Askep Jiwa Seva Ikhsan
Askep Jiwa Seva Ikhsan
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn.T (L) Tanggal Pengkajian : 14 Februari
Umur : 35 Tahun RM No. : 28140190
Informan : Klien
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Tindakan kriminal
Jelaskan No. 1, 2, 3 : Klien sebelumnya tidak mempunyai gangguan jiwa dimasa lalu, untuk
penggobatan sebelumnya kurang berhasil, dan klien pernah meyaksikan pertengkaran kedua orangtuanya
pada usia 7 tahun
Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Ya V Tidak
1
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien terpukul karena ditinggal ayahnya pada usia 7 tahun, klien juga sering melihat kedua orang tuanya bertengkar
dan sebulan yang lalu klien putus dari tunangannya dan gagal menikah karena fakttor ekonomi. Klien juga ingin
menjadi seorang PNS hanya saja belum diangkat-angkat
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : 110/80 N : 80x/menit S : 36°C P : 22x/menit
2. Ukur : TB : 175 cm BB : 65 kg
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
: Tinggal bersama
2
Jelaskan : Klien tinggal bersama kedua orang tuanya , klien anak petama dari 3 bersaudara dan
semuanya laki-laki dan saudaranya semua laki-laki
Pola Asuh : Pola asuh yang diterappkan dalam keluarga klien adalah pola asuh demokrasi yang
segala sesuatu yang dibicarakan dengan anggota keluarga dan diputuskan bersama
Pengembangan Keputusan : Klien mengatakan yang bertanggung jawab dan mengambil keputusan adalah klien
sendiri tanpa bermusyawarah dengan keluarganya
2. Konsep diri
a Gambaran diri : Klien menyatakan wajar pada anggota tubunya dan biasa terhadap postur tubuhnya dan
klien menerima tubuhnya apa adanya
b. Identitas : Klien adalah seorang laki laki berusia 35 tahun, sebelumnya klien bekerja sebagai guru
matematika honorer degan pendapatan 250 ribu/bulan. Klien ingin menjadi seorang PNS namun belum diangkat-
angkat, klien adalah anak pertama dari 3 bersaudara
c. Peran : Sebelum sakit klien masih melaksanakan tugasnya untuk membiayai adik-adiknya
d. Ideal diri : Klien berharap bisa cepat sembuh dan ingin segera pulang kerumah
e. Harga diri : Klien mengatakan malu karena tidak dapat membayar mahar yang diinginkan sang
calon tunanggan
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Klien mengatakan yang paling berharga ayah, ibu dan juga kedua adeknya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : Klien mengatakan hubungan dalam keluarg dan lingkungan
sekitar sangat baik, saat dirumah sakit klien sering merasa sendiri
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain : Klien merasa malu dan minder saat berinteraksi dengan pasien
lainya.
Masalah keperawatan: Harga Diri Rendah
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien beragama islam dan mengakui adanya tuhan
b. Kegiatan ibadah : Sebelum dirawat dirumah sakit klien menjalankan sholat 5 waktu dalam sehari dan setelah
dirawat dirumah sakit klien tidak pernah melakukan sholat
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
1. Penampilan
2. Pembicaraan
3
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai
Pembicaraan
V Diam/Merespon sebentar
lelaskan : : Saat di tanya, klien merespon tetapi tiba-tiba langsung diam dan pembicaraanya lambat
Masalah Keperawan : Gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran
3. Aktivitas Motorik:
Marah/ngamuk/memukul
V
Jelaskan : Klien mengatakan setiap mendengar suara yang mengolok-olok dirinya dia mengamuk,memukul apapun
yang didekatnaya dan marah
Masalah Keperawatan: Gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran
4. Alam perasaaan
V Tidak suka/gelisah
Jelaskan : Klien mengatakan tidak suka dengan suara yang didengar sehingga saat mendengarnya klien memukul
apapun yang didekatnya dan marah, dan saat dilakukan pengkajian klien tampak gelisah
Masalah Keperawatan :Gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran
5. Afek
Jelaskan : Emosi klien yang tidak sesuai atau bertentangan dengan stimulus yang ada
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran
Jelaskan : Saat ditanya perawat klien merespon tetapi tiba-tiba langsung diam
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori pendengaran
7. Persepsi
Pengecapan Penghidu
Jelaskan : Klien mengatakan mendengar suara yang mengolok-olok dirinya bahwa dia bodoh tak berharga dan tidak
berharga. Suara tersengar saat malam hari 3-4 kali sehari, saat klien melamun, dan klien tidak suka suara itu
sehingga saat mendengarnay klien memukul apapun yang di dekatnya dan marah
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori pendengaran
8. Proses Pikir
4
sirkumtansial tangensial kehilangan asosiasi
9. Isi Pikir
Waham
Jelaskan :Saat dilakukan pengkajian klien kurang focus, bingung, gelisah, terlihat meceritkan dahi.Ketika ditanya
tanggal lahir oleh perawat klien menjawab lupa
Masalah Keperawatan : Gangguan daya ingat
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek
V
Jelaskan : Klien mengalami gangguan daya ingat jangka panjang karena saat ditanya oleh perawat kapan tanggal
lahirnya, klien menjawab lupa
Masalah Keperawatan : Gangguan daya ingat jangka panjang
5
Jelaskan : Dapat mengambil keputusan yang sederhana dengan bantuan orang lain
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori halusinasi
Jelaskan : Menyalahkan orang lain/lingkungan yang menyebabkan kondisi saat orang lain/lingkungan yang
menyebabkan kondisis saat ini
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran
1. Makan
2. BAB/BAK
3. Mandi
6. Penggunaan obat
7. Pemeliharaan Kesehatan
6
Mempersiapkan makanan Ya tidak
7
9. Kegiatan di luar rumah
Belanja Ya V tidak
Transportasi Ya tidak
V
Lain-lain V Ya tidak
Jelaskan : Untuk keperluan sehari hari biasanya di belikan oleh ibunya, kalau mau keluar rumah klien menggunakan
sepeda motor,klien membayar listrik/pajak ke bank, dll
Masalah Keperawatan : Tidak Ada masalah
Adaptif Maladaptif
V Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik klien tidak memiliki masalah dalam hubungan dengan
dukungan kelompok
V Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik klien merasa malu karna tidak daat membayar mahar yang
telah ditetapkan oleh tunangannya
V Masalah dengan pendidikan, spesifik klien tidak memiliki masalah dengan pendidikannya
Masalah dengan pekerjaan, spesifik klien ingin diangkat sebagai PNS tetapi tidak segea diangkat
V
Masalah dengan perumahan, spesifik klien tidak meiliki masalah yang berhubunan dengan perumaan
V
V Masalah ekonomi, spesifik klien igin menikah tetapi masih ragu karena dana yang diiliinya kurang
V Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik pasie tidak memiliki masalah dengan pelayanaan kesehatn
V Masalah lainnya, spesifik klien tidak mepunyaimasalah lain lagi yang berhubungan dengan psikososal dan
juga lingkngan
8
X. Pengetahuan Kurang Tentang:
V Koping obat-obatan
Lainnya : ______________________________________________________________________
Analisa Data
P
e
r
a
w
a
t
,
(Mellinia Ramadyanti )
9
10
ANALISA DATA
11
3. Subyektif : Harga Diri Rendah
- Klien ingin menikah tetapi
dananya masih kurang, dan juga
klien tidak diangkat angkat sebagai
PNS
- Klien mengatakan malu
Obyektif :
Klien tampak sedih, malu, gelisah
POHON MASALAH
Resiko prilaku
kekerasan
Gangguan persepsi
sensori:Halusiasi pedengaran
Harga Diri
Rendah
12
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA MEDIS DAN TERAPI MEDIS
DAN TERAPI KEPERAWATAN
13
RENCANA KEPERAWATAN
NO Diagnosa Rencana Tindakan Rasional Tindakan
Keperawatan
14
1 Gangguan Tujuan : Klien dapat 1. Akan membantu
persepsi mengenali,mengontrol, memutuskan mempermudah
halusinasinya kerjasama agar klien
sensori :
lebih kooperatif.
halusinasi Tujuan khusus : 2. Untuk mengurangi
pendengaran
1. Klien dapat membina hubungan waktu kosong bagi
saling percaya dengan perawat. klien sehingga klien
2. Klien dapat mengenal halusinasi dapat mengurangi
3. Klien dapat mengendalikan frekuensi halusinasi.
halusinasinya. 3. Untuk mempermudah
4. Klien dapat mengkonsumsi obat
klien mengendalikan
untuk mengendalikan
halusinasinya dengan
halusinasinya
teknik yang telah
5. Klien mendapat dukungan
dipilih klien.
keluarga untuk mengendalikan
halusinasinya 4. Meningkatkan
kesadaran klien akan
pentingnya obat dan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
kesembuhanya.
selama 3 X 24 jam diharapkan 5. Keluarga merupakan
gangguan persepsi halusinasi pasien orang terdekat dari
klien sehingga mudah
dapat teratasi dengan kriteria hasil:
untuk membatu
mengendalikan
1. Setelah dilakukan 1 kali halusinasinya yang
pertemuan, klien dapat terjadi pada klien.
berinteraksi dan berkomunikasi
dengan perawat
2. Setelah dilakukan 1 kali interaksi
interaksi klien dapat mengerti
jelas waktu, isi, frekuensi,situasi
dan kondisi yang menimbulkan
halusinasinya.
3. Setelah dilakukan 1x interaksi,
klien dapat menyebutkan
tindakan yang bisa
mengendalikan/mengatasi
halusinasinya.
4. Klien dapat mengkonsumsi obat
untuk mengendalikan
halusinasinya.
5. Klien mendapat dukungan
keluarga untuk mengendalikan
halusinasinya.
Intervensi :
1. Bina hubungan saling percaya
15
dengan cara:
a. Sapa klien dengan
sopan,rama, baik secara verbal
maupun non verbal.
b. Perkenalkan diri dengan
sopan.
c. Tanyakan nama klien dan
nama panggilan klien yang
disukai.
d. Jelaskan tujuan dilakukan
kontak atau pertemuan dengan
klien.
e. Bersikap jujur dan menepati
janji.
f. Perhatikan kebutuhan dasar
klien.
16
d. Dorong klien untuk
melakukan tindakan sesuai
dengan cara yang telah dipilih
klien untuk mengendalikan
halusinasinya.
e. Diskusikan dengan klien hasil
upaya yang telah dilakukan.
17
2 Resiko Prilaku Tujuan :
Kekerasan 1. Klien dapat membina
hubungan saling percaya
2. Klien mengidenfikasi
penyebab prilaku kekerasan
3. Klien mengidenfikasi tanda
tanda prilaku kekerasan
4. Klien mengidenfikasi prilaku
kekerasan apa yang biasa
dilakukan
5. Klien mengidenfikasi akibat
prilaku kekerasan
6. Klien mendemonsrasikan
cara mengontrol prilaku
kekerasan
Intervensi
1. Membina hubugangan saling
percaya
2. Mengidentifikasi penyebab
perasaan marah
3. Mengidentifikasi tana da
gejala yang dirasakan
4. Megidentifkasi prilaku
kekerasan yang dilakukan
5. Mengidentifkasi akibat serta
18
cara mengontol secara fisik
(nafas dalam)
3 Diagnosa Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
keperawatan 3
selama 3 X 24 jam diharapkan ganguan
harga diri rendah klien dapat teratasi
dengan kriteria hasil :
1. Klien mampu mengenal aspek
serta kemampuan positif dirinya
2. Klien mampu memilih
kemampuan yang bisa digunakan
3. Klien mampu melatih kegiatan
sesuai kemampuan yang terpilih
4. Klien mampu Menyusun jadwal
kegiatan untuk keterampilan
yang sudah dilatih
Intervensi
1. Monitor pernyataan pasien
mengenai harga diri
2. Tentukan kepercayaan diri pasien
dalam hal penilaian diri
3. Bantu pasien untuk menemukan
penerimaan diri
4. Kuatkan kekuataan pribadi yang
diidentifikasi pasien
5. Jangan mengkritisi pasien secara
negatif
6. Sampaikan atau ungpakan
kepercayaan diri pasien dalam
mengatasi situasi
7. Eksplorasi alasaan alasan untuk
mengkritiki diri atau rasa
bersalah
8. Monitor harga diri dari waktu ke
waktu dengan tepat
19
Jumat, 14 februari 2020 Jumat, 14 februari 2020
1. Data : Gangguan persepsi
Dx.1
sensori Halusinansi
Subyektif :
Pendengaran
Klien mengatakan mendengar suara yang
S : Klien mengatakan
mengolok-olok dirinya bahwa dia bodoh tak
mendengar suara yang mengolok-
berharga dan tak bisa diandalakan. olok dirinya bahwa ia bodoh, tak
berharga, dan tidak bisa
Obyektif :
diandalkan
- Klien tampak bingung,gelisah,kurang
O : - Klien tampak bingung,
fokus,mengercitkan dahi.
gelisah,kurang fokus,
- Klien tampak menengok kearah tertentu seolah - klien tampak menengok kearah
tertentu seolah mendengar suara
mendengar suara TD : 110/80 N : 80x/menit S:
36°C P : 22x/menit
- Klien sering marah dan memukul sesuatu ketika
mendengar suara tersebut A : SP 1 poin 6-8 belum teratasi
20
Klien tampak sedih, malu, gelisah O : Pasien mampu menemukan
kekauatan yang ada dalam dirinya
A : Masalah teratatsi
Diagnosa keperawatan :
P : Bantu pasien menguatkan
kekuatan yang ada dalam dirinya
1. Gangguan persepsi sensori Halusinansi
Pendengaran
TTD
2. Resiko Perilaku Kekerasan Terhadap Diri
Sendiri PERAWAT
3. Harga Diri Rendah
21
3) Mengisentifikasi isi halusinasi klien
4) Mengidentifikasi frekuensi halusinasi
klien
5) Mengidentifikasi situasi yang
menimbulkan halusinasi
6) Mengidentifikasi respon klien terhadap
halusinasi
7) Melatih klien cara mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
a. Memejamkan mata
b. Menutup telinga
c. Dan berkata pada hati jika suara
tersebut didak ada
8) Membimbing klien memasukan dalam
jadwal harian
KATA SULIT
Agitasi = gerakan motorik yang menunjukkan kegelisahan,
Tik = gerakan-gerakan kecil pada otot muka yang tidak terkontrol.
Tremor = jari- jari yang tampak gemetar ketika klien menjulurkan tangan dan
merentangkan jari-jari.
Kompulsif = kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan seperti berulang kali mencuci
tangan, mencuci muka, mandi, mengeringkan tangan dan sebagainya.
Tumpul = hanya bereaksi bila ada stimulus emosi yang kuat.
Labil = emosi yang cepat berubah-ubah.
22
Tidak sesuai = emosi yang tidak sesuai atau bertentangan dengan stimulus yang ada.
Obsesi : pikiran yang selalu muncul walaupun klien berusaha menghilangkannya.
Phobia : ketakutan yang phatologis/ tidak logis terhadap objek/ situasi tertentu.
Hipokondria : keyakinan terhadap adanya gangguan organ dalam tubuh yang sebenarnya
tidak ada.
Depersonalisasi : perasaan klien yang asing terhadap diri sendiri, orang atau lingkungan.
23
24