Anda di halaman 1dari 24

Departemen Gerontik

LAPORAN HASIL ASKEP REVIEW

OLEH:
KELOMPOK V

ULFAHMI AZMAWI ZAINUL


DEA GITA SEPTIANINGSI
NURUL ANNISA SAING
AYU PUTRI NINGSI

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XV


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2020
BAB I
LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN DIAGNOSIS


OSTEOPOROSIS PADA TN. L DI PUSKESMAS KOTA
BUMI II LAMPUNG UTARA

A. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 16 -Mei- 2019
1. Data umum
a. Identitas
Nama / Umur : Tn. L/71
Pekerjaan : Pensiunan Guru
Agama : Islam
Status perkawinan : Nikah
Suku : Lampung barat
Alamat : JL.Penitis No.285, Kota alam, kotabumi selatan
No.Hp/telp : 0852xxxxxxxx

2. Anggota Keluarga Yang Tinggal Dalam Satu Rumah table 3.1

No. Nama Jenis kelamin Umur Pekerjaan Status


1 2 3 4 5 6
1 Tn. L Laki-laki 71 Th Tidak berkerja Suami
2 Ny.Z Perempuan 65 Th Ibu rumah tangga Istri
3 Tn.L Laki-laki 37 Th Guru Menantu
3 Ny.N Perempuan 35 Th Guru Anak
4 An..N Perempuan 25 Th Mahasiswa Cucu
5 An.NR Perempuan 23 Th Mahasiswa Cucu
6 An.A Perempuan 13 Th Smp Cucu
7 An.y Laki-laki 7 Th Sd Cucu
3. Riwayat Keluarga Tabel 3.2

No Nama Umur Pekerjaan Keadaan saat ini


(Hidup/Meninggal)
1 2 3 4 5
1 Tn.L 71 Th Tidak bekerja Hidup
Domisili (Lampung)
2 Ny. N 56 Th Ibu Rumah Tangga Hidup
Domisili (Lampung)
3 An.H 46 Th Wiraswasta Hidup
Domisili (jawa barat)
4 An. E 44 Th wiraswasta Hidup
Domisili (Serang)
5 An.N 41 Th wiraswasta Hidup
Domisili (Benkulu)
6 An. L 35 Th Guru Hidup
Domisili (Lampung)

4. Data Dukungan Lainnya


Fasilitas pelayanan kesehatan : Puskesmas Kota Bumi II
Jarak unit pelayanan kesehatan : 7 Menit, 2,3 Km
Transportasi unit ke pelayanan kesehatan : Motor, mobil
5. Riwayat Pekerjaan
a. Status pekerjaan saat ini
Klien adalah seorang pensiunan guru, dan klien sekarang ini hanya
dirumah dengan penyakit osteoporosis.
b. Sumber-sumber pendapatan dan kecukupan pemenuhan
Kebutuhan klien mengatakan pendapatan bulanan dari gaji pensiunan
guru, dan kadang dibantu oleh anaknya.
c. Riwayat Lingkungan Hidup
Klien jarang melakukan aktivitas seperti olahraga atau berjemur dipagi
hari.
d. Sumber/system pendukung yang di gunakan
1) Pelayanan kesehatan di rumah
Saat klien sakit keluarga merawat dan di bawa berobat ke
kepuskesmas II atau rumah sakit daerah lampung utara.
2) Pelayanan kesehatan rumah sakit
Klien menggunakan jasa pelayanan kesehatan bila pelayanan
kesehatan di puskesmas tidak dapat menangani lagi.
3) Kebutuhan / aktifitas kegiatan sehari-hari yang di bantu oleh
keluarga
Kebutuhan klien dilakukan secara mandiri, kadang-kadang klien
dibantu oleh keluaganya.
4) Deskripsi Hari Khusus
Klien tidak memiliki hari hari khusus seperti kegiatan sosial, Hari-
hari khusus keagamaan dan lain lain.
5) Status Kesehatan Saat ini
a) Keluhan utama yang dirasakan
Klien mengatakan nyeri dipunggung dan pegal-pegal saat
melakukan aktivitas, disertai dengan kaku di ditangan dan kaki,
klien tampak sulit berjalan, saat beraktifitas berlebih klien
merasakan lelah.
b) Status / keadaan kesehatan satu tahun terakhir
Klien sudah mengalami penyakit osteoporisis.
c) Status/keadaan kesehatan lima tahun terakhir
Klien sebelumnya tidak mengalami osteoporosi.
d) Riwayat obat-obatan, makanan, instruksi dokter, dll
1. Obat-obatan
Klien mengkonsumsi beberapa jenis obat-obatan seperti
mehilangkan rasa nyeri sendi: Carbidu 0,5 Mg, Rheumacyl
2. Makanan
Klien suit mengkonsumsi seperti susu dan sayur-sayur
kerana klien sering mual saat di makan.
3. Instruksi dokter
klien mengatakan harus sering berobat ke puskemas sesuai
dengan anjuran yang diberikan oleh dokter.
4. Masalah-masalah yang mempengaruhi status kesehatan saat
ini
Tidak melakukan aktivitas seperti olahraga dan pola makan
yang tidak berserat dan kalsium.
6) Status kesehatan dahulu.
a) Riwayat penyakit anak-anak sampai dewasa yang berhubungan
dengan kesehatan saat ini.
keluarga klien sebelumnya tidak ada penyakit osteoporosis.
b) Riwayat penyakit kronik dan trauma.
Klien sudah mengalami osteoporosis sejak 3 tahun yang lalu.
c) Riwayat perawatan di rumah sakit/fasilitas kesehatan lainnya.
Klien tidak pernah dirawat dirumah sakit.klien hanya dirawat
dirumah klien.

B. DATA KHUSUS KELAINAN SISTEM TUBUH

1. Pemeriksaan anggota tubuh.


a. Umum
Kesadaran klien saat pengkajian adalah compos mentis, saat dilakukan
pemeriksaan tanda-tanda vital TD: 120/80, N:93x/menit,
T:36,7OC,RR:22 dan nyeri dibagian otot dan sendi, sakit punggung,
skala nyeri 4 (1-10), klien tampak sulit berjalan, nyeri saat bergerak,
tampak pucat.
AKS klien mengalami nyeri akut.
b. Kepala
Tn.L tidak mengalami sakit kepala, tidak ada riwayat trauma kepala
pada masa lalu, Tn.L tidak mengalami gatal dikulit kepala, dan rambut
berwarna putih sedikit hitam.
AKS klien tidak terganggu.
c. Mata
Tn.L masih dapat melihat tapi tidak jelas
AKS klien tidak terganggu.
d. Telinga
Klien masih mampu untuk mendengar AKS klien tidak terganggu.
e. Hidung
pada penciuman Tn.L tidak memiliki gangguan sehingga tidak
mengalami terganggunya aktifitas sehari-hari AKS klien tidak
terganggu.
f. Mulut Dan Tenggorokan
Tidak memiliki gangguan pada mulut dan tenggorokan, AKS
pencernaan tidak terganggu.
g. Leher
Pada bagian leher Tn. L tidak mengalami masalah leher masih dapat di
gerakan AKS tidak terganggu.
h. Dada (Payudara)
Perubahan bentuk pada dada,tidak ada gangguan untuk dalam proses
bernafas AKS tidak terganggu.
i. Alat Kelamin
Tidak ada masalah pada alat kelamin, Tn. L mengatak sudah tidak lagi
melakukan aktifitas sexual dengan istri Ny. Z mengatakan di karnakan
faktor usia.
j. Aktremitas Atas dan Bawah
Tn.L mengatakan tangan dan kaki sering kekakuan, ekstremitas atas
kiri dan kanan mengalami kekakuan saat dilakukan pengkajian
kekuatan otot 3 (0-5), ekstrimitas bawah terdapat kekakuan kaki (AKS
mengalami gangguan mobiltas fisik, resiko cedera).
2. Pemeriksaan system tubuh
a. Haemopoetik
Tidak mengalami kelainan.
b. Integumen
Pada bagian sistem integumen,rambut pada Tn.L mengalami
perubahan warna,saat ini berubah menjadi warna putih yang semula
hitam dan berubah serta rontok.
c. Pernafasan
Dipengkajian pernafasan, tidak adanya gangguan pada pola pernafasan
Tn.L.
d. Cardiovaskuler
Tn.L mengatakan tidak pernah memeriksakan keluhan jantung nya
karena tidak ada yang dirasakannya.
e. Gastrointestinal
Klien tampak pucat dan lemas, klien tidak mengkonsumsi susu dan
sayur karena merasakan mual saat dimakan, frekuensi makan klien 3x
sehari.
f. Perkemihan
Untuk perkemihan, tidak adanya keluhan yang dirasakan frekuensi
berkemih 3x sehari warna dan bau khas urine.
g. Moskuloskeletal
Di sistem musculoskeletal Tn. L mengalami kekakuan dan kelemahan
otot, nyeri pada otot dan sendi. Kekuatan otot klien 3(1-5).
h. Endokrin
pengkajian sistem endokrin klien tidak terganggu.
i. Sistem Syaraf Pusat
Syaraf motorik klien tidak terganggu.
j. Kondisi Psikososial
Tn.L saat ini pada kondisi kurang baik karena klien sulit melakukan
aktivitas kegiatan nya sehari-hari.
Tn.L tampak sering sakit di daerah punnggung kalau sedang melakuka
aktifitas.
C. PENGELOMPOKAN DAN ANALISA DATA Tabel 3.3 DATA DENGAN
NYERI PADA KASUS OSTEOPOROSIS TERHADAP Tn.L

No Data Rasionalisasi Masalah

1 2 3 4

1 Ds : Agen pencedera Nyeri akut


fisik
1. Tn.L mengatakan
a. Nyeri otot dan sendi
b. Nyeri dipunggung
Do :

1. Skala nyeri 4 (1-10)


2. Klien tampak menahan
nyeri
2 Ds : Kerusakkan Gangguan
integritas mobilitas fisik
1. Klien mengatakan Kaku struktur tulang
dibagian kaki dan tangan

2. Klien merasakan nyeri saat


bergerak

Do :

1. Klien tampak lemah


2. Kekuatan otot klien 3
(0-5)

3 Ds : Tulang Resiko cedera


osteoporosis
1. Tn.L mengatakan sulit
berjalan

Do :

1. Klien tampak pucat dan


lemas
2. Klien sulit berjalan
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri aku berhubungan dengan Agen pencedera fisik
Ds :
a. Tn.L mengatakan
1) Nyeri otot dan sendi
2) Nyeri punggung

Do :

a. Skala nyeri 4 (1-10)

b. Klien tampak menahan nyeri

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Kerusakkan integritas struktur


tulang
Ds :
a. Klien mengatakan kaku dibagia kaki dan tangan
b. Klien merasakan nyeri saat bergerak

Do :
a. Klien tampak lemah
b. Kekuatan otot klien 3

3. Resiko cidera ditandai berhubungan dengan Tulang osteoporosis


Ds :
a. Tn.L mengatakan sulit berjalan

Do :
a. Klien tampak pucat dan lemas
b. Klien sulit berjalan
F. RENCANA KEPERAWATAN Tabel 3.4

No DX.keperawatan TUJUAN NOC NIC


1 2 3 4 5
1 Nyeri akut berhubungan Dalam 3 kali Kontrol nyeri, Kode 1605 Manajement nyeri, SIKI
dengan Agen pencedera kunjungan nyeri dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
fisik akut dapat teratasi 1. Mengambarkan faktor penyebab frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
nyeri 2. Identifikasi faktor yang
Ds : 2. Mengunakan tindakan
1. Tn.L mengatakan memperberat dan memperingan
pengurangan nyeri tanpa nyeri
Nyeri otot dan sendi analgesik
2. Tn.L mengatakan 3. Berikan teknik nonfarmakologi
3. Melaporkan nyeri yang terkontrol untuk mengurangi rasa nyeri:,
Nyeri punggung
4. Mengenali kapan nyeri terjadi kompres hangat/dingin
Do : 4. Jelaskan strategi meredakan nyeri
1. Skala nyeri 4 (1-10) 5. Jelaskan penyebab, periode, dam
2. Klien tampak menahan pemicu nyeri
nyeri

2 Gangguan mobilitas fisik Dalam 3 kali Ambulasi , Kode 0200 Dukungan ambulasi, SIKI
berhubungan dengan kunjungan Dengan kriteria hasil : 1. fasillitasi aktivitas dengan
Kerusakkan integritas ganggguan 1. Menompang berat badan ambulasi dengan alat bantu
struktur tulang mobilitas fisik 2. Berjalan dengan langkah yang 2. Identifikasi toleransi fisik
Ds : dapat teratasi efektif nelakukan
1. Klien mengatakan 3. Berjalan dengan pelan
Ambulasi
kaku dibagia kaki dan 4. Berjalan dengan kecepatan sedang
tangan 3. Fasilitasi melakukan aktifitas fisik
2. Klien merasakan nyeri 4. Ajarkan ambulasi sederhana yang
saat bergerak harus dilakukan: berjalan
5. jelaskan tujuan dan prosedur
ambulasi
1 2 3 4 5
Do :
1. Klien tampak lemah
2. Kekuatan otot klien 4

3 Resiko cedera berhubungan Dalam 3 kali Keseimbangan, Kode 0202 Pencegahan jatuh , SIKI
dengan tulang osteoporosis kunjungan dengan criteria hasil : 1. Identifikasi faktor resiko jatuh
ganggguan resiko 1. Mempertahankan keseimbangan 2. Atur tempat tidur mekanisme pada
Ds : cidera dapat
1. Tn.L mengatakan sulit saat duduk tanpa sokongan pada posisi yang paling rendah
teratasi punggung 3. Anjurkan melebarkan jarak kedua
berjalan
2. Mempertahankan keseimbangan kaki untuk meningkatkan
Do : dari keseimbangan saat berdiri
1. Klien tampak pucat :posisi duduk ke posisi berdiri 4. Anjurkan berkonstrasi untuk
2. Klien sulit berjalan 3. Mempertahan keseimbangan menjagakeseimbangan tubuh
ketika berdiri 5. Anjurkan melebarkan jarak kedua
4. Mempertahankan kaki untuk meningkatkan
keseimbanganketika berjalan keseimbangan saat berdiri
G. PELAKSANAAN DAN EVALUASI Tabel 3.5

Catatan perkembangan hari pertama


No
kamis /16 mei 2019
dx
Implementasi Evaluasi
1 2 3
1 Tgl :16/05/2019 Pkl.10.00 Pkl.12.00
Manajement nyeri S:
1. a.Mengidentifikasi nyeri osteoporosis : 1. Klien sudah mampu mengambarkan faktor penyebab nyeri
1) lokasi:punggung, kaki dan tangan 2. Klien mengatakan :
a. Dapat mengenai kapan terjadi nyeri
2) karakteristik:nyeri seperti ditusuk
b. Akan mengunkan teknik nonfarmakologi
3) frekuensi:1 jam c. Frekuensi nyeri berkurang menjadi 30 menit
4) kualitas:ditusuk d. Tidak melakukan aktivitas berat
5) intensitas nyeri:4 (0-10) e. Sudah minum obat
b.Mengidentifikasi faktor nyeri : O:
1. skala nyeri 4
1) Memperberat nyeri: sepeti beraktifitas berlebihan 2. Klien belajar mengunkan teknik nonfamakologi
2) Memperingan nyeri : istirahat yang cukup , tidak 3. Klien dapat melaporkan nyeri yang terkontrol
beraktifitas berlebihan 4. Klien melakukan istirahat yang cukup dan tidak aktivitas
2. Memberikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi berlebihan
5. Klien sudah sedikit konsumsi makan berkalsium
rasa nyeri: mengkompres hangat/dingin di area nyeri
selama 10 menit A: Masalah belum teratasi
3. Menjelaskan strategi meredakan nyeri:
a. istirahat yang cukup P: Lanjutkan intervensi:
b. melakukan aktivitas fisik tidak berat 1. identifikasi nyeri osteoporosis:lokasi, karakteristik, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri.
2. berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri:
1 2 3
c. pemberian analgesic: kompres hangat/dingin
1) Carbidu 0,5 Mg 3x sehari 3. jelaskan strategi meredakan nyeri: perawatan dan kolaborasi
2) Rheumacyl 2x sehari 4. jelaskan Penyebab, Periode, pemicu nyeri
4. Menjelaskan :
a. Penyebab nyeri: kurang aktivitas fisik, kurang
konsumsi kalsium
b. Periode nyeri: 1 jam
c. pemicu nyeri: kerusakkan tulang
Riski Riyanto
PERAWAT
2 Tgl :16/05/2019 Pkl.12.00 Pkl.12.30
Dukungan ambulasi
1. Memfasillitasi aktivitas dengan ambulasi dengan alat
bantu : S:
a.aktivitas dengan bantuan keluarga 1. Klien mengatakan
b.mengunakan tongkat sebagai alat bantu a. Belum dapat berjalan berjalan dengan langkah efektif
2. Mengidentifikasi toleransi fisik nelakukan ambulasi : b. Berjalan dengan pelan
Mengajarkan ambulasi dan alat bantu
c. Belum dapat menompang berat badan
3. Memfasilitasi melakukan aktifitas fisik:
d. Dapat aktivitas dengan bantuan keluarga
a. bersih-bersih rumah : sapu halaman
b. membantu kelurga : jaga cucu e. Dapat melakukan kegiatan bersih-bersih dan jaga cucu
4. a.Mengajarkan ambulasi sederhana yang harus O:
dilakukan: 1. Klien berjalan posisi tubuhnya miring
1) Berjalan dengan mempertahankan keseimbangan 2. Klien berjalan dengan kecepatan sedang
tubuh : 3. Klien tampak mengunakan alat bantu
memegang benda seperti sapu
4. Klien belajar latihan gerak tubuh
1 2 3
1) mengerakkan kedua tangan ke atas, bawah : A: Masalah sebagian teratasi
senam osteoporosis
b.menjelaskan tujuan dan prosedur ambulasi: P:lanjutkan intervensi:
memberikan informasi dan standar prosedur ambulasi 1. identifikasi toleransi fisik nelakukan ambulasi
2. evaluasi aktifitas fisik
3. evaluasi ambulasi sederhana yang telah diajarkan: berjalan dan
senam

Riski Riyanto
PERAWAT
3 Tgl :16/05/2019 Pkl.12.30 Pkl.13.00
S:
Pencegahan jatuh 1. Klien mengatakan:
1. Mengidentifikasi faktor resiko jatuh : a. belum dapat mempertahankan keseimbangan
a. Gangguan keseimbangan tubuh klien saat duduk
b. Cara berjalan klien b. belum dapat mempertahankan keseimbangan dari posisi
2. Mengatur tempat tidur klien dalam posisi yang paling duduk ke posisi berdiri
rendah : O:
a. Mengubah posisi tempat tidur menjadi semi fowler 1. Klien belum dapat melakukan keseimbangan saaat beridiri
b. Menyediakan kursi didekat tidur sabagai alat bantu 2. Klien tampak berjalan miring
keseimbangan tubuh: untuk pegangan ketika bangun 3. Klien tampak dalam posisi semi fowler
tidur
3. Menganjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk A: Masalah sebagian teratasi
meningkatkan keseimbangan saat berdiri:
berdiri dengan kedua kaki
4. a.Mengajurkan berkonstrasi untuk menjaga
1 2 3
keseimbangan tubuh klien: berdiri secara bertahap P: lanjutkan intevensi:
secara bertahap sesuai topang kemampuan tubuh 1. evaluasi melebarkan jarak kedua kaki untuk meningkatkan
b. Menganjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk keseimbangan saat berdiri:berdiri dengan kedua kaki
meningkatkan keseimbangan saat berdiri: 2. evaluasi dalam berkonstrasi untuk menjaga
melakukan latihan dengan kedua kaki dilebarkan keseimbangan tubuh klien: berdiri dengan berkonstrasi agar
untuk tidak jatuh
menjaga keseimbangan 3. evaluasi melebarkan jarak kedua kaki untuk meningkatkan
kseimbangan saat berdiri

Riski Riyanto
PERAWAT
Catatan perkembangan hari kedua
No
dx jumat /17 mei 2019

Implementasi Evaluasi
1 2 3
1 Tgl :17/05/2019 Pkl.10.00 Pkl.12.00
Manajement nyeri
1. Mengidentifikasi nyeri osteoporosis: S:
a. lokasi:punggung, kaki dan tangan 1. Klien mengatakan sudah mengunkan teknik nonfarmakologi
b. karakteristik:nyeri seperti ditusuk 2. Klien mengatakan frekuensi nyeri berkurang
3. Klien sudah sedikit-sedikit konsumsi kalsium
c. frekuensi: 1 jam
d. kualitas:ditusuk O:
e. intensitas nyeri:3 (0-10) 1. Gambaran nyeri klien berkurang dari 4 ke 3
2. memberikan teknik nonfarmakologi untuk 2. Klien sudah mengunkan teknik nonfamakologi
mengurangi rasa nyeri: mengkompres hangat/dingin di A: Masalah sebagian teratasi
area nyeri selama 10 menit
3. menjelaskan strategi meredakan nyeri: P:lamjutkan intervensi
a. istirahat yang cukup 1. identifikasi nyeri osteoporosis: intensitas nyeri
b. melakukan aktivitas fisik tidak berat 2. evaluasi teknik nonfarmakologi yang telah diajarkan : kompres
c. pemberian analgesic: hangat/dingin
1) Carbidu 0,5 Mg 3. jelaskan strategi meredakan nyeri
2) Rheumacyl
4. Menjelaskan:
a. Penyebab nyeri: kurang aktivitas fisik, kurang
konsumsi kalsium
1 2 3
b. Periode nyeri: 1 jam
c. pemicu nyeri: kerusakkan tulang

Riski Riyanto
PERAWAT
2 Tgl :17/05/2019 Pkl.12.00 Pkl.12.30
Dukungan ambulasi
1. Mengidentifikasi toleransi fisik nelakukan S:
ambulasi: ambulasi dan alat bantu
1. Klien mengatakan
2. Mengevaluasi aktifitas fisik:
a. Sudah dapat berjalan berjalan dengan langkah efektif
a. bersih-bersih rumah : sapu halaman
b. membantu kelurga : jaga cucu b. Sudah dapat menompang berat badan
3. Mengevaluasi ambulasi sederhana yang telah diajarkan c. Sudah melakukan aktivitas ringan dan senam
: O:
a. Berjalan dengan memtahan keseimbangan tubuh : 1. Klien berjalan dengan seimbang
memegang benda seperti sapu 2. Klien sudah bisa membantu bersih-bersih dan jaga cucu
b. mengerakkan kedua tangan ke atas, bawah :
senam osteoporosis A: Masalah teratasi

P: Hentikan intervensi

Riski Riyanto
PERAWAT
1 2 3
3 Tgl :17/05/2019 Pkl.12.30 Pkl.13.00
Pencegahan jatuh S:
1. Mengevaluasi melebarkan jarak kedua kaki untuk 1. Klien mengatakan:
meningkatkan keseimbangan saat berdiri: berdiri a. sudah dapat mempertahankan keseimbangan saat duduk
dengan kedua kaki sudah dapat mempertahankan keseimbangan dari posisi
2. Mengevaluasi dalam berkonstrasi untuk menjaga b. duduk ke posisi berdiri
keseimbangan
O:
tubuh klien: berdiri secara bertahap secara bertahap
1. Klien dapat melakukan keseimbangan saaat beridiri
sesuai topang kemampuan tubuh
2. Klien tampak berjalan dengan seimbang
3. Mengevaluasi melebarkan jarak kedua kaki untuk
meningkatkan kseimbangan saat berdiri
A: Masalah teratasi

P:Hentikan intervensi intervensi

Riski Riyanto
PERAWAT
Catatan perkembangan hari ketiga
No
dx sabtu /18 mei 2019

Implementasi Evaluasi
1 2 3
1 Tgl :18/05/2019 Pkl.10.00 Pkl.10.25
Manajemen nyeri
1. Mengidentifikasi nyeri osteoporosis: S:
a. intensitas nyeri 2 (1-10) 1. Klien mengatakan sudah mengunakan teknik nonfarmakologi :
2. Mengevaluasi teknik yang telah diajarkan : mengkompres kompres hangat/dingin
hangat/dingin di area nyeri selama 10 menit 2. Klien sudah konsumsi obat secara teratur
3. Frekuensi nyeri klien sudah berkurang
3. Menjelaskan: O:
a. Penyebab nyeri: kurang aktivitas fisik, kurang konsumsi 1. skala nyeri klien berkurang dari 3 ke 2
kalsium
b. Periode nyeri: 1 jam A: Masalah teratasi
c. pemicu nyeri: kerusakkan tulang P: Hentikan intervensi

Riski Riyanto
PERAWAT
BAB II

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas tentang analisa atau masalah

keperawatan pada Tn. L. Berdasarkan asuhan keperawatan khusus untuk pasien

Osteoporosis yang mana dalam tahapan Asuhan keperawatan terdapat beberapa

tahap yakni pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, pemberian intervensi

serta implementasi dan evaluasi atau dokumentasi dari intervensi yang telah

diberikan.

A. PENGKAJIAN

Pengkajian merupakan tahap awal dari suatu proses keperawatan, kegiatan


yang dilakukan pada tahap ini adalah pengumpulan data seperti riwayat kesehatan,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan data sekuender meliputi catatan, hasil
pemeriksaan diagnostic dan literature ( Deswani, 2013).
Pengkajian keperawatan merupakan tahap awal dan landasan dalam proses
keperawatan untuk itu diperlukan kecermatan dan ketelitian dalam menangani
masalah-masalah klien sehingga dapat menentukan tindakan keperawatan yang
tepat. Keberhasilan proses keperawatan sangat tergantung pada tahap ini
(Muttaqin, 2015). Pengkajian terdiri dari pengumpulan informasi subjektif dan
objektif dan peninjauan informasi riwayat pasien pada rekam medic (Herdman,
2015).
Pada Asuhan keperawatan diatas tidak dilakukan pengkajian mendalam
terhadap lansia, tidak terdapat pengkajian status fungsional, status kognitif dan
afektif, pengkajian skala depresi geriatrik, pengkajian skala jatuh MORSE
APGAR, Barthel indeks, penilaian potensi dekubitus (skor Norton),identifikasi
askep kognitif dan fungsi mental menggunakan MMSE (Mini Mental status
Exam),serta pengkajian keseimbangan. Dimana format pengkajian tersebut
memudahkan kita untuk menegakkan diagnosa pasien. Pengkajian yang dilakukan
secara umum dan tidak spesifik.
B. DIAGNOSA

Diagnosa keperawatan adalah langkah kedua dari proses keperawatan yang

menggambarkan penilaian klinis tentang respon individu, keluarga, kelompok maupun

masyarakat terhadap permasalahan kesehatan baik aktual maupun potensial. Dimana

perawat mempunyai lisensi dan kompetensi untuk mengtasinya ( Sumijatun, 2010).

Dalam kasus diatas diagnosa utama Tn. L adalah nyeri akut dimana didapatkan

data klien mentakan nyeri otot dan sendi, nyeri pada punggung, skala nyeri 4 (1-10),

klien tampak menahan nyeri. Sedangkan diagnosa kedua yang diangkat adalah

tengang gangguan mobilitas fisik dimana data yang didapatkan adalah klien

mengatakan kaku dibagian kaki dan tangan , serta merasakan nyeri pada saat bergerak,

tampak lemah, seta kekuatan otot klien 3 (0-5). Pada diagnosa ketiga yang diangkat

adalah resiko cedera dimana data yang didapatkan adalah sulit berjalan, klien tampak

pucat dan lemas, serta klien sulit berjalan.

Pada penetapan diagnosa askep tersebut sudah memprioritaskan masalah yang

dihadapi Tn. L. Namun data yang didapatkan masih sangat kurang contohnya untuk

diagnosa resiko cedera seharusnya askep tersebut melakukan pengkajian lebih

mendalam dengan menggunakan pengkajian MORSE APGAR dimana hal itu

dilakukan untuk menilai resiko jatuh pasien.

C. INTERVENSI

Perencanaan keperawatan adalah suatu proses di dalam pemecahan

masalah yang merupakan keputusan awal tentang sesuatu apa yang akan

dilakukan, bagaimana dilakukan, kapan dilakukan, siapa yang melakukan dari

semua tindakan keperawatan (Dermawan, 2012).

Perencanaan keperawatan adalah bagian dari fase pengorganisasian


dalam proses keperawatan sebagai pedoman untuk mengarahkan tindakan

keperawatan dalam usaha membantu, meringankan, memecahkan masalah atau

untuk memenuhi kebutuhan pasien (Setiadi, 2012).

Intervensi pada askep tersebut menggunakan referensi NOC NIC,

sedangkan penerapan intervensi yang digunakan oleh mahasiswa profesi ners

UIN adalah menggunakan referensi SIKI (Standar Intervensi Keperawatan

Indonesia) dimana dengan dalam buku tersebut memudahkan mahasiswa untuk

mengelompokkan tindakan-tindakan yang akan dilakukan mulai dari Observasi,

Terapeutik,Edukasi dan Kolaborasi (OTEK). Pada kolom intervensi askep

tersebut menggunakan NOC NIC, namun isinya menggunakan SIKI. Selain itu

intervensi yang dicantumkan dalam askep tidak diberikan rasional ditiap

tindakannya yang seharusnya diberikan rasional untuk mengetahui secara

singkat tujuan dari tindakan yang akan dilakukan: intervensi yang sesuai :

NO DIAGNOSA KRITERIA INTERVENSI RASIONAL

HASIL
1 ........... 1.Observasi

DS: -

2. Terapeutik

DO: -

3. Edukasi

4. Kolaborasi

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan


oleh penulis untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi
kestatus kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan (Dermawan, 2012).
Tahap akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi. Namun, evaluasi
dapat dilakukan pada setiap tahap dari proses keperawatan. Evaluasi
mengacu pada proses penilaian, tahapan, dan perbaikan (Deswani, 2009).
Pada kolom implementasi askep tersebut sudah hampir sesuai dengan
implementasi dan evaluasi yang dilakukan oleh mahasiswa profesi ners UIN,
yakni mencantumkan tanggal,bulan tahun serta waktu
pelaksanaan/implementasi, serta memberikan SOAP pada evaluasi.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NAMA KLIEN :
NO. RM :
UMUR KLIEN :
DX. MEDIK :
No. Hari, Tgl./
No Implementasi Evaluasi Paraf
DX Jam
1. Observasi
- S:
-
2. Terapeutik O:
- -
A
3. Edukasi
-
-
P
4. Kalaborasi -
-

DAFTAR PUSTAKA

Dermawan,deden. 2012. Proses Keperawatan penerapan Konsep Dan Kerangka


Kerja.Yogyakarta:Gosyen Publishing
Deswani (2013). Hubungan antara Kelengkapan Dokumentasi Keperawatan
dengan Mutu Pelayanan Keperawatan di Ruang Melati RS
MargonoSoekarjo.

Herdman, T . H., & Kamitsuru, S. (2015). Diagnosis KeperawatanDefinisi &


Klasifikasi2015-2017 Edisi 10. Jakarta: EGC.

Sumijatun. (2010). Konsep dasar menuju keperawatan profesional. Jakarta: TIM

Dermawan, D. (2012). Proses Keperawatan Penerapan Konsep & Kerangka


Kerja (1st ed.). Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Setiadi.(2012). Konsep & penulisan dokumentasi asuhan keperawatan.Yogyakarta


: Graha Ilmu.

Deswani. (2009). Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Jakarta : Salemba


Medika

Anda mungkin juga menyukai