Anda di halaman 1dari 32

PENENTUAN KADAR ZAT

DENGAN METODE GRAVIMETRI


DEFINISI
Gravimetri merupakan salah satu bagian
dari analisis kuantitatif yang langkah
pengukurannya dititikberatkan pada
pengukuran berat

Radikal/
Sampel Pengendapan Senyawa
larutan Disaring Analit
Identifikasi [elektrolisis, Analit
Dicuci Ditimbang
ekstraksi,
Dikeringkan
destilasi]
Aspek utama dalam gravimetri :

Pembentukan endapan yang murni dan


mudah disaring
Faktor-faktor yang mempengaruhi
ukuran endapan

 Suhu
 pH
 Pemakaian reagen pengendap
 Ag diendapkan sebagai AgCl, dikeringkan
pada 130oC kemudian ditimbang sebagai
AgCl.
 Zn diendapkan sebagai
Zn(NH4)PO4.6H2O, selanjutnya dibakar
dan ditimbang sebagai Zn2P2O7
UKURAN PARTIKEL

Endapan yang dapat disaring harus memiliki


ukuran partikel yang cukup besar
Sejumlah zat bila dilarutkan
pada pelarut yang diketahui
beratnya maka zat tersebut
akan mencapai kesetimbangan
dengan pelarut itu Kelarutan

Larutan lewat jenuh adalah larutan dengan konsentrasi zat terlarut


lebih besar dibandingkan dalam keadaan kesetimbangan pada suhu
tertentu (daerah AB)

Larutan lewat jenuh merupakan keadaan yang tidak stabil dan


dapat diubah menjadi keadaan kesetimbangan dengan menambah
kristal zat terlarut yang disebut sebagai seeding (daerah BC)
Mekanisme pembentukan endapan:
1. Terbentuknya endapan dimulai
dari terbentuknya larutan
lewat jenuh (super saturated
solution).
2. Nukleasi, sejumlah partikel
(ion, atom atau molekul)
membentuk inti mikroskopik
dari fasa
padat, semakin tinggi derajat
lewat jenuh, semakin besar laju
nukleasi. Pembentukan
nukleasi dapat secara langsung
atau dengan induksi
Proses pengendapan selanjutnya merupakan kompetisi antara
nukleasi dan PARTICLE GROWTH

PARTICLE GROWTH: Begitu suatu situs nukleasi terbentuk,


ion-ion lain tertarik sehingga membentuk partikel besar yang
dapat disaring
Kecepatan pengendapan (R) sebanding dengan :

 A -B
R  
 B 

R = relative supersaturation
A = konsentrasi total
B = kesetimbangan kelarutan
(A – B) = keadaan lewat jenuh pada saat pengendapan dimulai,

Umumnya pengendapan dilakukan pada larutan yang panas sebab


kelarutan bertambah dengan bertambahnya suhu.
Pemisahaan Ba sebagai BaSO4
Konsentrasi Jika R >> endapan berbentuk
Tipe endapan
reagen (N)g koloid
7 175.000 Endapan gelatin Jika R << endapan berbentuk
kristalin
3 75.000 Gelatin menjadi keruh
1 25.000 Endapan kental dan
koloid
0,05 1.300 Endapan halus R dapat digunakan untuk
memperkirakan/ mengontrol
berbentuk bintang endapan yang terbentuk
0,005 125 Endapan Kristal
0,001 25 2 – 3 jam untuk
pengendapan
0,0002 5 Satu bulan untuk
pengendapan
Untuk memperoleh endapan yang
besar dilakukan cara:
konsentrasi

 A -B
R   R<< ,berarti membuat B↑ dan A↓
 B 
kesetimbangan

 B↑ , berarti meningkatkan suhu (pemanasan larutan)


Pengendapan sangat umum dilakukan pada suhu tinggi, dengan
alasan bahwa garam dari asam lemah seperti kalsiumoksalat
dan seng sulfida lebih baik jika diendapkan dalam suasana asam
lemah daripada basa lemah
 pH rendah
 A↓ , pengendapan dari larutan encer,
 penambahan reagen sedikit demi sedikit disertai pengadukan
Kopresipitasi
Fenomena dimana senyawa soluble ikut
mengendap bersama dengan analit (senyawa
tersebut bukanlah merupakan material yang
seharusnya mengendap)

Contoh:
H2SO4 ditambahkan pada BaCl2 yang
mengandung sedikit nitrat, ternyata endapan
BaSO4 mengandung BaNO3 (nitrat itu
dikopresipitasikan bersama dengan sulfatnya)
Perhitungan gravimetri
Setelah sampel berisi analit yang dikehendaki diperoleh, lakukan
penimbangan, tahap berikutnya adalah mengubah sampel ke
bentuk yang dapat ditimbang (dalam hal ini: endapan)
Bila endapan yang didapat adalah analit yang dikehendaki maka:
berat A
%A x100%
berat sampel

Biasanya endapan yang didapat mengandung analit bersama


dengan unsur lain. Untuk itu, berat analit ditentukan dengan
faktor gravimetri
berat A x faktor gravimetrik
%A x100%
berat sampel
Faktor Gravimetri
Ar atau MR senyawa yg ditentukan
MR senyawa yang ditimbang
Untuk menentukan kadar zat suatu garam klorida dalam
larutan, maka zat tersebut diendapkan sebagai AgCl,
sehingga dari bobot AgCl ini dapat dihitung kadar garam
klorida tersebut.
Misalkan endapan AgCl yang dihasilkan adalah P gram,
maka besar NaCl dalam campuran tersebut adalah sbb:

Faktor
gravimetrik

P x Mr NaCl
Mr AgCl
%NaCl= x100%
berat sampel
Contoh soal Faktor Gravimetrik
Suatu cuplikan/sampel bijih besi seberat 0,5 gram dilarutkan dalam asam sehingga besinya
dioksidasi menjadi Fe3+, kemudian diendapkan sebagai oksida hidrat Fe2O3.nH2O. Endapan
yang dihasilkan disaring, dicuci dan dibakar menjadi Fe2O3, bobotnya 0,25 gram.Tentukan
persentase besi dalam cuplikan tersebut!
Penyelesaian:
Misal. Berat Fe3+ dalam sampel = a
Reaksi : 2Fe3+  Fe2O3.nH2O  Fe2O3
2 mol Fe3+ == 1 mol Fe2O3
Karena 2 mol Fe3+ menghasilkan 1 mol Fe2O3, maka:
mol Fe=2 mol Fe2O3

a 0,25
=2 x
Ar−Fe Mr−Fe2 O3 Faktor
berat Fe
a 0,25 %Fe= x100%
= 2 x 160
gravimetrik berat sampel
56 0,175
56 = x100%
a = 0,25 x 2 160 0,5
a = 0,175 gram = 35%
Contoh soal % massa dalam sampel dan mineral
Dalam mineral feldspar seberat 0,415 gram diperoleh campuran natrium
klorida dan kalium klorida sebanyak 0,0715 gram. Pada pemeriksaan kalium
lebih lanjut didapat kalium heksakloro platinat sebanyak 0,1548 gram. Hitunglah
persen Na2O dan K2O dalam sampel dan mineral

Penyelesaian :
Ambil berat NaCl = X
Berat KCl = (0,0715 – X)
K2PtCl6 = 0,1548 gram
berdasarkan perbandingan atom K, maka 2 mol KCl ~1 mol K2PtCl6, sehingga
(0,0715 – X ) gram KCl = 2 x 0,1548 gram K2PtCl6
Sekarang substitusikan nilai berat molekul masing-masing:

(0,0715  X) 0,1548 Dalam


 2.
74,56 485,95 sampel
X  0,0240 gram  NaCl
KCl  0,0475 gram
NaCl = 0.0240 gram dan KCl = 0.0715-0.0240 = 0.0475 gram

Yang ditanyakan adalah dalam bentuk Na2O dan K2O, maka dicari perbandingan
mol nya terlebih dahulu, yaitu:
2 mol NaCl ~ 1 mol Na2O dan 2 mol KCl ~ 1 mol K2O
w - NaCl w - Na2O w - KCl w - K2O
 2.  2.
Mr - NaCl Mr - Na2O Mr - KCl Mr - K2O
0.0240 w - Na2O 0.0475 w - K2O
 2.  2.
58.5 62 74.5 94
w - Na2O  0,01271 gram w - K2O  0,03gram

w - Na 2O w - K 2O
% Na 2O dalam mineral  x 100% % K 2O dalam mineral  x 100%
w  mineral w  mineral
0,0127 0,03
 x 100%  x 100%
0,4150 0,4150
 3,465 % Dalam  7,236 %
mineral
Contoh soal Perhitungan jumlah sampel optimum
Berapa jumlah sampel yang mengandung12,0 % klorin (Cl- )harus diambil untuk
analisis jika kimiawan tersebut ingin memperoleh suatu endapan AgCl yang
beratnya 0,5 gram

Penyelesaian:
Reaksi pengendapannya adalah: Ag+ + Cl-  AgCl(s)
Koefisien reaksi = koefisien mol, yaitu
1 mol Cl- ~ 1 mol AgCl
Jika gram sampel yang mengandung klorin = w , maka:
12% w-klorin = 0,5
35,5 143,32
w = 1,03 gram
» Jadi untuk menghasilkan endapan AgCl cukup menambahkan klorin sebanyak
1,03 gram saja.
Contoh soal Perhitungan jumlah reagen pengendap yang dibutuhkan
Hitunglah jumlah mililiter amonia, densitas 0,99 g/mL; 2,3 % per berat NH3, yang
akan dibutuhkan untuk mengendapkan besi Fe(OH)3 tersebut dalam 0,7 gram
sampel yang mengandung 25% Fe2O3

Penyelesaian:
Fe3+ + 3 NH3 + 3H2O  Fe(OH)3 (s) + 3NH4+ Amonia dengan densitas 0,99 g/mL; 2,3
0,7 gram sampel yang mengandung 25% Fe2O3 % per berat
M = mol V = mol
mol Fe2O3 dalam sampel = V M
w = 25% x 0,7 gram = 0,0011 mol = w =
Mr x V
Mr- Fe2O3 159,69 gr/mol = 0,99 g x 1000 mL/L x 0,023=
1 mol Fe2O3 ~ 2 mol Fe3+ mL 17,03 g/mol
= 1,34 mol/L
0,0011 mol 0.0022 mol
Fe3+ + 3 NH3 + 3H2O  Fe(OH)3 (s) + 3NH4+ V- NH3 ??
V = mol = 0.0066mol = 0,0049 L
0.0022 (3/1)* 0.0022 M 1,34 mol/L
= 4,9 mL
Endapan Koloid
Contoh:
AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3
AgCl cenderung membentuk endapan koloid

ENDAPAN KOLOID
 Pada awalnya hanya terdapat sangat sedikit Cl- bebas di
dalam larutan disebabkan Ag+
berlebih
 Lapisan terluar dari endapan yang mengandung kedua ion
cenderung untuk menarik Ag+ ke lapisan primer
Ukuran koloid dapat ditingkatkan dg pemanasan, pengadukan
dan penambahan elektrolit
Proses merubah koloid sehingga dapat disaring disebut
koagulasi atau aglomerasi
Endapan Liofilik dan Liofobik

Beberapa koloid bila berkoagulasi, mengangkut turun sejumlah


besar air menghasilkan endapan mirip selai / gel.

 Liofilik/hidrofilik/emulsoid: koloid yg mempunyai afinitas kuat


terhadap pelarut/air
contoh: Fe(OH)3
 Liofobik/suspensoid: koloid yg mempunyai afinitas rendah
terhadap pelarut/air
contoh:AgCl
Pengendapan dari Larutan Homogen

Pada metode ini, reagen bereaksi secara lambat oleh reaksi


kimia homogen dalam larutan. Endapan berkerapatan tinggi
dan dapat disaring; kopresipitasi berkurang ke nilai
minimumnya.
Contoh :
Sulfat ; dimetilsulfat menghasilkan radikal sulfat dengan
reaksi :
(CH3)2SO4 + 2 H2O 2 CH3OH + 2 H+ + SO42-
Dalam melakukan proses pencucian endapan, larutan pencuci
dibagi atas kelompok yaitu :

1. larutan yang mencegah terbentuknya koloid yang


mengakibatkan dapat lewat kertas saring.
misalnya : penggunaan amonium nitrat, NH4NO3 untuk
mencuci endapan ferihidroksida, Fe(OH)2.
2. larutan yang mengurangi kelarutan dari endapan.
misalnya : alkohol, C2H5OH
3. larutan yang dapat mencegah hidrolisis garam dari asam
lemah atau basa lemah.
Pencucian endapan secara matematis dapat ditulis :
n
  
xn  xo  
  v
dimana :
xo = konsentrasi endapan sebelum dicuci.
n = jumlah pencucian.
Xn = konsentrasi endapan sesudah pencucian
µ= volume cairan yang tersisa dalam endapan
v = volume larutan yang digunakan untuk mencuci

Agar cairan mempunyai µ(volume sisa dalam endapan)


sekecil mungkin dengan menggunakan volume (v) yang
sesedikit mungkin, maka n (jumlah pencucian) harus besar
Reagen Pengendap
Pemisahan satu atau lebih ion – ion anorganik dari
campurannya dilakukan dengan menambahkan pereaksi/
reagen organik

 Reagen pengendap spesifik: bereaksi hanya dengan satu


spesi kimia (jarang)
 Reagen pengendap selektif: bereaksi dengan spesi tertentu

Selektivitas (pemilihan) optimum reaksi dipengaruhi:


konsentrasi pereaksi, pH larutan dan penggunaan masking
agent untuk mengurangi gangguan ion – ion asing

“Selektifitas adalah kemampuan dari pereaksi organik untuk bergabung dengan


satu atau dua logam untuk memisahkannya dari zat lainnya”.
Efek sterik (ruang) menentukan selektifitas dari pereaksi
(reagen pengendap) pembentuk khelat, untuk membentuk
endapan.

Pereaksi (IV) atau (VI) selektif untuk besi(II) sedangkan


pereaksi (V), selektif untuk tembaga akibat efek steriknya
Reagen Organik yang Penting
 Dimetilglioksin untuk nikel
 Cupferron untuk Fe(III) dan Cu
 8-hidroksikuinolin (untuk Mg)
 dll
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai