Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KEMUHAMMADIYAHAN

MATERI: MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN SOSIAL DAN KESEHATAN

Salah satu amal usaha yang dikembangan oleh Muhammadiyah adalah amal usaha bidang
Sosial dan Kesehatan. Saat ini Muhammadiyah 384 Panti Asuhan dan 583 Rumah sakit dan
Klinik. Besarnya jumlahnya Panti Asuhan dan Rumah Sakit/Klinik ini tentu tidak pernah
terbayangkan pada saat memulainya dahulu. H.M. Syuja’, murid dan sahabat K.H. Ahmad
Dahlan merupakan tokoh yang memiliki ide besar untuk mewujudkan itu semua. Semangat
dan motivasi H.M. Syuja’ merupakan teladan dan contoh yang baik untuk generasi muda
saat ini. Ide yang dahulu diremehkan, justeru kini menjadi kekuatan dakwah
Muhammadiyah.

Berdasar sumber yang sudah saya share, silahkan jawab pertanyaan berikut:

1 Apa semangat yang melandasi Semangat jiwa yang penuh keyakinan atas dasar
keyakinan H.M. Syuja’ dapat pengetahuan (ilmu yaqin) daripada ajaran Agama
membangun Panti Asuhan dan Islam yang sumbernya kitab suci Al-Qur’an dan
Rumah Sakit Muhammadiyah? Sunnah Rasul Muhammad saw. Dan niat menolong
sesama yang dimiliki H.Syuja

2 Surat al-Qur’an apa yang Surat Al-Ma’un yang mendorong berdirisnya RS


mendorong lahirnya PKO? muhammadiyah.
Tuliskan kisahnya!
Berawal dari diadakannya pengajian rutin yang
membahas Surat Al-Maun.
Lalu suatu hari H. Syuja bertanya pada KH Ahmad
Dahlan “Apa sebabnya pengajian Al Maun selalu
saja diulang, malah sudah ketiga kalinya, padahal
kami sudah hafal dan mengerti maksudnya?”
Lalu KH Ahmad Dahlan bertanya balik,
“Apakah kalian sudah mengamalkannya?”
Pemuda Syuja’ tadi menjawab,
“sudah bahkan setiap kali salat saya membaca Al-
Maun.”
Lalu KH Ahmad Dahlan menanggapi,
“Bukan itu yang saya maksudkan. Pengajian Jumat
yang akan datang, masing-masing orang
membawa seorang miskin, anak yatim, makanan,
beserta lauk pauknya, pakaian yang masih baik
serta sabun untuk mandi.”
Jumat berikutnya, Kyai Dahlan tidak menyuruh
para santrinya membaca Al Quran, tetapi
memandikan anak yatim yang dibawa oleh para
santri, mempersilahkan mandi orang-orang miskin
yang sudah dewasa, sesudah mandi diberi pakaian
yang bersih dan baik. Kemudian mereka bersama-
sama makan dengan para anak yatin dan orang
miskin itu. Sesudah itu sebelum pulang, para anak
yatim dan orang miskin itu diberi bungkusan.
Setelah kegiatan itu selesai seluruhnya, Kyai
Dahlan berkata kepada para santrinya, “Sekarang
mari kita pindah ke kajian berikutnya.”

Dampak dari pengajian surat Al Maun tersebut,


membuat Syuja’ memikirkan cara-cara yang efektif
untuk menolong anak yatim dan orang miskin.
Salah satu idenya, yaitu membangun rumah sakit
di bawah naungan Muhammadiyah.

3 Kapan dan apa yang sebab Muhammadiyah memiliki bagian PKO yang
perlunya membuat bagian diresmikan dalam Rapat Anggota Istimewa
PKO? Muhammadiyah pada 18 Juni 1920. KH Ahmad
Dahlan mempercayakan PKO dipimpin oleh
Soedjak.

PKO(Penolong Kesengsaraan Oemoem)


Didirikan karena Syuja' ingin membantu dan
menyediakan pelayanan kesehatan bagi kaum
dhuafa, pada masa itu kaum pribumi sngat sulit
mendapatkan fasilitas kesehatan yang mumpuni
,kemudian munculah gagasan membangun rumah
sakit bagi kaum pribumi.
Ketika ditunjuk menjadi Ketua Bagian PKO dan
ditanya oleh KH Ahmad Dahlan tentang apa yang
akan dilakukannya ketika memimpin bagian ini,
Soedjak menjawab, “Hendak membangun hospital
untuk menolong kepada umum yang menderita
sakit.” KH Ahmad Dahlan bertanya lagi, “Dan selain
daripada itu henda membangun apa pula?”.
Soedjak menjawab, “Hendak membangun Armhuis
(rumah miskin)”. Kemudian ditanya lagi pertanyaan
yang sama, Soedjak menjawab, “Hendak
mendirikan weeshuis (rumah yatim).

4 Jelaskan nilai-nilai semangat Nilai nilai semangat yang bisa diteladani :


yang bisa diteladani oleh 1. Pertama, ruh gerakan ini adalah pengkajian
generasi muda saat ini untuk terhadap nilai-nilai Qur’an dan Sunnah
menggerakkan usaha di bidang Rasul.
sosial dan kesehatan?
2. Kedua, gerakan Muhammadiyah tidak boleh
berhenti sebatas pengajian, tapi melakukan
aksi nyata. Aksi nyata yang berpihak
terhadap kaum lemah dan terpinggirkan.
3. Ketiga, aksi nyata yang dilakukan pun tidak
boleh bersifat sporadis, tidak sistematis dan
tanpa pola. Aksi nyata membutuhkan
sentuhan manajerial.
4. Keempat, kalau ada motivasi besar untuk
bertindak, halangan apapun bisa dilewati.
Syuja’ mendirikan rumah sakit, ketika
Muhammadiyah sama sekali belum memiliki
kader yang berlatar belakang ilmu
kesehatan
5. . Kelima, sejak awal berdirinya,
Muhammadiyah selalu siap bekerjasama
dengan siapapun untuk kepentingan
masyarakat banyak

Anda mungkin juga menyukai