Anda di halaman 1dari 1

INDONESIA BEBAS SAMPAH PLASTIK

Nama : Aris Royanda


Asal : Aceh Barat, Nanggroe Aceh Darussalam
Opini :
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat tak terlepas dari yang namanya bahan plastik. Mulai
dari penyajian makanan, ATK, komponen elektronika, aksesoris, hampir segala kebutuhan
dilengkapi plastik. Di antara alasan mereka suka menggunakan plastik karena sifatnya ringan, kuat,
korotif rendah, sifat insulasi yang baik dan lain-lain.
Tingginya penggunaan plastik memicu peningkatan produksi sampah plastik dari waktu ke
waktu.“Sebagai gambaran, konsumsi plastik di Indonesia mencapai 10 kg perkapita pertahun,
sehingga dapat diprediksikan sebesar itulah sampah plastik yang dihasilkan.” (olahsampah.com)
Sebagai bahan yang sulit terurai, plastik dapat memberi ruang genangan air yang merupakan
salah satu tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes albopictus. Gigitan
nyamuk tersebutdapat menularkan virus penyebab demam berdarah. “Jenis nyamuk demam
berdarah tersebut memiliki sifat anthropofilik yang artinya mereka lebih memilih untuk menghisap
darah manusia dan sifatmultiple feeding yang artinya untuk memenuhi kebutuhan darah sampai
kenyang biasanya nyamuk ini bisa menghisap darah beberapa kali. Sifat multiple feeding inilah
yang dapat meningkatkan resiko penularan demam berdarah di wilayah perumahan yang
penduduknya lebih padat. Sebab, satu nyamuk yang infektif dalam satu periode waktu menggigit
akan mampu menularkan virus kepada lebih dari satu orang.”Mengerikan bukan?
Uraian fakta ilmiah di atas menunjukkan bahwa sampah plastik adalah penyebab demam
berdarah. Jadi, untuk mencegah demam berdarah, kita harus musnahkan timbunan sampah plastik
dengan beberapa cara:
1. Mensosialisasikan pengurangan penggunaan serta pembuanganplastik sembarangan dengan
memberi tahu akibat fatalnya yaitu ancaman demam berdarah.
2. Mensosialisasikan pemberdayaan sampah plastik, diharapkan masyarakat dapat menyimpan
sisa penggunaan plastik seperti botol plastik dengan baik agar tidak kotor dan tergenang air.
3. Menyalurkan sampah plastik yang disimpan oleh masyarakat agar mereka tahu akan
digunakan kemana, juga memberi benefit untuk mereka.
4. Ketiga langkah di atas membutuhkan dukungan pemerintah juga lembaga-lembaga
masyarakat agar program terfasilitasi, sehingga lebih semangat dan lebih mudah dijalankan.

Anda mungkin juga menyukai