Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ahmad Alfiyan

NIM : 19520048
Kelas : Ekonomi Makro B

Jawaban Ujian Tengah Semester


1. Jelaskan pengertian dan perbedaan antara : a) GDP dan GNP, b) GNP riil dan nominal.
(jika perlu berikan contoh). Untuk negara sedang berkembang, besar manakah antara GNP
dengan GDP, mengapa? Kemudian, cari data PDB Indonesia pada tahun 2016 dan 2017.
Hitung perubahan struktur ekonominya pada tahun-tahun tersebut.
Jawab:
a. GDP = Jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi
di dalam batas wilayah suatu negara selama setahun.
GNP = Nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu
negara (nasional) selama satu tahun, termasuk yang dihasilkan oleh warga negara
tersebut yang dihasilkan di luar negeri.
Perbedaan GDP dengan GNP
Sebagai ukuran moneter, GDP mengacu pada jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan oleh unit-unit produksi di suatu negara dalam satu tahun. Artinya, GDP
mencakup total pendapatan yang diperoleh secara nasional, baik yang dihasilkan oleh
warga negaranya sendiri maupun warga negara asing yang tinggal di dalam negeri
atau di negara tersebut. Sementara GNP mengacu pada jumlah nilai barang dan jasa
yang dihasilkan oleh warga negaranya baik yang tinggal di dalam maupun di luar
negeri dalam satu tahun. Sederhananya, GDP menghitung total pendapatan negara
dari lingkup batas wilayah, sedangkan GNP menghitung total pendapatan negara dari
lingkup warga negara. GDP tidak memperhitungkan pendapatan dari warga negaranya
yang tinggal atau berdomisili di luar negeri, tetapi dari warga negara asing yang
tinggal di dalam negeri. Sebaliknya, GNP memperhitungkan total pendapatan yang
diperoleh hanya dari warga negaranya saja baik yang tinggal di dalam maupun di luar
negeri, dan tidak memperhitungkan pendapatan warga negara asing yang tinggal di
dalam negeri.
b. GNP Riil = GNP yang dihitung berdasarkan harga-harga barang dan jasa pada tahun
tertentu yang dianggap sebagai tahun dasar.
GNP Nominal = GNP nominal atau GNP atas dasar harga yang berlaku adalah GNP
yang dihitung dengan harga-harga barang dan jasa pada tahun berjalan (saat
transaksi).
Perbedaan GNP Riil dan Nominal
GNP riil mengukur perubahan-perubahan output fisik di dalam perekonomian
antara periode waktu yang berbeda dengan menilai semua barang yang diproduksi
dalam dua periode itu pada harga yang sama, atau pada dollar/rupiah yang konstan.
Sedangkan GNP nominal mengukur nilai output dalam suatu periode tertentu menurut
harga pasar pada periode tersebut, atau kadang-kadang disebut current dollars (dollar
saat ini).
Cotohnya: untuk mengukur GNP 2002 Digunakan patokan harga di 2002, sedangkan
untuk GNP 2018, yang digunakan adalah harga yang berlaku pada 2018.
c. Pada negara berkembang, banyak sektor ekonomi negara itu yang dikuasai oleh warga
atau perusahaan luar negeri. Sementara warga atau perusahaan dari negara tersebut
sedikit memiliki kegiatan ekonomi di negara lain. Akibatnya faktor pengurang dalam
perhitungan PNB atau GNP lebih tinggi dari pada faktor penambahnya. Sehingga
PNB atau GNP lebih kecil dari GDP atau PDB negara tersebut.
d. PDB Indonesia pada tahun 2016 adalah 931,9 USD dan pada tahun 2017adalah 1.015
USD atau rata-rata 5% pada tahun 2016 dan 5,1% pada tahun 2017. Artinya laju
perekonomian di Indonesia semakin pesat, Semakin meningkatnya angka produksi
dan juga daya beli masyarakat hal ini akan menjadikan masyarakat Indonesia semakin
sejahtera.

2. Jelaskan, masalah jangka pendek dan jangka panjang yang dihadapi oleh suatu negara,
khususnya Indonesia. Cari data yang terkait dengan masalah tersebut, minimal satu jenis
data, misalnya: data inflasi, pengangguran, kemiskinan dan lainnya (cari data selama 3
tahun terakhir).
Jawab:
a. Masalah Jangka Pendek
1. Inflasi
Inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang banyak dialami oleh hampir
semua negara. Yang dimaksud dengan inflasi adalah suatu keadaan kecenderungan
kenaikan harga-harga secara umum dan terus-menerus. Oleh sebab itu, kondisi
semacam itu dianggap sebagai masalah dan tidak diperlukan kebijakan khusus
untuk mengatasinya. Walaupun tidak secara otomatis menurunkan standar hidup,
inflasi tetap merupakan masalah, karena dapat mengakibatkan redistribusi
pendapatan di antara anggota masyarakat, dapat menyebabkan penurunan efisiensi
ekonomi, dan dapat menyebabkan perubahan output dan kesempatan kerja dalam
masyarakat.
2. Pengangguran
Pengangguran terjadi karena jumlah tenaga kerja atau angkatan kerja melebihi
tingkat kesempatan kerja yang tersedia. Berdasarkan tingkat pengangguran, dapat
diketahui apakah perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh (full
employment) atau tidak. Secara teoretis perekonomian dianggap mencapai tingkat
kesempatan kerja penuh apabila tenaga kerja yang tersedia seluruhnya digunakan.
Di negara kita upaya untuk menekan tingkat pengangguran dilakukan melalui
pengendalian tingkat pertumbuhan penduduk. Program keluarga berencana
merupakan salah satu alternatif untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Hal
ini disebabkan pembangunan ekonomi tidak mempunyai arti jika dibarengi dengan
tingkat pertumbuhan penduduk yang terlalu tinggi
3. Ketimpangan dalam neraca pembayaran
Neraca pembayaran adalah neraca yang memuat ikhtisar dari segala transaksi yang
terjadi antara penduduk suatu negara dan penduduk negara lain selama jangka
waktu tertentu, dan biasanya satu tahun. Transaksi-transaksi yang terdapat dalam
neraca pembayaran menyangkut barang-barang dan jasa, dalam bentuk ekspor atau
impor, transaksi finansial, seperti pemberian atau penerimaan kredit kepada atau
dari negara lain, penanaman modal di luar negeri dan transaksi-transaksi yang
bersifat unilateral, seperti pembayaran transfer dari orang-orang yang tinggal di
luar negeri. Ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran suatu negara dapat
dikatakan merupakan masalah apabila ketidakseimbangan tersebut cukup besar.
Jika kenyataan itu terjadi, diperlukan kebijakan pemerintah untuk mengatasinya.
Dalam jangka panjang permasalahan ekonomi makro menyangkut persoalan
pertumbuhan di bidang ekonomi. Masalah ini pada dasarnya menyangkut
bagaimana mengatur perekonomian agar terdapat keserasian antara pertumbuhan
penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi.
b. Masalah Jangka Panjang
Permasalahan ekonomi makro menyangkut persoalan pertumbuhan di bidang
ekonomi yang pada dasarnya menyangkut bagaimana mengatur perekonomian agar
terdapat keserasian antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi,
dan tersedianya dana untuk investasi.

2016 2017 2018 2019


Bulan
IHK Inflasi IHK Inflasi IHK Inflasi IHK Inflasi
Januari 123,62 0,51 127,94 0,97 132,10 0,62 135,83 0,32
Februari 123,51 -0,09 128,24 0,23 132,32 0,17 135,72 -0,08
Maret 123,75 0,19 128,22 -0,02 132,58 0,20 135,87 0,11

April 123,19 -0,45 128,33 0,09 132,71 0,10 136,47 0,44

Mei 123,48 0,24 128,83 0,39 132,99 0,21 137,40 0,68

Juni 124,29 0,66 129,72 0,69 133,77 0,59 138,16 0,55

Juli 125,15 0,69 130,00 0,22 134,14 0,28 138,59 0,31

Agustus 125,13 -0,02 129,91 -0,07 134,07 -0,05 138,75 0,12

September 125,41 0,22 130,08 0,13 133,83 -0,18 138,37 -0,27

Oktober 125,59 0,14 130,09 0,01 134,2 0,28 138,4 0,02

November 126,18 0,47 130,35 0,2 134,56 0,27 138,6 0,14

Desember 126,71 0,42 131,28 0,71 135,39 0,62 139,07 0,34

Tingkat Inflasi 3,02 3,61 3,13 2,72

3. Misalkan dalam suatu perekonomian berlaku keadaan berikut ini: C = 200 + 0,75Yd.
Pemerintah memungut pajak sebanyak 20 % dari pendapatan nasional. Pengeluaran
pemerintah adalah 500 dan investasi adalah 300.
a. Hitunglah pendapatan nasional pada keseimbangan
b. Bagaimanakah anggaran belanja pemerintah (yaitu surplus, defisit atau seimbang)
c. Jika pendapatan nasional pd tingkat konsumsi tenaga penuh adalah 3000, masalah
apakah yang dihadapi oleh perekonomian tersebut?
d. Gambarkan Grafiknya.
Jawab:
Diketahui: C = 200 + 0,75Yd ---→ S = -200 + 0,25Yd
Tx = 20% ----→ 0,2 Y
I = 300 G = 500
a. Y =C+I+G
Y = 200 + 0,75 (Y – 0,2Y) + 300 + 500
Y = 1.000 + 0,6Y
0,4 Y = 1.000
Y = 1.000/0,4
Y = 2.500
Tx = 0,2Y Yd = Y - Tx
= 0,2 x 2.500 = 2.500 – 500
= 500 = 2.000
b. T = G (Seimbang)
c. C = 200 + 0,75Yd
= 200 + 0,75 x 2.000
= 200 + 1.500
= 1.700
Jika C = 3.000 Maka
Y =C+I+G
Y = 3.000 + 300 + 500
Y = 3.800 --→ Perekonomian Indonesia akan mengalami peningkatan
Pendapatan Nasional
d. Grafik Keseimbangan
4. Ada tiga metode pendekatan dalam Perhitungan Pendapatan Nasional yaitu Production
Approach, Expenditure Approach, Income Approach jelaskan dari masing-masing tiga
pendekatan tesebut disertai formula rumusnya!
Jawab:
a. Pendekatan Produksi (Production Approach)
Pendekatan yang pertama adalah pendekatan produksi. Nah, pendekatan
ini menekankan pada kegiatan yang menciptakan nilai tambah (value added). Maka
dari itu, perhitungan hanya mencakup perhitungan nilai tambah pada sektor
produksi. Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
P1 = Harga barang ke-1
Pn = Harga barang ke-n
Q1 = jenis barang ke-1
Qn = jenis barang ke-n
b. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
Pendekatan kedua yang digunakan untuk menghitung pendapatan nasional adalah
pendekatan pendapatan. Berdasarkan pendekatan pendapatan, pendapatan nasional
dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima masyarakat
(pemilik faktor produksi) sebagai balas jasa yang mereka terima dalam proses
produksi meliputi:
1) Upah/gaji (w) = balas jasa pemilik tenaga kerja
2) Sewa (r) = balas jasa pemilik tanah
3) Bunga (i) = balas jasa pemilik modal
4) Keuntungan (profit/p) = balas jasa pengusaha
Jadi secara matematis, menurut pendekatan pendapatan, pendapatan nasional
dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya
w = Pendapatan bersih dari sewa
i = Pendapatan dari bunga
p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan
c. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
Terakhir adalah pendekatan pengeluaran. Nah, pada pendekatan ini pendapatan
nasional dihitung dengan cara menjumlahkan permintaan akhir dari para pelaku
ekonomi (konsumen, produsen, dan pemerintah) dalam suatu negara, meliputi:
1) Pengeluaran konsumsi rumah tangga (Consumption/C).
2) Investasi domestik bruto (Investment/I).
3) Pengeluaran konsumsi pemerintah (Government Expenditure/G).
4) Ekspor neto atau nilai ekspor (Export/X) dikurangi impor (Import/I) → (X–M).
Secara matematis dituliskan sebagai berikut.

Keterangan :
Y = Pendapatan nasional
C = consumption ( konsumsi rumah tangga )
I = investment ( investasi )
G = government expenditure ( pengeluaran pemerintah )
X = ekspor
M = impor

5. Jika diketahui fungsi konsumsi dalam suatu perekonomian adalah C= 200+0,8Y.


Sementara itu fungsi investasi adalah I =50, Hitunglah: Berapakah keseimbangan
pendapatan nasional Y? a. Melalui pendekatan pengeluaran b. Melalui pendekatan injeksi
Jawab:
Diketahui = C = 200 + 0,8Y ------→ S = -200 + 0,2Y
I = 50
a. Y =C+I
Y = 200 + 0,8Y + 50
Y = 250 + 0,8Y
0,2Y = 250
Y = 250/0,2
Y = 1.250
b. S =I
-200 + 0,2Y = 50
0,2Y = 250
Y = 250/0,2
Y =1.250

Anda mungkin juga menyukai