis

Infeksi jamur yang menyerang kaki (kutu air)


Gejala:
• Adanya rasa gatal, sensasi panas atau terbakar di sela-sela jari atau telapak kaki.
• Kulit mengelupas dan pecah-pecah.
Penyebab: Trichophyton rubrum, T. Interdigitale, Epidermophyton floccosum
Pengobatan: pemberian obat antijamur Miconazole atau Clotrimazole
b. Tinea cruris
infeksi jamur di selakangan atau lipatan paha
Gejala:
• Ruam kemerahan dengan bentuk melingkar seperti pulau, dan bagian tepinya tampak
lebih merah.
• Kulit pecah-pecah dan terkelupas.
• Warna kulit menjadi lebih terang atau lebih gelap.
Penyebab: : Epidermophyton floccosum atau Trichophyton sp.
Penanganan: Membersihkan kulit selangkangan dengan sabun dan air hangat, lalu
mengeringkannya. Pengobatan dengan krim antijamur yang dijual bebas, seperti krim
berisi clotrimazole atau miconazole.
c. Tinea Barbae
Tinea barbae adalah infeksi jamur kulit pada area berambut di wajah dan leher.
Gejala:
• Tinea barbae ditandai dengan peradangan parah pada area janggut atau kumis,
berupa kemunculan benjolan merah, bengkak, serta bernanah dan berkerak di
wajah.
Penyebab: Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton violaceum, Microsporum
cranis.
Penanganan: memberi obat-obatan antijamur topical, griseofulvin, itraconazole
2. Mikosis superfisialis yang disebabkan jamur
dermatofita
a. Pitiriasis versikolor
b. Otomikosis
c. Piedra
d. Onikomikosis
e. Tinea nigra palmaris
a. Pitiriasis versikolor (Panu)
infeksi jamur yang mengganggu pigmen kulit, sehingga timbul bercak dengan warna
yang lebih terang atau lebih gelap pada kulit. Area punggung, dada, lengan atas,
leher, serta perut
Gejala:
• Bercak kulit yang berwarna lebih terang atau gelap.
• Kulit terasa kering atau bersisik dan gatal.
Penyebab: Infeksi Malassezia furfur , dipicu oleh lemahnya sistem kekebalan tubuh,
perubahan hormon, atau kekurangan nutrisi.
Pengobatan: Obat antijamur, bentuk losion, krim, atau sampo
b. Otomikosis
Infeksi jamur yang terjadi pada telinga
Gejala:
• Telinga mengalami kemerahan, nyeri, pembengkakan, kulit mudah terkelupas,
berdengung, keluar cairan.
Penyebab: jenis Candida dan Aspergillus
Pengobatan: obat-obat antijamur dalam bentuk tetes telinga (clotrimazole) atau
oral (itraconazole)
c. Piedra (Batu)
infeksi jamur pada rambut berupa benjolan seperti batu
Gejala:
• benjolan keras coklat kehitaman atau putih, sulit dilepas, dipaksa rambut patah
Penyebab: Infeksi piedraia hortai (Piedra Hitam), Trichosporon beigelii (Piedra Putih)
Pengobatan: Memotong rambut dan mencuci dgn larutan Sublimat atau Shampo
yang mengandung ketokonazol
d. Onikomikosis / tinea unguium / Jamur kuku
infeksi jamur yang terjadi pada kuku tangan maupun kuku kaki.
Gejala:
• Kuku menebal, bintik-bintik putih, berubah warna menjadi putih, kuning
kecoklatan, atau kehitaman.
• Kuku menjadi kasar dan rapuh, timbul bau yang tidak sedap pada kuku.
• paronikia ( peradangan jaringan di sekitar kuku )
Penyebab: Candida, Fusarium, Cephalosporium, Scopulariopsis, Aspergillus
Pengobatan: Pengobatan dgn derivat azol secara oral Ketokonazol, Itrakonazol,
Flukonazol
e. Tinea Nigra Palmaris/ Plantaris
infeksi jamur yang terjadi pada telapak tangan
Gejala:
• Pada stratum korneum telapak tangan atau kaki bercak-bercak dgn warna tengguli
hitam
Penyebab: Cladosporium wernecki, Cladosporium mansoni
Pengobatan: Pengobatan dgn Itrakonazol
MIKOSIS INTERMEDIA
Kandidosis
• Penyakit jamur , yang bersifat akut atau subakut
disebabkan oleh spesies Candida, terutama Candida
albicans.
• Dapat mengenai mulut, vagina, kuku, bronki atau paru
• Sinonim : Kandidiasis, Moniliasis, Muguet
Faktor Predisposisi
1. Faktor Endogen
➢ Perubahan fisiologik
Kehamilan, Kegemukan, Debilitas, Iatrogenik.
➢ Umur
>>> orang tua & bayi
➢ Imunologik

2. Faktor Eksogen
➢ Iklim, panas, & kelembaban
➢ Kebersihan kulit
➢ Kebiasaan berendam kaki dlm air yg terlalu lama
➢ Kontak dgn penderita
Kandidosis selaput lendir
• Perlèche
➢Lesi berupa fisur pada
sudut mulut, maserasi,
erosi, basah dan dasarnya
eritematosa

• Vulvovaginalis
➢Biasanya terdapat pd
penderita DM
➢Gatal didaerah vulva,
nyeri sesudah miksi, fluor
albus berwarna
kekuningan.
Kandidosis kutis
• Intertriginosa
o Lokasi: lipatan kulit ketiak,
lipat paha, intergluteal,
lipat payudara, antara jari
tangan/kaki, glans penis &
umbilikus
o Lesi: bercak berbatas
tegas, bersisik, basah &
eritematosa Lesi Satelit

o Dikelilingi oleh satelit


berupa vesikel,pustul atau
bula.
Kandidosis kutis
• Generalisata
o Mrpkn kandidosis pd kulit glabrosa yg
berasal dari perluasan kandidosis
intertriginosa.
o Biasanya pdpenderita dgn kondisi sistemik yg
buruk spt DM
o Lesi: ekzematoid dgn vesikel-vesikel &
pustul-pustul.
Kandidosis kutis

• Paronikia
o Biasanya pd individu
yg sering kontak dgn
air
o Sering mengenai jari
tangan ke IV-V
o Ditandai dgn edem
kemerahan pd tepi
kuku, nyeri, kuku
menebal, mengeras &
berlekuk-lekuk, tidak
rapuh, tetap berkilat.
• Kandidid
o Kelainan akibat hipersensitivitas terhadap kandida
ditempat lain atau terhadap metabolitnya.
o Hipersensitivitas dapat cepat atau lambat
o Lesi berupa vesikel-vesikel yang bergerombol
o Lokasi: sela jari tangan atau bagian badan lain.
MIKOSIS PROFUNDA
(RIPPON)

MIKOSIS SUBKUTANEUS Mikosis sistemik


• ACTINOMYCOSIS • HISTOPLASMOSIS
• MYCETOMA • BLASTOMYCOSIS
• SPOROTRICHOSIS • COCCIDIOMYCOSIS
• CHROMOBLASTOMYCOSIS • PARACOCIDIODOMYCOSIS
• RHINOSPORIDIOSIS • INF OPORTUNISTIK
• LOBOMYCOSIS (aspergilus, Rhizopus,
Candida, Cryptococus)
➢Mikosis subkutan adalah infeksi yang disebabkan
oleh jamur yang secara langsung masuk kedalam
dermis atau subkutan lewat luka

➢Mikosis subkutan yang paling sering adalah :


1. Sporotrikosis
2. Aktinomikosis
3. Misetoma
4. Kromoblastomikosis
Misetomia
kumpulan gejala yang disebabkan oleh infeksi jamur pada jaringan di
bawah kulit, berupa :
• Kelainan bentuk.
• Pembengkakan.
• Kantong abses dengan lubang fistel yang mengeluarkan nanah
berisis butir
Penyebab : Actinomycetes , Madurella misetomatis
Sporotrikosis
infeksi kronis yang ditandai dengan pembesaran kelenjar getah bening.
Kulit dan jaringan subkutis diatas nodus bening sering melunak dan
pecah membentuk ulkus yang indolen.

Penyebab : Sporotrichium schenkii


Kromoblastomikosis
infeksi jamur kronis pada kulit dan jaringan subkutan akibat implantasi
jamur berpigmen atau dematiaceous pada dermis yang berasal dari
lingkungan
Penyebab : Fonsecaea pedrosoi, F. compacta, Phialophora verrucosa, Cladospo-
rium carrionii and Rhinocladiella aquaspersa
Aktinomikosis

penyakit infeksi yang disebabkan oleh Actinomycetes. Aktinomikosis dapat


terjadi pada berbagai organ tubuh, seperti mulut, dada, panggul, dan perut.
Aktinomikosis ditandai dengan munculnya borok atau abses di bagian
tubuh yang terinfeksi.
Penyebab : Actinomyces israelii , Actinomyces gerencseriae
Mikosis sistemik
infeksi jamur yang pintu awal masuk ke tubuh biasanya pada lokasi yang dalam
seperti paru-paru, saluran pencernaan, atau sinus paranasalis. Jamur ini dapat
menyebar melalui aliran darah sehingga menimbulkan infeksi yang menyeluruh.
Histoplasmosis adalah penyakit infeksi jamur pada paru-paru yang
disebabkan karena menghirup spora jamur Histoplasma capsulatum
Blastomycosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi dari Blastomyces
dermatitidis, penyakit ini terutama menyerang paru-paru dan kemudian dapat
menyebar ke seluruh tubuh lewat mengalirnya darah.
Coccidioidomycosis adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur
jenis Cocciodes. Jamur ini masuk ke dalam tubuh penderita melalui spora yang
terhirup. gejala mirip flu yang biasanya pulih sendiri setelah berminggu-minggu
sampai berbulan-bulan
Opportunistic Mycoses
• Mikosis-mikosis ini menyerang pasien-pasien yang
dilatarbelakangi oleh penyakit yang berat, seperti
keadaan AIDS, neutrofeni oleh karena keganasan,
transplantasi organ padat, atau pembedahan yang
luas.
Aspergillus
Candida
Cryptococcus
Pneumocystis

39
Opportunistic Mycoses
Is an infection that occurs in humans / animals with decreased body's
defense system:
▪ AIDS patients, cancer patients
▪ Individuals who receive a broad-spectrum antibiotic therapy
▪ Neonatal / individuals who are very old
▪ Diabetes mellitus
▪ Recipients of organ transplants
▪ steroid therapy
On a good immune system does not cause disease.
Cause: normal flora or fungi in the environment
Opportunistic Infection
Disease Causative organisms Incidence
Candida albicans and
Candidiasis related species.
Common

Cryptococcosis Cryptococcus neoformans Rare/Common


Aspergillosis Aspergillus fumigatus etc. Rare

Zygomycosis Rhizopus, Mucor, Rhizomucor,


Rare
(Mucormycosis) Absidia etc.

Pneumocystosis Pneumocystis carinii Rare


Clinical Manifestation
Aspergillosis
• In nature there are > 100 Aspergillus species,
• Few of them are important as human pathogen
1. A.fumigatus
2. A.niger
3. A.flavus
4. A.terreus
5. A.nidulans
Fungal spores enters through respiratory tract

Anda mungkin juga menyukai