Irawati,S.Si.,M.T
DAFTAR ISI
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Analisis Proksimat ini
guna memfasilitasi peserta sehingga pada akhir diklat diharapkan memiliki
kemampuan sebagai berikut:
1. Melaksanakan analisis kadar air
2. Melaksanakan analisis kadar abu
3. Melaksanakan analisis kadar lemak
4. Melaksanakan analisis kadar protein
5. Melaksanakan analisis kadar karbohidrat
BAB II.
PERSIAPAN ANALISIS PROKSIMAT
Salah satu penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah dengan
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Alat Pelindung Diri atau Personal
Protective Equipment (PPE) merupakan seperangkat alat yang digunakan
oleh pekerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap
kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja. Menurut OSHA, Alat
Pelindung Diri (APD) didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk
melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya
kontak dengan bahaya (hazards) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia,
biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lainnya.
Persiapan analisis sangat perlu dalam analisis proksimat terdiri dari 6 jenis
analisis yaitu kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar
karbohidrat, dan serat kasar. Hal ini disebabkan pelaksanaan analisis keenam
jenis uji tersebut sebagian menggunakan peralatan dan proses yang spesifik,
di antaranya membutuhkan suhu tinggi, dan bahan kimia berbahaya. Selain
itu dalam prosesnya ada tahapan yang menimbulkan reaksi panas bahkan
asap kimia berbahaya.
APD yang dibutuhkan berdasarkan faktor bahaya, secara singkat dapat
disajikan pada tabel berikut :
Tabel APD Yang Dibutuhkan Berdasarkan Faktor Bahaya
Sumber: Anizar. 2009. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industry. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Yudiono, Herman. 2017. 15 Alat Keselamatan Kerja di Laboratorium Kimia. [online] diakses
di http://www.duniakaryawan.com/alat-keselamatan-kerja-di-laboratorium-kimia/
2. Preparasi Sampel
Sebelum dilakukan analisis proksimat dalam bahan/produk pangan, bahan
yang akan dianalisis (contoh/sampel) harus dipastikan mewakili sifat dan
karakter keseluruhan contoh. Contoh yang akan dianalisis harus diambil
secara acak, artinya setiap individu contoh mempunyai kesempatan yang
sama untuk terpilih sebagai contoh. Hal ini penting terutama untuk contoh
yang dikemas dalam sachet dan jumlahnya banyak (misalnya satu dus).
contoh yang akan dianalisis. Secara umum, contoh yang akan dianalisis
a. Tepung ikan
atau gelas yang bersih dan bertutup. Jika contoh tidak langsung diuji,
Preparasi sampel untuk analisis lemak dipengaruhi oleh struktur fisik dan
lokasi lemak yang terkandung dalam sampel yang akan diuji. Preparasi
(contoh) arsip yaitu bagian yang berasal dari sumber yang sama dengan
jumlah yang cukup harus disimpan dalam periode tertentu dan disegel
dengan layak, diidentifikasi dengan tepat dan dijaga dalam kondisi yang
peralatan gelas, keramik dan alat penunjang kerja lainnya mutlak dilakukan
terbuat dari plastik karena alasan harga yang lebih murah dan ketahanan yang
yang terbuat dari gelas masih lebih sering digunakan dibandingkan dengan
bahan lainnya karena sifat gelas yang relatif inert, transparan, lebih tahan
laboratorium karena sifatnya yang tahan panas terutama saat destruksi contoh
yang dilakukan pada suhu 400C dan destilasi amonium sulfat. Bahan lain, yaitu
kuarsa, sering digunakan karena daya tahannya terhadap suhu tinggi dan
Selain peralatan, bahan kimia atau pereaksi merupakan faktor penting dalam
kemurniannya. bahan kimia p.a (pro analisa) merupakan bahan kimia yang
memiliki kemurnian yang sangat tinggi mencapai 99,5% dan biasa digunakan
sebagai pereaksi primer atau sekunder. Bahan kimia teknis merupakan bahan
kimia yang tidak memiliki kemurnian tinggi dan biasa digunakan dalam proses
produksi. Pereaksi harus dibeli dalam wadah yang ukurannya tepat sehingga
coklat) dan diberi label serta ditutup rapat. Botol pereaksi coklat dan diberi
label. Label pereaksi dibuat dengan mencantumkan nama kimia dan rumusnya,