MAKALAH
Puji syukuri kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
pengumpulan materi.
Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, maka dari itu
Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan-perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan
hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan semikian itu
tampak pula pada semua system muskuluskeletall dan jaringan lain yang ada
pubertas dan sesudah menopause pada wanita, sedangkan kasus yang paling
adalah pria. Urat serum wanita normal jumlahnya sekitar 1mg/100ml, lebih
tanda serangan gout adalah rasa sakit yang hebat dan peradangan local. Pasien
mungkin juga menderita demam dan jumlah sel darah putih meningkat.
obat, alcohol, dan stress emosional. Meskipun yang paling sering terserang
mula-mula adalah ibu jari kaki, tetapi sendi lainnya dapat juga terserang.
Dengan semakin lanjutnya penyakit maka sendi jari, lutut, perkelangan tangan,
pergelangan kaki dan siku dapat terserang gout. Serangan gout akut biasanya
PEMBAHASAN
I. Artritis Gout
A. Definisi
Gout arthritis adalah sekelompok penyakit yang terjadi akibat
deposit kristal monosodium urat di jaringan. Deposit ini berasal dari cairan
ditandai dengan hiperurisemia dan deposit kristal urat dalam jaringan sendi,
bertambah.
b. Gout sekunder metabolik, disebabkan pembentukan asam urat
mielofibrosis.
2. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal.
a. Gout primer real, terjadi karena gangguan ekskresi asam urat di
tidak penting.
luar. Asam urat dapat meningkat dengan cepat antara lain disebabkan
usia diatas 40 tahun atau manula beresiko besar terkena asam urat.
Selain itu, asam urat bisa disebabkan oleh penyakit darah, penyakit
yang bersendi diselubungi oleh tulang rawan yang lunak dan licin.
dilakukan.
Rawan sendi yang melapisi ujung-ujung tulang mempunyai fungsi
ganda yaitu untuk melindungi ujung tulang agar tidak aus dan
penahan beban dan peredam benturan. Agar rawan berwungsi dengan baik,
tarikan. Disamping itu matriks juga mengandung mineral, air, dan zat
Tahap pertama disebut tahap arthritis gout akut. Pada tahap ini penderita
akan mengalami serangan arthritis yang khas dan serangan tersebut akan
infeksi sehingga tidak menduga terkena penyakit gout dan tidak melakukan
pemeriksaan lanjutan.
Bahkan, dokter yang mengobati kadang-kadang tidak menduga
penderita terserang penyakit gout. Karena serangan pertama kali ini singkat
waktunya dan sembuh sendiri, sering penderita berobat ketukang urut dan
tanpa diobati atau diurut pun serangan pertama kali ini akan hilang sendiri.
Setelah serangan pertama, penderita akan masuk pada gout
interkritikal. Pada keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka
waktu tertentu. Jangka waktu antara seseorang dan orang lainnya berbeda.
Ada yang hanya 1 tahun, ada pula yang sampai 10 tahun, tetapi rata-rata
penyakit gout.
Tahap kedua disebut sebagai tahap arthritis gout akut intermiten.
penderita akan memasuki tahap ini, ditandai dengan serangan arthritis yang
jarak antara serangan yang satu dan serangan yang berikutnya makin lama
makin rapat dan lama, serangan makin lama makin panjang, serta jumlah
Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selam 10 tahun atau
lebih. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan disekitar sendi yang
sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan keras
yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal
monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan
tulang di sekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan banyak akan
satunya yang telah diketahui peranannya adalah konsentrasi sam urat dalam
secara beruntun.
1. Presipitasi kristal monosodium urat.
Presipitasi kristal monosodium urat dapat terjadi di jaringan bila
3. Fagositosis
Kristal difagositosis oleh leukosit membentuk fagolisosom dan
leukositik lisosom.
4. Kerusakan Lisosom
Terjadi kerusakan lisosom, sesudah selaput protein dirusak,
penyebab. Tujuan dari proses inflamasi ini adalah untuk menetralisir agen
ditandai dengan adanya arthritis, tofi, dan batu ginjal. Yang penting
diketahui bahwa asam urat sendiri tidak akan mengakibatkan apa-apa. Yang
monosodium urat.
Serangan seringkali terjadi pada malam hari. Biasanya sehari
kemerahan, dan nyeri sekali bila disentuh. Rasa nyeri berlangsung beberapa
radang pada sinovia, tulang rawan, bursa, dan jaringan lunak. Sering timbul
gangguan ekresi asam urat karena sebab genetic. Salah satu penyebab
berlebihan atau penurunan ekresi asam urat di urine, yaitu arthritis gout
250-750 mg/24 jam asam urat di dalam urin. Ketika produksi asam urat
meningkat maka level asam urat urin meningkat. Kadar kurang dari
semua urin dengan peses atau tisu toilet selama waktu pengumpulan.
material aspirasi dari sebuah tofi menggunakan jarum kristal urat yang
gout akut masih belum jelas. Arthritis gout akut dapat terjadi pada
keadaan konsentrasi asam urat serum yang normal. Akan tetapi banyak
gangguan ginjal akut dan kronis akibat asam urat. Batu ginjal terjadi
sekitar 10-25% pasien dengan gout primer. Kelarutan kristal asam urat
urin yang asam, kristal asam urat akan mmengendap dan terbentuk batu.
Gout dapat merusak ginjal, sehingga pembuangan asam urat akan
bertambah buruk. Gangguan ginjal akut gout biasanya sebagai hasil dari
pada duktus koledokus dan ureter dapat menyebabkan gagal ginjal akut.
pengobatan adalah :
1. Secepatnya menghilangkan rasa nyeri karena arthritis akut.
2. Mencegah serangan ulang.
3. Mencegah destruksi sendi dan pembentukkan tofi.
4. Mencegah pembentukkan batu ginjal dan timbulnya mikrotofi pada
parenkim ginjal.
1) Non Medikamentosa.
Bagi yang telah menderita gangguan asam urat, sebaiknya
purin.
Penggolongan makanan berdasarkan kandungan purin :
a. Golongan A : Makanan yang mengandung purin tinggi (150-
papaya, kangkung.
c. Golongan C : Makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-
banyak minum air putih. Apabila dengan pengaturan diet masih terdapat
2) Medikamentosa
a. Penatalaksanaa serangan akut
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
tahun.
3. Kortikosteroid
Untuk pasien yang tidak dapat memakai OAINS
mg intrartikular.
4. Analgesic, diberikan bila rasa nyeri sangat berat. Jangan
hiperurisemia.
b. Penatalaksanaan periode antara
Bertujuan mengurangi endapan urat dalam jaringan dan
pemeriksaan diagnostic.
Time : Berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah
diuretic.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Kaji adanya keluarga terdahulu yang mempunyai keluhan
yang sama dengan klien karena klien gout dipengaruhi oleh faktor
genetic. Ada produksi/ sekresi asam urat yang berlebihan dan tidak
diketahui penyebabnya.
e. Riwayat Psikososial
Kaji respon emosi klien terhadap penyakit yang
yang maladaptif.
2. Pemeriksaan fisik
a. Pernafasan (B1: Breathing)
Inspeksi : Bila tidak melibatkan system pernafasan, biasanya
system ini.
e. Pencernaan (B5 : Bowel)
Kebutuhan eliminasi pada kasus gout tidak ada gangguan, tetapi
Selain itu perlu dikaji frekuensi, kepekatan, warna, bau, dan jumlah
anthiperurisemia.
f. Muskuluskeletal (B6 : Bone)
Pada pengkajian ini ditemukan:
Look. Keluhan nyeri sendi yag merupakan keluhan utama yang
perlahan membesar.
Feel. Ada nyeri tekan pada sendi kaki yang membengkak.
Move. Hambatan gerak sendi biasanya semakin bertambah
berat.
3. Pemeriksaan diagnostik
Gambaran radiologis pada stadium dini terlihat perubahan yang berarti
pembentukan tofi.
2) Hambatan mobilisasi fisik berhubungan dengan kelemahan otot,
klien. Ada tiga fase dalam tahap perencanaan yaitu menentukan prioritas,
tingkat cedera.
2. Bantu klien dalam mengidentifikasi faktor pencetus.
Rasional : nyeri dipengaruhi oleh kecemasan dan peradangan pada
sendi.
3. Berikan posisi yang nyaman, sendi yang nyeri (kaki) diistirahatkan
impuls-impuls nyeri.
5. Cegah agar tidak terjadi iritasi pada tofi, misal menghindari
nyeri.
Diagnosa 2
Hambatan mobilisasi fisik berhubungan dengan kelemahan otot,
penurunan rentang gerak, dan kekakuan pada sendi kaki sekunder akibat
aktifitas.
2. Ajarkan klien melakukan latihan gerak aktif pada ekstremitas yang
tidak sakit.
Rasional : gerakan aktif member masa tonus, dan kekuatan otot, serta
kemampuan.
4. Pantau kemajuan dan perkembangan kemampuan klien dalam
mmelakukan aktifitas.
Rasional : untuk mendeteksi perkembangan klien.
5. Kolaborasi dengan ahli fisioterapi untuk latihan fisik klien.
Rasional : kemampuan mobilisasi ekstremitas dapat ditingkatkan
Diagnosa 3
Tujuan :
yang tepat.
2. Tingkatkan regiman kenyamanan waktu tidur, misalnya mandi hangat
dan massage.
Rasional : membantu menginduksi tidur.
3. Gunakan pagar tempat tidur sesuai indikasi : rendahkan tempat tidur
jika memungkinkan.
Rasional : tidur tanpa gangguan lebih menimbulkan rasa tenang.
4. Kolaborasi dalam pemberian obat sedative, hipnotik sesuai dengan
indikasi.
Rasional : diberikan untuk membantu pasien tidur dan istirahat.
Diagnosa 4
Tujuan :
diberikan.
Kriteria hasil :
pasien dan keluarga dapat menyebutkan apa yang sudah dijelaskan
Rencana Tindakan :
1. Kaji kemampuan pasien dalam mengungkapkan instruksi yang
menerima informasi.
2. Berikan jadwal obat yang baru yang harus di gunakan meliputi nama
teratur.
Rasional : memberikan struktur dan mengurangi kecemasan pada
ketepatan dosis.
5. Berikan informasi mengenai alat-alat bantu yang mungkin dibutuhkan.
Rasional : mengurangi paksaan untuk menggunakan sendi dan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Arthritis gout adalah suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran
khusus, yaitu arthritis akut. Arthritis akut lebih banyak terdapat pada pria
hiperurisemia. Fase akut sering dimulai serangan rasa sakit yang terjadi pada
malam hari pada satu sendi biasanya jempol kaki dan terjadi selama 3-7 hari.
Studi diagnostic mencakup peningkatan kadar asam urat (lebih dari
7,0mg/Dl). Analisa cairan sendi yaitu adanya kristal urat monosodium dan ESR
sinovia, erosi tulang rawan, dan pembentukan tofi, Hambatan mobilisasi fisik
pada sendi kaki sekunder akibat erosi tulang rawan, Perubahan pola tidur
pada pasien dengan gout, pendokumentasian harus jelas dan dapat menjalin
maka tugas perawat yang utama adalah sering mengobservasi akan kebutuhan
Jakarta : EGC
Lukman, Ningsih, Nurma. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Media Aesculapius
Muttaqin, Arif. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan
Jakarta : EGC